Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawata
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawata
Dibuat Untuk :
Memenuhi Tugas Mata Kuliah SISTEM BEHAVIOUR
Dosen Pembimbing :
Oleh :
KELOMPOK III
Netty Herawaty Angkat.NIM.00117092
Maya Marlinda.NIM.00117090
Intan Susilawati.NIM.00117089
Imelda Samjaya.NIM.00117088
Siti Aminah.NIM.00117087
Desri Silaen.NIM.0017086
Mohammad Faizal.NIM.00117095
Sri Wahyuni.NIM.00117094
Muhammad Zulhan.NIM.00117093
Tobok Bergembira Simanjuntak.NIM.00117091
Nur Fadlilah.NIM.00117085
Elydhahanum Siregar.NIM.00117084
Dina Sri Surya.NIM.00117096
SEMESTER I
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien merasa malu dan dirinya tidak berguna karena tidak bisa memberikan anak untuk suaminya.
Klien terlihat sedih, menyendiri dalam ruangan dan hanya berdiam di tempat tidur serta menolak
bertemu dengan orang lain. Klien cenderung menarik diri dari lingkungan pergaulan. Klien suka
melamun, berdiam diri, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain.
Data Subjektif :
c) Klien merasa malu terhadap dirinya sendiri dan tidak berguna karena tidak bisa memberikan anak.
Data Objektif :
b) Klien tidak mau melakukan aktivitas diluar kamar, hanya berdiam diri ditempat tidur.
c) Klien menolak berinteraksi dengan orang lain.
2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi sosial
3. Tujuan Khusus
b. Menanyakan apa yang menyebabkan pasien tidak ingin berinteraksi dengan orang lain .
c. Mendiskusikan keuntungan bila pasien memiliki banyak teman dan bergaul akrab dengan mereka.
d. Mendiskusikan kerugian bila pasien hanya mengurung diri dan tidak bergaul dengan orang lain.
SP 1
1. Orientasi
- Salam Terapeutik
- Evaluasi/Validasi
- Kontrak
d. Tujuan :“Agar Ibu bisa mengetahui keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain.”
- Apa saja keuntungan bila ibu memiliki banyak teman dan bergaul akrab dengan mereka?
- Apa saja kerugian bila ibu hanya mengurung diri dan tidak bergaul dengan orang lain?
3. Terminasi
Evaluasi Subjektif
Evaluasi Objektif
“Setelah kita ngobrol tadi, sekarang coba ibu simpulkan keuntungan dan kerugian apabila kita
berinteraksi dengan orang lain?”
“Nah ibu mulai sekarang coba membuat daftar kentungan dan kerugian yang ibu rasakan apabila tidak
berinteraksi dengan orang lain. Besok akan suster periksa daftar yang ibu buat.”
- Tempat:“Bagaimana jika tempat untuk mengobrol besok di taman itu?Besok perawat tunggu di
tempat itu, sampai jumpa besok bu, silahkan ibu kembali beristirahat. Wassalamu’alaikum . . .”
Strategi pelaksanaan 2 (SP 2) untuk klien.
c. Memberi kesempatan pasien mempraktekkan cara berinteraksi dengan orang lain yang dilakukan
di hadapan saudara
e. Bila pasien sudah menunjukkan kemajuan, tingkatkan jumlah interaksi dengan dua, tiga, empat
orang dan seterusnya..
Kondisi klien : Ny. N mulai terbina hubungan saling percaya dengan perawat, klien menampakkan sedikit
kemajuan dengan mampu terbuka dengan perawat, klien mengetahui keuntungan berinteraksi dengan
orang lain dan klien berkeinginan untuk memiliki teman (berinteraksi dengan orang lain)dan klien tidak
menampakkan wajah sedihnya lagi.
SP 2
1. Orientasi
- Salam Terapeutik
- Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan ibu hari ini? Bagaimana tidurnya tadi malam? Ada keluhan tidak?”
“Kemarenkan saya minta ibu untuk membuat daftar keuntungan dan kerugian yang ibu rasakan apabila
tidak berinterksi dengan orang lain, bisa saya liat bu daftarnya ?”
- Kontrak
a. Topik : “Sesuai janji kita kemaren setelah ibu mengetahui keuntungan dan kerugian tidak
berinterksi dengan orag lain, sekarang kita akan belajar berkenalan dengan orang lain, agar ibu mampu
berinteraksi dengan orang lain.”
c. Tempat : “Sesuai janji kita kemaren kita akan mengobrol di taman ini saja ya.”
d. Tujuan :“Agar Ibu bisa mampu berkenalan dengan orang lain.”
“ Begini ibu, untuk berkenalan dengan orang lain pertama-tama kita menyapa mereka terlebih dulu,
sambil tersenyum dan menjabat tangannya, lalu kita perkenalkan nama kita, nama panggilan yang kita
suka, asal kita, dan hobi. Setelah itu baru ibu menanyakan nama orang yang diajak berkenalan. Sekarang
perawat contohkan terlebih dahulu, ibu tolong diperhatikan.”
“ Hai, selamat pagi, nama saya Rini Mentari, saya senang dipanggil Rini, saya berasal dari Banjarbaru,
hobi saya membaca. Kalau boleh saya tahu, Nama kamu siapa ?senangnya dipanggil apa? Kamu berasal
dari mana?Hobinya apa?”
“ sekarang coba ibu praktekan cara berkenalan dengan orang lain dihadapan perawat, misalnya ibu
belum kenal dengan saya, coba ibu berkenalan dengan saya”
“ya ibu sudah bagus, dapat berkenalan dengan orang lain. Coba ibu lakukan sekali lagi berkenalan
dengan saya.”
“setelah ibu berkenalan dengan orang lain ibu bisa melanjutkan percakapan tentang hal-hal yang
menyenangkan yang ingin ibu bicarakan. Misalnya, tentang cuaca, tentang hobi, tentang keluarga,
tentang pekerjaan dan lain sebagainya.”
“Nah ibu kan sudah bisa berkenalan dengan saya, coba sekarang perawat temani ibu untuk bisa dengan
berkenalan dengan orang lain. Bagaimana jika ibu berkenalan dengan perawat yang ada disana.”
“Ibu kan tadi sudah berkenalan, coba sebutkan nama perawat yang ibu ajak kenalan tadi.”
3. Terminasi
Evaluasi Subjektif
“Ibu tadi sudah mempraktekkan cara berkenalan dengan baik, bagaimana perasaan ibu?.
EvaluasiObjektif
“Setelah kita ngobrol tadi, sekarang coba ibu ulangi lagi cara berkenalan dengan saya?”
b. Tindak lanjutklien :
“Nah ibu selanjutnya ibu dapat mengingat-ingat apa yang kita pelajari tadi selama saya tidak ada.
Sehingga ibu lebih siap untuk berkenalan dengan orang lain yang lebih banyak lagi.”
“Ibu untuk lebih banyak teman, ibu ingin berkenalan dengan siapa lagi?”
“Baik lah kalau begitu saya akan memasukkan kegiatan ini pada jadwal harian ibu. Dan saya akan
mengecek kembali apakah ibu benar sudah berkenalan dengan teman sekamar ibu.”
- Topik : “Ibu bagaimana kalau besok kita berlatih untuk berinteraksi dengan orang lain, sambil
melakukan kegiatan rumah tangga seperti menyapu, mencuci piring dan lain sebagainya?”
- Tempat:“Nanti perawat akan mendatangi ibu setelah sarapan pagi dan kita akan berbicara
diruang tengah. Ibu bisa kembali beristirahat. Saya kembali keruangan dulu ya
bu.Wassalamu’alaikum . . .”
