Anda di halaman 1dari 110

LAPORAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR

CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

JUDUL
PENINGKATAN PENGETAHUAN ORANG TUA TERHADAP
PENCEGAHAN GIGI BERLUBANG PADA ANAK DENGAN
TINDAKAN PIT DAN FISSUE SEALENT

DISUSUN OLEH :
NAMA : drg. ATIKAH DWI SEPTIAH
NIP. 19880902 201902 2 003

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN III ANGKATAN VI
PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU
TAHUN 2020
HALAMAN PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR
CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

JUDUL
PENINGKATAN PENGETAHUAN ORANG TUA TERHADAP
PENCEGAHAN GIGI BERLUBANG PADA ANAK DENGAN
TINDAKAN PIT DAN FISSUE SEALENT

Disusun Oleh :
NAMA : drg. ATIKAH DWI SEPTIAH
NIP. 19880902 201902 2 003

TELAH DISETUJUI, MARET 2020

COACH, MENTOR, PESERTA,

Yeti Zurida, S.IP.,M.AP dr. Etiek Kusumawati drg. Atikah Dwi Septiah
NIP. 198001292001012001 NIP. 198505302015042002 NIP. 198809022019022003

i
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR
CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

JUDUL
PENINGKATAN PENGETAHUAN ORANG TUA TERHADAP
PENCEGAHAN GIGI BERLUBANG PADA ANAK DENGAN
TINDAKAN PIT DAN FISSUE SEALENT

Disusun Oleh :
NAMA : drg. ATIKAH DWI SEPTIAH
NIP. 19880902 201902 2 003

Telah diseminarkan pada :

Hari : Kamis
Tanggal : 16 April 2020
Tempat : UPT Pendidikan dan Pelatihan BKPSDM
Kota Lubuklinggau

Penguji, Mentor, Coach,

Febrizal, S.Sos dr. Etiek Kusumawati Yeti Zurida, S.IP.,M.AP


NIP. 1988021002011011003 NIP. 198505302015042002 NIP. 198001292001012001

Mengesahkan,
an. Kepala BKPSDM Kota Lubuklinggau
plt. Kepala UPT Pendidikan dan Pelatihan,

Deni Nofriansyah, S.IP., M.Si.


Penata Tingkat I
NIP. 198411272009031001

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Penyusunan laporan aktualisasi ini harus dipenuhi sebagai persyaratan pelatihan
dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) golongan III di UPT Diklat Lubuk
Linggau. Laporan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap
Aparatur Sipil Negara (ASN) agar dapat mengaktualisasikan dalam pelaksanaan
tugas sebagai pelayan publik.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan ini,
diantaranya :
1. Bapak Drs. Rallin Zufri,MM. Selaku Kepala BKPSDM Kabupaten Musi
Rawas Utara
2. Bapak Zulpikar, S. Sos. Selaku Kepala BKPSDM Kota Lubuk Linggau
3. Ibu Yulita Anggraini, SH,MH. Selaku Kepala UPT Pendidikan dan Pelatihan
Kota Lubuk Linggau
4. Ibu dr. Hj.Herlinah selaku Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Rupit atas
dukungan yang diberikan kepada penulis
5. Ibu Yeti Zurida, S,IP,M,A. selaku Coach yang telah bersedia meluangkan
waktunya untuk membimbing penulis serta memberikan ilmu dalam
menyelesaikan laporan aktualisasi
6. Bapak Febrizal, SE. Selaku penguji yang telah memberikan saran dan
masukan yang sangat bermanfaat dalam penysunan laporan aktualisasi
7. Ibu dr. Etiek Kusumawati selaku Mentor yang telah memberikan dukungan
serta bimbinganya dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi.
8. Seluruh pelatih dan panitia penyelenggara kegiatan Pelatihan Dasar CPNS
Kota Lubuk Linggau yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat dan
menanamkan jiwa kedisiplinan,dll.
9. Seluruh Widyaiswara atas segala ilmu yang telah diberikan serta atas
penanaman nilai-nilai dasar ASN yang tentu saja akan sangat bermanfaat

iii
bagi kami peserta Latsar untuk melaksanakan pekerjaan sebagai pelayan
publik .
10. Orang Tua, suami, anak-anak serta seluruh keluarga yang terkasih atas
segala dukungan.

Lubuklinggau, 2020

Penulis,

drg. Atikah Dwi Septiah


NIP. 19880902 201902 2 003

iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... ii
KATA PENGANTAR..................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................... v
DAFTAR TABEL........................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Tujuan & Manfaat........................................................................... 4
C. Ruang Lingkup............................................................................... 5

BAB II PELAKSANAAN AKTUALISASI


A. Deskripsi Singkat Organisasi
Profil organisasi....................................................................... 6
Visi, Misi dan nilai orgnaisasi............................................... 8
Tugas Pokok dan Uraian Tugas Dokter Gigi.................... 9
Struktur Organisasi................................................................. 10

B. Penerapan Mata Pelatihan


Agenda Nilai-Nilai Dasar ANEKA......................................... 11
Agenda Kedudukan dan Peran ASN................................... 19

C. Jadwal Kegiatan............................................................................. 22

D. Pelaksanaan Kegiatan
Persiapan Perencanaan......................................................... 24
Membuat media informasi edukasi berupa leaflet.......... 27
Sosialisasi kepada pengunjung rawat jalan
RSUD Rupit................................................................................ 31

v
Sosialisasi kepada pengunjung rawat inap
RSUD Rupit................................................................................ 34
Sosialisasi kepada masyarakat desa
Lawang Agung.......................................................................... 38
Sosialisasi menggunakan media sosial............................ 41
Melaksanakan pelayanan proteksi gigi ............................ 44
Pemberian reward kepada pasien....................................... 48
Evaluasi...................................................................................... 51

E. Kendala dan Solusi....................................................................... 53

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .................................................................................... 55
B. Rencana Aksi ................................................................................. 55

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 57

RANCANGAN AKTUALISASI
CATATAN BIMBINGAN MENTOR
CATATAN BIMBINGAN COACH
SURAT PERSETUJUAN MENTOR
LAMPIRAN OUTPUT KEGIATAN
BIODATA PESERTA

vi
DAFTAR TABEL

Tabel Keterangan Halaman

2.1 Jadwal Kegiatan aktualisasi bulan Maret 2020 22

2.2 Jadwal Kegiatan aktualisasi bulan April 2020 23

2.3 Kendala dan solusi 53

3.1 Rencana aksi 56

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Keterangan Halaman

2.1 Gedung pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah 8


Rupit

2.2 Kegiatan konsultasi dengan Mentor 25

2.3 Konsultasi design leaflet dengan Direktur RSUD 28


Rupit

2.4 Kegiatan mendesign Leaflet 28

2.5 Sosialisasi kepada pengunjung rawat jalan RSUD 32


Rupit

2.6 Sosialisasi di ruang rawat inap anak 35

2.7 Sosialisasi pencegahan gigi berlubang kepada 39


masyarakat

2.8 Sosialisasi melalui facebook dan instagram 42

2.9 Pelayan fissure sealent di Poli gigi RSUD Rupit 46

2.10 Pemberian bantuan dental kit dari PTBA Tanjung 49


Enim

2.11 Pemberian reward kepada salah satu pasien 49

2.12 Buku catatan kunjungan pasien poli gigi 52

viii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemeritah.
Sedangkan pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah pegawai negeri sipil
dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat
pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan
atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan
perundang-undangan. Pegawai ASN yang dimaksud memiliki tugas
diantaranya : melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat
pembina kepegawai sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-
undangan,memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
serta mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Pelayanan publik yang diberikan pemerintah kepada masyarakat sering
dijadikan sebagai indikator keberhasilan suatu sistem penyelenggaraan
pemerintah. Dalam rangka mewujudkan good governance dimana
Akuntabilitas,nasionalisme,etika publik,komitmen mutu dan antikorupsi menjadi
prinsip yang harus dikedepankan dalam penyelenggaraan pemerintah, oleh
karena itu ASN sebagai pelayanan publik harus memberikan pelayanan prima
di semua sektor publik. Dalam pelaksanaan pelayanan publik Calon Aparatur
Sipil Negara (CPNS) harus memiliki kemampuan menunjukkan sikap perilaku
bela negara, mengaktualisasikan nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas
jabatannya, mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka
Negara kesatuan Republik Indonesia dan Menunjukkan penguasaan
kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas. Untuk
membentuk kemampuan tersebut perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur

1
2

pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil wajib menjalani Masa Prajabatan.
Masa Prajabatan sebagaimana dimaksud dilaksanakan melalui proses
pendidikan dan pelatihan. Proses pendidikan dan pelatihan tersebut dilakukan
secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat
dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul
dan bertanggung jawab dan memperkuat profesionalisme dan kompetensi
bidang, hal tersebut tekandung dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil.
Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pedoman penyelenggaraan Pelatihan Dasar
CPNS BAB I dijelaskan bahwa kompetensi PNS yang dibangun dalam
pelatihan dasar CPNS golongan III adalah kompetensi PNS sebagai pelayan
masyarakat yang professional yang diindikasikan dengan kemampuan
melayani. Untuk itu CPNS diwajibkan merancang aktualisasi dan
mengimplementasikannya dalam pekerjaannya.
Salah satu unsur utama dalam sistem pelayanan kesehatan yang prima
adalah tersedianya pelayanan medis oleh dokter dengan kualitasnya yang
terpelihara sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004
tentang Praktik Kedokteran. Dalam penyelenggaraannya, setiap dokter wajib
mengacu pada standar, pedoman dan prosedur yang berlaku sehingga
masyarakat mendapat pelayanan medis secara professional dan aman.
Di Poli Gigi Rumah Sakit Umum Daerah Rupit tempat penulis bekerja
terdapat beberapa masalah/isu yang harus segera dicarikan solusinya. Salah
satunya adalah Rendahnya jumlah kunjungan pasien anak melakukan
tindakan pencegahan gigi berlubang dengan Fissure Sealent di RSUD Rupit,
hal tersebut dapat disebabkan oleh banyak faktor diantaranya kurangnya
pengetahuan orang tua terhadap tindakan pencegahan gigi berlubang pada
anak (Fissure Sealent) serta kurang optimalnya kegiatan promotif yang
dilakukan petugas kesehatan kepada masyarakat.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 diperoleh data
prevalensi karies (gigi berlubang) mencapai 93%dan hanya 10,2% yang
mendapatkan penanganan medis gigi. hal tersebut sangatlah
mengkhawatirkan mengingat gigi yang utuh sangat penting untuk menunjang
3

kesehatan tubuh, jika gigi mengalami kerusakan maka mastikasi


(pengunyahan) akan terganggu, jika penguyahan terganggu maka asupan
makanan menjadi tidak optimal sehingga dapat berdampak buruk bagi
kesehatan tubuh dan masih banyak lagi dampak buruk lainnya akibat gigi
berlubang. Jika gigi berlubang dapat dicegah sedini mungkin maka derajat
kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia dapat meningkat.
Gigi permanen atau gigi tetap pertama kali tumbuh sejak anak usia 6 tahun,
pada usia anak sekolah sudah banyak ditemui kerusakan gigi permanen,hal
tersebut sangatlah disayangkan padahal kerusakan tersebut dapat dicegah
sedini mungkin diantaranya melalui membiasakan menyikat gigi dengan benar
dan frekuensi yang tepat, melakukan pencegahan dengan menggunakan
fissure selaent, Fluor varnish dan lain-lain. Di RSUD Rupit jumlah kunjungan
pasien melakukan tindakan pencegahan gigi berlubang sangat rendah.
Periode 2017-2019 jumlah pasien mendapatkan pelayanan fissure sealent
sebanyak 0 pasien. Rendahnya jumlah kunjungan pasien tersebut dapat
disebabkan karena kurangnya pengetahuan orang tua terhadap pencegahan
gigi anak (fissure sealent).
Keluarga memegang peranan penting dalam perjalanan hidup seseorang
dimasa yang akan datang. Keluarga juga menjadi pusat pendidikan pertama
dan utama yang mempunyai tugas fundamental dalam mempersiapkan anak
bagi kehidupannya di masa yang akan datang. Hal ini dikarenakan dasar-
dasar perilaku, sikap hidup dan kebiasaan yang ditanamkan kepada anak
dimulai dari lingkungan keluarga. Untuk itu sasaran kegiatan berfokus pada
orang tua dengan harapan orang tua ini dapat membentuk anaknya menjadi
mandiri dalam memelihara kesehatan.
Berdasarkan uraian di atas, penulis sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil
yang sedang mengikuti Pelatihan Dasar CPNS tertarik untuk mengambil isu
“Peningkatkan Pengetahuan Orang Tua Mengenai Tindakan Proteksi Gigi
Anak (Fissure Sealent)” Melalui kegiatan aktualisasi ini, diharapkan terciptanya
solusi untuk dapat mengatasi permasalahan tersebut.
4

B. TUJUAN & MANFAAT


TUJUAN
1. Tujuan Umum: Mengidentifikasi nilai-nilai dasar profesi PNS, peran
dan kedudukan PNS dalam NKRI serta mengaktualisasikannya
2. Tujuan Khusus:
a. Meningkatkan mutu pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah
Rupit
b. Meningkatkan pengetahuan orang tua
c. Meningkatkan jumlah kunjungan pelayanan proteksi gigi anak
(fissure sealent)
d. Menurunkan prevalensi karies gigi anak.

