Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS ANTESEDEN PADA SIKAP DAN NIAT MENGGUNAKAN

BLACKBERRY DENGAN DASAR MODEL PENERIMAAN TEKNOLOGI


Istyakara Muslichah
Faculty of Economics, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta
e-mail: istyakara@gmail.com
Abstract
The competition in smartphone industry forces marketers and marketing researchers to understand
the consumers’ motif in term of their intention to use smrtphone. This study then proposed to
examine the antecedent of attitute towards using and intention to use BlackBerry which are
entertainment, social interaction, permanent access, pass time, and status/fashion. Those factors
are extended from Technology Acceptance Model (TAM). This study was conducted using
quantitative approach with survey method and data was collected using questionnaire. There was
160 questionnaires collected from college studentsin Yogyakarrta. Using multiple regression
analysis, the findings show that entertainment, social interaction, permanent access, and pass time
positively affects the attitude towards using BlackBerry. While status/fashion does not affect the
attitude towards using BlackBerry. The attitude towards using BlackBerry also positively affects
the intention to use BlackBerry.
Keywords: BlackBerry, TAM, attitude towards using, intention to use
Abstrak
Kompetisi pada industri smartphone mendorong para peneliti dan praktisi utuk mengetahui motif
konsumen di balik intensi mereka untuk menggunakan smartphone. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis anteseden pada sikap terhadap penggunaan dan niat menggunakan BlackBerry
diYogyakarta. Anteseden pada sikap terhadap penggunaan tersebut terdiri dari lima faktor, yaitu
hiburan, interaksi sosial, akses permanen, pelengah waktu, dan status/mode. Lima faktor tersebut
merupakan perpanjangan dari model penerimaan teknologi (Technology Acceptance Model).
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei menggunakan kuesioner.
Terkumpul 160 kuesioner dari responden yang merupakanmahasiswa perguruan tinggi di
Yogyakarta.Dengan menggunakan analisis regresi berganda, diperoleh hasil bahwa sikap terhadap
penggunaan BlackBerry terbukti dipengaruhi oleh hiburan, interaksi sosial, akses permanen, dan
pelengah waktu. Sedangkan variabel status/mode tidak berpengaruh pada sikap terhadap
penggunaan BlackBerry. Selanjutnya, dilakukan analisis regresi sederhana dan diperoleh hasil
bahwa sikap terhadap pengggunaan BlackBerry berpengaruh positif pada niat menggunakan
BlackBerry.
Kata kunci: BlackBerry, TAM, sikap terhadap penggunaan, niat menggunakan
PENDAHULUAN seluler tertinggi di dunia, lebih dari 90% dari
Smartphone (telepon pintar) merupakan salah orang di bawah 30 tahun telah memiliki sebuah
satu temuan dalam teknologi komunikasi yang perangkat sendiri. Hal ini juga didukung oleh
banyak digunakan oleh masyarakat hing saat hasil riset Wireless Intelligent tahun 2008 yang
ini. Puro (2002) menyatakan bahwa di Eropa menyebutkan bahwa Indonesia masuk dalam 6
dan Asia, telepon seluler dianggap jauh lebih besar daftar negara dengan jumlah pelanggan
umum dari pada di AS. Orang-orang muda seluler sebanyak 116 juta. Pengguna internet di
telah menjadi kekuatan pendorong yang lainnya Indonesia juga menunjukkan angka yang
dalam mengadopsi perangkat komunikasi baru. tinggi, yaitu 88,1 juta jiwa berdasarkan (APJII
Finlandia, di mana tingkat penetrasi telepon dan Puskakom, 2015).
Analisis Antesenden pada Sikap … (Istyakara Muslichah) 171

Data dan informasi tersebut, membuat (1989), didapat pengembangan faktor-faktor


para pemasar industri ini harus pintar meng- anteseden seperti hiburan, interaksi sosial,
analisis perilaku konsumen untuk mening- akses permanen, pelengah waktu, dan
katkan performa dalam aktivitas pemasarannya. status/mode (Choi et al., 2009). Faktor-faktor
Asumsi yang mendasari konsep pemasaran tersebut dianalisis pengaruhnya pada sikap ter-
adalah suatu perusahaan harus menentukan hadap penggunaan BlackBerry. Selanjutnya,
kebutuhan dan keinginan berbagai target pasar sikap terhadap penggunaan BlackBerry diana-
tertentu dan memberikan kepuasan yang lisis pengaruhnya pada niat menggunakan
diinginkan lebih baik daripada pesaing (Kotler BlackBerry. Hasil penelitian ini nantinya
dan Amstrong, 2008, h. 10). BlackBerry seba- diharapkan dapat bermanfaat bagi para pemasar
gai salah satu pemain di dunia smartphone smartphone pada umumnya dan BlackBerry
mencoba menarik konsumen dengan me- pada khususnya di Indonesia agar dalam
nampilkan fitur-fitur andalan yang berbeda dari mengembangkan produknya dapat sesuai
produk lainnya. Hal ini kemudian mendapat dengan apa yang diinginkan konsumen.
respon positif di pasar Indonesia. Pasar produk
keluaran RIM tersebut berhasil naik 8,6% KAJIAN PUSTAKA
menggeser pasar Nokia yang menjadi turun Model Penerimaan Teknologi [Technology
10% (Mix, 2009). Acceptance Model (TAM)]
Perspektif kegunaan dan kepuasan
fokus menjelaskan motif sosial dan psikologis Beberapa model yang dibangun untuk meng-
yang mempengaruhi orang untuk memilih analisis dan memahami faktor-faktor yang
media tertentu untuk memuaskan satu set mempengaruhi diterimanya penggunaan tek-
kebutuhan psikologis (Katz dan Blumler, nologi, di antaranya yang tercatat dalam ber-
1974). Rubin (1984) kemudian mengatakan bagai literatur dan referensi hasil riset dibidang
bahwa konsumen mencoba memenuhi kebu- teknologi informasi adalah Theory of Reasoned
tuhan psikologis dalam media pilihannya. Action (TRA), Theory of Planned Behaviour
Mencari kepuasan memotivasi mereka untuk (TPB), dan Technology Acceptance Model
menggunakan suatu media sehingga pilihan (TAM) (Vijayasarathy, 2003).TRA merupakan
tersebut datang dari kepercayaan atau ekspek- gagasan dari Fishbein dan Ajzen (1975) yang
tasi bahwa media terpilih dapat memuaskan kemudian dikembangkan menjadi TPB oleh
kebutuhan spesifik mereka. Ruggiero (2000) Ajzen (1991) dan TAM oleh Davis (1989).
juga menyatakan bahwa kegunaan dan kepu- TAMadalah model yang dikembangkan dengan
asan selalu memberikan pendekatan teoritis dasar TRA yang (1) menentukan bagaimana
terdepan dalam tahap awal masing-masing mengukur komponen perilaku relevan dari
media komunikasi massal baru seperti surat sikap, (2) membedakan antara keyakinan dan
kabar, radio, televisi, dan internet. Fishbein dan sikap serta (3) menentukan bagaimana stimulus
Ajzen (1975) mengatakan sikap seseorang ter- eksternal, seperti fitur objektif dari objek sikap
hadap objek tergantung pada kepercayaan secara kausal terhubung dengan keyakinan,
seseorang yang sudah dibandingkan dengan sikap, dan perilaku (Fishbein dan Ajzen, 1975).
evaluasi pada kepercayaan lainnya sehingga Mereka menggambarkan perbedaan antara dua
ekspektasi seseorang mengenai kegunaan dan konstruk sikap: sikap terhadap objek (attitude
kepuasan pada suatu media akan berpengaruh toward the object/Ao) yang merujuk pada eva-
positif pada sikap mereka terhadap penggunaan luasi afektif seseorang dalam objek sikap ter-
media. Dengan demikian, dapat dikatakan tentu, dan sikap terhadap perilaku (attitude
bahwa faktor pendorong berkaitan dengan toward the behavior/Ab) yang merujuk pada
harapan seseorang mengenai kepuasan dan evaluasi seseorang pada perilaku tertentu yang
kegunaan akan suatu media berpengaruh pada melibatkan objek.
sikap mereka terhadap media tersebut. Berdasarkan Fishbein dan Ajzen
Penelitian ini menganalisis faktor- (1975), sikap konsumen terhadap produk atau
faktor anteseden yang mempengaruhi sese- merek spesifik merupakan fungsi kehadiran dan
orang pada sikap dan niat menggunakan evaluasi dari produk spesifik tertentu. Berbeda
BlackBerry. Dengan menggunakan dasar dengan sikap terhadap perilaku, hal ini
Model Penerimaan Teknologi oleh Davis merupakan sikap untuk berperilaku atau
172 Jurnal Siasat Bisnis Vol. 19 No. 2, Juli 2015 170-183

