Anda di halaman 1dari 31

14

BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN
HIPOTESIS
2.1
Kajian Pustaka
2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi
2.1.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi merupakan salah satu bagian yang terpenting dari
seluruh informasi yang diperlukan oleh pihak manajemen. Untuk mengetahui lebih
lanjut tentang Sistem Informasi Akuntansi, terdapat penjelasan mengenai Sistem
Informasi Akuntansi menurut beberapa ahli.
1. Sistem
Menurut Azhar Susanto (2008:22), Sistem adalah kumpulan/group dari sub
sistem/bagian/komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling
berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu
tujuan tertentu.
Menurut Mulyadi (2008:3), Sistem merupakan suatu organisasi formulir,
catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan
informasi keuangan yang dibutuhkan manajemen guna memudahkan pengelolaaan
perusahaan.
Sedangkan Sistem menurut Romney dalam Dewi Fitriasari dan Deny Arnos
Kwary (2004:2) adalah : Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponenkomponen yang selain berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai tujuan.
Berdasarkan pengertian diatas menunjukkan bahwa sistem merupakan suatu
kesatuan yang terdiri dari beberapa komponen baik phisik ataupun non phisik yang
saling bekerja sama satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan tertentu.

15

2. Informasi
Menurut Azhar Susanto (2008:38), Informasi adalah hasil pengolahan data
yang memberikan arti dan manfaat. Sedangkan menurut Baridwan (2005:5),
Informasi adalah data yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar dalam
pengambilan keputusan yang tepat.
Berdasarkan pengertian diatas menunjukkan bahwa informasi merupakan
hasil pengolahan data yang berguna sebagai dasar untuk mengambil keputusan.
Mc.Leod dalam Azhar susanto (2008:38) menyebut informasi yang
berkualitas apabila informasi tersebut memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
0

Accuracy ( Akurat)
Artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Pengujian
akurasi dilakukan oleh dua orang atau lebih yang berbeda, apabila pengujian
tersebut menghasilkan hasil yang sama maka data tersebut dianggap akurat.
1
Timely ( Tepat waktu)
Artinya informasi itu harus bersedia atau ada pada saat informasi tersebut
diperlukan, tidak besok atau tidak beberapa jam lagi.
2
Relevant (Relevan)
Artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan oleh
individu yang ada di berbagai tingkatan dan bagian dalam organisasi.
3
Complete (Lengkap)Artinya informasi harus diberikan secara lengkap.
Misalnya informasi tentang penjualan tidak ada bulannya atau tidak ada data
fakturnya.
3. Akuntansi
Menurut Azhar Susanto (2008:4), Akuntansi adalah bahasa bisnis, setiap
organisasi menggunakannya sebagai bahasa komunikasi saat berbisnis.
Menurut Niswonger, Warren, Reeve dan Fess yang dialih bahasakan oleh
Helda Gunawan (1999:6), Akuntansi adalaan oleh Helda Gunawan (1999:6),

16

Akuntansi adalaan olek-pihak berkepentingan mengenai kegiatan ekonomi dan


kondisi perusahaan.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka sistem informasi akuntansi dapat
diartikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan informasi atau laporan
keuangan yang digunakan pihak-pihak berkepentingan mengenai kegiatan ekonomi
dan kondisi perusahaan.
Dari pengertian-pengertian tersebut kita dapat mengambil pengertian
mengenai sistem informasi akuntansi seperti yang dikemukakan para ahli.
Sistem Informasi Akuntansi menurut Azhar Susanto (2008:72) adalah sebagai
berikut :
Sistem Informasi Akuntansi dapat didefinisikan sebagai kumpulan (integrasi)
dari sub sistem/komponen baik fisik maupun non fisik yang saling
berhubungan dan bekerja sama satu sama lain secara harmonis untuk
mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi
informasi keuangan.
Baridwan (2004:4) juga menyatakan pengertian sistem informasi akuntansi
yaitu :
Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu komponen yang mengumpulkan,
menggolongkan, mengolah, menganalisa dan mengkombinasikan informasi
keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan pihak-pihak luar
(seperti inspektorat pajak, investor, dan kreditor) pihak-pihak dalam (terutama
manajemen).
Sistem Informasi Akuntansi menurut Nugroho Widjajanto (2001:4) adalah :
Sistem Informasi Akuntansi adalah susunan berbagai formulir catatan,
peralatan, termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi,
tenaga pelaksananya dan laporan yang terkoordinasikan secara erat yang
didisain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi
keuangan yang dibutuhkan manajemen.

17

2.1.1.2 Unsur-Unsur Sistem Informasi Akuntansi


Menurut Azhar Susanto (2008:12), terdapat beberapa unsur dalam sistem
informasi akuntansi, yaitu :
0 Sumber daya manusia dan alat
1 Catatan
2 Informasi atau laporan-laporan.
Menurut Mulyadi (2008:3-5) mengungkapakan unsur-unsur sistem akuntansi
sebagai berikut :
0

Formulir
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya
transaksi. Formulir sering disebut dokumen, karena dengan formulir ini
peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam (didokumentasikan) di atas
secarik kertas.
Jurnal
Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat,
mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Dalam
jurnal ini, data keuangan untuk pertama kalinya diklasifikasikan menurut
penggolongan yang sesuai dengan informasi yang akan disajikan dalam
laporan keuangan.
Buku Besar
Buku besar (general ledger) terdiri dari rekening-rekening pembantu yang
digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya
dalam jurnal. Rekening-rekening dalam buku besar ini disediakan sesuai
dengan unsur-unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.
Buku Pembantu
Buku pembantu ini terdiri dari rekening-rekening pembantu yang terinci data
keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar. Buku
besar dan buku pembantu merupakan catatan akuntansi akhir (book of final
entry), yang berarti tidak ada catatan akuntansi lain lagi sesudah data
akuntansi diringkas dan digolongkan dalam rekening buku besar dan buku
pembantu.
Laporan
Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi. Laporan
dapat berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan pada layar monitor
komputer. Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat

18

berupa neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan laba yang ditahan,
laporan harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok
penjualan, daftar umur piutang, daftar utang yang akan dibayar, daftar saldo
persediaan yang lambat penjualannya.
2.1.1.3 Fungsi Sistem Informasi Akuntansi
Fungsi sistem informasi akuntansi menurut Hall yang dialih bahasakan oleh
Dewi Fitriasari (2007:12) adalah :
0
Pekerjaan yang sifatnya yang berulang dapat diminimalisir.
1
Sistem penyimpanan data menjadi lebih sistematis.
2
Mengurangi tingkat kesalahan.
3
Pekerjaan menjadi lebih mudah karena Sistem Informasi Akuntansi sudah
berjalan. Dalam hal ini akuntan hanya melakukan secara safing untuk membuktikan
bahwa Sistem Informasi Akuntansi sudah berjalan dengan benar.
Lebih lanjut Steinbert yang dialdengan benar.

Lebih lanjut Steinbert yang dialdengan benar.

0
Lebih lanjut Steinbert yang dialih bahasakan oleh Mulyadi (2006:3)
menyatakan Sistem Ivitas-aktivitas yang dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya
yang dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas tersebut, dan para pelaku yang terlibat
dalam berbagai aktivitas tersebut, agar pihak manajemen, para pegawai, dan pihakpihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang hal-hal tersebut.
1
Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk
membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan.
2
Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset
organisasi. Termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia
saat dibutuhkan.
2.1.1.4 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

19

Dalam memenuhi kebutuhan informasi baik untuk kebutuhan pihak eksternal


maupun pihak internal, sistem informasi harus didesain sedemikian rupa sehingga
memenuhi fungsinya. Demikian pula suatu sistem informasi akuntansi dalam
memenuhi fungsinya harus mempunyai tujuan-tujuan yang dapat memberikan
pedoman

kepada

manajemen

dalam

melakukan

tugasnya

sehingga

dapat

menghasilkan informasi-informasi yang berguna, terutama dalam menunjang


perencanaan dan pengendalian.
Menurut Azhar Susanto (2008:8-11), tujuan sistem informasi akuntansi adalah
sebagai berikut :
0
Mendukung aktivitas perusahaan sehari-hari.
1
Mendukung proses pengambilan keputusan.
2
Membantu pengelolaan perusahaan dalam memenuhi tanggung jawabnya
kepada pihak eksternal.
3
Mengumpulkan dan memasukkan data transaksi ke dalam sistem informasi
akuntansi.
4
Mengolah data transaksi.
5
Menyimpan data untuk tujuan di masa mendatang.
6
Memberi pemakai atau pemberi keputusan (manajemen) informasi yang
mereka perlukan.
7
Mengontrol semua proses yang terjadi.
2.1.1.5 Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Komponen sistem informasi akuntansi terdiri dari beberapa bagian yang
saling berintegrasi yang membentuk sebuah sistem. Menurut Azhar Susanto
(2008:207) komponen sistem informasi akuntansi dapat dikelompokkan sebagai
berikut:
1. Perangkat Keras (Hardware)
2. Perangkat Lunak (Software)

20

3. Manusia (Brainware)
4. Prosedur (Procedure)
5. Basis data (Database)
6. Teknologi Jaringan komunikasi (Communication Network Technology)
Penjelasan dari komponen-komponen sistem informasi akuntansi di
atas adalah sebagai berikut:
1. Perangkat Keras (Hardware)
Hardware merupakan peralatan phisik yang dapat digunakan untuk
mengumpulkan, memasukkan, memproses, menyimpan dan mengeluarkan
hasil pengolahan data dalam bentuk informasi.
a. Bagian Input (Input Device)
Peralatan input merupakan alat-lat yang dapat digunakan untuk
memasukkan data kedalam komputer. Ada beberapa contoh peralatan yang
dapat digunakan untuk memasukkan data seperti berbentuk teks (seperti
keyboard); atau berbentuk image (seperti scanner, kamera digital), suara,
video (seperti kamera video) dan penunjuk (seperti mouse). Dan beberapa
contoh lagi seperti Optical Code Recognition (OCR), touch screen, floppy
disk, hardisk, NAS 300G, driver CD ROM/RW, DVD ROM/RW, digitizer dan
lain-lain.
b. Bagian Pengolah Utama dan Memori
CPU (Central Processing Unit) yang terdiri dari komponen-komponen
seperti:
0

Processor (CPU sesungguhnya)

21

Memory

Motherboard

Hardisk

Floppy disk

CD ROM

Expansion slots

Devices controller (multi I/0, VGA card, sound card)

Komponen lainnya (Fan, baterai, Conektor, dll)

c. Bagian Ouput (Output Devices)


Peralatan output merupakan peralatan-peralatan yang digunakan untuk
mengeluarkan informasi hasil pengolahan data. Ada beberapa macam
peralatan output yang biasa digunakan yaitu printer, layar monitor, Head
Mount Display (HMD), LCD (Liquid Cristal Display) Projector dan
speaker.

d. Bagian komunikasi
Peralatan komunikasi adalah peralatan-peralatan yang digunakan agar
komunikasi data bisa berjalan dengan baik. Ada banyak jenis peralatan
komunikasi, beberapa diantaranya adalah :
0

Network card untuk LAN dan wireless LAN

HUB/switching dan accsess poin wireless LAN

Fiber optic, router dan range extender

22

Berbagai macam modem (internal, external, PCMIA) dan

wireless cardbus adapter


4

Pemancar dan penerima

Very small apertur satelit (VSAT) dan Satelit

2. Perangkat Lunak (Software)


Software adalah kumpulan dari program-program yang digunakan
untuk menjalankan aplikasi tertentu pada komputer, sedangkan program
merupakan kumpulan dari perintah-perintah komputer yang tersusun secara
sistematis.
Software dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu perangkat lunak
sistem (system software) dan perangkat lunak aplikasi (aplication
software).
a. System Software
Perangkat lunak sistem merupakan kumpulan dari perangkat
lunak yang digunakan untuk mengendalikan sistem komputer yang
meliputi sistem operasi (operating system), intefpreter dan compiler
(kompiler).
(1) Operating System
Operating system berfungsi untuk mengendalikan hubungan
antara komponen-komponen yang terpasang dalam suatu sistem
computer misalnya antara keyboard dengan CPU, dengan layar
monitor dan lain-lain.

