Anda di halaman 1dari 21

PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA E-

BUSINESS
Dosen Pengampu : Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si

Disusun Oleh :
Nama : Jabal Ausarizq Sahlulghaney
NIM : 43218110072
Jurusan : Akuntansi

Program Studi Akuntansi


Fakultas Ekonomi & Bisnis
Universitas Mercubuana
Jakarta
Abstrak
Tujuan ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi penggunaan teknologi
Informasi pada Kantor Akuntan Publik PKF Paul Hadiwinata. Dalam pasar yang kompetitif,
banyak perusahaan tidak dapat menghindari persaingan. Teknologi dan sistem informasi yang
tepat dapat menjadi faktor kunci dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
Sistem informasi mengubah cara perusahaan dalam menjalankan bisnisnya dan membuat
beberapa hal baru dalam organisasi. Saat ini, kemajuan dalam sistem informasi diikuti oleh
kemajuan dalam teknologi informasi. Oleh karena itu, teknologi informasi sebagai alat bisnis
strategis sangat penting bagi perusahaan, dan penting bagi strategi kompetitifnya. Artikel ini
mencoba membahas tujuan sistem informasi untuk menciptakan keunggulan kompetitif.
Internet dalam bisnis digunakan untuk pertukaran informasi, katalog produk, media
promosi, surat elektronik, bulletin boards, kuesioner elektronik, dan mailing list. Internet juga
bisa digunakan untuk berdialog, berdiskusi, dan konsultasi dengan konsumen secara online,
sehingga konsumen dapat dilibatkan secara proaktif dan interaktif dalam perancangan,
pengembangan, pemasaran, dan penjualan produk. Keunggulan strategi bisnis yang dapat
diperoleh dari internet adalah komunikasi global dan interaktif; menyediakan informasi dan
pelayanan sesuai dengan kebutuhan konsumen; meningkatkan kerja sama; memungkinkan
untuk membuka pasar, produk, atau pelayanan baru; serta mengintegrasikan aktivitas secara
online. Aplikasi Electronic Commerce ada 2, yaitu: Business-to-Consumer dan Business-to-
Business Commerce.
Pendahuluan
Kemajuan di bidang teknologi, komputer, dan telekomunikasi mendukung
perkembangan teknologi internet. Dengan internet pelaku bisnis tidak lagi mengalami
kesulitan dalam memperoleh informasi apapun, untuk menunjang aktivitas bisnisnya, bahkan
sekarang cenderung dapat diperoleh berbagai macam informasi, sehingga informasi harus
disaring untuk mendapatkan informasi yang tepat dan relevan. Hal tersebut mengubah abad
informasi menjadi abad internet.
Penggunaan internet dalam bisnis berubah dari fungsi sebagai alat untuk pertukaran
informasi secara elektronik menjadi alat untuk aplikasi strategi bisnis, seperti: pemasaran,
penjualan, dan pelayanan pelanggan. Pemasaran di Internet cederung menembus berbagai
rintangan, batas bangsa, dan tanpa aturan-aturan yang baku. Sedangkan pemasaran
konvensional, barang mengalir dalam partai-partai besar, melalui pelabuhan laut, pakai
kontainer, distributor, lembaga penjamin, importir, dan lembaga bank. Pemasaran
konvensional lebih banyak yang terlibat dibandingkan pemasaran lewat internet.
Pemasaran di internet sama dengan direct marketing, dimana konsumen berhubungan
langsung dengan penjual, walaupun penjualnya berada di luar negeri. Penggunaan internet
untuk aplikasi strategi bisnis di Indonesia peluangnya cukup besar, tapi banyak orang tidak
menyadari, karena pemain bisnis di Indonesia masih banyak kalangan tua. Menurut Rhenald
"Pasar internet adalah pasar orang muda, bukan orang tua." Dugaan Rhenald berdasarkan
amatan saja "Pengguna internet di Indonesia sekitar
Penggunaan internet di Indonesia untuk keperluan bisnis sebesar 43%, menunjukkan
beberapa perusahaan telah menerapkan internet untuk berbisnis, yang dikenal dengan E-
Business atau E-Commerce.
Literatur Teori
Internet adalah singkatan dari Interconnection Networking dimana setiap komputer
yang terhubung pada jaringan internet memiliki identitas unik yang disebut dengan alamat IP
(Internet Protocol Address).
Menurut Sibero, pengertian internet adalah suatu jaringan komputer yang
menghubungkan antar komputer secara global. Lebih lanjut dijelaskan pula bahwa internet
dapat juga disebut sebagai jaringan alam, yaitu suatu jaringan yang sangat luas. Jika menurut
Sarwono, pengertian internet adalah suatu kumpulan jaringan yang memiliki skala global,
dimana tidak seorang pun dapat bertanggung jawab untuk menjalankan internet itu sendiri.
Sedangkan menurut Berners Lee, pengertian internet adalah suatu jaringan yang terdiri dari
beberapa jaringan. Hal ini jelas merujuk pada konsep dimana suatu jaringan compute tertentu,
atau jaringan local juga bisa terhubung ke dalam suatu jaringan lainnya.
Secara umum pengertian teknologi Informasi adalah suatu studi perancangan,
implementasi, pengembangan, dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis
komputer, khususnya perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Teknologi
informasi tidak hanya penting sebagai alat komunikasi via elektronik saja, melainkan
merupakan perangkat penting yang seharusnya dimiliki dalam bisnis sebagai sarana untuk
berkoordinasi dan pengarsipan dokumen-dokumen penting.
Menurut Mc Keown, pengertian Information Technology adalah seluruh bentuk
teknologi yang digunakan untuk menciptakan, mengubah, menyimpan dan menggunakan
informasi dalam segala bentuknya. Jika menurut Haag dan Keen, pengertian teknologi
informasi adalah seperangkat alat yang membantu pekerjaan dengan informasi serta
melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.
E-business adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dengan
memanfaatkan teknologi elektronik seperti komputer dan internet. E-business memungkinkan
suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal
secara lebih efisien dan fleksibel.
Pembahasan

