Anda di halaman 1dari 6

JARINGAN PIPA TRANSMISI DAN DISTRIBUSI

Pertemuan 1
Plumbing adalah seni dan teknologi pemipaan dan peralatan untuk menyediakan air
bersih, baik dalam hal kualitas dan kontinuitas yang memenuhi syarat dan pembuangan air
bekas atau kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemari bagian penting lainya untuk
mencapai kondisi higenis dan kenyamanan yang diinginkan.
Tujuan dan fungsi plumbing adalah untuk Menciptakan suatu bangunan yang memenuhi
kesehatan dan sanitasi yang baik dengan suatu sistem pemipaan yang dapat mengalirkan air
bersih ketempat tempat yang dituju dan membuang air kotor ke saluran pembuang tanpa
mencemari bagian penting lainnya dengan tidak melupakan kenyamanan dan keindahan.
Ada 3 sistem/saluran yang dikenal sebagai sistem plumbing
1. sistem/ saluran air bersih
- Saluran Penampungan Air
- Saluran Pemadam Kebakaran
2. sistem/ saluran air kotor
- Saluran pembuang air hujan
- Saluran Kotor WC ke Septictank 
3. sistem/ saluran udara atau gas
Sistim distribusi adalah bagian yang paling terpenting pada sistim penyediaan air bersih
untuk menjangkau masyarakat para pelanggan didaerah pelayanan. Setiap jenis pelanggan
masing masing mempunyai jumlah pemakaian air perhari yang berbeda-beda jenis
pelanggan  ini adalah pemakaian untuk domestik non domestik. Pemakaian domestik biasanya
dilayani melalui hidran umum, sambungan rumah dan sambungan halaman untuk kebutuhan
rumah tangga. Sedangkan pemakaian untuk non domestik dimaksudkan untuk kebutuhan
komersial seperti untuk perkantoran, niaga beasar, industri, pelabuhan, taman rekreasi dan
sebagainya, termasuk didalamnya untuk keperluan social seperti tempat ibadah, sekolah dan
lain sebagainya.
Pada dasarnya ada dua macam sistim perpipaan distribusi yaitu Branched System (system
cabang) dan Looped System (system tertutup). Jaringan pipa distribusi dengan sistim “branch”
(cabang) biasanya digunakan untuk kota-kota kecil dan pedesaan. Keuntungan dari system ini
adalah membutuhkan investasi yang lebih murah dibanding dengan sistim loop.

