BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN
HIPOTESIS
2.1
Kajian Pustaka
2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi
2.1.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi merupakan salah satu bagian yang terpenting dari
seluruh informasi yang diperlukan oleh pihak manajemen. Untuk mengetahui lebih
lanjut tentang Sistem Informasi Akuntansi, terdapat penjelasan mengenai Sistem
Informasi Akuntansi menurut beberapa ahli.
1. Sistem
Menurut Azhar Susanto (2008:22), Sistem adalah kumpulan/group dari sub
sistem/bagian/komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling
berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu
tujuan tertentu.
Menurut Mulyadi (2008:3), Sistem merupakan suatu organisasi formulir,
catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan
informasi keuangan yang dibutuhkan manajemen guna memudahkan pengelolaaan
perusahaan.
Sedangkan Sistem menurut Romney dalam Dewi Fitriasari dan Deny Arnos
Kwary (2004:2) adalah : Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponenkomponen yang selain berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai tujuan.
Berdasarkan pengertian diatas menunjukkan bahwa sistem merupakan suatu
kesatuan yang terdiri dari beberapa komponen baik phisik ataupun non phisik yang
saling bekerja sama satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan tertentu.
15
2. Informasi
Menurut Azhar Susanto (2008:38), Informasi adalah hasil pengolahan data
yang memberikan arti dan manfaat. Sedangkan menurut Baridwan (2005:5),
Informasi adalah data yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar dalam
pengambilan keputusan yang tepat.
Berdasarkan pengertian diatas menunjukkan bahwa informasi merupakan
hasil pengolahan data yang berguna sebagai dasar untuk mengambil keputusan.
Mc.Leod dalam Azhar susanto (2008:38) menyebut informasi yang
berkualitas apabila informasi tersebut memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
0
Accuracy ( Akurat)
Artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Pengujian
akurasi dilakukan oleh dua orang atau lebih yang berbeda, apabila pengujian
tersebut menghasilkan hasil yang sama maka data tersebut dianggap akurat.
1
Timely ( Tepat waktu)
Artinya informasi itu harus bersedia atau ada pada saat informasi tersebut
diperlukan, tidak besok atau tidak beberapa jam lagi.
2
Relevant (Relevan)
Artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan oleh
individu yang ada di berbagai tingkatan dan bagian dalam organisasi.
3
Complete (Lengkap)Artinya informasi harus diberikan secara lengkap.
Misalnya informasi tentang penjualan tidak ada bulannya atau tidak ada data
fakturnya.
3. Akuntansi
Menurut Azhar Susanto (2008:4), Akuntansi adalah bahasa bisnis, setiap
organisasi menggunakannya sebagai bahasa komunikasi saat berbisnis.
Menurut Niswonger, Warren, Reeve dan Fess yang dialih bahasakan oleh
Helda Gunawan (1999:6), Akuntansi adalaan oleh Helda Gunawan (1999:6),
16
17
Formulir
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya
transaksi. Formulir sering disebut dokumen, karena dengan formulir ini
peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam (didokumentasikan) di atas
secarik kertas.
Jurnal
Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat,
mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Dalam
jurnal ini, data keuangan untuk pertama kalinya diklasifikasikan menurut
penggolongan yang sesuai dengan informasi yang akan disajikan dalam
laporan keuangan.
Buku Besar
Buku besar (general ledger) terdiri dari rekening-rekening pembantu yang
digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya
dalam jurnal. Rekening-rekening dalam buku besar ini disediakan sesuai
dengan unsur-unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.
Buku Pembantu
Buku pembantu ini terdiri dari rekening-rekening pembantu yang terinci data
keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar. Buku
besar dan buku pembantu merupakan catatan akuntansi akhir (book of final
entry), yang berarti tidak ada catatan akuntansi lain lagi sesudah data
akuntansi diringkas dan digolongkan dalam rekening buku besar dan buku
pembantu.
Laporan
Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi. Laporan
dapat berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan pada layar monitor
komputer. Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat
18
berupa neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan laba yang ditahan,
laporan harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok
penjualan, daftar umur piutang, daftar utang yang akan dibayar, daftar saldo
persediaan yang lambat penjualannya.
2.1.1.3 Fungsi Sistem Informasi Akuntansi
Fungsi sistem informasi akuntansi menurut Hall yang dialih bahasakan oleh
Dewi Fitriasari (2007:12) adalah :
0
Pekerjaan yang sifatnya yang berulang dapat diminimalisir.
1
Sistem penyimpanan data menjadi lebih sistematis.
2
Mengurangi tingkat kesalahan.
3
Pekerjaan menjadi lebih mudah karena Sistem Informasi Akuntansi sudah
berjalan. Dalam hal ini akuntan hanya melakukan secara safing untuk membuktikan
bahwa Sistem Informasi Akuntansi sudah berjalan dengan benar.
Lebih lanjut Steinbert yang dialdengan benar.
0
Lebih lanjut Steinbert yang dialih bahasakan oleh Mulyadi (2006:3)
menyatakan Sistem Ivitas-aktivitas yang dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya
yang dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas tersebut, dan para pelaku yang terlibat
dalam berbagai aktivitas tersebut, agar pihak manajemen, para pegawai, dan pihakpihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang hal-hal tersebut.
1
Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk
membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan.
2
Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset
organisasi. Termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia
saat dibutuhkan.
2.1.1.4 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
19
kepada
manajemen
dalam
melakukan
tugasnya
sehingga
dapat
20
3. Manusia (Brainware)
4. Prosedur (Procedure)
5. Basis data (Database)
6. Teknologi Jaringan komunikasi (Communication Network Technology)
Penjelasan dari komponen-komponen sistem informasi akuntansi di
atas adalah sebagai berikut:
1. Perangkat Keras (Hardware)
Hardware merupakan peralatan phisik yang dapat digunakan untuk
mengumpulkan, memasukkan, memproses, menyimpan dan mengeluarkan
hasil pengolahan data dalam bentuk informasi.
a. Bagian Input (Input Device)
Peralatan input merupakan alat-lat yang dapat digunakan untuk
memasukkan data kedalam komputer. Ada beberapa contoh peralatan yang
dapat digunakan untuk memasukkan data seperti berbentuk teks (seperti
keyboard); atau berbentuk image (seperti scanner, kamera digital), suara,
video (seperti kamera video) dan penunjuk (seperti mouse). Dan beberapa
contoh lagi seperti Optical Code Recognition (OCR), touch screen, floppy
disk, hardisk, NAS 300G, driver CD ROM/RW, DVD ROM/RW, digitizer dan
lain-lain.
b. Bagian Pengolah Utama dan Memori
CPU (Central Processing Unit) yang terdiri dari komponen-komponen
seperti:
0
21
Memory
Motherboard
Hardisk
Floppy disk
CD ROM
Expansion slots
d. Bagian komunikasi
Peralatan komunikasi adalah peralatan-peralatan yang digunakan agar
komunikasi data bisa berjalan dengan baik. Ada banyak jenis peralatan
komunikasi, beberapa diantaranya adalah :
0
22
23
(2) Interpreter
Interpreter merupakan software yang berfungsi sebagai
penterjemah bahasa yang dimengerti oleh manusia kedalam bahasa
yang dimengerti oleh komputer (bahasa mesin) perintah per
perintah.
(3) Compiler
Compiler berfungsi untuk menterjemahkan bahasa yang
dipahami oleh manusia kedalam bahasa yang dipahami oleh
komputer secara langsung satu file.
(4) Application Software
Perangkat lunak aplikasi atau sering juga disebut paket
aplikasi merupakan software jadi yang siap untuk digunakan.
Software ini dibuat oleh perusahaan perangkat lunak tertentu
(software house) baik dari dalam maupun luar negeri yang
umumnya berada di Amerika.
Macam-macam application software:
0
Presentasi (powerpoint)
24
3. Manusia (Brainware)
Brainware atau sumber daya manusia (SDM) merupakan bagian
terpenting dari komponen sistem informasi dalam dunia bisnis yang
dikenal sebagai sistem informasi akuntansi. Komponen SDM ini
merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan komponen lainnya didalam
suatu sistem informasi sebagai hasil dari perencanaan, analisis,
perancangan,
dan
strategi
implementasi
yang
didasarkan
kepada
sistem
informasi
merupakan
sponsor
terhadap
25
4. Prosedur (Procedure)
Prosedur merupakan rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan
secara berulang-ulang dengan cara yang sama. Sedangkan aktivitas pada
dasarnya melakukan suatu kegiatan berdasarkan informasi yang masuk dan
persepsi yang dimiliki tentang informasi.
5. Basis Data (Database)
26
27
28
memperluas bisnis atau pelayanan, dan dapat meningkatkan keunggulan bersaing dari
perusahaan (Endah Widiowati dan Didi Achjari, 2004:34).
Berbagai variabel yang mempengaruhi efektivitas sistem informasi telah
dikemukakan oleh banyak peneliti. Weber (1999) menggunakan system quality,
information quality, perceived usefulness, computer self-efficacy, perceived ease of
use, use (amount, type), IS satisfaction, individual impact, dan organizational impact
sebagai variabel-variabel yang menentukan efektivitas suatu sistem informasi.