A. Internet dan Teknologi Informasi


I. Internet
Internet adalah singkatan dari Interconnection Networking dimana setiap komputer yang
terhubung pada jaringan internet memiliki identitas unik yang disebut dengan alamat IP
(Internet Protocol Address). Internet memiliki beberapa fungsi penting yang sangat
dibutuhkan oleh manusia, khususnya masyarakat urban di dunia. Berikut ini adalah beberapa
fungsi internet:
• Sebagai Media Komunikasi
• Sebagai Media untuk Akses Informasi
• Sebagai Media Bertukar Sumber Daya
• Sebagai Media untuk Akses Berita
Perkembangan teknologi memang selalu memiliki dua sisi yang harus disikapi dengan
bijak, yaitu dampak positif dan dampak negatif. Berikut ini adalah dampak positif dan negatif
penggunaan internet bagi masyarakat secara umum:
Dampak Positif
 Mempercepat dan memudahkan arus informasi dan data
 Menambah pengetahuan dan juga wawasan
 Membantu menggerakkan roda bisnis dan juga ekonomi melalui e- commerce
 Memudahkan proses pekerjaan manusia
 Menciptakan banyak lapangan pekerjaan dan peluang usaha yang baru
Dampak Negatif
 Penggunaan waktu yang tidak produktif
 Potensi tindak kejahatan melalui internet / cyber crime, seperti penipuan
 Tergerusnya budaya asli lokal karena proses globalisasi melalui internet

II. Teknologi Informasi


Secara umum pengertian teknologi Informasi adalah suatu studi perancangan,
implementasi, pengembangan, dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis
komputer, khususnya perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Teknologi
informasi tidak hanya penting sebagai alat komunikasi via elektronik saja,
melainkan merupakan perangkat penting yang seharusnya dimiliki dalam bisnis sebagai
sarana untuk berkoordinasi dan pengarsipan dokumen-dokumen penting. Secara umum ada
enam fungsi TI bagi manusia, diantaranya adalah:
1. Menangkap (Capture)
TI dapat mengkompilasi catatan-catatan secara detail dari berbagai aktivitas. Misalnya
menerima input dari keyboard, scanner, mic, dan lainnya.
2. Mengolah (Processing)
TI dapat mengolah/ memproses data masukan yang diterima yang kemudian diubah
menjadi informasi baru. Olah data ini bisa dalam bentuk konversi, menganalisis,
menghitung, hingga penggabungan berbagai bentuk informasi dan data.
3. Menghasilkan (Generating)
TI akan menghasilkan atau mengorganisir informasi ke dalam bentuk yang berguna.
Misalnya grafik, tabel, perhitungan, dan lain sebagainya.
4. Menyimpan (Storage)
TI dapat merekam informasi dan data ke dalam suatu media yang kemudian bisa
digunakan untuk keperluan lainnya. Misalnnya data disimpan ke dalam flasdisk, CD, dan
hardisk.
5. Mencari Kembali (Retrival)
TI mampu mencari dan menelusuri kembali informasi dan data yang sudah pernah
disimpan. Misalnya mencari data klien yang belum melakukan pembayaran.
6. Sebagai Transmisi (Transmission)
TI dapat mengirimkan data dan informas dari satu lokasi ke lokasi lainnya dengan
memanfaatkan jaringan komputer. Misalnya mengirim data penjualan ke tim lain di
lokasi yang berbeda.

Dalam aktivitas teknologi informasi terdapat 5 komponen utama di dalamnya, yaitu:


1. Perangkat Keras (Hardware)
Hardware ini adalah perangkat komputer yang digunakan oleh seorang operator atau
brainware. Hardware terdiri dari:
• Processor
• Memory card
• Peripheral (input dan output device)
• Kabel data

2. Perangkat Lunak (Software)


Software adalah media yang menjembatani antara hardware dan brainware (operator).
Software ini dapat membantu mengoptimalkan fungsi harware dengan menerjemahkan
berbagai instruksi yang diberikan oleh operator.
3. Infoware
Ini adalah suatu dokumentasi dari sebuah informasi atau data.
4. Fireware
Ini merupkan media tempat penyimpanan yang permanen. Fungsinya adalah sebagai
tempat untuk menyimpan berbagai data yang ada di sebuah komputer.
5. Brainware (user)
Brainware adalah komponen paling penting dari teknologi informasi. Tanpa adanya
Brainware maka komputer kita tidak akan bisa beroperasi karena sebenarnya fungsi
komputer itu adalah alat penunjang kebutuhan seorang user.

