Anda di halaman 1dari 11

MEMBANGUN READING INTEREST

(Disusun Guna Memenuhi Tugas Kuliah Pengembangan Masyarakat Gemar


Belajar)

Dosen Pengampu : Lutfi Ariefianto, S.Pd.,M.Pd

Oleh:

Firmansyah Prabaadmaja 170210201039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2020
PENDAHULUAN

Membaca merupakan sumber pengetahuan bagi manusia sehingga dengan


membaca maka pengetahuan yang ada dalam buku maupun yang didapat dari
informasi lainnya bisa menambah wawasan. Banyak dari sebagian orang iyang
malas untuk membaca karena beberapa faktor yaitu dengan pemilihan kalimat
hingga penyajian kata yang terkesan sulit untuk dipahami. Selain itu, terdapat
tulisan tanpa disertai dengan penggambaran yang sesuai dengan apa yang telah
tertulis dalam bentuk buku maupun dalam informasi lainnya juga membuat
pembaca terkadang sulit memahami dan cenderung malas untuk membaca.

Pada masyarakat diera milenial ini tuntutan mengenai luasnya


pengetahuan sangat diperlukan untuk membangun sebuah Negara yang lebih baik
dari segi pengetahuan, penyelesaian masalah, hingga strategi yang cocok dan
efektif untuk membangun Negara. Hal ini didukung dari seberapa tingginya minat
baca atau budaya membaca dari masyarakatnya yang dapat membuat suatu
perubahan bagi Negaranya. Minat baca atau budaya membaca sendiri merupakan
suatu bentuk kesukaan atau rasa suka terhadap kegiatan membaca yang dapat
menambah wawasan pengetahuan bagi yang melakukannya. Menumbuhkan minat
ini terbilang sangat sulit apalagi jika tidak diimbangi dengan membangun reading
interest untuk masyarakat.

Reading interest atau ketertarikan dalam membaca dapat dilatih sejak dini.
Dengan adanya suatu ketertarikan dalam membaca maka masyarakat akan lebih
banyak pengetahuan yang ada di dalam maupun di luar negaranya. Maka untuk
membangun suatu masyarakat yang berwawasan luas harus diterapkan apa yang
dimaksud dengan reading interest dan bagaimana cara membangun reading
interest itu sendiri. Tujuannya untuk mengetahui reading interest dan cara
membangun reading interest itu sendiri. Tidak hanya itu, manfaat yang akan
diperoleh adalah dengan adanya ulasan mengenai reading interest ini akan
membuat masyarakat lebih mengerti betapa pentingnya berwawasan luas pada era
milenial ini.
KAJIAN MATERI

Pengertian Reading Interest

Reading interest berasal dari bahasa Inggris yaitu terdiri dari dua kata
reading dan interest. Kata reading berasal dari kata read+ing atau dengan kata
lain kata kerja read (membaca) ditambah dengan imbuhan –ing yang merupakan
bentuk dari continuous (terus-menerus atau suatu kebiasaan). Sehingga kata
reading jika diartikan dari penjelasan kalimat sebelumnya yaitu kebiasaan
membaca yang dilakukan secara terus-menerus. Sedangkan kata interest artinya
minat. Minat artinya keinginan atau ketertarikan secara sadar dan tidak
dipengaruhi oleh apapun yang tumbuh oleh dorongan diri sendiri dengan mengerti
dan paham apa manfaat dari keinginan ini.

Apabila masyarakat menerapkan reading interest maka masyarakat


dianggap memiliki potensi mengatasi perubahan sosial yang akan terjadi karena
memadainya tingkat peradaban. Hal ini menjadi salah satu tolak ukur laju
peradaban yaitu tinggi rendahnya reading interest dalam masyarakat. Dengan
membaca maka informasi apapun dapat diperoleh sehingga hal ini merupakan
cermin dari peradaban yang sesungguhnya. Membuat masyarakat yang melek
akan informasi maka harus juga menumbuhkan minat membacanya.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Reading Interest

Faktor-faktor yang dimaksud adalah yang menghambat adanya reading


interest. Faktor-faktor ini antara lain yaitu:

(1) buku-buku yang semakin jarang menarik untuk dibaca atau dengan kata lain
semakin jarangnya penulis menulis buku dengan sajian yang menarik untuk
dibaca,

(2) kebiasaan mendongeng bagi orang tua kepada anaknya sebelum tidur pada saat
kecil, kebiasaan mendongeng ini justru membuat anak sejak dini dapat
membangun reading interest,
(3) acara-acara televisi yang membuat anak-anak lebih suka melihat televisi
daripada membaca,

(4) banyaknya buku-buku yang tidak dapat terjangkau oleh masyarakat kalangan
menengah kebawah karena harganya yang terlalu mahal,

(5) keberadaan taman bacaan di masyarakat sangat minim dan koleksi bukunya
pun kurang lengkap,

(6) rendahnya kemampuan membaca bagi sebagian masyarakat kalangan


menengah kebawah.

Buku merupakan kumpulan pengetahuan yang ditulis dan dicetak untuk


menambah wawasan bagi pembaca sehingga penting adanya buku untuk
menunjang pengetahuan bagi masyarakat. Buku ini ada dua bentuk yaitu buku
yang telah diterbitkan dan dicetak menjadi buku pedoman dan buku yang telah
diterbitkan dalam bentuk e-book (electronic book) yang telah diunggah diinternet.
Ada kelebihan dan kekurangan dari dua bentuk buku ini. Buku pedoman yang
dicetak biasanya masih melewati uji kelayakan penerbitan oleh penerbit sehingga
tidak serta merta langsung dapat dicetak. Hal ini yang membuat sangat sedikitnya
buku yang ada di masyarakat. Sedangkan e-book hanya dapat diakses bagi
masyarakat yang mengerti dan paham bagaimana cara menggunakan internet.
Tetapi apabila dapat mengakses e-book maka tidak hanya pengetahuan yang ada
dalam negeri saja yang didapat tapi juga yang ada di luar negeri pun dapat
diakses.

Kebiasaan merupakan suatu hal yang telah dilakukan secara berulang dan
terus-menerus. Hal ini juga erat kaitannya dengan mendongeng atau menceritakan
sebuah kisah agar menumbuhkan minat terutama anak untuk membaca. Karena
teknik mendongeng yang dibacakan oleh orang tua kepada anaknya sebelum tidur
akan merangsang otak anak agar timbul keinginan untuk dapat membaca isi dari
buku bacaan yang diceritakan oleh orang tuanya. Tetapi sayangnya kebiasaan ini
jarang kita temui saat ini karena kendala orang tua yang sibuk bekerja hingga larut
malam dan tidak adanya perhatian yang lebih untuk perkembangan tumbuh
kembang anak.

Selain itu disamping membaca, anak-anak biasanya suka menonton acara


yang ada di televisi yang acara-acaranya lebih menarik dibanding kegiatan
membaca yang penting untuk menambah wawasan. Seharusnya memang dalam
pengelolaan program acara di televisi mengandung ajakan bagaimana pentingnya
membaca buku bahkan mungkin lebih tepatnya menumbuhkan minat membaca
semua kalangan tidak hanya untuk anak-anak melainkan orang dewasa juga.

Disamping himbauan atau ajakan untuk menambah minat membaca, tidak


dapat dipungkiri bahwa masih banyak buku-buku dengan harga yang mahal
sehingga untuk masyarakat sering kali tidak dapat membeli buku-buku itu.
Alternatif yang dapat diberikan maka tersedianya bantuan dari pemerintah untuk
memberikan buku donasi untuk masyarakat yang tidak bisa menjangkau harga
buku-buku yang ada dan memberikan pengajaran pentingnya kebiasaan membaca
dari semua kalangan.

Selain donasi yang diberikan pemerintah seharusnya disetiap daerah


dibagun taman bacaan agar masyarakat semakin memiliki minat dalam membaca.
Tidak hanya itu, taman bacaan ini juga seharusnya memiliki koleksi buku yang
menarik dan lengkap agar apa yang dicari oleh masyarakat dapat ditemukan di
taman bacaan ini. Untuk penataan dari koleksi buku pun ditata secara baik dan
semenarik mungkin agar membuat masyarakat menjadi betah berlama-lama
membaca di taman bacaan.

Dengan membaca menambah wawasan tetapi patut ditelaah kembali


mengenai apakah semua masyarakat dapat membaca dan apakah semua
masyarakat melek aksara. Faktanya masih banyak masyarakat yang tidak bisa
membaca maka dari itu untuk membentuk suatu negara yang memiliki peradaban
yang tinggi maka masyarakat harus bisa membaca. Maka perlu juga adanya
pelatihan membaca bagi tenaga sukarelawan untuk membantu masyarakat dalam
membaca. Kendalanya terletak pada minat masyarakat untuk belajar membaca
apalagi pengetahuan masyarakat tentang seberapa pentingnya membaca bagi
kehidupan sehari-hari.