Model pengukuran keberhasilan sistem informasi yang lain dikemukakan oleh
William H. DeLone dan Ephraim R. McLean, yang dikenal dengan D&M IS Success
Model (DeLone dan McLean, 1992) dalam Endah Widiowati dan Didi Achjari (2004).
Model DeLone dan McLean terdiri dari enam variabel, yaitu:
0
System Quality meliputi keterkinian data, akurasi sistem, efisiensi sistem, pemanfaatan
sumber daya, kegunaan fasilitas dan fungsi, kenyamanan dalam mengakses, waktu
respon, dan waktu turnaround.
1
Information Quality, berkaitan dengan output sistem informasi. Information
Quality meliputi dapat dimengerti, dapat dibaca, kejelasan, format, ketidak-biasan,
akurasi informasi, ketepatan, keandalan, keterkinian, tingkat kepentingan, keunikan, dan
tampilan.
2
Service Quality , berkaitan dengan tingkat pengendalian user atas sistem,
kepercayaan user terhadap sistem, upgrade hardware baru, standarisasi hardware, sikap
positif staf pendukung terhadap user, efektivitas biaya sistem informasi, dan tingkat
pelatihan bagi user.
29
adalah
alat
yang
digunakan
individu
untuk
membantu
30
aktivitas input, pemrosesan, dan output pada sistem informasi, software komputer
yang terdiri atas instruksi-instruksi yang telah diprogram untuk mengontrol dan
mengkoordinasi kerja perangkat keras komputer, teknologi penyimpanan data,
teknologi telekomunikasi yang memudahkan para manajer berkomunikasi dari satu
tempat ke tempat lain.
Maharsi (2000:128) mendefinisikan teknologi informasi sebagai perpaduan
antara teknologi komputer dan telekomunikasi dengan teknologi lain seperti
perangkat keras, perangkat lunak, database, teknologi jaringan, dan peralatan
telekomunikasi lainnya. Teknologi informasi adalah salah satu alat bagi para manajer
untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan usahanya.
Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan
istilah Information technology (IT) adalah istilah umum yang menjelaskan teknologi
apapun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan,
mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi dan
komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari Teknologi
Informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV, peralatan
rumah tangga elektronik, dan peranti genggam modern (misalnya ponsel).
http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_informasi
Dari definisi di atas, nampak bahwa teknologi informasi tidak hanya terbatas
pada teknologi komputer yang berhubungan dengan perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software), tetapi juga termasuk teknologi telekomunikasi. Dengan
31
kata lain bahwa teknologi informasi merupakan hasil konvergensi antara teknologi
komputer dan teknologi telekomunikasi.
32
dibandingkan dengan alat-alat lain yang diciptakan manusia. (Ni Luh Sari Widhiyani,
2008:221)
Menurut Thompson.et.al (1991;1994) dalam Dedi Rianto Rahadi (2007)
kemanfaatan TI merupakan manfaat yang diharapkan oleh pengguna TI dalam
melaksanakan tugasnya. Pengukuran kemanfaatan tersebut berdasarkan frekuensi
penggunaan dan diversitas/keragaman aplikasi yang dijalankan. Thompson (1991)
juga menyebutkan bahwa individu akan menggunakan TI jika mengetahui manfaat
positif atas penggunaannya.
Chin dan Todd (1995) dalam Dedi Rianto Rahadi (2007) memberikan
beberapa dimensi tentang kemanfaatan TI. Menurut Chin dan Todd (1995)
kemanfaatan dapat dibagi kedalam dua kategori, yaitu:
0
33
2.
1 Bermanfaat (usefull),
2 Menambah produktifitas (Increase productivity).
Efektifitas meliputi dimensi :
0 Mempertinggi efektivitas (enchance my effectiveness),
1 Mengembangkan kinerja pekerjaan (improve
performance).
my
job
34
35
Faktor kemampuan
a. Pengetahuan : pendidikan, pengalaman, latihan, dan minat.
b. Keterampilan : kecakapan dan kepribadian.
faktor motivasi
a. Kondisi sosial seperti lingkungan keluarga dan tempat tinggal.
b. Fisiologis (persepsi) dan egoistis (sifat egois).
Penilaikan kinerja pada dasarnya merupakan penilaian perilaku manusia
36
pemakai akan diberikan evaluasi berdasarkan pada suatu kenyataan apakah teknologi
sistem informasi yang diterapkan dalam perusahaan sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan mereka.
37
1
2
5
6
Perbaikan kinerja
Penilaian kinerja memungkinkan suatu organisasi untuk mengetahui tingkat
kinerja individu sehingga organisasi tersebut dapat membuat keputusan yang
tepat dalam rangka memperbaiki kinerja individu.
Penyesuaian kompensasi
Organisasi dapat menentukan kompensasi yang akan diberikan kepada setiap
individu sesuai dengan kinerja yang telah dicapai oleh individu tersebut.
Keputusan penempatan
Penilaian kinerja dapat membantu organisasi dalam membuat keputusan yang
berhubungan dengan penempatan individu dalam organisasi, misalnya
mengenai promosi dan rotasi karyawan.
Kebutuhan pelatihan dan pengembangan
Dengan mengetahui tingkat kinerja individu melalui penilaian kinerja,
organisasi dapat menentukan perlu tidaknya pelatihan dan pengembangan
dilakukan bagi individu dalam organisasi tersebut.
Perencanaan dan pengembangan karir
Penilaian kinerja dapat menunjukkan ada tidaknya kebutuhan untuk
melakukan perencanaan dan pengembangan karir bagi individu dalam suatu
organisasi.
Defisiensi proses penempatan karyawan
Penilaian kinerja individu memungkinkan organisasi untuk menilai ketepatan
proses penempatan individu sebagai karyawan dalam suatu organisasi.
Mengindikasikan ketidakakuratan informasi
Penilaian kinerja dapat menunjukkan ketidakakuratan informasi yang
berhubungan dengan sumber daya manusia (SDM) dalam organisasi, misalnya
informasi mengenai perencanaan pengembangan SDM. Ketidakakuratan
informasi dapat menyebabkan penurunan kinerja individu dalam suatu
organisasi.
Mendeteksi kesalahan rancangan pekerjaan
Tingkat kinerja individu yang diketahui melalui penilaian kinerja dapat
menunjukkan ada tidaknya kesalahan rancangan pekerjaan dalam organisasi.
38
10
0
Membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan personalia
secara umum.
1
Membantu manajemen untuk memutuskan program pelatihan dan program
pengembangan karyawan yang dibutuhkan.
2
Membantu manajemen untuk melakukan perbaikan dan pengembangan proses
operasi bisnis perusahaan.
Penilaian kinerja bermanfaat bagi organisasi untuk mengukur
keberhasilan tujuan yang telah ditetapkan karena pengukuran kinerja
organisasi secara tidak langsung ditunjukkan oleh tingkat pencapaian kinerja
individu.
2.2
Kerangka Pemikiran
39
40
41
42
43
dipercaya dapat memenuhi kebutuhan tugas mereka dan sesuai dengan kebutuhan
tugas mereka.
Goodhue dan Thomson (1995) menyatakan bahwa kesesuaian tugas dengan
teknologi akan mengarahkan individu untuk mencapai kinerja yang lebih baik.
Penerapan sistem informasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan pemakai tidak akan
memberikan manfaat bagi peningkatan kinerja individu. Model dasar yang digunakan
dalam penelitian ini adalah model yang dikembangkan oleh Goodhue (1995) yang
mencoba mengukur keberhasilan sistem informasi yang diimplementasikan dalam
organisasi/perusahaan dengan menggunakan evaluasi pemakai (Irwansyah, 2003).
Model ini merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan oleh
Gooodhue dan Thompson (1995) dalam (Jumaili, 2005) yang sebelumnya mencoba
melihat hubungan teknologi informasi dengan kinerja (technology to performance
chain/TPC). Dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa teknologi dalam sistem
informasi mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja individu jika teknologi
tersebut dimanfaatkan dan sesuai dengan kebutuhan tugas yang didukungnya.
Salah satu konsep yang menjelaskan mengenai dampak teknologi informasi
terhadap kinerja adalah pandangan yang berbasis pada sumber daya (resource based
view) dari sebuah organisasi, yang menghubungkan kinerja dari organisasi dengan
sumber daya-sumber daya serta keahlian-keahlian yang sesuai dengan kebutuhan
organisasi (Barney, 1991 dalam Djatikusumo, 2005). Teknologi informasi merupakan
salah satu sumber daya penting dalam organisasi. Pemanfaatan teknologi informasi
sangat dipengaruhi oleh sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki organisasi
44
informasi
yang
dimanfaatkan
secara
maksimal
dapat
mempermudah pelaksanaan tugas oleh setiap individu dalam organisasi. Hal ini akan
mempengaruhi peningkatan kinerja individu dalam organisasi tersebut. Penelitian ini
bertujuan menguji adanya pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi terhadap
kinerja individu. Beberapa penelitian mengenai teknologi sistem informasi terhadap
kinerja individu yang telah dilakukan sebelumnya, diantaranya adalah penelitian yang
dilakukan oleh Jumaili (2005), Nurcahyadi (2006) dan Wulandari (2006). Hasil
penelitian menyatakan bahwa sistem informasi memiliki pengaruh positif terhadap
kinerja individu.
Kinerja
Individual.
: Efektivitas Penggunaan Teknologi Informasi Berpengaruh Terhadap Kinerja
Individual.
H3