Secara umum, ada tiga tujuan utama dari TI, diantaranya adalah:
1. Untuk membantu manusia dalam memecahkan suatu masalah
2. Mendukung dan membuka kreativitas
3. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam menyelesaikan pekerjaan

Berdasarkan penjelasan di atas, maka secara langsung maupun tidak langsung teknologi
informasi berperan penting untuk kelangsungan bisnis atau perusahaan yaitu diantaranya:
1. Mempermudah komunikasi
Email merupakan salah satu bentuk teknologi informasi yang sudah familiar sebagai alat
komunikasi. Email dalam bisnis digunakan sebagai sarana komunikasi antar karyawan,
pemasok dan pelanggan. Penggunannya yang mudah menjadikan email lebih efisien dan
efektif daripada faximile dalam hal komunikasi. Seiring berjalannya waktu juga muncul
istilah chatting sebagai alat komunikasi yang lebih cepat daripada email.
2. Manajemen Data
Pada pengertian teknologi informasi sebelumnya telah disinggung salah satu manfaatnya
untuk pengarsipan dokumen. Dengan adanya database perusahaan, maka saat ini tidak
lagi dibutuhkan kumpulan dokumen-dokumen dalam lemari arsip. Pada bisnis
profesional saat ini semua pengarsipan dokumen dilakukan secara digital melalui
perangkat penyimpanan.
3. Sistem informasi manajemen
Teknologi informasi mendukung sistem informasi manajemen perusahaan dimana alat
ini berperan untuk melacak data penjualan, biaya dan tingkat produktivitas perusahaan.
Melalui informasi tersebut dapat digunakan untuk melacak profibilitas dari waktu ke
waktu, mengidentifikasi bidang yang memerlukan perbaikan, dan memaksimalkan laba
atas investasi.
4. Customer Relationship Management (CRM)
Bisnis yang menerapkan teknologi informasi terbaru maka berguna untuk merancang dan
mengelola hubungan dengan pelanggan. CRM dapat menangkap setiap interaksi antara
perusahaan dengan pelanggan sehingga jika sewaktu-waktu membutuhkan data
pelanggan, maka data tersebut sudah ter- record dengan baik. Selain itu, CRM juga dapat
memaksimalkan kepuasan pelanggan dengan adanya pelayanan yang cepat dari
perusahaan.
5. Bisnis Dapat Beraktivitas Selama 24 jam Sehari
Dengan adanya teknologi informasi maka bisnis Anda bisa beroperasi selama 24 jam.
Dalam hal ini bisnis yang Anda jalankan tidak terbatas ruang dan waktu. Pemesanan
produk bisa dilakukan selama 24 jam dimana hal ini berkaitan dengan kompetisi.
Semakin mudah pelayanan yang Anda berikan maka usaha Anda akan semakin mudah
dikenal masyarakat secara luas.
6. Munculnya Peluang e-Bussiness
Teknologi informasi yang semakin maju maka semakin meningkatkan peluang untuk
mendorong kemajuan bisnis. Dengan adanya e-bussiness atau e- commerce maka
kebutuhan waktu dan biaya menjadi lebih efisien. E- bussiness memungkinkan Anda
untuk berbinis secara online melalui internet.
7. Mengurangi Biaya Operasional dan Produksi
Dengan adanya kemajuan di bidang Information Technology maka dapat membantu
perusahaan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal dengan pengeluaran yang
sedikit. Sehingga dengan penurunan biaya operasional, maka perusahaan dapat
menambah jumlah produksi.

B. Penggunaan Internet dalam Bisnis


Penggunaan internet dalam bisnis mengalami perkembangan, dari pertukaran informasi
secara elektronik ke aplikasi strategi bisnis, seperti: pemasaran, penjualan, dan pelayanan
pelanggan. Internet mendukung komunikasi dan kerja sama global antara pegawai,
konsumen, penjual, dan rekan bisnis yang lain. Internet memungkinkan orang dari organisasi
atau lokasi yang berbeda bekerja sama sebagai satu tim virtual untuk mengembangkan,
memproduksi, memasarkan, dan memelihara produk atau pelayanan.
Dengan internet memungkinkan aplikasi Electronic Commerce (EC) dapat digunakan
pada jaringan global, dan biasanya dilengkapi dengan aplikasi pemrosesan pesanan secara
Online, Electronic Data Interchange (EDI) untuk mengirim dokumen bisnis, dan keamanan
sistem pembayaran Electronic Funds Transfer (EFT). Akibat internet, pemasaran terhadap
perusahaan, produk, dan pelayanan menjadi proses yang interaktif saat ini. Situs Web
perusahaan bukan hanya sekedar menyajikan katalog produk dan media promosi, melainkan
digunakan untuk berdialog, berdiskusi, dan berkonsultasi dengan konsumen secara Online,
bulletin boards, kuesioner elektronik, mailing lists, dan pengiriman surat elektronik. Sehingga
konsumen dapat dilibatkan secara langsung dalam perancangan, pengembangan, pemasaran,
dan penjualan produk.
C. e-Business
E-business adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dengan memanfaatkan
teknologi elektronik seperti komputer dan internet. E-business memungkinkan suatu
perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal secara
lebih efisien dan fleksibel.
Istilah e-commerce dan e-business mungkin kedengarannya sama tapi secara teknis
sebenarnya keduanya berbeda. Keduanya memang memiliki huruf “e” yang mengindikasikan
penggunaan elektronik termasuk internet dan EDI (Electronic Data Interchange) untuk
mengembangkan proses bisnis. Secara definisi e- commerce merupakan bagian dari e-
business, namun tidak semua e-business berarti e-commerce. E-commerce lebih sempit jika
dibandingkan dengan e-business, di mana e- commerce adalah sub perangkat dari e-business.
E-business memiliki ruang lingkup yang sangat luas, menunjuk kepada penggunaan teknologi
untuk menjalankan bisnis yang memberikan hasil, memberikan dampak yang besar kepada
bisnis secara keseluruhan. Sementara e-commerce mengacu kepada penggunaan internet
untuk belanja online, seperti untuk belanja produk dan jasa. Contohnya terjadi ketika
konsumen mengorder tiket, buku atau hadiah, produk berwujud maupun tidak berwujud
melalui internet.
Dalam Makalah “Implementasi E-Business di Indonesia” yang disusun oleh Muhammad
Fauzanul Hakim Abdurrahim dijelaskan beberapa pengertian E- Business sebagai berikut:
1. E-business adalah mengenai penggunaan teknologi internet untuk melakukan
transformasi proses bisnis yang dilakukan. Bentuk e-business yang paling mudah terlihat
adalah pembelian barang secara online baik retail maupun grosir. (Samantha
Shurety.1999. E-business with Net.Commerce. Prentice Hall)
2. E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti
perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan,
pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi,
komputer, dan data yang telah terkomputerisasi. (Steven Alter. Information System:
Foundation of E-Business. Prentice Hall. 2002.)
3. E-business meliputi semua hal yang harus dilakukan menggunakan teknologi informasi
dan komunikasi (ICT) untuk melakukan kegiatan bisnis antar organisasi maupun dari
organisasi ke konsumen. (Sid L. Huff, dkk. 2000. Cases in Electronic Commerce.
McGraw-Hill)
4. Penggunaan internet dan teknologi digital lainnya untuk komunikasi, koordinasi, dan
manajemen organisasi. (Kenneth C. Laudon dan Jane P. Laudon. 2001. Esssentials of
Management Information Systems: Organization and Technology in Networked
Enterprise. Prentice Hall).
5. Definisi e-business menurut IBM adalah sebuah pendekatan yang aman, fleksibel, dan
terintegrasi untuk memberikan nilai bisnis yang berbeda dengan mengkombinasikan
sistem dan proses yang menjalankan operasi bisnis utama dengan pemanfaatan teknologi
internet.
Berdasarkan dari beberapa definisi e-bussines yang telah di kemukakan dapat dilihat bahwa
terdapat kesamaan yang ada pada tiap definisi-definisi di atas, kesamaan dari tiap definisi
dapat dilihat dari beberapa sudut pandang yaitu pelaku e- business, alat atau media atau
sumber daya yang digunakan, objek atau kegiatan yang menjadi sasaran, tujuannya, dan
keuntungan yang diberikan, berikut adalah sudut pandang yang diperhitungkan dalam
menggabungkan definisi e-bussines:

