Anda di halaman 1dari 13

JURNAL SPRED - APRIL 2011, VOLUME 1 NOMOR 1

PENGARUH PEMAHAMAN AKUNTANSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK


BADAN USAHA DIBIDANG PERDAGANGAN DI KANTOR PELAYANAN PAJAK
PRATAMA BANJARMASIN

Sri Ernawati
Mellyana Wijaya

Jurusan Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIE Indonesia) Kayu Tangi Banjarmasin
Jln. H. Hasan Basry No. 9-11 Banjarmasin 70123 Telp. 0511-3304652 Faks. 0511-3305238

Artikel info Abstract

Article history: This research executed to committee tax obligation that reported
First received in 21, March income tax in Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Banjarmasin. The
2011 and was under review for purpose of this research was to test the influence of tax accounting
2 weeks understanding empirically towards the discipline of committee tax
obligation in completing income tax obligation in Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Banjarmasin. From the result of research to committee
Keywords: tax obligation that reported income tax in Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
understanding, accounting tax, Pratama Banjarmasin we can take the summary that tax accounting
income tax. understanding will give significant effect for the discipline of committee
tax obligation. Within this summary so we hope fiskus can socialize how
important to understand the tax accounting more, so we can obey to do
the discipline to pay the income tax honestly, also give the clear
information about the rules.

74
PENGARUH PEMAHAMAN AKUNTANSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN USAHA DIBIDANG PERDAGANGAN DI
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BANJARMASIN

PENDAHULUAN laporan keuangan tersebut juga berbeda.


Untuk itu apabila menggunakan laporan ke-
Perspektif hukum pajak merupakan su- uangan berdasarkan akuntansi komersial,
atu perikatan yang timbul karena adanya diperlukan rekonsiliasi fiskal untuk meng-
undang-undang yang menyebabkan timbul- hitung besarnya jumlah pajak terutang. Apa-
nya kewajiban warga negara untuk me- bila terjadi perbedaan ketentuan antara
nyetorkan sejumlah penghasilan tertentu akuntansi komersial dengan akuntansi fiskal
kepada negara, negara mempunyai kekuatan maka Undang-undang perpajakan harus
untuk memaksa. Uang pajak tersebut harus menjadi prioritas utama untuk dipatuhi
dipergunakan untuk penyelenggaraan peme- sehingga tidak menimbulkan kerugian mate-
rintahan. Dari pendekatan hukum ini mem- rial bagi wajib pajak yang bersangkutan.
perlihatkan bahwa pajak yang dipungut ha- Akuntansi pajak digunakan untuk mem-
rus berdasarkan undang-undang sehingga permudah penyusunan Surat Pemberitahuan
menjamin adanya kepastian hukum, baik Pajak (SPT) Masa dan Tahunan Pajak Peng-
bagi fiskus sebagai pengumpul pajak maupun hasilan ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
wajib pajak sebagai pembayar pajak. dimana wajib pajak tersebut terdaftar. SPT
Pemungutan pajak di Indonesia meng- Tahunan Pajak Penghasilan harus diisi sesuai
gunakan sistem self assegment dimana wajib dengan laporan keuangan fiskal dan harus
pajak diberikan kepercayaan untuk meng- dilampirkan antara akuntansi komersial de-
hitung, melaporkan dan membayar pajak ngan akuntansi komersial dengan akuntansi
sendiri. Sehingga mengharuskan wajib pajak pajak terdapat perbedaan kebijakan dalam
mengenal bagaimana tata cara perpajakan. hal pengakuan pendapatan dan biaya, hal ini
Wajib pajak Orang Pribadi (OP) dapat meng- dapat mengakibatkan besarnya pajak ter-
gunakan dua cara perhitungan, pertama utang antara akuntansi komersial dengan
dengan menggunakan norma dan kedua akuntasi pajak berbeda.
dengan pembukuan. Sedangkan wajib pajak Penelitian yang dilakukan oleh
badan harus menggunakan pembukuan. Da- Wardhani (2005) yang dilakukan pada wajib
lam rangka untuk memenuhi kewajiban pajak badan yang terdaftar di Kantor Pela-
perpajakan wajib pajak badan harus mema- yanan Pajak Palembang Ilir Timur sebanyak
hami peraturan perpajakan, tata cara pe- 85 responden. Hasil penelitian tersebut me-
laporan dan perhitungan perpajakan dengan nunjukkan bahwa faktor Pemahaman Akun-
menggunakan akuntansi perpajakan. wajib tansi Pajak memberikan kontribusi yang
pajak badan yang menggunakan pembukuan cukup besar terhadap Kepatuhan Wajib Pa-
disamping membuat laporan keuangan ko- jak Badan dalam memenuhi kewajiban pajak
mersial, wajib membuat laporan keuangan penghasilan.
fiskal. Laporan fiskal digunakan untuk meng- Dalam penelitian ini, peneliti ingin me-
hitung Pajak Penghasilan. replikasi kembali penelitian yang dilakukan
Laporan keuangan fiskal dapat disusun oleh Wardhani (2005) dengan lokasi yang
berdasarkan Undang-undang pajak dan ber- berbeda yaitu di Kantor Pelayanan Pajak
dasarkan laporan keuangan karena ada Pratama Banjarmasin dengan mengambil
perbedaan tujuan antara akuntansi pajak sampel wajib pajak badan yang terdaftar di
dan akuntansi komersial, maka laba yang Kantor Pelayanan Pajak Pratama Banjar-
dihasilkan menurut kedua sumber informasi masin.