Membangun Reading Interest

Ada beberapa cara untuk membangun reading interest yaitu antara lain:

(1) mengatasi buta aksara terlebih dahulu bagi masyarakat yang tidak bisa
membaca,

(2) mendirikan taman bacaan pada setiap daerah dengan menggunakan dana
anggaran desa agar terciptanya desa yang memiliki minat membaca yang tinggi,

(3) mendirikan perpustakaan kafe, hal ini dilihat dari sebagaimana filosofi kafe
yang membuat masyarakat selain dapat menikmati santai dapat disuguhkan
berbagai macam buku bacaan,

(4) mengadakan lomba cerdas cermat yang mengacu pada hasil bacaan yang telah
disediakan di taman bacaan,

(5) mengadakan seminar bedah buku.

Buta aksara merupakan permasalahan yang umum dihadapi bagi negara


yang berkembang. Dengan adanya masyarakat yang masih buta aksara, hal untuk
membangun reading interest sangat sulit untuk diwujudkan karena masyarakat
cenderung malas untuk membaca. Hal ini menjadi tantangan bagi generasi
penerus bangsa yang mampu menjadi sukarelawan untuk mengajar cara membaca
pada masyarakat yang masih buta aksara. Tidak hanya itu saja tetapi bagaimana
cara yang tepat dan efektif untuk mengajari masyarakat yang memiliki latar
belakang tidak mengenal aksara. Pembelajaran tematiklah yang cocok untuk
mengajar masyarakat yang buta aksara sehingga apabila sudah bisa membaca
maka dapat berguna juga untuk mata pencaharian mereka. Sehingga disamping
berguna untuk kehidupan sehari-hari juga berguna menumbuhkan wawasan
mereka agar lebih memiliki inovasi pada pekerjaan mereka.
Membicarakan mengenai pekerjaan, apabila semua masyarakat bisa
membaca maka tidak menutup kemungkinan terjadi inovasi terhadap pekerjaan
mereka karena pengetahuan yang didapat dari kegiatan membaca. Hal ini dapat
membawa suatu negara berkembang menjadi negara yang lebih baik dari
sebelumnya untuk bersaing dengan negara lain dalam segi perekonomian maupun
status sosial beserta hukum yang mengatur kehidupan agar tercukupinya
kewajiban serta hak bagi seluruh masyarakat.

Terlepas dari itu semua harus ada sarana dan prasarana yang mendukung
terciptanya reading interest dalam masyarakat. Hal ini dapat diwujudkan dengan
pembangunan taman bacaan disetiap daerah agar tercapainya tujuan
mencerdaskan bangsa lewat membaca. Taman bacaan ini dapat menjadi salah satu
program pembangunan desa menjadi warga yang memiliki minat yang tinggi
untuk membaca. Dalam pembangunan taman bacaan sendiri dapat diambil dari
anggaran desa karena tujuannya untuk kepentingan semua masyarakat di desa.
Tidak hanya itu, untuk koleksi dari buku pun dapat dibantu oleh pemerintah agar
buku-buku yang ada itu lengkap dan menarik bagi masyarakat. Apabila hal ini
tercapai maka tujuan untuk membantu meningkatkan peradaban bagi negara akan
lebih cepat tercapai.

Selain itu, untuk menyikapi situasi yang modern bagi masyarakat maka
pendirian suatu perpustakaan kafe juga menjadi alternatif pilihan yang dapat
membangkitkan masyarakat agar lebih tertarik untuk membaca. Seperti kita
ketahui sebagaimana filosofi kafe selain dapat memberi kenyamanan juga dapat
memberikan berbagai macam buku bacaan. Intinya memberi waktu istirahat
dengan membaca secara rileks sambil menikmati minuman dari kafe. Pendirian
perpustakaan kafe ini juga dapat memberi lapangan pekerjaan bagi masyarakat
juga. Dari segi ekonomi maka pendirian perpustakaan kafe ini membantu
perekonomian. Dari segi pendidikan juga menambah wawasan bagi masyarakat
sehingga tercapai tujuan dari meningkatkan minat membaca.
Sifat dasar manusia apabila ada penghargaan berupa bentuk fisik maka
dapat meningkatkan minat untuk mencapai penghargaan tersebut. Misalnya
dengan mengadakan lomba cerdas cermat. Lomba ini tidak serta merta mengenai
pengetahuaan atau wawasan yang luas saja tetapi juga mengacu pada bacaan yang
ada dan telah disediakan di taman bacaan. Sehingga masyarakat dapat berlomba-
lomba untuk sering membaca di taman bacaan. Tidak hanya itu, masyarakat pasti
akan tergiur dengan penghargaan yang dapat membantu keadaan sosial mereka
seperti mendapat beasiswa apabila memenangkan perlombaan ini. Selain beasiswa
dapat juga berupa sejumlah uang dan piagam penghargaan yang dapat membuat
kebanggaan tersendiri bagi masyarakat karena hasil membaca memiliki nilai
positif bagi kehidupan mereka.

Mengadakan seminar bedah buku juga termasuk alternatif yang dapat


dicoba karena dengan adanya seminar ini maka masyarakat dapat memahami apa
yang ada dalam buku tersebut sehingga dapat menarik minat bagi masyarakat
untuk membaca buku tersebut. Hal ini juga dapat memberi wawasan yang lebih
luas karena apa yang hendak menjadi pertanyaan dapat dipertanyakan dalam
seminar dan bisa menjawab rasa keingintahuan masyarakat tentang apa yang
belum dipahami dari buku-buku yang dibahas. Memberikan forum diskusi
sehingga menumbuhkan minat masyarakat terlebih dengan apa yang menjadi
bahan diskusi mengenai buku-buku tersebut.
KESIMPULAN

Reading interest merupakan dua kata yang diambil dari istilah bahasa
Inggris yang berarti keinginan atau ketertarikan dari membaca yang dimana
kegiatan membaca tersebut dilakukan secara terus-menerus. Hal ini dapat
dijadikan suatu kebiasaan yang positif bagi masyarakat karena untuk mengatasi
perubahan sosial maka membaca dapat menambah wawasan masyarakat agar
lebih terbuka terhadap pengetahuan.

Selain itu pasti ada faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat terhadap


reading interest. Faktor-faktor tersebut antara lain:

(1) buku-buku yang semakin jarang menarik untuk dibaca atau dengan kata
lain semakin jarangnya penulis menulis buku dengan sajian yang
menarik untuk dibaca,

(2) kebiasaan mendongeng bagi orang tua kepada anaknya sebelum tidur
pada saat kecil, kebiasaan mendongeng ini justru membuat anak sejak
dini dapat membangun reading interest,

(3) acara-acara televisi yang membuat anak-anak lebih suka melihat televisi
daripada membaca,

(4) banyaknya buku-buku yang tidak dapat terjangkau oleh masyarakat


kalangan menengah kebawah karena harganya yang terlalu mahal,

(5) keberadaan taman bacaan di masyarakat sangat minim dan koleksi


bukunya pun kurang lengkap,

(6) rendahnya kemampuan membaca bagi sebagian masyarakat kalangan


menengah kebawah.
Selain itu juga terdapat beberapa cara untuk membangun reading interest,
antara lain:

(1) mengatasi buta aksara terlebih dahulu bagi masyarakat yang tidak bisa
membaca,

(2) mendirikan taman bacaan pada setiap daerah dengan menggunakan dana
anggaran desa agar terciptanya desa yang memiliki minat membaca
yang tinggi,

(3) mendirikan perpustakaan kafe, hal ini dilihat dari sebagaimana filosofi
kafe yang membuat masyarakat selain dapat menikmati santai dapat
disuguhkan berbagai macam buku bacaan,

(4) mengadakan lomba cerdas cermat yang mengacu pada hasil bacaan yang
telah disediakan di taman bacaan,

(5) mengadakan seminar bedah buku.


DAFTAR PUSTAKA

Alam, Syamsu H. 2015. Membangun Perpustakaan Desa Menjadi Peletak


Dasar Lahirnya Budaya Baca Masyarakat Di Pedesaan. Jurnal
Jupiter Volume XIV Nomor 02.
Darlan, Norsanie. 2012. Pengembangan Minat Dan Budaya Baca
Masyarakat Di Kalimantan Tengah. Diakses pada tanggal 23 Juni
2020. http://norsanie.blogspot.com/2012/06/pengembangan-minat-
dan-budaya-baca.
Masiani, Ketut. 2016. Perpustakaan Kafe : Konsep unik sebagai usaha
peningkatan minat baca dan interaksi sosial. Jurnal Pari Volume 2
Nomor 2.
Saleh, Abdul Rahman. OPINI. Peranan Teknologi Informasi dalam.
Meningkatkan Kegemaran Membaca dan. Menulis Masyarakat.
Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 6 Nomor 1.

Sofyan, M. Hamzah A. 2015. Meningkatkan Motivasi Membaca. Jurnal


Iqra’ Volume 09 Nomor 02.

Anda mungkin juga menyukai