SP 3 : Latih Pasien Berinteraksi dengan Orang Lain Secara Bertahap (interaksi kegiatan sosial dan RT) :
a. Memberi pujian untuk setiap kemajuan interaksi yang telah dilakukan oleh pasien
b. Melatih pasien bercakap-cakap dengan anggota keluarga saat melakukan kegiatan harian dan
kegiatan rumah tangga
c. Melatih pasien bercakap-cakap saat melakukan kegiatan sosial misalnya : belanja ke warung, ke
pasar, ke kantor pos, ke bank dan lain-lain
d. Bersiap mendengarkan ekspresi perasaan pasien setelah berinteraksi dengan orang lain. Mungkin
pasien akan mengungkapkan keberhasilan atau kegagalannya. Beri dorongan terus menerus agar pasien
tetap semangat meningkatkan interaksinya.
Kondisi Klien : Ny. N mampu menirukan cara berkenalan yang dicontohkan oleh perawat, klien sudah
mampu berkenalan dengan teman sekamarnya meskipun masih nampak ragu-ragu dalam memulai
pembicaraan dan klien sudah mau melakukan aktifitas diluar rumah.
SP 3
1. Orientasi
- Salam Terapeutik
- Evaluasi/Validasi
“Kemarenkan kita sudah latihan berkenalan dengan orang lain, nah ibu bagaimana apakah ibu sudah
berkenalan dengan teman sekamar ibu ?”
“Kalau Ibu sudah berkenalan, coba sekarang beritau perawat siapa nama teman sekamar ibu ?asalnya
dari mana ? hobinya apa ?”
“Bagus ibu sudah mengerjakan tugas yang diberikan. Selanjutnya ibu bisa mencoba sendiri untuk bisa
berkenalan dengan teman – teman diruangan lain”
- Kontrak
a. Topik : “Sesuai janji kita kemaren setelah ibu bisa berkenalan dengan orang lain, sekarang kita
akan belajar berinteraksi dengan orang lain sambil melakukan kegiatan sehari – hari.”
b. Waktu : “Kita akan melatih interaksi ibu dengan orang lain selama 10 menit kemudian ibu akan
memperaktekkannya. Ibu bersedia?”
c. Tempat : “Sesuai janji kita kemaren kita akan mengobrol di ruang tengah ini saja ya.”
Selanjutnya ibu bisa berinteraksi sambil melakukan kegiatan sehari-hari seperti saat ibu mencuci piring,
ibu bisa mengobrol dengan teman yang mencuci piring juga, pada saat ibu menyapu teras ibu juga bisa
menyapa orang yang lewat didepan ibu. Sekarang kita coba ya bu, itu ada teman ibu yang sedang
mencuci piring, ibu bisa lakukan interaksi denganya sambil ibu mencuci piring.”
(berbicara dengan pasien lain yang sedang melakukan aktivitas) nah ibu, ini pasien saya ingin berkenalan
dengan ibu?
“Itu wajar ibu, untuk pertama kali berinteraksi. Tapi ibu tetap semangat, ibu bisa berbicara dengan
teman sekamar ibu untuk membicarakan hal-hal yang menyenangkan.”
“Bagus sekali ibu, ibu sudah mulai bisa berinteraksi dengan orang lain.”
3. Terminasi
Evaluasi Subjektif
“Ibu tadi sudah mempraktekkan cara berkenalan dengan baik, bagaimana perasaan ibu?.
Evaluasi Objektif
“setelah ibu berinteraksi tadi, coba sekarang ibu ceritakan kembali apa saja yang ibu bicarakan dengan
teman ibu tadi.”
“Nah ibu selanjutnya ibu dapat mengulanginya kembali cara berinteraksi kita tadi. Ibu ingin latihan
berinterksi dengan orang lain saat melakukan aktivitas apa saja ?”
