Anda di halaman 1dari 13

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Rancangan penelitian adalah sesuatu yang sangat penting yang sering dalam

penelitian, memunginkan pengontrolan maksimal beberapa faktor yang dapat

memengaruhi akurasi suatu hasil. Rancangan penelitian merupakan hasil akhir

dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan

bagaimana suatu penelitian bias diterapkan. (Nursalam, 2015)

Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini berupa peneliitian

korelasional (hubungan/asisiasi) yaitu mengkaji hubungan antar variabel.

Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan , memperkirakan dan

menguji sesuai teori yang ada. Penelitian koresional bertujuan

mengungkapkan hubungan koleratif antar variabel.(Nursalam,2015).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubunggan aktivitas fisik dengan

status pernapasan pada pasien ppok di ruang poli RSU H.Moch.Anshari Saleh

Banjarmasin

3.2 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati

dari sesuatu yang yang didefinisikan tersebut. Karakteristik yang dapat

diamati (diukur) itulah yang merupakan kunci dari definisi operasional. Dapat

diamati artinya memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau

47
48

pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena yang kemudian

dapat diulang lagi oleh orang lain(Nursalam,2002 dalam Nursalam,2015)

Tabel 3.1 Definisi Operasional hubungan aktivitas fisik dengan status


pernapasan pada pasien penyakit paru obstruksi kronis (ppok)

Variabel Definisi Variabel Kategori / hasil


Parameter Alat Ukur Skala
Penelitian Operasional ukur
Variabel Aktivitas fisik Klasifikasi : 1.Kuesioner Ordinal 1.Baik
independen : adalah gerakan 1.Aktivitas fisik > 76 – 100%
Aktivitas fisik tubuh yang 2.Waktu
dihasilkan oleh otot melakukan 2. Cukup
rangka dan aktivitas fisik 56- 75%
memerlukan energi
saat melakukannya 3.Kurang
< 56%

Variable Status pernapasan Nilai status 1.Oksimetri Rasio 1.Status


dependen : adalah kumpulan pernafasan pada 2.Stopwatch pernafasan
Status pernapasan nilai hasil orang dewasa. Pertukaran gas
pengukuran sistem 1.Frekuensi normal bila
pernafasan dengan Pernafasan frekuensi
cara pengkajian a. Dyspnea : pernapasan 12-
fisik untuk sesak nafas 20x/m
mengetahui b. Normal :
informasi 12-20x/m Saturasi
perubahan system c. Tadipnea: oksigen 95%-
pernafasan > 20x/m 100%
d. Bradypnea :
< 12x/m Nadi : 70 –
e. Apnea : 100x/m
henti nafas
2.Status
2.Saturasi pernafasan
oksigen gangguan
a.Hipoksia : pertukaran gas
< 95% bila :
b.Normal : Frekuensi
95-100% pernapasan
dsypnea :
3.Nadi sesak nafas
a.Bradikardi : Tadipnea :
< 60x/m > 20x/m
b.Normal : Badypnea :
<70 – 100x/m <12x/m
c.Takikardi : Apnea : tidak
> 100x/m ada nafas

Saturasi
oksigen :
Hipokisa :
< 95%
49

Nadi
Bradikardi :
< 60x/m
Takikardi :
> 100x/m

3.3 Populasi, Sampel dan Sampling

3.3.1. Populasi

Populasi adalah subjek (misalnya manusia; klien) yang memenuhi

kriteria yang telah ditetapkan. Penggunaan kriteria ini sendiri dapat

digunakan untuk mendefinisikan suatu populasi dalam penelitian dan

mempunyai dampak menginterpretasi dan melakukan generalisasi hasil

(Nursalam,2015).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien penyakit paru

obstruksi kronis (ppok) yang berobat di poli paru RSU H.Moch.Ashari

Saleh Banjarmasin selama 6 bulan terakhir sebanyak 516 orang pasien

3.3.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada di populasi, misalnya keterbatasan dana,

tenaga dan waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel yang

diambil dari populasi itu. (Sugiyono, 2017)

Sampel dalam penelitian ini adalahs pasien penyakit paru obstruksi

kronis (ppok) yang berobat di poli paru Rumah sakit umum


50

H.Moch.Anshari Saleh Banjarmasin selama 6 bulan terakhir sebanyak

84 pasien.

Dengan rumus slovin untuk menentukan sampel.

N
n= 2
1+ N (e)

Keterangan :

N = ukuran sampel/jumlah responden

N = ukuran populasi

E = presentase kelonggaran ketelitian kesalahan pengambilan

sampel yang masih bias ditolerir, c=0,1 (Sugiyono, 2011)

10% = Drop out

516
n ¿ 1+516 ( 0,1 )2

516
n = 1+ 516(0,01)

516
n= 1+ 5,16

516
n= 6,16

n= 83, 76 = 84

= 84 + 10% = 92,4 = 92
51

3.3.3. Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat

mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara yang ditempuh

untuk pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar

sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian(Nursalam,2015). Teknik

sampling pada penelitian ini menggunakan Teknik nonprobability

samplingdengan metode Purposive sampling , yaitu cara pengambilan

sampel untuk tujuan tertentu (Sugiyono, 2017).

3.3.3.1. Kriteria inklusi

a. Pasien yang memiliki riwayat merokok/tidak merokok

b. Bersedia menjadi responden.

c. Pasien yang tidak memiliki komplikasi dengan penyakit

lain

3.3.3.2. Kriteria eksklusi

a. Pasien yang memiliki komplikasi

b. Tidak bersedia menjadi responden

c. Tidak bisa berbicara dan mendengar

d. Pasien lumpuh atau stroke total (tidak bias bergerak)

3.4 Tempat dan Waktu Penelitian

3.4.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di poli paru Rumah sakit umum

H.Moch. Ashari Saleh, Banjarmasin, Kalimantan Selatan


52

3.4.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2019 sampai Juli 2020.

3.5 Instrumen Penelitian

3.5.1 Instrumen aktivitas fisik

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur

variabel penelitian (Sugiyono, 2017). Instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah kuesioner, kuesioner merupakan alat pengumpulan

data primer dengan metode survey untuk memperoleh opini atau

pendapat responden (Isti, 2010). Kuesioner yang digunakan dengan

skala Guttman yaitu pertanyaan tertutup dengan jawaban ya dan

tidak.Jika Ya diberi skor (1) dan tidak diberi skor (0)

Setelah klasifikasi nilai diapatkan maka data dapat kategorikan,

Perhitungan klasifikasi (kriteria nilai) untuk kategori variable faktor

individu adalah sebagai berikut

f
P= x 100%
N

Keterangan:

P = Persentasi

F = Frekuensi jawaban benar

N Number of cases (jumlah seluruh pernyataan)

Setelah nilai didapatkan maka dapat diketahuikategori faktor individu

dan dikategorikan berdasarkan kategori sebagai berikut :


53

3.5.1.1 .Baik , bila pernyataan dalam kuesioner mendapat nilai 76-100%

3.5.1.2 .Cukup , bila pernyataan dalam kuesioner mendapat nilai 56-

75%

3.5.1.3 Kurang , bila pernyataan dalam kuesioner mendapat nilai <56%

3.5.2 Status pernapasan

Didalam penelitian ini peneliti hanya mengamati 3 bagian pernapasan ,

yaitu Respirasi, Nadi, dan SpO2. Dimana pengukuran respirasi cukup

diamati saja dan dibantu menggunakan alat stopwatch. Sedangkan

pengukuran SpO2 dan Nadi menggunakan alat bantu yaitu

oksimetri.Adapun beberapa batasan dalam status pernapasan yaitu :

3.5.1.4 Respirasi rate (RR)

a. Takhipnea : Lebih dari 24x/menit

b. Normal : 16- 20x/menit

c. Bradipnea : Kurang dari 10x/menit

d. Apnea : Tidak ada napas.

3.5.1.5 Saturasi oksigen (SpO2)

a. Normal : 95-100%

b. Rendah : dibawah 90%. (Nimah,2019)

3.5.1.6 Nadi

a. Normal : 60-100x/menit

b. Bradikardi : < 60x/menit

c. Takhikardi : > 100x/menit


54

3.6 Pengumpulan data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses

pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian

(Nursalam,2015). Dalam penelitian ini pengambilan data dilakukan

menggunakan kuesioner untuk mengukur tingkat pengetahuan sebelum dan

sesudah diberikan intervensi untuk satu kelompok responden. Prosedur

pengambilan data penelitian ini sebagai berikut :

3.6.1 Peneliti mengajukan surat ijin penelitian ke Fakultas Keperawatan dan

Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

3.6.2 Peneliti mengajukan surat ijin dari FKIK ke Diklat Rumah sakit

umum H.Moch.Anshari Saleh Banjarmasin

3.6.3 Peneliti Mengajukan surat pengantar dari Diklat ke ruang poli paru

RSU Moch.Anshari saleh Banjarmasin

3.6.4 Peneliti dilaksanakan setelah mendapat ijin dari ruang poli

3.6.5 Peneliti menentukan responden dengan metode yang telah ditentukan

3.6.6 Peneliti memberikan penjelasan tentang tujuan, manfaat, dan prosedur

penelitian yang akan dilaksanankan kepada responden

3.6.7 Meminta responden untuk mengisi dan menanda tangani lembar

persetujuan menjadi responden jika bersedia menjadi partisipan dalam

penelitian yang akan dilakukan

3.6.8 Peneliti mempersiapkan kuesioner dengan metode tanya jawab kepada

responden
55

3.6.9 Memeriksa dan mengoreksi kembali data yang didapat apabila ada

kekurangan dari kelengkapan data.

3.7 Teknik Pengolahan Data

Menurut Hidayat (2014) langkah-langkah dalam proses pengolahan data

adalah sebagai berikut.

3.7.1. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap

pengumpulan data atau setelah data terkumpul

3.7.2. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap

data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat

penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan komputer.

Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya

dalam satu buku (code book) untuk memudahkan kembali melihat

lokasi dan arti suatu kode dari suatu variable.

3.7.3. Data Entry

Data Entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan

ke dalam master tabel atau databasekomputer, kemudian membuat

distribusi frekuensi sederhana atau dengan membuat tabel kontigensi.


56

3.7.4. Melakukan Teknik Analisis

Dalam melakukan teknik analisis, khususnya terhadap data penelitian

akan menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan

tujuan yang hendak dianalisis.

3.8 Teknik Analisis Data

Analisa data dilakukan berdasarkan pengisian kuesioner sebagai skala

pengukuran.

3.8.1 Analisis Univariat

Analisis univariat adalah untuk satu variable penelitian bertujuan

untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variable

penelitiannya (Notoatmojo,2010). Analisis univariat dalam penelitian

ini variable independen adalah aktivitas fisik dengan variable

dependen adalah status pernapasan

3.8.2 Analisis Bivariat

Analisis bivarit adalah analisis terhadap dua variable luntuk melihat

hubungan antar variabel. Analisis bivarit berguna untuk menganalisis

hubugan masing-masing variabel(Notoatmojo, 2010). Uji statistik yang

digunakan pada penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara

variabel dependen terhadap variabel independen maka digunakan uji

Sperman Rho:

Pengambilan keputusan :

3.8.2.1 H0 ditolak : jika p value> 0,05, artinya tidak ada pengaruh

variabel independen dengan variabel dependen.


57

3.8.2.2 Ha diterima : jika p value<0,05 artinya ada pengaruh antaran

variabel independen dengan variabel dependen.

3.9 Etika Penelitian

Menurut Nursalam (2015), Secara umum prinsip etika dalam penelitian dapat

dibedakan menjadi tiga bagian.

3.9.1 Prinsip manfaat

3.9.1.1 Bebas dari penderitaan

Penelitian yang dilakukan harus dilaksanakan tanpa

mengakibatkan penderitaan kepada subjek/responden,

khususnya jika menggunakan tindakan khusus.

3.9.1.2 Bebas dari eksploitasi

Partisipasi subjek/responden dalam penelitian, harus

dihindarkan dari keadaan yang tidak menguntungkan.

Subjek/responden harus diyakinkan bahwa partisipasinya

dalam penelitian atau informasi yang diberikan tidak akan

dipergunakan dalam hal-hal yang dapat merugikan

subjek/responden dalam bentuk apa pun.

3.9.1.3 Risiko (benefit ratio)

Peneliti harus hati-hati mempertimbangkan risiko dan

keuntungan yang akan berakibat kepada subjek/responden

pada setiap tindakan.


58

3.9.2 Prinsip menghargai hak asasi manusia (respect human dignity)

3.9.2.1 Hak untuk ikut/tidak menjadi responden (right to self

determination)

Responden harus diperlakukan secara manusiawi. Responden

memiliki hak memutuskan apakah mereka bersedia menjadi

responden ataupun tidak, tanpa adanya sangsi apa pun atau

akan berakibat terhadap kesembuhannya, jika mereka seorang

pasien.

3.9.2.2 Hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan yang

diberikan (right to full disclosure)

Seorang peneliti harus memberikan penjelasan secara rinci

serta bertanggung jawab jika ada sesuatu yang terjaadi kepaada

responden.

3.9.2.3 Hak mendapatkan informasi secara lengkap (Informed

consent)

Responden harus mendapatkan informasi secara lengkap

tentang tujuan penelitian yang akan dilaksanakan, memiliki

hak bebas berpartisipasi atau menolak menjadi responden.

Pada informed consent juga perlu dicantumkan bahwa data

yang diperoleh hanya akan dipergunakan untuk pengembangan

ilmu.
59

3.9.3 Prinsip keadilan

3.9.3.1 Hak untuk mendapatkan pengobatan yang adil (right in fair

treatment)

Responden harus diperlakukan secara adil baik sebelum,

selama dan setelah keikutsertaannya dalam penelitian tanpa

adanya diskriminasi apabila ternyata mereka tidak bersedia

atau dikeluarkan dari penelitian.

3.9.3.2 Hak dijaga kerahasiaannya (right to privacy)

Responden mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang

diberikan harus dirahasiakan, untuk itu perlu adanya tanpa

nama (anonymity) dan rahasia (confidentiality).

Anda mungkin juga menyukai