75
JURNAL SPRED - APRIL 2011, VOLUME 1 NOMOR 1

Peneliti Terdahulu

Akuntansi Pajak Kewajiban pajak


penghasilan
Gambar 1. Model Kerangka Konseptual

Penelitian ini bertujuan untuk menguji yaitu data yang penulis kumpulkan dalam
secara empiris pengaruh pemahaman akun- bentuk angka-angka absolute dari hasil ana-
tansi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak lisis kuesioner yang di isi oleh wajib pajak
badan usaha di bidang perdagangan dalam badan.
memenuhi kewajiban pajak penghasilan di Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Banjar- Sampel
masin. Populasi dalam penelitian ini adalah se-
luruh wajib pajak badan perusahaan dagang
Kerangka Konseptual yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak
Model kerangka konseptual dapat di Pratama Banjarmasin. Sedangkan sampel
lihat pada bagan 1. yang digunakan adalah seluruh wajib pajak
Hipotesis dalam penelitian ini adalah: yang melaporkan pajak penghasilannya di
H0: Pemahaman Akuntansi Pajak tidak ber- Kantor Pelayanan Pajak Pratama Banjar-
pengaruh terhadap kepatuhan Wajib masin yang berjumlah 37 wajib pajak badan
Pajak Badan di Kantor Pelayanan Pajak (n).
Pratama Banjarmasin. Penentuan sampel dalam penelitian ini
H1: Pemahaman Akuntansi Pajak ber- menggunakan teknik penarikan sampel de-
pengaruh terhadap kepatuhan Wajib ngan metode purposive sampling yaitu
Pajak Badan di Kantor Pelayanan Pajak pengambilan sampel yang bersifat tidak acak
Pratama Banjarmasin. dan pemilihan sampel diambil berdasarkan
pertimbangan dan kriteria tertentu.
METODE PENELITIAN Kriteria yang digunakan dalam pemi-
lihan wajib pajak badan sebagai sampel
Sumber Data dan Jenis Data adalah wajib pajak badan yang terdaftar di
Sumber data yang digunakan dalam pe- Kantor Pelayanan Pajak Pratama Banjarma-
nelitian ini adalah data primer karena data sin.
penelitian diperoleh langsung dari sumber-
nya yaitu wajib pajak badan melalui peng- Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
isian kuesioner dengan pihak wajib pajak Variabel
badan yang selanjutnya akan dihitung meng- Variabel independen dalam penelitian
gunakan regresi sederhana. ini adalah pemahaman akuntansi pajak,
Jenis data yang digunakan penulis da- sedangkan variabel dependen yaitu kepa-
lam penelitian ini adalah data kuantitatif, tuhan wajib pajak badan dalam memenuhi

76
PENGARUH PEMAHAMAN AKUNTANSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN USAHA DIBIDANG PERDAGANGAN DI
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BANJARMASIN

kewajiban pajak penghasilan di Kantor Pela- mengukur kepatuhan wajib pajak badan da-
yanan Pajak Pratama Banjarmasin. lam memenuhi kewajiban pajak penghasilan
Desain penelitian yang digunakan da- di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
lam penelitian ini adalah penelitian penje- Banjarmasin.
lasan (explanatory research) karena desain Untuk meyakinkan bahwa pengukuran
ini menjelaskan dan menguji hipotesis hu- yang digunakan adalah pengukuran yang
bungan kausal antara variabel independen tepat dalam penelitian ini, maka peneliti
yaitu variabel yang mempengaruhi variabel melakukan pengujian terhadap kualitas data.
dependen. Menurut Hair et. al. (1998) kualitas data
Variabel yang digunakan untuk menguji dihasilkan dari penggunaan instrumen pene-
hipotesis penelitian ini diperoleh dari ja- litian dapat dievaluasi melalui uji reliabilitas
waban wajib pajak dari pertanyaan yang dia- dan validitas data. Uji ini dimaksudkan untuk
jukan, yang akan diukur dengan instrumen mengetahui konsistensi dan akurasi data
pengukuran dalam bentuk pertanyaan-per- yang dikumpulkan dari penggunaan instru-
tanyaan dengan 5 (lima) pilihan jawaban, men.
yaitu: (1) Sangat tidak setuju; (2) Tidak Uji reliabilitas dimaksudkan untuk
setuju; (3) Ragu-Ragu; (4) Setuju; dan, (5) mengetahui konsistensi instrumen yang
Sangat Setuju. digunakan, jika dilakukan pengukuran dua
Variabel Bebas Pemahaman Akuntansi kali atau lebih terhadap gejala yang sama
Pajak yang dilambangkan dengan X menca- dengan menggunakan alat ukur yang sama.
kup pemahaman penyusun laporan keua- Uji reliabilitas dilakukan dengan menghitung
ngan dan informasi keuangan yang sesuai cronbach alpha lebih dari 0,60 (Nunnally
dengan ketentuan perpajakan. Sedangkan (1969) dalam Ghozali, 2004).
variabel terikat kepatuhan wajib pajak badan Uji Validitas dimaksudkan untuk meng-
yang dilambangkan dengan Y mencakup ukur sah atau tidaknya suatu kuesioner
kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi dalam mengukur suatu konstruk (Ghozali,
kewajiban perpajakan secara formal. 2004). Uji dilakukan dengan uji homogenitas
data dengan uji korelasional antar skor
Instrumen Penelitian masing-masing butir dengan skor total.
Pengumpulan data dilakukan melalui
instrumen penelitian berupa kuesioner. Jenis Teknik Analisis Data
kuesioner yang digunakan adalah kuesioner Pengolahan dan analisa data dilakukan
tertutup yaitu merupakan seperangkat daf- berdasarkan analisis regresi sederhana, yaitu
tar pertanyaan/pernyataan dengan kemung- data diperoleh dari hasil kuesioner yang te-
kinan jawaban yang telah disediakan, res- lah diisi oleh wajib pajak badan, kemudian
ponden hanya memilih salah satu dari akan dinilai berdasarkan skor yang telah
beberapa alternatif jawaban yang disediakan ditetapkan kemudian diuji dengan analisis
dalam bentuk skala likert. Penelitian ini regresi sederhana untuk mengetahui penga-
menggunakan kuesioner yang didasarkan ruh pemahaman akuntansi terhadap kepa-
pada dua variabel dari pemahaman akun- tuhan Wajib Pajak Badan. Secara matematis
tansi pajak. Terdapat dua instrumen yaitu: hubungan tersebut dapat dijabarkan sebagai
(1) Instrumen untuk mengukur pemahaman berikut:
akuntansi pajak; (2) Instrumen untuk Y = a+bx