bertindak sehubungan dengan objek, bukan sistem tertentu akan membebaskan dari usaha
sikap terhadap obyek itu sendiri. Model sikap fisik dan mental (Davis, 1989). Sama halnya
terhadap perilaku mengusulkan bahwa sikap dengan kegunaan yang dipersepsikan, sese-
seorang konsumen terhadap suatu perilaku orang akan berniat untuk menggunakan suatu
tertentu merupakan fungsi dari seberapa kuat ia teknologi apabila ia percaya bahwa teknologi
percaya bahwa tindakan ini akan meng- tersebut mudah digunakan. Begitu juga seba-
akibatkan hasil tertentu, baik menguntungkan liknya. Penelitian pada layanan mobile
atau tidak menguntungkan. Hal itu menun- (Nysveen et al., 2005b) juga menunjukkan
jukkan bahwa Ab berhubungan lebih kuat pada bahwa kemudahan penggunaan yang dipersep-
perilaku tertentu dari pada Ao (Fishbein dan sikan memiliki pengaruh langsung dan tidak
Ajzen, 1975). Oleh karena itu, dalam meng- langsung (melalui kegunaan yang dipersepsi-
usulkan TAM, sikap terhadap perilaku kan) pada sikap terhadap penggunaan. Selain
(penggunaan sistem) akan dibahas lebih lanjut. itu, kemudahan yang dipersepsikan juga ber-
Berdasarkan TRA, keputusan yang pengaruh pada niat menggunakan layanan
dilakukan oleh individu untuk menerima suatu mobile (Hung et al., 2003) dani-banking (Nasri
teknologi merupakan tindakan sadar yang dapat & Charfeddine, 2012).
dijelaskan dan diprediksi oleh niat perilakunya Konsep ketiga dalam TAM adalah
(Davis, 1989). Hal ini diaplikasikan dalam sikap terhadap perilaku. Azjen dan Fishbein
memperluas teori TRA pada model penerimaan (1975) mendefinisikan sikap terhadap peng-
teknologi (TAM) yang dapat digunakan untuk gunaan sebagai perasaan negatif atau positif
menjelaskan adopsi teknologi informasi dalam seseorang (perasaan evaluatif) mengenai mela-
berbagai konteks.Model ini mampu mengatasi kukan perilaku sasaran. Dalam penelitian laya-
keterbatasan TRA yang sebenarnya dalam nan mobile oleh Nysveen et al. (2005b), hasil-
meprediksi perilaku secara akurat hanya bias nya menunjukkan bahwa sikap terhadap
pada kondisi tertentu yang spesifik (Dharm- perilaku memiliki efek langsung pada niat
mesta, 1992). Secara keseluruhan TAM terdiri menggunakan. Hasil tersebut juga didukung
dari lima konsep: kegunaan yang dipersepsi- oleh oleh Choi et al. (2009) yang meneliti niat
kan, kemudahan penggunaan yang dipersepsi- menggunakan TV mobile di Korea Selatan,
kan, sikap terhadap penggunaan, niat meng- menunjukkan bahwa sikap terhadap peng-
gunakan, dan penggunaan sesungguhnya gunaan berpengaruh pada niat menggunakan
(Davis, 1989). TV mobile.
Menurut Davis (1989), kegunaan yang Konsep keempat dalam TAM adalah
dipersepsikan didefinisikan sebagai tingkat niat menggunakan. Berdasarkan Fishbein dan
dimana individu percaya bahwa menggunakan Ajzen (1975), niat menggunakan merupakan
sistem tertentu dapat meningkatkan performa kekuatan dari niat seseorang untuk melakukan
kerjanya. Seseorang akan menggunakan suatu perilaku tertentu. Suatu perilaku akan dilaku-
teknologi apabila ia percaya bahwa teknologi kan oleh seseorang apabila terlebih dahulu dia
tersebut berdaya guna. Sebaliknya, seseorang telah memiliki sebuah niat. Semakin besar niat
tidak akan menggunakan suatu teknologi seseorang untuk melakukan suatu perilaku,
apabila ia percaya bahwa teknologi tersebut semakin besar kemungkinan perilaku tersebut
kurang berguna. Nysveen et al. (2005a, b) menjadi nyata. Niat menggunakan merupakan
dalam penelitianya pada layanan mobile prediksi yang baik kepada konsep terakhir
menunjukkan bahwa konsep kegunaan yang dalam TAM, yaitu perilaku. Berdasarkan TAM,
dipersepsikan berpengaruh positif pada sikap penelitian-penelitian terdahulu menunjukkan
terhadap penggunaan suatu teknologi.Schierz bahwa sikap berpengaruh pada niat berperilaku,
(2010) dan Akturan, dan Tezcan (2012)juga dan niat berperilaku berpengaruh pada perilaku
membuktikan bahwa kegunaan yang dipersep- sesungguhnya (Nysveen et al., 2005b).
sikan berpengaruh pada penerimaan konsumen
terhadap teknologi pembayaran mobile. Studi Terdahulu dengan Mengembangkan
Konsep kedua dalam TAM adalah Model Penerimaan Teknologi
kemudahan penggunaan yang dipersepsikan. Pada awalnya, TAM diajukan untuk studi yang
Konsep ini didefinisikan sebagai tingkat di- terkait dengan sistem/teknologi informasi
mana individu percaya bahwa menggunakan
Analisis Antesenden pada Sikap … (Istyakara Muslichah) 173

