TINJAUAN PUSTAKA
4
5
ataupun ke pesta. Jenis bahan ini tipis dan saat menggunakannya disarankan
dilapisi dengan hijab lain agar tidak menerawang ketika digunakan.
4) Katun
Bahan katun terbuat murni 100 % dari kapas alami bahan jenis katun memiliki
tesktur yang halus, dingin, nyaman, dan mampu menyerap keringat.
5) Spandeks
Ciri-Ciri kain spandeks yang paling menonjol adalah sifatnya yang lebih
elastis. Spandeks sering digunakan sebagai bahan pakaian dalam, seperti kaos,
bra, kaus kaki, dan legging.
6) Kashmir
Bahan jenis kashmir ini jika semakin sering dicuci bahan ini akan semakin
halus.
4. Macam-macam jenis inner atau dalaman hijab
Kini tidak hanya pakaian Muslim dan model hijab saja yang beragam, tapi
juga model dalaman hijab. Begitu banyak model dan ragam dalaman hijab yang
dapat dipakai sebagai lapisan tambahan pada hijab, berikut beberapa model inner
atau daleman hijab diantaranya:18
1) Bandana
Bandana ini biasanya terbuat dari bahan stretch, seperti spandex.
2) Anak Kerudung
Anak kerudung atau hijab memiliki bentuk seperti hijab instan, memiliki topi
pet walaupun hanya sampai leher. Anak kerudung biasanya terbuat dari bahan
spandeks.
3) Ciput Ninja
Disebut sebagai inner atau ciput ninja karena bentuknya memang seperti yang
digunakan oleh para ninja di Jepang, serta lapisan tambahan yang satu ini
sudah tertutup hingga bagian leher.
4) Ciput Brokat / Renda
Ciput brokat atau renda merupakan lapisan tambahan hijab yang berbentuk
bandana, topi, atau ciput lainnya. Hanya saja ciput yang satu ini memiliki
tambahan aksen brokat atau renda.
11
5) Ciput Konde
Seperti namanya, ciput ini memiliki konde di bagian belakang yang berfungsi
untuk menambah extra volume.
6) Ciput topi
Dalaman atau inner jilbab yang satu ini menutup bagian kepala dan memiliki
tambahan topi di bagian depan nya. Ciput topi ini cocok untuk dipadukan
dengan kerudung kotak.
7) Inner Syiria
Inner jilbab ini memiliki model serupa seperti anak kerudung atau model syiria
biasa, namun inner syiria tidak memiliki topi pet nya dan biasanya ukurannya
lebih kecil dari standar hijab syiria. Kebanyakan inner syiria terbuat dari bahan
kaos spandex.
8) Ciput Turban
Ciput yang memiliki berlapis-lapis lapisan ini menjadikan ciput yang satu ini
memiliki bentuk unik di bagian atas kepala. Ciput turban kebanyakan terbuat
dari bahan spandex yang lentur.
5. Pengaruh Pemakaian hijab terhadap fungsi pendengaran
Penggunaan penutup kepala seperti hijab dengan atau tanpa lapisan dalam
dapat menyebabkan halangan pada transmisi bunyi. Halangan pada transmisi
bunyi untuk masuk ke dalam telinga menyebabkan turunnya ketajaman
pendengaran dan atau lokalisasi pendengaran.6,19
2.3.2 Serumen
Merupakan hasil produksi kelenjar sebasea, kelenjar seruminosa, epitel kulit
yang terlepas dan partikel debu. Dalam keadaan normal serumen terdapat
sepertiga luar liang telinga karena kelenjar tersebut hanya ditemukan pada daerah
tersebut.20 Serumen mempunyai fungsi sebagai sarana pengangkutan debris eptel
kontaminan untuk dikeluarkan dari membran timpani. Konsistensinya biasanya
lunak, tetapi kadang-kadang kering.4,5
Serumen yang membentuk gumpalan yang menumpuk pada liang telinga
dapat menimbulkan gangguan pendengaran berupa tuli konduktif. Terutama bila
12
gangguan pendengaran yaitu tes bisik, uji Rinne, uji Weber, uji Schwabach dan
tes audiometri.4,22
2.4.1 Tes Bisik
Tes bisik merupakan uji reaksi penderita terhadap bunyi bisikan. Tes ini
merupakan petunjuk kasar akan adanya ketulian. Telinga penderita yang tidak
diperiksa harus “ditutup” dengan menggesekkan kertas di muka telinga tersebut.
