TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Menopause
a. Definisi Menopause
arti “Men” dan “Pauseis” adalah kata yunani yang pertama kali
meningkat, hingga pada suatu ketika tidak tersedia lagi folikel yang
pada usia 50 tahun. Tetapi sebagian ada yang mengalami pada usia
alami dari penuaan, yaitu ketika wanita tidak lagi mendapat haid
selama 1 tahun. Penyebabnya haid karena ovarium tidak lagi
kehidupan wanita.
sosial, kondisi ekonomi, ras, paritas, tinggi, atau berat badan. Namun
1) Menopause alami
selama satu tahun lebih. Hal ini dapat terjadi antara usia kurang
lebih 51 tahun.
2) Menopause premature
1) Fase Pramenopause
(Winkjosastro, 2012)
2) Fase menopause
siklus haid dapat didahului oleh siklus haid yang lebih panjang, dengan
c. Fisiologis Menopause
yang belum berkembang. Pada fase pubertas, yaitu usia 8-12 tahun,
sel-sel telur yang siap untuk dibuahi. Masa ini disebut fase reproduksi
yang berlangsung sampai usia sekitar 45 tahun. Pada masa ini wanita
(Kasdu,2004).
ovarium. Hal ini disebabkan adanya ovulasi pada setiap siklus haid,
dimana pada setiap siklus, anatara 20 hingga 1.000 sel telur tumbuh
telur yang tidak berhasil yumbuh menjadi matang, akan mati, juga
karena proses atresia, yaitu proses awal pertumbuhan sel telur yang
segera berhenti dalam beberapa hari atau tidak berkembang. Proses ini
yang paling tinggi peningkatannya adalah FSH. Kada FSH pada masa
2000).
1) Perubahan fisik
c. Jantung berdebar-debar
e. Berkunang-kunang
(Hawari, 2011)
f. Gangguan libido
g. Perubahan kulit
Kelenjar kulit.
al,2005)
B. Konsep Kecemasan
a. Definisi Kecemasan
yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti
dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki objek yang spesifik
b. Kepribadian Cemas
cemas :
penyakit.
2011)
1) Factor Presdiposisi
keluarga
menghasilkan kecemasan.
2) Factor Presipitasi
dua yaitu :
sebagainya.
sebagainya
eskternal
diri.
rinci dan spesifik serta tidak berfikir tentang hal lain. Semua
area lain.
(Hidayat,2007).
meliputi :
gemetar, gelisah.
bulu-bulu berdiri.
n. Perilaku sewaktu wawancara ditandai dengan gelisa, tidak
merah.
dengan kaegori :
a. Respon fisologis
rasa tidak nyaman pada abdomen, nyeri abdomen, mual, nyeri ulu
(telapak tangan), gatal, rasa panas dan dingin pada kulit, wajah
b. Respon perilaku
i. Respon kognitif
j. Respon afektif
C. Konsep Diri
Menurut Bell (1996) menyatakan bahwa konsep diri adalah cara individu
Konsep diri adalah satu gambaran campuran dari apa yang kita pikirkan,
pendapat orang-orang mengenai diri kita, dan seperti apa diri kita yang
individu. Individu dengan konsep diri yang positif dapat berfungsi lebih
(Keliat, 1992)
(Burns, 1993).
1) Teori perkembangan.
yang nyata.
dengan orang lain, belajar diri sendiri melalui cermin orang lain yaitu
orang lain terhadap diri, anak sangat dipengaruhi orang yang dekat,
situasi tertentu. Konsep diri dapat dibentuk melalui pandangan diri dan
kritikal dan dasar dari prilaku individu. Individu dengan konsep diri
yang positif dapat berfungsi lebih efektif yang dapat berfungsi lebih
negatif dapat dilihat dari hubungan individu dan sosial yang terganggu.
segala bidang.
2. Diri pelaku, yaitu adanya keinginan pada diri seseorang untuk
a. Dimensi Eksternal (terkait dengan konsep diri postif dan negative) terdiri
acuh tak acuh, tidak memiliki empati pada orang lain, tidak
lain, dan jarang atau bahkan tidak pernah melibatkan diri dalam
aktivitas-aktivitas sosial.
4) Konsep diri moral etik, berkaitan dengan persepsi, pikiran
1965 adalah Tennessee Self Concept Scale (TSCS) merupakan alat untuk
mengukur konsep diri secara umum, alat ukur ini dapat diberikan secara
satu sama lain, sehingga dari 3 dimensi internal dan 5 dimensi eskternal
Gambar 1
Kisi-Kisi Instrumen Konsep Diri
(Tennesse Self Concept Scale)
Variabel Dimensi internal
Konsep Identitas peneriman Tingkah
Diri laku
SS = Sangat Sesuai
S = Sesuai
R = Ragu-Ragu
TS = Tidak Sesuai
STS = Sangat Tidak Sesuai
Jawaban setiap instrument yang menggunakan Skala Likert
diberi bobot skor dalam rentang 1-5 dan terdapat item yang bernilai
favorable (+) dan Unfavorable (-) yang diuraikan pada Tabel Gambar 2 :
Gambar 2
Sistem Penilaian Alternative Jawaban Berdasarkan Skala Likert
Bentuk Item Pola Skor
SS S R TS STS
Favorable (+) 5 4 3 2 1
Unfavorable (-) 1 2 3 4 5
secara sadar dan tidak sadar. Sikap ini mencakup persepsi dan
Sundeen, 1991).
Gambaran diri (Body Image) berhubungan dengan
akan lebih rasa aman, sehingga terhindar dari rasa cemas dan
a) Syok Psikologis.
b) Menarik diri.
perawatannya.
c) Penerimaan atau pengakuan secara bertahap.
1991).
proses yang adaptif, jika tampak gejala dan tanda-tanda berikut secara
2. Ideal Diri
ingin di capai. Ideal diri akan mewujudkan cita-cita, nilai- nilai yang
diri dari kegagalan; perasan cemas dan rendah diri, kebutuhan yang
kecocokan antara persepsi diri dan ideal diri. Ideal diri ini hendaknya
(Keliat, 1992 ).
3. Harga Diri
menghasilkan harga diri yang rendah atau harga diri yang tinggi. Jika
individu sering gagal, maka cenderung harga diri rendah. Harga diri
diperoleh dari diri sendiri dan orang lain. Aspek utama adalah di
harga diri. Harga diri rendah dapat terjadi secara situasional (trauma)
atau kronis (negatif self evaluasi yang telah berlangsung lama). Dan
a. Perkembangan individu.
mengalami kurangnya pengakuan dan pujian dari orang tua dan orang
yang tidak dapat dicapai, seperti cita –cita yang terlalu tinggi dan
rendah diri.
mampu membangun harga diri anak dengan baik. Orang tua memberi
umpan balik yang negatif dan berulang-ulang akan merusak harga diri
pada trauma.
4. Peran
diri dengan peran yang harus dilakukan yaitu: kejelasan perilaku dan
sebagai aktualisasi diri. Harga diri yang tinggi merupakan hasil dari
peran yang memenuhi kebutuhan dan cocok dengan ideal diri. Posisi
5. Identitas Diri
aspek konsep diri sebagai suatu kesatuan yang utuh (Stuard dan
Sundeen,1991).
sadar akan hubungan masa lalu, saat ini dan masa yang akan datang,
1. Teori keperawatan
tertinggi.
seseorang.
b. Input
ini :
1. Stimulus Fokal
2. Stimulus konstektual
orang tersebut
3. Stimulus Residual
Stimulus residual merupakan factor lingkungan dari
c. Proses control
a)Mekanisme Koping
1. Subsistem regulator
hormonal.
2. Subsistem kognator
1. Mode fisiologis-fisik
dan buday.
Mode ini satu atau dua mode sosial yang fokus pada peran
hubungan tersebut.
f. Mode interdependasi
yaitu:
1. Respon adaptif
2. Respon inefektif
Gambar 3
Bagan Konsep Teori Callista Roy
(Model Roy Berfous Pada Konsep Adaptasi Manusia)
Umpan Balik
Gambar 3 Manusia Sebagai sistem adaptif Hamid dan
Kusman (2017)
fisik dan seksual. Output dari suatu sistem adalah perilaku yangdapat
diamati , diukur, dapat dilaporkan baik berasal dari dalam maupun luar
E. Kerangka Teori
Keterangan :
: diteliti
: tidak diteliti