Anda di halaman 1dari 33

50

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

4.1. Gambaran Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Watdek pada tanggal

4-8 Juli 2018. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang

bersifat deskriptif mengenai “Asuhan Keperawatan Pada Salah Satu

Anggota Keluarga Penderita Artritis Rematoid Dalam Mengatasi Nyeri

Melalui Pemberian Kompres Hangat Di Wilayah Kerja Puskesmas

Watdek”. Partisipan sebanyak 2 orang dalam 2 keluarga penderita

rematoid artritis yang telah memenuhi kriteria inklusi. Prinsip dari

pembahasan hasil penelitian ini memperhatikan teori proses keperawatan

dari tahap pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi

dan evaluasi keperawatan

Puskesmas Watdek memiliki tenaga kesehatan yang bekerja di

Puskesmas Watdek termasuk Poskesdes berjumlah 50 orang terdiri dari

dokter PTT 2 orang, Dokter PNS 1 orang, S1 kesehatan masyarakat PNS

3 orang . Honorer 1 orang , S1 Farmasi 1 orang tenaga kontrak, S1 +

Ners 1 orang, tenaga perawat 20 orang, PNS 4 orang tenaga honorer,

bidan PNS 9 orang, tenaga gizi 4 orang tenaga kesling 2 orang.


51

A. Pengkajian

1. Identias Keluarga

Klien 1 Klien 2
Nama : Ny .T.F Nama : Ny A.y

Umur : 73 tahun Umur : 85 Thn

Agama : Kristen katolik Agama : Kristen protestan

Suku : key Suku : kei

Pendidikan : SD Pendidikan : SD

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : IRT

Alamat : ohoijang pantai Alamat : pemda

No hp :- No hp :

Penjelasan :

Antara klien I dan II mempunyai latar belakang pendidikan pekerjaan yang

berbeda sehingga hal tersebut juga dapat mempengaruhi dalam pengambilan

keputusan dalam mengatasi kesehatan di dalam keluarga

2. Komposisi keluarga

Klien 1 Klien 2
1. Nama : Ny.E.F 1. Nama : Ny.Y. Y

L/p : perempuan L/p : perempuan

Usia : 51Thn Usia : 55 Thn

Hub .klg : anak Hub .klg : anak

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMP


52

Pekerjaan : karyawan Pekerjaan : Ibu RT

swasts Status kesehatan : Sehat

Status kesehatan : Sehat 2. Nama : Ny. R.Y

2. Nama : Tn. D.F L /p : perempuan

L /p : laki-laki Usia : 49 thn

Usia :48 Thn Hub.klg : Anak

Hub.klg : Anak Pendidikan : SMA

Pendidikan : STM Pekerjaan :-

Pekerjaan :petani Status kesehatan : sehat

Status kesehatan : stroke 3. Nama : Tn. D,Y

3. Nama : Ny B.F L /p : laki-laki

L /p : perempuan Usia : 46 thn

Usia :46 Thn Hub.klg : Anak

Hub.klg : Anak Pendidikan : SMA

Pendidikan : SMA Pekerjaan : Petani

Pekerjaan :IRT Status kesehatan : sehat

Status kesehatan : - 4. Nama : Tn.S.Y

4. Nama : Tn. L.F L /p : laki-laki

L /p : laki-laki Usia ;40 Thn

Usia :43 Thn Hub.klg : Anak

Hub.klg : Anak Pendidikan : SMA

Pendidikan : SMA Pekerjaan :karyawan swasta

Pekerjaan :PNS Status kesehatan : -


53

Status kesehatan : - 5. Nama : Tn. W.Y

5. Nama : Ny. K.F L /p : laki-laki

L /p : perempuan Usia :37 Thn

Usia :39 Thn Hub.klg : Anak

Hub.klg : Anak Pendidikan : S1

Pendidikan : S1 Pekerjaan :karyawan Swasta

Pekerjaan :IRT Status kesehatan : -

Status kesehatan : stroke 6. Nama : Tn. G.Y

L /p : laki-laki

Usia :35 Thn

Hub.klg : Anak

Pendidikan : SMA

Pekerjaan :karyawan swasta

Status kesehatan : -

Penjelasannya :

Antara klien I dan klien II mempunyai komposisi keluarga yang berbeda

beda yakni klien I mempunyai 5 orang anak dank lien II mempunyai 6

orang anak

3. Genogram
54

Klien 1

Tn J Ny.T

Keterangan :

: laki laki : meninggal

: perempuan : meninggal

: Pasien

Klien 2

Tn.G Ny.A
55

Keterangan :

: laki laki : meninggal

: perempuan : meninggal

4. Tipe Keluarga

Klien 1 Klien 2
1. Tipe keluarga : Single parent 1. Tipe keluarga : Single parent family

family
Penjelasannya :

Antara klien 1 dan klien II mempunyai tipe keluarga yang sama sama Single

Perent Family

5. Suku banga

Klien 1 Klien 2
1. Asal suku bangsa : kei 1. Asal suku bangsa : kei
Penjelasannya :

Antara klien I dan klien II mempunyai asal suku bangsa yang sama yaitu kei

6. Status sosial dan ekonomi keluarga

Klien 1 Klien 2
1. Anggota keluarga yang mencari 1. Anggota keluarga yang mencari

nafkah : Tn L.F nafkah : Tn.S.R

2. Penghasilan : Rp.800.000 2. Penghasilan : Rp.700.000

perbulan 3. Harta benda yang di miliki : -kulkas, tv

3. Harta benda yang di miliki : 4. Kebutuhan yang di keluarkan tiap bulan

motor, kulkas,tv :Rp.650.000

4. Kebutuhan yang di keluarkan tiap


56

bulan : Rp.500.000
Penjelasannya :

Antara klien klien I danklien II mempunyai status social dan ekonomi keluarga

yang berbeda beda yaitu terdapat pada penghasilan,harta benda yang di

miliki dan kebutuhan yang di keluarkan

7. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga

Klien 1 Klien 2
Riwayat kesehatan masing masing Riwayat kesehatan inti

anggota keluarga : Riwayat kesehatan masing masing anggota

1. Nama : Ny T.F. keluarga :

Umur : 73 Thn 1. Nama : NY. A.Y

BB : 48 Umur : 85 Thn

Keadaan kes : RA Bb : 56kg

Imunisasi :- Keadaan kes : RA

Masalah kes :- Imunisasi :-

2. Nama : Ny.E.F Masalah kes : -

Umur : 51 thn 2. Nama : Ny.Y.Y

BB :- Umur : 55 Thn

Keadaan kes : sehat Bb :

Imunisasi :- Keadaan kes : sehat

Masalah kes :- Imunisasi :-

3. Nama : Tn D.F Masalah kes : -

Umur : 48 thn 3. Nama : Ny. R.Y

BB :- Umur : 49 thn
57

Keadaan kes : stroke Bb : kg

Imunisasi: - Keadaan kes : sehat

4. Nama : Tn B.F Imunisasi :-

Umur : 46 thn Masalah kes : -

BB :- 4. Nama : Tn D.y

Keadaan kes : sehat. Umur :46 thn

Imunisasi:- Bb : kg

5. Nama : Tn L.F Keadaan kes : sehat

Umur : 43 thn Imunisasi :

BB :57 Masalah kes :

Keadaan kes : sehat. 5. Nama : Tn S.Y

Imunisasi:- Umur : 40 thn

6. Nama : Ny. K.F BB :-

Umur : 39 thn Keadaan kes : sehat.

BB :40 kg Imunisasi-

Keadaan kes : sehat. .6 Nama : Tn W..Y

Imunisasi: bcg,hepatitisB Umur : 37thn

BB :-

Keadaan kes : sehat.

: Imunisasi: -

7 Nama : Tn G.Y

Umur : 35 thn

BB :-
58

Keadaan kes : sehat.

Imunisasi: -

Penjelasannya :

Antara klien I dan klien II mempunyai riwayat dan tahap perkembangan

keluarga yaitu terletak pada tahap perkembangan keluarga yang belum

terpenuhi

8. Pengkajian keluarga

Klien 1 Klien 2
a. Karakteristik rumah a. Karakteristik rumah

1. Luas rumah : 17x20 1. Luas rumah : 6x8

2. tipe rumah : permanen 2. tipe rumah : permanen

3. kepemilikan : pribadi 3. kepemilikan : bukan milik pribadi

4. jumlah kamar : 2 kamar (rumah dinas)

5. ventilasi jendela : cukup 4. jumlah kamar : 2

dengan terdapat ventialsi di 5. ventilasi jendela : ventilasi jendela

setiap kamar dan ruangan cukup

lain 6. pemanfaatan ruangan : baik

6. pemanfaatan ruangan : baik 7. septic tank : ada

7. septic tank : ada 8. sumber air : air sumur

8. sumber air : menggunakan 9. kamar mandi/wc :

sumur 10. sampah : pembuangan di TPU

9. kamar mandi/wc :ter terdap 1 3. Mobilitas geografis keluarga : klien

kamar mandi menyatu sebelumnya tinggal di kampung kerena


59

dengan WC pasien sakit makanya pasien tinggal

10. sampah : pembuangan di bersama anak nomor 3

TPU

2. Mobilitas geografis keluarga :

Klien tinggal bersama anak

nomor 4

Penjelasannya :

