Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Pertemuan : I (Satu)

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien :

- Klien mengatakan dibawa ke RSJ oleh pemerintah tetapi tidak tahu


penyebabnya. Sering mendengar bisikan-bisikan sejak SMP yang ingin
mencelakakan dirinya seperti menyuruh mukul orang, mencuri, dan sampai saat
ini masih sering muncul.
- Klien mengatakan pernah memukul temannya karena mengikuti bisikan-bisikan
itu. Klien juga pernah memukul tetangganya karena mengira tetangganya
mencuri ayamnya.
- Klien mengatakan sering kontrol ketika obatnya habis, tetapi karena kondisi
ekonomi kemudian klien tidak kontrol atau putus obat selama dua tahun.
2. Masalah keperawatan :
Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran
3. Tujuan khusus :
Tujuan tindakan untuk pasien meliputi :
1) Pasien mengenali halusinasi yang dialaminya
2) Pasien dapat mengontrol halusinasinya
3) Pasien mengikuti program pengobatan secara optimal
4. Tindakan Keperawatan :
a. Evaluasi klien dalam mengenal halusinasi
- Isi
- Waktu
- Frekuensi
- Situasi
- Respon terhadap / terjadinya halusinasi
b. Ajarkan dan latih klien cara mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik

B. STRATEGI KOMUNIKASI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

1. FASE ORIENTASI/PERKENALAN
a. Salam terapeutik :
”Assalamualaikum Tn. A, bagaimana kabar bapak hari ini? ”

b. Perkenalan :
”Selamat pagi bapak, Saya Mahasiswa keperawatan Masohi yang akan
merawat bapak Nama Saya Kurniati Tamher, senang dipanggil Yati. Nama
bapak siapa?Bapak Senang dipanggil apa”
c. Evaluasi/validasi :
“Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apa keluhan bapak saat ini”
d. Kontrak :
Topik : Bercakap-cakap tentang suara yang selama ini bapak dengar tetapi
tak tampak wujudnya?
Waktu : Di ruang tamu
Tempat : Bagaimana kalau 30 menit

2. FASE KERJA (Langkah – langkah tindakan keperawatan)


”Apakah bapak mendengar suara tanpa ada wujudnya?Apa yang dikatakan suara
itu?”
” Apakah terus-menerus terdengar atau sewaktu-waktu ? Kapan yang paling sering
dengar suara? Berapa kali sehari bapak alami? Pada keadaan apa suara itu
terdengar? Apakah pada waktu sendiri?”
” Apa yang bapak rasakan pada saat mendengar suara itu?”
”Apa yang bapak lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu
suara-suara itu hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah
suara-suara itu muncul?
” bapak , ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama,
dengan menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan
orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal, dan yang ke empat
minum obat dengan teratur.”
”Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik”.
”Caranya sebagai berikut: saat suara-suara itu muncul, langsung bapak bilang,
pergi saya tidak mau dengar, … Saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu
diulang-ulang sampai suara itu tak terdengar lagi. Coba bapak peragakan! Nah
begitu, … bagus! Coba lagi! Ya bagus bapak A sudah bisa”

3. FASE TERMINASI
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi subjektif :
“Bagaimana perasaan bapak setelah peragaan latihan tadi?”
Evaluasi objektif :
“Coba Irma ulangi lagi apa yang sudah kita pelajari hari ini? Iya bagus bapak”
b. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan
yang telah dilakukan ) :
“Kalau suara-suara itu muncul lagi, silahkan coba cara tersebut! Terus berlatih
ya Irma walaupun saya sedang tidak ada. Bagaimana kalau kita buat jadwal
latihannya. Mau jam berapa saja latihannya?.”
c. Kontrak yang akan datang :
Topik :
“Baiklah bapak S besok kita akan bertemu untuk belajar dan melatih cara
kedua mengontrol halusinasi dengan becakap-cakap dengan orang lain.”
Waktu : “30 Menit”
Tempat : “Bapak mau dimana tempatnya? Oh bapak ingin di ruang tamu
yah?”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Pertemuan : II (DUA)

C. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien :

- Klien mengatakan dibawa ke RSJ oleh pemerintah tetapi tidak tahu


penyebabnya. Sering mendengar bisikan-bisikan sejak SMP yang ingin
mencelakakan dirinya seperti menyuruh mukul orang, mencuri, dan sampai saat
ini masih sering muncul.
- Klien mengatakan pernah memukul temannya karena mengikuti bisikan-bisikan
itu. Klien juga pernah memukul tetangganya karena mengira tetangganya
mencuri ayamnya.
- Klien mengatakan sering kontrol ketika obatnya habis, tetapi karena kondisi
ekonomi kemudian klien tidak kontrol atau putus obat selama dua tahun.
2. Masalah keperawatan :
Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran
3. Tujuan khusus :
Klien mampu mengontrol halusinasinya dengan cara bercakap-cakap dengan orang
lain.
4. Tindakan Keperawatan :
a. Evaluasi ke jadwal harian
b. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan
orang lain.
c. Menganjurkan kepada klien agar memasukan kegiatan ke jadwal kegiatan harian
klien.

D. STRATEGI KOMUNIKASI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


1. FASE ORIENTASI/PERKENALAN
a. Salam terapeutik :
”Assalamualaikum Tn. S, bagaimana kabar bapak hari ini? ”
b. Evaluasi/validasi :
“Bagaimana perasaan bapak S hari ini? Apakah Halusinasinya masih muncul?
Apakah bapak S telah melakukan cara yang telah kita pelajari kemarin untuk
menghilangkan suara-suara yang menganggu? Coba saya lihat jadwal kegiatan
harian bapak S ? bagus sekali latihan menghardik suara-suara telah bapak
lakukan dengan teratur. Sekarang coba ceritakan pada saya apakah dengan
dua cara tadi suara-suara yang bapak S dengarkan berkurang? Coba sekarang
praktekkan cara menghardik suara-suara yang telah kita pelajari.
c. Kontrak :
Topik : Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara yang
selama ini bapak dengar tetapi tak tampak wujudnya?
Waktu : Di ruang tamu
Tempat : Bagaimana kalau 30 menit

2. FASE KERJA (Langkah – langkah tindakan keperawatan)


”Apakah bapak mendengar suara tanpa adaw ujudnya?Apa yang dikatakan suara
itu?”
” Apakah terus-menerus terdengar atau sewaktu-waktu ? Kapan yang paling sering
dengar suara? Berapa kali sehari bapak alami? Pada keadaan apa suara itu
terdengar? Apakah pada waktu sendiri?”
” Apa yang bapak rasakan pada saat mendengar suara itu?”
”Apa yang bapak lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu
suara-suara itu hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah
suara-suara itu muncul?
” bapak , ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama,
dengan menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan
orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal, dan yang ke empat
minum obat dengan teratur.”
”Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik”.
”Caranya sebagai berikut: saat suara-suara itu muncul, langsung bapak bilang,
pergi saya tidak mau dengar, … Saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu
diulang-ulang sampai suara itu tak terdengar lagi. Coba bapak peragakan! Nah
begitu, … bagus! Coba lagi! Ya bagus bapak A sudah bisa”

3. FASE TERMINASI

a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan


Evaluasi subjektif :
“Bagaimana perasaan bapak setelah peragaan latihan tadi?”

Evaluasi objektif :
“Coba bapak ulangi lagi apa yang sudah kita pelajari hari ini? Iya bagus bapak”
b. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan
yang telah dilakukan ) :
“Kalau suara-suara itu muncul lagi, silahkan coba cara tersebut! Terus berlatih
ya bapak walaupun saya sedang tidak ada. Bagaimana kalau kita buat jadwal
latihannya. Mau jam berapa saja latihannya?.”
c. Kontrak yang akan datang :
Topik : “Baiklah bapak A besok kita akan bertemu untuk belajar dan melatih
cara kedua mengontrol halusinasi dengan becakap-cakap dengan
orang lain.”
Waktu : “30 Menit”
Tempat : “Bapak mau dimana tempatnya? Oh bapak ingin di ruang tamu
yah?”

Anda mungkin juga menyukai