T U R - B I N - L A K - WA S
Pengendalian Pemanfaatan Ruang adalah
upaya untuk mewujudkan TERTIB TATA
RUANG.
Pengendalian Pemanfaatan Ruang dilakukan
setelah Perencanaan Tata Ruang, untuk
memastikan pemanfaatan ruang sesuai
Penertiban/ dengan rencana tata ruang.
SANKSI
Pencegahan/ Pengendalian Pemanfaatan Ruang dilakukan
PK/REVISI berdasarkan muatan Rencana Tata Ruang.
Pengendalian Pemanfaatan Ruang terdiri atas
instrumen pencegahan dan penertiban
terhadap pelanggaran pemanfaatan ruang.
INSTRUMEN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
PROSES PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
Penetapan Pemberian
Peraturan Zonasi Perizinan Insentif dan
Disinsentif
berisi …
INSENTIF (sesuai/mendorong)
berupa …
Ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan (ITBX: Keringanan pajak, Pemberian kompensasi,
Intensif, Terbatas, Bersyarat, dan Xdilarang) Pembangunan serta pengadaan infrastruktur,
RTRW:
Intensitas pemanfaatan ruang (KDRH, KDB, KLB, Kemudahan prosedur perijinan,
Izin Prinsip,
GSB), Subsidi silang, imbalan sewa ruang, urun
Izin Lokasi,
Ketentuan tata bangunan saham, dll
sarana dan prasarana minimal,
ketentuan pelaksanaan
Izin Penggunaan Pemanfaaatan Ruang,
(termasuk perubahan) DISINSENTIF (menyimpang)
Materi pilihan: Pengenaan pajak yang tinggi sesuai biaya
a. Ketentuan tambahan RDTR dan PZ mengatasi dampak, pembatasan
b. Ketentuan Khusus Izin Mendirikan Bangunan, penyediaan infrastruktur, pengenaan
c. Standar Teknis Izin Lainnya terkait Pemanfaatan Ruang. kompensasi, penalti, dll
d. Ketentuan Pengaturan Zonasi
RTR adalah rencana tata ruang (umum dan Rinci) untuk wilayah Nasional,
Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Fungsi RTR Kabupaten/Kota
antara lain menjadi pedoman
untuk:
Muatan RTR a. mewujudkan keterpaduan,
Tujuan, keterkaitan, dan
1
Rencana Struktur Ruang
Kebijakan; dan Menggambarkan susunan pusat-pusat keseimbangan antarsektor;
Strategi penataan ruang; permukiman dan sistem jaringan dan
prasarana dan sarana
2 Rencana struktur ruang; b. penetapan lokasi dan
fungsi ruang untuk
PZ Muatan PZ:
adalah KETENTUAN yang mengatur pemanfaatan ruang (Pengendalian
Pemanfaatan Ruang) setiap KATEGORI peruntukan/fungsi ruang dan
kawasan sekitar jaringan prasarana.
Sumber : Permen ATR/BPN No. 1 Tahun 2018
Ketentuan kegiatan pemanfaatan Kegiatan pemanfaatan ruang diperbolehkan, diperbolehkan dengan syarat, dan
ruang kegiatan yang tidak diperbolehkan
Koefisien Dasar Hijau (KDH), Koefisien Dasar Bangunan (KDB), Koefisien Lantai
Intensitas pemanfaatan ruang Bangunan (KLB), Garis Sempadan Bangunan (GSB), Tata Bangunan dan Kepadatan
Bangunan
Sarana dan prasarana minimum Penyediaan sarpras minimum berupa penyediaan jalur pejalan kaki, tempat parkir
kendaraan, penerangan jalan, dll
Ketentuan lain yang dibutuhkan Ketentuan lain yang dibutuhkan, misalnya pemanfaatan pada zona yang dilewati
sistem jaringan prasarana.
Ketentuan khusus pada rawan bencana, kawasan sekitar bandar udara, dan kawasan
Ketentuan khusus
pertahanan dan keamanan
Pengenaan
Sanksi
RTRW sangat tergantung dari ketersediaan Data dan Informasi Spasial maupun
tabular kerentanan dan resiko Bencana di suatu wilayah. Faktanya:
• Peta Kawasan Rawan Bencana (BNPB) baru Peta Informasi Bahaya (H), belum
Resiko yang sudah mempertimbangkan Kerentanan dan Kapasitas Wilayah
Warga memotret rekannya di antara puing-puing yang rusak karena tsunami Selat Sunda di Sumur,
Pandeglang, Banten, Kamis (3/1/2019). . ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc. http://tirto.id/dduS
• Skala Peta sangat kecil (indikatif) 1:250.000, keakuratan sangat rendah, kalau
ingin lebih detail masih sangat terbatas atau melakukan studi sendiri
• Daerah memiliki peta informasi sendiri tetapi parsial atau spot2 tertentu dg
skala 1:50.000
R = (H x V)/C
R : Resiko
H : Ancaman
V : Kerentanan
C : Kapasitas
>> BENCANA NON ALAM
Bencana Non Alam (UU 24 tahun 2007) mencakup gagal teknologi, gagal
modernisasi, wabah penyakit, dan Epidemi .
Karakter Bencana Non Alam ini sering tidak terduga dan menyebab massal serta
merusak tatanan kehidupan yg baku dipaksa untuk berubah
TEKNOLOGI: SEBAGAI FAKTOR PEMICU DINAMIKA ATAU PERUBAHAN
Revolusi Industri 4.0 ditandai perkembangan teknologi yang penting: PERUBAHAN ATAU DINAMIKA AKAN SEMAKIN
CEPAT DAN MELUAS KUANTITAS/KUALITAS
BIG DATA:
meliputi Volume (data besar atau banyak, diproduksi Media sosial dan komunikasi
• Data dan informasi terkait dinamika2 di
M2M), Variasi (jenis data, didominasi mesin pencari – search engine di internet, atas, diperoleh dengan waktu yg lebih
medsos, koneksi M2M – IoT), dan Kecepatan (kecepatan produksi data, koneksi cepat dan murah.
M2M), untuk pengambilan keputusan berbasis data • Penataan Ruang yg berbasis data dan
informasi yang lengkap, akurat, dan
KECERDASAN BUATAN: program komputasi yg dapat membuat mesin bekerja muktahir.
layaknya manusia spt mengambil keputusan, memecahkan masalah, dan • Proses simulasi untuk pengambilan
melakukan prediksi. AI bekerja menggunakan algoritma dengan machine keputusan kondisi ruang yang
learning.
diinginkan.
• Dampak dari dinamika 2 di atas, dapat
BLOCKCHAIN: sistem transakasi dan manajemen data digital yang tersebar
diindikasikan terhadap ruang yang
dimana semua pengguna sistem tersebut memepunyai satu konsensus bersama.
Ini menghilangkan peran perantara sehingga bisa membuat biaya transaksi lebih ditargetkan, melalui simulasi. Sekaligus,
murah. Penggunaannya di bidang finansial (keuangan), ketahanan pangan, tata simulasi pengambilan keputusan dengan
kelola lingkungan, dan perencanaan kota (Anascavage and Davis, 2018) kondisi sbg dampak dinamika2 tsb.
3. PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG KE DEPAN
HYBRID:
2. Performance zoning
PREDICTABLE HYBRID FLEXIBLE 3. Negotiated zoning
ZONING ZONING ZONING 4. Incentive zoning
5. Form based zoning
6. Modular zoning
7. Web base zoning
• Evaluasi atau Penyesuaian terhadap Rencana Tata Ruang bukan Perbuatan Haram selama mengikuti Prosedur baku yang
disepakati
• Pertimbangan utama adalah Faktor Dinamis di atas, ditambahkan beberapa hal khusus yang sering ditemui, antara lain:
1. Kesalahan informasi dalam penyusunan rencana ( peta tidak akurat, data tidak valid ).
2. Rencana menzalimi seeorang atau sekelompok orang
3. Rencana yang disusun berpotensi menimbulkan bencana publik
4. Perubahan rencana dapat memberi manfaat publik yang besar
Pengaturan ruang yang responsif, yaitu Hybrid Zoning ini dapat memberikan fleksibel dalam peninjauan kembali (dan revisi)
yang kaku yaitu 5 tahun sekali menjadi setiap saat apabila diperlukan, namun tetap wajib mengikuti prosedur atau
mekanisme yang ditentukan.
• Kategori Penyesuaian Rencana Tata Ruang meliputi: (i) Penyesuaian besar (Major) atau dikenal dengan Rezoning, dan
modifikasi Minor terhadap perubahan ketentuan saja atau dikenal dengan Landuse Changes.
FLEKSIBILITAS DALAM KUPZ
RTRW KABUPATEN/KOTA (1)
terdapat fleksibilitas-fleksibilitas yang dapat digunakan untuk membantu menerjemahkan ketentuan KUPZ
yang masih bersifat umum
2 Kegiatan yang dimohonkan tidak hanya melihat pada kawasan peruntukan, namun juga pada
KUPZ sebagai bagian tidak terpisahkan muatan RTRW
3 Kegiatan diperbolehkan bersyarat atau terbatas selama tidak merubah atau mengganggu
fungsi utama kawasan peruntukan
5 Kegiatan diperbolehkan bersyarat atau terbatas selama kegiatan atau titik lokasi atau trase
yang dimohonkan merupakan upaya untuk mendorong pengembangan kawasan melalui
penerapan mekanisme insentif
FLEKSIBILITAS DALAM KUPZ
RTRW KABUPATEN/KOTA (2)
KUPZ Resapan Air: Fleksibilitas 3 (muatan KUPZ)
1.Pemanfaatan ruang yang tidak merusak/mengganggu kawasan resapan air yang telah ditetapkan
lokasinya;
2.Pemanfaatan ruang yang tidak merusak/mengganggu kawasan hutan mangrove yang berada di Kota Manado;
Sempadan
dan
Sungai
3.Setiap unit rumah dan bangunan gedung lainnya wajib memiliki minimal 1 (satu) lubang biopori untuk penyediaan
resapan air.