77
JURNAL SPRED - APRIL 2011, VOLUME 1 NOMOR 1

Dimana: badan sudah mengetahui tentang bagaimana


Y = kepatuhan wajib pajak badan tata cara pelaporan, perhitungan dan pem-
x = pemahaman akuntansi pajak bayaran pajak penghasilan yang diseleng-
a = nilai intercept (konstan) garakan Pajak Penghasilan yang diatur dalam
b = koefisien arah regresi Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008.
Perhitungan, pelaporan dan pembayaran
HASIL DAN PEMBAHASAN pajak terhutang yang seharusnya dilakukan
oleh wajib pajak itu sendiri, dalam kenya-
Dalam menghitung pajak penghasilan taannya di Banjarmasin ada beberapa wajib
berdasarkan Undang-undang No 36 Tahun pajak yang masih meminta konsultan pajak
2008 mengenai pajak penghasilan. Wajib (orang ketiga) untuk melakukan perhitungan,
pajak badan dikenakan tarif sebesar 28% pembayaran dan pelaporan pajak pengha-
(tahun 2009) dari laba sebelum pajak. silan terutang wajib pajak. Hal ini disebabkan
Sedangkan tahun 2010 tarif yang dikenakan masih minimnya pengetahuan wajib pajak
untuk pajak penghasilan sebesar 25% dari badan dalam menghitung pajak di Banjar-
laba sebelum pajak. Akan tetapi untuk wajib masin serta kurangnya sosialisasi langsung
pajak badan yang memiliki omset penjualan dari AR pajak yang menangani wajib pajak
sama dengan kurang dari 4,8 M maka tertentu tentang bagaimana mengisi SPT
Direktur Jenderal Pajak (DJP) memberikan yang tepat, pelaporan yang harus melam-
keringanan yakni 12,5% (2010) dari laba pirkan laporan keuangan fiskal, tarif yang
sebelum pajak. Omset penjualan sama telah ditetapkan yang diambil berdasarkan
dengan lebih dari 50 M tidak diberikan laba laporan keuangan fiskal.
fasilitas sehingga dikenakan tarif 25% dari
laba sebelum pajak (Pasal 17 ayat 2A). Untuk Uji Validitas dan Reabilitas
wajib pajak badan yang berbentu Perseroan Hasil uji validitas dan reabilitas data
Terbatas yang sahamnya terbuka (Tbk) disajikan dalam tabel 1.
dimana minimal sahamnya di jual 40% dike-
nakan tarif 20% dari laba sebelum pajak. Tabel 1. Uji Validitas Variabel Independen
Wajib pajak badan yang omsetnya berada (X)
lebih besar dari 4,8 M dan kurang dari 50M Pearson
Instrumen Sig. (2-tailed)
sebagian dapat diberikan pengurangan tarif, Correlation
dan sebagiannya lagi mengikuti tarif 25%. Instrumen 1 0,659 0,000
Pelaporan pajak penghasilan, wajib Instrumen 2 0,535 0,005
pajak wajib melaporkan pajak penghasilan Instrumen 3 0,778 0,000
dengan mengisi Surat Pemberitahuan (SPT)
Instrumen 4 0,821 0,000
dengan melampirkan laporan keuangan
Instrumen 5 0,589 0,002
fiskal dan wajib dilaporkan sebelum tanggal
30 April tahun berikutnya. Wajib pajak badan Instrumen 6 0,847 0,000
yang berada di wilayah kota Banjarmasin Instrumen 7 0,603 0,001
seluruhnya telah mengerti cara mendapat- Instrumen 8 0,564 0,003
kan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan Instrumen 9 0,743 0,000
telah mendaftarkan diri secara aktif di Kantor Instrumen 10 0,707 0,000
Pelayanan Pajak setempat. Wajib pajak

78
PENGARUH PEMAHAMAN AKUNTANSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN USAHA DIBIDANG PERDAGANGAN DI
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BANJARMASIN

