HUKUM ISLAM
Diantaranya Dia menciptakan siang dan malam, hitam dan putih,langit dan
antara pria dan wanita. Sebagaimana firman Allah SWT yang berbunyi 1:
adalah untuk menjalin hubungan diantara mereka, membina rumah tangga dan
normal dan sehat merupakan salah satu kunci untuk mendapatkan kebahagian dan
1
QS. Al Hujuraat (49):13
2
mereka. Di antara syahwat atau keinginan yang kuat adalah kecintaan manusia pada
lawan jenisnya, kemudian dari kecintaan inilah akan timbul nafsu seks sebagai naluri
Akan tetapi dewasa ini banyaknya terjadi kasus pidana kekerasan seksual
1. Kasus pedofilia di Indonesia pada tahun 2001, setelah seorang turis dari
Bali. Ia hanya dihukum 9 bulan penjara karena hukum saat itu masih
sangat lemah3.
Polda Bali di rumahnya, daerah Tabanan. Pria paruh baya ini ditangkap
aksi peadofilia yang dilakukan kakek asal Australia itu mencapai 15 anak,
2
Muh, Kasim Mughi Amin, Kiat Selamatkan Cinta(Pendidikan Seks Bagi Remaja Muslim),
(Yogyakarta: Titian Ilahi Pres, 1997), Cet. 1, h. 44.
3
Bagus Santosomedia.iyaa.com, diakses pada tanggal 10 Oktober 2016, pukul 8.30 wib
3
kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat, Polda Bali Kombes Pol Herry
Wiyanto4.
Sodomi atau Liwath merupakan salah satu perilaku seks yang menyimpang
untuk memuaskan nafsu syahwat seseorang dan dianggap sebagai perbuatan asusila
psikologis dan tidak normal5. Liwath adalah hubungan seksual antara orang-orang
yang berjenis kelamin sama, yaitu laki-laki dengan laki-laki atau perempuan dengan
perempuan, atas dasar kesukarelaan mereka. Jika hubungan seksusal sejenis kelamin
itu dilakukan oleh sesama laki-laki, dalam hukum pidana Islam disebut Liwath (gay),
sedangkan jika hubungan seksual sejenis kelamin itu dilakukan oleh sesame
4
Liputan6.com, Denpasar, diakses pada tanggal 10 Oktober 2016, pukul 8.30 wib
5
Siti Musdah Mulia, Islam dan inspirasi Kesetaraan Gender, (Yogyakarta : Kibar Press, 2007), h.
55-64
6
Neng Djubaedah, Perzinaan Dalam Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia di Tinjau
Dari Hukum Islam, (Jakarta : Kencana, 2010), Cet. 1, h. 263
4
mereka dalam hal ini tiada terceIa. Barangsiapa mencari yang di balik itu.
Mukminun : 5 – 7)
Departemen Agama, yang dimaksud "Barang siapa mencari yang dibalik itu" adalah
zina, homo seksual dan lain sebagainya. Orang yang berbuat demikian termasuk
golongan orang yang melampaui batas di mana dia telah menyeleweng dari
kewajaran hidup berkelamin dan dia diancam oleh hukuman yang berat. Karena
dalam sejarah, kaum Nabi Luthlah yang paling besar melakukan skandal itu.
Sehingga Allah SWT perlu menimpakan siksa kepada mereka dengan hujan batu
yang memusnahkan, hal ini dapat dilihat dalam peringatan Nabi Luth kepada
Jarimah dan fahisyah sebagaimana dijelaskan dalam surat Al-‘Araf ayat 80-81
tersebut, oleh Karena itu pelaku sodomi yang sudah menikah (Muhson) menurutnya
harus dihukum dengan hukuman rajam, yakni dilempari batu sampai meninggal
dunia, sedangkan pelaku sodomi yang belum menikah (ghairu muhson) dihukum
cambuk seratus kali cambukan. Imam syafi’i menetapkan hal ini berdasarkan firman
Artinya : Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah
tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan
kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika
kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan)
hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.