MANFAAT
1. Manfaat Bagi Peserta Pelatihan Dasar
Peserta Pelatihan Dasar dapat lebih memahami nilai-nilai dasar profesi
PNS, berupa Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu
dan Anti Korupsi serta Peran dan Kedudukan PNS dalam NKRI yakni
manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole of Government, lalu
mengaplikasikannya dalam menjalankan tugas jabatan. Dengan tujuan
agar menjadi ASN yang terampil dan professional di bidangnya.
2. Manfaat Bagi Rumah Sakit Umum Daerah Rupit
Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit , meningkatkan jumlah
kunjungan pasien melakukan tindakan proteksi gigi (fissure sealent),
meningkatkan pendapatan Rumah Sakit serta meningkatkan
kepercayaan pelanggan terhadap Rumah Sakit Umum Daerah Rupit.
3. Manfaat Bagi Masyarakat
Masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai
dengan standar pelayanan rumah sakit , menurunkan prevalensi karies
gigi anak dan meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut anak.
5

RUANG LINGKUP
Kegiatan aktualisasi ini difokuskan pada peningkatan pengetahuan
orang tua terhadap tindakan pencegahan gigi berlubang (fissure sealent).
Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan pada tanggal 9 Maret 2020-14 April 2020
dan berlokasi di Rumah Sakit Umum Daerah Rupit Kabupaten Musi Rawas
Utara.
BAB II
PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. DESKRIPSI SINGKAT
1. Profil Organisasi
Rumah Sakit Umum Daerah Rupit Kabupaten Musi Rawas ditetapkan
sebagai Rumah Sakit Milik Pemerintah Kabupaten Musi Rawas melalui
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 65/Menkes/SK/I/2005 tentang Rumah
Sakit Umum Daerah Musi Rawas Milik Pemerintah Kabupaten Musi Rawas
Provinsi Sumatera Selatan. Rumah sakit merupakan sarana kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan Preventif,
Kuratif dan Rehabilitatif. Merupakan rumah sakit rujukan di Kabupaten Musi
Rawas (Kabupaten Induk) Rumah Sakit Umum Daerah Rupit yang baru
berkembang dan berstatus Rumah Sakit kelas D dengan SK Bupati no. 3
tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Tekhnis
Daerah Kabupaten Musi Rawas. Dengan Nomor Registrasi : 16.05.043,
Peraturan Bupati Musi Rawas No.30 tahun 2008 tentang penjabaran tugas
pokok dan fungsi Rumah Sakit.
Pada tahun 2013 Rumah Sakit Umum Daerah Rupit ditetapkan
sebagai Satuan Kerja Perangkat Darah yang menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-PBLUD) dengan status
BLUD secara penuh berdasarkan Keputusan Bupati Musi Rawas Nomor
646/KPTS/RS.RUPIT/2013. Dengan disahkannya Kabupaten Musi Rawas
Utara sebagai daerah otonomi baru berdasarkan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 16 Tahun 2013, maka RSUD Rupit yang berada di wilayah
kabupaten Musi Rawas Utara menjadi Rumah sakit milik pemerintah
kabupaten Musi Rawas Utara.
Ada 3 jenis pelayanan kesehatan di RSUD Rupit Yaitu : Rawat
Jalan, Rawat Inap,pelayanan penunjang dan Instalasi lainnya. Jenis
pelayanan dimaksud diantaranya :
a) Pelayanan Rawat Jalan :
 Poli Umum dilayani oleh dokter Umum
 Poli Gigi dilayani oleh dokter Gigi

6
7

 Poli Penyakit Dalam dilayani oleh dokter Spesialis Penyakit Dalam


 Poli Kebidanan Kebidanan dan kandungan dilayani oleh dokter
Spesialis SPOG
 Poli Anak dilayani oleh dokter Spesialis Anak
 Poli Bedah dilayani oleh dokter Spesialis Bedah
 Poli Syaraf dilayani oleh dokter Spesialis Syaraf
 Poli Gizi dilayani oleh ahli gizi
 Poli Kulit dan kelamin dilayani oleh dokter Spesialis Kulit dan Kelamin
b) Unit Instalasi Lain
 IGD
 ICU
 Kamar Operasi
 Instalasi Radiologi
 Instalasi Farmasi
 Instalasi Gizi.
c) Pelayanan Penunjang
 Unit Transfusi Darah
 Laboratorium
 USG, EKG
 Ambulance
 Rekam Medik
 Administrasi
 Rongten
d) Rawat Inap
 Kelas Utama
 Ruang VIP
 Ruang Kelas I
 Ruang Kelas II
 Ruang Kelas III
 Ruang Isolasi III dan Ruang Non Isolasi III
 Ruang Infeksi III dan Ruang Non Infeksi III
8

Gambar 2.1 Gedung pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Rupit

2. Visi, Misi dan Nilai Organisasi


VISI
Menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah Rupit sebagai pilihan
pertama dan utama bagi masyarakat Kabupaten Musi Rawas Utara dalam
hal pelayanan Rumah Sakit dan peningkatan pembangunan daerah yang
berkualitas.

MISI
- Memberikan pelayanan kesehatan yang profesional dan bermutu serta
terjangkau untuk lapisan masyarakat
- Memberikan pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan
lanjutan sesuai dengan kelas Rumah Sakit dan standar yang ditetapkan
- Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana rumah sakit.

NILAI ORGANISASI
 Profesionalisme
 Mutu
9

3. Tugas Pokok dan Uraian Tugas Dokter Gigi

Tugas pokok : Memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada


sarana pelayanan kesehatan yang meliputi promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitate untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat, serta membina peran
serta masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang
kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat.

Uraian tugas : 1. Melaksanakan pelayanan medik gigi dan mulut


umum rawat jalan
: 2 Melaksanakan pelayanan medik gigi dan mulut
spesialistik rawat jalan
: 3 Melaksanakan pelayanan medik gigi dan mulut
umum rawat inap
: 4 Melaksanakan tindakan gawat darurat medik gigi
dan mulut
: 5 Menyusun catatan rekam medis
: 6 Melakukan atau melayani konsultasi
: 7 Mengumpulkan data dalam rangka penyelidikan
epidemiologi gigi dan mulut
: 8 Melakukan visum et repertum
: 9 Melakukan pemeriksaan dental forensik dengan
pemeriksaan laboratorium
: 10 Melaksanakan tugas jaga
: 11 Melaksanakan tugas bantuan / partisipasi kesehatan
: 12 Menyusun laporan pelaksanaan tugas
: 13 Melaksanakan tugas kedinasan lainnya.
10

4. Struktur
Organisasi
11

B. PENERAPAN MATA PELAJARAN


1. Agenda Nilai-Nilai Dasar ANEKA
1.1 Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik
tersebut antara lain adalah :
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi
konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan
sektor,kelompok dan pribadi
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan publik
d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat
diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama , yaitu untuk
menyediakan kontrol demokratis ( peran demokratis ); untuk mencegah
korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional ); dan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas ( peran belajar ). Untuk menciptakan
lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa indikator dari nilai-nilai
dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan,yaitu :
a. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana
pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan
lingkungannya. Pimpinan mempromosikan lingkungan yang
akuntabel dapat memberikan contoh pada orang lain sehingga
memberikan efek positif bagi pihak lain untuk berkomitmen tinggi.
b. Transparansi
Transparansi berujuan untuk mendorong komunikasi yang lebih
besar dan kerjasama anatara kelompok internal dan eksternal,
memberikan perlingungan terhadap pengaruh yang tidak
seharusnya, meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan-
12

keputusan serta meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada


pimpinan secara keseluruhan.
c. Integritas
Dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk
menjujung tinggi dan mematuhi semua hukum yang berlaku,
Undang-Undang, kontrak, kebijakan dan peraturan yang berlaku.
Dengan adanya integritas institusi, dapat memberikan kepercayaan
dan keyakinan kepada publik dan/atau steakholders.
d. Tanggung jawab
Responsibilitas institusi dan responsibilitas perseorangan
memberikan kewajiban bagi setiap individu dan lembaga, bahwa
ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan yang telah dilakukan,
karena adanya tuntutan untuk bertanggungjawab atas keputusan
yag telah dibuat.
e. Keadilan
Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas. Keadilan harus
dipelihara dan dipromosikan oleh pimpinan pada lingkungan
organisasinya. Oleh sebab itu, ketidakadilan harus dihindari karena
dapat manghancurkan kepercayaan dan kredibilitas organisasi
yang mengakibatkan kinerja akan menjadi tidak optimal.
f. Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas. Dengan kata
lain, lingkungan akuntabilitas tidak akan lahir dari hal-hal yang tidak
dapat dipercaya.
g. Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam llingkungan kerja, maka
diperlukan adanya keseimbangan antara akuntabilitas dan
kewenangan, serta harapan dan kapasitas. Adanya peningkatan
kerja juga memerlukan adanya perubahan kewenangan sesuai
kebutuhan yang dibutuhkan.
13

h. Kejelasan
Agar individu atau kelompok dalam melaksanakan wewenang dan
tanggung jawabnya, mereka harus memiliki gambarannya yang
jelas tentang tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang
diharapkan. Dengan demikian, fokus utama untuk kejelasan adalah
mengetahui kewenangan, peran dan tanggungjawab, misi
organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi dan sistem
pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
i. Konsistensi
Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten
dari sebuah kebijakan, prosedur, sumber daya akan memiliki
konsekuensi terhadap tercapainya lingkungan kerja yang tidak
akuntabel, akibat melemahnya komitmen dan kreibilitas anggota
organisasi.

1.2 Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit merupakan sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain
sebagaimanamestinya. Dalam arti luas, nasionalisme berarti pandangan
tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, sekaligus
menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila merupakan pandangan
atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah
airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai dasar
nasionalisme yaitu :
a. Ketuhanan : Etos kerja, religius, toleransi, transparan,
amanah, percaya diri, tanggung jawab dan
jujur
b. Kemanusiaan : Persamaan derajat, saling menghormati,
tenggang rasa, tidak diskriminatif dan humanis
c. Persatuan : Cinta tanah air dan gotong royong
d. Kesatuan : Musyawarah mufakat, kekeluargaan dan
menghagari pendapat
e. Keadilan : Tidak serakah, tolong-menolong dan adil
14

Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN.


Bahkan tidak hanya sekedar wawasan saja tetapi kemampuan
mengaktualisasikan nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan tugasnya
merupakan hal yang lebih penting. Diharapkan dengan nasionalisme yang
kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki orientasi berpikir mementingkan
kepentingan publik, bangsa, dan negara. Nilai-nilai yang berorientasi pada
kepentingan publik menjadi nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap
pegawai ASN. Pegawai ASN dapat mempelajari bagaimana aktualisasi sila
demi sila dalamPancasila agar memiliki karakter yang kuat dengan
nasionalisme dan wawasan kebangsaannya.

1.3 Etika Publik


Etika publik merupakan refleksi tentang standar atau norma yang
menentukan baik atau buruk, benar atau salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik.
Pelayanan publik yang profesional membutuhkan tidak hanya
kompetensi teknik dan leadership, namun juga kompetensi etika. Aparatur
Sipil Negara (ASN) dalam setiap kegiatan dan aktivitasnya harus selalu
berhati-hati dan agar tidak bertentangan dengan nilai-nilai etika yang harus
selalu dijunjung dan ditegaskan. Nilai-nilai dasar etika publik yaitu :
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945;
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah;
15

i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,


tepat,akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama;
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan;
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.

1.4 Komitmen Mutu


Mutu merupakan kesesuaian terhadap spesifikasi. Mutu
mencerminkan keunggulan produk atau jasa yang diberikan kepada
pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dan bahkan
melampaui harapannya. Mutu mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan.
Oleh karena itu, organisasi dituntut untuk menetapkan perencanaan mutu,
termasuk membuat standar mutu yang menjadi pedoman dalam proses
implementasi sampai ke pengawasan dan perbaikan mutu.
Keberhasilan institusi pemerintahan memberikan pelayanan kepada
masyarakat akan sangat bergantung pada mutu sumberdaya manusia
serta bagaimana potensi mereka diberdayakan oleh pemimpinnya.
Alangkah baiknya jika Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai pelayan publik
dapat menampilkan kinerja yang merujuk pada nilai dasar orientasi mutu
dalam memberikan layanan kepada publik. Nilai-nilai dasar komitmen mutu
yaitu :
a. Manajemen mutu
Manajemen mutu terpadu merujuk pada kegiatan perbaikan
berkelanjutan yang melibatkan setiap orang dalam organisasi
melalui usaha yang terintegritas secara total untuk meningkatkan
kinerja pada setiap level organisasi.
b. Efektif
Efektivitas organisasi berarti sejauh mana organisasi dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau berhasil mencapai
apapun yang coba dikerjakannya.
16

c. Efisien
Efisiensi organisasi berarti jumlah sumber daya yang
digunakan untuk mencapai tujuan organisasi. Ditentukan dari
berapa banyak bahan baku, uang an manusia yang dibutuhkan
untuk menghasilkan keluaran tertentu.
d. Inovasi
Inovasi barang dan jasa merupakan cara utama dimana suatu
organisasi beradaptasi terhadap perubahan-perubahan dipasar,
teknologi dan persaingan. Inovasi dalam layanan publik harusnya
mencerminkan hasil pemikiran baru yang konstruktif,sehingga akan
memotivasi setiap indiidu untuk membangun karakter dan mindset
baru sebagai aparatur penyelenggara pemerintah,yang diwujudkan
dalam bentuk profesionalisme publik yang berbeda dari
sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau mengugurkan tugas
rutin.