Pertemuan 2
Ada beberapa macam formula yang dapat digunakan untuk menghitung sistim hidrolis
didalam jaringan perpipaan yaitu antara lain Colebrook – white formula, manning formula, dan
hazen – William formula. Di Indonesia perhitungan hidrolis pipa biasa menggunakan formula
Hazen –William dengan HWC (Hazen William Coefisien) atau koefisien kekasaran pipa.
Perhitungan hidrolis harus mengikuti design criteria yang sudah ditentukan sebagai berikut :
1. Kecepatan Aliran.
Kecepatan aliran yang terlalu tinggi bisa mengakibatkan penggerusan permukaan pipa,
sedangkan permukaan yang sangat rendah dapat mengakibatkan pengendapan pada jalur
perpipaan.batas kecepatan aliran didalam pipa yang bisa digunakan yaitu Kecepatan
maksimum = 2 – 3 m/det, Kecepatan minimum = 0,3 m/det.
2. Tekanan air
Tekanan minimum yang diijinkan. Didalam pipa adalah 1 bar, atau 10 mka. ini
dimaksudkan agar setiap pelanggan bisa mendapatkan tekanan air yang cukup bagi
keperluannya. Sedangkan tekanan kerja maksimum tidak boleh melampaui batas yang
diijinkan untuk masing-masing jenis pipa.
3. Factor jam puncak (Peak Hour)
Factor jam puncak adalah perbandingan antara pemakaian maksimum dan pemakaian
rata-rata dalam satu hari. Factor jam puncak yang bisa digunakan. Di Indonesia adalah
antara 1, 75 s.d. 2.
4. Kehilangan air.
Kehilangan air dijaringan perpipaan biasa terjadi, oleh karena itu harus selalu
diperhitungkan. Kehilangan air ini akibat kebocoran disambungkan, perlengkapan pipa,
maupun kebocoran rambut di pipanya sendiri, dan sebagainya. Kebocoran dijaringan
biasanya dihitung antara 10% s.d. 30%.
5. Reservoir Distribusi
Fungsi utama dari reservoir distribusi ini adalah untuk menyimpanan kelebihan produksi
air disaat jumlah pemakaian pada jam-jam tertentu adalah minimum (malam hari), dan
mensuplai kebutuhan air pada saat pemakaian maksimum (pagi dan sore hari) yaitu
melebihi kapasitas produksi instalasinya.
Penanaman pipa bertujuan untuk keamanan pipa secara permanen maka harus
diperhatikan kondisi tanah dan kondisi beban.
1. Bagian tanah dengan kondisi yang baik
Untuk penanaman pipa dengan kualitas tanah yang baik tanpa ada campuran pasir berbatu
atau pun berpadas, dasar galian/parit dapat digunakan secara langsung.
2.  Kondisi tanah yang Normal
Pada tanah yang normal,. Uruglah dasar galian dengan pasir, ketebalan 10 cm atau
lebih.
3. Tanah Berbatu
Pada tanah berbatu atau berdadas maka uruglah dengan pasir minimal 30 cm pada
dasar galian/parit kemudian tatalah pasir itu untuk membuat urugan pasir.
Lebar Galian
Standar Pekerjaan Urugan Tanah Untuk Pipa
- Pengurugan diatas pipa
- Tebarkan pasir pada dasar galian untuk melapisi dasar pipa secara merata, setelah pipa
diletakkan, uruglah kembali dengan pasir hingga bagian atas pipa. Hindarkan ikut
masuknya material lain (batu/balok kayu). Paatkan urugan dengan menggunakan alat
pemadat untuk menghindari ruang kosong.
- Pengurugan diatas 30 cm
- Pekerjaan dibagi menjadi 2 tahap pemadatan, yaitu 15 cm pertama lalu dipadatkan
kemudian 15 cm kedua dan dipadatkan. Usahakan tidak ada material lain (batu/balok
kayui) yang ikut masuk.
- Pengurugan sampai permukaan tanah
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
Hal-hal yang penting dalam pemeliharaan jaringan pipa meliputi dua aspek yaitu :
pemeliharaan pencegahan dan pemeliharaan setelah kerusakan. Dimana kedua aspek ini juga
harus memperhatikan dua hal yaitu :
1) Konservasi, yaitu melindungi agar sistem pipa berfungsi dengan baik pada suatu kondisi
kerja tertentu dalam periode waktu yang cukup panjang.
2) Pemeliharaan lanjutan,yaitu pekerjaan perbaikan dari sistem pipa yang lebih bersifat
pemeliharaan praktis untuk masa mendatang
Bak Pelepas Tekan  (BPT)
Bangunan pelepas tekan dibuat untuk mengurangi tekanan yang berlebih di dalam pipa.
Bangunan pelepas Tekan dapat berupa bak pelepas tekan (Pressure reducer chamber),Presure
Regulator,surge tank.
Didalam Bak Pelepas Tekan, tekanan air kembali Nol.hal-hal yang perlu diperhatikan :
Bangunan untuk pelepas Tekan dilengkapi dengan Pagar pengaman, Jalur Bay Pass, Manhole,
Tangga Kontrol, Penguras, Pipa Hawa, Pintu Ukur dan Over Flow
Pressure Regulator atau pengtur tekanan mempunyai fungsi sbb :
a.  Menjaga agar tekanan tidak berlebihi batas yang telah ditentukan.
b.  Mengamankan pipa dan perlengkapanya.
c.  Dapat dipasang pada :
d. Pipa (Transmisi dan Distribusi).
e. Surge tank
f. Pressure tank.
Katup Udara (air release valve)
Katup udara berfungsi untuk mengeluarkan udara yang terakumulasi pada pipa distribusi.
Pemasangannya :
-  Dipasang pada pipa distribusi di daerah yang  relatif tinggi dari sekitarnya.
-  Jembatan pipa, dengan peletakan ¼ L (lebar bentang jembatan) dari arah aliran.
-  Pada jalur lurus setiap jarak tertentu (750 – 1000 m)
Katup Sekat (gate valve)
-  Fungsi       : Menutup atau membuka aliran dan mengatur aliran air.
- Pemasangannya :
- Dipasang pada interval 1 sampai dengan 3 km pada pipa tranmisi, percabangan, siphon,
drain, penyebrangan pipa, dan sebagainya.
-  Lokasi ujung pipa tempat aliran masuk/kleluar ai
  Katup Penguras (wash out)
- Berfungsi untuk mengeluarkan Lumpur atau endapan yang terperangkap dalam pipa.
Dipasang pada :
-     Tempat-tempat yang relatif rendah sepanjang jalur distribusi di mana kotoran
terakumulasi dan memungkinkan penguraian secara gravitasi.
-     Ujung pipa yang mendatar atau menurun.
-    Titik awal jembatan pipa.
Cara Pengurasan sebagai berikut :
- Buka Pelan-pelan valve Wash out.
- Biarkan air mengalir beberapa saat.
- Catat waktu serta kondisi air yang keluar (Berwarna keruh,ada pasir dsb).
- Ambil contoh air untuk diperiksa di laboratorium tentang Kualitasnya.
- Setelah air yang keluar dari Wash out berwarna jernih, tutup kembali valve wash out
dengan pelan-pelan agar tidak terjadi water hammer.
← Catat jumlah air yang terbuang (ini merupakan kebocoran yang dapat dipertanggung
jawabkan).
- Buat laporan tentang pengurasan ini  :
- Saat dilakukan pengurasan.
- Kondisi air pengurasan.
- Hasil pemeriksaan kualitas air dari laboratorium.
Hidran kebakaran ( fire Hydrant )
Berfungsi untuk menanggulangi kebakaran , Ditempatkan pada daerah padat penduduk atau
ditempat keramaian, seperi Pasar, pemukiman,Stasiun dll
Pemeliharaan Fire Hydrant.
Pemeliharaan fire hydrant dilakukan 6 bulan sekali yang mencakup:
- Memeriksa dan bila perlu memperbaiki kebocoran pada fire hydrant.
-  Memeriksa dan bila perlu memperbaiki :
-       Tutup kran kebakaran
-       Rantai
-       Tangkai katub / valve
-        Packing
-        Mur
-       Kedudukan katub / Valve
-      Tabung kran kebakaran
- Memberikan pelumas kedalam gland packing, Mur dan Ulir.
- Memeriksa besar dan tekanan air yang keluar dari Fire hydrant.
-  Memeriksa kondisi air yang keluar dari fire hydrant.
- Bila diperlukan diadakan pengecatan kembali untuk mencegah karat.
  Pemeliharaan Kran Umum
   Pemeliharaan kran umum minimal dilakukan enam bulan sekali, meliputi   :
   *  Pemeliharaan kondisi  :
-          Perpipaan
-          Meter air
-          Box Meter
-          Katub pengatur aliran
-           Bak Penampung air
*    Memeriksa besarnya aliran dan tekanan yang keluar.
*    Memeriksa kondisi air yang keluar.
*    Bila diperlukan dilakukan pengujian dan perbaikan.
Apa bila ada salah satu perlengkapan atau perlindungan pada jaringan distribusi tidak
berfungsi sesuai standar perencanaan maka jaringan tersebut tidak akan beroperasi sesuai
dengan yang dikehendaki sesuai standar perencanaan.
Untuk menjaga fungsi dan jaringan distribusi yang sesuai dengan standar perencanaan, maka
diperlukan perencanaan secara menyeluruh.. Adapun pemeliharaan pada sistim distribusi
meliputi :
a. Menjaga sisa klor bebas diseluruh bagian distribusi, ini untuk mengendalikan
pertumbuhan mikro organisme di dalam pipa.
b.    Pengurasan yang berkala dari sistim pipa yang banyak terdapat dead end.
c.     Mengalirkan air bersih ke pelanggan dengan baik secara kualitas, kontinuitas,
dan kuantitas.
a. Memonitor pipa secara berkala untuk mengamati adanya gangguan pada
jaringan perpipaan contohnya kebocoran.