(Davis, 1993; Venkatesh, 2003), khususnya dipersepsikan) merujuk pada kesenangan dalam
teknologi komputer (Davis et al, 1989). melakukan suatu kegiatan
Namun, beberapa studi kemudian mencoba Choi et al. (2009) meneliti motivasi
menerapkan TAM untuk meneliti penerimaan konsumen pada niat menggunakan TV mobile
penggunaan teknologi baru untuk email, voice di Korea Selatan. Hasil penelitiannya menye-
mail, pengolah kata, spreadsheet, program butkan faktor pendorong seseorang dalam
basis data, editor berkas, sistem grafis, sistem menggunakan TV mobile antara lain adalah
pendukung keputusan, World-Wide Web dan hiburan, interaksi sosial, akses permanen,
beberapa lainnya. Pada dasarnya, hasil studi- pelengah waktu, dan status/mode. Faktor-faktor
studi tersebut mendukung model tersebut tersebut sesuai dengan Leung dan Wei (2000)
(Wang et al., 2005). yang menyebutkan bahwa perhatian/pergaulan
Studi penerimaan teknologi di luar sis- (yang dapat dibandingkan dengan interaksi
tem informasi banyak yang melakukan eksplo- sosial), akses langsung (yang dapat dibanding-
rasi terkait dengan variabel-variabel pemben- kan dengan akses permanen), mobilitas (yang
tuknya. Wang et al. (2005) telah meneliti pene- dapat dibandingkan dengan pelengah waktu),
rimaan teknologi Instant Messaging Servicse dan perantara berpengaruh pada prediksi peng-
(IMS). Wang menambahkan dua variabel pem- gunaan telepon seluler. Choi et aljuga mem-
bentuk variabel kegunaan yang dipersepsikan. buktikan bahwa sikap memediasi hubungan
Variabel tambahan tersebut adalah utilitas tek- antara faktor-faktor tersebut dan niat menggu-
nologi (technology utility) dan jumlah peng- nakan TV mobile. Nysveen et al. (2005b) juga
guna (number of users). Hasil penelitian ter- menyatakan bahwa kesenangan (yang dapat
sebut menunjukkan bahwa kedua variabel ter- dibandingkan dengan hiburan) dan keekspresi-
sebut berpengaruh pada kegunaan yang diper- kan (yang dapat dibandingkan dengan
sepsikan. status/mode) berpengaruh positif pada sikap
Teo et al. (1999) dalam penelitiannya terhadap penggunaan dan niat menggunakan
pada niat menggunakan internet menjabarkan telepon seluler.
variabel-variabel pembentuk penggunaan inter-
net. Terdapat tiga variable, yaitu kegunaan Hiburan
yang dipersepsikan, kesenangan yang dipersep- Hiburan adalah kegiatan yang dinikmati dan
sikan, dan kemudahan penggunaan yang diper- banyak orang berharap untuk melakukannya
sepsikan. Hasil penelitiannya menunjukkan (Christiansen dan Brinkerhoff-Jacobs, 1995).
bahwa kegunaan yang dipersepsikan dan kese- Sumber-sumber hiburan terletak pada imaji-
nangan yang dipersepsikan berpengaruh lang- nasi, fantasi, dan dorongan manusia untuk
sung pada penggunaan internet. Sedangkan menciptakan. Nysveen et al.(2005a) mendefini-
kemudahan penggunaan yang dipersepsikan sikan kesenangan yang dipersepsikan (yang
berpengaruh secara langsung dan tidak lang- bisa dibandingkan dengan hiburan) adalah
sung (melalui variabel kegunaan yang diper- tingkat keyakinan suatu kegiatan menggunakan
sepsikan dan kesenangan yang dipersepsikan) komputer (teknologi) dipersepsikan menjadi
pada penggunaan internet (Teo et al, 1999). sesuatu yang secara pribadi menyenangkan di
Nysveen et al. (2005a,b) dalam peneli- luar dari nilai instrumental teknologinya.
tiannya di bidang layanan mobile menyarankan O’Keefe dan Sulanowski (1995) juga mem-
empat faktor pendukung dalam niat konsumen buktikan bahwa hiburan merupakan faktor pen-
untuk menggunakan layanan mobile, yaitu ke- dorong seseorang untuk menggunakan telepon.
gunaan, kemudahan penggunaan, kesenangan, Selain itu, kesenangan yang dirasakan dari
dan keekspresifan yang dipersepsikan. Faktor- menggunakan layanan mobile juga menjadi
faktor pendorong tersebut kemudian juga di- motivasi intrinsik yang penting bagi niat ter-
bedakan menjadi dua bentuk, yaitu ekstrinsik hadap layanan mobile (Koufaris, 2002).
dan intrinsik. Faktor pendorong ekstrinsik H1: Hiburan berpengaruh positif pada sikap
(kegunaan yang dipersepsikan, kemudahan terhadap penggunaan BlackBerry
penggunaan yang dipersepsikan,) merujuk pada
pencapaian atas target tertentu atau imbalan, Interaksi Sosial
sedangkan faktor pendorong intrinsik (kese- Jin dan Villegas (2008) menyatakan bahwa
nangan yang dipersepsikan, keekspresifan yang bersoasialisasi antara lain dapat menghubungi
174 Jurnal Siasat Bisnis Vol. 19 No. 2, Juli 2015 170-183

orang lain dan berkomunikasi dengan kelom- pakan faktor kepuasan yang mendorong sese-
pok sosial. Taylor dan Harper (2001) mengata- orang untuk menggunakan telepon seluler yang
kan bahwa orang-orang muda saling berkirim sebelumnya belum teridentifikasi pada literatur
pesan sebagai bentuk hadiah yang memiliki arti sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa tele-
khusus dalam kehidupan dengan maksud untuk pon seluler memungkinkan penggunanya untuk
mempererat hubungan sosial. Leung dan Wei selalu mendapatkan akses langsung tanpa harus
(2000) menyebutkan faktor perhatian dan per- memikirkan waktu dan tempatnya, terutama
gaulan (yang dapat dibandingkan dengan inter- dapat selalu ada bagi anggota keluarga yang
aksi sosial) merupakan pendorong penggunaan lebih tua atau sedang sakit. Teknologi telepon
telepon seluler sebagai wujud perhatian. Hasil nirkabel baru memaksimalkan kebebasan
penelitiannya menunjukkan bahwa berkomuni- dalam mobilitas yang juga mendorong akses
kasi dengan asisten kerja dan rekan bisnis langsung hingga sejauh dan selama apapun.
melalui telepon seluler ditunjukkan untuk ala- Sejalan dengan hal ini, Choi et al. (2009) juga
san instrumental sedangkan bercakap-cakap membuktikan bahwa permanen akses secara
dengan keluarga menunjukkan perhatian. Hasil umum berpengaruh positif pada sikap dan niat
penelitiannya mengatakan bahwa menjalin inte- untuk menggunakan TV mobile.
raksi sosial dengan orang lain dilakukan H3: Akses permanen berpengaruh positif pada
dengan menggunakan media mobile. sikap terhadap penggunaan BlackBerry
Aoki dan Downes (2002) dalam
penelitiannya menemukan setengah pemilik Pelengah Waktu
ponsel selalu membawa ponsel mereka. Hal Choi et al. (2009) mendefinisikan pelengah
tersebut menunjukkan bahwa berinteraksi waktu sebagai fungsi yang membantu sese-
dengan orang lain merupakan salah satu orang melengahkan waktu ketika mempersepsi-
kegunaan penting dari sebuah telepon mobile. kan TV mobile. Walaupun hasil penelitiannya
Jin dan Villegas (2008) juga menyatakan menunjukkan bahwa pelengah waktu tidak
bahwa telepon mobile diterima sebagai alat berpengaruh positif pada sikap terhadap
komunikasi pribadi dan penggunanya senang penggunaan TV mobile, Leung dan Wei (2000)
untuk bersoasialisasi dengan menggunakannya, dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa
termasuk dapat menghubungi orang lain dan pelengah waktu terbukti sebagai faktor pen-
berkomunikasi dengan kelompok sosial. Taylor dorong penggunaan telepon dan PDA.
dan Harper (2001) juga mencatat bahwa orang- Papacharissi dan Rubin (2000) juga menemu-
orang muda menggunakan telepon, terutama kan bahwa pelengah waktu muncul sebagai
fitur pesan, sebagai bentuk imbalan yang faktor pendorong penggunaan internet.
dipertukarkan dalam perbuatan dan memiliki H4: Pelengah waktuberpengaruh positif pada
arti khusus dalam kehidupan sehari-hari anak- sikap terhadap penggunaan BlackBerry
anak muda dan dilakukan dengan maksud
untuk mempererat hubungan sosial. Status/mode
H2: Interaksi sosialberpengaruh positif pada Choi et al. (2009) mendefinisikan status/mode
sikap terhadap penggunaan BlackBerry sebagai fungsi untuk dapat mengekspresikan
dirinya sebagai pionir mode atau pencipta gaya
Akses Permanen (trendsetter). Leung dan Wei (2000) juga
Leung dan Wei (2000) membuktikan bahwa mengatakan bahwa memiliki dan menggunakan
akses langsung merupakan faktor pendorong telepon mencerminkan gaya hidup konsumtif
seseorang untuk menggunakan telepon seluler. sehingga status dan mode tersebut menjadi
Akses permanen didefinisikan sebagai faktor faktor pendorong seseorang dalam pengadop-
yang mengakomodasi pengguna untuk men- siannya. Leung dan Wei (2000) semakin
dapatkan akses langsung tanpa harus memikir- menguatkan hal tersebut setelah menemukan
kan waktu dan tempatnya, sejauh dan selama bahwa status/mode menjadi faktor kuat
apapun. Halangan mobilitas dengan keluarga pendorong seseorang dalam menggunakan
dapat diatasi dengan penggunaan telepon media mobile. Campbell (2007) juga mem-
seluler. bandingkan persepsi terhadap ponsel pada lima
Leung dan Wei (2000) juga membukti- lokasi: Hawai, Jepang, Swedia, Taiwan dan
kan bahwa mobilitas dan akses langsung meru- Amerika Serikat. Hasilnya, terdapat persamaan
Analisis Antesenden pada Sikap … (Istyakara Muslichah) 175

