Anda di halaman 1dari 22

SISTEM INFORMASI PERSAINGAN KEUNGGULAN

Dosen Pengampu : Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si

Disusun Oleh :
Nama : Jabal Ausarizq Sahlulghaney
NIM : 43218110072
Jurusan : Akuntansi

Program Studi Akuntansi


Fakultas Ekonomi & Bisnis
Universitas Mercubuana
Jakarta
Abstrak
Tujuan ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi system informasi untuk
persaingan keunggulan pada Kantor Akuntan Publik PKF Paul Hadiwinata. Dalam pasar
yang kompetitif, banyak perusahaan tidak dapat menghindari persaingan. Teknologi dan
sistem informasi yang tepat dapat menjadi faktor kunci dalam mempertahankan kelangsungan
hidup perusahaan. Sistem informasi mengubah cara perusahaan dalam menjalankan bisnisnya
dan membuat beberapa hal baru dalam organisasi. Saat ini, kemajuan dalam sistem informasi
diikuti oleh kemajuan dalam teknologi informasi. Oleh karena itu, teknologi informasi
sebagai alat bisnis strategis sangat penting bagi perusahaan, dan penting bagi strategi
kompetitifnya. Artikel ini mencoba membahas tujuan sistem informasi untuk menciptakan
keunggulan kompetitif.

1
Pendahuluan
Peran sistem informasi dalam suatu organisasi sangat diperlukan untuk mendukung
mendukung strategi bersaing bisnis sehingga keuntungan dapat diraih. Pemanfaatan sistem
informasi dalam suatu organisasi dapat optimal apabila direncanakan dengan baik dalam
suatu perencaan srategis. Salah satu stretegi dalam meningkatkan daya saing adalah melalui
pengembangan peran sistem informasi dalam perusahaan. Jika sebelumnya peranan sistem
informasi hanya sebagai proses penunjang saja dalam memperoleh data dengan titik berat
pasa efisiensi biya operasional minimalisasi risiko operasi dari berbagai fungsi perusahaan,
maka pada saat ini peranannya telah berubah menjadi alat stratergik dalam perusahaan untuk
meningkatkan kemampuan bersaingnya.
Secara khusus dapat dinyatakan bahwa penyusunan dan pengembangan perencanaan
strategi informasi merupakan upaya peningkatan peranan fungsi dan nilai sistem informasi
setiap unit kegiatan manajemen dan operasinal perusahaan untuk meningkatkan kemampuan
bersaingnya.
Perencanaan yang sering dilakukan oleh suatu perusahaan, terutama sebelum
mengambil suatu keputusan. Dengan dilakukannya perencanaan maka diharapkan hasil atau
target yang ingin dicapai mempunyai gambaran berdasarkan tolak ukur dari perencanaan
yang telah dilakukan sebelumnya. Untuk melakukan perencanaan, dapat didukung oleh dua
faktor, yaitu computer dan komunikasi terutama dari pihak-pihak yang terkait dalam hal yang
ingin dilakukan. Kedua faktor tersebut dapat menggunakan tegnologi sistem informasi
sebagai penunjangnya.

2
Literatur Teori
Sering dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para pelanggannya,
perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan di atas para pesaingnya. Satu hal yang
tidak selalu terlihat adalah fakta bahwa sebua perusahaan juga akan dapat mencapai
keunggulan kompetitif melalui penggunaan sumber daya virtualnya. Keunggulan kompetitif
mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan pengungkitan di dalam pasar.
Profesor Harvard Michael E. Porter adalah orang yang paling sering dikaitkan dengan
topik keunggulan kompetitif. Porter yakin bahwa sebuah perusahaan meraih keunggulan
kompetitif dengan menciptakan suatu rantai nilai. Margin adalah nilai dari produk dan jasa
perusahaan setelah dikurangi harga pokoknya, seperti yang diterima oleh pelanggan
perusahaan. Perusahaan mencintakan nilai dengan melakukan apa yang disebut oleh porter
sebagai aktifitas nilai. Aktivitas nilai terdiri atas dua jenis yaitu utama dan pendukung.
Keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan dimana
keunggulannya dipergunakan untuk berkompetisi dan bersaing dengan perusahaan lainnya
untuk meningkatkan value (nilai) perusahaan baik dalam hal peningkatan laba maupun citra
perusahaan. Contoh perusahaan-perusahaan telekomunikasi berusaha untuk mendapatkan
konsumen sebanyak-banyaknya dengan cara berkompetisi sesuai dengan keunggulan yang
dimilikinya.
Dalam upaya mencapai keunggulan kompetitif, perusahaan harus menghadapi
tantangan bahkan tekanan-tekanan internal dan eksternal perusahaan. Salah satu
pendekatannya adalah bagaimana mengefektifkan potensi sumberdaya yang ada, bisa melalui
peningkatan kualitas produk dan layanan kepada pelanggan, maupun melalui pemanfaatan
kemajuan teknologi informasi. Strategi bersaing merupakan upaya mencari posisi bersaing
yang menguntungkan dalam suatu industri. Strategi bersaing bertujuan membina posisi yang
menguntungkan dan kuat dalam melawan kekuatan yang menentukan persaingan dalam
industri.
Kompetisi merupakan karakteristik positif dalam bisnis, persaingan alami dan sehat
adalah pendukung majunya suatu pasar. Persaingan ini mendorong upaya untuk mendapatkan
keunggulan kompetitif di pasar, oleh karenanya diperlukan kemampuan kompetitif yang
signifikan pada berbagai bagian dari perusahaan. Hal ini ditujukan untuk menjaga bisnis
terhadap ancaman pendatang baru.