1. Pelaku E-Business
• Organisasi, konsumen, perusahaan, supllier, pekerja, rekan bisnis.
2. Alat/Media/Sumber Daya yang Digunakan
• Teknologi informasi dan komunikasi
• Komputer, data yang telah terkomputerisasi
• Internet
3. Kegiatan Sasaran
• Kegiatan bisnis
• Proses bisnis utama
• Pembelian, penjualan,pelayanan, transaksi
• Operasi bisnis utama
4. Tujuan
• Koordinasi, Komunikasi, dan Pengelolaan organisasi
• Transformasi proses bisnis
• Sharing informasi
5. Keuntungan
• Pendekatan yang aman, fleksibel, dan terintegrasi
• Memberikan nilai bisnis yang berbeda
• Efisien
• Peningkatan produktivitas dan keutungan

Dari beberapa sudut pandang yang telah dijabarkan diatas maka akan mudah untuk
mendefinisikan e-bussines, yaitu: penggunaan teknologi informasi dan komunikasi oleh
organisasi, individu, atau pihak-pihak terkait untuk menjalankan dan mengelola proses bisnis
utama sehingga dapat memberikan keuntungan dapat berupa keamanan, fleksibilitas,
integrasi, optimasi, efisiensi, atau/dan peningkatan produktivitas dan profit.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa e-business merupakan bentuk sistem
informasi dalam kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dilakukan
dengan menggunakan teknologi elektronik. E-business memungkinkan suatu perusahaan
untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal secara lebih efisien
dan fleksibel. E-business juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra
bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara
lebih baik.
Manfaat e-commerce yakni sebagai suatu cara yang efisien dalam bertransaksi
dikarenakan meniadakan batasan wilayah geografis dan batasan waktu, artinya transaksi e-
commerce bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja selama dapat terhubung secara online.
Dalam proses ini, e-commerce biasanya mempermudah operasional dan menurunkan biaya.
Secara keseluruhan, e-commerce dapat digambarkan sebagai penggunaan internet dan
Web untuk transaksi bisnis. Lebih formalnya, secara digital memungkinkan terjadinya
transaksi komersial antara organisasi dan individu. Di sisi lain, e- business dapat
digambarkan sebagai proses digital yang memungkinkan proses transaksi dalam perusahaan,
melibatkan sistem informasi di bawah kontrol yang kuat. Selain itu, aplikasi e-business bisa
turun menjadi e-commerce ketika sebuah pertukaran nilai terjadi.