Penderita tidak boleh melihat ke arah pemeriksa dan harus mengulang sejumlah
kata-kata seperti “cat”, “ban”, atau “hak” atau bisa berupa angka seperti 1, 5, atau
9 yang dibisikan pada telinga yang diuji. Jarak terjauh dari telinga yang masih
memungkinkan kata-kata terdengar, dicatat. Ruangan yang sunyi merupakan hal
yang penting untuk dapat berkonsentrasi dan mengabaikan bunyi yang lain,
dengan panjang minimal 6 meter. Nilai normal untuk tes bisik adalah 5/6 atau
6/6.4,22
2.4.2 Uji Rinne
Uji ini menunjukan apakah ketulian bersifat konduktif atau perseptif. Kaki
garpu tala diletakan di depan telinga dan tangkainya kemudian diletakkan pada
prosesus mastoid. Penderita diminta untuk membandingkan intensitas bunyi yang
terdengar pada kedua posisi tersebut. Penderita dengan tuli konduktif mendengar
dengan bunyi dengan lebih baik bila garpu tala diletakan di atas prosesus mastoid
daripada di depan telinga. Pada tuli perseptif sebaliknya.4,22
Jarak waktu yang diperlukan penderita untuk mendengar getaran terhitung
dari garpu tala diletakan pada prosesus mastoid dibandingkan dengan waktu yang
didengar oleh pemeriksa. Pada tuli konduktif jarak waktu penderita mendengar
garpu tala memanjang, sedangkan pada tuli perseptif memendek.4
2.4.3 Uji Weber
Tangkai garpu tala diletakan pada pertengahan dahi. Gelombang bunyi akan
melalui tengkorak menuju ke kedua telinga dan akan terdengar sama keras bila
pendengaran normal. Tuli konduktif pada satu telinga akan menyebabkan getaran
yang terdengar lebih kuat pada sisi yang sakit. Pada tuli perseptif yang unilateral,
bunyi akan terdengar lebih baik pada sisi yang sehat. Penghantaran bunyi
pemeriksaan ini adalah konduksi melalui tulang. Terdiri dari dua komponen yaitu
14
langsung, bunyi menuju ke koklea atau tidak langsung, bunyi menuju ke telinga
tengah.4,22
Komponen tidak langsung, sebagian langsung kek koklea, tapi sebagian besar
menyebar ke telinga luar. Pada penyakit telinga dalam, bagian koklea komponen
tidak langsung terlalu lemah untuk merangsang koklea sehingga bunyi menjadi
lebih keras pada telinga yang lebih baik. Pada penyakit telinga tengah komponen
langsung tidak dapat menyebar ke dalam telinga luar sehingga akan bertambah ke
bagian koklea. Hal ini menyebabkan bunyi terdengar lebih keras dalam telinga
yang sakit.22
2.4.4 Uji Schwabach
Uji Schwabach membandingkan hantaran tulang pasien dengan pemeriksa.
Pasien diminta melaporkan saat garpu tala bergetar yang ditempelkan pada
prosesus mastoidnya tidak lagi dapat didengar setelah itu pemeriksa memindahkan
garpu tala ke prosesus mastoidnya sendiri dan menghitung berapa lama ia masih
dapat menangkap bunyi.4,22
Uji Schwabach dikatakan normal bila hantaran tulang pasien dan pemeriksa
hampir sama. Uji Schwabach memanjang atau meningkat bila hantaran tulang
pasien lebih lama dibandingkan pemeriksa, misalnya pada kasus gangguan
pendengaran konduktif. Jika telinga pemeriksa masih dapat mendengar bunyi
garpu tala setelah pasien tidak lagi mendengarnya, maka dikatakan Schwabach
memendek.4
2.4.5 Audiometri Nada Murni
Audiometri nada murni adalah suatu cara pemeriksaan untuk mengukur
sensitivitas pendengaran dengan alat audiometer yang menggunakan nada murni
(pure tone). Dan pengertian dari audiometer adalah suatu alat elektronik yang
mengeluarkan nada murni dengan memakai oscilator. Intensitas bunyi yang
dihasilkan dapat diubah-ubah dan diukur dalam desibel. Bunyi bicara normal
terdengar pada spektrum frekuensi 500, 2000, 4000 putaran perdetik. Dalam
pengambilan audiogram diperlukan ruangan sunyi yang ada pada rumah sakit
dengan fasilitas klinik otologi. Apabila dilakukan luar rumah sakit cukup
dilakukan pada ruangan sunyi dan jauh dari keramaian lalu lintas. Penderita
15
Telinga merupakan organ yang berfungsi sebagai indera pendengaran dan fungsi keseimbangan tubuh
Telinga terdiri dari telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam
Telinga luar berfungsi menangkap rangsangan getaran bunyi atau bunyi dari luar.
Penggunaan penutup kepala seperti hijab dengan lapisan tambahan dapat menyebabkan halangan pada transmisi bunyi
Halangan pada transmisi bunyi untuk masuk ke dalam telinga menyebabkan gangguan pendengaran
Penurunan fungsi pendengaran yang terjadi akan dibuktikan dengan melakukan tes audiometri nada murni