Instrumen 11 0,676 0,000 Hasil uji reliabilitas dengan syarat


Instrumen 12 0,710 0,000 0.60 maka dapat disimpulkan bahwa
Instrumen 13 0,799 0,000 kuesioner yang disebarkan reliabel karena
Instrumen 14 0,715 0,000 reliabilitas X 0,921 0,60 dan reliabilitas Y
Sumber: data diolah, 2011 0,810 0,60.
Deskripsi variabel independen pene-
Pada tabel tersebut digambarkan litian disajikan pada tabel 4. Diperlihatkan
variabel independen X instrumen 1 (satu) bahwa pada instrumen 1 (pajak penghasilan
hingga instrumen 14 (empat belas) valid terutang bagi wajib pajak badan dihitung
dikarenakan skor yang dihasilkan pada berdasarkan tarif dari Penghasilan Kena
pearson correlation > 0,3. Sedangkan Pajak (PKP), kisaran jawaban responden
variabel dependen Y instrumen 1 (satu) mendekati nilai maksimum kisaran teo-
hingga instrumen 12 (dua belas) valid ritisnya dengan nilai rata-rata 3,84 dan
dikarenakan skor yang dihasilkan pada standar deviasi 1,09. Ini berarti bahwa
pearson correlation > 0,3. jawaban responden cenderung setuju bahwa
pajak penghasilan terutang bagi wajib pajak
Tabel 2. Uji Validitas Variabel Dependen (Y) badan dihitung berdasarkan tarif dari
Pearson Penghasilan Kena Pajak (PKP), yang ditun-
Instrumen Sig. (2-tailed) jukkan nilai rata-rata yang mendekati nilai
Correlation
maksimum kisaran sesungguhnya.
Instrumen 1 0,764 0,000
Untuk instrumen 2 (penghasilan kena
Instrumen 2 0,784 0,000 pajak wajib pajak badan sama dengan laba
Instrumen 3 0,298 0,073 bersih Perusahaan), kisaran jawaban res-
Instrumen 4 0,549 0,000 ponden mendekati nilai maksimum kisaran
Instrumen 5 0,7 0,000 teoritisnya dengan nilai rata-rata 3,49 dan
Instrumen 6 0,612 0,000 standar deviasi 1,24. Ini berarti bahwa ja-
Instrumen 7 0,585 0,000 waban responden cenderung setuju bahwa
Instrumen 8 0,255 0,128 penghasilan kena pajak wajib pajak badan
Instrumen 9 0,631 0,000 sama dengan laba bersih perusahaan, yang
ditunjukkan nilai rata-rata yang mendekati
Instrumen 10 0,708 0,000
nilai maksimum kisaran sesungguhnya.
Instrumen 11 0,545 0,000
Untuk instrumen 4 (laporan keuangan
Instrumen 12 0,521 0,001 merupakan hasil akhir dari proses akuntan-
Sumber: data diolah, 2011 si/pembukuan), kisaran jawaban responden
mendekati nilai maksimum kisaran teori-
Tabel 3. Reliability Statistics tisnya dengan nilai rata-rata 4,05 dan
Cronbach's standar deviasi 0,97. Ini berarti bahwa
Variabel N of Items
Alpha jawaban responden cenderung setuju bahwa
X 0,921 14 laporan keuangan merupakan hasil akhir dari
Y 0,810 12 proses akuntansi/pembukuan, yang ditun-
Sumber: data diolah, 2011 jukkan nilai rata-rata yang mendekati nilai
maksimum kisaran sesungguhnya.

79
JURNAL SPRED - APRIL 2011, VOLUME 1 NOMOR 1

Tabel 4. Deskriptive Statistics X


N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Instrumen 1 37 1.00 5.00 3,8378 1,09325
Instrumen 2 37 1.00 5.00 3,4865 1,23876
Instrumen 3 37 1.00 5.00 4,0541 1,15340
Instrumen 4 37 2.00 5.00 4,0541 0,97028
Instrumen 5 37 1.00 5.00 4,0270 1,09256
Instrumen 6 37 2.00 5.00 4,1351 0,88701
Instrumen 7 37 2.00 5.00 4,1622 1,06754
Instrumen 8 37 1.00 5.00 3,7297 1,23937
Instrumen 9 37 1.00 5.00 4,1351 1,00449
Instrumen 10 37 1.00 5.00 4,1622 0,98639
Instrumen 11 37 1.00 5.00 4,0811 1,01046
Instrumen 12 37 2.00 5.00 3,8108 1,10146
Instrumen 13 37 2.00 5.00 3,8108 0,90792
Instrumen 14 37 2.00 5.00 4,0000 0,88192
Valid N (listwise) 37
Sumber: data diolah, 2011

Instrumen 5, (menurut ketentuan per- permudah wajib pajak badan dalam meng-
pajakan, setiap wajib pajak badan diharuskan hitung besarnya penghasilan kena pajak
untuk melakukan pembukuan), kisaran (PKP), yang ditunjukkan nilai rata-rata yang
jawaban responden mendekati nilai maksi- mendekati nilai maksimum kisaran sesung-
mum kisaran teoritisnya dengan nilai rata- guhnya.
rata 4,03 dan standar deviasi 1,09. Ini berarti Instrumen 7 (pembukuan diselengga-
bahwa jawaban responden cenderung setuju rakan dengan itikat baik dan mencerminkan
bahwa ketentuan perpajakan setiap wajib keadaan atau kegiatan usaha yang sebenar-
pajak badan diharuskan untuk melakukan nya), kisaran jawaban responden mendekati
pembukuan, yang ditunjukkan nilai rata-rata nilai maksimum kisaran teoritisnya dengan
yang mendekati nilai maksimum kisaran nilai rata-rata 4,16 dan standar deviasi 1,07.
sesungguhnya. Ini berarti bahwa jawaban responden cen-
Instrumen 6, (pembukuan dalam keten- derung setuju bahwa pembukuan diseleng-
tuan perpajakan dilakukan untuk mem- garakan dengan itikat baik dan mencermin-
permudah wajib pajak badan dalam menghi- kan keadaan atau kegiatan usaha yang
tung besarnya penghasilan kena pajak (PKP), sebenarnya, yang ditunjukkan nilai rata-rata
kisaran jawaban responden mendekati nilai yang mendekati nilai maksimum kisaran
maksimum kisaran teoritisnya dengan nilai sesungguhnya.
rata-rata 4,14 dan standar deviasi 0,89. Ini Instrumen 8 (akuntansi adalah proses
berarti bahwa jawaban responden cen- pengumpulan bukti transaksi), kisaran
derung setuju bahwa pembukuan dalam ke- jawaban responden mendekati nilai mak-
tentuan perpajakan dilakukan untuk mem- simum kisaran teoritisnya dengan nilai rata-

80
PENGARUH PEMAHAMAN AKUNTANSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN USAHA DIBIDANG PERDAGANGAN DI
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BANJARMASIN

rata 3,73 dan standar deviasi 1,24. Ini berarti Instrumen 12 (dalam Pelaporan Surat
bahwa jawaban responden cenderung setuju Pemberitahuan (SPT) wajib pajak wajib
akuntansi adalah proses pengumpulan bukti melampirkan laporan keuangan fiskal), ki-
transaksi, yang ditunjukkan nilai rata-rata saran jawaban responden mendekati nilai
yang mendekati nilai maksimum kisaran se- maksimum kisaran teoritisnya dengan nilai
sungguhnya. rata-rata 3,81 dan standar deviasi 1,10. Ini
Instrumen 9 (media akuntansi adalah berarti bahwa jawaban responden cende-
jurnal, buku besar sehingga menghasilkan rung setuju dalam Pelaporan Surat Pemberi-
laporan keuangan), kisaran jawaban respon- tahuan (SPT) wajib pajak wajib melampirkan
den mendekati nilai maksimum kisaran laporan keuangan fiskal, yang ditunjukkan
teoritisnya dengan nilai rata-rata 4,14 dan nilai rata-rata yang mendekati nilai maksi-
standar deviasi 1,01. Ini berarti bahwa mum kisaran sesungguhnya.
jawaban responden cenderung setuju media Instrumen 13 (laporan keuangan fiskal
akuntansi adalah jurnal, buku besar sehingga dibuat setelah membuat laporan komersial),
menghasilkan laporan keuangan, yang ditun- kisaran jawaban responden mendekati nilai
jukkan nilai rata-rata yang mendekati nilai maksimum kisaran teoritisnya dengan nilai
maksimum kisaran sesungguhnya. rata-rata 3,81 dan standar deviasi 0,91. Ini
Instrumen 10 (jurnal adalah alat untuk berarti bahwa jawaban responden cende-
mencatat transaksi-transaksi yang terjadi di rung setuju bahwa laporan keuangan fiskal
perusahaan yang dilakukan berdasarkan dibuat setelah membuat laporan komersial,
urutan kejadian), kisaran jawaban responden yang ditunjukkan nilai rata-rata yang mende-
mendekati nilai maksimum kisaran teoritis- kati nilai maksimum kisaran sesungguhnya.
nya dengan nilai rata-rata 4,16 dan standar Instrumen 14 (dengan menggunakan
deviasi 0,99. Ini berarti bahwa jawaban akuntansi perpajakan dengan tepat dalam
responden cenderung setuju Jurnal adalah perhitungan pajak penghasilan), kisaran
alat untuk mencatat transaksi-transaksi yang jawaban responden mendekati nilai maksi-
terjadi di perusahaan yang dilakukan berda- mum kisaran teoritisnya dengan nilai rata-
sarkan urutan kejadian, yang ditunjukkan rata 4,00 dan standar deviasi 0,88. Ini berarti
nilai rata-rata yang mendekati nilai maksi- bahwa jawaban responden cenderung setuju
mum kisaran sesungguhnya. bahwa laporan keuangan fiskal dibuat
Instrumen 11 (buku besar pencatatan setelah membuat laporan komersial, yang
transaksi keuangan yang mengkonsolidasi- ditunjukkan nilai rata-rata yang mendekati
kan masukan dari semua jurnal akuntansi), nilai maksimum kisaran sesungguhnya.
kisaran jawaban responden mendekati nilai Sedangkan deskripsi variabel Dependen
maksimum kisaran teoritisnya dengan nilai penelitian disajikan pada tabel 5. Diper-
rata-rata 4,08 dan standar deviasi 1,01. Ini lihatkan bahwa pada instrumen 1 (dalam
berarti bahwa jawaban responden cende- mendapatkan NPWP (Nomor Pokok Wajib
rung setuju buku besar pencatatan transaksi Pajak), wajib pajak seharusnya mendaftarkan
keuangan yang mengkonsolidasikan ma- diri secara aktif dan mandiri ke KPP (Kantor
sukan dari semua jurnal akuntansi, yang Pelayanan Pajak) setempat), kisaran jawaban
ditunjukkan nilai rata-rata yang mendekati responden mendekati nilai maksimum ki-
nilai maksimum kisaran sesungguhnya. saran teoritisnya dengan nilai rata-rata 3,95
dan standar deviasi 1,20. Ini berarti bahwa

81
JURNAL SPRED - APRIL 2011, VOLUME 1 NOMOR 1

jawaban responden cenderung setuju untuk rata-rata yang mendekati nilai maksimum
mendaftarkan diri secara aktif ke KPP se- kisaran sesungguhnya.
tempat, yang ditunjukkan nilai rata-rata yang Untuk instrumen 4 (perhitungan pajak
mendekati nilai maksimum kisaran sesung- terhutang seharusnya dilakukan sendiri oleh
guhnya. wajib pajak), kisaran jawaban responden
Instrumen 2 (peraturan perpajakan mendekati nilai maksimum kisaran teori-
yang mengatur tentang tata cara tisnya dengan nilai rata-rata 3,43 dan
perhitungan, pembayaran dan pelaporan standar deviasi 1,16. Ini berarti bahwa ja-
pajak penghasilan diselenggarakan berdasar- waban responden cenderung setuju perhi-
kan Undang-Undang Perpajakan Nomor 36 tungan pajak terhutang dilakukan sendiri
tahun 2008), kisaran jawaban responden oleh wajib pajak, yang ditunjukkan nilai rata-
mendekati nilai maksimum kisaran teo- rata yang mendekati nilai maksimum kisaran
ritisnya dengan nilai rata-rata 3,76 dan sesungguhnya.
standar deviasi 1,16. Ini berarti bahwa Instrumen 5 (wajib pajak menyetorkan
jawaban responden cenderung setuju untuk sendiri jumlah pajak terhutang kepada
menggunakan Undang-Undang Perpajakan negara), kisaran jawaban responden mende-
No 36 tahun 2008. kati nilai maksimum kisaran teoritisnya
Instrumen 3 (seluruh wajib pajak di dengan nilai rata-rata 3,57 dan standar
Indonesia menggunakan sistem self asseg- deviasi 0,93. Ini berarti bahwa jawaban res-
ment), kisaran jawaban responden mende- ponden cenderung setuju perhitungan pajak
kati nilai maksimum kisaran teoritisnya terhutang dilakukan sendiri oleh wajib pajak,
dengan nilai rata-rata 3,43 dan standar yang ditunjukkan nilai rata-rata yang men-
deviasi 1,36. Ini berarti bahwa jawaban dekati nilai maksimum kisaran sesungguh-
responden cenderung setuju menggunakan nya.
sistem self assegment, yang ditunjukkan nilai

Tabel 5. Deskriptive Statistics Y


N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Instrumen 1 37 1.00 5.00 3,9459 1,20060
Instrumen 2 37 1.00 5.00 3,7568 1,16441
Instrumen 3 37 1.00 5.00 3,4324 1,36505
Instrumen 4 37 1.00 5.00 3,4324 1,16763
Instrumen 5 37 1.00 5.00 3,5676 0,92917
Instrumen 6 37 1.00 5.00 3,7838 1,08359
Instrumen 7 37 1.00 5.00 3,6757 1,05552
Instrumen 8 37 1.00 5.00 3,4865 1,12105
Instrumen 9 37 1.00 5.00 4,0270 1,25801
Instrumen 10 37 1.00 5.00 4,1081 1,04838
Instrumen 11 37 1.00 5.00 3,1351 1,29448
Instrumen 12 37 1.00 5.00 3,3243 1,39551
Valid N (listwise) 37
Sumber: data diolah, 2011

82
PENGARUH PEMAHAMAN AKUNTANSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN USAHA DIBIDANG PERDAGANGAN DI
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BANJARMASIN

Instrumen 6 (wajib pajak dapat mengisi Instrumen 10 (pelaporan pajak


dengan benar semua bagian formulir SPT penghasilan wajib pajak badan paling lambat
Tahunan), kisaran jawaban responden bulan April), kisaran jawaban responden
mendekati nilai maksimum kisaran teo- mendekati nilai maksimum kisaran teo-
ritisnya dengan nilai rata-rata 3,78 dan ritisnya dengan nilai rata-rata 4,11 dan
standar deviasi 1,08. Ini berarti bahwa ja- standar deviasi 1,05. Ini berarti bahwa
waban responden cenderung setuju bahwa jawaban responden cenderung setuju pela-
wajib pajak dapat mengisi dengan benar poran pajak penghasilan wajib pajak badan
semua bagian formulir SPT Tahunan, yang paling lambat bulan April, yang ditunjukkan
ditunjukkan nilai rata-rata yang mendekati nilai rata-rata yang mendekati nilai mak-
nilai maksimum kisaran sesungguhnya. simum kisaran sesungguhnya.
Untuk instrumen 7 (Wajib pajak badan Sedangkan instrumen 11 (berdasarkan
melaporkan sendiri SPT Tahunan badan), ki- undang-undang pajak penghasilan no 36 ta-
saran jawaban responden mendekati nilai hun 2008 tarif yang dikenakan untuk wajib
maksimum kisaran teoritisnya dengan nilai pajak badan adalah 25% dari laba bersih
rata-rata 3,68 dan standar deviasi 1,06. Ini yang diperoleh wajib pajak), kisaran jawaban
berarti bahwa jawaban responden cende- responden mendekati nilai maksimum kisa-
rung setuju bahwa wajib pajak badan ran teoritisnya dengan nilai rata-rata 3,14
melaporkan sendiri SPT Tahunan badan, dan standar deviasi 1,29. Ini berarti bahwa
yang ditunjukkan nilai rata-rata yang men- jawaban responden cenderung setuju tarif
dekati nilai maksimum kisaran sesungguh- yang dikenakan untuk wajib pajak badan
nya. adalah 25% dari laba bersih yang diperoleh
Sedangkan instrumen 8 (pengisian SPT wajib pajak, yang ditunjukkan nilai rata-rata
mudah dilakukan), kisaran jawaban res- yang mendekati nilai maksimum kisaran
ponden mendekati nilai maksimum kisaran sesungguhnya.
teoritisnya dengan nilai rata-rata 3,49 dan Instrumen 12 (sanksi denda 2%
standar deviasi 1,12. Ini berarti bahwa ja- dikenakan kepada wajib pajak yang ter-
waban responden cenderung setuju bahwa lambat membayar pajak), kisaran jawaban
Pengisian SPT mudah dilakukan, yang ditun- responden mendekati nilai maksimum ki-
jukkan nilai rata-rata yang mendekati nilai saran teoritisnya dengan nilai rata-rata 3,32
maksimum kisaran sesungguhnya. dan standar deviasi 1,39. Ini berarti bahwa
Untuk instrumen 9 (Bisa menggunakan jawaban responden cenderung setuju Sanksi
konsultan dalam menghitung, melaporkan, denda 2% dikenakan kepada wajib pajak
dan menyetorkan pajak penghasilan badan), yang terlambat membayar pajak, yang
kisaran jawaban responden mendekati nilai ditunjukkan nilai rata-rata yang mendekati
maksimum kisaran teoritisnya dengan nilai nilai maksimum kisaran sesungguhnya.
rata-rata 4,03 dan standar deviasi 1,26. Ini
berarti bahwa jawaban responden cende- Pengujian Hipotesis
rung setuju menggunakan konsultan dalam Untuk pengujian hipotesis, yaitu pe-
menghitung, melaporkan, dan menyetorkan ngaruh simultan variabel independen diuji
pajak penghasilan badan, yang ditunjukkan dengan uji F dan hipotesis pengaruh secara
nilai rata-rata yang mendekati nilai mak- parsial akan di uji menggunakan koefisien
simum kisaran sesungguhnya. korelasi parsial (uji t).

83
JURNAL SPRED - APRIL 2011, VOLUME 1 NOMOR 1

Tabel 8. Coefficients
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 0,901 0,403 2,239 0,032
X 0,691 0,100 0,760 6,916 0,000
Sumber: data diolah, 2011

Dimana hasil analisis regresi tersebut dipe- ditunjukkan pada angka R Square (R2)
roleh persamaan: koefisien determinasi ganda menunjukkan
Y=0,901 + 0,691 X presentase variasi total dalam variabel de-
Persamaan di atas dapat diartikan: penden Y yang dijelaskan oleh variabel
1. Koefisien regresi (b) untuk variabel X Independen (X) (angka korelasi yang di
bertanda positif. Ini menunjukkan bahwa kuadratkan atau 0,7602) sebesar 0,577. Ang-
variabel Pemahaman Akuntansi Pajak (X) ka R Square disebut juga sebagai koefisien
memberi pengaruh positif dan signifikan determinasi. Besarnya angka koefisien de-
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan terminasi, 0,577 atau sama dengan 57,7%
(Y) Variabel Y dapat dijelaskan oleh variabel X.
2. Korelasi atau keeratan hubungan antar Sedangkan sisanya (100%-57,7% = 42,3%)
variabel X dan Y adalah sebesar 0,76. merupakan faktor lain yang tidak dima-
Artinya hubungan antara kedua variabel sukkan dalam penelitian ini. Hal ini menun-
tersebut kuat. Korelasi positif menunjuk- jukkan bahwa faktor pemahaman akuntansi
kan bahwa hubungan antara pemahaman pajak (X) memberikan pengaruh positif
akuntansi pajak dan kepatuhan wajib terhadap kepatuhan wajib pajak badan (Y)
pajak badan adalah tidak langsung se- dalam memenuhi Kewajiban Pajak Peng-
arah. Artinya semakin meningkat pe- hasilan. Sedangkan variabel lainnya yang
mahaman akuntansi pajak maka akan tidak diteliti dalam penelitian ini, misalnya
semakin meningkat pula kepatuhan wajib adalah variabel Pemahaman Prosedur Per-
pajak badan dalam memenuhi kewaji- pajakan, Undang-undang pajak penghasilan,
bannya. sosialisasi perpajakan, penegakkan hukum
Pengujian Hipotesis menggunakan uji dan lain-lain.
statistik t, yaitu membandingkan tHitung Keeratan hubungan antar variabel inde-
dengan tTabel. Karena tHitung (6,916) > tTabel penden dengan variabel dependen ditunjuk-
(2,03011). Maka maka HO Ditolak dan H1 kan dengan nilai R=0,760 hal ini menunjuk-
diterima.artinya koefisien regresi signifikan. kan bahwa variabel independen mempunyai
Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa hubungan yang kuat dalam mempengaruhi
Pemahaman Akuntansi Pajak mempunyai kepatuhan Wajib Pajak Badan dalam me-
pengaruh positif dan signifikan terhadap menuhi kewajiban pajak penghasilan.
Kepatuhan Wajib Pajak Badan. Dari uraian di atas, ditunjukkan bahwa
Pengaruh Pemahaman Akuntansi Pajak masih rendahnya tingkat Pemahaman Akun-
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan Da- tansi Pajak yang berpengaruh terhadap Ke-
lam memenuhi kewajiban Pajak Penghasilan patuhan Wajib Pajak Badan dalam me-

84
PENGARUH PEMAHAMAN AKUNTANSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN USAHA DIBIDANG PERDAGANGAN DI
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BANJARMASIN

menuhi kewajiban pajak penghasilan. Hal lebih murah. Karena dengan mengetahui
tersebut dikarenakan sebagian besar badan akuntansi perpajakan kita dapat memikirkan
atau perusahaan masih menggunakan jasa cara agar bagaimana membayar pajak peng-
konsultan dalam pengisian SPT (Surat Pem- hasilan dengan tarif yang murah akan tetapi
beritahuan Tahunan). tidak melanggar ketentuan Undang-undang
Besarnya Standar Error of the Estimate perpajakan (KUP).
(SEE) ialah 0,44294 (untuk variabel pema- Berdasarkan kuesioner yang dibagi-
haman akuntansi pajak) dan Angka Standar kan, sebagian koresponden masih tidak me-
Deviasi (STD) dapat dilihat pada descriptive mahami dan mengerti akuntansi perpajakan
statistics. Standar Error of the Estimate (SEE) dengan baik. Karena dalam melakukan
lebih kecil di bandingkan dengan angka kegiatannya mereka menggunakan jasa
Standar Deviasi (STD), maka angka SEE baik konsultan pajak. Sehingga mereka tinggal
untuk dijadikan sebagai angka predictor menerima apa yang telah dihitung oleh
dalam menentukan kepatuhan wajib pajak konsultan pajak.
badan (SEE<STD). Faktor Pemahaman Akuntansi yang
Uji ANOVA menghasilkan angka F se- berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib
besar 47,829 dengan tingkat signifikan (ang- Pajak Badan dalam memenuhi Kewajiban
ka probabilitas) sebesar 0,000. Karena angka Pajak Penghasilan. Pemahaman Akuntansi
probabilitas 0,000 < dari 0,05 model regresi Pajak, memberikan pengaruh yang positif
ini layak untuk digunakan dalam mem- dan signifikan, terhadap Kepatuhan Wajib
prediksi variabel Kepatuhan Wajib Pajak Pajak Badan dalam memenihi kewajiban
Badan atau bisa dikatakan Pemahaman pajak penghasilan di Kantor Pelayanan Pajak
Akuntansi Pajak (X) berpengaruh terhadap Pratama Banjarmasin.
Kepatuhan Wajib Pajak Badan (Y).
Saran
PENUTUP Untuk meningkatkan kepatuhan wa-
jib pajak disarankan untuk terus mening-
Simpulan katkan penyuluhan dan bimbingan kepada
Hasil penelitian ini menunjukkan wajib pajak, misalnya dengan mengadakan
bahwa faktor Pemahaman Akuntansi Pajak pelatihan-pelatihan perpajakan, menyebar-
memberikan kontribusi yang cukup besar kan peraturan yang baru dan adanya
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan kepastian hukum.
dalam memenuhi kewajiban pajak peng- Memperbaiki citra aparatur perpajak-
hasilan. Hal ini berarti adanya kesinam- an dengan cara meningkatkan disiplin diri
bungan kerja antara wajib pajak dengan agar tidak koropsi, kolusi, dan nepotisme
aparatur perpajakan. sehingga masyarakat memandang aparatur
Selama wajib pajak memahami perpajakan dapat menggunakan uang dari
akuntansi pajak maka wajib pajak akan patuh masyarakat yang dipungut melalui pajak
dalam menghitung, membayar, dan mela- dapat digunakan sebagai-mana mestinya.
porkan pajak penghasilan mereka secara Mempermudah tata cara pelaporan
terbuka dan jujur. Dengan memahami secara pajak, dan memberikan layanan yang ter-
benar Akuntansi perpajakan maka wajib baik bagi wajib pajak sehingga timbul
pajak dapat membayar pajak dengan tarif

85
JURNAL SPRED - APRIL 2011, VOLUME 1 NOMOR 1

kesadaran masyarakat untuk patuh dalam Jonathan, Sawarno, 2009. Statistik Itu Mu-
kewajiban perpajakan. dah. Penerbit CV Andi Offset, Yogya-
karta.
DAFTAR PUSTAKA Mardiasmo, 2003. Perpajakan. Ardi Offset,
Yogyakarta.
Anastasia, Diana, Setiawati, Lilis, 2004. Suandy, Erly, 2006. Perencanaan Pajak. PT
Perpajakan Indonesia Konsep, Aplikasi, Salemba Empat, Yogyakarta.
dan Penuntun Praktis. Andi, Setiawan, Agus, Musri, Basri, 2006. Perpa-
Yogyakarta. jakan Umum. PT Raja Grafindo Persa-
Brotodiharjo, R., Santoso, 1991. Pengantar da, Jakarta.
Ilmu Hukum Pajak. PT Eresco, Bandung. Rochmat Soemitro, 1994. Pengantar Singkat
Gunadi, Dhony Herfan, 1997. Akuntansi Pa- Hukum Pajak. PT Eresco, Bandung.
jak. Cetakan ketiga, Grasindo, Jakarta. Waskita, Sinung Wahyu, 2009. Modul PPh
Gunadi, 1997. Akuntansi Pajak Sesuai Badan. Politeknik Ubaya, Surabaya.
dengan Undang-undang Pajak Baru. PT Wardhani, 2005. Pengaruh Pemahaman
Grasindo, Jakarta. Akuntansi Pajak terhadap Kepatuhan
Ilyas, Wirawan B., dan Woluyo, 2000. Wajib Pajak Badan dalam Memenuhi
Perpajakan Indonesia. Penerbit Salem- Kewajiban Pajak Penghasilan di KPP
ba Empat, Jakarta. Palembang Ilir Tmur. Jurnal IBA, Pa-
lembang.

86

Anda mungkin juga menyukai