D. Pengelompokan E-Commerce
Berdasarkan sifat partisipan dalam transaksi e-commerce, terdapat tiga kelompok besar
e-commerce sebagai berikut:
1. Bussines-to-Consumere-Commerce (B2C) merupakan aktivitas penjualan barang dan
jasa secara elektronik secara langsung kepada konsumen individu, mencakup produk-
produk retail dan jasa para konsumen individu.
2. Bussines-to-Bussines E-Commerce (B2B) merupakan sebuah transaksi secara elektronik
antara dua pihak yang sama-sama organisasi atau pelaku bisnis mencakup penjualan
barang dan jasa antarbisnis.
3. Consumer-to-Consumer E-Commerce (C2C) merupakan penjualan barang dan jasa
secara elektronik antar konsumen, mencakup konsumen yang menjual secara langsung
kepada konsumen.
Berdasarkan koneksi para partisipan ke Web, e-commerce ternyata juga dapat dilakukan
secara mobile yang disebut dengan Mobile Commerce (M-Commerce). M- Commerce
merupakan aktivitas penggunaan internet untuk membeli barang dan jasa serta untuk
transmisi pesan dengan menggunakan perangkat nirkabel (telepon selular, PDA, laptop).
Jadi M-commerce menggunakan perangkat nirkabel seperti ponsel atau perangkat
informasi genggam untuk menjalankan transaksi Bussines-to-Consumer e- Commerce,
Bussines-to-Bussines E-Commerce dan Consumer-to-Consumer E- Commerce melalui
internet.
E. Strategi E-business
Strategi merupakan cara bagaimana mencapai tujuan. Berhubungan dengan masalah e-
business, starategi dapat dikatakan sebagai cara untuk mencapai tujuan dari kompetisi di
dunia bisnis (competitive advantage). E-business tidak dapat bekerja tanpa strategi (bisnis).
Strategi e-business dibutuhkan untuk mendukung arah strategis perusahaan secara
keseluruhan. Oleh sebab itu agar dapat sukses dalam e-business, organisasi perlu
mengembangkan strategi e-business.
Terdapat tiga strategi dasar dalam membangun e-business yang memiliki hubungan
hierarki atau berurutan. Strategi tersebut meliputi strategi analisa, strategi dalam pemilihan,
dan strategi implementasi.
Strategi analisa adalah strategi dimana organisasi menganalisa segala sesuatu dengan
tepat sesuai dengan tujuan e-businessnya. Strategi analisis ini dapat meliputi analisis
lingkuangan eksternal yang dapat meliputi analisa teknologi, ekonomi, politik, social serta
analisis sumber daya internal dapat meliputi analisis sumber daya, analisis competitor, dan
juga yang tidak kalah penting adalah analisis SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities,
Threaths). Berikut ini empat model umum strategi bisnis yang dapat dianalisis:
1. Low-Cost Leadership
Dalam strategi ini Sistem informasi diharapkan dapat mendukung dalam kegiatan
memproduksi produk, menganalisis data untuk penjualan tersetel dan teknik pemasaran.
Selain itu dalam strategi low-cost leadership ini diharapkan pula system informassi dapat
mendukung layanan pada lower-price dimana memungkinkan perusahaan untuk menganalisis
pola pembelian konsumen, selera, dan preferensi guna efisien layanan iklan dan pemasaran
untuk target pasar yang low-cost.
2. Product Differentiation
Strategi ini pada dasarnya adalah bagaimana menghasilkan suatu produk yang berbeda
dengan produk lain. Strategi ini menggunakan sistem informasi untuk memproduksi produk
dan layanan yang belum ada, new, fresh dan tentunya berbeda dengan produk-produk yang
sudah ada. Sebagai contoh, Google yang terus memperkenalkan layanan pencarian baru dan
unik di situs Web-nya, seperti Google Maps, Google Docs, Google Mail.
3. Focus on Market Niche
Strategi ini lebih menekankan pada bagaimana sistem informasi itu nantinya dapat fokus
pada pangsa pasar tertentu dan dapat melayani yang lebih baik. Jadi dapat dikatakan strategi
ini memfokuskan bisnis pada a single market dengan produk dan layanan khusus.
4. Strengthen Customer and Supplier Intimacy
Strategi ini lebih mengutamakan kekuatan hubungan baik dengan pemasok maupun
pelanggan atau partner. Sistem informasi diharapkan mampu mengembangkan kekuatan
hubungan dan loyalitas dengan partner baik itu customer maupun supplier agar nantinya
dengan kekuatan hubungan dan loyalitas dapat memberikan nilai tambah bagi organisasi.
Setelah strategi analisis ini benar-benar matang maka strategi selanjutnya adalah strategi
dalam pengambilan keputusan atau strategi pemilihan, organisasi memilih dan memutuskan
segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan e-businessnya untuk selanjutnya
mengimplementasikan pilihan atau keputusan yang diambil strategi dalam kegiatan e-
business dari organisasi.

F. Membangun Sistem E-business


Membangun sistem e-business bukan hanya mengkomputerisasi sistem informasi bisnis
yang kemudian dihubungkan ke Internet. Jika pemahaman itu yang menjadi landasan dalam
membangun sistem e-business, maka niscaya sistem itu sulit untuk bertahan. Oleh sebab itu
sebelum membangun sistem e-business perlu menetapkan persiapan yang tepat menuju
pembangunan e-business. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan e-
business.

G. Tahap-tahap Pembangunan Sistem


Tahap- tahap dalam pembentukan Sistem e-business:
 Mendayagunakan komputer personal, jaringan komputer dan internet seoptimal mungkin
 Membangun halaman Web. Web merupakan salah satu wadah dimana e-business dapat
dijalankan maka oleh sebab itu perlu dibuat web dari e-business.
 Membangun SI. E-Business yang efektif Pembangunan Sistem informasi ini dapat
meliputi kegiatan merancang aliran data, prosedur pengolahan dan aliran informasi.
Untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisiendiperlukan perencanaan,
pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masingmasing organisasi. Guna
dari sistem yang efektif dan efisien tidak lain untuk mendapatkan keunggulan dalam
berkompetisi
 Mengembangkan SI yang bersifat inter platform. Sistem informasi diharapkan mampu
menjembatani antar platform system informasi seperti arsitektur komputer, sistem
operasi atau bahasa pemrograman.