1.5 Anti Korupsi


Tindak pidana korupsi merupakan setiap orang yang dikategorikan
melawan hukum, melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri,
menguntungkan diri sendiri dan memperkaya orang lain atau suatu
korporasi, menyalahgunakan kewenangan maupun kesempatan atau
sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat
merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
Korupsi tentu saja dapat merugikan diri sendiri, orang lain,
masyarakat luas,organisasi maupun negara. Untuk menjauhkan diri dari
korupsi maka perlu adanya internalisasi integritas pada diri sendiri serta
hidup atau bekerja dalam lingkungan yang menjalankan integritas dengan
baik. Penanaman nilai integritas anti korupsi dapat dilakukan dengan
cara,diantaranya melalui : ketersediaan,identifikasi dan internalisasi.
Identifikasi nilai dasar anti korupsi akan memberikan nilai-nilai dasar
antikorupsi yang prioritas.
17

Nilai dasar anti korupsi,yaitu :


1. Jujur
Kejujuran merupakan suatu sikap yang lurus hati, menyatakan yang
sebenar-benarnya tidak berbohong atau berkata hal-hal yang menyalahi
apa yang terjadi. Nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi penegakan
integritas diri seseorang sehingga dapat membentengi diri terhadap godaan
untuk berbuat curang.
2. Peduli
Kepedulian merupakan perasaan yang ditunjukkan kepada orang
lain, dan itulah yang memotivasi dan memberikan kekuatan untuk bertindak
dan beraksi, dan mempengaruhi kehidupan secara konstruktif dan positif
dengan meningkatkan kedekatan dan self actualization. Kepedulian sosial
kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat kasih sayang. Individu
yang memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan lingkungan
sekelilingnya di mana masih terdapat banyak orang yang tidak mampu,
menderita, dan membutuhkan uluran tangan.
3. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas
kemandirian yang dimiliki seseorang memungkinkannya untuk
mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara efektif. Pribadi yang
mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat.
4. Disiplin
Displin merupakan ketaatan atau kepatuhan kepada peraturan. ASN harus
dapat mengatur dan mengelola waktu yang ada untuk dipergunakan
sebaik-baiknya untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan kepadanya.
Perilaku dan kebiasaan buruk atau negatif cenderung mengarah kepada
suatu kriminalitas yang melawan hukum, nilai disiplin ini akan mengarahkan
kepada perbuatan baik dan kontrol diri terhadap perbuatan yang melanggar
hukum.
18

5. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari
bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukann
perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak tanduk
dan kegiatan yang dilakukannya akan dipertanggungjawabkan sepenuhnya
kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya.
Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan tergelincir dalam
perbuatan tercela dan nista.
6. Kerja Keras
Bekerja keras didasari dengan adanya kemauan. Bekerja keras
merupakan hal yang penting guna tercapainya hasil yang sesuai dengan
target. Akan tetapi bekerja keras akan menjadi tidak berguna tanpa
pengetahuan. Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan
kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-
besarnya.
7. Sederhana
Sederhana merupakn gaya hidup yang disesuaikan dengan
kemapuannya dalam memenuhi kebutuhannya. Dengan menerapkan hidup
sederhana ASN dapat memrioritasnkan kebutuhannya diatas
keinginannya.prinsip ini akan mengatasi permasalahan kesenjangan
sosial,iri,dengki,tamak,egois dan sikap negatif lainnya. Prinsip hidup
sederhana ini juga dapat menghindari seseorang dari keinginan yang
berlebihan.
8. Berani
Seseorang dengan keberanian akan dapat mempertimbangkan
berbagai masalah dengan sebaik-baiknya. Sikap ini harus diimbangi
dengan pengetahuan.pengetahuan yang mendalam akan menimbulkan
percaya kepada diri sendiri. Jika seseorang dapat menguasai masalah
yang dia hadapi, diapun akan menguasai diri sendiri. Seseorang yang
memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk menyatakan
kebenaran dan menolak kebathilan.
19

9. Adil
Adil adalah suatu sikap yang sama berat dan tidak memihak. Jika
seseorang mampu bersikap adil diharapkan dapat semakin bijaksana
dalam mengambil keputusan terhadap setiap permasalahan yang dihadapi.
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia
terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untuk
mendapatkan lebih dari apa yang ia sudah upayakan.

2. Agenda Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI


2.1 Manajemen Aparatur Sipil Negara
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional,memiliki nilai dasar,etika profesi,bebas
dari intervensi politik,bersih dari praktek korupsi,kolusi dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi
pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
Aparatur Sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan
zaman.
Manajemen ASN pada dasarnya merupakan kebijakan dan praktek
dalam mengelola aspek manusia atau sumber daya manusia dalam
organisasi termasuk dalam hal ini adalah pengadaan, penempatan,
mutasi, promosi, pengembangan, penilaian dan penghargaan.
Manajemen ASN terdiri dari 2 macam,yaitu :
a. Manajemen PNS
Manajemen PNS meliputi penetapan kebutuhan, pengadaan,
pangkat dan jabatan, pengembangan karier, pola karier, promosi,
mutasi, penilaian kinerja, pengajian dan tunjangan, penghargaan,
disiplin, pemberhentian, jaminan, pensiun dan perlindungan.
b. Manajemen PPPK
Manajemen PPPK meliputi penetapan kebutuhan, pengadaan,
penilaian karier, pengajian dan tunjangan, pengembangan
kompetensi, pemberian penghargaan, disiplin, pemutusan
hubungan perjanjian kerja dan perlindungan.
Pegawai ASN berkedudukan
20

2.2 Pelayanan Publik


Pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan umum
yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah di Pusat dan Daerah serta di
lingkungan BUMN dan BUMD dalam bentuk barang dan jasa. Dalam
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Pelayanan publik dijelaskan
sebagai rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai kebutuhan dengan peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan
administrasi yang disediakan oleh penyelengara pelayanan publik.
Pelayanan publik terdiri dari unsur pendukung yaitu penyelenggara
pelayanan publik, penerima layanan (pelanggan) dan kepuasan yang
diterima dan atau diberikan oleh penerima layanan (pelanggan). Sebagai
seorang ASN perlu mengetahui bahwa pelayanan publik yang baik
didasarkan pada prinsip-prinsip yang digunakan untuk merespon berbagai
kelemahan yang melekat pada tubuh birokrasi. Prinsip yang baik untuk
mewujudkan playanan prima diantaranya :
a. Partisipatif
b. Transparan
c. Responsif
d. Tidak deskriminatif
e. Mudah dan murah
f. Efektif dan efisien
g. Aksesibel
h. Akuntabel
i. Berkeadilan .

2.3 Whole of Goveerment (WoG)


Whole of Goverment merupakan upaya penyelenggaraan
pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintah dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna
mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan,manajemen program dan
pelayanan publik. Whole of Goverment melibatkan sejumlah kelembagaan
yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan. Sehingga WoG sering
21

kali dipandang sebagai perspektif baru dalam menerapkan dan memahami


koordinasi antar sektor. Pendekatan WoG dapat dilakukan dengan
berbagai cara diantaranya :
a. Penguatan koordinasi antar lembaga
Cara ini dilakukan jika jumlah lembaga-lembaga yang
dikoordinasikan masih terjangkau dan menageable. Dengan jumlah
lembaga yang rasional maka koordinasi akan dapat dilakukan
dengan mudah
b. Membentuk lembaga koordinasi khusus
Cara ini dilakukan melalui pembentukan lembaga terpisah
dan permanen yang bertugas dalam megkoordinasikan sektor atau
kementerian. Status kelembagaan setingkat lebih tinggi atau
setidaknya setara dengan kelembagaan yang dikoordinasikannya.
c. Membentuk gugus tugas
Bentuk pelembagaan koordinasi yang dilakukan diluar
struktur formal dan sifatnya tidak permanen. Pembentukan gugus
tugas biasanya dilakukan agar sumber daya yang terlibat dalam
koordinasi tersebut dicabut sementara dari lingkungan formalnya
untuk berkonsentrasi dalamproses koordinasi.
d. Koalisi sosial
Bentuk informal dari penyatuan koordinasi antar sektor atau
lembaga tanpa perlu membentuk pelembagaan khusus dalam
koordinasi ini.
22

C. JADWAL KEGIATAN

Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dilakukan pada saat off campus mulai dari tanggal 9 Maret 2020- 14 Maret 2020.
Adapun jadwal kegiatannya tertuang pada tabel berikut :
NO KEGIATAN MARET
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1. Persiapan Perencanaan
2. Membuat media informasi edukasi
berupa Leaflet berisi tentang
Proteksi gigi berubang (Fissure
Sealent)
3. Sosialisasi kepada pengunjung
rawat jalan RSUD Rupit
4. Sosialisasi kepada pengunjung
rawat inap RSUD Rupit
5. Sosialisasi kepada Masyarakat
Kelurahan Lawang Agung
6. Sosialisasi Menggunakan Media
Sosial
7. Melaksanakan Pelayanan Proteksi
gigi (Fissure Sealent) di Poli gigi
RSUD Rupit
8. Pemberian Reward kepada pasien
setelah menerima tindakan Fissure
Sealent
9. Evaluasi

Tabel 2.1
Jadwal Kegiatan aktualisasi bulan Maret 2020
23

NO KEGIATAN APRIL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1. Konsultasi dengan Mentor

2. Membuat media informasi edukasi


berupa Leaflet berisi tentang Proteksi gigi
berubang (Fissure Sealent)
3. Sosialisasi kepada pengunjung rawat
jalan RSUD Rupit
4. Sosialisasi kepada pengunjung rawat
inap RSUD Rupit
5. Sosialisasi kepada Masyarakat
Kelurahan Lawang Agung
6. Sosialisasi Menggunakan Media Sosial
7. Melaksanakan Pelayanan Proteksi gigi
(Fissure Sealent) di Poli gigi RSUD Rupit
8. Pemberian Reward kepada pasien
setelah menerima tindakan Fissure
Sealent
9. Evaluasi

Tabel 2.2
Jadwal Kegiatan aktualisasi bulan April 2020
D. PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi seperti yang telah disusu dalam
rancangan aktualisasi sebelumnya. Ada 9 kegiatan yang dilakukan selama off
campus. Laporan pelaksanaan kegiatan dideskripsikan di bawah ini :

1. Persiapan Perencanaan

a. Tanggal kegiatan : 12 Maret 2020


23 Maret 2020
3 April 2020
b. Daftar lampiran : a. Lembar persetujuan
b. Lembar konsultasi dan saran
c. Jadwal kegiatan
d. Dokumentasi
c. Tahapan kegiatan : a. Membuat janji pertemuan dengan
mentor
b. Konsultasi bersama mentor
c. Mendapatkan persetujuan mentor
d. Mendapatkan saran dari mentor

Kegiatan konsultasi dengan mentor merupakan kegiatan pertama


kali yang dilakukan penulis pada saat habituasi sesuai dengan rancangan
aktualisasi yang telah diseminarkan sebelumnya. Kegiatan ini dilaksanakan
sesuai jadwal yang telah disepakati bersama mentor dan bertempat di
ruang pertemuan Rumah Sakit Umum Daerah Rupit. Dalam agena
pertemuan penulis menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan
serta mendengarkan saran dan pendapat dari dr. Etiek Kusumawati selaku
mentor mengenai kegiatan yang akan dilakuka serta menindaklanjuti saran
dan pendapat yang telah disampaikanoleh mentor.

24
25

Gambar 2.2 : Kegiatan konsultasi dengan Mentor

Kegiatan ini mengandung keterkaitan dengan mata pelatihan yaitu


terdapat nilai Akuntabilitas diantaranya : Nilai tanggung jawab yaitu
bertangung jawab terhadap rancangan kegiatan yang telah diseminarkan,
pelaksanaan kegiatan hingga akhir kegiatan aktualisasi; Nilai transparansi
dan kejelasan yaitu keterbukaan dalam setiap detail kegiatan yang akan
dilaksanakan tanpa ada yang ditutupi; Nilai kepemimpinan yaitu
pelaksanaan kegiatan mengikuti arahan dari mentor serta mendapatkan
persetujuan pimpinan terlebih dahulu untuk kemudian dilaksanakan, nilai
kepemimpinan juga tercermin dari sisi penulis yaitu penulis sebagai
pemimpin kegiatan yang mengatur pelaksanaan kegiatan secara profesional
dalam upaya terwujudnya tujuan dari kegiatan aktualisasi. Nilai
Nasionalisme diantaranya : Nilai musyawarah dan kerjasama yaitu
terjalinnya komunikasi yang baik dengan mentor, mendiskusikan setiap
tahap kegiatan,bermusyawarah dalam setiap mengambil keputusan hingga
mendapatkan persetujuan serta dukungan dari mentor dan direktur Rumah
Sakit Umum Daerah Rupit untuk melaksanakan setiap tahapan kegiatan dan
Nilai cinta tanah air yaitu kegiatan konsultasi ini merupakan wujud partisipasi
dibidang kesehatan dalam upaya meningkatan derajat kesehatan gigi dan
mulut bagi masyarakat khususnya masyarakat Kabupaten Musi Rawas
26

Utara. Nilai Etika Publik diantaranya : Nilai kejujuran dan tanggung jawab
yaitu kewajiban berkata jujur terhadap setiap penyampaian informasi
kegiatan kepada mentor dan bertanggung jawab penuh terhadap apa yang
telah disampaikan ; Nilai hormat dan sopan santun yaitu dalam
berkoordinasi dan berkomunikasi baik secara langsung maupun melalui
media elektronik selalu mengedepankan sikap sopan santun, tidak
memotong pembicaraan dan selalu menghormati setiap saran dan pendapat
yang disampaikan mentor. Nilai Komitmen mutu diantaranya : Nilai efektif
dan efisien yaitu pemilihan dan pemanfaatan waktu senggang pada saat
berkonsultasi tanpa menganggu kegiatan pelayanan serta mengikuti intruksi
mentor dalam pelaksanaannya guna mencapai tujuan bersama sesuai yang
diharapkan; Nilai inovasi yaitu kegiatan ini merupakan kegiatan baru yang
sebelumnya belum pernah dilaksanakan dan kegiatan ini berorientasi pada
peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Rupit. Nilai Anti
korupsi diantaranya : Nilai berani yaitu sikap keberanian mengungkapkan
issue yang diangkat kepada pimpinan berdasarkan pengumpulan data yang
telah dilakukan sebelumnya; Nilai kerja keras yaitu mencurahkan waktu,
tenaga dan pikiran agar tercapainya seluruh kegiatan yang telah
direncanakan ; Nilai tanggung jawab dan jujur yaitu kegiatan dilakukan
secara profesional sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka
kepada pimpinan dan sikap berani mengutarakan kendala apa saja yang
ditemui dilapangan kepada pimpinan.
Berkaitan dengan mata pelatihan manajemen ASN, kegiatan
berkonsultasi dengan mentor ini menunjukkan kewajiban penulis sebagai
seorang pegawai ASN yaitu kewajiban untuk memiliki integritas dan
keteladanan dalam sikap dan perilaku kepada setiap orang, baik di dalam
maupun di luar kedinasan. Berkaitan dengan kode etik dan kode perilaku
pegawai ASN, pada kegiatan ini tercermin sikap melakukan tugas dengan
profesional, kesadaran, disiplin, tanggung jawab serta melakukan tugas
sesuai perintah atasan.
Kegiatan konsultasi ini merupakan salah satu upaya pencapaian visi
misi Rumah Sakit Umum Daerah Rupit serta mendukung nilai yang
27

terkandung pada visi misi RSUD Rupit yaitu profesional dan bermutu serta
mengandung nilai 5 S (senyum, sapa, salam, sopan dan santun).
Dampak apabila kegiatan konsultasi tidak menerapkan nilai dasar
PNS yaitu dapat menimbulkan kesalahpahaman antar berbagai pihak
sehingga tidak tercapainya kesepakatan antar penulis dan mentor dan jika
kesalahpahaman terus berlanjut tentu saja akan menghambat pelaksanaan
kegiatan aktualisasi.