A. Perusahaan & Lingkungannnya


Perusahaan adalah suatu sistem fisik yang dikelola melalui penggunaan sebuah sistem
virtual. Sistem fisik perusahaan merupakan suatu sistem terbuka di mana perusahaan/instansi
berhadapan dengan lingkungannya. Sebuah perusahaan memperoleh sumber daya dari
lingkungannya, mengubah sumber daya tersebut menjadi produk dan jasa, dan
mengembalikan sumber daya yang telah diubah kembali ke lingkungan.

3
1. Model Sistem Umum Perusahaan
Model sistem umum pada perusahaan adalah dimana penyerdahanaan objek, yang
terdiri dari berbagai jenis model yang digunakan oleh perusahaan beserta kegunaan
model itu sendiri yang mempengaruhi juga di perusahaan agar mempermudah
pengertian, komunikasi, dan memperkirakan masa depan. Yang biasa digunakan oleh
perusahaan adalah model sistem informasi fisik dan konseptual. Model ini menampilkan
arsitektur bagi seluruh jenis organisasi dalam bentuk sebuah sistem.
a. Aliran Sumber Daya Fisik
Sumber daya fisik sebuah perusahaan meliputi pegawai, bahan baku, mesin, dan uang.
Pegawai dipekerjakan oleh perusahaan, diubah ke tingkat keahlian yang lebih tinggi
melalui pelatihan dan pengalaman, dan pada akhirnya meninggalkan perusahaan.
Bahan baku memasuki perusahaan dalam bentuk input mentah dan diubah menjadi
barang jadi, yang kemudian dijual kepada para pelanggan perusahaan.
Mesin dibeli, digunakan dan pada akhirnya dijual dalam bentuk penerimaan penjualan
investasi pemegang saham, dan pinjaman lalu diubah menjadi pembayaran kepada
pemasok, pajak kepada pemerintah, dan pengembalian kepada para pemegang saham.
Ketika berada di dalam perusahaan, sumber daya fisik dipergunakan untuk
menghasilkan produk dan jasa yang dijual oleh perusahaan kepada para
pelanggannya.

b. Aliran Sumber Daya Virtual


Sumber daya virtual berupa data, informasi, dan informasi dalam bentuk keputusan.
Aliran dua arah, data dan informasi yang menghubungkan perusahaan dengan
lingkungannya.

c. Mekanisme Pengendalian Perusahaan


Mekanisme pengendalian perusahaan dibuat untuk membantu mempertemukan
kepentingan manajer dan pemilik saham yang berbeda. Tulisan ini bertujuan
menjelaskan efisiensi dan inefisiensi mekanisme pengendalian internal

4
(organizationally based mechanism of corporate control) dan mekanisme
pengendalian eksternal (market-based control mechanism).
Selain itu, tulisan ini juga mengidentifikasi berbagai praktek yang mengakar dalam
manajemen yang dapat digunakan untuk mengkompromikan kedua mekanisme
pengendalian perusahaan tersebut. Sebuah rerangka teoritis dikembangkan untuk
menunjukkan hubungan timbal balik antar keduanya. Sejumlah peluang riset yang
menjangkau didiplin teori dan ekonomi keuangan organisasi juga diidentifikasi.
Unsur-unsur perusahaan yang mengendalikan operasinya sendiri meliputi :
 Standar kinerja yang harus dipenuhi oleh perusahaan jika ingin mencapai
tujuannya secara keseluruhan,
 Manajemen perusahaan, dan
 Suatu pemroses informasi yang mengubah data menjadi informasi.