lintas budaya atas persepsi terhadap ponsel target responden yang sudah dicari tahu dan
sebagai mode. dicatat sebelumnya oleh peneliti.
H5: Status/mode berpengaruh positif pada Sampel yang digunakan adalah maha-
sikap terhadap penggunaan BlackBerry siswa di Yogyakarta yang bukan pengguna
BlackBerry.Hal ini berdasarkan alasan bahwa
Sikap terhadap Penggunaan kalangan muda adalah konsumen kunci dalam
Sikap merupakan pendorong munculnya niat pasar media mobile pada kebanyakan negara
dan lebih jauh lagi, menginisiasi pembelian OECD di Eropa, Amerika, dan regional Asia
atau penggunaan. Dalam layanan mobile, sikap Pasifik. Kalangan muda memiliki waktu leng-
terhadap perilaku (penggunaan) mengacu pada gang yang banyak, bisa hidup tanpa anggaran,
perasaan evaluatif konsumen tentang dan kebanyakan dari mereka belum memiliki
melakukan perilaku (penggunaan), dan ada kendaraan sendiri. Semakin pentingnya difusi
dukungan yang besar untuk efek positif dari mobile pada kalangan muda telah membuat
sikap terhadap penggunaan layanan mobile subjek ini menjadi populer dalam industri
dalam niat perilaku terhadap layanan mobile analis dan akademisi. Terlebih lagi, gaya hidup
(Nysveen et al., 2005b). dan pola konsumsi kalangan muda dapat me-
Terdapat dukungan teoritis dan empiris nentukan kecenderungan konsumsi dari seluruh
dalam korelasi yang kuatan taraniat untuk penduduk (Choi et al., 2009).
terlibat dalam perilaku dan perilaku yang Metode pengambilan sampel yang di-
sebenarnya (Vijayasarathy, 2003). Choi et al. gunakan adalah non-probability sampling
(2009) juga membuktikan bahwa sikap dengan teknik purposive sampling yang meng-
terhadap penggunaan TV mobile berpengaruh gunakan judgment sampling. Judgment sam-
positif pada niat menggunakan TV mobile. pling berkaitan dengan pemilihan subjek yang
Sikap terhadap penggunaan TV mobile juga menempati posisi terbaik untuk menyediakan
terbukti memediasi pengaruh kelima faktor informasi yang dibutuhkan seperti yang telah
pendorong yang meliputi hiburan, interaksi disebutkan dan dengan berbagai pertimbangan
sosial, akses permanen, pelengah waktu, dan dan pemilihan pengambilan sampel yang telah
status/mode pada niat menggunakan TV diuraikan di atas. Jumlah responden dalam
mobile. Nysveen et al. mengusulkan sebuah penelitian ini sebanyak 160 responden.
model terintegrasi yang menunjukkan adanya Penelitian ini menerapkan pengujian
pengaruh sikap yang menjadi mediator dari pendahuluan (pre-test) untuk mengetahui kuali-
hubungan pengaruh motivasional dan niat tas item-item dalam kuesioner yang dapat dike-
penggunaan layanan mobile. tahui melalui tingkat validitas dan reliabilitas-
H6: Sikap terhadap penggunaan BlackBerry nya. Pengujian ini dilakukan dengan menyebar-
berpengaruh positif pada niat untuk kan kuesioner terlebih dahulu kepada 40 respon-
menggunakan BlackBerry. den. Setelah kuesioner terkumpul, selanjutnya
dilakukan pengolahan data dan pengujian relia-
METODE PENELITIAN bilitas serta validitasnya. Jika terbukti valid dan
Penelitian ini menggunakan pendekatan reliabel, maka kuesioner dapat dilanjutkan untuk
kuantitatif dengan metode survei yang digunakan dalam penelitian ini.
menggunakan data primer dari kuesioner. Item- HASIL ANALISIS
item kuesioner atas variabel hiburan, interaksi
sosial,akses permanen, pelengah waktu, Karakteristik Responden
status/mode, sikap terhadap penggunaan, dan Responden yang digunakan pada penelitian ini
niat menggunakan dibuat berdasarkan adalah mahasiswa yang merupakan pengguna
penelitian sebelumnya oleh Leung dan Wei telepon seluler selain BlackBerry. Jumlah
(2000) dan Choi et al. (2009) dengan beberapa responden yang digunakan pada penelitian ini
penyesuaian. Pengukuran menggunakan skala berjumlah 160 responden. Namun, dari 160
Likert 5 poin. Kuesioner dibuat dengan Google buah kuesioner yang terkumpul dari seluruh
Docs dan alamatnya (link) disebar melalui responden tersebut, yang memenuhi syarat
pesan personal (inbox) ke akun-akun jejaring untuk diuji, yaitu yang sesuai dengan target
sosial seperti Twitter dan Facebook atau email sampel dan terisi dengan baik dan lengkap
176 Jurnal Siasat Bisnis Vol. 19 No. 2, Juli 2015 170-183

adalah 151 buah. Terdapat 9 kuesioner yang membuktikan seluruh item yang digunakan
tidak memenuhi syarat karena diisi oleh dalam penelitian ini terbukti valid dengan nilai
pengguna BlackBerry atau terdapat item yang faktor loading di atas 0,4.
tidak terisi dengan baik.
Karakteristik responden dijabarkan Uji Reliabilitas
melalui empat hal, yaitu jenis kelamin, usia, Uji Relialibitas pada penelitian ini mengguna-
pengeluaran per bulan, dan merek telepon se- kan uji statistik alpha Cronbach. Semua varia-
luler yang digunakan. Detil penjelasan karak- bel dalam penelitian ini dinyatakan reliabel.
teristik responden dapat dilihat pada Tabel 1. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai alpha
Cronbach yang dihasilkan oleh semua variabel
Uji Validitas penelitian menunjukkan lebih dari 0,7.
Dalam penelitian ini, uji validitas yang diguna-
kan adalah convergent validity dengan meng- Uji Hipotesis
gunakan confirmatory factor analysis dengan Dalam penelitian ini metode analisis yang di-
software SPSS 19 for windows.Uji validitas gunakan adalah analisis regresi linear. Ada dua
yang dilakukan pada 151 responden menunjuk- model analisis regresi linier yang digunakan
kan bahwa nilai KMO adalah 0,897 dan angka dalam penelitian ini, yaitu analisis regresi linier
ini berada di atas 0,5 yang merupakan syarat berganda dan analisis regresi linier sederhana.
validitas untuk selanjutnya dapat dilakukan Analisis regresi linear berganda dilakukan
analisis faktor. Begitu juga dengan nilai Tes karena di dalam model terdapat lebih dari satu
Bartlett dengan Chi-Square sebesar 3351,743 variabel independen yang mempengaruhi
dan signifikan pada 0,000 sehingga analisis variabel dependen. Kedua analisis regresi linier
faktor dapat dilakukan. Hasil analisis faktor tersebut dilakukan dengan menggunakan SPSS.
Tabel 1: Karakteristik Responden
Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Presentase
Pria 63 41,72%
Wania 88 58,28%
Usia
Usia (tahun) Jumlah Presentase
Kurang dari 20 2 1,33%
20 11 7,28%
21 50 33,11%
22 53 35,10%
23 19 12,58%
24 12 7,95%
25 3 1,99%
Lebih dari 25 1 0,66%
Pengeluaran per bulan
Pengeluaran Jumlah Presentase
Kurang dari Rp 750.000 56 37,09%
Rp 750.000 – Rp1.500.000 49 32,45%
Rp 1.500.001 - Rp 2.500.000 36 23,84%
Rp 2.500.001 – Rp 4.000.000 5 3,31%
Lebih dari Rp 4.000.000 5 3,31%
Merk telepon yang digunakan
Merek Telepon Selular Jumlah Presentase
Nokia 78 51,66%
Sony Ericsson 37 24,50%
iPhone 13 8,61%
Samsung 10 6,62%
LG 7 4,64%
Merek lainnya 6 3,97%
Analisis Antesenden pada Sikap … (Istyakara Muslichah) 177

Tabel 2: Model Summary


Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .661a .437 .418 .45255
a. Predictors: (Constant), SM, AP, H, PW, IS
Tabel 3: ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 23.042 5 4.608 22.502 .000a
Residual 29.696 145 .205
Total 52.739 150
a. Predictors: (Constant), SM, AP, H, PW, IS
b. Dependent Variable: SP
Tabel 4: Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.531 .205 7.458 .000
H .121 .055 .177 2.199 .029
IS .132 .065 .191 2.016 .046
AP .140 .066 .192 2.108 .037
PW .183 .064 .263 2.844 .005
SM -.042 .046 -.066 -.925 .357
a. Dependent Variable: SP
Berdasarkan Tabel 2, besarnya nilai sebesar 0,357 dimana nilai ini jauh di atas 0,05.
adjusted R2 adalah 0,418, hal ini berarti 41,8% Sedangkan H, IS, AP, dan PW signifikan
variasi dari variabel dependen yaitu sikap karena nilai probabilitas signifikansinya di
terhadap penggunaan (SP) dapat dijelaskan bawah 0,05. Dari sini dapat disimpulkan bahwa
oleh variasi dari kelima variabel independen variabel sikap terhadap penggunaan dipenga-
yaitu hiburan (H), interaksi sosial (IS), akses ruhi secara positif dan signifikan oleh variabel
permanen (AP), pelengah waktu (PW), dan hiburan, interaksi sosial, akses permanen, dan
status/mode (SM). Sedangkan sisanya (100% - pelengah waktu. Kemudian, dari empat variabel
41,8%) = 58,2% dijelaskan oleh sebab-sebab independen yang signifikan, ternyata variabel
yang lain diluar model. pelengah waktu mempunyai pengaruh yang
Hasil Uji F-statistik pada Tabel 3 me- paling kuat. Hal ini dapat dilihat dari nilai Beta
nunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 22,502 PW (0,263) yang paling tinggi dibanding varia-
dengan probabilitas 0,000. Probabilitas tersebut bel lainnya, yaitu hiburan (0,177), interaksi
jauh lebih kecil dari 0,05 sehingga model sosial (0,191), dan akses permanen (0,192).
regresi dapat digunakan untuk memprediksi
sikap terhadap penggunaan (SP). Dengan kata Hasil pengujian pada Tabel 4, dapat dirumus-
lain, hiburan (H), interaksi sosial (IS), akses kan dengan formula sebagai berikut:
permanen (AP), pelengah waktu (PW), dan SP = 0,177 H + 0,191 IS + 0,192 AP + 0,263
status/mode secara bersama-sama berpengaruh (0,029) (0,046) (0,037) (0,005)
terhadap sikap terhadap penggunaan.
Untuk nilai T hitung, dari kelima Formulasi tersebut menggunakan nilai
variabel independen yang dimasukkan ke standardized Beta sebagai koefisien regresi.
dalam model regresi, variabel status/mode Hal ini disebabkan karena nilai standardized
(SM) menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Beta menunjukkan seberapa besar pengaruh
Hal ini dapat dilihat dari nilai T hitung SM variabel independen pada variabel dependen
sebesar -0,925 dengan probabilitas signifikansi yang sudah bebas dari error.
178 Jurnal Siasat Bisnis Vol. 19 No. 2, Juli 2015 170-183

Tabel 5. Model Summary


Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .505a .255 .250 .67355
a. Predictors: (Constant), SP
Tabel 6. ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 23.089 1 23.089 50.894 .000a
Residual 67.596 149 .454
Total 90.684 150
a. Predictors: (Constant), SP
b. Dependent Variable: NM
Tabel 7. Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.493 .337 4.428 .000
SP .662 .093 .505 7.134 .000
a. Dependent Variable: NM
Di samping analisis regresi linier Dengan kata lain, sikap terhadap penggunaan
berganda, dalam penelitian ini juga dilakukan berpengaruh terhadap niat menggunakan.
analisis regresi linear sederhana untuk menguji Tabel 7 menunjukkan uji signifikansi
kekuatan hubungan variabel independen yaitu parameter individual (Uji T). Pada tabel
sikap terhadap penggunaan terhadap variabel tersebut dapat diketahui bahwa variabel
dependen yaitu niat menggunakan secara parsial. independen yaitu sikap terhadap penggunaan
Berdasarkan Tabel 5, besarnya nilaiR2 memiliki nilai T hitung sebesar 7,134 dengan
adalah 0,255. Hal ini berarti 25,5% variasi dari probabilitas signifikansi di bawah 0,05. Dari
variabel dependen yaitu niat menggunakan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa niat
(NM) dapat dijelaskan oleh variasi dari variabel menggunakan dipengaruhi secara positif dan
independen yaitu sikap terhadap penggunaan signifikan oleh sikap terhadap penggunaan.
(SP). Sedangkan sisanya (100% - 25,5%) = Hasil pengujian pada Tabel 7, menun-
74,5% dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain jukkan nilai Beta SP sebesar 0,505 yang
diluar model. kemudian dapat dirumuskan dengan formula
Hasil Uji F-statistik pada Tabel 6 sebagai berikut:
menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar NM = 0,505 SP
50,894 dan memiliki probabilitas sebesar (0,000)
0,000. Probabilitas tersebut jauh lebih kecil dari Untuk mempermudah melihat hasil pengujian
0,05 sehingga model regresi dapat digunakan hipotesis penelitian ini, maka dibuat Gambar 1.
untuk memprediksi niat menggunakan (NM).

Gambar 1: Model Penelitian setelah Uji Hipotesis


Analisis Antesenden pada Sikap … (Istyakara Muslichah) 179

Pengujian Hipotesis
Tabel 8: Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis
Hipotesis Koefisien Beta Nilai T-hitung Signifikansi Kesimpulan
H1 0,177 2,199 0,029 Didukung
H2 0,191 2,016 0,046 Didukung
H3 0,192 2,108 0,037 Didukung
H4 0,263 2,844 0,005 Didukung
H5 -0,066 -0,925 0,357 Tidak Didukung
H6 0,505 7,134 0,000 Didukung
Tabel 8 memaparkan ringkasan dari pengujian penelitian sebelumnya. Dalam penelitian ini,
hipotesis penelitian seperti yang telah hiburan, interaksi sosial, akses permanen, dan
dijelaskan dan diuraikan di atas. pelengah waktu terbukti berpengaruh secara
Dalam pengujian H1, H2, H3, H4, dan signifikan dan positif pada sikap terhadap
H5, penelitian ini menginvestigasi hiburan, penggunaan BlackBerry. Sedangkan status/mo-
interaksi sosial, akses permanen, pelengah de tidak berpengaruh signifikan pada sikap
waktu, dan status/mode sikap terhadap peng- terhadap penggunaan BlackBerry. Pelengah
gunaan BlackBerry. Melalui model multiple waktu yang dalam penelitian Choi et al.(2009)
regression, diperoleh hasil bahwa hiburan ( = terbukti tidak berpengaruh posistif pada sikap
0,177, T-hitung = 2,199, p < 0,05), interaksi terhadap penggunaan, dalam penelitian ini
sosial ( = 0,191, T-hitung = 2,016, p < 0,05), terbukti sebaliknya. Pelengah waktu terbukti
akses permanen ( = 0,192, T-hitung = 2,108, berpengaruh positif pada sikap terhadap
p<0,05) dan pelengah waktu ( = 0,263 T- penggunaan BlackBerry. Hasil ini sejalan
hitung = 2,844, p<0,05) memiliki pengaruh dengan penelitian yang dilakukan oleh Leung
yang signifikan dan positif pada sikap terhadap dan Wei (2008) dengan objek telepon seluler
penggunaan BlackBerry. Sedangkan status/mode dan Papacharissi dan Rubin (2000) dengan
( = - 0,066, T-hitung = -0,925, p>0,05) tidak objek internet.
memiliki pengaruh yang signifikan pada sikap Status/mode ditemukan tidak berpenga-
terhadap penggunaan BlackBerry. Meskipun ruh signifikan pada sikap terhadap penggunaan
ada variabel yang tidak memberikan pengaruh BlackBerry. Hal ini berarti bahwa status/mode
signifikan, model penelitian ini tetap menje- tidak dapat mendorong terbentuknya persepsi
laskan variasi variabel penelitian pada variasi seseorang pada penggunaan BlackBerry
variabel kegunaan informasi secara signifikan sebagai sesuatu yang menunjukkan mode, gaya,
yang ditunjukkan oleh nilai R2 sebesar 43,7%, dan idenditasnya. Pada penelitian sebelumnya,
F-value = 22,502, p<0,05. Choi et al. (2009) yang menggunakan gender
Selanjutnya, dalam pengujian H6, sebagai moderasi sebenarnya membuktikan
penelitian ini menginvestigasi sikap terhadap bahwa pengaruh positif status/mode pada sikap
penggunaan BlackBerry pada niat mengguna- terhadap penggunaan hanya muncul pada kaum
kan BlackBerry. Melalui model regresi seder- pria. Pada wanita, status/mode terbukti juga
hana, diperoleh hasil sikap terhadap peng- tidak berpengaruh positif pada sikap terhadap
gunaan BlackBerry ( = 0,505, nilai T-hitung = penggunaan. Selain penelitian Choi et al.
7,134, p<0,05) memiliki pengaruh yang positif (2009) tersebut, Nysveen et al. (2005b) yang
dan signifikan pada niat menggunakan Black- meneliti sikap dan niat menggunakan layanan
Berry. Model penelitian ini menjelaskan variasi mobile juga membuktikan bahwa keekspresifan
variabel kegunaan informasi pada variasi varia- (yang dapat dibandingkan dengan status/mode)
bel adopsi informasi secara signifikan yang berpengaruh positif pada sikap terhadap
ditunjukkan oleh nilai R2 sebesar 25,5% , F- penggunaan dan pengaruh tersebut hanya
value = 50,894, p < 0,05. muncul pada kaum pria saja.
Melihat statistik demografi responden
PEMBAHASAN penelitian ini, responden wanita memang lebih
Penelitian ini menghasilkan hasilpenelitian banyak dibandingkan dengan pria dimana
yang sedikit berbeda dengan penelitian- presentase wanita sebesar 58,28% sedangkan
pria 41,72%. Dominasi wanita dalam respon-
180 Jurnal Siasat Bisnis Vol. 19 No. 2, Juli 2015 170-183