Fleksibilitas 2 (KUPZ)
Hotel
Perumahan
Fleksibilitas 1 (Dominasi)
Fleksibilitas 4 (Persyaratan
teknis pemberian ijin)
b. Kegiatan diperbolehkan secara terbatas 1 Selama tidak mengganggu prinsip dominasi fungsi ruang
dan bersyarat
Selama tidak merubah atau mengganggu fungsi utama
3 kawasan peruntukan
A. Perizinan Berusaha TANPA KOMITMEN (Lokasi Peruntukan sesuai dengan RDTR atau lokasi di KEK, Kws Industri,
KPBPB)
(perda) RDTR Kesesuaian lokasi Peruntukan Lahan
dan PERATURAN ZONASI Ketentuan Kegiatan :
• yang boleh dan intensif
• yang dilarang
• yang boleh tapi bersyarat
STANDAR/
• yang boleh tapi terbatas
KRITERIA/
• Intensitas (KLB, KDB, KWT,dll)
SPESIFIKASI
• Ketersediaan Prasarana dan Sarana Minimum
• Ketentuan Tata Bangunan dan Arsitektur
• Teknik Zonasi
(specifikasi?) Masterplan
KEK, Kawasan Industri,
KPBPB Kesesuaian fungsional Peruntukan Kawasan Fixed
Pengendalian:
• Pemenuhan (check list) Standar/kriteria komponen2 pembentukan Kawasan
23 yang
efektif fungsional (dalam kawasan)
• Sekitar Kawasan mengacu pada perda RDTR dan PZ spt diatas
B. Perizinan Berusaha DENGAN KOMITMEN (Lokasi belum memiliki RDTR, hanya memiliki RTRW Kab/Kota)
TUJUAN
Perangkat pengendalian pemanfaatan ruang upaya percepatan perwujudan
untuk memotivasi, mendorong, memberikan ruang yang berkualitas
daya tarik, dan/atau percepatan terhadap
kegiatan pemanfaatan ruang yang sejalan dengan SASARAN
RTR
mengelola kegiatan pemanfaatan ruang
yang berpotensi melampaui daya
dukung dan daya tampung
MANFAAT
Bagi Masyarakat:
Mendapatkan kesempatan yang sama
dalam pembangunan
Perangkat pengendalian pemanfaatan ruang untuk
mencegah dan/atau memberikan batasan Bagi Pemerintah Daerah:
terhadap kegiatan pemanfaatan ruang yang sejalan Untuk mendorong dan mengarahkan
pembangunan dalam perwujudan RTR
dengan RTR namun berpotensi melampaui daya serta mewadahi dinamika pembangunan
di daerah
dukung dan daya tampung lingkungan
BENTUK INSENTIF & DISINSENTIF
11 INSENTIF 6 DISINSENTIF
Pengenaan pajak yang Pengenaan retribusi yang
1 Keringanan pajak 2 Pengurangan retribusi Fiskal 1 tinggi 2 tinggi
ADMINISTRATIF
SANKSI dikenakan terhadap: a. peringatan tertulis;
b. penghentian sementara kegiatan;
Pelanggaran di bidang penataan c. penghentian sementara pelayanan umum;
ruang, yang meliputi: d. penutupan lokasi;
a.pemanfaatan ruang yang tidak e. pencabutan izin;
sesuai dengan rencana tata ruang; f. pembatalan izin;
b.pemanfaatan ruang yang tidak g. pembongkaran bangunan;
sesuai dengan izin pemanfaatan h. pemulihan fungsi ruang; dan/atau
ruang yang diberikan oleh pejabat i. denda administratif.
berwenang;
c. pemanfaatan ruang yang tidak
sesuai dengan persyaratan izin PIDANA
yang diberikan oleh pejabat yang a. Pidana penjara paling lama 3 tahun; dan denda paling
berwenang; dan/ banyak Rp. 500.000.000
atau b. Pidana penjara paling lama 8 tahun; dan denda paling
d. menghalangi akses terhadap banyak Rp. 1.500.000.000
c. Pidana penjara paling lama 15 tahun; dan denda paling
kawasan yang dinyatakan oleh
banyak Rp. 5.000.000.000
peraturan perundang-undangan
sebagai milik umum.
PERDATA
4. PENUTUP
6a
Global Issue (Climate Change, Global
Transformation, wabah penyakit)
Dinamika ekonomi dan potensi
YANG ADAPTIF
bencana
Perkembangan teknologi
Masa depan yang tidak pasti DISAMPAIKAN KEPADA KOMISI
Rencana Tata Ruang menyebabkan ANALISA JENIS PERUBAHAN KONSEP PERUBAHAN: PERENCANAAN untuk
penderitaan terhadap seseorang Dinas melakukan analisa jenis dilakukan pendapat publik
Menawarkan manfaat yang besar bagi perubahan rencana: 1. PERUBAHAN ZONASI
lingkungan disekitar atau masyarakat a. Major modification atau (REZONING)
kota perubahan besar
Berpotensi menimbulkan bencana b. Minor modification atau
publik perubahan kecil 2. DISKRESI RENCANA TEKNIK DISETUJUI/DITOLAK
Terdapat kesalahan peta dan informasi RUANG KOTA