Pada pengkajian keluarga terdapat perbedaan yaitu pada tipe rumah

,kepemilikan,jumlah kamar,ventilasi jendela,dan pemanfaatan ruangan

9. Struktur keluarga

Klien 1 Klien 2
a. Pola/cara komunikasi keluarga : a. Pola/cara komunikasi keluarga :

klien dan anak anaknya terbina klien dan anak anaknya terbina

hubungan dengan harmonis hubungan dengan harmonis


b. Struktur kekuatan keluarga : b. struktur kekuatan keluarga :

merupakan keluarga yang terdiri dari merupakan keluarga yang terdiri

1 orang tua (ayah atau ibu)dengan dari 1 orang tua (ayah atau

anak hal ini terjadi biasanya melalui ibu)dengan anak hal ini terjadi

proses perceraian, kematian dan di biasanya melalui proses perceraian,

tinggalkan. kematian dan di tinggalkan.


c. Struktur peran keluarga c. Struktur peran keluarga

1. Ny .T .F: 1. Ny .A.Y:

- Peran informal :Ny T.F - Peran informal :Ny T.F

sebagai orang tua yang di sebagai orang tua yang di


60

hormati dan sebagai hormati dan sebagai

pengambil keputusan pengambil keputusan

- Peran formal : menjadi - Peran formal : menjadi kepala

kepala keluarga ,suami,ayah keluarga ,suami,ayah.

2. Ny.E : 2. Ny.Y :

- Peran informal : Ny.E Peran informal : Ny.E peran

peran sebagai anak sebagai anak pertama orang

pertama orang yang yang penyayang terhadap

penyayang terhadap keluarganya

keluarganya Peran formal :sebagai ibu rumah

- Peran formal :sebagai ibu tangga,istri dan ibu

rumah tangga,istri dan ibu 3. Ny . R

- Peran formal : sebagai anak

3. Tn. D kedua

- Peran formal : sebagai 4. Tn. D

anak kedua Peran formal : sebagai anak

4. Tn. B ketiga

- Peran formal : sebagai 5. Tn. S

anak ketiga Peran formal : sebagai anak

5. Tn. L keempat

- Peran formal : sebagai 6. Ny,W

anak keempat Peran formal : sebagai anak

6. Ny,K kelima
61

- Peran formal : sebagai 7. Tn,G

anak kelima Peran formal : sebagai anak

kelima

a. Nilai dan norma keluarga : nilai dan b. Nilai dan norma keluarga : nilai dan

norma yang berlaku dalam norma yang berlaku dalam keluarga

keluarga menyesuaikan dengan menyesuaikan dengan ajaran

ajaran agamanya agamanya

Penjelasannya :

Pada struktur keluarga antara klien I dan klien II terdapat berbedaan pada

struktur kekuatan dalam anggota keluarga yaitu pada klien 1 mempunyai 5

orang anak dank lien II mempunyai 6 orang anak

10. Fungsi keluarga

Klien 1 Klien 2
a. Fungsi afektif : keluarga a. Fungsi afektif : dalam keluarga saling

cukup rukun dan perhatian mendukung antara suami dan istri

dalam membina rumah dan rasa perhatian yang tinggi juga

tangga terhadap anak anak


62

b. Fungsi social : b. Fungsi social :

1. Kerukunan hidup dalam 1. Kerukunan hidup dalam keluarga :

keluarga :kerukunan kerukunan terjaga dengan baik

terjaga dengan baik 2. Interaksi hubungan dalam

2. Interaksi hubungan dalam keluarga :interaksi dalam keluarga

keluarga : interaksi dalam baik

keluarga sangat baik 3. Anggota keluarga yang dominan

3. Anggota keluarga yang mengambil keputusan : yang paling

dominan dalam dominan dalam mengambil

pengambilan keputusan : keputusan adalah S.Y

sebelum mengambil 4. Kegiatan keluarga waktu

keputusan Tn L.F senggang : berkunjung ke sanak

sebelumnya berkomunkasi saudara

dengan istrinya

4. Kegiatan keluarga waktu

senggang : berkunjung ke

sanak saudara
c. Fungsi perawatan kesehatann c. Fungsi perawatan kesehatan

1. Mengenal masalah 1. Mengenal masalah kesehatan :

kesehatan : Ny. T.F Ny.A .Y F mengatakan Dia tahu

mengatakan Dia tahu akan akan makan makanan yang bergizi

makan makanan yang dan selalu menjaga pola makan


63

bergizi dan selalu menjaga mengatakan dia tahu bahwa

pola makan kebersihan di dalam rumah bahkan

2. Mengambil keputusan di lingkugan rumah itu sangat

mengenai tindakan yang penting untuk tetap menjaga

tepat : keluarga Ny.T .F kesehatan anggota keluarganya

saat ada anggota keluarga 2. Mengambil keputusan mengenai

yang sakit ringan seperti tiindakan yang tepat : keluarga

batuk,pilek,demam hanya Ny. A.Y saat ada anggota

mengkonsumsi obat obatan keluarga yang sakit seperti batuk

yang di beli di pilek demam hanya

apotik.keluarga Ny. T.F mengkonsumsi obat obatan yang

juga menyimpan cadagan di beli di warung

obat obatan di rumah yang 1. Merawat anggota keluarga yang

di beli di apotik .tetapi jika sakit :

penyakitnya tidak kunjung Untuk saat ini keluarga Ny. A.y

sembuh maka keluarga semua sehat.