“Baik lah kalau begitu saya akan memasukkan kegiatan ini pada jadwal ibu. Dan saya akan melakukan
pengecekan apakah ibu benar sudah melakukan interaksi”
Kondisi klien : Ny. N mulai menampakkan kemajuan, dengan mampu berinteraksi dengan orang lain
dalam segala aktifitas rumah tangga, walau awalnya klien masih ragu-ragu dan takut.
Keluarga mampu :
4. memodifikasi lingkungan yang mendukung pasien berinteraksi dengan orang lain memanfaatkan
fasilitas pelayanan kesehatan
Tindakan keperawatan terhadap keluarga
b. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, proses terjadinya isolasi sosial dan mengambil
keputusan merawat pasien.
Kondisi keluarga : Tn. H mulanya merasa benci terhadap istrinya dikarenakan tak mampu
memberikannya keturunan selama 7 tahun mereka menikah, namun semenjak istrinya mengalami
gangguan jiwa dan dirawat diRS jiwa, Tn. H akhirnya menyadari bahwa perbuatan yang dilakukannya
beserta ibunya adalah salah, Ia menyadari seharusnya ia tak memperlakukan istrinya seperti itu.
SP 1
1. Orientasi
- Salam Terapeutik
“Assalamualaikum... bapak. Perkenalkan saya perawat rini yang merawat istri bapak. Kalau boleh saya
tahu nama bapak siapa? Hari ini saya melakukan kunjungan rumah berkaitan dengan tindak lanjut
perawatan istri bapak dirumah.
- Evaluasi/Validasi
“sebelumnya apakah bapak sudah tahu istri bapak mengalami sakit apa?”
- Kontrak
a. Topik : “karna bapak belum tahu, bagaimana kalau kita membahas mengenai masalah isolasi
social dan cara merawat pasien dengan isolasi social.”
b. Waktu : “berapa lama bapak punya waktu untuk kita membahas masalah itu, bagaimana kira –
kira selama 30 menit. Bapak bersedia?”
d. Tujuan :“agar bapak mampu mengenali isolasi social, mampu mengidentifikasi pasien dengan
isolasi social dan bapak mampu merawat pasien dengan isolasi social.”
“ sebelumnya saya meminta maaf, apakah bapak tahu penyebab dari isolasi social yang dialami oleh istri
bapak?”
“ syukur bapak sudah menyadari mengenai kondisi istri bapak. Selanjutnya saya akan menjelaskan
mengenai isolasi social yang dialami oleh istri bapak. Isolasi social adalah salah satu gejala penyakit yang
juga dialami oleh pasien-pasien gangguan jiwa yang lain. Tanda –tanda nya antara lain :mengurung diri,
tidak mau bergaul dengan orang lain, kalaupun berbicara hanya sebentar dengan wajah menunduk,
menolak berinteraksi dengan orang lain.”
“biasanya, masalah ini muncul karena memiliki pengalaman yang mengecewakan saat berhubungan
dengan orang lain. Seperti ; sering ditolak, tidak dihargai, atau berpisah dengan orang-orang terdekat,
sering dikucilkan dengan mengata-ngatainya hal yang negative.”
“Biasanya proses terjadinya isolasi social ini tidak sebentar, klien mendapatkan tekanan yang cukup
besar dalam waktu lama, namun klien tidak mampu merespon secara positif terhadap masalahnya
sehingga klien merasa malu akan keadaan dirinya dan mulai menuup diri dari lingkungan sekitar.
Sehingga terjadi respon maladaptive seperti menarik diri dari lingkungan.”
“apabila masalah isolasi social ini tidak diatasi, maka seorang bisa mengalami halusinasi, yaitu
mendengar suara atau melihat bayangan yang sebetulnya tidak ada.”
3. Terminasi
EvaluasiSubjektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita membahas mengenai masalah isolasi social tadi ?”
Evaluasi Objektif
“Sekarang coba bapak ulangi lagi apa yang dimaksud isolasi social dan tanda orang yang mengalami
isolasi social?”