den penelitian ini mungkin menyebabkan dalam kelompok besar, bagi pria belum bisa
status/mode tidak dapat mendorong terbentuk- membantu mereka dalam menunjukkan
nya persepsi seseorang pada penggunaan kemandirian serta menarik perhatian orang
BlackBerry sebagai sesuatu yang menunjukkan banyak.
mode, gaya, dan idenditasnya. Hal ini sejalan Alasan lain yang menyebabkan
dengan hasil penelitan Nysveen et al. (2005b) status/mode tidak berpengaruh positif pada
dan Choi et al. (2009) yang sudah dijelaskan sikap terhadap penggunaan BlackBerry adalah
sebelumnya. cepatnya pertumbuhan inovasi teknologi yang
Faktor-faktor yang memungkinkan menyebabkan suatu penciptaan teknologi baru
terjadinya perbedaan yang terjadi dalam pene- cepat dinilai usang. Banyaknya pemain dalam
litian Nysveen et al. (2005b), Choi et al. (2009) teknologi telepon seluler di Indonesia menye-
dan mungkin juga dalam penelitian ini adalah babkan makin ramainya persaingan antar
adanya perbedaan gaya dan pola komunikasi perusahaan sehingga setiap perusahaan akan
antara pria dan wanita. Pola komunikasi pria selalu berusaha menciptakan inovasi-inovasi
cenderung berdasarkan pada gagasan hirarki baru. Inovasi baru tersebut membuat inovasi
sosial, sedangkan wanita cenderung berorien- yang telah dulu ada menjadi usang. Awalnya,
tasi pada jaringan. Bagi wanita, komunikasi sebuah inovasi baru akan dianggap sebagai
merupakan cara untuk membentuk hubungan sesuatu yang bernilai tinggi. Namun selang
dan relasi negosiasi sehingga dalam konteks sebentar muncul inovasi baru lainnya yang
penggunaan BlackBerry yang merupakan alat menurunkan nilai inovasi yang lama (Keegan
komunikasi, wanita lebih berorientasi pada dan Green, 2005, h. 566).
interaksi sosial dari pada status/mode. Sedang- Nysveen et al. (2005a) dalam peneli-
kan pria, komunikasi berarti menunjukkan tiannya yang membandingkan 4 layanan
kemandirian dan negosiasi serta menjaga status mobile, hasil menunjukkan bahwa keekspresi-
dalam fungsi hirarki sosial. Hal tersebut di- fan (status/mode) hanya berpengaruh positif
lakukan dengan menunjukkan pengetahuan dan pada sikap terhadap penggunaan layanan pem-
keterampilan serta dengan menjadi pusat per- bayaran mobile (mobile payment services).
hatian melalui penampilan verbal seperti ber- Sedangkan untuk 3 layanan lain, yaitu text mes-
cerita, bergurau, dan memberikan informasi. saging, layanan permainan, layanan kontak,
Sejak kecil, pria belajar untuk menggunakan tidak muncul pengaruh tersebut. Terkait dengan
kemampuan verbal sebagai cara untuk menarik BlackBerry yang dapat memfasilitasi layanan
dan menjaga perhatian sehingga pria lebih mobile dan responden yang merupakan maha-
nyaman untuk berbicara dalam kelompok besar siswa, layanan pembayanan mobile dimungkin-
yang mereka kenal baik dan bukan pada pem- kan bukan menjadi salah satu layanan mobile
bicaraan privat (Tannen, 1990). yang mereka butuhkan atau inginkan. Dike-
Gefen dan Straub (1997) juga menya- tahui bahwa kebanyakan mahasiswa masih
takan bahwa wanita lebih fokus pada mencip- belum memiliki pendapatan sendiri. Pem-
takan keintiman, dukungan dan konsesus bayaran dana pendidikan masih ditanggung
sedangkan pria lebih fokus pada penegasan oleh orang tua. Layanan perbankan yang keba-
kemandirian, mencari perhatian dan mencapai nyakan mereka gunakan adalah kartu ATM.
kedudukan sosial. Dalam penelitian ini, pria Transaksi yang mereka lakukan juga masih
kurang menyukai ide penggunaan BlackBerry terbatas, sehingga layanan pembayaran mobile
berdasarkan faktor status/mode mungkin di- belum mereka inginkan terdapat dalam telepon
karenakan BlackBerry merupakan alat komuni- seluler mereka.
kasi yang umumnya menghubungkan satu Pengujian hipotesis pertama hingga
orang dengan orang lainnya, dengan kata lain ketiga menunjukkan bahwa hiburan, interaksi
BlackBerry lebih cenderung mengakomodasi sosial, dan akses permanen, terbukti berpenga-
pembicaraan privat, bukan pembicaraan dalam ruh pada sikap terhadap penggunaan Black-
suatu kelompok besar. Walaupun dalam fitur Berry. Hasil ini sejalan dengan penelitian ter-
BlackBerry Messanger (BBM) terdapat grup- dahulu yang dilakukan oleh Choi et al. (2009),
grup tertentu, namun komunikasi tersebut Leung dan Wei (2008), dan Nysveen et al.
bukan komunikasi verbal, melainkan tertulis. (2005a,b). Hiburan terbukti menjadi faktor
Pembicaraan privat dan pembicaraan tertulis yang membentuk persepsi positif seseorang
Analisis Antesenden pada Sikap … (Istyakara Muslichah) 181

pada penggunaan BlackBerry yang dapat kinkan responden memiliki persepsi berbeda
menjadi suatu kegiatan menghibur dan menye- dengan persepsi peneliti. Sehingga, dimung-
nangkan. Interaksi sosial juga terbukti menjadi kinkan terdapat kesalahan interpretasi oleh para
faktor yang membentuk persepsi positif sese- responden dalam menjawab item-item per-
orang pada penggunaan BlackBerry yang dapat tanyaan.
memungkinkan interaksi/komunikasi sosial.
Selain itu, akses permanen juga terbukti men- Saran Bagi Penelitian Selanjutnya
jadi faktor yang membentuk persepsi positif Model dalam penelitian ini dapat digunakan
seseorang pada penggunaan BlackBerry yang untuk mengukur sikap terhadap penggunaan
mengakomodasi pengguna untuk mendapatkan dan niat menggunakan pada objek lain yang
akses langsung tanpa harus memikirkan waktu berkaitan dengan teknologi atau sistem infor-
dan tempat. masi dan diharapkan penelitian selanjutnya
Selain kelima hipotesis yang telah dapat dilakukan dengan mengembangkan
dijelaskan sebelumnya, sikap terhadap penggu- model ini dengan menambahkan variabel lain
naan BlackBerry juga terbukti berpengaruh yang belum digunakan dalam penelitian ini
positif pada niat menggunakan BlackBerry. seperti kegunaan dan kemudahaan penggunaan
Sikap tersebut mengacu pada perasaan evaluatif yang diusulkan oleh Nysveen et al. (2005a,b).
seseorang tentang ide penggunaan BlackBerry. Penelitian selanjutnya dapat menggu-
Dengan kata lain, sikap terhadap penggunaan nakan sampel yang lebih besar dari berbagai
BlackBerry mendorong munculnya niat untuk kalangan, tidak hanya pada kalangan maha-
menggunakanan dan lebih jauh lagi dapat siswa sehingga akan menghasilkan kondisi
menginisiasi pembelian. Hasil penelitian ini yang sebenarnya. Pada penelitian selanjutnya
juga sejalan dengan penelitian yang telah di- diharapkan butir-butir pertanyaan dapat diper-
lakukan Choi et al. (2009), dan Nysveen et al. baiki dan diperjelas agar responden dapat lebih
(2005a,b). Terdapat dukungan yang besar bagi mudah mencerna pertanyaan dalam kuesioner.
efek positif dari sikap terhadap penggunaan
BlackBerry pada niat menggunakan Black- DAFTAR PUSTAKA
Berry.
Ajzen, Icek 1991.The Theory of Planned
Keterbatasan dan Saran bagi Penelitian Behavior. Organizational Behavior
Selanjutnya and Human Decision Processes 50,
Responden yang digunakan pada penelitian ini 179-211
hanya mahasiswa di Yogyakarta, sehingga Akturan, U., & Tezcan, N. 2012. Mobile
menyebabkan hasil dari penelitian ini tidak banking adoption of the youth market:
dapat digeneralisasikan pada pengguna telepon Perceptions and intentions. Marketing
seluler seluruhnya. Boleh jadi, penelitian pada Intelligence & Planning, 30(4), 444-
responden dengan karakteristik demografis 459.
yang beragam akan menghasilkan hasil APJII dan Puskakom UI. 2015, Profil
penelitian yang berbeda. Pengguna Internet Indonesia 2014.
Pengambilan data melalui kuesioner Jakarta: APJII.
yang sebagian besar diberikan kepada maha-
siswa melalui online memungkinkan responden Aoki, K. and Downes, E. J. 2002, An Analysis
penerima kuesioner dapat menyebarkan of Young People’s Use of and
kusioner kepada responden lain yang tidak Attitudes Toward Cell Phones, Tele-
sesuai dengan target sampel sehinggaterjadi matics and Informatics, Vol. 20, pp.
pengisian kuesioner dengan data yang bias. 349-364.
Namun hal ini sudah diantisipasi dengan narasi Campbell, S. W. (2007), A Cross-Cultural
dan pertanyaan dalam kuesioner yang menye- Comparison of Perceptions and Uses of
butkan siapa target responden yang sebenarnya Mobile Telephony, International
serta screening isian pada data responden. Journal of Communication, Vol. 1, pp.
Item-item pertanyaan dalam kuesioner 738–757.
mengalami pengalihan bahasa, yang memung-
182 Jurnal Siasat Bisnis Vol. 19 No. 2, Juli 2015 170-183