2. Membuat media informasi edukasi berupa Leaflet berisi tentang


Proteksi gigi berubang (Fissure Sealent)

a. Tanggal kegiatan : 9-11 Maret 2020


16-18 Maret 2020
b. Daftar lampiran : a. Refrensi materi
b. Lembar persetujuan
c. Leaflet
d. Dokumentasi
c. Tahapan kegiatan : a. Mencari dan mengumpulkan refrensi
b. Memilih,memilah dan menelaah refrensi
yang digunakan
c. Mendesign Leaflet
d. Mengkonsultasikan draft leaflet ke atasan
e. Mendapatkan persetujujan atasan
f. Mencetak dan memperbanyak leaflet

Kegiatan pembuatan leaflet merupakan kegiatan kedua setelah


berkonsultasi dengan mentor. Dalam kegiatan ini penulis memilih,memilah
dan menelaah refrensi yang akan digunakan pada pembuatan leaflet.
penulis kemudian mengkonsultasikan hasil design awal leaflet kepada
mentor dan pimpinan. Setelah mendapatkan persetujuan dari pimpinan
pada tahap selanjutnya Leaflet tersebut dicetak dan diperbanyak sesuai
intruksi pimpinan.
28

Gambar 2.3 : Konsultasi design leaflet dengan Direktur RSUD Rupit

Gambar 2.4 : Kegiatan mendesign Leaflet

Kegiatan ini mengandung keterkaitan dengan mata pelatihan yaitu


terdapat nilai Akuntabilitas diantaranya : Nilai tanggung jawab yaitu sikap
tanggung jawab terhadap leaflet yang dibuat serta menggunakan referensi
yang valid sehingga informasi yang tertera pada leaflet dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya ; Nilai kepercayaan yaitu adanya
persetujuan dan dukungan yang diperoleh dari mentor dan pimpinan pada
saat pembuatan leaflet mencerminkan nilai kepercayaan pimpinan kepada
penulis dan jika informasi yang tertera pada leaflet dilaksanakan oleh
masyarakat, maka hal tersebut mencerminkan nilai kepercayaan
29

masyarakat terhadap informasi yang telah sampaikan; Nilai kejelasan yaitu


dalam pembuatan leaflet ini menggunakan bahasa yang mudah dimengerti,
tulisan yang mudah dibaca, pemilihan gambar yang menarik serta mudah
dipahami dan kualitas hasil cetak leaflet jelas dan tidak kabur ; Nilai
konsisten yaitu pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kegiatan
yang telah dibuat serta melaksanakan kegiatan sesuai dengan intruksi
pimpinan dan mentor. Nilai Nasionalisme diantaranya : Nilai musyawarah
dan kerjasama yaitu bermusyawarah dalam menetapkan kesepakatan
bersama dan selalu berkoordinasi dengan mentor disetiap pelaksanaan
kegiatan dan Nilai cinta tanah air yaitu semua tahap kegiatan yang
dilakukan penulis merupakan wujud cinta tanah air penulis terhadap
bangsa dan negara melalui penyediaan media informasi tambahan (leaflet0
dengan harapan dapat mengubah pola pikir masyarakat menjadi lebih
mandiri dalam menjaga dan merawat kesehatan gigi dan mulutnya. Nilai
Etika publik diantaranya : Nilai kejujuran dan tanggung jawab yaitu
kewajiban berkata jujur dalam setiap penyampaian informasi kegiatan
kepada mentor dan bertanggung jawab penuh terhadap apa yang telah
disampaikan ; Nilai hormat dan sopan santun yaitu penyampaian informasi
pada leaflet menggunakan kata-kata yang sopan dan, mudah dipahami.
Nilai Komitmen mutu yaitu : Nilai efektif dan efisien yaitu pemanfaatan
waktu senggang baik saat berkonsultasi maupun pembuatan design tanpa
menganggu kegiatan pelayanan, pembuatan leaflet disesuaikan dengan
dana yang tersedia serta mengikuti intruksi mentor guna mencapai tujuan
bersama sesuai yang diharapkan; Nilai inovasi yaitu untuk mengoptimalkan
penyampaian informasi pencegahan gigi berlubang pada anak (fissure
sealent) kepada masyarakat diperlukan media informasi tambahan salah
satunya leaflet. Leaflet tersebut belum tersedia di Rumah Sakit Umum
Daerah Rupit sehingga pembuatan leaflet fissure sealent ini merupakan
inovasi promotif dibidang pelayanan gigi dan mulut. Nilai Anti korupsi yaitu
Nilai tanggung jawab dan kejujuran yaitu setiap pekerjaan yang
dilaksanakan sesuai tahapan kegiatan sehingga hasil akhir kegiatan dapat
dipertanggungjawabkan; Nilai kerja keras yaitu upaya pelaksanaan
kegiatan secara maksimal baik pikiran, tenaga,pemanfaatan waktu luang
30

yang tersedia sehingga dapat terlaksananya kegiatan; dan Nilai berani


yaitu keberanian mengungkapan ide pembuatan leaftlet serta detail
kegiatannya kepada mentor dan pimpinan.
Berkaitan dengan mata pelatihan manajemen ASN yaitu pembuatan
leaflet pencegahan gigi berlubang pada anak (fissure sealent) ini
menunjukkan kewajiban ASN untuk memilik ide kreatif, integritas serta
perencanaan yang matang. Berkaitan dengan kode etik dan kode perilaku
pegawai ASN, pada kegiatan ini tercermin sikap melakukan tugas dengan
profesional, kesadaran, disiplin, tanggung jawab serta melakukan tugas
sesuai perintah atasan.
Penyediaan media informasi edukasi berupa leaflet ini turut serta
mendukung pencapaian Misi RSUD Rupit yaitu peningkatan kualitas dan
kuantitas sarana dan prasarana RS serta mengandung nilai yang terdapat
pada visi misi Rumah Sakit Umum Daerah Rupit yaitu profesional dan
bermutu.
Dampak apabila kegiatan pembuatan leaflet tidak menerapkan nilai
dasar PNS maka leaflet yang dihasilkan akan memiliki kualitas yang buruk
sehingga informasi yang tekandung didalamnya tidak akan tersampaikan
dengan baik. Jika informasi tidak tersampaikan dengan baik maka akan sulit
mengubah mindset masyarakat dan upaya meningkatkan pengetahuan
orang tua terhadap pencegahan gigi berlubang pada anak akan sulit
tercapai.

3. Sosialisasi kepada pengunjung rawat jalan RSUD Rupit

a. Tanggal kegiatan : 31 Maret 2020


b. Daftar lampiran : a. Materi Penyuluhan
b. Jadwal kegiatan
c. Daftar hadir
d. Surat tugas
e. Dokumentasi
c. Tahapan kegiatan : a. Menyiapkan materi dan media informasi
edukasi
31

b. Menentukan jadwal kegiatan yang


berkolaborasi dengan profesi lainnya
c. Mempersiapkan alat dan ruangan
d. Melaksanakan penyuluhan disertai sesi
tanya jawab

Kegiatan sosialisasi pada pengunjung rawat jalan dilakukan dengan


membentuk tim penyluhan Rumah Sakit Umum Daerah Rupit yang terdiri
dari dokter spesialis, dokter umum,dokter gigi dan ahli gizi. Kegiatan ini
dilakukan disela-sela waktu kunjungan poli rawat jalan tanpa mengganggu
jalannya pelayanan rawat jalan. Sebelum kegiatan dimulai, penulis
mempersiapkan materi, media informasi, alat serta ruangan yang akan
digunakan. Materi yang disampaikan mengenai pencegahan gigi berlubang
pada anak (fissure sealent), Selama kegiatan penyuluhan berlangsung
peserta diberi kesempatan untuk bertanya yang disesuaikan dengan waktu
yang tersedia.

Gambar 2.5 : Sosialisasi kepada pengunjung rawat jalan RSUD Rupit


32

Kegiatan sosialisasi kepada pengunjung rawat jalan mengandung


keterkaitan dengan mata pelatihan yaitu terdapat nilai Akuntabilitas
diantaranya : Nilai tanggung jawab dan Integritas yaitu pelaksanaan
kegiatan dilakukan sesuai prosedur dan setiap informasi yang disampaikan
dapat dipertanggungjawabkan. Nilai keadilan yaitu seluruh peserta
sosialisasi diperlakukan dan diberi kesempatan yang sama tanpa
membeda-bedakan status baik status sosial, ekonomi, pandangan politik,
agama, profesi, jenis kelamin serta difabel; Nilai kejelasan yaitu
penyampaian informasi menggunakan bahasa yang mudah dimengerti,
menghindari istilah medis yang sulit dipahami serta menggunakan intonasi
suara yang tepat. Nilai Nasionalisme diantaranya : Nilai musyawarah dan
kerjasama yaitu pelaksanaan kegiatan bekerjasama dan bermufakat
dengan profesi lainnya, mulai dari menentukan jadwal penyuluhan hingga
terlaksananya sosialisasi dan Nilai cinta tanah air yaitu kegiatan ini
merupakan wujud cinta tanah air penulis terhadap bangsa dan negara
melalui pengabadian sebagai dokter gigi dengan mengubah mindset
masyarakat agar berparadigma sehat, menguatkan pelayanan kesehatan
serta melindungi masyarakat dengan jaminan kesehetan sehingga besar
harapan penulis dapat mewujudkan cita-cita besar bangsa untuk menjadi
negara yang maju. Nilai Etika publik diantaranya : Nilai tanggung jawab
dan Integritas yaitu pelaksanaan kegiatan sosialisasi merupakan salah satu
tugas dokter gigi dimana dokter gigi bertanggung jawab terhadap jalannya
pelayanan kesehatan gigi dan mulut , melalui kegiatan ini diharapkan dapat
meningkatkan kesehatan gigi dan mulut pada anak sehingga dimasa depan
akan melahirkan anak-anak yang tumbuh dan berkembang menjadi
penerus bangsa yang sehat, cerdas dan berkualitas ; Nilai sopan santun
dan komunikatif yaitu penerapan motto 5 s (senyum,sapa,salam sopan dan
santun) dalam melakukan sosialisasi ; Nilai empati yaitu memahami
kondisi pasien (peserta sosialisasi) yang hadir sehingga kegiatan
sosialisasi dilakukan dengan menyesuaikan kondisi masing-masing pasien.
Nilai Komitmen mutu diantaranya : Nilai efektif dan efisien yaitu kegiatan
dilakukan sesuai jadwal tanpa mengganggu pelayanan, sesuai prosedur,
mengunakan fasilitas yang tersedia di Rumah Sakit dan terjangkau bagi
33

masyarakat karena kegiatan ini tidak dipungut biaya ; Nilai inovasi yaitu
kegiatan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut ini belum pernah dilakukan
sebelumnya pada pasien rawat jalan sehingga pelaksanaan kegiatan ini
merupakan salah satu bentuk inovasi dari poli gigi di Rumah Sakit Umum
Daerah Rupit. Nilai Anti korupsi yaitu Nilai tanggung jawab dan kejujuran
yaitu setiap pekerjaan yang dilaksanakan sesuai tahapan kegiatan
sehingga hasil akhir kegiatan dapat dipertanggungjawabkan; Nilai kerja
keras yaitu upaya pelaksanaan kegiatan dengan maksimal baik pikiran,
tenaga,pemanfaatan waktu luang yang tersedia serta upaya memperoleh
persetujuan pimpinan sehingga terlaksananya kegiatan; dan Nilai
kepedulian yaitu kegiatan sosialisasi tersebut sebagai bentuk kepedulian
terhadap kesehatan gigi dan mulut masyarakat.
Berkaitan dengan pelatihan manajemen ASN, kegiatan sosialisasi
ini dilaksanakan secara profesional, memiliki nilai dasar serta menerapkan
etika profesi. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pelayan publik
yang dihadirkan untuk masyarakat kabupaten Musi Rawas Utara,
sosialisasi ini membuka peluang bagi masyarakat untuk bertanya tidak
hanya mengenai materi yang disampaikan tapi juga masalah kesehatan
gigi dan mulut lainnya. Penerapan nilai 5 s (senyum, sapa, salam, sopan
dan santun) diharapkan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan (pasien
dan keluarga pasien) terhadap pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah
Rupit
Dampak apabila sosialisasi rawat jalan tidak menerapkan nilai dasar
PNS maka dikhawatirkan nilai esensi dari kegiatan ini tidak tersampaikan
dengan baik, hal ini mempengaruhi mutu pelayanan Rumah sakit sehingga
dapat menimbulkan ketidakpuasan pasien. Selain itu informasi sosialisasi
yang tidak tersampaikan dengan baik dapat berdampak terhadap sulitnya
mengubah mindset masyarakat sehingga upaya meningkatkan
pengetahuan orang tua terhadap pencegahan gigi berlubang pada anak
akan sulit tercapai. Jika upaya peningkatan pengetahuan orang tua tidak
optimal dikhawatirkan prevalensi karies (gigi berlubang) pada anak akan
terus meningkat setiap tahunnya.
34

4. Sosialisasi kepada pengunjung rawat inap RSUD Rupit

a. Tanggal kegiatan : 16 Maret 2020 dan 31 Maret 2020


b. Daftar lampiran : a. Materi Penyuluhan
b. Jadwal kegiatan
c. Surat tugas
d. Daftar hadir
e. Dokumentasi
c. Tahapan kegiatan : a. Menyiapkan materi dan media informasi
edukasi
b. Mempersiapkan alat dan ruangan
c. Melaksanakan penyuluhan disertai sesi
tanya jawab

Kegiatan sosialisasi pada pengunjung rawat inap dilakukan di ruang


cendana ( ruang rawat inap) Rumah Sakit Umum Daerah Rupit. Kegiatan
dilakukan setelah jam kerja atau setelah pasien rawat jalan selesai
ditangani. Dalam pelaksanaan kegiatan penulis berkoordinasi dengan
kepala ruangan rawat inap anak, selanjutnya mempersiakan materi, media
informasi, alat serta ruangan yang akan digunakan. Materi yang
disampaikan sama halnya dengan materi yang disampaikan pada
sosialisasi rawat jalan namun dikarenakan kondisi ruangan yang tebatas
maka penyajian penyuluhan tidak menggunakan infocus. Alat peraga yang
digunakan berupa boneka gigi, boneka tersebut membantu simulasi
aplikasi fissure sealent. Selama kegiatan penyuluhan berlangsung peserta
diberi kesempatan untuk bertanya menyesuaikan dengan waktu yang
tersedia.
35

