Bab 1 Rev
Bab 1 Rev
Bab 1 Rev
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dalam hal perkembangan fisik, sikap, perilaku dan mental pada individu dari
berada pada posisi diantara anak-anak dan dewasa. Remaja adalah suatu
ditandai oleh perubahan fisik umum, serta perkembangan kognitif dan sosial
Serta bergaul dengan teman sebaya dari kedua jenis kelamin (Zulkifli, 2005).
Sehingga wajar bila di tahap ini ada kesetiaan dan ketergantungan pada
Perilaku remaja saat ini, dapat dilihat dari kondisi remaja khususnya
menyukai pergaulan yang bebas, bimbingan agama dari orang tua yang
kurang, dan masih banyak lainnya. Kurang perhatian dari orangtua dan
menurut kajian Kurt Lewin merokok merupakan fungsi dari lingkungan dan
juga disebabkan oleh faktor diri atau kepribadian. Seperti yang dikatakan
oleh Brigham (1991) yang dikutip oleh Helmi, bahwasanya perilaku merokok
yang sangat tidak asing. Menurut WHO pada tahun 2010, Indonesia
Cina dan India yaitu dengan jumlah 82 juta perokok (Hartini, 2012),
laki-laki pertama kali merokok pada usia 12-13 tahun, dan sebagian besar
Berdasarkan data dari BPS tahun 2017 jumlah perokok remaja di Jawa
Barat usia 10-19 tahun berjumlah 16,4 juta. Hal ini jelas menunjukan data
dan 2013 bahwa usia merokok pertama kali paling tinggi adalah pada
zat yang terdapat di dalam rokok memberikan dampak negatif pada tubuh
zat itu akan berpengaruh terhadap kondisi stamina fisik dan berpengaruh
2004).
besar. Berhenti merokok pada usia yang lebih muda akan berdampak
besar dalam status kesehatan seseorang. Usia yang lebih muda untuk
awal merokok yang lebih dini. Rokok memiliki kekuatan adiksi yang
4
215 Tahun 2017, akan tetapi semua upaya tersebut belum berhasil untuk
Remaja yang mulai merokok pada usia 12 tahun atau lebih muda,
daripada remaja yang merokok pada usia yang lebih tua. Biasanya
perokok akan menemui kesulitan - kesulitan yang dialami pada fase awal
Akupuntur ,terapi cold laser, terapi herbal, bahkan obat obatan seperti
pada tahap yang lebih produktif dan efektif dalam berperilaku (Zainudin,
dipahami bahwa sel-sel tubuh kita digerakan oleh energi. Sel ini dapat
menggunakan ujung jari (tapping) pada titik-titik meridian untuk setiap titik
karena baik SEFT maupun akupuntur berangkat dari teori yang sama
tanpa perlu penusukan jarum dengan durasi sekitar 5-25 menit, dan dapat
diberikan kestabilan emosi dan pikiran yang positif sehingga remaja dapat
norma yang ada. Remaja yang diberikan terapi SEFT, akan merespon
saja pada penelitian yang dilakukan oleh Elisa Edfrina Afdi (2009) tentang
14 Maret tahun 2019 pada dua sekolah yang berbeda yaitu SMAN 4
Cimahi dan MAN (Madrasah Aliyah Negeri) Cimahi, didapatkan data dari
jumlah siswa laki-laki sebanyak 206 dari kelas 10 s.d 12 di MAN Cimahi
Mengetahui Di MAN ada siswa yang merokok, hal ini cukup mengagetkan
dengan jumlah total siswa laki – laki dari kelas 10 s.d 12 sebanyak 19
peneliti tertarik untuk meneliti siswa MAN Cimahi yang merokok dengan
itu juga, peneliti ingin membantu membentuk pribadi muslim yang baik
8
secara akhlak dan sehat secara fisik, serta mampu menjadi contoh yang
berhenti dengan berbagai upaya ada yang dengan olahraga, dan makan
permen tapi akhirnya kembali lagi merokok karena berbagai fakor seperti
mulut terasa aneh, merasa tidak ada teman, keinginan yang kuat untuk
kembali merokok, dan sebagian tidak tahu caranya. Dari 22 siswa yang
perilaku merokok pada remaja madya yang dilakukan pada siswa siswa
MAN Cimahi.
9
B. Rumusan Masalah
remaja madya ?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
ilmu keperawatan.
2. Manfaat Praktis
guru bagi seluruh siswa MAN Cimahi pada umumnya dan siswa