Choi, Y. K.; Kim, J.; and McMillan, S. J. 2009, Jin, C. H. and Villegas, J. 2008, Mobile Phone
Motivators for the Intention to Use User’s Behaviors: the Motivation
Mobile TV: A Comparison of South Factors of the Mobile Phone User,
Korean Males and Females, Inter- International Journal of Mobile
national Journal of Advertising, Vol. Marketing, Vol. 3, No. 2, pp. 4-14.
28, pp. 147-167. Katz, E. and Blumler, J. G. 1974, The Uses of
Christiansen, E. M. and Brinkerhoff-Jacobs, J. Mass Communications: Current Pers-
(1995), Gaming and Entertainment: An pectives on Gratifications Research,
Imperfect Union?, Cornell Hotel and Beverly Hills, CA: Sage.
Restaurant Administration Quarterly, Keegan, Warren J. and Green, Marc C. (2005),
Vol. 36, No. 2, pp. 79. Global Marketing, 4th ed.Upper
Davis, F.D. (1989), Perceived Usefulness, Saddler River, New Jersey: Pearson
Perceived Ease of Use, and User Prentice Hall.
Acceptance of Information Kotler, P. and Armstrong, G. 2008, Principles
Technology, MIS Quarterly, Vol. 13, of Marketing, 12th ed. Upper Saddler
No.3, pp. 319-340. River, New Jersey: Pearson Prentice
Davis, F. D., Bagozzi, R. P., & Warshaw, P. R. Hall.
1989. User acceptance of computer Koufaris, Marios. 2002, Applying the
technology: a comparison of two Technology Acceptance Model and
theoretical models. Management Flow Theory to Online Consumer
science, 35(8), 982-1003. Behavior. Information System
Davis, F.D. 1993, User Acceptance of Research, Vol 13, No. 2, pp. 205 –
Information Technology: System 223.
Characteristics, User Perceptions and Leung, L. and Wei, R. 2000, More Than Just
Behavioral Impacts, International Talk on the Move: Uses and
Journal Management Machine Studies, Gratifications of the Cellular Phone,
Vol. 38, pp. 475-487. Jornalism and Mass Communication
Dharmmesta, B. S. 1992, Riset tentang Minat Quartely, Vol. 77, No. 2, pp. 308-320.
dan Perilaku Konsumen: Sebuah Mix (2009), Bisakah Nokia Membendung BB?.
Catatan dan Tantangan bagi Peneliti Jakarta: Sembada Swakarya.
yang Mengacu pada Theory of
Reasoned Action, JEBI, No. 1, Tahun Nasri, W., & Charfeddine, L. 2012. Factors
VII 1992, pp. 39-53. affecting the adoption of Internet
Fishbein, M and Ajzen I. 1975. Beliefs, banking in Tunisia: An integration
Attitude, Intention and Behavior. New theory of acceptance model and theory
Yok: Addison-Wesley Publishing of planned behavior. The Journal of
High Technology Management
Company, INC. Research, 23(1), 1-14.
Gefen, D. and Straub, D. W. 1997, Gender Nysveen, H.; Pedersen, P. E.; dan
Differences in the Perception and Use Thorbjørnsen, H. 2005a, Explaining
of E-mail: An Extention to the Intention to Use Mobile Chat Services:
Technology Acceptance Model, MIS Moderating Effects of Gender, Journal
Quarterly, Vol 21, No 4, pp. 389-400. of Consumer Marketing, Vol 22, No 5,
Hung, S. Y.; Cheng-Yuan, K.; and Chang, C. pp. 247-256
M. 2003, Critical Factors of WAP Nysveen, H.; Pedersen, P.; dan Thorbjornsen,
Services Adoption: An Empirical H. 2005b, Intentions to Use Mobile
Study, Electronic Commerce Research Services: Antecedents and Cross-
and Applicantions, Vol.2. pp. 42 -60. Service Comparisons,Journal of
Analisis Antesenden pada Sikap … (Istyakara Muslichah) 183

Academy of Marketing Science, Vol. merce research and applications, 9(3),


33, No. 3, pp. 330–346. 209-216.
O’Keefe, G. J. and Sulanowki, B. K. 1995, Taylor, A. S. and Harper, R. 2001. The Gift of
More Than Just Talk: Uses, The Gab?: A Design oriented Sociol-
Gratifications and the Telephone, ogy of Young People’s Use of
Journalism and Mass Communication ‘MobilZe!’, Journal of Computer Sup-
Quartely, Vol. 72, No. 4, pp. 922-933. ported Cooperative Work (JCSCW),
Papacharissi, Z. and Rubin, A. M. 2000 Vol. 12, No. 3, pp. 267-296.
Predictors of Internet Use, Journal of Teo, T. S. H.; Lim, V. K. G.: and Lai, R. Y. C.
Broadcasting and Electronic Media, 1999, Intrinsic and Extrinsic
Vol. 44, No. 2, pp. 175-196. Motivation in Internet Usage, The
Puro, J. 2002, Finland: a Mobile Culture, In Internet Journal of Management
Katz, J. and Aakhus, M. (Eds), Perpe- Science, Vol. 27, pp. 25-37.
tual Contact: Mobile Communication, Venkatesh, V., Morris, M. G., Davis, G. B., &
Private Talk, Public Performance. Davis, F. D. 2003. User acceptance of
New York: Cambridge University Pree, information technology: Toward a
pp. 19-29. unified view. MIS quarterly, 425-478.
Rubin, A. M. 1984, Ritualized Instrumental Vijayasarathy, Leo R. 2003. Predicting
Television Viewing, Journal of Consumer Intentions to Use On-Line
Communication, Vol. 34, No. 3, pp. Shopping: The Case for an Augmented
67–77. Technology Acceptance Model,Journal
Ruggiero, T. E. 2000, Uses and Grativication of Information dan Management,
Theory in the 21st Century, Mass Vol.41,pp. 747-762.
Communication and Society, Vol. 3, Wang, C.C.; Hsu, Y.H.; and Fang, W. 2005,
No. 1, pp. 3-37. Acceptance to Technology with
Schierz, P. G., Schilke, O., & Wirtz, B. W. Network Externalities: An Empirical
2010. Understanding consumer accep- Study of Internet Instant Messaging
tance of mobile payment services: An Services, Journal of Information
empirical analysis. Electronic com- Technology Theory and Application,
Vol. 6. No. 4. pp. 15–28

Anda mungkin juga menyukai