Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

BEKERJA SEBAGAI PANGGILAN HIDUP


UNTUK TUGAS BIMBINGAN KONSELING DARI IBU SUNDARI RESTU
PRATIWI

NAMA ANGGOTA KELOMPOK:


 EVELYN NOVIANTI
 FERY FERNANDO
 KENT CHRISTOPHER
 ELSA YULASTRI
 SABNA WIYANDA
 SANIA PUJIANTI

SMA NEGERI 1 SAMBAS


TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Bekerja Sebagai Panggilan Hidup
Menurut Herr dan Cramer pekerjaan memiliki peran yang sangat besar dalam
memenuhi kebutuhan hidup manusia, terutama kebutuhan ekonomi, sosial, dan
psikologi. Secara ekonomi, orang yang bekerja akan memperoleh penghasilan
(uang) yang bisa digunakan untuk membeli barang dan jasa guna mencukupi
kebutuhan sehari-hari. Secara sosial, orang yang memiliki pekerjaan akan lebih
dihargai masyarakat daripada orang yang menganggur. Orang yang bekerja
mendapat status sosial yang terhormat daripada yang tidak bekerja. Lebih jauh
lagi, orang yang memiliki pekerjaan secara psikologis akan meningkatkan harga
diri dan kompetensi diri. Pekerjaan juga dapat menjadi wahana untuk
mengaktualisasikan segala potensi yang dimiliki individu.

 Bekerja dan Hidup

Mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan cita-cita merupakan jawaban