SOAL
Pertemuan 1

1. Tipe D untuk pipa kwalitas sedang dengan tebal medium. Biasanya digunakan untuk
saluran, kecuali...
a. Saluran penampungan air
b. Saluran pembuangan bekas cuci / mandi
c. Saluran septictank
d. Saluran air hujan
e. Saluran buangan dapur
2. Pipa dengan kwalitas paling rendah (tipis). Digunakan untuk sparing-sparing listrik yang
tertanam dalam dinding. Berapakah ukuran Untuk saluran air bersih, kecuali...
a. 1/2"
b. 3/4"
c. 1"
d. 11/4”
e. 5/2"
3. Pipa dengan kwalitas paling rendah (tipis). Digunakan untuk sparing-sparing listrik yang
tertanam dalam dinding. Berapakah ukuran Untuk saluran pembuang, kecuali...
a. 1"
b. 1,5"
c. 3"
d. 5"
e. 15"
4. Tekanan kerja yang tergantung dari kebutuhan pemanfaatan aliran air dari outlet  air di
instalasi sesuai dengan yang dibutuhkan adalah..
a. Tekanan maksimum
b. Tekanan minimum
c. Tekanan sedang
d. Tekanan maksimum dan minimum
e. Semua benar

Pertemuan 2

1. Berapa bulan sekali Pemeliharaan fire hydrant dilakukan...


a. 1 bulan sekali
b. 3 bulan sekali
c. 5 bulan sekali
d. 6 bulan sekali
e. 8 bulan sekali
2. Apa saja pemeliharaan kondisi pada kran umum, kecuali..
a. Perpipaan
b. Meter air
c. Box Meter
d. Katub pengatur aliran
e. Bak Pembuangan air

Anda mungkin juga menyukai