Anda di halaman 1dari 8

KELOMPOK 6 :

-Diva Tifania Sandra


-Hesti
-Lailan Nur Harahap
-Sania Pujianti

TUGAS : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan


Soal :

1.Sebutkan dan jelaskan pengertian suprastruktur politik beserta fungsinya!

2.Jelaskan pengertian infrastruktur politik beserta komponen dan fungsinya!

3.Jelaskan makna komunikasi politik!

4.Jelaskan pengertian KPK beserta tugasnya!

5.Jelaskan tata kelola pemerintahan yang baik!

6.Sebutkan sistem politik Indonesia beserta bentuk peran serta dalam sistem
politik!

Jawaban :

1. Pengertian : Suprastruktur politik adalah struktur politik pemerintahan


yang berkaitan dengan lembaga lembaga negara yang ada, serta
hubungan kekuasaan antara lembaga satu dengan yang lain.

Fungsi : Suprastruktur politik sering disebut sebagai mesin politik yang


berpengaruh langsung dalam keputusan politik negara. Hal ini berarti
suprastruktur politik menjalankan fungsi tertentu dalam sebuah sistem
politik negara yaitu berfungsi menetapkan kebijakan. Meskipun
demikian, pelaksanaan fungsi tersebut tidak dilakukan secara
bebas.Penetapan kebijakan harus dengan persetujuan rakyat sehingga
kebijakan yang dibuat benar-benar mencerminkan kehendak
rakyat.Untuk mengetahui fungsi suprastruktur politik lebih lanjut, maka
kita perlu menyimak pendapat Gabriel A. Almond, ahli politik dari
Amerika Serikat, tentang beberapa fungsi suprastruktur politik berikut
ini.

1) Membuat Undang-Undang (Rule Making)


Kewenangan membuat peraturan perundang-undangan
dijalankan oleh lembaga legislatif.Di Indonesia fungsi ini
dilaksanakan oleh lembaga perwakilan rakyat (badan legislatif)
menurut undang-undang yang meliputi DPR, DPRD provinsi, dan
DPRD kabupaten/kota, serta DPD sebagai lembaga yang mewakili
aspirasi daerah.

2) Melaksanakan Undang-Undang (Rule Application)


Fungsi yang kedua ini dilaksanakan oleh lembaga eksekutif.
Adapun lembaga eksekutif terdiri atas presiden dan seluruh
jajarannya. Eksekutif adalah struktur politik yang melaksanakan
substansi undang-undang yang telah disahkan oleh lembaga
legislatif. Di Indonesia lembaga eksekutif terdiri atas dua bagian
yaitu governing bodies dan support bodies.Governing bodies
adalah struktur politik yang menjalankan fungsi pemerintahan
harian negara secara langsung. Sementara support bodies, berada
di bawah lembaga presiden dan menjalankan fungsi dukungan
terhadap governing bodies.

Governing bodies terdiri atas presiden/wakil presiden, dewan


pertimbangan presiden, kementerian negara, dan pemerintah
daerah. Adapun support bodies terdiri atas elemen militer
(Tentara Nasional Indonesia) yang meliputi Angkatan Darat,
Angkatan Laut, dan Angkatan Udara, sertan lembaga kepolisian
negara. Support bodies tidak melakukan fungsi pemerintahan.

3) Mengadili Pelaksanaan Undang-Undang (Rule Adjudication)


Fungsi yang ketiga ini dijalankan oleh badan peradilan yang
meliputi Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di
bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan
peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan
peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah Mahkamah
Konstitusi.
2.Pengertian : Infrastruktur politik adalah lembaga politik atau mesin politik
informal (sifatnya tidak resmi) yang berperan secara tidak langsung dalam
pengambilan kebijakan-kebijakan politik oleh suprastruktur politik.

