Anda di halaman 1dari 11

PERATURAN DESA BANJARAN

NOMOR : 02 TAHUN 2019

TENTANG

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

DESA BANJARAN

JALAN RAYA BANJARAN NO 16

TELPON (031) 7592518


TAHUN 2019

F
PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK
KECAMATAN DRIYOREJO

DESA BANJARAN
Jalan Raya……………………………………………………………..

BANJARAN

PERATURAN DESA ……………………………..

NOMOR : ……………TAHUN 2015

TENTANG

BUANG AIR BESAR DI JAMBAN SEHAT

TAHUN 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA BANJARAN

Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan penyelenggaraan desa atau


kelurahan sehat perlu dukungan kualitas lingkungan
fisik, sosial, perubahan perilaku masyarakat melalui
peran aktif masyarakat dan swasta serta pemerintah
desa atau kelurahan secara terarah, terkoordinasi,
terpadu dan berkesinambungan;

b. bahwa untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat


secara optimal,diperlukan perubahan perilaku masyarakat
melalui pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat secara
terus menerus dan berkesinambungan;

c. serta mengoptimalkan kegiatan pemicuan dan gotong royong


di masyarakat dengan mewujudkan lingkungan desa /
kelurahan bersih, hijau dan rindang;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a ,b dan huruf c, perlu
menetapkan Keputusan Desa BANJARAN Kecamatan
Manyar Kabupaten Gresik tahun 2019
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah untuk
keduakalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2008;
2. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang


Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;

4. Peraturan Presiden no.49 tahun 2001 tentang penataan


lembaga ketahananan masyarakat desa atau sebutan
lain.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1994 tentang
Koordinasi Instansi Vertikal;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten / Kota;

7. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri


Kesehatan Nomor 34 Tahun 2005 dan Nomor 1138/
Menkes/PB/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan
Kabupaten/Kota Sehat;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;

9. Peraturan Menteri Kesehatan R.I. Nomor 3 Tahun 2014


tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat;

10. Surat Edaran Menteri Kesehatan R.I. Nomor 132 Tahun


2013 Tentang Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 6 Tahun
2007 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi
Kewenangan Kabupaten Gresik;
12. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 2 Tahun
2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten
Gresik sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Daerah Kabupaten Gresik Nomor 21 Tahun 2011;

13. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 2 Tahun


2012 tentang Pedoman Pembentukan Perundang-
Undangan di Daerah;

14. Peraturan Daerah Kabupatan Gresik Nomor 22 Tahun


2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Tahun Anggaran 2013;

15. Peraturan Bupati Gresik Nomor 38 Tahun 2012 tentang


Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Tahun Anggaran 2013;

Dengan Persetujuan Bersama

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA BANJARAN

Dan

KEPALA DESA BANJARAN

MEMUTUSKAN :

: PERATURAN DESA BANJARAN

PERATURAN TENTANG SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

DESA ATAU ( STBM ) SECARA MANDIRI


KELURAHAN
…………..
TENTANG
SANITASI TOTAL
BERBASIS
MASYARAKAT
( STBM )
SECARA
MANDIRI

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Desa / Kelurahan ini yang dimaksud dengan:

1. Desa / Kelurahan adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk
mengatur dan mengurusi kepentingan masyarakatnya, yang diakui dalam sistem
Pemerintahan Pusat yang berada di Daerah Kabupaten.
2. Pemerintahan Desa / Kelurahan adalah kegiatan pemerintahan yang diselenggarakan oleh
Pemerintah Desa/Kelurahan dan Badan Perwakilan Desa.
3. Pemerintah Desa / Kelurahan adalah Kepala Desa / Keluarahan dan Perangkat Desa /
Kelurahan .
4. Kepala Desa/Kelurahan adalah Kepala Desa / Kelurahan sebagai Pimpinan Pemerintahan
Desa/Kelurahan
5. Perangkat Desa/Kelurahan adalah Pembantu Kepala Desa / Keluarahan yang terdiri dari
Kepala-kepala Urusan dan Ketua-ketua Dusun.
6. Badan Perwakilan Desa / Kelurahan yang selanjutnya disebut BPD adalah badan
perwakilan yang terdiri atas pemuka - pemuka masyarakat yang ada di Desa /
kelurahan yang berfungsi mengayomi adat istiadat, membuat Peraturan Desa,
menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat serta elakukan pengawasan terhadap
penyelenggaraan Pemerintah Desa/kelurahan .
7. Peraturan Desa / kelurahan adalah semua peraturan yang ditetapkan oleh Kepala Desa /
Kelurahan setelah mendapat persetujuan Badan Perwakilan Desa.
8. Anggaran Pendapatan dan belanja Desa / kelurahan yang selanjutnya disebut APB Desa /
kelurhan adalah rencana anggaran tahunan program umum pemerintahan dan
pembangunan Desa yang dijabarkan dan diterjemahkan dalam angka - angka rupiah,
yang terdiri atas bagian pendapatan dan bagian pengeluaran.
9. Sanitasi adalah segala upaya yang dilakukan untuk menjamin terwujudnya kondisi yang
memenuhi persyaratan kesehatan.
10. Pengertian Sanitasi Total adalah kondisi ketika suatu komunitas tidak buang air besar (BAB)
sembarangan,  Mencuci tangan pakai sabun, Mengelola air minum dan makanan yang
aman, Mengelola sampah dengan benar, serta Mengelola limbah cair rumah tangga dengan
aman.
11. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang selanjutnya disebut sebagai STBM adalah
pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat
dengan metode pemicuan.

12. Komunitas merupakan kelompok masyarakat yang berinteraksi secara sosial berdasarkan
kesamaan kebutuhan dan nilai-nilai untuk meraih tujuan.
13. Natural Leader adalah anggota masyarakat baik individu maupun kelompok masyarakat
yang memotori gerakan STBM di masyarakat tersebut.
14. Jamban sehat adalah fasilitas pembuangan tinja yang efektif untuk memutus mata rantai
penularan penyakit.
15. Open Defecation Free yang selanjutnya disebut sebagai ODF adalah kondisi ketika setiap
individu dalam komunitas tidak buang air besar sembarangan.
16. Cuci Tangan Pakai Sabun adalah perilaku cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air
bersih yang mengalir.
17. Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga yang selanjutnya disebut sebagai
PAMMRT adalah suatu proses pengolahan, penyimpanan dan pemanfaatan air minum dan
makanan yang aman dan sehat untuk keperluan sehari hari .
18. Pengolahan sampah rumah tangga adalah aktivitas manusia dalam mengelolah sampah
rumah tangga dengan prinsip 3 R ( Reuse , Reduse, Recycle ) dan pengkomposan.
19. Limbah cair rumah tangga adalah limbah yang berbentuk cair yang merupakan hasil
kegiatan rumah tangga.

BAB II
ASAS DAN TUJUAN

Pasal 2

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat dilaksanakan berdasarkan asas :


a.     Tanggungjawab  bersama antara Pemerintah Desa dan dengan masyarakat;
b.     Kemandirian ;
c.     Gotong - royong;
d.     Kearifan lokal.
Pasal 3

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat dilaksanakan bertujuan :


a. Mewujudkan kebiasaan masyarakat desa / kelurahan untuk melaksanakan dan
melakukan buang air besar di jamban sehat;
b. Mewujudkan kebiasaan masyarakat desa / kelurahan untuk melaksanakan dan
melakukan cuci tangan pakai sabun sebelum dan sesudah melakukan kegiatan ;
c. Mewujudkan kebiasaan masyarakat desa / kelurahan untuk melaksanakan dan
melakukan pengelolaan air minum dan makanan di rumah tangga yang aman dan sehat;
d. Mewujudkan kebiasaan masyarakat desa / kelurahan untuk melaksanakan dan
melakukan pengelolaan sampah rumah tangga dengan prinsip 3 R ( Reuse, Reduse,
Recycle ) dan pengkomposan sebagai salah satu cara untuk memperoleh tambahan
penghasilan masyarakat desa / kelurahan;
e. Mewujudkan kebiasaan masyarakat desa / kelurahan untuk melaksanakan dan
melakukan serta mengelola air limbah rumah tangga yang aman dan sehat;
f. Serta dengan mewujudkan dan menciptakan kondisi lingkungan yang bersih, hijau dan
asri serta sehat di desa / kelurahan .

BAB III
RUANG LINGKUP

Pasal 4

1. Ruang lingkup dalam STBM terdiri dari 5 pilar yaitu :


a. STOP BABS (Stop Buang Air Besar Sembarangan)
b. CTPS ( Cuci Tangan Pakai Sabun)
c. PAM RT ( Pengelolaan Air Minum dan  Makanan Rumah Tangga)
d. PS – RT ( Pengelolaan sampah rumah tangga )
e. SPAL RT ( Sarana Pembuangan Air Limbah Rumah Tangga)
2. Serta menciptakan kondisi lingkungan yang bersih, hijau dan asri serta sehat
BAB IV
HAK , KEWAJIBAN, DAN LARANGAN

Bagian kesatu
Hak
Pasal 5

(1) Setiap orang berhak atas kondisi sanitasi total yang baik dan lingkungan yang bersih, hijau
dan asri, sehat serta aman sebagai bagian dari hak asasi manusia;

(2) Setiap orang berhak untuk berperan dalam pengelolaan sanitasi total dan lingkungan yang
bersih, hijau dan asri serta sehat. sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;

(3) Setiap orang berhak melakukan pengaduan akibat kondisi sanitasi total yang buruk dan
merusak dan atau mengganggu kenyamanan lingkungan .

Bagian  Kedua
Kewajiban
Pasal 6

(1) Setiap orang berkewajiban memelihara kondisi sanitasi total yang aman dan sehat buat
lingkungan serta lingkungan yang bersih, hijau dan asri dan sehat

(2) Setiap orang berkewajiban melakukan kegiatan gotong royong untuk menciptakan kondisi
sanitasi total yang aman dan sehat serta lingkungan yang bersih, hijau dan asri serta sehat

(3)  Pemerintah Desa dan masyarakat berkewajiban menjaga sanitasi total secara mandiri dan
lingkungan yang bersih, hijau dan asri serta sehat sesuai kerifan lokal secara terus menerus
dan berkesinambungan

Bagian Ketiga
Larangan
Pasal 7

Setiap orang dilarang :

a.    Melakukan perbuatan yang mengakibatkan pencemaran dan/atau perusakan sanitasi total di


wilayah desa antara lain :
a. 1. Buang air besar di sembarang tempat
a. 2. Membuang sampah di sembarang tempat
a. 3. Saluran pembuangan air limbah rumah tangga tergenang

b. Melakukan perbuatan yang mengakibatkan lingkungan menjadi tidak bersih, tidak hijau dan
tidak asri, serta tidak sehat.

BAB V
SANKSI
Pasal 8

(1) Setiap orang yang melanggar pasal 7 ayat ( a ) di kenakan sanksi moral dengan melakukan
kegiatan membersihkan dan mengempel masjid atau musholla atau balai desa

(2) Setiap orang yang yang melanggar pasal 7 ayat ( b ) di kenakan sanksi moral dengan
menanam 3 pohon ( jenis pohon di tentukan setelah musyawarah dan mufakat oleh warga )

(3) Jika sanksi pada ayat ( 1 dan 2 ) tidak di jalankan maka yang bersangkutan di kenakan
denda sebesar Rp. 50.000,- ( lima puluh lima ribu rupiah ) dan di angsur 5 x dalam dua
bulan.

( Sanksi di sesuaikan dengan kearifalan lokal desa / kelurahan setempat )

BAB VI

Pasal 9

KETENTUAN PENUTUP

Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan berlaku surut sejak tanggal 5
Bulan Januari . tahun 2019. Agar setiap orang mengetahuinya, Pemerintah Desa / kelurahan
wajib menyebarluaskan kepada masyarakat.

Ditetapkan di : Manyar

Pada Tanggal : 5 Januari 2019

KEPALA DESA

MANYAR SIDOMUKTI
ACH. FAUZI

Anda mungkin juga menyukai