23

(2) Interpreter
Interpreter merupakan software yang berfungsi sebagai
penterjemah bahasa yang dimengerti oleh manusia kedalam bahasa
yang dimengerti oleh komputer (bahasa mesin) perintah per
perintah.
(3) Compiler
Compiler berfungsi untuk menterjemahkan bahasa yang
dipahami oleh manusia kedalam bahasa yang dipahami oleh
komputer secara langsung satu file.
(4) Application Software
Perangkat lunak aplikasi atau sering juga disebut paket
aplikasi merupakan software jadi yang siap untuk digunakan.
Software ini dibuat oleh perusahaan perangkat lunak tertentu
(software house) baik dari dalam maupun luar negeri yang
umumnya berada di Amerika.
Macam-macam application software:
0

Sisten informasi akuntansi (quicken, account pro)

Word processor (word xp)

Desktop publishing (page maker)

Spreadsheet (excel xp)

Workgroup (office 2000)

Presentasi (powerpoint)

24

Komunikasi (microsoft net metting, outlook xp)

Browser (internet explorer)

3. Manusia (Brainware)
Brainware atau sumber daya manusia (SDM) merupakan bagian
terpenting dari komponen sistem informasi dalam dunia bisnis yang
dikenal sebagai sistem informasi akuntansi. Komponen SDM ini
merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan komponen lainnya didalam
suatu sistem informasi sebagai hasil dari perencanaan, analisis,
perancangan,

dan

strategi

implementasi

yang

didasarkan

kepada

komunikasi diantara sumber daya manusia yang terlibat dalam suatu


organisasi.
Sumber daya manusia (SDM) sistem informasi atau sistem infomasi
akuntansi merupakan sumber daya yang terlibat dalam pembuatan sistem
informasi, pengumpulan dan pengolahan data, pendistribusian dan
pemanfaatan informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi tersebut.
Beberapa kelompok SDM suatu organisasi yang terlibat dalam
beberapa aktivitas diatas secara garis besar dapat dikelompokkan kedalam
pemilik dan pemakai sistem informasi.
a. Pemilik Sistem Informasi
Pemilik

sistem

informasi

merupakan

sponsor

terhadap

dikembangkannya sistem informasi. Mereka biasanya bertanggung jawab


terhadap biaya dan waktu yang digunakan untuk pengembangan serta

25

pemeliharaan sistem informasi, mereka juga berperan sebagai pihak


penentu dalam menentukan diterima atau tidaknya sistem informasi.
b. Pemakai Sistem Informasi
Para pemakai sistem informasi sebagian besar merupakan orang-orang
yang hanya akan menggunakan sistem informasi yang telah dikembangkan
seperti operator dan manajer (end user). Para pemakai akhir sistem
informasi tersebut menentukan:
0 Masalah yang harus dipecahkan
1 Kesempatan yang harus diambil
2 Kebutuhan yang harus dipenuhi
3 Batasan-batasan bisnis yang harus termuat dalam sistem
informasi. Mereka juga cukup memperhatikan tayangan aplikasi di
komputer baik dalam bentuk form input maupun outputnya.

4. Prosedur (Procedure)
Prosedur merupakan rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan
secara berulang-ulang dengan cara yang sama. Sedangkan aktivitas pada
dasarnya melakukan suatu kegiatan berdasarkan informasi yang masuk dan
persepsi yang dimiliki tentang informasi.
5. Basis Data (Database)

26

Database merupakan kumpulan data-data yang tersimpan didalam


media penyimpanan di suatu perusahaan (arti luas) atau di dalam komputer
(arti sempit).
6. Teknologi Jaringan Komunikasi (Communication Network Technology)
Telekomunikasi atau komunikasi data dapat didefinisikan sebagai
penggunaan media elektronik atau cahaya untuk memindahkan data atau
informasi dari suatu lokasi ke satu atau beberapa lokasi lain yang berbeda.
Komunikasi yang terjadi diantara beberapa pihak yang berkomunikasi
harus difasilitasi dengan infrastruktur berupa jaringan telekomunikasi yang
konfigurasinya bisa berbentuk bintang (star), cincin (ring), dan hirarki
(BUS). Jadi dengan menguasai jaringan telekomunikasi telah menolong
persoalan yang disebabkan oleh masalah geografi dan waktu sehingga
memungkinkan organisasi untuk mempercepat produksi dan pengambilan
keputusan.

2.1.2 Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi


2.1.2.1 Pengertian Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi
Efektif memiliki konotasi atau berkaitan dengan banyaknya hasil yang
dicapai. Menurut Yamit (2003:14) efektivitas adalah suatu ukuran yang memberikan
gambaran seberapa jauh target dapat dicapai baik secara kualitas maupun waktu,
orientasinya adalah pada keluaran (output) yang dihasilkan.

27

Handoko (2003) dalam Iga Eka Damayanthi, Ni Luh Made Sierrawati


(2012:42) mendefinisikan bahwa efektivitas sistem informasi akuntansi merupakan
suatu ukuran yang memberikan gambaran sejauh mana target dapat dicapai dari suatu
kumpulan sumber daya yang diatur untuk mengumpulkan, memproses dan
menyimpan data elektronik, kemudian mengubahnya menjadi sebuah informasi yang
berguna serta menyediakan laporan formal yang dibutuhkan dengan baik secara
kualitas maupun waktu.