Gambar 2.6 : Sosialisasi di ruang rawat inap anak

Kegiatan sosialisasi kepada pengunjung rawat inap mengandung


keterkaitan dengan mata pelatihan yaitu terdapat Nilai Akuntabilitas
diantaranya : Nilai tanggung jawab dan Integritas yaitu pelaksanaan kegiatan
dilakukan sesuai prosedur dan setiap informasi yang disampaikan dapat
dipertanggungjawabkan; Nilai Keadilan yaitu seluruh peserta sosialisasi
diperlakukan dan diberi kesempatan yang sama tanpa membeda-bedakan
status baik status sosial, ekonomi, pandangan politik, agama, profesi, jenis
kelamin serta difabel; Nilai kejelasan yaitu penyampaian informasi
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, menghindari istilah medis
yang sulit dipahami serta menggunakan intonasi suara yang tepat. Nilai
Nasionalisme diantaranya : Nilai musyawarah dan kerjasama yaitu
pelaksanaan kegiatan bekerjasama dengan profesi lainnya, mulai dari
menentukan jadwal penyuluhan hingga dilaksanakannya sosialisasi dan Nilai
cinta tanah air yaitu kegiatan ini merupakan wujud cinta tanah air penulis
terhadap bangsa dan negara melalui pengabadian sebagai dokter gigi dalam
upaya peningkatan derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat khususnya
masyarakat Kabupaten Musi Rawas Utara. Nilai Etika publik diantaranya :
Nilai tanggung jawab dan Integritas yaitu pelaksanaan kegiatan sosialisasi
36

merupakan salah satu tugas dokter gigi,dokter gigi bertanggung jawab


terhadap derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat untuk itu diharapkan
kegiatan ini dapat dilakukan secara berkelanjutan ; Nilai sopan santun dan
komunikatif yaitu penerapan motto 5 s (senyum,sapa,salam sopan dan
santun) dan melaksanakan komunikasi 2 arah. Nilai Komitmen mutu
diantaranya : Nilai efektif dan efisien yaitu kegiatan dilakukan tepat waktu
dan sesuai jadwal, kegiatan dilakukan tanpa mengganggu pelayanan dan
mengunakan fasilitas yang tersedia di Rumah Sakit; Nilai inovasi yaitu
kegiatan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut ini belum pernah dilakukan
sebelumnya pada pasien dan pengunjung rawat inap sehingga pelaksanaan
kegiatan ini merupakan salah satu bentuk inovasi dari poli gigi di Rumah
Sakit Umum Daerah Rupit. Nilai Anti korupsi yaitu Nilai tanggung jawab
dan kejujuran yaitu setiap pekerjaan yang dilaksanakan sesuai tahapan
kegiatan sehingga hasil akhir kegiatan dapat dipertanggungjawabkan; Nilai
kerja keras yaitu upaya pelaksanaan kegiatan dengan maksimal baik pikiran,
tenaga,pemanfaatan waktu luang yang tersedia serta upaya memperoleh
persetujuan pimpinan sehingga terlaksananya kegiatan; dan Nilai
kepedulian yaitu kegiatan sosialisasi tersebut sebagai bentuk kepedulian
terhadap kesehatan gigi dan mulut masyarakat.
Berkaitan dengan pelatihan manajemen ASN bahwa kegiatan
sosialisasi ini dilaksanakan secara profesional, memiliki nilai dasar serta
menerapkan etika profesi. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk
pelayan publik yang dihadirkan untuk masyarakat kabupaten Musi Rawas
Utara, sosialisasi ini membuka peluang bagi masyarakat untuk bertanya
tidak hanya mengenai materi yang disampaikan tapi juga masalah
kesehatan gigi dan mulut lainnya. Penerapan nilai 5 s (senyum, sapa,
salam, sopan dan santun) diharapkan dapat meningkatkan kepuasan
pelanggan (pasien dan keluarga pasien) terhadap pelayanan Rumah Sakit
Umum Daerah Rupit.
Kegiatan ini dilakukan dalam upaya mendukung Visi dan Misi
Rumah Sakit Umum Daerah Rupit yaitu Memberikan pelayanan kesehatan
yang profersional, bermutu serta terjangkau untuk semua lapisan
37

masyarakat dan memberikan pelayanan kesehatan dasar dan lanjutan


sesuai kelas RS dan standar yang telah ditetapkan.
Kegiatan ini dilakukan dalam upaya mendukung Visi dan Misi
Rumah Sakit Umum Daerah Rupit yaitu Memberikan pelayanan kesehatan
yang profersional, bermutu serta terjangkau untuk semua lapisan
masyarakat dan memberikan pelayanan kesehatan dasar dan lanjutan
sesuai kelas RS dan standar yang telah ditetapkan.
Dampak apabila sosialisasi rawat inap tidak menerapkan nilai dasar
PNS maka dikhawatirkan nilai esensi dari kegiatan ini tidak tersampaikan
dengan baik, hal ini mempengaruhi mutu pelayanan Rumah sakit sehingga
dapat menimbulkan ketidakpuasan pasien. Selain itu informasi sosialisasi
yang tidak tersampaikan dengan baik dapat berdampak terhadap sulitnya
mengubah mindset masyarakat sehingga upaya meningkatkan
pengetahuan orang tua terhadap pencegahan gigi berlubang pada anak
akan sulit tercapai. Jika upaya peningkatan pengetahuan orang tua tidak
optimal dikhawatirkan prevalensi karies (gigi berlubang) pada anak akan
terus meningkat setiap tahunnya.
5. Sosialisasi kepada Masyarakat Kelurahan Lawang Agung

a. Tanggal kegiatan : 21 Maret 2020 dan 28 Maret 2020


b. Daftar lampiran : a. Materi Penyuluhan
b. Jadwal kegiatan
c. Daftar hadir
d. Surat tugas
e. Dokumentasi
c. Tahapan kegiatan : a. Menyiapkan materi dan media
informasi edukasi
b. Mempersiapkan alat dan ruangan
c. Melaksanakan penyuluhan disertai
sesi tanya jawab
38

Kegiatan sosialisasi kepada masyarakat dilakukan di desa Lawang


Agung Kabupaten Musi Rawas Utara pada hari sabtu minggu ke tiga dan
ke empat bulan Maret 2020. Kegiatan dilakukan di rumah warga dengan
mengumpulkan peserta sosialisasi disalah satu kediaman warga namun
jumlahnya dibatasi maksimal 10 orang, pembatasan ini bertujuan agar
selama penyampaian materi peserta lebih fokus sehingga penyampaian
informasi dapat diterima dengan baik.
Persiapan materi,alat dan tempat telah dilakukan sebelum
pelaksanaan kegiatan. Pelaksanaan kegiatan ini tidak dapat dilakukan
secara maksimal dikarenakan wabah COVID 19 yang melanda hampir
sebagian besar wilayah Indonesia yang mengakibatkan masyarakat
dilarang melakukan perkumpulan sebagai upaya pencegahan penyebaran
Virus Corona tersebut.
Kegiatan yang dilaksanakan seperti gambar di bawah ini dilakukan
sebelum wabah COVID 19 meluas dan belum adanya intruksi pembatasan
aktivitas dari pemerintah.

Gambar 2.7 : Sosialisasi pencegahan gigi berlubang kepada masyarakat

Kegiatan sosialisasi kepada masyarakat mengandung keterkaitan


dengan mata pelatihan yaitu terdapat Nilai Akuntabilitas diantaranya : Nilai
tanggung jawab dan Integritas yaitu pelaksanaan kegiatan dilakukan sesuai
prosedur dan setiap informasi yang disampaikan dapat dipertanggung
39

jawabkan; Nilai Keadilan yaitu seluruh peserta sosialisasi diperlakukan dan


diberi kesempatan yang sama tanpa membeda-bedakan status baik status
sosial, ekonomi, pandangan politik, agama, profesi, jenis kelamin serta
difabel; Nilai kejelasan yaitu penyampaian informasi menggunakan bahasa
yang mudah dimengerti, menghindari istilah medis yang sulit dipahami serta
menggunakan intonasi suara yang tepat. Nilai Nasionalisme diantaranya :
Nilai musyawarah dan kerjasama yaitu bermusyawarah dalam menghasilkan
keputusan bersama, mulai dari menentukan jadwal penyuluhan hingga
dilaksanakannya sosialisasi dan Nilai cinta tanah air yaitu kegiatan ini
merupakan wujud cinta tanah air penulis terhadap bangsa dan negara
melalui pengabadian sebagai dokter gigi dalam upaya peningkatan derajat
kesehatan gigi dan mulut masyarakat khususnya masyarakat Kabupaten
Musi Rawas Utara. Nilai Etika publik diantaranya : Nilai tanggung jawab dan
Integritas yaitu pelaksanaan kegiatan sosialisasi merupakan salah satu tugas
dokter gigi,dokter gigi bertanggung jawab terhadap derajat kesehatan gigi
dan mulut masyarakat yang dilakukan secara profesional dan penuh
tanggung jawab ; Nilai sopan santun dan komunikatif yaitu penerapan motto
5 s (senyum,sapa,salam sopan dan santun) dan melaksanakan komunikasi 2
arah. Nilai Komitmen mutu diantaranya : Nilai efektif dan efisien yaitu
kegiatan dilakukan tepat waktu dan sesuai jadwal, kegiatan dilakukan tanpa
mengganggu pelayanan, dilakukan sesuai prosedur agar tercapainya tujuan
kegiatan; Nilai inovasi yaitu kegiatan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut di
masyarkat ini belum pernah dilakukan sehingga pelaksanaan kegiatan ini
merupakan salah satu bentuk inovasi dari poli gigi di Rumah Sakit Umum
Daerah Rupit. Nilai Anti korupsi yaitu Nilai tanggung jawab dan kejujuran
yaitu setiap pekerjaan yang dilaksanakan sesuai tahapan kegiatan sehingga
hasil akhir kegiatan dapat dipertanggungjawabkan; Nilai kerja keras yaitu
upaya pelaksanaan kegiatan dengan maksimal baik pikiran,
tenaga,pemanfaatan waktu luang yang tersedia serta upaya memperoleh
persetujuan pimpinan sehingga terlaksananya kegiatan; dan Nilai
kepedulian yaitu kegiatan sosialisasi tersebut sebagai bentuk kepedulian
terhadap kesehatan gigi dan mulut masyarakat.
40

Berkaitan dengan pelatihan manajemen ASN bahwa dalam


menjalakan kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan secara profesional,
memiliki nilai dasar serta menerapkan etika profesi. Kegiatan ini
merupakan salah satu bentuk pelayan publik yang dihadirkan untuk
masyarakat kabupaten Musi Rawas Utara, sosialisasi ini membuka peluang
bagi masyarakat untuk bertanya tidak hanya mengenai materi yang
disampaikan tapi juga masalah kesehatan gigi dan mulut lainnya.
Penerapan nilai 5 s (senyum, sapa, salam, sopan dan santun) diharapkan
dapat meningkatkan kepuasan pelanggan (pasien dan keluarga pasien)
terhadap pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Rupit.
Kegiatan ini dilakukan dalam upaya mendukung Visi dan Misi
Rumah Sakit Umum Daerah Rupit yaitu Memberikan pelayanan kesehatan
yang profersional, bermutu serta terjangkau untuk semua lapisan
masyarakat dan memberikan pelayanan kesehatan dasar dan lanjutan
sesuai kelas RS dan standar yang telah ditetapkan.
Kegiatan ini dilakukan dalam upaya mendukung Visi dan Misi
Rumah Sakit Umum Daerah Rupit yaitu Memberikan pelayanan kesehatan
yang profersional, bermutu serta terjangkau untuk semua lapisan
masyarakat dan memberikan pelayanan kesehatan dasar dan lanjutan
sesuai kelas RS dan standar yang telah ditetapkan.
Dampak apabila sosialisasi di masyarakat tidak menerapkan nilai
dasar PNS maka dikhawatirkan nilai esensi dari kegiatan ini tidak
tersampaikan dengan baik. Selain itu informasi sosialisasi yang tidak
tersampaikan dengan baik dapat berdampak terhadap sulitnya mengubah
mindset masyarakat sehingga upaya meningkatkan pengetahuan orang
tua terhadap pencegahan gigi berlubang pada anak akan sulit tercapai. Jika
upaya peningkatan pengetahuan orang tua tidak optimal dikhawatirkan
prevalensi karies (gigi berlubang) pada anak akan terus meningkat setiap
tahunnya.
41

6. Sosialisasi Menggunakan Media Sosial

a. Tanggal kegiatan : 6 April 2020


b. Daftar lampiran : Materi Penyuluhan dan Dokumentasi
c. Tahapan kegiatan : a. Menyiapkan materi edukasi
b. Mengkonsep informasi yang akan
dishare
c. Membagikan informasi penyuluhan
melaui media sosial ( Facebook dan
Instagram)
d. Melakukan sesi tanya jawab pada kolom
komentar.

Kegiatan penyuluhan melalui media sosial merupakan kegiatan


tambahan yang diharapkan dapat menjakau masyarakat luas. Di era
teknologi informasi, media sosial bisa menjadi media penyuluhan yang
cukup efektif, murah dan akurat. Media sosial merupakan media interaktif,
dimana para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi dan berbagi.
Kegiatan penyuluhan pencegahan gigi berlubang pada anak (Fissure
Sealent) melalui media sosial (Facebook dan Instagram). Kedua media ini
dipilih karena paling banyak diakses oleh masyarakat. Namun terdapat
keterbatasan dikarenakan kualitas jaringan internet tidak sama di setiap
wilayah di Kabupaten Musi Rawas Utara.
Kegitan diawali dengan persiapan materi yang akan dibagikan di
media sosial, materi yang digunakan sama seperti materi yang digunakan
pada sosialisasi-sosialisasi sebelumnya namun kata-katanya dibuat lebih
ringan dan menarik. Penulis kemudian melakukan sesi tanya jawab pada
kolom komentar.
42

Gambar 2.8 : Sosialisasi melalui facebook dan instagram.

Kegiatan sosialisasi kepada masyarakat mengandung keterkaitan


dengan mata pelatihan yaitu terdapat Nilai Akuntabilitas diantaranya : Nilai
tanggung jawab dan Integritas yaitu pelaksanaan kegiatan dilakukan sesuai
prosedur dan setiap informasi yang disampaikan dapat dipertanggung
jawabkan; Nilai Keadilan yaitu penggunaan media sosial dapat
menjangkau semua lapisan masyarakat sehingga dapat diakses pengguna
internet tanpa membedakan status ; Nilai kejelasan yaitu penyampaian
informasi menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, menghindari
penggunaan istilah medis yang sulit dipahami serta. Nilai Nasionalisme
diantaranya : Nilai rela berkorban yaitu penggunaan data seluler serta
pengorbanan waktu luang penulis yang dicurahkan demi terlaksananya
kegiatan ini. Nilai kerjasama yaitu penulis berkoordinasi dan meminta izin
kepada admin media sosial terkait informasi yang dibagikan ke media
sosial dan Nilai cinta tanah air yaitu kegiatan ini merupakan wujud cinta
tanah air penulis terhadap bangsa dan negara melalui pengabadian
sebagai dokter gigi dalam upaya peningkatan derajat kesehatan gigi dan
mulut masyarakat khususnya masyarakat Kabupaten Musi Rawas Utara.
43

Nilai Etika publik diantaranya : Nilai tanggung jawab dan Integritas yaitu
pelaksanaan kegiatan sosialisasi merupakan salah satu tugas dokter
gigi,dokter gigi bertanggung jawab terhadap derajat kesehatan gigi dan
mulut masyarakat yang dilakukan secara profesional dan penuh tanggung
jawab ; Nilai sopan santun dan komunikatif : selalu menggunakan bahasa
yang sopan baik dalam penulisan kata-kata dalam media sosial maupun
dalam menjawab pertanyaan masyarakat dalam kolom komentar. Nilai
Komitmen mutu diantaranya : Nilai efektif dan efisien yaitu waktu kegiatan
dapat disesuaikan, murah dan cukup efektif karena media sosial
merupakan media interaktif sehingga diharapkan tercapainya tujuan ; Nilai
inovasi yaitu sebelumnya media sosial Rumah Sakit Umum Daerah Rupit
telah secara aktif melakukan penyuluhan, namun penyuluhan berupa
seputar masalah kesehatan umum sedangkan penyuluhan dengan tema
kesehatan gigi belum pernah dilakukan sebelumya, untuk itu kegiatan ini
mejadi salah satu bentuk inovasi dari poli gigi di Rumah Sakit Umum
Daerah Rupit. Nilai Anti korupsi yaitu Nilai tanggung jawab dan kejujuran
yaitu setiap pekerjaan yang dilaksanakan sesuai tahapan kegiatan
sehingga hasil akhir kegiatan dapat dipertanggungjawabkan; Nilai kerja
keras yaitu upaya pelaksanaan kegiatan dengan maksimal baik pikiran,
tenaga,dana dan pemanfaatan waktu luang yang tersedia; dan Nilai
kepedulian yaitu kegiatan sosialisasi tersebut sebagai bentuk kepedulian
terhadap kesehatan gigi dan mulut masyarakat.
Berkaitan dengan pelatihan manajemen ASN bahwa dalam
menjalakan kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan dengan menerapkan etika
profesi. Kegiatan ini merupakan pelayanan publik yang dilaksanakan
dengan harapan dapat diakses oleh msyarakat luas sehingga masalah
keterbatasan waktu penyuluhan dapat diatasi.
Dampak apabila sosialisasi melalui media sosial di masyarakat tidak
menerapkan nilai dasar PNS yaitu informasi yang telah dibagikan tidak
mampu menarik perhatian pengguna media sosial akibatnya tujuan dari
penyuluhan ini tidak dapat dicapai dengan baik.
44

7. Melaksanakan Pelayanan Proteksi gigi (Fissure Sealent) di Poli gigi


RSUD Rupit

a. Tanggal kegiatan : Setiap hari kerja


b. Daftar lampiran : a. Lembar RM
b. Buku kunjungan
c. Dokumentasi
c. Tahapan kegiatan : a. Menyambut pasien dengan menerapkan
5 S (senyum,sapa ,salam, sopan dan
santun)
b. Melakukan anamnesa dan pemeriksaan
fisik
c. Mengisi Rekam medis
d. Persiapan alat dan bahan
e. Melaksanakan tindakan Fissure Sealent :
 Pembersihan gigi dan sterilisasi
 Isolasi area kerja
 Aplikasi bahan fissure sealent
 Check oklusi
 Intruksi post treatment
f. Kontrol tiap 6 bulan sekali

Pelayanan pencegahan gigi berlubang pada anak dengan fissure


sealent dilakukan setiap hari kerja dan jam kerja pelayanan rawat jalan.
Pelayanan dilakukan di ruang poli gigi Rumah Sakit Umum Daerah Rupit
dan dilakukan oleh dokter gigi. Pelayanan yang diberikan kepada pasien
sesuai Standar Prosedur Opreasional (SPO) fissure sealent.
Pelaksanaan pelayanan ini dimulai dengan penyambutan pasien
menerapakn prinsip 5 S (senyum, sapa, salam, sopan dan santun),
kemudian dokter melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik, mengisi
informasi yang didapat pada lembar Rekam Medik, assisten (perawat gigi)
menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan, selanjutnya tindakan fissure
sealent dilakukan sesuai Standar Prosedur Opreasional (SPO) fissure
45

sealent. Setelah tindakan dilakukan, pasien anak diberikan reward berupa 1


set dental kit (pasta gigi dan sikat gigi).
Tindakan fissure sealent ini dilakukan dengan sangat hati-hati agar
tidak menimbulkan rasa sakit yang dapat mengakibatkan trauma pada anak.
Selain itu sangatlah penting membangun mood anak, berbagai pendekatan
psikologis dapat diterapkan oleh dokter yang dapat disesuaikan dengan
kondisi pasien anak. Jika pendekatan berhasil maka diharapkan akan
memotivasi anak untuk mandiri dalam menjaga kesehatan gigi dan
mulutnya serta mengubah mindset anak agar tidak takut ke dokter gigi.

Gambar 2.9 : Pelayan fissure sealent di Poli gigi RSUD Rupit

Pelayanan fissure sealent mengandung keterkaitan dengan mata


pelatihan yaitu terdapat Nilai Akuntabilitas diantaranya : Nilai Tanggung
jawab dan integritas yaitu kegiatan dilakukan secara profesional,
menerapkan nilai dasar PNS dan dilakukan sesuai Standar Prosedur
Operasional (SPO) sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan; Nilai
Keadilan yaitu pelayanan ini dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat,
setiap pasien yang datang diperlakukan sama tanpa membedakan status
pasien. Nilai Nasionalisme diantaranya : Nilai Kerjasama yaitu
membangun kerjasama yang dapat mendukung terlaksananya kegiatan
secara optimal antara dokter gigi dengan profesi lainnya seperti perawat
46

gigi, petugas Rekam medis dan pendaftaran, petugas Apotek dan lainnya
dan Nilai cinta tanah air yaitu rasa cinta tanah air mendorong penulis
melaksanakan kegiatan ini dengan sungguh demi mewujudkan generasi
Indonesia yang sehat. Nilai Etika publik diantaranya, Nilai tanggung jawab
yaitu tindakan dilakukan sesuai Standar Prosedur Operasional (SPO)
sehingga hasil akhirnya dapat dipertanggungjawabkan; Nilai kerahasiaan
yaitu dokter menjamin kerahasian isi Rekam Medik pasien apapun
bentuknya kecuali atas keperluan penyelidikan dan pendidikan dan Nilai
saling menghormati yaitu sikap saling hormat menghormati yang selalu
diterpakan kepada setiap orang yang ditemui baik kepada rekan
sejawat,pasien dan profesi lainnya. Nilai Komitmen mutu diantaranya Nilai
efektif dan Nilai Effisien yaitu kegiatan dilaksanakan sesuai jam kerja,
proses pengerjaan aplikasi bahan membutuhkan waktu yang singkat
namun berdampak baik bagi gigi anak untuk kedepannya, selain itu biaya
tindakan murah bahkan tidak dipunggut biaya bagi peserta BPJS. Nila anti
korupsi diantaranya Nilai tanggung jawab yaitu bekerja secara profesional,
memperhatikan kualitas serta adanya keterbukaan mengenai tarif tindakan
sesuai tarif resmi Rumah Sakit sehingga hasilnya dapat dipertanggung
jawabkan; Nilai Kerja keras yaitu upaya pemberian pelayanan secara prima
kepada pasien serta selalu menerapkan disiplin dalam bekerja.
Keterkaitan dengan manajemen ASN dan pelayanan publik yaitu
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pelayanan publik yang diberikan
oleh Rumah Sakit kepada masyarakat. Pelayanan ini dilakukan secara
profesional, sesuai Standar Prosedur Operasional (SPO), berkoordinasi
dengan profesi lainnya serta dalam pelaksanaannya sesuai etika profesi.
Kegiatan ini mendukung Visi Rumah Sakit Umum Daerah Rupit
untuk menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah Rupit sebagai pilihan
pertama dan utama bagi masyarakat kabupaten Musi Rawas Utara dalam
hal pelayanan Rumah Sakit dan peningkatan pembangunan daerah yang
berkualitas. Dan juga mendukung Misi Rumah Sakit Umum Daerah Rupit
yaitu memberikan pelayanan kesehatan yang profesional dan bermutu
serta terjangkau untuk lapisan masyarakat. Adapun penguatan nilai
47

organisasi pada kegiatan ini adalah pelaksanaan kegiatan yang dilakukan


secara profesional dan bermutu.
Dampak jika kegiatan ini tidak menerapkan nilai dasar PSN adalah
buruknya kualitas hasil penambalan jika tidak dilakukan sesuai Standar
Prosedur Operasional yang telah ditetapkan, pelayanan yang tidak ramah
serta membeda-bedakan perlakuan terhadap pasien tentu akan
menimbulkan komplain dari pelanggan. Hal di atas akan menyebabkan
menurunnya mutu pelayanan Rumah Sakit.

8. Pemberian Reward kepada pasien setelah menerima tindakan Fissure


Sealent

a. Tanggal kegiatan : Setiap hari kerja


b. Daftar lampiran : Dokumentasi
c. Tahapan kegiatan : a. Melakukan konsultasi dengan pimpinan
perihal pemberian reward
b. Mengupayakan kerjasama dengan pihak
swasta
c. Memberikan reward kepada pasien
setelah mendapatkan perawatan Fissure
sealent

Reward berasal dari bahasa Inggris yang artinya hadiah,


penghargaan atau imbalan. Reward merupakan penghargaan yang
diberikan kepada orang lain karena telah berprilaku baik. Reward ini hanya
berupa alat untuk membangkitkan minat atau memotivasi bukan sebagai
tujuan.
Pemberian reward pada pasien anak dilakukan setelah pasien
mendapatkan tindakan fissure sealent. Reward yang diberikan dalam
bentuk 1 set dental kit (pasta gigi dan sikat gigi anak). Tujuannya ialah
motivasi pasien agar mandiri dalam menjaga dan memelihara kesehatan
giginya, dapat mengubah mindset anak untuk tidak takut ke dokter gigi dan
membangun hubungan baik antara dokter dan pasien.
48

Dalam upaya pengadaan reward, atas izin dari pimpinan penulis


bekrjasama dengan PTBA (PT Bukit Asam) yang berlokasi di Tanjung Enim
Provinsi Sumatera Selatan. Melalui CSR PTBA, penulis mendapatkan
bantuan sebanyak 1000 pcs dental kit. Dental kit tersebut sebagian
digunakan untuk program saat sikat gigi masal dan sebagian lagi dijadikan
reward pasien anak di pelayanan rawat jalan Rumah Sakit Umum Daerah
Rupit.

Gambar 2.10 : Pemberian bantuan dental kit dari PTBA Tanjung Enim

Gambar 2.11 : Pemberian reward kepada salah satu pasien


49

Evaluasi Kegiatan mengandung keterkaitan dengan mata pelatihan


yaitu nilai Akuntabilitas diantaranya: nilai tanggung jawab dan integritas yaitu
evaluasi dilakukan secara profesional dan dbertanggung jawab dalam laporan
aktualisasi yang telah dilaksanakan kepada pimpinan; Nilai transparansi yaitu
keterbukaan terhadap hasil evaluasi ; Nilai kejelasan yaitu kejelasan terhadap
isi laporan evaluasi. Nilai Nasionalisme diantaranya : Nilai Kerjasama yaitu
tewujudnya kerjasama antara PTBA dan Rumah Sakit Umum Daerah Rupit
dan Nilai cinta tanah air yaitu upaya peningkatan kesehatan masyarakat
melalui kegiatan ini merupakan salah satu wujud kepedulian penulis terhadap
derajat kesehatan bangsa. Nilai Etika Publik diantaranya Nilai sopan santun
dan komunikatif yaitu selalu menerapkan sopan santun, penerapan prinsip 5 S
(senyum, sapa, salam, sopan dan santun) serta menjalin komunikasi dengan
pasien dan Nilai saling menghormati yaitu kewajiban membina hubungan baik,
menghormati setiap orang yang dijumpai serta selalu bersikap sopan santun; .
Nilai Komitmen Mutu diantaranya Nilai efektif dan efisien yaitu pemberian
reward tidak membutuhkan waktu yang lama, hemat biaya dan berdampak
baik terhadap kunjungan berikutnya; Nilai inovasi yaitu pemberian reward
kepada pasien merupakan kegiatan baru dan belum pernah dilakukan dipoli
gigi Rumah Sakit Umum Daerah Rupit. Nilai anti korupsi diantaranya: Nilai
tanggung jawab dan kerjakeras yaitu kerjakeras dalam mengupayakan
terwujudnya kerjasama dengan lintas sektoral dan penggunaan bantuan
perusahaan dengan tepat sasaran; Nilai kepedulian yaitu kegiatan ini
merupakan bentuk kepedulian terhadap peningkatan pelayanan Rumah Sakit.
Kegiatan ini mengandung keterkaitan dengan mata pelatihan Whole of
Goverment, terciptanya kerjasama lintas sektoral yang saling menguntungkan,
dimana perusahaan berkewajiban untuk berkontribusi bagi kemajuan negara
dan meningkatnya mutu pelayanan Rumah Sakit.
Kegiatan ini mendukung tercapainya Visi dan Misi Rumah Sakit Umum
Daerah Rupit dan penerapan nilai 5 S (senyum, sapa, salam, sopan dan
santun) dalam setiap pelaksanaannya.
Dampak jika kegiatan ini tidak menerapkan nilai dasar PSN yaitu
timbullnya ketidakpuasan pasien hingga pemutusan bantuan dari perusahaan.
50

9. Evaluasi

a. Tanggal kegiatan : 8 April 2020 – 9 April 2020


b. Daftar lampiran : a. Buku kunjungan pasien
b. Lembar KIE
c. Tahapan kegiatan : a. Setelah melaksanakan tindakan fissure
sealent, perawat mengisi buku
kunjungan
b. Menjumlahkan kasus dan tindakan
perbulan
c. Membandingkan jumlah kunjungan
sebelum dan sesudah sosialisasi
d. Mendokumentasikan

Evaluasi kegiatan dilakukan pada minggu ke dua bulan April 2020.