H. Metode Pembangunan Sistem


Metode yang paling sering digunakan dalam membangun e-business adalah metode daur
hidup. Metode ini cocok untuk pembangunan sistem e-business, karena memiliki beberapa
karakteristik yaitu proses dilakukan selangkah demi selangkah yang disertai dengan proses
dokumentasi yang rapi. Metode daur hdup terdiri dari beberapa tahapan proses, yaitu tahap
perencanaan, analisis, perancangan, penerapan, evaluasi, penggunaan, dan pemeliaraan. Pada
setiap tahapan dilakukan proses pendokumentasian atas segala yang telah dilakukan atau
disepakati.
1. Tahap Perencanaan
Tahap ini sangat penting karena pada tahap ini permasalahan yang sebenarnya didefinisikan
secara rinci dimana Pembuat sistem mencoba memahami permasalahan dan mendefinisikan
secara rinci, kemudian menentukan tujuan pembuatan sistem dan mengidentifikasi kendala-
kendala. Hasilnya berupa proposal proyek
2. Tahap Analisis
Pada tahap ini pembuat sistem akan menganalisis permasalahan dengan menyusun studi
kelayakan. Studi kelayakan ini menentukan kemungkinan keberhasilan solusi yang diusulkan
serta untuk memastikan bahwa solusi yang diusulkan tersebut benar-benar dapat dicapai
dengan sumber daya dan dengan memperhatikan kendala yang terdapat pada perusahaan serta
dampak terhadap lingkungan sekeliling.
3. Tahap Perancangan
Tahap perancangan dalam membuat sistem informasi e-business ini dapat disebut juga
sebagai desain sistem. Dalam rancangan SI e-business harus memperhatikan kebutuhan
perusahaan e-business, kebutuhan operator, kebutuhan pemakai, dan kebutuhan teknis.
4. Tahap Penerapan (Implikasi)
Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengimplementasikan rancangan yang telah disusun
sebelumnya agar dapat diwujudnyatakan. Implementasi untuk prosedur di dalam teknologi
komputer akan menggunakan bahasa komputer. Sementara itu, untuk proses yang terdapat di
luar sistem komputer, disusunlah sebuah konvensi atau perjanjian atau tata tertib, agar setiap
orang yang terlibat dapat mengikuti alur yang telah ditetapkan. Untuk merealisasikan sistem
pada tahap pemaparan ini, ditempuh beberapa metode, antara lain, penggunaan paket
aplikasi, pengembangan oleh staf sendiri (insourcing), dan pengembangnan yang dilakukan
dengan kerjasama dari pihak luar seperti konsultan atau software house (outsourcing).
5. Tahap Evaluasi
Pada tahap ini, dilakukan uji coba sistem yang telah selesai disusun. Proses uji coba
diperlukan untuk memastikan bahwa sistem tersebut sudah benar.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengevaluasi perangkat keras adalah:
• Kemampuan perangkat keras yang meliputi kecepatn proses dan distribusinya
• Seberapa besar biaya yang harus disediakannya untuk pengoperasian dan perawatan
sistem.
• Kompatibilitas perangkat keras terhadap sistem-sistem yang terkait, seberapa lama
teknologi yang digunakan akan bertahan.
• Sejauh mana pilihan-pilihan terhadap komputer yang digunakan, memperhatikan faktor-
faktor ergonomik.
• Tingkat kehandalan dan sekalabilitas jaringan komputer yang dibangun sebagai
infrastruktur sistem tersebut.
6. Tahap Pemeliharaan dan penggunaan
Pada tahap ini, sistem yang telah diuji coba dan dinyatakan lolos dapat mulai digunakan
untuk mengenal proses e-business yang sesungguhnya. Pemeliharaan sistem secara rutin
dapat meliputi penataan ulang database, membackup, dan scaning virus. Sementara itu,
pemeliharaa juga termasuk melakukan penyesuaian- penyesuaian untuk menjaga
kemuktahiran sistem, atau pembetulan atas kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dan
belum diketahui sebelumnya.
I. Manajemen Teknologi E-business
Pada dasarnya dalam proses pembangunan dan pengembangan e- business diperlukan suatu
manajamen sistem informasi yang baik, efektif dan efisisen. Dalam proses pembangunan dan
pengembangan e-business, manajemen teknologi menjadi hal yang tidak kalah penting
diantara manajemen komponen system informasi yang lain. Teknologi informasi memiliki
kontribusi penting dalam menjalankan proses system informasi e-business. Teknologi
informasi ini dapat disebut sebagai supply atas demand of system information dalam e-
business.
Manajemen teknologi dalam proses e-business ini pada umumnya dapat dikelompokkan
dalam dua perspektif, yaitu:
1. Perspektif Teknis
Dilihat dari sisi teknis, manajemen teknologi informasi dalam e-businessdibagi kedalam dua
fungsi, yaitu fungsi penciptaan dan fungsi penyebaran.
a. Fungsi Penciptaan
Dalam fungsi penciptaan, manajemen teknologi itu dapat berpacu pada aspek-aspek berikut:
• Teknologi informasi harus mampu menjadi medium atau sarana untuk mengubah fakta-
fakta atau kejadian-kejadian sehari-hari yang dijumpai dalam bisnis perusahaan ke dalam
format data kuantitatif. Ada dua cara umum yang biasa dipergunakan, yaitu secara manual
dan otomatis. Yang dimaksud dengan manual adalah dilibatkannya seorang user untuk
melakukan data entry terhadap fakta-fakta relevan di dalam aktivitas sehari-hari yang
dipandang perlu untuk direkam. Sementara yang dimaksud dengan cara otomatis di sini
adalah jika berbagai teknologi dipergunakan sebagai alat untuk merekam fakta dan
mengubahnya menjadi data tanpa harus melibatkan unsur manusia sebagai data entry.
• Teknologi harus mampu merubah data mentah yang telah dikumpulkan tersebut menjadi
informasi yang relevan bagi setiap penggunanya (stakeholders), yaitu manajemen, staf,
konsumen, mitra bisnis, pemilik perusahaan, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
• Teknologi mengolah informasi yang diperoleh dengan berbagai konteks organisasi yang
ada, menjadi sebuah knowledge yang dapat diakses oleh semua pihak di dalam
perusahaan.
• Merubah knowledge menjadi wisdom merupakan tugas teknologi informasi yang terakhir
dalam proses penciptaan.