Ny.T.F berobat ke 2. Memelihara lingkugan rumah

puskesmas yang sehat

3. Merawat anggota keluarga 3. Menggunakan pelayanan

yang sakit : keluarga kesehatan di masyarakat :

Ny.T.F saat ini ada anggota fasilitas pelayanan kesehatan


64

keluarganya yang misalnya puskesmas

mengalami sakit yaitu

Tn.F.F. yang penyakit

stroke 2 tahun yang lalu .

Memelihara lingkugan

rumah yang sehat

Penjelasannya Antara klien I dan klien II mempunyai fungsi keluarga yang

berbeda beda yaitu terletak pada fungsi afektif,fungsi social sehingga dapat

mempengaruhi dalam keluarga masing-masing

11. Stress dan koping keluarga

Klien 1 Klien 2
a. Stressor jangka pendek : a. Stressor jangka pendek :

Keluarga Ny,T.F Keluarga Ny,A.Y mengatakan

mengatakan pernah pernah mengalami stress pada

mengalami stress pada saat saat suaminya meninggal.

suaminya meninggal. b. Stressor jangka panjang :

b. Stressor jangka panjang : Keluarga Ny. A.Y mengatakan

Keluarga Ny. T.F hampir tidak pernah mengalami

mengatakan stress baik itu stress jangka

Anak ketiga mengalami panjang (> 6 bulan)

penyakit stroke seingga c. Respon keluarga terhadap


65

ibunya merasa stress stressor : pemecahan masalah

c. Respon keluarga terhadap dalam keluarga Ny. F.T

stressor : pemecahan biasanya dengan cara

masalah dalam keluarga musyawarah antar anggota

Ny. F.T biasanya dengan keluarga, kadang juga

cara musyawarah antar melibatkan anak-anaknya.

anggota keluarga, kadang d. Strategi koping :

juga melibatkan anak- Ny.A.Y biasanya

anaknya. mengkonsentrasikan pada

d. Strategi koping : bagaimana pemecahan

Ny.F.T biasanya masalah tersebut. Sehingga

mengkonsentrasikan pada keluarga tidak terganggu dalam

bagaimana pemecahan melakukan pekerjaan

masalah tersebut. Sehingga keseharian

keluarga tidak terganggu

dalam melakukan pekerjaan

keseharian

Penjelasanya :

Antara klien I dank lien II mempunyai stress dan koping keluarga yang

berbeda beda yaitu terletak pada stressor jangka pendek yaitu klien I
66

mengiginkan agar anak ketiga sembuh dari penyakit stroke klien II ingin agar

semuanya sehat

12. Harapan keluarga

Klien 1 Klien 2
a. Terhadap masalah kesehatan : a. Terhadap masalah kesehatan: keluarga

keluarga T.F berharap agar Ny: A.Y berharap agar anak anaknya

keluarganya tidak mengalami tidak lagi mengalami penyakit yang

penyakit yang sama yang di sama yang di deritanya .

deritanya.

Penjelasannya :

Harapan keluarga antara klien I dank lien II yaitu selalu berharap agar

anggota keluarganya tidak mengalami penyakit yang sama yang di deritanya

13. Pemeriksaan Fisik

Hasil Anamnesis Klien Rematoid Artritis Dengan Gangguan rasa

nyaman berhubungan dengan nyeri di puskesmas Watdek. Pengkajian

keperawatan dimulai pada tanggal 04 Juni 2018 pukul 10.00 WIT. Hasil

penelitian tentang pengkajian yang didapatkan melalui observasi,

wawancara, dan studi dokumentasi pada kedua pasien tersebut.

Pasien I. Ny. T.F umur 79 tahun, jenis kelamin perempuan, alamat

langgur , agama katholik, status janda , pendidikan SD, pekerjaan IRT,

pasien merasakan sakit Rematoid Artritis dari 3 tahun terakhir , dilakukan


67

pengkajian pada tanggal 04 Juni 2018 Pasien II. Ny. A.Y, umur 85 tahun,

jenis kelamin perempuan, alamat pemda , agama kristen protestan, status

janda , pendidikan SD, IRT , pasien merasakan sakit Rematoid Artritis dari

7 tahun terakhir, dilakukan pengkajian pada tanggal 04 Juni 2018

a. Hasil Anamnesis nyeri akut

Klien I Klien II
Klien mengatakan nyeri pada Klien mengatakan rasa nyeri di
Keluhan
sendi sendi kaki seperti bagian lutut kanan dan kaki dan
Utama
tertusuk tusuk dan bengkak bengkak pada lutut

