OLEH:
EKA ALIFATUL ROFIAH
NIM : 201906053
NIM : 201906053
MAHASISWA
hipermesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil
buruk karena terjadi dehidrasi. Mual biasanya terjadi pada pagi hari. Tetapi dapat
timbul setiap saat dan bahkan malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi 6
minggu setelah hari ertama haid dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.
dan vomitus dalam kehamilan yang berkembang sedemikian luas sehingga terjadi
sebagai muntah yang terjadi secara berlebihan selama kehamilan (Hellen Fairer,
1990).
B. Etiologi
dikemukakan:
a. Faktor organik yaitu karena masuknya vili khriales dalam sirkulasi maternal dan
perubahan metabolik akibat kehamilan serta resistensi yang menurunkan dari ibu
terhadap perubahan-perubahan ini serta adanya alergi, yaitu merupakan satu respon
b. Faktor psikologis yaitu faktor ini memegang peran penting terhadap penyakit ini,
rumah tangga yang tidak utuh, hilang pekerjaan, takut terhadap persalinan dapat
menyebabkan konflik mental yang data memerberat mual dan muntrah sebagai
pelarian hidu.
c. Faktor endokrin hipertiroid, diabetes, peningkatan kadar HCG dan penyakit
C. Patologi
b. Jantung, jantung menjadi atrofi, menjadi lebih kecil dari biasanya, kadang kali
c. Otak terdapat bercak-bercak perdarahan pada otak dan kelainan seperti pada
enselopati wirnicke
d. Ginjal tampat pucat dan degenerasi lain dapat ditemukan pada tubuli
D. Manifestasi klinis
Tanda dan gejala hyperemesis gravidarum menurut berat ringannya gejala dibagi
a. Tingkatan 1 (ringan)
9. Mata cekung
b. Tingkatan 2 (sedang)
1. Penderita tamak lemah dan apatis
c. Tingkatan 3 (berat)
2. Dehidrasi berat
5. Terjadi komplikasi fatal pada susuna saraf yang dikenal sebagai enselopati
6. Timbul icterus
E. Woc
F. Penatalaksanaan
Pencegahan
fisiologis pada kehamilan muda dan akan hilang seteha kehamilan berusia
4 bulan
dianjurkan untuk makan roti kering atau biscuit dengan the hangat.
4. Makan makanan dan minuman yang disajikan jangan terlalu anas atau
terlalu dingin.
Terapi obat-obatan
Apabila dengan cara diatas keluhan dan gejala tidak berkurang diperlukan
khlorpromasin.
1. Isolasi penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetap cerah, dan
yang wajar, normal, dan fisiologis, jadi tidak perlu takut dan khawatir.
dan protein dengan glukosa 5% dalam cairan garam fisiolog sebanyak 2-3
liter sehari. Bila perlu dapat ditambahkan kalium dan vitamin (vit B dan
Vit C)
4. Terminasi kehamilan usahan mengadakan pemeriksaan medik dan psikiatri
A. Pengkajian
yang akurat dan sistematis akan membantu pemantauan status kesehatan dan pola
(mochtar 2006)
iritasi dan merah, Hb dan Ht rendah, nafas berbau aseton, turgor kulit
B. Diagnosa keperawatan
1. Deficit nutrisi
3. Intoleransi aktivitas
4. Deficit pengetahuan
KASUS
Pasien Ny. M (29 Tahun) pekerjaan sebagai ibu rumah tangga datang diantar
suami nya ke poli kandungan dengan keluhan terlambat haid 4 minggu terkahir, terakhir
mendapat haid tanggal 10 juni 2020 selain itu pasien merasa mual dan muntah setiap hari
sudah sejak 5 hari yang lalu mual dan muntah dirasakan setiap pagi hari diseratai badan
terasa lemas dan mau pingsan karena sulit makan. Pasien juga mengatakan merasa mual
dan muntah setiap mencium bau makanan. Dari hasil TTV di dapatkan TD 120/80 mmhg
Nadi : 80x/menit RR: 20x/menit S: 36,30C. Sebelum dibawa kepoli kandungan pasien
meminum obat anti mual yang dibelinya di apotek, pasien mengaku mual dan muntah
yang dirasakannya bertambah parah dan mengganggu istirahtanya dimalam hari. selain itu
mual dan mutah dirasakan setiap kali mencoba makan dan minum, sehingga pasien
TD : 120/870 mmHg
N : 82x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36,2 0C
DS : pasien mengatakan
Ketidakmampuan menelan
merasa mual dan ingin makanan (mual muntah) Deficit nutrisi
muntah setiap mencium bau
makanan.
