Anda di halaman 1dari 6

Teks Tajuk Rencana/Ebitorial/Opini publik

KELOMPOK 4
SILVIA ANGGRAINI
RONAULI MAGDALENA
NURHAYATI WARUWU
DESI SAHFITRI
ANGGITA SAHFITRI
A.Pengertian Teks Tajuk Rencana
Teks tajuk rencana adalah artikel pokok
dalam surat kabar yang merupakan
pandangan redaksi terhadap peristiwa
yang sedang menjadi pembicaraan pada
saat surat kabar itu diterbitkan. Dalam
tajuk rencana biasanya diungkapkan
adanya informasi atau masalah aktual,
penegasan pentingnya masalah, opini
redaksi tentang masalah tersebut, kritik
dan saran atas permasalahan, dan harapan
redaksi akan peran serta pembaca.
Struktur teks tajuk rencana
Pencarian ide dalam topik
Seleksi dan penetapan topik
Pembobotan substansi materi dan penetapan tesis
dari keseluruhan uraian tajuk rencana.
Pelaksanaan penulisan
Reporting: tahap ini adalah tahap mencari
permasalahan dan mengumpulkan bahan.
Penulis melakukan dua kegiatan:by
readingdanby talking
Reflection: tahap memilah-milah dan
mengklasifikasi bahan-bahan dari berbagaisumber
Writing: menyusun dan menyajikan data, fakta
atau bahan yang ada ke dalam sebuah tulisan tajuk
yang menarik,kuat, dan penting
Ciri kebahasaan teks tajuk rencana
Berisi opini redaksi tentang peristiwa
yang sedang hangat dibicarakan
Berisi ulasan tentang suatu masalah
yang dimuat
Biasanya berskalanasional, berita
internasionaldapat menjadi tajuk
rencana, apabila berita tersebut
memberi dampak kepada nasional
Tertuangpikiran subjektifredaksi
Contoh teks tajuk rencana
Pengemudi becak harus taat aturan

Jumlah becak di Kota Solo sangat banyak. Alat transportasi ini masih disukai oleh warga Solo saat akan bepergian
dalam jarak dekat. Selain itu, keberadaan becak juga mendukung program Solo sebagai Kota Budaya. Wisatawan
dapat menggunakan becak untuk berkeliling kota.
Namun begitu, persoalan juga muncul dengan keberadaan becak tersebut. Lalu lintas Kota Solo menjadi semakin
padat. Selain itu, pelanggaran lalu lintas sering dilakukan oleh para pengemudi becak, yang tentunya menambah
semrawut lalu lintas, bahkan dapat terjadi kecelakaan.
Pelanggaran lalu lintas itu terjadi karena para pengemudi becak merasa bebas dari aturan. Sehingga, meski lampu
rambu-rambu lalu lintas menyala merah, tetap saja mereka menerobos. Bahkan bila terjadi kecelakaan ringan,
seperti serempetan dengan mobil atau sepeda motor, biasanya hanya diselesaikan dengan permintaan maaf atau
bisa juga dengan saling ngotot dan umpat.
Pelanggaran peraturan berlalu lintas di jalan raya yang dilakukan pengemudi becak itu diakui oleh Kepala Dishub
Kota Solo, Yosca Herman Soedrajad. Dia merasa kesulitan untuk menertibkan para pengemudi becak yang
melanggar aturan lalu lintas, karena becak tidak teregistrasi.
Meski begitu, pihak terkait, seperti dari kepolisian maupun dari Dishub harus segera mengatasi persoalan itu.
Pelanggaran lalu lintas yang banyak dilakukan pengemudi becak itu sangat berbahaya bagi yang bersangkutan
maupun pengguna jalan lainnya. Bila karena tak teregistrasi, pengemudi becak tidak bisa dikenai tilang. Maka, harus
dicari jalan lain agar mereka mau menaati aturan lalu lintas.
Misalnya, instansi terkait bisa bekerja sama dengan paguyuban pengemudi becak untuk memberikan pengertian
kepada anggota agar mematuhi aturan. Selain itu, polisi harus bekerja ekstra untuk menegur para pengemudi becak
yang melanggar aturan lalu lintas. Pada saat mereka melanggar aturan, harus diperingatkan di tempat dan diberi
pengarahan untuk selalu menaati peraturan. Dengan teguran di tempat seperti itu diharapkan pengemudi becak
dapat mengerti dan malu untuk mengulangi kesalahan serupa.
Di sisi lain, pemegang kebijakan perlu membuat peraturan yang mengatur soal pelanggaran lalu lintas yang
dilakukan pengemudi becak maupun kendaraan sejenis seperti sepeda angin.

