PENDAHULUAN
LatarBelakang
Dengan bertambahnya usia, khususnya usia diatas 60 tahun, terjadi berbagai perubahan
dalam tubuh, oleh karenanya berbagai permasalahan gizi dan kesehatan lebih sering muncul pada
Gizi sangat dibutuhkan bagi usia lanjut untuk mempertahankan kualitas hidupnya. Bagi
lanjut usia yang mengalami gangguan gizi diperlukan untuk penyembuhan dan mencegah agar
tidak terjadi komplikasi pada penyakit yang dideritanya. Gizi merupakan unsure penting bagi
Gizi yang tidak optimal berkaitan dengan kesehatan yang buruk. Gizi yang tidak baik
adalah factor risiko PTM, seperti penyakit kardiovaskular (penyakit jantung dan pembuluh
darah, hipertensi dan stroke), diabetes serta kanker yang merupakan penyebab utama kematian di
Indonesia.Lebih separuh dari semua kematian di Indonesia merupakan akibat PTM. (Depkes,
2008)
Keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam perawatan lansia yang tinggal di
rumah. Penelitian yang dilakukan oleh Putra, Hidayat dan Aisyah (2010, dalam Danang, 2013)
Keluarga sangat berperan penting dalam menjaga status kesehatan lansia melalui
pemenuhan kebutuhan gizi seimbang karena keluarga merupakan pihak terdekat dengan lansia.
Peran keluarga dalam pemenuhan gizi yang seimbang pada lansia sangat diperlukan agar
tercapainya status kesehatan lansia yang optimal sehingga kualitas hidup lansia dapat meningkat.
Kurangnya pengetahuan mengenai gizi lanjut usia dan cara pengolahannya yang baik
bagi lanjut usia adalah faktor yang mempengaruhi status gizi lanjut usia, penyakait-penyakit
kronis yang diderita lanjut usia, pengaruh psikologis, kesalahan pola makan serta kurangnya
factor ekonomi/ ketebatasan ekonomi keluarga juga menyebabkan kurangnya gizi pada lanjut
usia. Keadaan social ekonomi keluarga seperti pendapatan, pekerjaan, pendidikan keluarga juga
mempengaruhi status gizi lanjut usia. Keluarga yang berpendapatan terbatas akan
membelanjakan uangnya untuk makan secukupnya tanpa mempedulikan gizi lanjut usia, mereka
Penelitian yang dilakukan oleh kaisare at al, (2010) yang menyatakan bahwa prevalensi
malnutrisi di dunia adalah 22,8%. Penelitian ini dilakukan pada 4 tempat yang berbeda, yaitu
rumah sakit dengan kejadian malnutrisi sebesar 39%, panti jompo sebesar 14%, masyarakat 6%,
dan tempat rehabilitasi 50%. Penelitian yang dilakukan di panti-panti werdha di Amerika
menemukan lebih dari sepertiga lansia menderita gizi kurang. Hasil penelitian yang dilakukan
Enny et al (2006) di Kota Padang menunjukkan status gizi kurang pada lansia > 60 tahun sekitar
25,9%. Penelitian Formayoza, (2006) menunjukkan status gizi kurang sebanyak 12,5%
Berdasarkan uraian diatas, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang pengetahuan
keluarga tentang gizi lansia dirumah di desa Jatimulya kec. Pedes kab.Karawang
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka yang menjadi perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Pengetahuan
keluarga mengenai gizi lansia di Desa Jatimulya kec.Pedes kab. Karawang 2020”
Tujuan
Tujuan umum
TujuanKhusus
lansia.
Manfaat Penelitan
Manfaat Praktis
Sebagai acuan bagi Puskesmas untuk mengetahui tingkat pengetahuan keluarga mengenai
gizi lansia.
Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam upaya meningkatan