umum seseorang pelajar jika ditanya tentang mengapa mereka
bersekolah. Jawaban ini sangat normal. Setiap orang memang harus
bekerja demi kelangsungan hidupnya. Semakin tinggi tingkat pendidikan
seseorang, semakin tinggi pula harapannya untuk mendapatkan pekerjaan
yang lebih baik, berpenghasilan tinggi, berkedudukan mapan, dan
dihargai banyak orang. Harapan yang ideal itu sah-sah saja selama
seorang bersungguh-sungguh mempersiapkan dirinya untuk itu. Namun,
dalam kehidupan nyata sering kita jumpai orang yang belum
mendapatkan pekerjaan yang sesuai, walaupun pendidikannya
memungkinkan hal tersebut. Juga tidak sedikit orang yang berpendidikan
tergolong rendah, justru meraih kesuksesan hidup yang dicita-citakannya.
Mengingat kenyataan ini, perlu ditekankan bahwa hal yang paling
mendasar dari kenyataan ini adalah usaha yang tak kenal lelah, mampu
memanfaatkan peluang, dan tentu saja keberuntungan. Anda akan segera
menghadapi hal itu selepas SMA. untuk itu, Anda perlu membekali diri
dengan informasi yang dibutuhkan.
A. Tujuan Hidup
Tujuan hidup seseorang ditinjau dari humanistiknya.
1. Memenuhi Kebutuhan Fisiologis
Tujuan hidup manusia pertama menurut psikologi humanistik jelas memenuhi
kebutuhan fisiologisnya.
Hal ini tidak bisa dipilih dan berkaitan dengan hal naluri ke konflik. Jenis
kebutuhan ini diantaranya adalah menghindari rasa sakit, buang air, rentan dari
penyakit, makan, istirahat, lemah dan lainnya.
Sehingga hal ini menyebabkan proses untuk memenuhi kebutuhan menjadi
terhambat. Hal seperti ini berlaku pada semua jenis kebutuhan lain yang tidak
terpenuhi ataupun sulit terpenuhi. Kebutuhan fisiologis ini suka tidak suka, mau
tidak mau wajib dipenuhi.
2. Kebutuhan Rasa Aman
Kebutuhan rasa aman merupakan tujuan hidup manusia selanjutnya menurut
psikologi humanistik.
Tentu bisa diketahui bahwa kebutuhan mendasar kita papan, pangan dan
sandang khususnya papan atau rumah.
Kegunaan rumah sendiri untuk mensugestikan rasa aman dan terlindungi bagi
manusia. Jika anda bisa menelaah sebenarnya banyak hal membahayakan yang
juga bisa muncul dari dalam rumah.
Namun kembali lagi, karena kebutuhan fisiologis seseorang yang menginginkan
rasa aman, stabilitas, adanya perlindungan dan keteraturan telah menjadi tujuan
hidup manusia.
Hal ini juga mendorong adanya tujuan pernikahan menurut psikologi. Lantas
bagaimana jika tujuan ini sulit dicapai ? jelas akan timbul rasa cemas dan takut
sehingga dapat menghambat pemenuhan kebutuhan lainnya.
3. Kebutuhan akan rasa kasih sayang
Bohong jika seseorang tidak membutuhkan kasih sayang, karena dasarnya
tujuan manusia untuk hidup adalah mendapatkan perhatian dan kasih sayang.
Jika manusia berhasil mendapatkan hal tersebut terus menerus selama waktu
yang panjang bahkan sampai manusia dewasa dan menua. Kasih sayang
merupakan hal yang tidak pernah luput atau berusaha di hilangkan.
Karena itulah tujuan hidup manusia yang satu ini bisa jadi tidak didapatkan oleh
manusia secara sempurna seumur hidup. Ada masanya dimana mereka tidak
mendapatkan kasih sayang atau justru merasa terbuang yang akan menimbulkan
rasa terbuang dan juga rasa dendam.
Selain itu beberapa saat tujuan hidup manusia akan terganggu. Jika manusia
tersebut tidak bisa menanganinya, bisa jadi Ciri-Ciri Depresi Terselubung.
4. Kebutuhan akan Harga Diri
Tujuan hidup yang tidak pernah ditinggalkan oleh manusia adalah harga diri.
Jika sampai tertinggal maka apa yang akan terjadi ? manusia tersebut akan
melakukan berbagai cara dan tidak ada lagi batasan moral yang dimiliki.
Hal ini jelas berbahaya untuk manusia itu sendiri terutama jika mereka sedang
menjalankan kehidupan yang sulit. Prinsip dan moral hidup baik dari sisi agama
dan juga normal dalam kaidah manusia akan dilupakan.
Tujuan hidup ini memang bukan menjadi tujuan telak namun lebih kepada
bagaimana mempertahankan dengan baik harga diri anda sampai menua. Harga
diri dianggap nyawa lain dari manusia.
5. Jati Diri dan Apa Adanya
Banyak orang yang berusaha menjelaskan bahwa mereka hidup untuk bisa
mencari jati diri dan tahu siapa diri mereka dan mengapa mereka dilahirkan.
Begitupun menurut teori humanistik dimana jati diri dan bersikap apa adanya
memang dibutuhkan oleh manusia berdasarkan pada teori yang dikembangkan
oleh Carl Rogers. Terbukti bahkan setelah dewasapun manusia masih mencoba
mencari jati diri mereka yang cocok dan juga sesuai.
Hal ini seringkali menyebabkan banyak orang merasa salah langkah atau merasa
terpuruk secara tiba-tiba.
6. Empati
Berkaitan dengan fisiologis dan nalurik kemudian adanya konflik menyebabkan
empati merupakan tujuan hidup selanjutnya yang bisa anda capai. Dimana rasa
Empati dan Simpati merupakan dua hal yang berbeda.
Empati bisa menjadi tujuan hidup yang tepat untuk anda yang selalu dilanda
masalah berat. Manusia hakikatnya terlibat konflik dan menjadi pemeran utama
dalam konflik tersebut. tak heran banyak manusia yang menjadi pemecah
masalah atau pembuat masalah.
Masalah seperti ini sudah menjadi hal mendasar dan juga naluriah yang akan
terjadi, bisa dibilang sudah hukum alamnya seperti itu.
B. Makna Bekerja

Salah satu tugas manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yaitu bekerja.
Manusia perlu bekerja untuk mencari nafkah, demi terpenuhinya kebutuhan
dasar hidup bagi diri dan keluarganya. Selain itu, bekerja juga menjadi
refleksi martabat manusia. Martabat manusia dalam bekerja dapat dilihat dari
dua sudut, yaitu sudut sosial dan sudut rohani (religius).

Bekerja dipandang dari sudut sosial merupakan upaya untuk mewujudkan


kesejahteraan umum, terutama bagi orang-orang dekat (keluarga) dan
masyarakat untuk mempertahankan serta mengembangkan mutu kehidupan.
Adapun bekerja dipandang dari sudut rohani (religius) merupakan suatu
upaya untuk mengatur dunia sesuai dengan kehendak Sang Pencipta. Dalam
hal ini, bekerja merupakan sebuah komitmen hidup yang
dipertanggungjawabkan kepada Tuhan. Bekerja membutuhkan etos kerja,
yaitu komitmen, tanggung jawab, dan disiplin terhadap kerja. Bekerja tidak
hanya berarti bekerja sebagai karyawan pada sebuah perusahaan. Bekerja
dapat pula dengan berwirausaha, yaitu membangun sebuah usaha,
menjalankannya, bahkan mempekerjakan orang lain.
C. Visi Dalam Bekerja
Visi merupakan suatu rangkaian kata yang di dalamnya terdapat impian,
cita-cita atau nilai inti dari suatu lembaga atau organisasi. Bisa dikatakan
visi menjadi tujuan masa depan suatu organisasi atau lembaga. Ia berisi
pikiran-pikiran yang terdapat di dalam benak para pendiri. Pikiran-pikiran
itu adalah gambaran dari masa depan dari organisasi yang ingin dicapai.
Ada juga yang berpandangan bahwa visi adalah suatu pandangan tertentu
mengenai arah managemen lembaga. Ini sangat menentukan akan dibawa
kemana lembaga yang bersangkutan di masa depan. Adanya visi ini
dipengaruhi oleh suatu pandangan bahwa untuk mencapai suatu
kesuksesan, sebuah organisasi atau lembaga harus memiliki arah yang
jelas.
Adapun rangkuman dari pengertian visi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Visi merupakan suatu tulisan yang di dalamnya terdapat pernyataan cita-


cita dari sebuah instansi atau lembaga di masa mendatang.
2. Visi merupakan suatu tulisan dalam bentuk singkat yang di dalamnya ada
pernyataan jelas, dan menjadi arah dari sebuah perusahaan atau
organisasi.
3. Visi memiliki pengertian suatu gagasan yang tertuang dalam bentuk
tulisann tentang tujuan khusus atau utama dari suatu organisasi atau
instansi.

Contoh visi perusahaan minyak sawit :

-Menjadi pemasok minyak goreng sawit kemasan bagi segmen horeca di India

-Menjadikan minyak goreng sawit Azaria mampu bersaing dengan produk


minyak goreng lain di pasar internasional

-Mempertahankan core bussiness PT. Kumala Makmur Sentosa dengan


memperluas pasar minyak goreng ke mancanegara
D. Memilih pekerjaan
Cara memilih karir yang tepat sangat penting untuk dilakukan oleh semua
orang. Pasalnya jika Anda memilih jalan karir yang tidak sesuai dengan
minat atau kemampuan, maka besar kemungkinan Anda tidak dapat
bekerja secara optimal.
Bahkan banyak orang yang menjadi frustrasi bekerja karena melakukan
kesalahan dalam cara memilih karir. Agar ini tidak terjadi pada Anda,
ikuti cara memilih karir yang tepat seperti berikut:

1.Kenali Kekuatan dan Kemampuan Anda Sendiri

Setiap orang memiliki kekuatan dan kemampuan masing-masing, tentu

dengan kekurangannya juga. Cara memilih karir yang harus Anda lakukan

pertama kalinya adalah mengenali kekuatan dan kemampuan Anda sendiri.

Maksud di sini adalah, hal atau pekerjaan apa saja yang Anda kuasai dengan
baik atau Anda minati. Misalnya saja Anda pandai menulis, mengedit video,
merancang desain dan sebagainya.

Buat daftar skill yang Anda kuasai, lalu pilih yang “terkuat”. Anda juga bisa
meminta pendapat dari orang lain seperti keluarga atau teman dekat Anda
mengenai hal ini.

Jika Anda menjalani karir sesuai dengan kemampuan Anda, maka Anda
akan menjalani pekerjaan tersebut dengan menyenangkan.

2.Mengetahui Kepribadian Diri Sendiri

Sama seperti kemampuan diri, setiap orang memiliki kepribadian yang

berbeda satu sama lain. Ada yang memiliki kepribadian introvert dan ada

pula mereka yang ekstrovert.


3. Melakukan Tes Karir

Cara memilih karir yang tepat selanjutnya adalah melakukan tes karir.
Biasanya tes ini mengharuskan Anda menjawab sejumlah pertanyaan dengan
batas waktu tertentu.

Tes karir ditujukan untuk menilai kemampuan dan kekuatan diri Anda untuk
kemudian disesuaikan dengan pilihan karir yang cocok. Setelah semua
pertanyaan telah terjawab, Anda akan diberi beberapa rekomendasi karir
yang sesuai dan (dianggap) menjanjikan.

Anda bisa melakukan tes ini secara online dan dengan waktu yang singkat.
Walaupun sebagian besar penyedia tes mengharuskan Anda membayar, ada
penyedia tes yang mempersilakan Anda mencoba secara gratis.

4.Meminta Saran dari Orang Lain

Meminta saran dari orang lain adalah salah satu cara memilih karir yang
tepat untuk dilakukan. Terlebih jika Anda meminta saran dari ahli yang
berpengalaman atau mereka yang profesional dalam bidang tertentu.

