M. Mara Sutan H
1415041026
1. Bentuk-bentuk Perusahaan
2. Organisasi Perusahaan
Bentuk Perusahaan
Perusahaan dapat diklasifikasikan pada berbagai bentuk usaha. Salah satu faktor
yang menentukan adalah pertanggungjawaban atas usaha tersebut, yaitu jumlah
kepemilikan, sistem manajemen usaha, penanaman modal, dan sebagainya. Beberapa
bentuk perusahaan adalah sebagai berikut:
A. BUMN
BUMN adalah badan usaha milik negara yaitu jenis badan usaha dimana seluruh
atau sebagian modal dimiliki oleh Pemerintah. Tujuan BUMN adalah untuk melayani
rakyat sehingga diharapkan dapat meminimalisir monopoli sumber daya oleh pihak
swasta. Sehingga jenis usaha yang dilakukan oleh BUMN adalah pengelolaan sumber
daya yang sifatnya vital dan menyangkut kepentingan banyak orang. Status pegawai
yang bekerja di BUMN adalah karyawan BUMN, bukan pegawai negeri.
1. Perjan (Perusahaan Jawatan)
Ciri-ciri:
a. Tujuan utama melayani kepentingan umum
b. Modal usaha dari pemerintah
c. Merupakan bagian dari Departemen/Dirjen yang membawahinya
d. Dipimpin oleh seorang Kepala yang diangkat oleh Menteri yang bersangkutan
Contoh: PLN, KAI
Kelebihan BUMN
Menguasai sektor yang vital bagi kehidupan rakyat banyak
Mendapat jaminan dan dukungan dari negara
Permodalannya sudah pasti karena mendapat modal dari negara
Kelangsungan hidup perusahaan terjamin
Sebagai sumber pendapatan negara
Kekurangan BUMN
Pengelolaan faktor-faktor produksi tidak efisien
Manajemen perusahaan kurang profesional
Menimbulkan monopoli atas sektor-sektor vital
Pengelolaan perusahaan terhambat dengan peraturan-peraturan yang mengikat
Sulit memperoleh keuntungan bahkan seringkali merugi
B. BUMS
Badan Usaha Milik Swasta atau BUMS adalah jenis badan usaha yang didirikan
dan dimodali oleh seseorang atau sekelompok orang. Berdasarkan UUD 1945 pasal 33,
bidang- bidang usaha yang diberikan kepada pihak swasta adalah mengelola sumber
daya ekonomi yang bersifat tidak vital dan strategis atau yang tidak menguasai hajat
hidup orang banyak.
1. Perseorangan
Perusahaan perseorangan merupakan jenis kegiatan usaha, modal dan manajemenya
ditangani oleh satu orang. Orang yang punya usaha tersebut biasanya menjadi manajer
atau direktur sendiri dan tanggung jawabnya tidak terbatas.
Biasanya perusahaan perseorangan dibuat oleh seorang pengusaha yang bermodal
kecil dengan sumber daya yang ada, kuantitas produksi yang terbatas, juga penggunaan
alat produksi teknologi sederhana.
Bentuk usaha ini pembentukannya tanpa izin dan tanpa tata cara tertentu, oleh
karena itu bentuk usaha ini jenis yang paling mudah didirikan tapi pembubarannya juga
sangat mudah dilakukan, karena tidak memerlukan persetujuan pihak lain karena
pemiliknya hanya seorang.
Kelebihan :
Mudah mendirikan dan membubarkannya
Biaya tergolong rendah.
Bebas dalam mengelola perusahaan.
Bebas dalam pengambilan keputusan.
Kekurangan :
Karena perorangan dan biaya terbilang sedikit, jadi kemampuan perusahaan
terbatas.
Tenaga kerja dan manajemen terbatas.
Kebutuhan modal yang dapat dipenuhi oleh pemilik juga kecil.
2. Persekutuan Firma
Firma adalah persekutuan untuk menjalankan usaha antara 2 orang atau lebih
(maksimal 10 orang) dengan nama bersama. Tanggung jawab masing-masing anggota
Firma tidak terbatas sampai ke harta pribadi sedangkan keuntungan dan kerugian dibagi
berdasarkan besarnya modal masing-masing. Kesalahan yang dilakukan oleh salah
seorang anggota dalam melakukan transaksi bisnis dipikul oleh seluruh anggota
persekutuan.
Kelebihan:
Prosedur pendirian relatif lebih mudah dibanding PT.
Modal relatif besar.
Pembagian kerja diantara anggota firma menurut kecakapan dan keahliannya
masing-masing.
Kekurangan:
Tanggung jawab tidak terbatas sampai ke harta pribadi.
Kelangsungan hidup perusahaan tidak terjamin (apabila salah seorang anggota
Firma keluar atau meninggal dunia, maka persekutuan dibubarkan).
3. CV
Persekutuan Komanditer (CV) adalah persekutuan antara 2 orang atau lebih
(maksimal 5 orang) untuk menjalankan suatu usaha dimana sebagian sekutu
bertanggungjawab terbatas dan sekutu lainnya bertanggungjawab tidak terbatas Jadi
dalam CV terdapat 2 macam sekutu, yakni:
1. Sekutu/Persero Komanditer
Para sekutu yang bertanggungjawab terbatas karena hanya memasukkan modal
saja dan tidak aktif dalam manajemen perusahaan.
2. Sekutu/Persero Komplementer
Para sekutu yang bertanggungjawab secara tidak terbatas (menyeluruh) karena
ikut memasukkan modal dan juga aktif dalam mengelola perusahaan.
Kelebihan:
Pendirian relatif mudah
Modal juga lebih besar dan juga mudah mendapat kredit dari bank
Kekurangan:
Sebagian anggota CV memiliki tanggung jawab tidak terbatas (sekutu
komplementer)
Rawan konflik antara sekutu komanditer dengan sekutu komplementer
Sukar menarik modal yang sudah ditanam diperusahaan terutama bagi sekutu
komplementer
4. PT
Perseroan Terbatas (PT) adalah bentuk perusahaan yang terdiri dari pemegang
saham yang mempunyai tanggung jawab terbatas hanya sebesar modal yang
distor/ditanam bila perusahaan mengalami kerugian. PT yang sudah bangkrut dapat
dijual namanya.
Jenis-jenis PT:
PT Tertutup : PT yang saham-sahamnya dimiliki oleh keluarga
PT Terbuka : PT yang saham-sahamnya dapat dimiliki oleh siapa saja
PT Kosong : PT yang sudah tidak menjalankan usahanya tapi nama
PT tersebut masih bisa dijual untuk izin operasional
PT Perseorangan : PT yang saham-sahamnya hanya dimiliki oleh satu orang
PT Asing : PT yang modalnya atau saham-sahamnya berasal dari
pihak asing (tapi pada umumnya perusahaan ini melakukan joint venture atau
kerja sama dengan pihak dalam negri)
PT Domestik : PT yang modalnya atau saham-sahamnya berasal dari
dalam negri
Kelebihan:
Kelangsungan hidup perusahaan terjamin.
Saham bisa diperjualbelikan
Tanggung jawab terbatas bagi pemilik modal yaitu sebesar modal yang di stor
tau ditanamkan bila perusahaan mengalami kerugian
Mudah mendapatkan kredit bank
Dipimpin oleh orang-orang ahli
Kekurangan:
Biaya pendirian mahal
Pembentukan PT relatif sulit
Izin memakan waktu lama
Kerahasiaan perusahaan tidak terjamin
C. Koperasi
Koperasi adalah jenis badan usaha yang beranggotakan orang – orang atau
badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berlandaskan asas kekeluargaan.
Kelebihan :
Sisa hasil Usaha yang dihasilkan oleh koperasi akan dibagi kepada anggota.
Anggota koperasi berperan jadi konsumen dan produsen sekaligus.
Seseorang yang akan menjadi anggota koperasi atau yang ingin atau yang sudah
menjadi anggota, bukan karena terpaksa, melainkan keinginanya sendiri untuk
memperbaiki hidupnya.
Mengutamakan kepentingan Anggota.
Kekurangan :
Modal terbatas.
Daya saing lemah.
Tidak semua anggota memiliki kesadaran berkoperasi.
Sumber daya manusia terkadang kurang.