Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian


Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah
penelitian yang adanya perlakukan atau treatment yang digunakan untuk mencari
pengaruh perlakukan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi terkendalikan.
Penelitian eksperimen yang digunakan adalah quasi experiment atau
eksperimen semu dengan desain one group pre and post design.
Skema rancangan penelitian ditampilkan pada gambar 3.1

Observasi “0” Perlakuan Observasi “a”


(sebelum (Sesudah
perlakuan) perlakuan)

Keterangan:
Observasi: Pengukuran pendengaran
0 = sebelum perlakuan; a = sesudah perlakuan
Perlakuan: Pemakaian hijab bahan tebal atau tipis dengan lapisan tambahan
Gambar 3.1 Skema rancangan penelitian

3.2 Subjek Penelitian


Subjek Penelitian ini adalah semua mahasiswi Fakultas Kedokteran
Universitas Jenderal Ahmad Yani Cimahi (UNJANI) angkatan 2012.
3.2.1 Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah semua mahasiswi fakultas kedokteran
umum Universitas Jenderal Ahmad Yani Cimahi angkatan 2012 yang berjumlah
106 orang.

21
22

3.2.2 Kriteria Inklusi-eksklusi


1. Kriteria inklusi
1) Mahasiswi fakultas kedokteran umum angkatan 2012 Unversitas Jenderal
Ahmad Yani (UNJANI) Cimahi yang bersedia untuk dilakukan penelitian
baik yang berhijab maupun tidak berhijab.
2) Bersedia untuk dilakukan perlakuan berupa pemasangan lapisan tambahan
“dalaman ninja” untuk yang berhijab.
3) Bersedia untuk mengikuti segala tes yang akan dilakukan pada penelitian
ini seperti tes fungsi pendengaran menggunakan audiometri.
4) Tidak memiliki riwayat gangguan pendengaran yang menetap atau tidak
sedang mengidap gangguan pendengaran.
5) Tidak memakai alat bantu pendengaran.
2. Kriteria eksklusi
1) Mahasiswi fakultas kedokteran umum angkatan 2012 UNJANI Cimahi
yang tidak bersedia untuk melakukan penelitian baik yang berhijab
maupun yang tidak berhijab.
2) Ada riwayat gangguan pendengaran seperti infeksi telinga, trauma pada
telinga.
3) Pada saat penelitian ada keluhan pada telinga seperti kemasukan air,
telinga berdenging dan sebagainya.
4) Pada saat penelitian menderita infeksi saluran nafas seperti faringitis yang
dapat menyebabkan penutupan tuba eustachius.
5) Memakai alat bantu pendengaran

3.3 Jumlah Sampel


Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi. Cara pemilihan sampel
adalah purposive random sampling yaitu memilih sampel secara acak dari daftar
subjek yang sesuai dengan kriteria penelitian.
3.3.1 Besar Sampel
23

Rumus besar sampel yang dipilih adalah :

( Zα +Zβ ) S 2
n=⌊ ⌋
( X 1−X 2)

Keterangan :
Zα = Kesalahan tipe 1 = 5% = 1,64, hipotesis satu arah
Zβ = Kesalahan tipe II = 10% = 1,28
(X1- X2) = Selisih minimal yang dianggap bermakna
S = Simpang baku a
Jadi, besar sampel dalam penelitian ini adalah :
Zα = 1,64 ; Zβ = 1,28
S (perkiraan oleh peneliti) sebesar = 30
X1- X2 = 26
Maka didapatkan perhitungan :

( 1,64+1,28 ) 30 2
n 1=n2=⌊ ⌋ =11,28
26

Hasil besar sampel yang didapatkan adalah sebanyak 11,28 orang dapat
dibulatkan menjadi 12 orang. Dengan demikian, besar sampel minimal yang
dibutuhkan masing-masing kelompok adalah 12 orang.

