Anda di halaman 1dari 2

2.

PERSIAPAN DAN MEKANISME KERJA PRP

2.1 Persiapan PRP


PRP merupakan plasma darah yang dipersiapkan dari fresh whole blood yang telah diperkaya
oleh platelet. Platelet memiliki efek positif pada perbaikan jaringan lokal dan mengandung
sejumlah faktor pertumbuhan yang memici proliferasi dan pertumbuhan seperti vascular
endothelial growth factor (VGEF), epidermal growth factor (EGF), platelet-derived growth
factor (PDGF), transforming growth factor (TGF) dan sitokin lainnya.5
Perbedaan teknik dari persiapan PRP dapat ditemukan pada literatur. Setiap metode
persiapan ditujukan untuk menghasilkan produk akhir dengan biokasi partikular, dan aplikasi
klinis yang lebih spesifik.9 Persiapan PRP dapat diklasifikasikan berdasarkan metode
persiapan, isi dari sampel, dan tujuan aplikasi. Persiapan juga bergantung pada kecepatan
sentrifugasi, waktu sentrifugasi dan penggunaan antikoagulan. Setelah sentrifugasi whole
blood, terdapat 4 tipe persiapan yang dapat dilakukan.6
Konsentrat platelet dapat diklasifikasikan dalam empat kategori, tergantung dari
adanya leukosit dan fibrin, yaitu: pure-protein rich plasma (P-PRP), leucocyte- and platelet-
rich plasma (L-PRP), pure platelet-rich fibrin (P-PRF), dan leucocyte and platelet-rich fibrin
(L-PRF). Dalam tiap kategori, konsentrat dapat diproduksi dengan proses yang berbeda-
beda.9 Klasifikasi direkomendasikan oleh komite konsensus muti disiplin.6
Klasifikasi lainnya dari persiapan PRP yang dilakukan oleh Mishra dkk berdasarkan
ada tidaknya sel darah putih, status aktivasi, dan konsentrasi platelet. Klasifikasi terbaru dari
persiapan PRP dikenalkan oleh Magalon dkk, dan disebut klasifikasi DEPA (dosis platelet
injeksi, efisiensi produksi, kemurnian PRP, aktivasi PRP).6
Sebagaian besar metode persiapan PRP melibatkan prosedur yang sama, seperti
pengumpulan darah yang dicampur dengan antikoagulan dan dilakukan sentrifugasi segera.
Sentrifugasi putaran ringan bertujuan untuk memisahkan whole blood menjadi 3 lapis:
supernatan yang berhubungan terhadap aseluler plasma, buffy coat pada bagian tengah yang
berisikan konsentrat platelet, pada bagian bawah platelet rich pada sel darah merah.1,9
Setelah sentrifugasi pertama, diikuti oleh putaran cepat dan lebih lama, untuk
membentuk buffy coat. Pada tahap akhir, diaplikasikan pada lokasi pembedahan atau luka,
sebagai faktor aktivasi, seperti trombin dapat ditambahkan pada konsentrat platelet akhir
untuk memicu degranulasi platelet dan eksokitosis pada granula sitoplasma. Variabilitas
dapat dilihat pada jumlah total platelet dari satu pasien ke pasien lainnya dan tujuan
keseluruhannya untuk mendapatkan faktor konsentrasi 2 – 3 kali lebih banyak pada whole
blood yang akan diberikan ke pasien.9

2.2 MEKANISME KERJA PRP


Mekanisme PRP belum sepenuhnya dijelaskan, tetapi studi laboratorium menunjukkan bahwa
konsentrasi tinggi faktor pertumbuhan pada PRP dapat secara potensial mempercepat proses
penyembuhan. Faktor pertumbuhan memicu penyembuhan luka dengan tingkatan berikut :
resolusi/penyembuhan jaringan nekrosis, kemotaksis, regenerasi sel, proliferasi dan migrasi
sel, sintesis matriks ekstraseluler, remodeling, angiogenesis, dan epitelisasi.6
PRP lebih baik dari faktor pertumbuhan manusia rekombinan karena aktivasi platelet
memicu pelepasan faktor pertumbuhan belipat dan faktor diferesnsiasi. Sebelumnya, pada
jaringan fibrin ditemukan lebih banyak platelet untuk meregenerasi matriks, yang memicu
secara cepat mengenai morfologi, konfigurasi molekular pada kesembuhan luka.6
Beberapa penelitian yang dilakukan pada hewan menunjukkan bahwa administrasi
PRP intrauterine merangsang dan mempercepat regenerasi endometrium dan juga
menurunkan fibrosis pada model sampel yang mengalami kerusakan pada endometrium.
Tingginya konsentrasi PDGF-AB, PDGF-BB, dan TGF-β diamati pada larutan PRP
dibandingkan pada darah perifer. Hal ini menunjukkan PRP dengan konsentrasi tinggi faktor
pertumbuhan dan sitokin memicu mitogenesis dan proliferasi sel endometrium atau stem sel
endometrium. Lalu mengaktivasi jalur parakrin-endokrin untuk meningkatkan respon
endometrium dalam merangsang terjadinya implantasi embrio dan kehamilan. Disamping itu,
telah dilaporkan bahwa platelet mungkin dapat mengaktivasi sel mononuclear darah perifer
(PMBC), yang melepas IL-10, sebuah sitokin inflamasi dalam regenerasi jaringan.4

Anda mungkin juga menyukai