Kegiatan diawali dengan pengisian buku kunjungan pasien oleh perawat gigi,
menjumlahkan kasus dan tindakan perbulan, jika jumlah kasus diketahui
kemudian penulis membandingkan jumlah kunjungan sebelum dan sesudah
kegiatan aktualisasi dilakukan dan terakhir mendokumentasikan kegiatan.
Setelah dilakukan sosialisasi pada masa habituasi jumlah
kunjungan pasien anak melakukan fissure sealent meningkat dibandingkan
sebelum sosialisasi. Tercatat jumlah kunjungan pasien mendapatkan
pelayanan fissure sealent bulan Januari-Februari 2020 sebanyak 0 pasien dan
jumlah kunjungan bulan Maret-April 2020 sebanyak 7 pasien. Jumlah inii
cukup signifikan, namun penulis berharap jumlah kunjungan terus meningkat
setiap bulannya.
Adanya kasus pandemi COVID 19 yang melanda Negara Indonesia
mengakibatkan pembatasan tindakan medis kedokteran gigi salah satunya
pembatasan pelayanan fissure sealent, hal ini dilakukan untuk menghentikan
penyebaran virus tersebut.
51

Gambar 2.12 : Buku catatan kunjungan pasien poli gigi


Pemberian reward mengandung keterkaitan dengan mata pelatihan
yaitu nilai Akuntabilitas diantaranya: Nilai tanggung jawab dan Integritas yaitu
dokter gigi bertanggung jawab terhadap jalannya pelayanan di poli gigi,
sehingga melalui pemberian reward diharapkan mampu meningkatkan jumlah
kunjungan Rumah Sakit ; Nilai keadilan yaitu reward diberikan kepada setiap
pasien anak tanpa membeda-medakan status ; Nilai kepercayaan yaitu adanya
kunjungan pasien menandakan kepercayaan pasien terhadap pelayanan poli
gigi Rumah Sakit Umum Daerah Rupit. Nilai Nasionalisme diantaranya : Nilai
kerjasama yaitu kerjasama antara dokter gigi dan perawat gigi dalam
melaporkan jumlah kunjungan pasien; Nilai cinta tanah air yaitu kegiatan
evaluasi ini dilakukan untuk melihat sejauh mana keberhasilan dari sosialisasi
yang dilakukan dalam upaya meningkatkan pengetahuan orang tua terhadap
pencegahan gigi berlubang. Hal ini dilakukan sebagai wujud kecintaan penulis
terhadap Negara Indonesia. Nilai Etika Publik diantaranya Nilai tanggung
jawab yaitu pertanggungjawaban terhadap semua laporan evaluasi kegiatan
aktualisasi yang telah dilaksanakan; Nilai jujur dan cermat yaitu ketelitian
dalam membuat laporan dan kejujuran terhadap informasi yang dilaporkan.
Nilai Komitmen Mutu diantaranya Nilai efektif dan efisien yaitu efisiensi dari
segi waktu pelaporan dan hemat biaya Nilai anti korupsi diantaranya: Nilai
tanggung jawab yaitu pertanggungjawaban terhadap isi laporan; kerjakeras
yaitu kegigihan dalam melaksanakan tugas aktualisasi tepat waktu; Nilai
kepedulian yaitu kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap
peningkatan pelayanan Rumah Sakit.
52

Keterkaitan dengan mata pelatihan manajemen ASN adalah evaluasi


kegiatan dilakukan secara profesional,menerapkan nilai dasar, etika
profesi,serta bebas dari intervensi politik.
Kegiatan ini mendukung Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Daerah Ruit
serta mendukung nilai yang terkandung didalamnya yaitu profesional dan
bermutu.
Dampak jika evaluasi kegiatan tidak menerapkan nilai dasar PNS yaitu
tidak dapat mengetahui seberapa besar pengaruhnya kegiatan aktualisasi ini
terhadap Rumah Sakit.

E. KENDALA DAN SOLUSI


Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi tentunya penulis
menghadapi berbagai kendala, oleh sebab itu perlu dicarika solusi atau
langkah-langkah antisipasi. Adapun kendala dan solusinya sesuai tabel
berikut :

NO KENDALA SOLUSI
1. Keterbasatan waktu Memanfaatkan media komunikasi
konsultasi dalam melakukan konsultasi baik
dengan mentor atau coach yaitu
menggunakan sms, whatsapp, email
dan telepon.
2. Keterbatasan jangkauan Himbauan kepada masyarakat baik
jaringan internet pada saat melaksanakan sosialisasi
secara langsung maupun sosialisasi
melalui media sosial untuk
meneruskan informasi yang telah
mereka dapatkan kepada keluarga
dan tetangga.
3. Terjadinya wabah virus  Memaksimalkan kegiatan
corona (COVID 19) yang yang masih dimungkinkan
melanda sebagian besar untuk dilakukan, mendunda
wilayah Indonesia
53

mengakibatkan terhambatnya kegiatan yang tidak


berbagai kegiatan. memungkinkan untuk
dilakukan dan akan
dilanjutkan kembali setelah
pandemi COVID 19 berakhir
 Melakukan sosialisasi melalui
media sosial untuk
menghindari kontak fisik
4. Keterbatasan media Pembuatan leaflet dan penggunaan
informasi edukasi boneka gigi sebagai media
penyuluhan
5. Terbatasnya biaya pemberian Mengajukan permohonan bantuan
reward pada pasien yang kepada perusahaan
telah mendapatkan
pelayanan fissure sealent

Tabel 2.3 : Kendala dan Solusi


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil identifikasi dan pemecahan masalah yang
diangkat oleh penulis tentang peningkatkan pengetahuan orang tua mengenai
tindakan Proteksi Gigi Anak (Fissure Sealent) di lingkungan kerja yaitu di Poli
Gigi Rumah Sakit Umum Daerah Rupit dapat disimpulkan bahwa kegiatan
aktualisasi yang telah dilakukan memiliki dampak positif serta cukup berhasil.
Hal ini terlihat pada perbandingan jumlah dari kunjungan orang tua yang
mengkonsultasikan kesehatan gigi anak mereka di Rumah Sakit Umum
Daerah Rupit dimana tercatat pada bulan Januarai – Februari sebelum
dilakukan kegiatan aktualisasi jumlah kunjungan adalah 0 (nol) pasien namun
setelah dilakukan kegiatan aktualisasi pada periode bulan Maret – April tahun
2020 tercatat terdapat kenaikan jumlah yang cukup signifikan yaitu sebanyak
7 (tujuh) pasien yang melakukan kunjungan dan pemeriksaan. Dengan
peningkatan kesadaran masyarakat tersebut maka tujuan dari kegiatan
aktualisasi ini telah tercapai.
Kegiatan aktualisasi ini mendapatkan dukungan baik dari mentor
maupun Pimpinan Rumah Sakit Umum Daerah Rupit sehingga dapat
berjalan dengan lancar dan sesuai jadwal. Dalam pelaksaan kegiatan ini
diterapkan nilai-nilai dasar ASN sesuai mata pelatihan dasar yang ditelah
didapatkan yaitu nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, etika publik, komitmen mutu
dan anti korupsi.

B. Rencana Aksi
Dengan dampak positif yang terwujud dari hasil kegiatan aktualisasi
dimana penulis mengambil topik Peningkatkan Pengetahuan Orang Tua
Mengenai Tindakan Proteksi Gigi Anak (Fissure Sealent)”, maka kegiatan ini
akan terus dilakukan secara berkesinambungan dan berkelanjutan guna
meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit dan mewujudkan pelayanan
kesehatan yang memuaskan, bermutu sesuai dengan standar pelayanan
rumah sakit serta mampu menciptakan pelayanan yang prima dan
55
55

berdayaguna bagi masyarakat sekitar khususnya masyarakat Kabupaten


Musi Rawas Utara.
Berikut rencana aksi yang direncanakan setelah aktualisasi dari
kegiatan ini adalah :

Kegiatan
No Rencana Aksi Waktu
Aktualisasi
Membuat media - Merutinkan penerbitan leaflet secara
informasi edukasi periodik dengan mengangkat
berupa Leaflet berisi permasalahan kesehatan gigi lainnya.
1 per bulan
tentang Proteksi gigi
berubang (Fissure - Memanfaatkan media sosial untuk
Sealent) pembuatan E-Leaflet
- Merutinkan kegiatan sosialisasi
tersebut secara periodik dengan
menambahkan materi edukasi
kesehatan gigi lainnya dan objeknya
ditambah dengan tidak hanya kepada
Kegiatan sosialisasi kalanganumur anak - anak namun
kepada pengunjung pada orang dewasa dan lansia.
2 Per minggu
rawat jalan, dan - Memanfaatkan media sosial untuk
rawat inap sosialisasi kegiatan dengan cara
membuat informasi melalui facebook,
instragram dan lain - lain terkait
jadwal kegiatan yang akan dilakukan
oleh poli gigi RSUD Rupit sehingga
mudah diakses oleh pengunjung.
Kegiatan sosialisasi
kepada masyarakat - Meningkatkan cakupan wilayah
3 Berkelanjutan
di sekitar Kelurahan sosialisasi sampai tingkat Kecamatan
Lawang Agung

Tabel 3.1 : Rencana aksi


DAFTAR PUSTAKA

Pemerintah Indonesia. 2014. “Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang


Aparatur Sipil Negara”. Lembaran Negara RI Tahun 2014 No. 5. Jakarta:
Sekretariat Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2018. “Peraturan Lembaga Administrasi Negara


Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III”. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Basseng, Bayu Hikmat Purwana. 2015. “Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi


Pegawai Negeri Sipil” Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Fatimah Elly, Erna Irawati, 2017. “Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil Manajemen Aparatur Sipil Negara”. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Komisi Pemberantasan Korupsi. 2015. “Anti Korupsi” Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Kumorotomo Wahyudi, Nana Rukmana D. Wirapradja, Amir Imbaruddin. 2015.


“Etika Publik” Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III”. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.

Kusumasari Bevaola, Septiana Dwiputrianti, Enda Layuk Allo. 2015.“Akuntabilitas”


Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Latief Yudi, Adi Suryanto, Abdul Aziz Muslim. 2015. “Nasionalisme” Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara

56
Purwanto Erwan Agus, dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil Pelayanan Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Pemerintah Indonesia. 2004. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang


Praktik Kedokteran. Lembaran Negara RI Tahun 2004 No. 29. Jakarta: Sekretariat
Negara.

Pemerintah Indonesia. 2009. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang


Rumah Sakit. Lembaran Negara RI Tahun 2009 No. 40. Jakarta: Sekretariat
Negara.

Lilian Yuwono.1993.” Restorasi Gigi”. Jakarta : EGC.

Sundoro, Edi Hartini. 2005. “Serba Serbi Ilmu Kedokteran Gigi”. Jakarta : UI-Pres

57
58
RANCANGAN
AKTUALISASI

59
RANCANGAN AKTUALISASI

Nama : drg. Atikah Dwi Septiah


NIP : 19880902 201902 2 003
Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Rupit
Isu yang diangkat : Rendahnya Jumlah Kunjungan Pasien Anak untuk Melakukan Tindakan Proteksi Gigi Fissure
Sealent di RSUD Rupit
Penyebab masalah : Kurangnya Pengetahuan Orang Tua Mengenai Tindakan Proteksi Gigi Anak (Fissure Sealent)
Gagasan pemecahan masalah : Peningkatkan Pengetahuan Orang Tua Mengenai Tindakan Proteksi Gigi Anak (Fissure
Sealent)

No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan Nilai Organisasi


Substansi Mata Terhadap Visi
Pelajaran dan Misi
Organisasi
1 Konsultasi e. Menghadap mentor e. Lembar Nilai dasar ASN : Kegiatan ini Mendukung nilai yang
dengan untuk membahas persetujuan a. Akuntabilitas bertujuan terkandung pada Visi Misi
Mentor isu yang diangkat f. Lembar saran  Tanggung untuk RSUD yaitu : Profesional
f. Mendapatkan g. Jadwal jawab mendukung dan bermutu.
persetujuan mentor kegiatan  Transparansi, pencapaian
g. Mendapatkan saran h. dokumentasi  Kepemimpinan Visi Misi
dari mentor  Kejelasan RSUD Rupit
b. Nasionalisme yaitu
 Musyawarah Visi :
 Kerjasama menjadikan
 Saling RSUD Rupit
menghormati sebagai
pilihan

60
 Cinta tanah air pertama dan
c. Etika Publik utama dalam
 Tanggung hal pelayanan
jawab RS dan
 Jujur Peningkatan
 Sopan santun pembangunan
 Hormat daerah yang
d. Komitmen Mutu berkualitas
 Efektif
 Efisien Misi :
1. Memberikan
 Inovasi
pelayanan
 Mutu
kesehatan
yang
e. Anti Korupsi
profersional,
 Tanggung bermutu
jawab serta
 Jujur terjangkau
 Kerjakeras untuk
 Berani semua
lapisan
masyarakat
2. Memberikan
pelayanan
kesehatan
dasar dan
lanjutan
sesuai kelas
RS dan
standar
yang telah

61
ditetapkan
3. Peningkatan
kualitas dan
kuantitas
sarana dan
prasarana
RS
2 Membuat g. Mencari dan e. Refrensi Nilai dasar ASN : Kegiatan ini Mendukung nilai yang
media mengumpulkan materi a. Akuntabilitas bertujuan terkandung pada Visi Misi
informasi refrensi f. Lembar  Tanggung untuk RSUD yaitu : Profesional
edukasi h. Memilih,memilah persetujuan jawab mendukung dan bermutu.
berupa Leaflet dan menelaah g. Leaflet  Kepercayaan pencapaian
berisi tentang refrensi yang h. Dokumentasi  Kejelasan Misi RSUD
Proteksi gigi digunakan  Konsisten Rupit yaitu
berubang i. Mendisign Leaflet b. Nasionalisme Peningkatan
(Fissure j. Mengkonsultasikan  Musyawarah kualitas dan
Sealent) draft leaflet ke  Kerjasama kuantitas
atasan  Saling sarana dan
k. Mendapatkan menghormati prasarana RS
persetujujan atasan
 Cinta tanah air
l. Mencetak dan
c. Etika Publik
memperbanyak
 Tanggung
leaflet
jawab
 Jujur
 Sopan santun
 Hormat
d. Komitmen Mutu
 Efektif
 Efisien
 Inovasi