Tanya semua hal yang ingin Anda ketahui dan gali informasi sebanyak
mungkin mengenai karir atau industri yang ingin dituju. Minta nasihat yang
bisa Anda gunakan sebagai cara memilih karir lainnya yang bisa Anda
lakukan.

5.Melakukan Magang

Pekerjaan di tempat magang memberikan Anda banyak kesempatan bagus

untuk melihat peluang karir yang tepat, sehingga jangan pernah meremehkan

pekerjaan sebagai anak magang.

Anda akan mendapat banyak pengalaman dan informasi yang sangat berguna
selama magang untuk karir Anda.
Bekerja sebagai anak magang juga memungkinkan Anda untuk merasakan
seperti apa dunia kerja yang sebenarnya, bagaimana peran jabatan tertentu
dalam perusahaan, seperti apa lingkungan pekerjaan dan sebagainya.

Dari pengalaman ini Anda dapat menilai apakah Anda memang cocok untuk
menjalani karir seperti tersebut. Di sisi lain, magang merupakan cara yang
efektif untuk membangun koneksi dengan para profesional dan mendapat
rujukan kerja.
E.Profesional Dalam Bekerja

Saat ini mencari suatu pekerjaan adalah hal yang terbilang sulit. Hal tersebut
disebabkan karena minimnya halaman pekerjaan dan kurangnya pengetahuan
serta pengalaman calon pekerja. Dengan kondisi seperti itu dapat menimbulkan
sebuah persaingan yang tinggi dalam dunia kerja. Sehingga seseorang yang
belum memiliki pekerjaan harus lebih giat berusaha dan mencari pengalaman
agar mendapat pekerjaan. Begitu juga untuk seseorang yang sudah memiliki
pekerjaan yang harus senantiasa belajar untuk mempertahankan atau
meningkatkan jabatan pekerjaannya. Tentunya untuk mempertahankan
pekerjaan tidaklah mudah, seseorang harus mampu pandai beradaptasi dan
memiliki kemampuan yang bagus. Selain itu, hal yang penting dalam dunia
kerja adalah tentang sikap profesional.Sikap profesional harus dimiliki
seseorang yang menjalankan pekerjaannya sesuai dengan keahlian
atau kemampuan yang dimiliki dan harus melakukan sesuatu secara
objektif. Dimana seseorang yang memiliki sikap profesional dapat
memposisikan dirinya agar mampu memahami tugas dan tanggung
jawab, hubungan dan relasi, serta fokus dan konsisten terhadap urusan
pekerjaan. Sehingga pada saat ini sikap profesional menjadi hal yang
cukup penting di dunia kerja karena akan berdampak positif bagi
perusahaan dan bagi seseorang tersebut. Sehingga persaingan yang
ketat dalam dunia kerja membuat sikap profesional menjadi sesuatu
yang utama.

Berikut beberapa poin penting dalam sikap profesional:

1.Mempunyai ketrampilan dan pengetahuan khusus


Dalam dunia kerja, Anda harus mampu meningkatkan kualitas diri Anda dan
berpegang teguh untuk melakukan pengembangan ketrampilan dan
pengetahuan. Sehingga jika Anda mampu melakukan hal tersebut nantinya
Anda akan memiliki kemampuan yang bagus untuk kepentingan pekerjaan
Anda. Selain itu, Anda dapat bertahan didalam dunia kerja dan mampu
menyukseskan karir Anda kedepannya.

2.Mempunyai sikap dan sifat yang baik


Dunia kerja tidak hanya memerlukan seseorang yang memiliki pengetahuan dan
pengembangan diri yang bagus akan tetapi lebih pada sikap dan sifat. Dimana
sikap dan sifat yang kurang baik ini dapat mengakibatkan kehancuran karir
seseorang. Sehingga Anda perlu memiliki sikap dan sifat yang baik seperti
jujur, integritas, bertanggung jawab dan santun. Dimana sikap dan sifat tersebut
akan membuat Anda menjadi sosok yang profesional.

3.Mempunyai tujuan
Dalam dunia kerja tidak hanya perusahaan yang memiliki tujuan, akan tetapi
pekerja juga memiliki tujuan dalam bekerja dan berusaha mencapai tujuannya.
Dimana tujuan akan membuat Anda termotivasi sehingga dalam melakukan
pekerjaan akan dapat Anda lakukan dengan sungguh-sungguh.

Anda mungkin juga menyukai