3.4 Variabel Penelitian


Variabel Penelitian ini adalah :
Variabel bebas : Pemakaian hijab
Variabel Terikat : Pendengaran

3.5 Definisi Operasional


24

1. Pengaruh merupakan suatu daya atau kekuatan yang timbul dari sesuatu,
baik itu orang maupun benda serta segala sesuatu yang ada di
alam  sehingga mempengaruhi apa-apa yang ada di sekitarnya. Pada
penelitian ini variabel yang menjadi pengaruh adalah pemakaian hijab dan
variabel yang dipengaruhi adalah pendengaran subjek penelitian.
2. Variabel penelitian ini memakai status pemakaian hijab. Status pemakaian
hijab yang dimaksud dibagi menjadi 3, yaitu:
1) Tidak memakai hijab
2) Memakai hijab bahan tipis dengan lapisan tambahan ninja
3) Memakai hijab bahan tebal dengan lapisan tambahan ninja
Jenis hijab yang digunakan adalah hijab yang terbuat dari bahan yang tebal
dan tipis yang menutupi seluruh telinga baik kanan maupun kiri. Maksud
dari bahan yang tebal adalah yang memiliki ketebalan ≥ 0,5 cm dan bahan
yang tipis memiliki ketebalan < 0,5 cm
Lapisan tambahan ninja adalah lapisan dalam hijab yang terbuat dari
bahan kaos yang menutupi seluruh telinga baik kanan maupun kiri.
Variabel penelitian tersebut akan dinyatakan dalam skala kategorial–
ordinal.
3. Pemeriksaan tes pendengaran akan dilakukan oleh audiometris pada ruang
yang kedap suara dengan peralatan audiometer. Hasil tes audiometri
dibedakan menjadi angka-angka dengan satuan dB. Skala yang dipakai
adalah skala numerik.

3.6 Bahan dan Alat/Instrumen Penelitian


3.6.1 Bahan
1. Hijab
2. Lapisan dalam ninja dengan bahan kaos

3.6.2 Alat
25

1. Audiometri

3.7 Prosedur Penelitian


1. Calon subjek penelitian yang sesuai dengan kriteria penelitian diminta
persetujuannya dengan informed consent tertulis
2. Subjek yang sudah memberikan informed consent secara tertulis
digunakan sebagai subjek penelitian.
3. Subjek penelitian diperiksa ketajaman pendengaran. Pemeriksaan
dilakukan 3 kali pada saat yang berbeda yaitu tanpa hijab, hijab dengan
bahan tipis disertai lapisan tambahan ninja, dan hijab dengan bahan tebal
disertai lapisan tambahan ninja.
4. Subjek penelitian tanpa menggunakan hijab dan tanpa lapisan tambahan.
Setelah menunggu kurang lebih 30 menit dilakukan pemeriksaan tes
pendengaran.
5. Subjek penelitian menggunakan hijab tanpa lapisan tambahan. Setelah
menunggu kurang lebih 30 menit dilakukan pemeriksaan tes pendengaran.
6. Subjek penelitian menggunakan hijab dengan lapisan tambahan. Setelah
menunggu kurang lebih 30 menit dilakukan pemeriksaan tes pendengaran.
Prosedur pemeriksaan audiometri sebagai berikut:
1. Dimulai pada frekuensi 1000 Hz, kemudian naik menjadi 2000 Hz, 4000
Hz dan 8000 Hz. Dilakukan pemeriksaan ulang pada frekuensi 1000 Hz.
Kemudian kembali melakukan pemeriksaan ulang pada frekuensi 1000
Hz.
2. Intensitas awal dimulai pada tingkat 0 dB, kemudian dinaikkan 10 dB
dengan durasi 1-2 detik sampai pasien memberi jawaban.
3. Nada ditingkatkan 5 dB sampai pasien memberi respon, bila terdapat
respon langsung diturunkan 10 dB sampai tidak terdengar.
4. Naikkan kembali 5 dB sampai terdengar, lakukan berulang hingga dicapai
suatu modus.
26

5. Cantumkan simbol-simbol yang sesuai pada audiogram.


Peneliti membaca audiogram responden dan mengelompokkan hasilnya, lalu
dilakukan pengolahan menggunakan software statistical product and service
solutions 21 (SPSS 21).