(QS. An-Nur : 2)
pelaku zina, karena menurutnya sodomi semakna dengan zina yang menyebabkan
ه في%ل الن%ا ب%ه زن% الن,ن% والجلد ان كان غير محص, وهو الرجم ان كان محصنا,الشا فعى يوجب الحد
ورود%% ف,ا%%نى الزن%%ان في مع%% فك,ه التمحض%%مغنى المستدعي لوجوب الحد وهو الوطء الحرام على وج
7
‘Alauddin Abi Bakar bin Mas’ud al Kasani Al-Hanafi, Badaiushona’I fi tartibi as-syaroi’, (ttt :
Dar Kutub al-ilmiah, tth), h. 184-185
6
Artinya : imam Syafi’i mewajibkan had, yaitu rajam bila muhson, dan jilid bila
ghoru muhson, tidak karena zina akan tetapi karena perbuatan liwathnya yang
diwajibkannya had adalah wathi yang diharamkan atas pendapat yang dipilih,
maka liwath seperti zina dalam segi maknanya, dalam nash berlaku dengan
Dengan melihat latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk meneliti
FIQH JINAYAH
B. Batasan Masalah
Agar penelitian ini terarah dan tidak menyimpang dari topik yang
dipermasalahkan, maka perlu adanya batasan masalah yang diteliti, dalam hal ini
penulis hanya meneliti tentang metode istinbat dan analisis Hukum Islam
homoseks (Liwath)
C. Rumusan Masalah
dirumuskan beberapa pokok masalah yang menjadi kajian dalam penelitian ini.
Rincian dari pokok masalah ini dinyatakan dalam bentuk pertanyaan sebagai
berikut:
7
1. Tujuan Penelitian
2. Kegunaan Penelitian
E. Metode Penelitian
langkah sistematis dan logis dalam mencari data yang berkenaan dengan masalah
1. Jenis penelitian
berupa kitab-kitab, pendapat para ahli dan beberapa karangan ilmiah lain
2. Sumber Data
a. Sumber Primer, yaitu data yang diperoleh dari sumber asli yang
b. Sumber Sekunder, yaitu data yang diperoleh bukan dari sumber asli
8
Soejono soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: UI Press, 1986), cet. ke- 1, h. 21
9
Cik Hasan Basri, Model Penelitian Fiqih, (Bogor: Prenada media, 2003), cet. ke- 2, h. 89
10
Sutrisno hadi, Metodologi Research, (Yogjakarta: Lkis, 1999), cet. ke-1, h. 9
9
berbagai buku dan literatur yang ada kaitannya dengan masalah yang
antara satu data dengan data yang lainnya, sehingga diperoleh gambaran
5. Metode Penulisan
bersifat khusus.
11
Ibid, h. 42
10
F. Sistematika Penulisan
membuat sistematika penulisan yang terdiri daro lima bab, yang masing-masing
bab memiliki beberapa sub bab yang mempunyai korelasi anata satu dengan yang
Sistematika Penulisan
Riwayat hidup Imam Syafi’I, guru dan murid Imam Syafi’I, karya-karya Imam
BAB III : dalam bab ini berisi tentang pengertian Liwath, dasar-dasar
BAB IV : bab ini berisi tentang metode istinbat imam Syafi’i tentang
penerapan hukuman pelaku pidana homoseks (Liwath) dan analisis Hukum Islam
homoseks (Liwath)
DAFTAR PUSTAKA
12
DAFTAR PUSTAKA
‘Alauddin Abi Bakar bin Mas’ud al Kasani Al-Hanafi, Badaiushona’I fi tartibi as-
wib
Cik Hasan Basri, Model Penelitian Fiqih, (Bogor: Prenada media, 2003), cet. ke- 2
Liputan6.com, Denpasar, diakses pada tanggal 10 Oktober 2016, pukul 8.30 wib
Muh, Kasim Mughi Amin, Kiat Selamatkan Cinta(Pendidikan Seks Bagi Remaja
Siti Musdah Mulia, Islam dan inspirasi Kesetaraan Gender, (Yogyakarta : Kibar
Press, 2007)
Soejono soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: UI Press, 1986), cet. ke- 1