b. Fungsi Penyebaran
Dilihat dari fungsi manajemen tekonologi e-business dapat meliputi kegiatan manajemen
yang berhubungan dengan aspek penyebaran sebagai berikut:
• Gathering. Teknologi informasi dikelola (manage) untuk mampu mengumpulkan entiti-
entiti tersebut dan meletakkannya di dalam suatu media penyimpan digital. Media
penyimpan tersebut harus mampu untuk menangkap berbagai karakteristik unik dari
entiti-entiti terkait, yang biasa direpresentasikan dalam berbagai bentuk format media
(multi-media), seperti: teks, suara (audio), citra (image),gambar bergerak (video), dan
lain-lain.
• Organizing. Untuk memudahkan pencarian terhadap entiti-entiti di kemudian hari,
teknologi informasi dimanage memiliki mekanisme baku dalam mengorganisasikan
penyimpanan entiti-entiti tersebut di dalam media penyimpan. Konsep-konsep struktur
data, database, dan sistem berkas merupakan dasar-dasar ilmu yang kerap dipergunakan
sehubungan dengan kebutuhan ini.
• Selecting. Di saat berbagai pihak di dalam perusahaan membutuhkan entity-entity
tersebut, teknologi informasi diciptakan untuk menyediakan fasilitas untuk memudahkan
pencarian dan pemilihan.
• Synthesizing. Teknologi informasi diciptaakan mampu memenuhi kebutuhan manajer ini
dalam menggabungkan beberapa entiti menjadi satu paket kesatuan yang terintegrasi.
• Distributing. Teknologi informasi dibuat dan dikelola dengan memiliki infrastruktur
yang dapat menyalurkan berbagai entiti dari tempat disimpannya entitientiti tersebut ke
pihak-pihak yang membutuhkannya.

c. Perspektif Manajerial
Dilihat dari sisi bisnis dan manajerial, terutama dalam kaitannya dengan Manajemen Supply
Chain, ada 4 (empat) peranan yang diharapkan perusahaan dari implementasi efektif sebuah
teknologi informasi.
• Minimize Risks. Setiap bisnis memiliki resiko, terutama yang berkaitan dengan faktor-
faktor keuangan. Pada umumnya resiko berasal dari adanya ketidakpastian dalam
berbagai hal dan aspek-aspek eksternal lain yang berada di luar kontrol perusahaan.
• Reduce Costs. Teknologi informasi diharapkan dapat berkotribusi dalam perbaikan
efisiensi dan optimalisasi proses-proses bisnis di perusahaan. Peranan teknologi
informasi sebagai katalisator dalam berbagai usaha mengurangi biaya-biaya operasional
perusahaan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.
• Create New Realities. Dengan pesatnya perkembangan teknologi internet, telah mampu
menciptakan suatu arena bersaing baru bagi perusahaan, yaitu di dunia maya. Berbagai
konsep e-business semacam e-commerce, e-procurement, e-customers, e-loyalty, dan
lain- lain pada dasarnya meruapakan suatu cara memandang baru di dalam menanggapi
mekanisme bisnis di era globalisasi informasi.
Secara global, sebenarnya dimensi utama dari manejemen e-business adalah meliputi
tantangan-tantangan dalam hal system informasi dan teknologi informasi. Tantangan itu
meliputi:
1. Pengelolaan Strategi Bisnis/TI
2. Pengelolaan aplikasi-aplikasi bisnis
3. Pengelolaan Platform Teknologi berbasis Internet
4. Manajemen sumber daya data
5. Pengembangan sistem
Dari tantangan-tantangan yang ada, organisasi e-business diharapkan mampu menjawab
tantangan dengan system dan manajemen yang efektif dan efisien sesuai dengan tujuan
organisasi.
E-business memiliki karakteristik tujuan yang sama dengan bisnis secara konvensional,
hanya saja e-business memiliki cakupan yang berbeda. Bisnis mengandalkan pertemuan antar
pebisnis seperti halnya rapat ditempat khusus, atau sekadar untuk berkenalan dengan partner
bisnis, sedangkan e-business mengandalkan media internet sebagai sarana untuk memperoleh
tujuannya.
Dalam kegiatan e-business, ada lima kemungkinan bentuk hubungan bisnis berdasarkan
transaksinya, yaitu :
1. Business to Business (perdagangan antar pelaku usaha bisnis)
2. Business to Consumer (perdagangan antar pelaku usaha bisnis dengan konsumen)
3. Consumer to Consumer (perdagangan antar konsumen yang satu dengan konsumen yang
lain)
4. Consumer to Business (perdagangan antar konsumen dengan pelaku bisnis atau
perusahaan)\
5. Intrabusiness e-business (perdangan dalam lingkup intranet perusahaan yang melibatkan
pertukaran barang, jasa, dan informasi.
Sasaran dari e-business adalah pasar atau market. Menurut Forrester Research, telah
terjadi perkembangan yang sangat fantastis terhadap jumlah komputer yang terhubung dalam
internet, termasuk penggunanya. E-business market ini menyimpan peluang omset yang besar
yang dapat diperebutkan oleh para pebisnis.
E-Commerce (EC) adalah pembelian dan penjualan barang atau jasa melalui sistem
elektronik seperti internet dan jaringan komputer lainnya. E-Commerce adalah bagian dari e-
business karena adanya penggunaan teknologi informasi berupa internet dan jaringan
komputer lainnya untuk menjalankan proses bisnis utama beruapa pembelian dan penjualan.