pada lutut dan kram-kram

setiap pagi hari


Riwayat Saat dilakukan pengkajian Saat dilakukan pengkajian pada

penyakit pada hari kamis tanggal 04 hari kamis tanggal 04 Juni 2018,

sekarang Juni 2018, hari rawatan 1 keadaan umum baik , pasien

hari, keadaan umum baik , mengeluh nyeri dilutut dan

pasien mengeluh nyeri pad bagian kaki

lutut dan merasa kram saat

pagi hari..
Riwayat Klien mengatakan bahwa Klen mengatakan pernah

penyakit pernah dirawat di RSUD dirawat

dahulu KSL. Selama 1 minggu Di RSUD KSL pada bulan

dengan keluhan pusing dan januari yang lalu dengan

kaki nyeri sampai tidak bisa penyakit hipertensi

digerakin.
Riwayat Klien mengatakan di dalam Klien mengatakan didalam
68

penyakit keluarganya tidak ada yang keluarganya tidak ada yang

keluarga menderita penyakit seperti menderita penyakit seperti klien

klien saat ini. saat ini.


Data Pola konsep diri: ideal dirinya Pola konsep diri: ideal dirinya

psiko- klien mengatakan supaya klien mengatakan ingin cepat

sosial nyeri pada lutut hilang dan sembuh tapi dengan kondisi

bengkak pada lutuh cepat yang sekarang pasien merasa

hilang . Identitas dirinya klien pasrah, harga dirinya klien yakin

adalah seorang ibu rumah bahwa klien akan sembuh dari

tangga, harga dirinya klien penyakitnya, Pola koping klien

mengatakan pasrah dengan lemas, dan gelisah, pola

penyakitnaya, gambaran kongnitif daya pikir dan ingatan

dirinya klien mengatakan klien baik. Interaksi klien juga

bahwa penyakit yang diderita baik.

adalah ujian dari tuhan. Pola

koping klien baik , terlihat

gelisah dengan penyakitnya,

pola kongnitif, daya pikir dan

daya ingatan klien baik,

interaksi sangat kooperatif .


Spiritual Klien mengatkan masih aktif Klien mengatkan selama kaki

dalam melakukan ibadah. nya bengkak klien tidak

mengikuti ibadah diluar rumah ,

di karenakan pasien harus ada


69

yang bantu untuk bejalan.

b. Hasil Anamnesis nyeri kronis .

Observasi Klien I Klien II


Suhu, Nadi, TD, Dari hasil pemeriksaan Dari hasil pemeriksaan

RR, GCS, dll. didapatkan suhu 37oc, didapatkan, TD: 140/90

N:82x/menit,RR: mmHg, RR: 30x/menit,

24x/menit, suhu: 36oc, Nadi:

TD.130/80mmHg. 72x/menit.BB
Pemeriksaan Kepala: simetris kiri dan Kepala: simetris kiri dan

Fisik kanan, kepala bersih, kanan, kepala bersih,

rambut kariting. Wajah: rambut ikal ikal. Rambut

terlihat baik , simetris kiri beruban Wajah: terlihat

dan kanan, ekspresi wajah pucat, simetris kiri dan

meringis bila kaki kanan, meringis bila kaki

digerakan mata: simetris digerakan mata: simetris

kiri dan kanan, , sklera kiri dan kanan, konjungtiva

ikterik. Hidung: simetris anemis, sklera ikterik.

kiri dan kanan, terlihat Hidung: simetris kiri dan

bersih, pernapasan cuping kanan, terlihat bersih,

hidung, mulut: bibir liter/menit. Mulut: bibir

kering, tidak terdapat lesi, kering, tidak terdapat lesi,

leher: tidak ada leher: tidak ada

pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar

thyroid dan getah bening. thyroid dan getah bening.


70

Dada: penggunaan otot Dada: penggunaan otot

bantu, pergerakan dinding bantu, pergerakan dinding

dada kiri dan kanan sama, dada kiri dan kanan sama,

fremitus kiri dan kanan, fremitus kiri dan kanan,

perkusi sonor, dan perkusi sonor, dan

auskultasi ronchi positif. auskultasi ronchi positif.

Abdomen : bising usus Abdomen : bising usus

15x/menit, perkusi timpani. 15x/menit, perkusi timpani.

Ekstermitas: kaki kanan Ekstermitas: kaki kanan

ada nyeri dan bengkak dan lutut nyeri dan

bengkak.

Hasil pemeriksaan Klien menderita Rematoid Artritis dengan gangguang

rasa nyaman berhubungan dengan nyeri.

Pemeriksaaan Klien I Klien II


Asam urat 7,0 mg/ dl 7,2mg/dl
71

B. Diagnosa Keperawatan : Nyeri Kronis berhubungan dengan erosi sendi dan tulang

Data Problem (masalah) Etiologi(penyebab + tanda dan gejala)


Klien I Nyeri Kronis Factor pencetus

Data subjektif Inflamasi kronis pada tendon ligament

 Klien mengatakan lutut kanan juga terjadi duraksi jaringan

nyeri dan keram-keram Fagositosis ekstansif

 Keluhan sudah dirasakan sejak 3 Panus kartilago rusak

tahun yang lalu Nekrosis sel

Data objektif Erosi sendi dan tulang

Lutut klien bengak dan teraba hangat Nyeri (kronis)

 Ekspresi wajah meringis bila kaki

digerakkan

 Nyeri bila ditekan

 Skala nyeri 6-7

Klien II Nyeri Kronis Factor pencetus


72

Data subjektif Inflamasi kronis pada tendon ligament

 Klien mengatakan lutut dan kaki juga terjadi duraksi jaringan

kanan bengkak dan susah Fagositosis ekstansif

digerakkan. Panus kartilago rusak

 Klien mengatakan keluhan sudah Nekrosis sel

dirasakan sejak 3 tahun yang lalu Erosi sendi dan tulang

Data objektif Nyeri (Kronis)

 Lutut dan kaki bengak dan

merah.

 Ekspresi wajah meringis bila kaki

digerakkan

 Skala nyeri 7-8

C. Perencanaan

Dx keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Perencanaan


73

Klien I Setelah dilakukan tindakan Mandiri :

1. Nyeri kronis diharapkan dalam waktu kurang - Selediki keluhan nyeri. Catat lokasi dan intesitas

dari 3 hari nyeri pasien dapat nyeri (skala 0-10)

terkontrol - Berikan pemberian kompres hangat

Klien II Setelah dilakukan tindakan Mandiri :

Nyeri kronis diharapkan dalam waktu kurang dari - Selediki keluhan nyeri. Catat lokasi dan intesitas

3 hari nyeri pasien dapat terkontrol nyeri (skala 0-10)

- Berikan pemberian kompres hangat

D. Implementasi

Perencanaan Keperawatan gangguang rasa nyaman berhubungan dengan nyeri


74

Pelaksanaan Hari 1 Hari 2 Hari 3


Klien I Jam 10.00 WIT Jam 13.00 WIT Jam 10.00 WIT

- Selediki 1. TTV.TD.130/80mmHg 1. TTV.TD.120/70mm 1. TTV.TD.130/70mmHg,

keluhan nyeri. ,N.82x/menit, Hg, N.82x/menit, N.72x/menit, RR.22x/menit, S.37,5


0
Catat lokasi dan RR.24x/menit, S.37,5 RR.23x/menit, S.37 c skala nyeri 3-4
0 0
intesitas nyeri c skala nyeri 7-8 c skala nyeri : 5-6 2. Klien paham dengan penjelsan

(skala 0-10) 2. Klien paham dengan 2. Klien paham yang perawat beritahukan.

- Berikan penjelsan yang dengan penjelasan 3. Klien merasa nyaman stelah

pemberian perawat beritahukan. yang perawat pemberian kompres hangat yang

kompres hangat 3. Klien merasa nyaman beritahukan. di anjurkan

stelah pemberian 3. Klien merasa 4. Keluarga juga sudah memahami

kompres hangat yang nyaman stelah tentang masalah yang dialami

di anjurkan pemberian orang tuanya

4. Keluarga juga sudah kompres hangat 5. Menjaga suhu lingkungan supaya

memahami tentang yang di anjurkan tidak dingin sehingga

masalah yang dialami 4. Keluarga juga 6. menimbulkan nyeri

orang tuanya sudah memahami


75

5. Menjaga suhu tentang masalah

lingkungan supaya yang dialami

tidak dingin sehingga orang tuanya

menimbulkan nyeri 5. Menjaga suhu

lingkungan

supaya tidak

dingin sehingga

menimbulkan

nyeri
Klien II Jam 10.00 WIT Jam 13.00 WIT Jam 10.00 WIT

- Selediki 1. TTV.TD.130/80mmHg 1. TTV.TD.120/70mm 1. TTV.TD.130/70mmHg, N.72x/menit,

keluhan ,N.82x/menit, Hg, N.82x/menit, RR.22x/menit, S.37,5 0c skala nyeri

nyeri. Catat RR.24x/menit, S.37,5 RR.23x/menit, S.37 3-4


0 0
lokasi dan c skala nyeri 7-8 c skala nyeri : 5-6 2. Klien paham dengan penjelsan yang

intesitas 2. Klien paham dengan 2. Klien paham perawat beritahukan.