62
 Mutu
e. Anti Korupsi
 Tanggung
jawab
 Jujur
 Kerjakeras
 Berani

3 Sosialisasi e. Menyiapkan materi f. Materi Nilai dasar ASN : Kegiatan ini Mendukung nilai yang
kepada dan media informasi Penyuluhan a. Akuntabilitas bertujuan terkandung pada Visi Misi
pengunjung edukasi g. Jadwal  Tanggung untuk RSUD yaitu : Profesional
rawat jalan f. Menentukan jadwal kegiatan jawab mendukung dan bermutu.
RSUD Rupit kegiatan yang h. Dokumentasi  Integritas pencapaian Budaya 5 S
berkolaborasi  Keadilan Visi Misi (senyum,sapa,salam,sopan
dengan profesi  Kejelasan RSUD Rupit dan santun
lainnya b. Nasionalisme yaitu :
g. Mempersiapkan alat  Musyawarah 1. Memberikan
dan ruangan  Kerjasama pelayanan
h. Melaksanakan  Saling kesehatan
penyuluhan disertai menghormati yang
sesi tanya jawab profersional,
 Cinta tanah air
bermutu
c. Etika Publik
serta
 Tanggung
terjangkau
jawab
untuk
 Integritas semua
 Sopan santun lapisan
 Empati masyarakat
 Komunikatif 2. Memberikan
d. Komitmen Mutu pelayanan

63
 Efektif kesehatan
 Efisien dasar dan
 Inovatif lanjutan
 Peningkatan sesuai kelas
mutu RS dan
e. Anti Korupsi standar
 Tanggung yang telah
jawab ditetapkan
 Jujur
 Kerjakeras
Pelayanan Publik

4 Sosialisasi d. Menyiapkan materi f. Materi Nilai dasar ASN : Kegiatan ini Mendukung nilai yang
kepada dan media informasi Penyuluhan a. Akuntabilitas bertujuan terkandung pada Visi Misi
pengunjung edukasi g. Jadwal  Tanggung untuk RSUD yaitu : Profesional
rawat inap e. Mempersiapkan alat kegiatan jawab mendukung dan bermutu.
RSUD Rupit dan ruangan h. Dokumentasi  Integritas pencapaian Budaya 5 S
f. Melaksanakan  Keadilan Visi Misi (senyum,sapa,salam,
penyuluhan disertai  Kejelasan RSUD Rupit sopan dan santun)
sesi tanya jawab b. Nasionalisme yaitu :
 Musyawarah 1. Memberikan
 Kerjasama pelayanan
 Saling kesehatan
menghormati yang
profersional,
 Cinta tanah air
bermutu
c. Etika Publik
serta
 Tanggung
terjangkau
jawab
untuk
 Integritas semua
 Sopan santun lapisan

64
 Empati masyarakat
 Komunikatif 2. Memberikan
d. Komitmen Mutu pelayanan
 Efektif kesehatan
 Efisien dasar dan
 Inovatif lanjutan
 Peningkatan sesuai kelas
mutu RS dan
e. Anti Korupsi standar
 Tanggung yang telah
jawab ditetapkan
 Jujur
 Kerjakeras
 Peduli

Pelayanan Publik

5 Sosialisasi e. Menyiapkan materi a. Materi Nilai dasar ASN : Kegiatan ini Mendukung nilai yang
kepada dan media informasi Penyuluhan a. Akuntabilitas bertujuan terkandung pada Visi Misi
Masyarakat edukasi b. Jadwal  Tanggung untuk RSUD yaitu : Profesional
Kelurahan f. Membuat jadwal kegiatan jawab mendukung dan bermutu.
Lawang kegiatan c. Dokumentasi  Integritas pencapaian Budaya 5 S
Agung g. Meminta izin  Keadilan Visi Misi (senyum,sapa,salam,
kepada masyarakat  Kejelasan RSUD Rupit sopan dan santun)
untuk b. Nasionalisme yaitu :
melaksanakan  Musyawarah 1. Memberikan
penyuluhan  Kerjasama pelayanan
h. Melaksanakan  Saling kesehatan
penyuluhan disertai menghormati yang
sesi tanya jawab profersional,
 Cinta tanah air
bermutu

65
c. Etika Publik serta
 Tanggung terjangkau
jawab untuk
 Integritas semua
 Sopan santun lapisan
 Komunikatif masyarakat
d. Komitmen Mutu 2. Memberikan
 Efektif pelayanan
 Efisien kesehatan
 Inovatif dasar dan
lanjutan
 Peningkatan
sesuai kelas
mutu
RS dan
e. Anti Korupsi
standar
 Tanggung
yang telah
jawab
ditetapkan
 Jujur
 Kerjakeras
 Peduli

Pelayanan Publik

6 Sosialisasi a. Menyiapkan a. Materi Nilai dasar ASN : Kegiatan ini Mendukung nilai yang
Menggunakan materi edukasi Penyuluhan a. Akuntabilitas bertujuan terkandung pada Visi Misi
Media Sosial b. Mengkonsep b. Dokumentasi  Tanggung untuk RSUD yaitu : Profesional
informasi yang akan jawab mendukung dan bermutu.
dishare  Integritas pencapaian Budaya 5 S
c. Membagikan  Keadilan Visi Misi (senyum,sapa,salam,
informasi  Kejelasan RSUD Rupit sopan dan santun)
penyuluhan melaui b. Nasionalisme yaitu :
media sosial  Rela Memberikan
( Facebook dan pelayanan

66
Instagram) berkorban kesehatan
d. Melakukan sesi  Kerjasama yang
tanya jawab pada  Saling profersional,
kolom komentar. menghormati bermutu serta
 Cinta tanah air terjangkau
c. Etika Publik untuk semua
 Tanggung lapisan
jawab masyarakat
 Integritas
 Sopan santun
 Komunikatif
d. Komitmen Mutu
 Efektif
 Efisien
 Inovatif
 Peningkatan
mutu
e. Anti Korupsi
 Tanggung
jawab
 Jujur
 Kerjakeras
 Peduli

Pelayanan Publik

7 Melaksanakan g. Menyambut pasien d. Lembar RM Nilai dasar ASN : Kegiatan ini Mendukung nilai yang
Pelayanan dengan menerapkan e. Buku a. Akuntabilitas bertujuan terkandung pada Visi Misi
Proteksi gigi 5S kunjungan  Tanggung untuk RSUD yaitu : Profesional
(Fissure (senyum,sapa ,sala f. Dokumentasi jawab mendukung dan bermutu.

67
Sealent) di m, sopan dan  Integritas pencapaian Budaya 5 S
Poli gigi santun)  Keadilan Visi Misi (senyum,sapa,salam,
RSUD Rupit h. Melakukan  Kepercayaan RSUD Rupit sopan dan santun)
anamnesa dan b. Nasionalisme yaitu :
pemeriksaan fisik  Kerjasama Memberikan
i. Mengisi Rekam  Saling pelayanan
medis menghormati kesehatan
j. Melaksanakan  Cinta tanah air yang
tindakan Fissure c. Etika Publik profersional,
Sealent :  Tanggung bermutu serta
 Pembersihan gigi jawab terjangkau
dan sterilisasi untuk semua
 Menjaga
 Isolasi area kerja lapisan
rahasia
 Aplikasi bahan masyarakat
 Sopan santun
fissure sealent  Komunikatif
 Check d. Komitmen Mutu
oklusiIntruksi post  Efektif
treatment
 Efisien
 Kontrol tiap 6 e. Anti Korupsi
bulan sekali
 Tanggung
jawab
 Kerjakeras
 Peduli

Pelayanan Publik

8 Pemberian d. Melakukan Dokumentasi Nilai dasar ASN : Kegiatan ini Mendukung nilai yang
Reward konsultasi dengan berupa foto dan a. Akuntabilitas bertujuan terkandung pada
kepada pimpinan video  Tanggung untuk Budaya 5 S
pasien setelah e. Mengupayakan jawab mendukung (senyum,sapa,salam,

68
menerima kerjasama dengan  Integritas pencapaian sopan dan santun)
tindakan pihak swasta  Keadilan Visi Misi
Fissure f. Memberikan reward  Kepercayaan RSUD Rupit
Sealent kepada pasien b. Nasionalisme yaitu :
setelah  Rela bekorban Memberikan
mendapatkan  Kerjasama pelayanan
perawatan Fissure  Saling kesehatan
sealent menghormati yang
 Cinta tanah air profersional,
c. Etika Publik bermutu serta
terjangkau
 Tanggung
untuk semua
jawab
lapisan
 Sopan santun
masyarakat
 Komunikatif
d. Komitmen Mutu
 Efektif
 Efisien
e. Anti Korupsi
 Tanggung
jawab
 Kerjakeras
 Peduli

Pelayanan Publik

9 Evaluasi e. Setelah a. Buku Nilai dasar ASN : Kegiatan ini Mendukung nilai yang
melaksanakan kunjungan a. Akuntabilitas bertujuan terkandung pada Visi Misi
tindakan fissure b. Lembar KIE  Tanggung untuk RSUD yaitu : Profesional
sealent, perawat jawab mendukung dan bermutu.
mengisi buku  Transparan pencapaian Budaya 5 S

69
kunjungan  Integritas Visi Misi (senyum,sapa,salam,sopan
f. Menjumlahkan  Kejelasan RSUD Rupit dan santun
kasus dan tindakan b. Nasionalisme yaitu :
perbulan  Kerjasama 3. Memberikan
g. Membandingkan  Saling pelayanan
jumlah kunjungan menghormati kesehatan
sebelum dan  Cinta tanah air yang
sesudah sosialisasi c. Etika Publik profersional,
h. Mendokumentasikan  Tanggung bermutu
data jawab serta
 Jujur terjangkau
untuk
 Cermat
semua
 Menjaga
lapisan
rahasia
masyarakat
d. Komitmen Mutu
4. Memberikan
 Efektif pelayanan
 Efisien kesehatan
e. Anti Korupsi dasar dan
 Tanggung lanjutan
jawab sesuai kelas
 Kerjakeras RS dan
 Peduli standar
yang telah
ditetapkan

70
71
LAMPIRAN KEGIATAN

72
73
74
75
76
Kegiatan 1 : Konsultasi dengan mentor dan Coach

Keterangan Gambar :
Foto kegiatan Konsultasi dengan
Mentor
pada tanggal 11 Maret 2020

Keterangan Gambar :
Konsultasi dengan Mentor pada
tanggal
2 Maret 2020
Keterangan Gambar :
Konsultasi dengan Mentor pada
tanggal
3 April 2020

Keterangan Gambar :
Konsultasi dengan Mentor pada
tanggal
11 April 2020

Kegiatan 2 : Pembuatan Leaflet


Keterangan Gambar:
Referensi yang digunakan pada
pembuatan leaflet

Keterangan Gambar :
Leaflet pencegahan gigi berlubang
pada anak dengan teknik Fissure
sealent

Keterangan Gambar :
Kegiatan pembuatan design leaflet
Keterangan Gambar : leaflet pencegahan Gigi berlubang pada anak
(Fissure Sealent)
Keterangan Gambar : Isi leaflet pencegahan Gigi berlubang pada
anak (Fissure Sealent)
Kegiatan 3 : Penyuluhan Pencagahan gigi berlubang pada anak
(Fissure Sealent) di Ruang Rawat Inap Anak RSUD Rupit

Keterangan Gambar :
Kegiatan sosialisasi pencegahan
gigi berlubang pada anak di rawat
jalan RSUD Rupit pada tanggal 31
Maret 2020
Kegiatan 4 : Penyuluhan Pencagahan gigi berlubang pada anak
(Fissure Sealent) di Ruang Rawat Inap Anak RSUD Rupit

Keterangan Gambar :
Sosialisasi pencegahan gigi
berluabang pada anak di Ruang
Rawat Inap Anak RSUD Rupit pada
tanggal 16 Maret 2020

Keterangan Gambar :
Sosialisasi pencegahan gigi
berluabang pada anak di Ruang
Rawat Inap Anak RSUD Rupit pada
tanggal 31 Maret 2020
Kegiatan 5 : Penyuluhan Pencagahan gigi berlubang pada anak
(Fissure Sealent) di Desa Lawang Agung

Keterangan Gambar :
Sosialisasi pencegahan gigi
berluabang pada anak di
Desa Lawang Agung pada
tanggal 21 Maret 2020

Keterangan Gambar :
Sosialisasi pencegahan gigi
berluabang pada anak di
Desa Lawang Agung pada
tanggal 28 Maret 2020
Kegiatan 6 : Penyuluhan Pencagahan gigi berlubang pada anak
(Fissure Sealent) dengan menggunakan media sosial

Keterangan Gambar :
Sosialisasi pencegahan gigi
berluabang pada anak (fissure
sealent) mengunakan Facebook

Keterangan Gambar :
Sosialisasi pencegahan gigi
berluabang pada anak (fissure
sealent) mengunakan Instagram
Kegiatan 7 : Pelayanan Pencagahan gigi berlubang pada anak
(Fissure Sealent) di Poli Gigi RSUD Rupit

Keterangan Gambar :
Pelayanan (fissure sealent) di Poli
Gigi RSUD Rupit

Keterangan Gambar :
Pelayanan (fissure sealent) di Poli
Gigi RSUD Rupit

Keterangan Gambar :
Pelayanan (fissure sealent) di Poli
Gigi RSUD Rupit
Kegiatan 8 : Kegiatan pemberian reaward kepada pasien anak
setelah mendapatkan pelayanan Fissure Sealent

Keterangan Gambar :
Pemberian bantuan berupa dental
kit dari PT.Bukit Asam Tbk.

Keterangan Gambar :
Pemberian reward kepada pasien
anak setelah tindakan

Keterangan Gambar :
Pemberian reward kepada pasien
anak setelah tindakan
Kegiatan 9 : Evaluasi

Keterangan Gambar :
Buku Kunjungan Pasien

Keterangan Gambar :
Catatan medis pasien (identitas
pasien di rahasiakan)
BIODATA PESERTA

Nama :Atikah Dwi Septiah

NIP :198809022019022003

Tempat/Tanggal Lahir:Palembang/02 September 1988

Jenis Kelamin :Perempuan

Pangkat/Golongan :Penata Muda Tk 1/IIIb

Jabatan :Dokter Gigi Ahli Pertama

Instansi :RSUD Rupit Kabupaten Musi Rawas Utara

Agama :Islam

Riwayat Pendidikan :- SD Negeri 3 Muara Enim

- SMPN 1 Muara Enim

- SMAN 1 Muara Enim

- Program Studi Kedokteran Gigi Universitas

Sriwijaya

No. Hp :082279736369

Email : lovelygibon@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai