Rinitis Alergi
PENGKAJIAN
A. Data demografi
Nama : Ny. Syfa
Umur : 36 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : islam
Pekerjaan : Petani
Alamat : Bandung
Status : Kawin
Tanggal MRS : 5 november 2011
Suami/istri/orangtua:
Nama : tono
Pekerjaan : tani
Alamat :Bandung
Penanggung jawab :
Nama :
Alamat :
B. Keluhan Utama
Bersin-bersin, hidung mengeluarkan cairan, hidug gatal-gatal, pileknya sering kambuh
Pola nutrisi
Sebelum sakit pola makan tetap seperi biasa tetapi agak berkurang sedikit, saat
sakit pola makan menjadi berkurang disebabkan karena nafsu makan.
Pola aktivitas
Bangun tidur langsung shalat subuh, kemudia sarapan pagi, setelah itu meulai
melakukan aktivitas sperti biasa sebagai petani salak.
Pola Eliminasi
Sebelum sakit BAB tidak rutin, setelah sakit masih tidak teratur, tetapi BAK pada
saat sakit sering dikarenakan faktor cuaca yang dingin, pilek.
G. Pemeriksaan Fisik
Status kesehatan umum : pasien nampak pilek, keluar ingus dari hidung
BB sebelum sakit : 55 kg
BB saat ini : 51 kg
TD :100/60 mmHg
RR : 30x/menit
Nadi :120x/menit
Mata : inspeksi mata pasien apa ada sekret, lihat kelopak mata dan fungsi
saluran air matanya.
Hidung : inspeksi mukosa hidung, kelembaban, apakah ada cairan. Tes sense
penciuman dengan bubuk kopi atau yang lainnya, apa masih dapat
membedakan penciuman akibat dari hidung tersumat. Lihat apa ada
pembengkakan & hiperemis pada konka hidung.
H. Pemerisaan dignostik
Pemeriksaan laboratorium tidak dilakukan
Tes alergi dilakukan setelah pergi ke rumah sakit.
Operatif
Diperlukan apabila terjadi komplikasi seperti sinusitis, hipertrofi konka
atau polip nasi. Tindakan konkotomi (pemotongan kedua konka inferior)
perlu dipikirkan bila konka inferior hipertrofi berat dan tidak berhasil
dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO3 25% atau triklor
asetat.
ANALISA DATA
Oleh :
Annisa Mardatillah
S1 keperawatan
Fakultas kesehatan dan MIPA UMSB
Bukittinggi
2011
Daftar Pustaka