Anda di halaman 1dari 1

Kajian ke-28

#Gerakan_peduli_bahasa_alquran
Kebenaran vs Kebatilan

Salam. Pertarungan antara kebenaran dan kebatilan seolah menjadi rumus kehidupan yg akan
selalu muncul dlm sejarah manusia. Di antara ayat al-Qur’an yg menegaskan demikian adalah
ِ َ‫ق ْالبَا ِط ُل إِ َّن ْالب‬
Q.S. al-Isra’ [17]:81/ ‫اط َل َكانَ زَ هُوقًا‬ ُّ ‫( َوقُلْ َجا َء ْال َح‬Dan katakanlah: `Yang benar telah
َ َ‫ق َو َزه‬
datang dan yang batil telah lenyap`. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti
lenyap).

Perhatikanlah, ayat di atas menggunakan kata kerja (fi`il) madhi, yaitu kata “ja`a” (datang)
“zahaqa” (lenyap), dan “kana” (ada). Dlm b. Arab, kt. ini salah satu fungsinya adalah
menunjukkan arti “tahaqquq/tawaqqu`” (kehadirannya dapat dipastikan). Contoh yg lebih jelas
adalah ungkapan “ata amrullah”. Menurut ahli tafsir, “amrullah” artinya hari kiamat. Penggunaan
kata kerja “ata” (datang) untuk menunjukkan bahwa hari itu pasti akan datang. Pemahaman yg
sama dapat dialamatkan dengan pertarungan antara kebenaran dan kebatilan. Bedanya,
pertarungan ini di samping akan terus terjadi, tetapi juga sudah dan bahkan sedang terjadi hari
ini.

Dalam urutannya, ayat di atas mendahulukan penyebutan kebenaran daripada kebatilan. Ini
menunjukkan bahwa kebatilan muncul belakangan utk menghalangi, menantang, dan melawan
kebenaran. Atau, kebatilan ada karena ada kebenaran. Formulanya, di mana ada kebenaran, di
situ pula ada kebatilan yg melawannya.

Perhatikan pula, ayat ini menggunakan kata “zahaqa” sebagai antonim kata “ja’a” (datang).
Kenapa tdk menggunakan kata “dzahaba” (pergi)? Ada mufasir menjelaskan bahwa kt. “zahaqa”
lebih mendatangkan arti kekalahan kebatilan dari kebenaran daripada kata “dzahaba”. Dzahaba
dpt diartikan pergi tetapi belum menunjukkan kekalahannya, tetapi “zahaqa” dpt diartikan pergi,
kalah, dan lenyap.

Apa yg dijelaskan ayat di atas benar-benar terekam dlm sejarah. Setiap ada kebenaran, di sana
pula pasti ada kebatilan yg menghalanginya. Setiap pertarungan antara kebenaran dan kebatilan,
pemenangnya selalu kebenaran. Dengan demikian, jangan pernah lelah memperjuangkan
kebenaran, sebab pada saatnya nanti kebenaran yg diperjuangkan pasti akan menang. Dan itu
pasti terjadi. Itulah rumus kehidupan, rumus al-Qur’an.

Subhanallah. Begitu dalam dan indah makna yg diperlihatkan oleh ayat di atas. Wallahu a`lam.

Anda mungkin juga menyukai