J. Tahapan E-business
Ada empat tahap pemanfaatan jaringan komputer dan internet untuk tujuan e- business,
di mana terjadi transformasi perusahaan tradisional ke e-business, diantaranya sebagai
berikut:
 Mendayagunakan computer
 Mendayagunakan jaringan dan internet (seperti email, chat messanger, IRC, dll)
 Membangun dan mendayagunakan web
 E – commerce
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian e-commerce dan e-business apabila tidak
dipahami terlebih dahulu akan membuat pembahasan tentang hal tersebut menjadi tidak
sistematis. Hal ini dikarenakan kebingungan dalam menentukan istilah yang paling cocok
untuk mewakili konsep perdagangan dengan sarana elektronik.
Perbedaan yang mendasar antara e-commerce dan e-business adalah bahwa tujuan e-
commerce berorientasi pada bagaimana memperoleh keuntungan, sedangkan e-business
berorientasi pada kepentingan jangka panjang dan sifatnya abstrak seperti kepercayaan
konsumen, pelayanan terhadap konsumen, peraturan kerja, relasi antar mitra bisnis, dan
penanganan masalah sosial lainnya. Selain dari perbedaan yang dimiliki oleh keduanya,
ternyata keduanya juga memiliki persamaan tujuan yaitu memajukan perusahaan menjadi
perusahaan yang lebih besar dari sebelumnya.
Kesimpulan
Untuk mempertahankan kelangsungan hidup suatu organisasi, harus disadari bahwa
lingkungan usaha akan selalu berubah, termasuk teknologi informasi yang juga mengalami
perkembangan. Dengan berkembangnya teknologi informasi mengakibatkan perubahan-
perubahan dalam bidang ekonomi akan menyesuaikan dengan perkembangan kegiatan
perusahaan. Kehadiran teknologi informasi memberikan banyak manfaat bagi perusahaan,
seperti mampu meringankan aktivitas bisnis yang kompleks serta menghasilkan informasi
yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami, dan teruji dalam rangka
perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan manajemen. Selain itu efisiensi
operasi perusahaan dan kinerja perusahaan juga dapat ditingkatkan. Akibatnya perusahaan
dapat tetap bertahan dalam era informasi serta mampu menghadapi persaingan pasar global.
Selain menghasilkan manfaat, perkembangan teknologi informasi juga dapat
menimbulkan beberapa dampak negatif bagi perusahaan, seperti tertutupnya kesempatan
kerja, timbulnya resistance to change serta timbulnya kejahatan-kejahatan teknologi
informasi yang dapat merugikan perusahaan.
Pada saat ini, sudah mulai banyak perusahaan yang menggunakan teknologi informasi
berupa layanan e-Business. Karena bertambahnya penggunaan teknologi informasi tersebut
sehingga dapat dikatakan bahwa zaman telah berubah dari era tradisional menuju era
informasi.
Daftar Pustaka
Putra, Y. M. (2018). Penggunaan Teknologi Informasi Pada E-Business. Modul Kuliah
Sistem Informasi Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta
Pengertian Internet [Online] tersedia di
https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/internet/pengertian-internet.html [diakses pada
22 September 2019]
Pengertian Teknologi Informasi [Online] tersedia di
https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/teknologi-informasi.html [diakses pada 22
September 2019]
Yuliana, Oviliani Yenty (2000). Penggunaan Teknologi Internet dalam Bisnis [Online]
tersedia di https://media.neliti.com/media/publications/73606-ID-penggunaan-
teknologiinternet-dalam-bisn.pdf [diakses pada 22 September 2019]
Cendana, Olivia Elvira (2017). Penggunaan Teknologi Informasi dalam e-Business [Online]
tersedia di http://olivbelotugasim.blogspot.com/ [diakses pada 22 September 2019]
Fauzi, Achmad (2017). Peran E-Commerce untuk Meningkatkan Daya Saing Usaha Kecil
dan Menengah (UKM) [Online] tersedia di http://ngapalutugas.blogspot.com/2017/10/peran-
e- commerce-untuk-meningkatkan.html [diakses pada 22 September 2019]
Putri, Alvika Rachma (2015). Peranan e-commerce dan m-commerce dalam Bidang Bisnis
[Online] tersedia di http://alvikarachmaputri.blogspot.com/2015/12/peranan-e-commerce-
dan-m- commerce-dalam_26.html [diakses pada 22 September 2019]
Oktaviani, Gita (2019). Penggunaan Teknologi Informasi Pada E-Business [Online] tersedia
di
https://www.researchgate.net/publication/332012395_penggunaan_teknologi_informasi_pada
_e-business [diakses pada 22 September 2019]

Anda mungkin juga menyukai