“Mungkin bapak bisa memberitahukan informasi mengenai isolasi sosial yang kita diskusikan tadi
dengan seluruh keluarga bapak agar dapat menerima keadaan istri bapak yang sebenarnya.”
- Topik : “Bapak bagaimana kalau pertemuan kita selanjutnya, akan membahas mengenai cara
merawat istri bapak yang mengalami isolasi social?”
- Waktu : “Bagaimana apabila pertemuan selanjutnya saat bapak melakukan kunjungan kerumah
sakit yaitu tiga hari lagi? Bapak akan kerumah sakit pada jam berapa hari itu ?”
- Tempat:“Bapak nanti kita akan berdiskusi di ruangan perawat saja dan akan langsung
memperaktekkan cara merawat istri bapak yang mengalami isolasi social. Baiklah bapak saya permisi
dulu sampai ketemu dirumah sakit.Wassalamu’alaikum . . .”
Strategi pelaksanaan 2 (SP 2) untuk keluarga.
c. Melatih keluarga menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang mendukung meningkatkan
kemampuan sosialisasi.
Kondisi keluarga : Tn.H akhirnya mengetahui kondisi yang dialami istrinya, ia pun mulai menjelaskan
tentang kondisi istrinya kepada ibunya. Dan sekarang Tn.H sangat antusias untuk memahami cara
merawat istrinya yang mengalami isolasi sosial.
SP 2
1. Orientasi
- Salam Terapeutik
“Assalamualaikum... ,bapak. Apakah bapak masih ingat dengan saja. Saya perawat rini yang merawat
istri bapak.
- Evaluasi/Validasi
“Apakah bapak sudah menyampaikan informasi yang kita bicarakan 3 hari lalu dan mendiskusikan
keadaan istri bapak dengan anggota keluarga ?”
- Kontrak
a. Topik : “Sesuai janji kita, hari ini kia akan membicarakan dan berlatih tentang merawat istri
bapak yang mengalami isolasi sosial.”
b. Waktu : “Kita akan berdiskusi selama 15 menit kemudian akan langsung mempraktekkannya
kepada istri bapak. Apakah Bapak bersedia?”
c. Tempat : “Kita akan membahas hal ini diruangan perawat ini saja ya pak dan nanti akan langsung
praktek ke kamar rawat istri bapak. Bagaimana pak ? “
d. Tujuan :“agar bapak mampu merawat istri bapak dan menciptakan lingkungan yang mendukung
untuk meningkatkan kemampuan sosialisasi istri bapak.”
2. Kerja ( Langkah – langkahtindakankeperawatan)
“Bapak kan sudah mengerti tentang kondisi istri bapak yang mengalami isolasi social.Untuk menghadapi
hal yang demikian, bapak dan anggota kelarga lainnya harus sabar menghadapi istri bapak dan untuk
merawat istri bapak, keluarga perlu melakukan beberapa hal. Pertama, keluarga harus membina
hubungan saling percaya dengan istri bapak yang caranya adalah bersikap peduli dengan istri bapak dan
jangan ingkar janji. Kedua, keluarga perlu memberikan semangat dan dorongan kepada istri bapak untuk
bisa melakukan kegiatan bersama-sama dengan orang lain. Berilah pujian yang wajar dan jangan
mencela kondisi pasien.”
“selanjutnya, jangan biarkan istri bapak sendirian dan melamun. Buat rencana atau jadwal bercakap-
cakap dengan istri bapak. Misalnya : sholat bersama, makan bersama, rekreasi bersama, melakukan
kegiatan rumah tangga bersama.”
“apakah bapak sudah mengerti?bagaimana kalau kita sekarang laihan untuk melakukan cara tersebut.