2.1.2.2 Pengukuran Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi


Turban, dkk (1996) dalam Endah Widiowati, Didi achjari (2004)
menyebutkan bahwa sistem dapat dievaluasi dan dianalisis performansinya
berdasarkan dua pengukuran utama, yaitu efektivitas dan efisiensi. Berdasarkan
perspektif efisiensi, evaluasi berhubungan dengan penggunaan sumber-sumber daya
yang diberikan (sumber daya manusia, mesin, material, dan uang) untuk menyediakan
sistem informasi bagi user. Sedangkan dari perspektif efektivitas user atau unit
organisasi user, evaluasi berhubungan dengan penggunaan sistem informasi dalam
menyempurnakan misi organisasi (Hamilton dan Chervany, 1981).
Menurut Gatian (1994), sistem yang efektif didefinisikan sebagai suatu sistem
yang dapat memberikan nilai tambah kepada perusahaan. Oleh karena itu sistem yang
efektif harus dapat memberikan pengaruh yang positif kepada perilaku user. Selain
itu Martin, dkk (2000) menyatakan bahwa sistem yang efektif dapat dianalisis
berdasarkan beberapa kriteria dapat meningkatkan efektivitas bisnis, dapat

28

memperluas bisnis atau pelayanan, dan dapat meningkatkan keunggulan bersaing dari
perusahaan (Endah Widiowati dan Didi Achjari, 2004:34).
Berbagai variabel yang mempengaruhi efektivitas sistem informasi telah
dikemukakan oleh banyak peneliti. Weber (1999) menggunakan system quality,
information quality, perceived usefulness, computer self-efficacy, perceived ease of
use, use (amount, type), IS satisfaction, individual impact, dan organizational impact
sebagai variabel-variabel yang menentukan efektivitas suatu sistem informasi.
Model pengukuran keberhasilan sistem informasi yang lain dikemukakan oleh
William H. DeLone dan Ephraim R. McLean, yang dikenal dengan D&M IS Success
Model (DeLone dan McLean, 1992) dalam Endah Widiowati dan Didi Achjari (2004).
Model DeLone dan McLean terdiri dari enam variabel, yaitu:
0

System Quality, yang mengevaluasi sistem pengolahan informasi itu sendiri.

System Quality meliputi keterkinian data, akurasi sistem, efisiensi sistem, pemanfaatan
sumber daya, kegunaan fasilitas dan fungsi, kenyamanan dalam mengakses, waktu
respon, dan waktu turnaround.
1
Information Quality, berkaitan dengan output sistem informasi. Information
Quality meliputi dapat dimengerti, dapat dibaca, kejelasan, format, ketidak-biasan,
akurasi informasi, ketepatan, keandalan, keterkinian, tingkat kepentingan, keunikan, dan
tampilan.
2
Service Quality , berkaitan dengan tingkat pengendalian user atas sistem,
kepercayaan user terhadap sistem, upgrade hardware baru, standarisasi hardware, sikap
positif staf pendukung terhadap user, efektivitas biaya sistem informasi, dan tingkat
pelatihan bagi user.

29

Information Use, berkaitan dengan penggunaan output dari sistem informasi

oleh penerima. Information Use tersebut meliputi motivasi untuk menggunakan,


penggunaan sesuai tujuan, frekuensi mengakses, jumlah record yang diakses, frekuensi
permintaan report, jumlah report yang diberikan, dan jumlah inquiry.
4
User Satisfaction, berkaitan dengan respon penerima terhadap penggunaan

output sistem informasi. User Satisfaction meliputi akurasi informasi, ketepatan,


kelengkapan informasi, keandalan informasi, pemahaman aplikasi, hubungan dengan unit
IS, komunikasi dengan unit IS, kecepatan respons dan kualitas respons.
5
Net Benefit, berkaitan dengan keuntungan yang dari penggunaan sistem
informasi. Net Benefit meliputi mendorong tindakan manajemen, memperbaiki kualitas
perencanaan, memperbaiki kinerja tugas, kesadaran akan adanya informasi meningkatkan
kekuatan individu dalam memberikan pengaruh dan penilaian IS secara individu,
mempersingkat waktu membuat keputusan dan menjamin kebenaran keputusan.

2.1.3 Efektivitas Penggunaan Teknologi Informasi


2.1.3.1 Pengertian Teknologi Informasi
Teknologi

adalah

alat

yang

digunakan

individu

untuk

membantu

menyelesaikan tugas-tugasnya. Kata teknologi banyak merujuk pada sistem komputer


yang terdiri atas perangkat keras, perangkat lunak dan data serta dukungan layanan
yang disediakan untuk membantu para pemakai dalam menyelesaikan tugasnya (Ni
Luh Sari Widhiyani, 2008:220).
Menurut Husein dalam Ni Luh Sari Widhiyani (2002:220) yang dimaksud
dengan teknologi adalah perangkat keras komputer yang digunakan untuk membantu

30

aktivitas input, pemrosesan, dan output pada sistem informasi, software komputer
yang terdiri atas instruksi-instruksi yang telah diprogram untuk mengontrol dan
mengkoordinasi kerja perangkat keras komputer, teknologi penyimpanan data,
teknologi telekomunikasi yang memudahkan para manajer berkomunikasi dari satu
tempat ke tempat lain.
Maharsi (2000:128) mendefinisikan teknologi informasi sebagai perpaduan
antara teknologi komputer dan telekomunikasi dengan teknologi lain seperti
perangkat keras, perangkat lunak, database, teknologi jaringan, dan peralatan
telekomunikasi lainnya. Teknologi informasi adalah salah satu alat bagi para manajer
untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan usahanya.
Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan
istilah Information technology (IT) adalah istilah umum yang menjelaskan teknologi
apapun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan,
mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi dan
komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari Teknologi
Informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV, peralatan
rumah tangga elektronik, dan peranti genggam modern (misalnya ponsel).
http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_informasi
Dari definisi di atas, nampak bahwa teknologi informasi tidak hanya terbatas
pada teknologi komputer yang berhubungan dengan perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software), tetapi juga termasuk teknologi telekomunikasi. Dengan

31

kata lain bahwa teknologi informasi merupakan hasil konvergensi antara teknologi
komputer dan teknologi telekomunikasi.