Komponen : Didalam suatu kehidupan politik rakyat (the sosial political


sphere), akan selalu ada keterkaitan atau keterhubungan dengan
kelompok-kelompok lain ke dalam berbagai macam golongan yang
biasanya disebut “kekuatan sosial politik masyarakat”. Kelompok
masyarakat tersebut yang merupakan kekuatan politik riil didalam
masyarakat, disebut “infrastruktur politik”. Berdasakan teori politik,
infrastruktur politik mencakup 5 (lima) unsur atau komponen sebagai
berikut :

1) Partai politik (political party ),


Leon D. Epstein, seorang ilmuwan politik Inggris,
mendefinisikan partai politik sebagai sat

2) kelompok kepentingan (interst group),


3) kelompok penekan (pressure group),
4) media komunikasi politik (political communication media) dan
5) tokoh politik (political figure).

Fungsi : Infrastruktur politik sebagai lembaga yang mampu memengaruhi


kebijakan pemerintah memiliki beberapa fungsi sebagai berikut.

1) Pendidikan politik yaitu memberikan pemahaman mengenai hak-


hak yang dimiliki oleh masyarakat sebagai warga
negara.Masyarakat akan memahami aturan main (rules of the
game) dalam menjalankan roda pemerintahan. Dengan demikian,
masyarakat mampu menilai kinerja pemerintahan sudah efektif dan
mampu membawa negara pada terwujudnya kesejahteraan umum.
2) Mempertemukan kepentingan yang beraneka ragam dan
kenyataan hidup dalam masyarakat. Infrastruktur politik
menjembatani berbagai kelompok masyarakat untuk bertemu dan
membahas kepentingan tiap-tiap kelompok. Dari pertemuan
tersebut kemudian dibuatlah konsensus yang mencerminkan
kebulatan kepentingan antarkelompok. Pertemuan kepentingan ini
harus mencapai konsensus demi kepentingan bersama yang lebih
besar yaitu kemakmuran dan kesejahteraan.
3) Agregasi kepentingan artinya infrastruktur politik menjadi sebuah
saluran untuk menyalurkan aspirasi, pendapat, dan keinginan
rakyat selaku pemegang kekuasaan tertinggi negara kepada pihak
pemerintah sebagai pihak yang mendapatkan mandat menjalankan
pemerintahan. Fungsi agregasi ini menjadi fasilitator bagi rakyat
agar yang dikehendaki rakyat menjadi pertimbangan dalam
membuat kebijakan politik.
4) Seleksi kepemimpinan artinya melalui infrastruktur politik inilah
masyarakat yang merupakan pemegang kedaulatan bisa masuk ke
pemerintahan. Tokoh terbaik yang terseleksi akan ditempatkan
pada pos penting dalam penyelenggaraan negara. Fungsi inilah
yang sering dimanfaatkan untuk meraih kedudukan politik.

3.Menurut Gabriel A. Almond, komunikasi politik merupakan salah satu fungsi


yang selalu ada dalam sistem politik. Adapun dari asal katanya, komunikasi
(communication) berasal dari kata Latin, communis yang berarti sama atau
communicare yang berarti membuat sama. Adapun politik diambil dari kata
Latin, politicus dan bahasa Yunani (greek) politicos yang berarti berkaitan
dengan warga negara. Dengan demikian, komunikasi politik adalah upaya
sekelompok manusia yang mempunyai orientasi, pemikiran politik atau
ideologi tertentu dalam rangka menguasai atau memperoleh kekuasaan.

4.Pengertian : Komisi Pemberantasan Korupsi, atau disingkat menjadi KPK,


adalah komisi di Indonesia yang dibentuk pada tahun 2003 untuk
mengatasi, menanggulangi dan memberantas korupsi di Indonesia.
Komisi ini didirikan berdasarkan kepada Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 30 Tahun 2002 mengenai Komisi Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi.

Fungsi : Fungsi KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) adalah melakukan


pemberantasan tindak pidana korupsi dan melakukan tindakan-tindakan
pencegahan tindak pidana korupsi serta melakukan penyelidikan, dan
penuntutan terhadap tindak pidana korupsi.

5. Tata kelola (governance) tidak dapat dilepaskan dari prinsip-prinsip dasar


penyelenggaraan pemerintahan yang baik, yaitu transparansi, partisipasi, dan
akuntabilitas sebagai unsur utama.Terminologi good governance memang
belum baku, tetapi sudah banyak definisi yang coba membedah makna dari
good governance. Namun demikian, tidak dapat disangkal lagi bahwa good
governance telah dianggap sebagai elemen penting untuk menjamin
kesejahteraan nasional (national prosperity).