Begini contoh komunikasinya : istriku saya lihat sekarang kamu sudah bisa bercakap-cakap dengan orang
lain, seperti : perawat dan teman sekamar. Perbincangannya juga lumayan lama, aku senang sekali
melihat perkembangan kamu, coba kamu berbincang – bincang dengan saya, seperti dulu. Lalu
bagaimana mulai sekarang kamu sholat berjamaah . kalau diRS ini kamu sholat dimana?kalau nanti
dirumah kamu sholat bersama-sama saya dengan keluarga atau di mushola komplek. Bagaimana istriku,
kamu mau mencobanya kan ?”
“Nah coba sekarang bapak ulangi percakapan yang saya contohkan tadi.”
“Nah bapak ayo sekarang kita coba langsung praktek ke istri bapak.”
“Sekarang bapak bisa mempraktekkan apa yang sudah kita latih tadi.”
(perawat mengobservasi suami cara mempraktekkan merawat pasien seperti yang telah dilatihkan pada
latihan tadi)
3. Terminasi
Evaluasi Subjektif
Evaluasi Objektif
(Dari hasil observasi perawat menilai ibu nuri dan suaminya telah dapat berkomunikasi walau masih ada
sedikit hambatan)
“Bapak kan sudah bisa menerapkan cara merawat dan berkomunikasi yang baik dengan istri bapak.
Nanti untuk kunjungan selanjutnya bapak bisa menerapkan hal tersebut.”
- Topik : “Bapak bagaimana kalau pertemuan kita selanjutnya, apabila nanti kondisi ibu sudah
membaik dan diperbolehkan pulang, kita akan membahas mengenai perawatan lanjutan istri bapak
dirumah?”
- Tempat:“Bapak nanti kita akan berdiskusi di ruangan perawat saja pada saat bapak akan
menjemput istri bapak. Bapak silahkan lanjutkan berbicara dengan istri bapak, saya akan kembali ke
ruangan. Wassalamu’alaikum . . .”
a. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat (discharge
planning).
b. Mendiskusikan tanda dan gejala kekambuhan yang memerlukan rujukan segera ke fasilitas
pelayanan kesehatan
Kondisi keluarga : Tn.H mengalami kemajuan dalam perawatan istrinya terutama dalam hal interaksi.
Dan ekspresi wajah Tn H sangat bahagia karna istrinya sudah dapat pulang kerumah dan Ia sangat
antusias untuk menjaga istrinya.
SP 3
1. Orientasi
- Salam Terapeutik
“Assalamualaikum... bapak. Apakah bapak masih ingat dengan saya. Saya perawat rini yang merawat
istri bapak.
- Evaluasi/Validasi
- Kontrak
a. Topik : “Sesuai janji kita, hari ini istri bapak akan pulang kerumah, maka kita perlu bicarakan
perawatan lanjutan dirumah dan tanda – tanda gejala kekambuhan.”
c. Tempat : “Kita akan membahas hal ini diruangan perawat ini saja ya pak. Bagaimana pak ? “
d. Tujuan :“agar bapak mampu merawat istri bapak dirumah dan mampu mengindentifikasi segera
tanda – tanda kekambuhan istri bapak.”
“Bapak ini jadwal harian istri bapak dirumah. Coba bapak lihat, dapatkah bapak melakukan kegiatan ini
dirumah menggantikan peran perawat. Lanjutkan jadwal ini dirumah baik jadwal kegiatan maupun
jadwal minum obatnya.”
Hal – hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut mengenai kekambuhan istri bapak adalah perilaku yang
ditampilkan istri bapak selama dirumah misalnya, kalau istri bapak terus menerus tidak mau bergaul
dengan orang lain, menolak minum obat, atau memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain.”
“Jika hal ini terjadi segera lapor ke rumah sakit atau bawa istri bapak kerumah sakit.”
3. Terminasi Akhir
Evaluasi Subjektif
Evaluasi Objektif
“Apakah bapak bisa menjelaskan apa itu isolasi social dan tanda – tandanya ?”
“Bapak jangan lupa control ke rumah sakit sebelum obat habis atau ada gejala yang tampak.”