3.8 Alur Penelitian

Subjek memenuhi kriteria inklusi

Ada kriteria
eksklusi

Tanpa mengenakan
hijab

Pemeriksaan tes pendengaran

Mengenakan hijab tipis dengan lapisan tambahan Mengenakan hijab tebal dengan lapisan tambahan

Pemeriksaan tes pendengaran Pemeriksaan tes pendengaran

Analisis data dan penyusunan laporan penelitian

Gambar 3.2 Alur Penelitian

3.9 Analisis Data


27

Sebelum dilakukan analisis data akan dilakukan pemeriksaan kelengkapan dan


kebenaran data. Data selanjutnya akan diberi kode, ditabulasi dan dimasukan ke
dalam komputer.
Data yang sebelumnya harus di uji normalitas. Normalitas distribusi data
dianalisis dengan uji Saphiro-Wilk. Uji ini dipilih karena besar sampel dalam
penelitian ini termasuk sampel kecil (<50 subjek). Selain uji normalitas data perlu
dilakukan uji homogenitas. Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui varian
dari beberapa populasi sama atau tidak. Kedua uji tersebut harus dilakukan
sebagai prasyarat dalam analisis t-test dan ANOVA (One Way Analysis of
Variance). Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji t
berpasangan (paired t-test). Uji t dipakai dikarenakan untuk menilai apakah mean
dan keragaman dari dua kelompok berbeda secara statistik satu sama lain. Analisis
ini digunakan apabila kita ingin membandingkan mean dan keragaman dari dua
kelompok data, dan cocok sebagai analisis dua kelompok rancangan percobaan
acak. Lanjutan dari uji t berpasangan adalah uji ANOVA. Analisis data dilakukan
dengan program komputer statistical product and service solutions 21 (SPSS 21).
3.9.1 Hipotesis Statistik
Setelah dilakukan pengolahan data, dilakukan uji hipotesis dengan
menentukan H0 dan Ha. Ha adalah simbol dari hipotesis alternatif, yaitu jawaban
sementara pada uji hipotesis.
1. Hipotesis nol (H0) adalah tidak ada pengaruh signifikan pemakaian hijab
terhadap fungsi pendengaran.
2. Hipotesis alternatif (Ha) adalah ada pengaruh signifikan pemakaian hijab
terhadap fungsi pendengaran.
Hasil analisis t-test untuk menguji hipotesis nol (H0). Jika p-value > 0,05
maka Ho diterima, sedangkan jika p-value < 0,05 maka H0 ditolak.

3.10 Aspek Etika Penelitian


28

Seluruh calon subjek akan diminta persetujuan untuk dilakukannya penelitian.


Persetujuan ikut serta dalam penelitian diminta dalam bentuk informed consent
tertulis. Calon subjek penelitian akan diberi penjelasan tujuan, manfaat dan
protokol penelitian. Jika calon responden bersedia diteliti, maka mereka diminta
untuk menandatangani lembar persetujuan (informed consent) tersebut. Tapi jika
calon responden menolak untuk diteliti, maka peneliti tidak akan memaksa dan
menghormati hak-haknya.
Identitas subjek penelitian dirahasiakan dan tidak akan dipublikasikan tanpa
seijin subjek penelitian. Peneliti hanya akan memberikan kode pada masing-
masing lembar tersebut.

3.11 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di poli klinik THT Rumah Sakit Dustira Cimahi pada
bulan November 2015 sampai Januari 2015.

3.12 Jadwal Penelitian

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan


Bulan
No. Uraian Kegiatan Mei- Sept Oktober Nov Februari
Agustus -Jan
1. Penyusunan
proposal
2. Penyusunan
Instrumen
3. UP – 1
4. Persiapan lapangan
5. Pengumpulan data
Bulan
No. Uraian Kegiatan Mei- Sept Oktober Nov Februari
Agustus -Jan
29

6. Pengolahan data
7. Analisis data
8. Penyusunan
laporan
9. Konsultasi atau
Bimbingan
10. Yudisium
11. Perbaikan skripsi

Anda mungkin juga menyukai