Oleh:
Abstrak
Sumber daya air merupakan potensi untuk untuk dijadikan energi baru dan terbarukan (EBT),
sebagai antisipasi kekurangan energy khususnya energy listrik. Begitupun yang dialami oleh
distrik-distrik yang ada di wilayah Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua, yang pada saat
sekarang ini masih kekurangan pasokan listrik untuk disalurkan ke kampung-kampung yang ada
di seluruh distrik di Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua. Salah satunya adalah kampong
Bayangop, Distrik Mangelum. Yang mempunyai potensi sumberdaya air yang dapat dijadikan
sumber energy listrik terutama sumber energy listrik dari pembangkit listrik tenaga mikrohidro
(PLTMH)
Optimasi Pemanfaatan Sumber Daya Air (SDA)……….…. (Bambang Sunarwan & Riyadi Juhana) 1
Pembangunan pembangkit tenaga listrik yang umumnya dan Kabupaten Boven Digoel
baru merupakan salah satu alternatif dalam khususnya.
mengatasi masalah pemenuhan kebutuhan 3) Sebagai bentuk proses
listrik. Pemilihan alternatif tersebut pemberdayaan masyarakat dari segi
memerlukan suatu perencanaan sosial, teknis dan ekonomi
pembangunan pembangkit tenaga listrik yang
meliputi beberapa aspek penting. Hal ini Adapun secara khusus tujuan pekerjaan ini
mengarah pada pemilihan jenis pembangkit adalah:
yang nanti akan direncanakan berikut
lokasinya. Pemilihan jenis pembangkit 1) Mendapatkan data dan informasi sumber
tergantung oleh faktor teknis dan non teknis potensi yang berkaitan
yang harus diteliti terlebih dahulu sehingga denganpemanfaatan energi terbarukan
dalam perencanaan sebuah pembangkit dalam bentuk potensi PLTMH di
tenaga listrik diperlukan studi kelayakan kecamatan dan desa yang diduga
untuk memberikan hasil yang optimal (biaya mempunyai potensi.
minimal dan produksi maksimal). 2) Mengadakan survey potensi di
desa/kecamatan yang diduga layak
PLTMH merupakan sebuah teknologi untukdi bangun sebuah pembangkit
alternatif yang tepat guna dan akomodatif listrik dan mengadakan study kelayakan
dari berbagai aspek yang berhubungan dan perencanaan teknis pembangunan
dengan penyediaan energi listrik yang PLTMH di lokasi yang mempunyai
didesain untuk mudah digunakan dari semua potensi tersebut.
lapisan masyarakat. Selanjutnya PLTMH 3) Menentukan kelayakan terhadap rencana
juga diharapkan sebagai sebuah proses pembangunan di desa/kecamatan yang
pemberdayaan masyarakat dari segi sosial, telah dilakukan survey dalam bentuk
teknologi dan ekonomi. laporan hasil survey study kelayakan.
4) bahan bakar pembangkit listrik) atau
Keberhasilan sebuah PLTMH dapat dilihat Pupuk sejak proses penanganan sampai
dari keberhasilan pembangunan dan menjadi produk.
pengoperasian. Keberhasilan ini ditentukan 5) Memilih teknologi proses pembuatan
oleh beberapa faktor baik faktor teknis dan bahan bakar nabati (BBN)/ biomass,
non teknis suatu daerah yang berpotensi bioetanol, biogas, biomassa , bahan
untuk dibangun PLTMH. Untuk itu bakar pembangkit listrik yang efisien
diperlukan sebuah studi kelayakan potensi dan efektif sesuai dengan kebutuhan.
sebagai acuan spesifik terhadap Desain Detail 6) Memperdayakan masyarakat Kabupaten
Engineering PLTMH. Boven Digoel untuk berpartisipasi untuk
Dalam rangka pengoptimalan pemanfaatan membangun daerah sendiri lepas dari
energi terbarukan khususnya pembangkit ketergantungan terhadap energi listrik
listrik di Kabupaten Boven Digoel, serta energi bahan bakar minyak (BBM).
Pemerintah daerah bekerjasama dengan 7) Meningkatkan indeks pembangunan
konsultan mengadakan kegiatan Penyusunan manusia (IPM) Kabupaten Boven Digoel
Feasibility Study Pembangkit Listrik Tenaga dengan pertumbuhan industri berbasis
Mikro Hidro di Distrik Manggelum, manufaktur dengan dukungan pasokan
Kabupaten Boven Digoel. energi listrik yang berkesinambungan.
Secara administratif Kabupaten Boven Areal yang akan dipetakan yaitu pada
Digoel terdiri dari 15 distrik, dan 88 desa, genangan bendung, track penstock, rencana
keadaan topografi umumnya bervariasi dari saluran ppembawa, bak penenang, power
datar sampai bergelombang di bagian tengah house dan tail race dengan cakupan
dan selatan, sedangkan semakin ke utara pekerjaan, meliputi Pengukuran polygon
berbukit dan pegunungan. utama dan Pengukuran situasi detil.
Batas geografis Kabupaten Boven Digoel Persyaratan teknis pengukuran ini mengacu
adalah sebagai berikut: pada persyaratan Teknis PT-02 yang
1) Sebelah Utara berbatasan dengan diterbitkan pleh Direktorat Jenderal
Kabupaten Pegunungan Bintang Pengairan, seperti dijelaskan dibawah ini.
2) Sebelah timur berbatasan dengan Papua
New Guinea a. Pengukuran Poligon
3) Sebelah selatan berbatasan dengan - Polygon meliputi daerah yang akan
Kabupaten Merauke dan dipetakan dan merupakan polygon
4) Sebelah barat berbatasan dengan terbuka terikat satu titik.
Kabupaten Mappi dan Kabupaten Asmat - Polygon dibagi atas seksi-seksi dengan
panjang maksimum 100m
4. POTENSI PLTMH DISTRIK - Pengukuran polygon akan diikatkan ke
MANGELUM KABUPATEN BOVEN titik BM1 yang mempunyai data
DIGOEL koordinat. Dalam hal ini penentuan
koordinat titik awal akan dilakukan
Kampung Bayanggop merupakan sebuah dengan peralatan GPS ( Global
Kampung dengan tipologi Kampung pinggir Positioning System ).
hutan, dengan ketinggian +126 m.dpl serta - Pengukuran sudut polygon akan
memiliki betuk bentang alam datar dan dilakukan dengan 2 (dua) seri dengan
perberbukitan, secara singkat kondisi lokasi ketelitian sudut 5” (lima detik).
Kampung Bayanggop diuraikan sebagai Kesalahan penutup sudut maksimum
berikut : 10” N, dimana N adalah jumlah titik
Sungai : Sungai Angop dengan polygon.
hulunya Sungai Awirit - Semua bench mark yang dipasang
Air terjun : + 14 m maupun yang telah ada harus dilalui
Distrik : Manggelum polygon
Kabupaten : Boven Digoel
- Alat ukur sudut yang digunakan adalah
Propinsi : Papua teodolit T2 Wild atau yang sejenis.
- Pengukuran jarak dilakukan dengan
Berdasar peta topografi tersedia, skala 1 :
metode Tachiometri D = ( BA-BB) X
1000 dari Bakosurtanal maka daerah rencana
100 X SIN2 Z
Power House untuk PLTMH Manggelum
- Sudut vertical dibaca dalam satu seri
secara geografi berada pada koordinat:
dengan ketelitian sudut 10”
(140o31’14,7”-140o32’11,5”) BT dan
- Ketelitian linier polygon 1 : 10.000
5o20’02,2”- 5o20’41,4” LS
b. Pengukuran elevasi
4.1. Survey Kelistrikan
- Alat yang digunakan adalah Theodolit
T2 wild dengan hitungan beda tinggi
Hasil survey lapangan menunjukkan jaringan
memakai metode Tachiometri, H = (
listrik PLN masih belum tersedia. Karena
Optimasi Pemanfaatan Sumber Daya Air (SDA)……….…. (Bambang Sunarwan & Riyadi Juhana) 3
BA-BB) X 50 X SIN 2 Z ) – (tg. Alat – Tabel 1. Rencana Site Bendung & Trace Saluran
BT) Pembawa
RESUME PATOK UKURAN
- Jarak bidikan rambu maksimum 50 m. NOMOR PATOK +ELEVASI JARAK M JARAK LANGSUNG
P.0 258.000 21.000 21.000
Akan diusahakan jarak rambu muka P.1 258.738 45.992 45.992
sama dengan jarak rambu belakang, P.2 258.769 49.494 49.494
dan genap.
- Data yang dicatat adalah pembacaan Tabel 2. Rencana Jaringan Transmisi
RESUME PATOK UKURAN
ketiga benang silang, yaitu benang atas, NOMOR PATOK +ELEVASI JARAK M JARAK LANGSUNG
T.13 160.390 55.267 55.267
benang bawah dan benang tengah . T.14 153.867 70.383 70.383
T.15 154.737 21.986 21.986
- Semua bench mark yang ada maupun T.16 148.706 52.551 52.551
yang akan dipasang akan melalui jalur T.17 138.612 47.902 47.902
T.18 144.986 50.284 50.284
ukur. T.19 143.858 45.965 45.965
T.20 140.878 61.858 61.858
- Batas toleransi untuk kesalahan T.21 133.174 83.275 83.275
penutup maksimum 10 VD, dimana D= T.22 124.022 48.260 48.260
T.23 121.005 31.672 31.672
jumlah jarak(km) T.24 112.501 65.919 65.919
T.25 110.869 74.958 74.958
T.26 110.576 66.697 66.697
T.27 110.795 28.997 28.997
c. Pengukuran Situasi Detail T.28 109.345 41.347 41.347
BM : Posisi Setting Basin ( Saluran Gambar 3. Garis Energi (EGL) dan Garis Tekanan (HGL)
pembuangan dari danau air terjun
T6/BM3 : Posisi Rencana pembuatan power Tabel 8. Material Pipa Pesat
house
Optimasi Pemanfaatan Sumber Daya Air (SDA)……….…. (Bambang Sunarwan & Riyadi Juhana) 7
Kecepatan aliran (V)
4Q Kehilangan energi primer adalah kehilangan
v 0.318 m2/detik energi yang disebabkan gesekan didalam
D
pipa.
Dimana : Di mana:
V = kecepatan air dalam pipa (m/dt) 𝐿 𝑉2
Q = debit = 0.04 m3/dt hf = 𝑓𝑑 2𝑔
D = diameter pipa = 0.16 m
dimana:
Gaya tekan air (Po) hf = kerugian head karena gesekan (m)
f = Koefisien gesekan Darcy-Weisback
Po = x Heff = 1000 x 55= 55000 kg/m2 L = Panjang pipa (m)
Dimana: d = Diameter pipa (m)
V = Kecepatan Aliran (m2/s)
= 1000 kg/m3
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
Heff = 55 m
𝐿 𝑉2
2) Tebal Dinding Pipa Pesat (tb) hf = 𝑓𝑑 = 0,704 m
2𝑔
Rekomendasi lain adalah t min =(D+508)/1400 Berat pipa per meter (Wp)
Wp Dp e e steel 8,000 kg/m
3) Head Loss Pada Pipa Pesat Dimana:
Dp = diameter pipa = 0.16 m
Mayor Losses (kehilangan energi e = ketebalan pipa = 0.002 m
primer) = berat jenis Plastik = 7860 kg/m3
8 Jurnal Teknologi Vol. II, Edisi 22, Periode Januari – Juni 2013 (1-18)
Berat air per meter pipa (Ww)
Dp 2 a) Tipe Turbin
Ww air 20,106 kg/m
4 Dengan data yang telah diukur dan yang telah
Dimana: dihitung yaitu debit air Q = Debit Air =
Dp = diameter pipa = 0.16 m 0,040 m3/s dan Hnet = 54.295 m, maka dengan
= berat jenis air = 1000 kg/m3 menggunakan penentuan jenis turbin dari
entec maka turbin yang dipilih adalah Turbin
Jarak maksimum antar Support Pelton
Dp 0.0147 2 Dp2
1/ 3
L 182.61 10,215 m
Wp Ww
Effisiensi Sistem
1) Daya Terbangkitkan
Pt = Hn . Q . g . η = 54,295 x 0.040 x 9,8 x 0,756 = 15 KW Gambar 4.5 Grafik Penentuan Putaran Turbin
Dimana:
2) Pemilihan Turbin
Nilai putaran turbin berhubungan dengan Gambar 4.7 Peta Situasi PLTMH Mangelum
putaran sesuai spesifikasi generator yang
diinginkan. Parameter yang ditunjau dalam
menentukan jenis generator meliputi gear
ratio dan jumlah kutub magnetik generator.
10 Jurnal Teknologi Vol. II, Edisi 22, Periode Januari – Juni 2013 (1-18)
BM2 262 m - dpl Semua type bendung harus dilengkapi system
T1 260 m - dpl pengurasan endapan. Untuk Bendung
T2 244 m - dpl PLTMH Mangelum dirancang menggunakan
T3 238 m - dpl bendung permanen dari pasang batu kali
T4 232 m - dpl adukan 1 Pc : 3Psr, mercu dilapisi beton
T5 214 m - dpl bertulang adukan 1 Pc : 2 Psr : 3 Kr tebal 20
T6 (BM3) 207 m - dpl cm dengan tulangan dari besi Wirmesh M-8.
a. Bendung / Dam
Dalam pemilihan bendung ini yang paling Fungsi sadp merupakan jalan masuk air yang
sesuai di tentukan oleh factor hidrolika berasal dari sungai agar masuk kesaluran
geologi dan teknik pelaksanaan serta faktor pembawa atau bak penenang. Pintu Intake
ekonomi. harus direncanakan agar supaya debit
minimum dapat disadap seluruhnya
Pertimbangan dalam rencana disamping itu harus dapat dicegah masuknya
1) Elevasi bendung harus ditentukan sama bahan bahan padat kedalam saluran. Untuk
tinggi daerah ambang atas lobang PLTMH Mangelum dipilih pintu sadap dari
penyadapan teoritis, tinggi bendung dari Type Pintu Ulir Stang Tunggal, dengan lebar
dasar sungai ditetapkan dengan pintu 1,00 meter. Rumus yang digunakan
memperhatikan letak lantai bangunan untuk menentukan beberapa besar debit air
Turbin, hingga diperoleh tinggi jatuh yang melalui pintu adalah :
yang maksimal.
Q = u.b.a.m. (2gz)0.5
Q = debit air masuk (m3/s)
Untuk perlindungan terhadap pengikisan b = lebar pintu intake (m)
dasar sungai (dasar sungai bukan a = tingi bukaan (m)
bantuan) maka dibelakang dan muka m= koefisien debit (= 0.8, pengambilan tenggelam)
bendung perlu dibuat lantai/ koporan g = gaya grafitasi ( 9.81)
yang memenuhi syarat-syarat sbb : z = Kehilangan tinggi energi pada bukaan (m)
- Tebal lantai : Minimum 30 cm
- Lebar lantai : 2 m untuk tinggi Pertimbangan dalam perencanaan
bendung max 1 m
- Tinggi mercu 2-3 m bagian 1 dan 1-2 1) Untuk mencegah kenaikan muka air yang
m bagian 2 tinggi didalam saluran pembawa pada
waktu sungai banjir, maka Pintu Intake
2) Untuk mencegah bahaya piping dari harus dilengkapi dengan skat dari beton
pondasi, maka bagian muka bendung bertulang sebagai pembatas masuknya air
harus ditutup dengan lantai pasangan intake
batu kali dengan adukan 1:2, panjang 2) Elevasi ambang atas lobang sadap harus
lantai harus diperhitungkan sesuai dengan terletak maksimum 5 cm diatas elevasi
jenis pondasi. muka air pada debit minimum (MAR –
muka air rendah)
Optimasi Pemanfaatan Sumber Daya Air (SDA)……….…. (Bambang Sunarwan & Riyadi Juhana) 11
3) Elevasi lantai dasar Pintu Intake harus persegi panjang atau lingkaran (siphon)
ditentukan minimum 0.5 m diatas lantai sesuai dengan keadaan geologi dan
dasar bendung topografi setempat. Pada jenis tanah yang
4) Penguras untuk menghindarkannya cukup sulit di gali dengan tenaga
masuknya bahan padat/ endapan manusia. Maupun ada medanyang terjal
5) Perbandingan tinggi dan lebar lobang bentuk penampang ditentukan empat
sadap sedapat mungkin memenuhi syarat persegi panjang. Pada jenis tanah yang
6) Kecepatan air masuk dilobang sadap cukup mudah digali dengantenaga
tidak boleh diambil kurang dari 1.5 manusia maupun medan yang landai
m/det penampang ditentukan trapezium.
2) Lereng-lereng yang terjal dikiri-kanan
Untuk menutup bagian Pintu Intake dalam saluran akibat penggali atau penimbun
keadaan darurat dan waktu diadakan harus dibuat sesuai dengan kondisi tanah
perbaikan-perbaikan pada pintu, harus tersebut. Lapisan penutup di perlukan
dilengkapi dengan skat / spanning. pada saluran yang melalui tanah lempung
Penempatan skat balok harus dan pasir untuk mencegah rembesan
mempertimbangkan ruang kerja antara dinding saluran erosi. Untuk
kedudukan balok sekat dengan daun pintu. memudahkan control dan pemeliharaan,
disepanjang saluran perlu dibuat berm
Kontruksi Intake PLTMH MANGELUM dengan lebar minimum 1.0m
3) Pada saluran yang memakai lapisan
Rencana debit air = 0.040 m3/dt penutup. Maka dibawah saluran harus
Type intake = Pintu Ulir Stang Tunggal
Lebar Pintu = 1 meter
panjang saluran pembuang air. Untuk
Dimensi lubang Intake = 0,8 m x 0.50 m mencegah air melimpah melewati
Nilai z = 0.20 m dinding saluran, maka saluran harus
Diperoleh tinggi bukaan a = 0,78 m dilengkapi dengan bangunan pelimpah.
Letak bangunan pelimpah dapat dipilih
pada sepanjang jalur saluran
4) Panjang bangunan pelimpah harus
ditentukan, sedemikian sehingga
kenaikan air dalam saluran tidak lebih
dari setengah tinggi jagaan( freeboard)
Fungsi bak penenang adalah untuk : Namun pemakaian material lain seperti PVC,
asbes dan beton dapat dipertimbangkan pada
Meredam energi aliran dari saluran kondisi-kondisi tertentu. Pertimbangan dalam
pembawa hingga tenang. Perencanaan
Menampung sedimen yang terbawa dan 1. Apabila diperhitungkan penampang
membuang kelebihan air. diameter penstock yang ternyata tidak
Pemasok air kedalam turbin terdapat didalam pasaran bebas, maka
Meredam water hammer diameter yang dipilih hendaknya
mendekati ukuran pipa yang dapat di beli
Pertimbangan dalam perencanaan : Bak dipasaran bebas. Hal ini berlaku pula
penenang sekurang kurangnya dilengkapi untuk ketebalan pipa
dengan bagian-bagian kontruksi sebaga 2. Penstock harus di perhitungkan kuat
berikut : memikul tekanan sebesar 1.5 kali tekanan
total yang mungkin terjadi didalam pipa
Bangunan pelimpah (termasuk surge)
Kantung endapan. 3. Pada semua belokan arah vertical dan
Pintu penguras belokan arah horizontal di pasang angker
Pintu pengatur block untuk mengatasi gaya yang timbul
akibat tekanan aliran
Saringan sampah (Trashrack )
Tinggi tenggelam penstock
Beban yang bekerja pada penstock adalah :
Beban vertical
Apabila tidak di fungsikan sebagai kolam
pengendap (Sand Trap), maka ukuran bak Berat sendiri pipa
penenang diperhitungkan dengan Berat air didalam pipa
mempertimbangkan tinggai tenggelam Gempa beban horizontal
penstock saja.
Beban yang bekerja sejajar sumbu
Tinggi tenggelam pipa di hitung dengan memanjang pipa
rumus : Gaya akibat gesekan antara air dengan
Apabila sumbu pipa sejajar arah aliran pipa (friction force)
S = 0.54. V.D 0.5 (m) Gaya-gaya pada belokan
Apabila sumbu pipa tegak lurus arah aliran Gaya akibat perubahan temperature
S = 0.72 . V.D 05 (m) sambungan muai (expansion joint)
diperlukan untuk meluruskan gerakan
Untuk PLTMH Mangelum, direncanakan terutama pemuaian dan pengerutan pipa
kolam penenang/kantong sedimen berukurani akibat perubahab temperature
sebagai berikut :
Panjang = 6 m Diameter penampang basah pipa draftube
Lebar = 2 m cukup menggunakan diameter ekonomis
Tinggi = 1 m
Optimasi Pemanfaatan Sumber Daya Air (SDA)……….…. (Bambang Sunarwan & Riyadi Juhana) 13
(De). Untuk menghitung De, maka kecepatan Semua peralatan yang saling
air didalam pipa harus diambil : berhubungan secara konstruktis misalnya
turbin, generator harus diletakan diatas
4Q satu pondasi untuk menghindari
v 0.318 m2/detik
D perbedaan penurunan (Differential
settlement)
Dimana: V = kecepatan air dalam pipa (m/dt) Pondasi mesin berupa blok dibuat dari
Q = debit = 0.04 m3/dt
blok beton bertulang atau pemasangan
D = diameter pipa = 0.16 m
batu kali
Diperoleh dengan mencari biaya ekonomis Blok harus dapat meredam getaran
dengan pertimbangan sebagai berikut : Struktur harus awet terhadap cuaca
Diameter bertambah, menyebabkan biaya Saluran pembuang harus mampu
bertambah tetapi sebaliknya akan mengalirkan semua debit yang keluar
memperbaiki kehilangan tinggi jatuh dari turbin
(head losses)
Memperkecil diameter, menyebabkan Permukaan air disalurkan pembuang pada
biaya berkurang, tetapi menambah head saat turbin tidak beroperasi harus terletak
losses perlu diingat bahwa reduksi head paling sedikit 10 cm diatas mulut draf tube.
losses akan menimbulkan biaya Untuk tujuan ini ujung saluran pembuang
tambahan harus dilengkapi dengan kontruksi peninggi
air, berupa mercu.
PLTMH Mangelum akan mempergunakan
penstock dari jenis Roller Welded steel 4.3.11 Fasilitas Mekanikal dan
dengan spesifikasi : Elekrtrikal
Optimasi Pemanfaatan Sumber Daya Air (SDA)……….…. (Bambang Sunarwan & Riyadi Juhana) 17
3. Fasilitas Distribusi Dari hasil simulasi beberapa kapasitas
turbin, didapatkan hasil terbaik kapasitas
Struktur pendukung distribusi listrik adalah: terpasang sebesar 15 KW dengan
a. Tiang konfigurasi turbin 1 x 15 KW dan
b. Konduktor keyakinan terpasang 50.6 %.
c. Aksesori tiang : isolator tumpu, stooping Dengan asumsi kebutuhan listrik untuk
buckle, tap connector, stailess stell, fuse satu rumah mencapai 450 watt maka
cut off,dll dengan nilai kapasitas tersebut, PLTMH
d. Sambungan rumah : MCB, consumer Tetop dapat melayani sekitar 70 rumah, 4
MCB box, twistic cable, tap conector. sarana umum.
Penstock menggunakan material steel pipe
4. Tinggi tiang dengan diameter 0,16 m.
Jenis turbin yang digunakan adalah Pelton.
Tinggi tiang harus di tentukan dengan
memperhitungkan faktor - faktor : 7. PUSTAKA
a. ketinggian yang di perlukan untuk
konduktor feeder ( penyulang ) di atas [1] Febijanto, Irham, Journal, Kajian Teknis
tanah dapat di amankan di bawah lendutan dan Keekonomian Pembangkit Tenaga
terbesar. Mikrohidro, Jakarta 2011.
b. Jarak bebas yang diperlukan antara [2] Multi Kreasi, Cipta, Studi Potensi
konduktor feeder dan bangunan, kawat Listrik Alternatif di Pedesaan Sebagai
listrik lain atau pepohonan dapat di Upaya Dalam Menanggulangi
amankan ( jarak bebas di bawah lendutan Percepatan Diversifikasi Energi di
maksimum harus di uji ) Provinsi NAD, Jakarta 2011.
c. Rekomendasi kedalaman minimum [3] PNPM Mandiri, Buku Panduan Energi
pemasangan tiang adalah satu per enam Terbarukan, Jakarta 2011.
dari panjang tiang [4] PNPM Mandiri, Manual Pelatihan
Teknologi Energi Terbarukan, Jakarta
- Untuk tiang tinggi 7 m, maka harus 2012.
ditanam 7 x 1/6 = 1 m
PENULIS
6. KESIMPULAN
1) Ir. Bambang Sunarwan, MT. Staf Dosen
Hasil yang didapatkan dari studi kelayakan Program Studi Teknik Geologi, Fakultas
PLTMH Mangelum di kampung Bayangop Teknik – Universitas Pakuan Bogor.
Distrik Mangelum Kabupaten Boven Digoel 2) Ir. Riyadi Juhana, Staf Dosen Fakultas
adalah sebagai berikut: Teknik, Universitas Suryakancana
Cianjur, rjoehana@gmail.com
18 Jurnal Teknologi Vol. II, Edisi 22, Periode Januari – Juni 2013 (1-18)