2.1.3.2 Jenis Sistem Informasi Berbasis Komputer


Bodnar (2004:4) dalam Iga Eka Damayanthi dan Ni Luh Made Sierrawati
mengemukakan, bahwa sistem informasi berbasis komputer merupakan sekelompok
perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mengubah data menjadi
yang bermanfaat. Ada beberapa jenis informasi berbasis komputer, antara lain:
0 Sistem pengolahan data elektronik adalah pemanfaatan teknologi komputer
untuk melakukan pengolahan data transaksi-transaksi dalam suatu organisasi.
1 Sistem informasi manajemen menguraikan penggunaan teknologi komputer
untuk menyediakan informasi bagi pengambilan keputusan para manajer.
2 Sistem pendukung keputusan yaitu dalam sistem ini data diproses kedalam
format pengambilan keputusan bagi kepentingan pemakai akhir. Sistem ini
mensyaratkan pengunaan model-model keputusan dan basis data khusus, dan
benar-benar terpisah dari sistem pengolahan data.
3 Sistem pakar adalah sistem informasi berbasis aplikasi tertentu untuk
bertindak seperti seorang konsultan ahli bagi pemakainya.
4 Sistem informasi eksekutif adalah sistem yang dibuat untuk kebutuhan
manajemen strategi tingkat puncak.
5 Sistem informasi akuntansi adalah sistem berbasis komputer yang dirancang
untuk mengubah data akuntansi menjadi informasi.
2.1.3.3 Penggunaan Teknologi Informasi
Komputer adalah suatu alat pengolah data yang dapat melaksanakan
perhitungan secara substansial, termasuk operasi hitung, nonhitung, dan operasi
logika tanpa campur tangan manusia (Widjajanto, 2001:59). Suatu sistem yang
berbasis komputer sangat diperlukan oleh perusahaan untuk membantu mereka dalam
pengolahan data, transmisi data, dan akan berakhir pada pengambilan keputusan.
Komputer hanyalah sebuah alat bantu, sebuah mesin yang tidak berguna jika tanpa
manusia sebagai pengendalinya. Sebagai sebuah alat, komputer memiliki kelebihan

32

dibandingkan dengan alat-alat lain yang diciptakan manusia. (Ni Luh Sari Widhiyani,
2008:221)
Menurut Thompson.et.al (1991;1994) dalam Dedi Rianto Rahadi (2007)
kemanfaatan TI merupakan manfaat yang diharapkan oleh pengguna TI dalam
melaksanakan tugasnya. Pengukuran kemanfaatan tersebut berdasarkan frekuensi
penggunaan dan diversitas/keragaman aplikasi yang dijalankan. Thompson (1991)
juga menyebutkan bahwa individu akan menggunakan TI jika mengetahui manfaat
positif atas penggunaannya.
Chin dan Todd (1995) dalam Dedi Rianto Rahadi (2007) memberikan
beberapa dimensi tentang kemanfaatan TI. Menurut Chin dan Todd (1995)
kemanfaatan dapat dibagi kedalam dua kategori, yaitu:
0

Kemanfaatan dengan estimasi satu faktor


Kemanfaatan dengan estimasi satu faktor meliputi dimensi;
0
1
2
3
4

Menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier)


Bermanfaat (usefull)
Menambah produktifitas (Increase productivity)
Mempertinggi efektifitas (enchance efectiveness)
Mengembangkan kinerja pekerjaan (improve job performance)

Kemanfaatan dengan estimasi dua faktor (kemanfaatan dan efektifitas).


Kemanfaatan dengan estimasi dua faktor oleh Chin dan Todd (1995)
dibagi menjadi dua kategori lagi yaitu kemanfaatan dan efektifitas, dengan
dimensi-dimensi masing-masing yang dikelompokkan sebagai berikut:
1. Kemanfaatan meliputi dimensi :
0 Menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier),

33

2.

1 Bermanfaat (usefull),
2 Menambah produktifitas (Increase productivity).
Efektifitas meliputi dimensi :
0 Mempertinggi efektivitas (enchance my effectiveness),
1 Mengembangkan kinerja pekerjaan (improve
performance).

my

job

Menurut Abdul Halim (1994:62) dalam Ni Luh Sari Widhiyani (2008)


beberapa keunggulan Komputer jika dibandingkan dengan manusia dalam hal
pemrosesan data adalah sebagai berikut:
1. Komputer mampu memproses data secara lebih efektif jika dibandingkan
dengan manusia. Komputer dapat melakukan perhitungan dengan kecepatan
tinggi dan merupakan prosesor yang sangat akurat.
2. Dalam kondisi-kondisi tertentu komputer mampu memproses transaksi lebih
murah daripada manusia.
3. Komputer merupakan prosesor yang lebih dapat diandalkan daripada manusia.
Komputer secara otomatis mengikuti seperangkat instruksi secara lebih
terperinci, tepat, dan konsisten.
4. Komputer dapat menyimpan data lebih baik dan lebih rapi daripada manusia.
5. Secara operasional komputer dapat lebih efisien daripada manusia.
6. Komputer bersama-sama dengan manusia dapat memenuhi kebutuhan para
manajer dengan lebih baik daripada hanya manusia yang bekerja
sepenuhnya.
Manfaat utama penggunaan komputer dalam pengolahan data (Wilkinson,
1994:290) dalam Ni Luh Sari Widhiyani (2008) adalah sebagai berikut.
1. Dapat memproses transaksi dengan volume atau kapasitas yang lebih besar
dalam waktu tertentu.
2. Dapat bekerja sepanjang hari tanpa berhenti dan tanpa membuat kesalahan.
3. Dapat memproses transaksi yang rumit secara efektif dan efisien.
4. Secara otomatis mengikuti seperangkat instruksi terperinci menurut program
yang telah disusun secara tepat dan konsisten.
5. Dapat menyimpan data lebih rapi, sekaligus mengkonsolidasikan banyak data.
6. Dapat memadukan siklus-siklus pemrosesan transaksi dan file-file.
7. Dengan jaringan telekomunikasi, baik kabel maupun satelit dapat
menghubungkan data file di tempat jauh dan terpisah.
8. Dapat membantu pemutakhiran data dan informasi setiap saat.
9. Dapat menyajikan laporan dengan lebih terperinci, tepat waktu, dan selektif
menurut kebutuhan.

34

2.1.3.4 Pengukuran Efektivitas Penggunaan Teknologi Informasi


Menurut Maria M. Ratnasari (2009) bahwa penggunaan teknologi sistem
informasi dapat dilihiat dari kemudahaan pemakai teknologi sistem informasi dalam
mengidentifikasi data, mengakses data dan menginterpretasikan data yang
diperlukanya untuk memenuhi berbagai kebutuhan tugas atau pekerjaannya. Pemakai
teknologi sistem informasi dapat dikatakan memiliki kepercayaan terhadap teknologi
sistem informasi jika pemakai merasa bahwa dengan penggunaan teknologi sistem
informasi tersebut tugas-tugas yang dihadapi akan dapat diselesaikan dengan lebih
mudah dan cepat.

2.1.4 Kinerja Individual


2.1.4.1 Pengertian Kinerja Individual
Menurut Mangkunegara (2002), kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pencapaian kinerja yang tinggi
akan memberikan kepuasan bagi individu sehingga individu tersebut dapat
termotivasi untuk selalu berusaha mencapai kinerja yang tinggi dalam melaksanakan
pekerjaannya.
Pengertian kinerja atau prestasi diberikan batasan oleh Manajer sebagai
kesuksesan seseorang di dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Lowler menyatakan
bahwa kinerja adalah succesfull role achievement yang diperoleh seseorang dari

35

perbuatan-perbuatannya. Dari batasan tersebut, Asad menyimpulkan bahwa kinerja


adalah hasil yang dicapai seseorang menurut aturan yang berlaku untuk pekerjaan
yang bersangkutan Asad (1991) dalam Maria M. Ratna Sari (2009:53).
Sutemeister dalam Srimulyo (1999) yang dikutip dari Maria M. Ratna Sari
(2009:53) mengemukakan pendapatnya bahwa kinerja individual dapat dipengaruhi
oleh dua faktor, yaitu :
0
1

Faktor kemampuan
a. Pengetahuan : pendidikan, pengalaman, latihan, dan minat.
b. Keterampilan : kecakapan dan kepribadian.
faktor motivasi
a. Kondisi sosial seperti lingkungan keluarga dan tempat tinggal.
b. Fisiologis (persepsi) dan egoistis (sifat egois).
Penilaikan kinerja pada dasarnya merupakan penilaian perilaku manusia

dalam melakukan peran yang dimainkannya untuk mencapai tujuan organisasi.


Adapun tujuan pokok dalam penelitian kinerja menurut Mulyadi (1997) adalah untuk
memotivasi karyawan dalam memenuhi standar perilaku yang telah ditetapkan
sebelumnya agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Standar perilaku
dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam
anggaran.
Goodhue dalam Jumaili (2005) mengajukan konsep evaluasi pemakai untuk
melihat keberhasilan pengimplementasian suatu teknologi sistem informasi. Secara
umum, konsep evaluasi pemakai adalah suatu penilaian yang dilakukan kepada
pemakai sesuatu barang atau jasa tentang sikap atau kepercayaan mereka terhadap
penggunaan sesuatu tersebut. Dalam konteks penelitian teknologi sistem informasi,

36

pemakai akan diberikan evaluasi berdasarkan pada suatu kenyataan apakah teknologi
sistem informasi yang diterapkan dalam perusahaan sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan mereka.

2.1.4.2 Penilaian dan Pengukuran Kinerja Individual


Menurut Henry Simamora (2004), penilaian kinerja adalah proses yang
dipakai oleh organisasi untuk mengevaluasi pelaksanaan kerja individu karyawan.
Penilaian kinerja merupakan faktor utama dalam mengembangkan suatu organisasi
secara efektif dan efisien, karena adanya kebijakan atau program yang lebih baik atas
sumber daya manusia yang ada dalam organisasi. Penilaian kinerja individu sangat
bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan organisasi secara keseluruhan. Penilaian
kinerja dapat menunjukkan bagaimana kinerja individu secara nyata. Penilaian
kinerja adalah cara mengukur kontribusi individu kepada organisasi tempat mereka
bekerja.
Dalam Penelitian Goodhue dan Thompson (1995) dalam Jumaili (2005:725),
pencapaian kinerja individual dinyatakan berkaitan dengan pencapaian serangkaian
tugas-tugas individu dengan dukungan teknologi informasi yang ada. Pengukuran
kinerja individual ini melihat dampak sistem yang baru terhadap efektivitas
penyelesaian tugas, membantu meningkatkan kinerja dan menjadikan pemakai lebih
produktif dan kreatif.

37

2.1.4.3 Manfaat Penilaian Kinerja


Mangkuprawira (2002) menyebutkan beberapa manfaat penilaian kinerja
karyawan dalam Wulandari (2006), yang meliputi:

1
2

5
6

Perbaikan kinerja
Penilaian kinerja memungkinkan suatu organisasi untuk mengetahui tingkat
kinerja individu sehingga organisasi tersebut dapat membuat keputusan yang
tepat dalam rangka memperbaiki kinerja individu.
Penyesuaian kompensasi
Organisasi dapat menentukan kompensasi yang akan diberikan kepada setiap
individu sesuai dengan kinerja yang telah dicapai oleh individu tersebut.
Keputusan penempatan
Penilaian kinerja dapat membantu organisasi dalam membuat keputusan yang
berhubungan dengan penempatan individu dalam organisasi, misalnya
mengenai promosi dan rotasi karyawan.
Kebutuhan pelatihan dan pengembangan
Dengan mengetahui tingkat kinerja individu melalui penilaian kinerja,
organisasi dapat menentukan perlu tidaknya pelatihan dan pengembangan
dilakukan bagi individu dalam organisasi tersebut.
Perencanaan dan pengembangan karir
Penilaian kinerja dapat menunjukkan ada tidaknya kebutuhan untuk
melakukan perencanaan dan pengembangan karir bagi individu dalam suatu
organisasi.
Defisiensi proses penempatan karyawan
Penilaian kinerja individu memungkinkan organisasi untuk menilai ketepatan
proses penempatan individu sebagai karyawan dalam suatu organisasi.
Mengindikasikan ketidakakuratan informasi
Penilaian kinerja dapat menunjukkan ketidakakuratan informasi yang
berhubungan dengan sumber daya manusia (SDM) dalam organisasi, misalnya
informasi mengenai perencanaan pengembangan SDM. Ketidakakuratan
informasi dapat menyebabkan penurunan kinerja individu dalam suatu
organisasi.
Mendeteksi kesalahan rancangan pekerjaan
Tingkat kinerja individu yang diketahui melalui penilaian kinerja dapat
menunjukkan ada tidaknya kesalahan rancangan pekerjaan dalam organisasi.