nyeri (skala penjelsan yang dengan penjelsan 3. Klien merasa nyaman stelah

0-10) perawat beritahukan. yang perawat pemberian kompres hangat yang di


76

- Berikan 3. Klien merasa nyaman beritahukan. anjurkan

pemberian stelah pemberian 3. Klien merasa 4. Keluarga juga sudah memahami

kompres kompres hangat yang nyaman stelah tentang masalah yang dialami orang

hangat di anjurkan pemberian kompres tuanya

4. Keluarga juga sudah hangat yang di 5. Menjaga suhu lingkungan supaya

memahami tentang anjurkan tidak dingin sehingga menimbulkan

masalah yang dialami 4. Keluarga juga nyeri

orang tuanya sudah memahami

5. Menjaga suhu tentang masalah

lingkungan supaya yang dialami orang

tidak dingin sehingga tuanya

menimbulkan nyeri 5. Menjaga suhu

lingkungan supaya

tidak dingin

sehingga

menimbulkan nyeri
77

E. Evaluasi

Evaluasi Hari 1 Hari2 Hari 3


Klien I Jam 11.30 WIT 10.30 WIT 16.30 WIT

Nyeri akut S :Klien mengatakan masih S : Klien mengatakan S : klien mengatakan nyeri sudah

nyeri dan masih bengkak nyeri sudah berkurag berkurang dan bengkak pada lutut

O : skala nyeri 6-7 : Nyeri dan bengkak juga sudah tidak bengkak lagi

menyusahkan sudah menurun O : Skala nyer 1-2

A : masalah sebagian teratasi O : skala nyeri 4-5 A : masalah teratasi

P : Intervensi ,3,4,5,di lanjutkan A : Masalah sebagian P: Intervensi di pertahankan

teratasi

P:Intervensi ,3,4,5,di

lanjurkan
Klien II Jam 11.03 WIT 10.30 WIT 16.30. WIT

Nyeri akut S :Klien mengatakan masih S : Klien mengatakan S : klien mengatakan nyeri sudah

nyeri n masih bengkak nyeri sudah berkurag berkurang dan bengkak pada lutut

O : skala nyeri 7-8 : Nyeri hebat dan bengkak juga sudah tidak bengkak lagi
78

A : masalah sebagian teratasi sudah menurun O :skala nyer 1-2

P : Intervensi 3,4,5,di lanjtkan O : skala nyeri 4-5 A : masalah teratasi

A : Masalah sebagian P: Intervensi di pertahankan.

teratasi

P:Intervensi 3,4,5,di

lanjurkan
80

B. PEMBAHASAN

          Bab ini penulis membahas tentang kesenjangan yang dijumpai antara

tinjauan teoritis yang terdapat pada bab II dengan tinjauan kasus pada bab IV,

untuk mendapatkan pembahasan yang sistematis maka penulis membahas

langkah-langkah proses perawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa

keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

1. Pengkajian Keperawatan

        Pengkajian yang dilakukan terhadap pasien 1 pada tanggal dan pasien 2

pada tanggal dengan cara wawancara dan pemeriksaan fisik. Hasil

didapatkan bahwa ada terdapat perbedaan dan persamaan tanda dan gejala

yang dialami kedua pasien. Pasien I. Ny. T.F umur 79 tahun, jenis kelamin

perempuan merasakan sakit artritis rematoid selama 3 tahun, didapatkan

data bahwa lutut kanan nyeri dan kram-kram, lutut klien nampak bengak dan

teraba hangat, ekspresi wajah meringis bila kaki digerakan nyeri, nyeri bila

ditekan dan skala nyeri saat pengkajian nyeri 5-6 (VAS) : nyeri yang

menyusahkan, sedangkan pengkajian pasien 2. Ny. A.Y, umur 85 tahun, jenis

kelamin perempuan, merasakan sakit artritis rematoid selama 7 tahun,

didapatkan data bawah lutut dan kaki kanan bengkak dan susah digerakkan,

lutut dan kaki bengak dan merah. Ekspresi wajah meringis bila kaki

digerakkan, skala nyeri 7-8 (VAS) nyeri hebat.


81

2. Diagnosa Keperawatan

Perumusan diagnosa keperawatan berdasarkan tinjauan teoritis pada penyakit

artritis rematoid dalam NANDA NIC-NOC (2015) dan berdasarkan lamanya

nyeri yang dirasakan oleh kedua pasien yakni Nyeri (Kronis)

3. Intervensi Keperawatan

Menurut Nurarif, dkk dalam NANDA NIC-NOC (2015), perencanaan

asuhan keperawatan disesuaikan dengan masalah yang dialami oleh pasien

dan prioritas masalahnya sehingga kebutuhan pasien dapat terpenuhi sesuai

perencanaan yang tersusun pada tinjauan teoritis yakni melakukan tindakan

pemberian kompres hangat dalam upaya untuk mengurangi rasa nyeri yang

dialami oleh kedua pasien

4. Implementasi Keperawatan

Implementasi dilaksanakan selama 3 hari kepada masing-masing pasien.