DO :
- Pasien tampak lemas
muntah 2x
- Muntah berwarna pucat
- Bbs = 52 kg
- Bbl = 54 kg
Kelemahan Intoleransi aktifitas
DS : pasien mengatakan masih
merasa lemas
DS : pasien terbaring ditempat
tidur
Pasien tampah lemah
Saat berjalan pasien merasa
pusing
Sat melaukan aktivitas pasien
dibatu orag lain
I. PENGKAJIAN
Pengkajian tgl : 6/7/2020 Jam : 08.00 Wib
Tanggal MRS :6/7/2020 No. Reg :3456XXX
Ruang/Kelas :Mawar Dx. Medis : Hiperemesis
A. IDENTITAS/BIODATA
Nama Ibu : Ny. M............... Nama Suami : Tn.H.................... Ke:
Umur : 29 tahun............ Umur : 30 tahun..............
Suku/Bangsa : jawa.................. Suku/Bangsa : jawa
Agama : islam ................ Agama : islam
Pendidikan : SMA................. Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT................... Pekerjaan : karyawan toko bangunan
Alamat : pelem,............... Alamat : tengger-puhelem,wonogiri
Telepon : .......................... Telepon : 081456987223
3. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Haid
HPHT : 10/6/2020
Haid pertama : Umur 13 tahun Teratur/Tidak teratur
Siklus : 21 hari Lamanya : 7 hari
Banyaknya : 3 Hari
Dismenorrhoe : kadang-kadang
Riwayat kehamilan
Taksiran persalinan : …………………..
Keluhan-keluhan pada Trimester I : mual dan muntah 10x
Trimester II : tidak terkaji
Trimester III : tidak terkaji
Pergerakan anak pertama kali : hamil ….. minggu
Keluhan-keluhan: tidak terkaji
6. Riwayat kesehatan :
Penyakit yang pernah diderita
Klien : pernah oprasi kista kehamilan usia 4 bulan anak pertama
Keluarga: Tidak ada
Keturunan kembar : Tidak ada
7. Riwayat kebiasaan
a. Pola makan (sebelum hamil dan saat hamil muda) : sebelum hamil baik
saat hamil menolak makan karena mual yang berlebihan
b. Pola eliminasi : BAB (+) BAK (+)
c. Personal Hygiene : Terganggu karena kelemahan yang dirasakan pasien
d. Aktivitas sehari-hari : terganggu karena mual muntah menyebabkan
kelemahan
e. Pola istirahat dan tidur : sebelum sakit tidur malam ± 8 jam, saat sakit
terganggu karena rasa mual dan lemas
f. Seksualitas : terganggu
g. Immunisasi TT :
Belum Sudah : 1x Tanggal I (Tidak Ingat) II ……………
8. Genitalia
8.1 Inspeksi
vVulva & vagina : Varices : Ada Tidak
Luka : Ada Tidak
Kemerahan : Ada Tidak
Nyeri : Ada Tidak
Perineum : Bekas luka/episiotomo : Ada Tidak
Lain-lain : Ada Tidak
Bila ada : Tidak Ada
…………., 7/juli/2020
Perawat/Mahasiswa
DIAGNOSA NOC NIC
Nausea Setelah dilakukan intervensi diharapkan Observasi
tingkat nausea menurun dengan kriteria hasil : 1. Identifikasi pengalaman mual
1. Perasaan ingin muntah menurun 2. Identifikasi dampak mual terhadap kualitas hidup
2. nafsu makan kembali membaik (misalnya nafsu makan, aktivitas, kinerja, peran dan pola
tidur)
3. Identifikasi faktor penyebab mual (misal pengobatan dan
prosedur)
4. Identifikasi antiemetic mencegah mual
5. Monitor mual (frekuensi, durasi, dan tingkat keparahan)
6. Monitor asupan nutrisi dan kalori
Terapeutik
1. Kendalikan faktor lingkungan penyebab mual (misal: bau,
suara, dan rangsangan visual yang tidak menyenangkan)
2. Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab mual
(kecemasan, ketakutan , kelelahan)
3. Berikan makanan kecil dan sering
4. Berikan makan dingin, cairan bening tidak berbau, jika
perlu.