Penjelasan :
1. Tajuk diatas merupakan tajuk kritik yang ditujukan kepada para pengendara becak yang banyak melanggar lalu
lintas.
2. Topik tajuk rencana diatas adalah kritik terhadap pengemudi becak.
3. Pandangan redaktur pada tajuk rencana diatas dapat ditemukan pada paragraph 3.
4. Tujuan dapat ditemukan di paragraph 4 dan 5
5. Harapan-harapan redaktur dapat ditemukan diparagraf enam.

Komersialisasi Pendidikan
Keluhan datang bertubi-tubi dari orangtua murid. Mereka mengeluh dengan besarnya biaya
sekolah negeri dan swasta yang sama ganasnya dalam melakukan pungutan.
Istilah komersialisasi pendidikan akhir-akhir ini menjadi perhatian. Berbeda dengan tahun-
tahun sebelum nya, keluhan komersialisai pendidikan pada tahun ini lebih masif. Unjuk rasa
masyarakat mengatasnamakan keluhan orang tua murid. Pemerintah telah menegaskan
bahwasannya pungutan boleh dilakukan asal terkendali dan tidak bersifat KOMERSIAL.
Penegasan seperti itu dianggap bukan merupakan pelangaran, namun pembenaran.
Sekolah negeri dan perguruan tinggi negeri tak kalah mahal dengan milik swasta.
Contohnya, uang penerimaan siswa baru di SMA negeri di Jakarta Timur Rp 7.375.000,
sementara itu diSMA swasta di Jakarta Pusat Rp 11.718.000.
Resahnya orang tua mengingatkan para pengambil keputusan. Kendati Indonesia sudah
puluhan tahun merdeka, belum pernah masalah pendidikan di tangani secara serius. Belum
selesai tentang ujian, muncul persoalan kurikulum, kemerosotan mral dan mutu pendidikan,
dan lain sebagainya.
Memang ada langkah untuk maju setapak setelah era reformasi bila dibanding dengan era
sebelumnya. Dulu sebatas pentingnya pendidikan (pengembangan SDM), kini ada berbagai
penambahan alokasi anggaran untuk pendidikan.
Untuk itu, tak perlu tercengang kaget saat Jepang mengalokasikan anggaran untuk
pendidikan hingga seratus kali lipat dibanding Indonesia. Sebaliknya, harus kaget saat
Banglades, yang notabenenya negara kecil mengalokasikan anggaran untuk pendidikan 2,9
persen dari anggaran nasional mereka. Sementara itu, Indonesia raya di era yang
bersamaan hanya 1,4 persen.
Pendidikan merupakan sebuah tugas untuk masyarakat dan pemerintah. Saat praksis
pendidikan tak lagi bisa dominan sebagai kegiatan sosial akan tetapi sebagai kegiatan
bisnis, hukum dagang "ada rupa ada harga" jadi berlaku. Penyelenggara pendidikan serupa
dengan lembaga bisnis. Tapi memang dari sanalah lembaga pendidikan swasta
berkembang.
Saat pemerintah melakukan praktik yang sama, muncul sebuah pertanyaan, negeri dan
swasta kok sama? Lembaga sekolah negeri sepertinya ikut "ganas" atau "MANGAS" dalam
melakukan berbagai macam pungutan disekolah.
Anggaran cukup bukanlah segalanya. Akan tetapi ketersediaan anggaran baru memenuhi

Anda mungkin juga menyukai