1) Transparansi, adalah proses keterbukaan untuk


menyampaikan aktivitas yang dilakukan sehingga pihak luar
(termasuk masyarakat lokal/adat, pelaku usaha, maupun
instansi pemerintah lain) dapat mengawasi dan
memperhatikan aktivitas tersebut. Memfasilitasi akses
informasi merupakan hal yang terpenting untuk
menginformasikan dan mendorong partisipasi masyarakat
dalam pengelolaan sumber daya hutan. Komponen
transparansi mencakup komprehensifnya informasi,
ketepatan waktu dalam pelayanan informasi, ketersediaan
informasi bagi publik, dan adanya upaya untuk memastikan
sampainya informasi kepada kelompok rentan.

2) Partisipasi (inklusifitas), adalah proses pelibatan pemangku


kepentingan (stakeholder) seluas mungkin dalam
pembuatan kebijakan. Masukan yang beragam dari
berbagai pihak dalam proses pembuatan kebijakan dapat
membantu pembuat kebijakan untuk mempertimbangkan
berbagai persoalan, perspektif, dan opsi-opsi alternatif
dalam menyelesaikan suatu persoalan. Proses partisipasi
membuka peluang bagi pembuat kebijakan untuk
mendapatkan pengetahuan baru, mengintegrasikan
harapan publik kedalam proses pengambilan kebijakan,
sekaligus mengantisipasi terjadinya konflik sosial yang
mungkin muncul. Komponen yang menjamin akses
partisipasi mencakup, tersedianya ruang formal melalui
forum-forum yang relevan, adanya mekanisme untuk
memastikan partisipasi publik, proses yang inklusif dan
terbuka, dan adanya kepastian masukan dari publik akan
diakomodir di dalam penyusunan kebijakan.

3) Akuntabilitas, adalah mekanisme tanggung-gugat antara


pembuat kebijakan dengan stakeholder yang dilayani.
Adanya mekanisme akuntabilitas memberikan kesempatan
kepada stakeholder untuk meminta penjelasan dan
pertanggungjawaban apabila terdapat hal-hal yang tidak
sesuai dengan konsesus dalam pelaksanaan tata kelola di
sektor kehutanan. Di dalam dokumen indikator tata kelola,
akses kepada keadilan (access to justice) dikategorikan
sebagai bagian dari mekanisme akuntabilitas.

4) Koordinasi, adalah mekanisme yang memastikan


sejauhmana pihak-pihak lain (khususnya institusi
pemerintah) yang memiliki kepentingan terhadap sektor
kehutanan, memiliki kesamaan tujuan yang tercermin di
dalam program kerjanya. Terdapat berberapa instansi
pemerintah yang memiliki kewenangan yang
bersinggungan langsung dengan pengelolaan kawasan
hutan, dan umumnya persoalan minimnya koordinasi
menjadi faktor utama yang menyebabkan tidak efisiensi
dan efektifnya tata kelola di sektor kehutanan.

6. Sistem politik Indonesia Indonesia adalah sebuah sistem yang berlaku di


Indonesia. Sistem politik Demokrasi Pancasila merupakan sistem politik yang
diterapkan di Indonesia.Prinsip sistem politik Demokrasi Pancasila :
1) Pembagian kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif
berdasarkan hukum
2) Pemerintah berdasarkan konstitusi
3) Jaminan kebebasan individu dalam batas tertentu
4) Pemerintahan yang bertanggung jawab
5) Pemilu secara langsung dan multipartai

Peran serta yang dapat dilakukan oleh warga Indonesia sangat beragam.
Berikut contoh peran serta warga negara dalam sistem politik di Indonesia :

Secara Konvensional

-Ikut dalam pemilu baik menggunakan hak aktif maupun hak pasifnya
-Ikut dalam memberi kritikan dan masukan lewat berbagai media, semisal
media sosial seperti Facebook
-Berkomunikasi dengan para pejabat dalam penyesuaian sebuah kebijakan
publik semisal lewat demonstrasi sesuai dengan aturan

Anda mungkin juga menyukai