Anda di halaman 1dari 8

KLIPING

TUGAS AGAMA KATOLIK


“COVID-19”

Disusun oleh :
Sania Pujianti

SMAN 1 SAMBAS
TAHUN AJARAN 2019/2020
Apa itu COVID-19?
COVID-19 adalah singkatan dari Corona (CO), Virus (VI), Disease (D) dan tahun
2019 (19), yang mana virus corona ini pertama kali muncul di tahun 2019. Virus Corona
adalah sebuah keluarga virus yang ditemukan pada manusia dan hewan. Sebagian virusnya
dapat menginfeksi manusia serta menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari penyakit umum
seperti flu, hingga penyakit-penyakit yang lebih fatal, seperti Middle East Respiratory
Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Dikutip dari situs LIPI, virus corona memiliki satu rantai RNA sehingga kerap
disebut virus RNA. Virus jenis ini bermutasi lebih cepat dibanding DNA hingga satu juta
kali. COVID-19 sebelumnya dikenal sebagai 2019-Ncov sebelum organisasi kesehatan dunia
yaitu WHO menyatakan nama resmi COVID-19 pada bulan Februari 2020. Infeksi virus
Corona pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini
menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk
Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan.
Asal-usul virus corona
Virus corona merupakan jenis virus yang diidentifikasi sebagai penyebab penyakit
pada saluran pernapasan, yang pertama kali terdeteksi muncul di Kota Wuhan, Tiongkok.
Virus ini diketahui pertama kali muncul di pasar hewan dan makanan laut di Kota Wuhan.
Dilaporkan kemudian bahwa banyak pasien yang menderita virus ini dan ternyata terkait
dengan pasar hewan dan makanan laut tersebut. Orang pertama yang jatuh sakit akibat virus
ini juga diketahui merupakan para pedagang di pasar itu.

Sebelumnya, dilansir dari berbagai sumber, virus corona berasal dari hewan seperti
unta, musang, dan kelelawar. Bukan hanya tiga hewan itu saja, beberapa waktu lalu sebuah
temuan baru menyatakan bahwa virus corona baru yang tengah mewabah bisa berasal dari
ular, salah satu hewan liar yang dijual di pasar Wuhan, China. Hal ini karena para peneliti
menemukan bahwa kode protein dalam virus mirip dengan ular. Ular diketahui sering
berburu kelelawar di alam liar, yang bisa menjadi alasan ular terinfeksi virus itu.

Namun tidak hanya itu, sempat pula beredar kabar, virus corona merupakan buatan
manusia. Sebuah teori konspirasi yang mnyebutkan bahwa China merupakan pencipta dari
virus corona. Virus yang dibuat oleh para ilmuwan ini bocor dari laboratorium di Wuhan,
China, tempat penyebaran pertama dimulai. Namun kabar ini telah ditepis oleh China dan
dikonfirmasi oleh WHO. “Semua bukti yang tersedia menyatakan virus corona berasal dari
hewan dan bukan dimanipulasi atau dibuat di laboratorium atau tempat lain” kata Fadela
Chaib, juru bicara WHO. Namun menurut Chaib, belum jelas bagaimana virus di kelelawar
menular ke manusia hingga masih harus diteliti.
Penyebab infeksi virus corona
Infeksi coronavirus disebabkan oleh virus corona itu sendiri. Kebanyakan virus corona
menyebar seperti virus lain pada umumnya, seperti:

1.Percikan air liur pengidap (bantuk dan bersin).

2. Menyentuh tangan atau wajah orang yang terinfeksi.

3. Menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang barang yang terkena percikan air
liur pengidap virus corona.

4. Tinja atau feses (jarang terjadi)

Khusus untuk COVID-19, masa inkubasi belum diketahui secara pasti. Namun, rata-
rata gejala yang timbul setelah 2-14 hari setelah virus pertama masuk ke dalam tubuh. Di
samping itu, metode transmisi COVID-19 juga belum diketahui dengan pasti. Awalnya, virus
corona jenis COVID-19 diduga bersumber dari hewan. Virus corona COVID-19 merupakan
virus yang beredar pada beberapa hewan, termasuk unta, kucing, dan kelelawar. Sebenarnya
virus ini jarang sekali berevolusi dan menginfeksi manusia dan menyebar ke individu
lainnya. Namun, kasus di Tiongkok kini menjadi bukti nyata kalau virus ini bisa menyebar
dari hewan ke manusia. Bahkan, kini penularannya bisa dari manusia ke manusia.
Gejala infeksi virus corona
Virus corona bisa menimbulkan beragam gejala pada pengidapnya. Gejala yang muncul ini
bergantung pada jenis virus corona yang menyerang, dan seberapa serius infeksi yang terjadi.
Berikut beberapa gejala virus corona yang terbilang ringan:

1. Hidung beringus.
2. Sakit kepala.
3. Batuk.
4. Sakit tenggorokan.
5. Demam.
6. Merasa tidak enak badan.

Hal yang perlu ditegaskan, beberapa virus corona dapat menyebabkan gejala yang
parah. Infeksinya dapat berubah menjadi bronkitis dan pneumonia (disebabkan oleh COVID-
19), yang mengakibatkan gejala seperti:

1. Demam yang mungkin cukup tinggi bila pasien mengidap pneumonia.


2. Batuk dengan lendir.
3. Sesak napas.
4. Nyeri dada atau sesak saat bernapas dan batuk.

Infeksi bisa semakin parah bila menyerang kelompok individu tertentu. Contohnya,
orang dengan penyakit jantung atau paru-paru, orang dengan sistem kekebalan yang lemah,
bayi, dan lansia.
Pencegahan virus corona
Pandemi Covid-19 membuat berbagai negara di belahan dunia mengalami kepanikan.
Bagaimana tidak, hingga saat ini belum ada vaksin ataupun obat yang terbukti efektif dalam
mengobati penyakit tersebut.

Bahkan penyakit Covid-19 telah menginfeksi hampir 3 juta orang di seluruh dunia. Badan
Kesehatan Dunia (WHO) serta Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) pun
mengeluarkan imbauan mengenai hal yang harus dilakukan dalam mencegah corona jenis
baru ini. Apa saja itu?

1. Rajin mencuci tangan


Cuci tangan menggunakan air dan sabun selama kurang lebih 20 detik. Pastikan sela-
sela jari dan ujung kuku bersih. Jika tidak ada air dan sabun maka dapat menggunakan
hand sanitizer

2. Physical Distancing
WHO telah resmi mengubah frasa social distancing menjadi physical distancing.
Frasa physical distancing dirasa lebih pas karena bukan dimaksudkan untuk menjaga
jarak sosial, melainkan menjaga jarak fisik. Oleh sebab itu, disarankan untuk menjaga
jarak setidaknya 2 meter dari orang lain
3. Hindari memegang mata, hidung, dan mulut
Hal tersebut bukan tanpa alasan, sebab tangan umumnya menyentuh banyak
permukaan yang mungkin terdapat virus. Setelah virus tersebut menempel pada
tangan, maka tangan pun bisa memindahkan virus ke mata, hidung atau mulut ketika
menyentuhnya. Dari sanalah, virus masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan orang
sakit

4. Ketika bersin dan batuk, jangan lupa tutup


Ketika bersin dan batuk, umumnya orang-orang akan refleks menutup dengan telapak
tangan. Padahal itu merupakan hal yang keliru. Tutuplah menggunakan siku bagian
dalam karena area tersebut jarang tersentuh sehingga mengurangi risiko penularan
virus. Bisa juga dengan memakai masker sehingga cairan yang dikeluarkan tidak
menyebar.
5. Tetap di rumah
Meski tak merasakan gejala apa pun, namun Anda bisa saja menjadi carrier dan
menularkan virus corona ke orang lain. Ketika virus tersebut menginfeksi orang yang
sistem kekebalan tubuhnya lemah, maka bisa menyebabkan Covid-19. Oleh sebab itu,
imbauan untuk tetap #dirumahaja pun sedang digalakkan sebagai upaya mencegah
penyebaran virus corona baru tersebut.

6. Bersihkan permukaan yang sering disentuh


Bersihkanlah permukaan yang paling sering disentuh, seperti halnya meja, gagang
pintu, keyboard, toilet, handphone, keran air, dan lainnya menggunakan disinfektan.
Disinfektan dipercaya dapat membunuh virus yang menempel pada permukaan.

Anda mungkin juga menyukai