38

10

Kesempatan kerja yang sama


Penilaian kinerja dapat memberi jaminan kepada setiap individu untuk
mendapatkan kesempatan kerja yang sama dan adil dalam suatu organisasi,
sesuai tingkat kinerja yang dicapai oleh setiap individu.
Tantangan-tantangan eksternal
Penilaian kinerja yang dilakukan oleh organisasi dapat menunjukkan
kemungkinan adanya faktor-faktor di luar organisasi yang dapat
mempengaruhi kinerja individu.
Umpan balik pada sumber daya manusia
Penilaian kinerja dapat mendorong individu untuk memberikan umpan
balik yang sesuai kepada setiap individu dalam organisasi tersebut.
Menurut Robbins (2002) dalam Wuryaningrum (2007) penilaian
kinerja karyawan dalam suatu perusahaan memiliki beberapa tujuan, yaitu:

0
Membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan personalia
secara umum.
1
Membantu manajemen untuk memutuskan program pelatihan dan program
pengembangan karyawan yang dibutuhkan.
2
Membantu manajemen untuk melakukan perbaikan dan pengembangan proses
operasi bisnis perusahaan.
Penilaian kinerja bermanfaat bagi organisasi untuk mengukur
keberhasilan tujuan yang telah ditetapkan karena pengukuran kinerja
organisasi secara tidak langsung ditunjukkan oleh tingkat pencapaian kinerja
individu.

2.2

Kerangka Pemikiran

2.2.1 Pengaruh Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja


Individual
Efektivitas sistem informasi merupakan suatu ukuran yang memberikan
gambaran sejauh mana target dapat dicapai dari suatu kumpulan sumber daya yang

39

diatur untuk mengumpulkan, memproses dan menyimpan data elektronik, kemudian


mengubahnya menjadi sebuah informasi yang berguna serta menyediakan laporan
formal yang dibutuhkan dengan baik secara kualitas maupun waktu.
Markus dan Keil dalam Radityo (2007) menyatakan bahwa kesuksesan sistem
akan berdampak pada individu dan organisasi penggunanya, dan selanjutnya dampak
individual tersebut berpengaruh terhadap kinerja. Efektifitas sistem informasi yang
baik akan meningkatkan proses kinerja karyawan sehingga menghasilkan informasi
yang berkualitas.
Penelitian yang dilakukan oleh Trisna Dewi (2010) menunjukkan bahwa ada
pngaruh positif antara efektifitas sistem informasi terhadap kinerja individual.
Efektivitas sistem informasi akuntansi di perusahaan tidak hanya untuk meningkatkan
efisiensi, tetapi juga untuk mendukung terjadinya proses kinerja yang lebih efektif.
Handoko (1999) mengemukakan bahwa efektifitas adalah kemampuan untuk
memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan, menyangkut bagaimana melakukan pekerjaan yang benar.
Efektivitas merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa
jauh target dapat tercapai, baik secara kualitas maupun waktu, orientasinya adalah
pada keluaran (output) yang dihasilkan (Yamit, 1998:14). Pengukuran kinerja
individual melihat dampak teknologi sistem informasi terhadap efektivitas
penyelesaian tugas, membantu meningkatkan kinerja dan menjadikan pemakainya

40

lebih produktif dan kreatif. Rismawati (2007) mengemukakan bahwa efektivitas


berpengaruh terhadap kinerja individual melalui penggunaan sistem informasi.

2.2.2 Pengaruh Efektivitas Penggunaan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja


Individual
Penelitian yang serupa mengenai pengaruh teknologi informasi juga pernah
dilakukan oleh Rismawati (2007) dengan menggunakan teknik analisis regresi linear
berganda menemukan bahwa penggunaan teknologi sistem informasi secara
signifikan memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja individual. Secara umum
sistem yang diimplementasikan dalam suatu perusahaan seharusnya memudahkan
pemakai dalam mengidentifikasi data, mengakses data, dan mengintepretasikan data
tersebut. Data dalam informasi tersebut seharusnya merupakan data yang terintegrasi
dari seluruh unit perusahaan/organisasi sehingga dapat digunakan untuk berbagai
kebutuhan tugas dalam perusahaan.
Sarana komputer dalam perusahaan sangat mempengaruhi implementasi
teknologi informasi pada perusahaan. Dengan lebih banyak fasilitas pendukung yang
disediakan bagi pemakai maka semakin memudahkan pemakai dalam mengakses data
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas individu dalam perusahaan. Diharapkan
dengan penggunaan teknologi informasi individu dari perusahaan atau organisasi
yang merupakan pemakai sistem tersebut menghasilkan output yang semakin baik
dan kinerja yang akan meningkat (Jumaili, 2005:725).

