METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan degan metode eksperimental dengan menggunakan hewan uji
mencit (Mus musculus)
Populasi sampel yang diteliti pada penelitian kali ini adalah tanaman sembung (Bluemea
balsamifera L.D.C) yang diperoleh di daerah Langkat, Sumatera Utara. Sampel yang dipakai
dalam penelitian ini adalah daun sembung (Bluemea balsamifera L.D.C) yang berwarna hijau.
Sampel yang akan diteliti pada penelitian kali ini adalah tanaman sembung (Bluemea
balsamifera L.D.C) yang diperoleh di daerah Langkat, Sumatera Utara. Sampel yang dipakai
dalam penelitian ini adalah daun sembung (Bluemea balsamifera L.D.C) yang berwarna hijau.
Sampel daun sembung yang telah di cuci bersih kemudian di keringkan dengan dilakukan
dengan menggunakan metode pengeringan menggunakan sinar matahari tidak langsung, dan
diangin-anginkan di suhu kamar. Sampel yang telah di keringkan kemu8dain di giling
enggunakan blender.
Daun sembung yang sudah menjadi serbuk simplesia di ekstraksi dengan menggunakan
metode maserasi. Sejumlah 500 gr serbuk simplesia yang telah ditimbang dimasukan kedalam
wadah kaca untuk maserasi, kemudian tambahkan larutan penyari etanol 96% hingga tanda
batas. Kemudian simpan sampel di suhu ruangan dan dilakukan pengadukan 2 kali sehari.
Setelah 4 hari perendaman, rendaman disaring dan dipisahkan ampas dengan filtratnya
menggunakan kain flanel. Kemudian dibebaskan etanol dengan mengunakan rotary evaporator
dengan suhu 50 oC, kemudian timbang ekstrak yang didapat.
Hewan uji di kelompokan menjadi 5 kelompok kemudian ditimbang dan diberi tanda,
diukur suhu rata-rata 3 ekor mencit dengan termometer dengan selang waktu 15 menit sekali
sebanyak 3 kali lalu diambil rata-ratanya. Kemudian suntikan pepton 10% sebanyak 1 ml/30gBB
mencit secara oral, kemudian diukur suhu tubuh mencit menggunakan termometer, selama 15
menit sekali sebanayak 3 kali. Kemudian berikan dosis yang di berikan tiap kelompok masing-
masing, ialah: