LANDASAN TEORI
2.1 Sistem
Akuntansi pada dasarnya merupakan sistem pengolahan informasi yang
menghasilkan keluaran berupa sebuah informasi akuntansi seperti informasi keuangan
yang bermanfaat bagi pemakai informasi. Pemakai informasi ini di luar (ekstern)
perusahaan seperti kreditur, calon investor, kantor pajak dan lainnya memerlukan
informasi dalam kaitannya dengan keperluan mereka. Sedangkan pemakai informasi
dari dalam (intern) perusahaan dalam hal ini seperti manajemen juga membutuhkan
informasi keuangan untuk mengetahui, mengawasi dan mengambil kebijakan-
kebijikan untuk kelancaran perusahaan.
Untuk memenuhi kebutuhan akan sebuah informasi akuntansi bagi pihak ekstern
dan intern perusahaan, dibuatlah suatu sistem akuntansi. Sistem ini dirancang untuk
menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan yaitu
ekstern dan pihak intern perusahaan
2.1.1 Pengertian Sistem
Definisi sistem menurut Mulyadi (2016:4) “Sistem adalah suatu jaringan
prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok
perusahaan.” Sedangkan definisi sistem menurut Romney dan Steinbart (2015:3)
“Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling
berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.”
Berdasarkan pengertian sistem di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem
merupakan suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola terpadu yang berkaitan
dengan tujuan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Dengan adanya sistem dapat
mempermudah pekerjaan, sistem yang dibuat sedemikian rupa akan menjadi alat
penting untuk mempermudah kerja perusahaan.
2.1.2 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai ciri-ciri karakteristik yang terdapat pada sekumpulan
elemen yang harus dipahami dalam mengidentifikasi pembuatan sistem. Adapun
karakteristik sistem menurut Tata Sutabri (2016:13) modal umum sebuah sistem terdiri
dari input, proses, dan output. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai
berikut:
a) Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang
bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut
dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat
sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem
secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar yang
disebut dengan supra sistem.
b) Batasan sistem (Boundary)
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan
sistem lainya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini
memungkinkan suatu sistem di pandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat
dipisah-pisah.
c) Lingkungan Luar Sistrm (Environment)
Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang
mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar sistem.
Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat merugikan sistem
tersebut.
d) Penghubung Sistem (Interface)
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut dengan
penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-
sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem yang lain.
e) Masukan Sistem (Input)
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat
berupa pemeliharaan (maintance input) dan sinyal (signal input).
f) Keluaran Sistem (Output)
Hasil energy yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.
Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain.
g) Pengolah Sistem (Procces)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan
menjadi keluaran.
h) Sasaran Sistem (Objective)
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik.
Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka opoerasi sistem tidak ada
gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang
telah direncanakan.
2.2 Sistem Akuntansi
Dalam suatu perusahaan, sistem akuntansi memegang peranan penting dalam
mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi akuntansi
yang tepat dan akurat. Suatu sistem akuntansi disusun untuk memenuhi kebutuhan
informasi yang berguna bagi pihak ekstern dan intern. Oleh sebab itu dalam
perusahaan yang menjalankan bisnisnya harus menggunakan sistem untuk mengatur
jalannya perusahaan. Dengan menggunakan sistem yang baik, perusahaan bisa
mencegah tindakan kecurangan yang akan terjadi. Sistem yang mengatur keuangan
dalam perusahaan disebut sistem akuntansi.
2.2.1 Pengertian Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi itu sendiri berasal dari dua kata, yaitu sistem dan akuntansi.
Sistem merupakan suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola terpadu yang
berikaitan dengan tujuan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Menurut Mulyadi
(2016:3) “Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang
dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang
dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.” Sedangkan
definisi sistem akuntansi menurut Carl S. Warren, dkk (2015:228) “Sistem akuntansi
adalah sekumpulan metode dan prosedur yang digunakan dalam operasi perusahaan
untuk mengumpulkan data, mengelompokkan transaksi, merangkumnya ke dalam
jurnal, serta melaporkan hasilnya ke dalam laporan keuangan.”
Berdasarkan definisi sistem akuntansi menurut para ahli di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa sistem akuntansi adalah gabungan dari seluruh formulir, catatan,
prosedur, dan semua yang digunakan untuk mengelola data suatu perusahaan di mana
data tersebut diolah sehingga menghasilkan laporan yang digunakan oleh pihak
manajemen dalam mengambil suatu keputusan. Dapat disimpulkan juga bahwa
terdapat unsur pokok dalam suatu sistem akuntansi, yaitu: formulir, catatan yang
terdiri dari jurnal, buku besar dan buku pembantu, serta laporan.
2.2.2 Tujuan Umum Pengembangan Sistem Akuntansi
Tujuan umum pengembangan sistem akuntansi menurut Mulyadi (2016:15)
adalah sebagai berikut:
1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.
Dalam perusahaan yang baru berjalan sangat dibutuhkan pengembangan sistem
akuntansi. Pada perusahaan dibidang dagang, jasa, manufaktur sangat
memerlukan pengembangan sistem akuntansi lengkap, hal ini berguna agar
kegiatan perusahaan berjalan dengan lancar.
2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik
mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur informasinya.
Seringkali sistem akuntansi yang berlaku tidak dapat memenuhi kebutuhan
manajemen, mutu, ketepatan penyajian, dan struktur informasi yang terdapat
dalam laporan. Hal ini disebabkan oleh perkembangan usaha perusahaan,
sehingga dengan sendirinya menuntut sistem akuntansi untuk bisa menghasilkan
laporan dengan mutu informasi yang lebih baik dan tepat dalam penyajiannya,
dengan struktur informasi yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan perusahaan.
3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern.
Akuntansi merupakan alat pertanggungjawaban kekayaan suatu perusahaan atau
organisasi. Dalam hal pengembangan sistem akuntansi selalu digunakan untuk
memperbaiki perlindungan terhadap kekayaan perusahaan, sehingga
pertanggungjawaban terhadap penggunaan kekayaan organisasi dapat
dilaksanakan dengan baik.
4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.
Dalam hal ini informasi dapat dijadikan sebagai barang ekonomi yang
mempunyai banyak manfaat, karena untuk memperolehnya diperlukan
pengorbanan sumber ekonomi lainnya. Jika pengorbanan untuk memperoleh
informasi keuangan diperhitungkan lebih besar dari manfaatnya, maka sistem
yang sudah ada perlu dirancang kembali untuk mengurangi pengorbanan sumber
daya bagi penyedia informasi tersebut.
Berdasarkan tujuan sistem akuntansi yang telah dikemukakan diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa tujuan sistem akuntansi adalah untuk menyediakan informasi bagi
perusahaan sehingga perusahaan dapat memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh
sistem yang sudah ada apakah sesuai atau belum dengan sistem pengendalian intern
yang baik.
2.2.3 Unsur-Unsur Sistem
Menurut Mulyadi (2016:3) unsur suatu sistem akuntansi terdapat lima unsur
pokok yaitu formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku pembantu,
serta laporan. Berikut ini diuraikan lebih lanjut pengertian setiap unsur sistem
akuntansi tersebut:
1. Formulir
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya
transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen, karena dengan
formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam (didokumentasikan)
di atas secarik kertas. Contoh formulir adalah faktur penjualan, bukti kas keluar,
cek, dan lain-lain.
2. Jurnal
Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat,
mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Seperti telah
disebutkan di atas, sumber informasi pencatatan dalam jurnal ini ada formulir.
Contoh jurnal adalah jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas,
dan lain-lain.
3. Buku Besar
Buku besar (general ledger) terdiri dari akun-akun yang digunakan untuk
meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Akun-
akun tersebut disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi yang akan
disajikan dalam laporan keuangan.
4. Buku Pembantu
Buku pembantu (subsidiary ledger) terdiri dari akun-akun pembantu yang
merinci data keuangan yang tercantum dalam akun tertentu dalam buku besar.
Sebagai contoh buku pembantu piutang yang merinci semua data tentang
debitur. Buku besar dan buku pembantu merupakan catatan akuntansi akhir
(books of final entry), yang berarti tidak ada catatan akuntansi lain lagi sesudah
data akuntansi diringkas dan digolongkan dalam akun buku besar dan buku
pembantu. Selain itu juga karena setelah data akuntansi keuangan dicatat dalam
buku-buku tersebut, proses akuntansi selanjutnya adalah penyajian laporan
keuangan, bukan pencatatan lagi ke dalam catatan akuntansi.
5. Laporan
Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa laporan
kuangan, laporan rugi laba, laporan perubahan saldo laba, laporan harga pokok
produksi, laporan beban pemasaran, laporan beban pokok penjualan, daftar umur
piutang, daftar utang yang akan dibayar, daftar saldo persediaan yang lambat
penjualannya. Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran (output)
sistem akuntansi. Laporan dapat berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan
pada layar monitor komputer.
Unsur-unsur sistem akuntansi pokok telah dijelaskan dalam definisi di atas,
unsur-unsur sistem akuntansi ini dirancang oleh manajemen untuk menyajikan
informasi keuangan bagi kepentingan pengelolaan perusahaan dan
pertanggungjawaban keuangan kepada pihak luar perusahaan. Jika digambarkan,
unsur-unsur sistem akuntansi pokok dapat dilihat pada gambar 2.1.
11. Surat order produksi, Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang, Bukti kas
keluar, dan Bukti memorial, Bernomor urut tercetak dan penggunaannya
dipertanggungjawabkan.
12. Secara periodik dilakukan rekonsiliasi kartu biaya dengan rekening kontrol biaya
dalam buku besar.
13. Secara periodik dilakukan penghitungan persediaan yang ada di gudang untuk
dicocokkan dengan kartu persediaan.