Edukasi
1. Anjurkan istirahat yang cukup
2. Anjurkan membersihkan mulut
3. Anjurkan penggunaan tehnik non farmakologis untuk
mengatasi mual (biofeedback, hypnosis, relasasi)
Observasi
Resiko Setelah dilakukan intervensi diharapkan 1. Monitor status, hidrasi (misal: nadi, kekuatan nadi, akral,
ketidakseimbangan keseimbangan cairan meningkat, dengan pengisian kapiler, kelembapan mukosa, turgor kulit,
cairan kriteria hasil. tekanan darah)
1. Asupan cairan meningkat 2. Monitor berat badan
2. Output cairan meningkat 3. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
3. Asupan makanan meningkat 4. Monitor status hemodinamik (misal MAP, CVP, PAP,
4. Tidak ada tanda dan gejala dehidrasi PCWP, Jika ada )
Terapeutik
1. Catat intake output dan hitung balance cairan 24 jam
2. Berikan asupan cairan, sesuai kebutuhan
3. Berikan cairan intravena
Kolaborasi
1. Kolobrasi pemberian diuretic, jika perlu
Manajemen Nutrisi
Deficit nutrisi Setelah dilakukan intervensi keperawatan Observasi :
diharapkan : 1. Identifikasi status nutrisi
Status nutrisi dalam keadan membaik 2. Identifikasi alergi dan intoleransi makan
3. Identifikasi makanan yang disukai
4. Identifkasi kebutuhan kalori dan nutrient
5. Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastritik.
6. Monitor asuan makanan
7. Monitor berat badan
8. Monitor hasil pemeriksaan laobratorium
Terapeutik
1. Lakukan oral hygiene
2. Fasilitas menentukan pedoman diet (piramida makanan)
3. Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
4. Beri makanan tinggi serat
5. Beri makanan tinggi kalori dan tinggi protein
6. Beri suplemen bila perlu
Edukasi
1. Anjurkan posisi duduk
2. Anjurkan diet yang di programkan
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makanan
2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrient yang dibutuhkan
Observasi
Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan intervensi diharapkan 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan
aktivitas pasien meningkat dengan kriteria kelelahan
hasil : 2. Monitor kelelahan fisik dan emosi
1. Keluhan lelah menurun 3. Monitor pola dan jam tidur
2. Kemudahan melakukan aktivitas 4. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan
sehari-hari aktivitas
5. Monitoring intake cairan dan nutrisi
Terapeutik
1. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
(misala, suara, cahaya dan kunjungan)
2. Lakukan latihan rebtan gerak pasif dana tau aktif
3. Berikan aktivitas distraksi yang menyenangkan
4. Fasilitasi duduk disis tempat tidur jika dapat berpindah
dan berjalan
Edukasi
1. Anjurkan tirah baring
2. Anjurkan melakukan aktivitas seacara bertahap
3. ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
4. Anjurkan motivasi keluarga
Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan
asupan makanan
Deficit nutrisi 1. monitoring asupan makanan S : pasien mengatakan tidak nafsu makan
Diet TKT O:
2. monitoring BB pasien - Mukosa bibir kering
BB 52 kg - Nafsu makan menurun 1 porsi tidak habis
3. mengidentifikasi makanan yang disukai - Masih terasa mula
4. menganjurkan oral hygine - Bab (+) BAK (+)
5. menganjurkan posisi duduk dan diet A : Masalah keperawatan deficit nutrisi teratasi sebagian
sesuai dengan programkan P : lanjutkan intervensi
6. kolaborasi dengan tim gizi untuk
menenntukan jumlah kalori yang
diberikan
Intoleransi aktivitas 1. mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh S : pasien mengatakan lemah berkurang
yang menyebabkan kelelahan ( mual muntah O:
yang berlebihan) - Pasien ddaat berjalan kekamar mandi denganbantuan
2. melakukan latihan rentan gerak pasif dan orang lain
aktif (duduk, berjalan) - Pasien masihmerasa sedikit pusing saat berjalan
3. menganjurkan aktivitas secara bertahap - Pasien nyaman denga posisi tirah baring
( jalan-jalan disekitar temat tidur)\ A : masalah keperawatan intolreansai aktiviytas teratasi sebagian
4. memfasilitasi duduk disamping tempat tidur P : intervensi dilanjutkan
5. mengidentifikasi jam tidur asien ( ± 7 jam )