41

Goodhue dkk. (1995) dalam Tjhai (2003:8) mengemukakan agar suatu


teknologi informasi dapat memberikan dampak yang positif terhadap kinerja
individual, maka teknologi tersebut harus dimanfaatkan dengan tepat dan harus
mempunyai kecocokan dengan tugas yang didukung. Kinerja individual dalam
penelitian adalah pencapaian serangkaian tugas individu dengan dukungan teknologi
informasi. Kinerja yang semakin tinggi melibatkan kombinasi dari peningkatan
efisiensi, efektivitas, produktivitas, dan peningkatan kualitas.
Jumaili (2005) melanjutkan penelitian yang telah dilakukan oleh Irwansyah
(2003) dengan menambahkan variable keprcayaan yang didasarkan pada karakteristik
teknologi dan kinerja individual dengan teknologi sistem informasi baru yang
diterapkan dan digunakan oleh pemakai sistem tersebut. Hasil yang diperoleh Jumaili
(2005) melalaui teknik analisis regresi linier sederhana mendukung hasil penelitianpenelitian sebelumnya bahwa penggunaan teknologi sistem informasi baru
berhubungan positif dengan kinerja individual dalam organisasi / perusahaan dan
bahwa kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi baru akan meningkatkan
kinerja individu.
Penelitian serupa juga dilakukan oleh Yuli Pranita (2006) dalam Maria M.
Ratnasari (2009) yang meneliti tentang pengaruh efektifitas penggunaan teknologi
informasi dan kepercayaan terhadap teknologi

sistem informasi dalam evaluasi

kinerja individual pada hotel-hotel berbintang di kota Denpasar. Kesimpulan yang


diperoleh juga mendukung hasil penelitian-penelitian sebelumnya, yaitu bahwa
efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi memiliki pengaruh yang positif

42

terhadap kinerja individual dan kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi


memiliki pengaruh yang positif pula terhadap kinerja individual.
Hasil Penelitian yang dilakukan oleh ketut Pratiiwi Sari Dewi (2006) tentang
pengaruh efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi dan kepercayaan
terhadap teknologi sistem informasi dalam evaluasi kinerja individual pada hotelhotel berbintang di kabupaten badung juga mendukung penelitian-penelitian
sebelumnya. Efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi berpengaruh positif
terhadap kinerja individual dan kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi akan
meningkatkan kinerja individual.

2.2.3 Pengaruh Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi dan Efektivitas


Penggunaan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Individual
Keberhasilan sistem informasi suatu perusahaan tergantung bagaimana sistem
itu dijalankan, kemudahan sistem itu bagi para pemakainya, dan pemanfaatan
teknologi yang digunakan (Goodhue, 1995). Wuryaningrum (2007) menyatakan
bahwa teknologi informasi yang diimplementasikan dalam organisasi seharusnya
dapat memberikan manfaat pada kinerja individu dan organisasi serta memberikan
kenyamanan bagi pemakainya. Teknologi informasi yang dapat memberi manfaat
bagi kinerja individu dan organisasi adalah teknologi informasi yang dapat diterapkan
dengan mudah. Keberhasilan sistem juga tergantung pada sikap dan kepercayaan
pemakai sistem terhadap sistem informasi, yang tidak hanya dipengaruhi oleh
karakteristik sistem yang melekat, tetapi lebih kepada sejauh mana sistem tersebut

43

dipercaya dapat memenuhi kebutuhan tugas mereka dan sesuai dengan kebutuhan
tugas mereka.
Goodhue dan Thomson (1995) menyatakan bahwa kesesuaian tugas dengan
teknologi akan mengarahkan individu untuk mencapai kinerja yang lebih baik.
Penerapan sistem informasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan pemakai tidak akan
memberikan manfaat bagi peningkatan kinerja individu. Model dasar yang digunakan
dalam penelitian ini adalah model yang dikembangkan oleh Goodhue (1995) yang
mencoba mengukur keberhasilan sistem informasi yang diimplementasikan dalam
organisasi/perusahaan dengan menggunakan evaluasi pemakai (Irwansyah, 2003).
Model ini merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan oleh
Gooodhue dan Thompson (1995) dalam (Jumaili, 2005) yang sebelumnya mencoba
melihat hubungan teknologi informasi dengan kinerja (technology to performance
chain/TPC). Dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa teknologi dalam sistem
informasi mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja individu jika teknologi
tersebut dimanfaatkan dan sesuai dengan kebutuhan tugas yang didukungnya.
Salah satu konsep yang menjelaskan mengenai dampak teknologi informasi
terhadap kinerja adalah pandangan yang berbasis pada sumber daya (resource based
view) dari sebuah organisasi, yang menghubungkan kinerja dari organisasi dengan
sumber daya-sumber daya serta keahlian-keahlian yang sesuai dengan kebutuhan
organisasi (Barney, 1991 dalam Djatikusumo, 2005). Teknologi informasi merupakan
salah satu sumber daya penting dalam organisasi. Pemanfaatan teknologi informasi
sangat dipengaruhi oleh sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki organisasi

44

tersebut. Organisasi hendaknya selalu melakukan pengembangan SDM untuk


meningkatkan pengetahuan dan kompetensi SDM mengenai teknologi informasi.
Teknologi

informasi

yang

dimanfaatkan

secara

maksimal

dapat

mempermudah pelaksanaan tugas oleh setiap individu dalam organisasi. Hal ini akan
mempengaruhi peningkatan kinerja individu dalam organisasi tersebut. Penelitian ini
bertujuan menguji adanya pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi terhadap
kinerja individu. Beberapa penelitian mengenai teknologi sistem informasi terhadap
kinerja individu yang telah dilakukan sebelumnya, diantaranya adalah penelitian yang
dilakukan oleh Jumaili (2005), Nurcahyadi (2006) dan Wulandari (2006). Hasil
penelitian menyatakan bahwa sistem informasi memiliki pengaruh positif terhadap
kinerja individu.

2.3 Hipotesis Penelitian


Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah diuraikan, maka dapat
dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :
H1
: Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Berpengaruh Terhadap
H2

Kinerja

Individual.
: Efektivitas Penggunaan Teknologi Informasi Berpengaruh Terhadap Kinerja
Individual.

H3

: Efektifitas Sistem Informasi Akuntansi dan Efektivitas Penggunaan


Teknologi Informasi Berpengaruh Terhadap Kinerja Individual secara
simultan.

Anda mungkin juga menyukai