Pada Ny. TF dilaksanakan tanggal 5-7 Juli 2018 sampai tanggal Juli 2018

dan Ny. A.Y dilaksanakan pada tanggal 6-8 Juli 2018 sampai Juli

2018. Peneliti melakukan pengkajian keperawatan dan menentukan diagnosa

keperawatan serta rencana keperawatan sekaligus memberikan implementasi.

Pelaksanaan tindakan keperawatan ini diberikan sesuai dengan rencana

tindakan yang telah disusun, dimana tindakan keperawatan memenuhi klien

sehingga tujuan keperawatan dapat tercapai dengan baik. Adapun hasil

implementasi terhadap nyeri kronis yang dialami pasien Ny TF dengan skala

5-6 : Nyeri menyusahkan dan Ny AY dengan skala nyeri 7-8: Nyeri hebat

dikethaui bahwa setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 hari


82

nyerinya berkurang sampai pada skala 2-3 : Nyeri ringan. Hal ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Ferawati (2017) dengan judul

Efektifitas Kompres Jahe Merah Hangat Dan Kompres Serai Terhadap

Penurunan Intensitas Nyeri Arthritis Remathoid Pada Lanjut Usia Di Desa

Mojoranu Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro didapatkan bahwa Dari

hasil uji statistik dengan menggunakan Wilcoxon Signed Ranks Test

perhitungannya yang dilakukan dengan menggunakan SPSS 16,0 dengan

tingkat kemaknaan ρ=0,05 didapatkan hasil nyeri sendi sebelum

dikompres serai ρ=0,048 dan nyeri sendi setelah diberikan kompres

serai ρ=0,031 yang berarti lebih kecil dari tingkat kemaknaan ρ<0,05

sehingga artinya terdapat pengaruh pemberian kompres serai hangat

dengan penurunan nyeri sendi pada lansia di desa Mojoranu Kecamatan

Dander Kabupaten Bojonegoro. Menurut Asmadi dalam Ferawati (2017),

pemberian kompres hangat pada daerah tubuh akan memberikan sinyal ke

hypothalamus melalui sumsum tulang belakang. Ketika reseptor yang peka

terhadap panas dihypotalamus dirangsang, sistem effektor

mengeluarkan sinyal yang memulai berkeringat dan vasodilatasi perifer.

Perubahan ukuran pembuluh darah diatur oleh pusat vasomotor pada

medulla oblongata dari tangkai otak, dibawah pengaruh hypotalamus bagian

anterior sehingga terjadi vasodilatasi. Terjadinya vasodilatasi ini

menyebabkan pembuangan/kehilangan energi/panas melalui kulit meningkat.

Intervensi yang direncanakan dapat diimplementasikan karena adanya

kerjasama yang baik antara klien, keluarga klien, dan peneliti.


83

5. Evaluasi Keperawatan

Penilaian hasil akhir terhadap tindakan yang telah di implementasikan dapat

mengatasi masalah atau mengurangi keluhan nyeri yang dialami pasien 1 dan

pasien 2. Evaluasi yang dilakukan setelah tindakan dilakukan dan

menunjukkan bahwa rasa nyeri berkurang sesuai tujuan yang ditetapkan.

Setelah dilakukan implementasi 3 hari, terdapat hasil yang berbeda dari

kedua pasien yakni pasien pertama sesuai dengan hasil pengkajian, skala

nyeri yang dirasakan 5-6 yang termasuk dalam katergori nyeri berat, saat

diberikan tindakan kompres hangat, nyeri berkurang ke skala nyeri 1-2 (VAS).

Sedangkan pada pasien 2 berdasarkan hasil pengkajian, skala nyeri yang

didapatkan yakni 7-8 (VAS) dan saat diberikan tindakan kompres hangat,

skala nyeri yang dirasakan berkurang sampai skala 2-3.

C. Keterbatasan Penelitian

Peneliti mengakui bahwa dalam penelitian ini masih terdapat

keterbatasan ataupun kekurangan. Keterbatasan tersebut antara lain : Dalam

mengatasi nyeri akibat penyakit artritis rematoid intervensi yang dapat

dilakukan antara lain pemberian kompres hangat dengan air, massage lembut

pada daerah yang nyeri, teknik distraski dan teknik relaksasi, pendidikan

kesehatan namun karena keterbatasan waktu dan saat penelitian peneliti

hanya berfokus pada intrvnsi yang telah ditetapkan yakni pemberian kompres

hangat sehingga intervensi lain tidak dapat dilakukan

Anda mungkin juga menyukai