Pengendalian dicapai dengan menggunakan lingkaran umpan balik (feedback), yang


menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari system ke mekanisme-mekanisme
pengendalian dan dari mekanisme pengendalian kembali ke system. Mekanisme
pengendalian adalah sejenis alat yang menggunakan sinyal-sinyal umpan balik untuk
mengevaluasi kinerja system dan menentukan apakah tindakan perbaikan perlu
dilakukan.
Contoh dari mekanisme pengendalian adalah manajemen perusahaan,yang
menggunakan dimensi Informasi:
 Relevansi, informasi yangharus berkaitan langsung dengan masalah yang di
hadapi.
 Akurasi, semakin tinggi persentasi ketelitian disitu juga nilai yang akan di dapat
semakin baik
 Kelengkapan, informasi yang menyajikan gambaran secara lengkap dari suatu
masalah yang sangat dibutuhkan.

d. Lingkaran Umpan Balik (feedback loop)


Lingkaran umpan balik terdiri atas sumber-sumber daya virtual. Data ini dikumpulkan
dari perusahaan dan dari lingkungan lalu dimasukkan ke dalam pemroses informasi
yang mengubahnya menjadi informasi yang kemudian diberikan kepada para manajer,
yang melakukan pengambilan keputusan yang akan mempengaruhi perubahan-
perubahan yang dibutuhkan pada system fisik. Sebagian sistem terbuka dapat
mengendalikan operasinya sendiri. Pengendalian dicapai dengan menggunakan
lingkaran yang terdapat di dalam sistem. Lingkaran tersebut dinamakan lingkaran
umpan balik, yang menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari sistem ke
mekanisme pengendalian dan sebaliknya. Mekanisme pengendalian adalah sejenis alat
yang menggunakan sinyal umpan balik untuk mengevaluasi kinerja sistem dan
menentukan apakah perlu dilakukan tindakan perbaikan.
 Sistem Lingkaran Terbuka
Adalah suatu sistem tanpa lingkaran umpan balik atau mekanisme pengendalian.
Hanya sedikit perusahaan bisnis yang menggunakan konsep tersebut. Perusahaan-

5
perusahaan tersebut menggunakan sistem terbuka, tetapi umpan balik dan
mekanise pengendaliannya tidak bekerja sebagaimana mestinya. Perusahaan itu
mulai pada suatu jalan dan tidak pernah berganti arah. Jika perusahaan kehilangan
kendali, tidak ada yang dilakukan untuk mengendalikan keseimbangan. Hasilnya
adalah kehancuran sistem (kebangkrutan).
 Sistem Lingkaran Tertutup
Adalah suatu sistem yang memiliki lingkaran umpan balik dan mekanisme
pengendalian. Sistem tersebut dapat mengendalikan output-nya dengan membuat
penyesuaian-penyesuaian pada input-nya.
Manajemen akan dipandu dalam pengambilan keputusannya oleh standar-standar kinerja
perusahaan. Standar kinerja ini juga dapat dipergunakan oleh pemroses informasi untuk
mengetahui apabila perusahaan tidak memberikan kinerja sesuai dengan yang
diharapkan.

2. Perusahaan di dalam lingkungannya


Sebuah perusahaan tercipta atas dasar tujuan untuk memberikan produk dan jasa yang
memenuhi kebutuhan lingkungannya. Sama pentingnya, sebuah perusahaan tidak akan
dapat berfungsi tanpa sumber daya yang diberikan oleh lingkungannya.
Lingkungan dapat bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya.Ada delapan
unsur utama yang terdapat di dalam lingkungan seluruh perusahaan.Unsur- unsur
lingkungan ini adalah organisasi dan individu yang berada di luar perusahaan dan
memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung atas perusahaan.Kedelapan unsur
ini terdapat di dalam suatu system yang lebih besar yang disebut masyarakat (society).
Ada delapan elemen atau unsur lingkungan perusahaan yakni :
a. Pemasuk (supplier), atau yang disebut juga vendor, memasok bahan baku, mesin, jasa,
oirang, dan informasi yang digunakan perusahaan untuk menghasilkan produk dan
jasanya. Produk dan jasa ini lalu dipasarkan kepada pelanggan (customer) perusahaan.
b. Pelanggan (customer) adalah orang-orang yang kegiatannya membeli dan
menggunakan suatu produk, baik barang maupun jasa, secara terus menerus.
Pelanggan atau pemakai suatu produk adalah orang-orang yang berhubungan secara
langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan-perusahaan bisnis.
c. Serikat pekerja (labor union) adalah organisasi dari para pekerja terampil maupun
tidak terampil dari berbagai jenis bidang usaha dan industri.
d. Komunitas keuangan (financial community) terdiri atas industri-industri seperti bank
dan institusi pemberi pin jaman lainnya yang mempengaruhi sumber daya keuangan
yang tersedia bagi perusahaan.
e. Pemegang saham dan pemilik (stockholders dan owners) adalah orang-orang yang
menginvestasikan uang kedalam perusahaan mereka adalah pemilik perusahaan yang
sebenernya.

6
f. Pesaing (competitor) mencakup semua organisasi yang bersaing dengan perusahaan
didalam pasar.
g. Pemerintah (government), baik itu ditingkat nasional, provinsi, maupun lokal, akan
memberikan pembatasan dalam bentuk pembelian, informasi, dan dana.
h. Komunitas global (global community) adalah wilayah geografis dimana perusahaan
menjalankan operasinya.

3. Aliran Sumber Daya Lingkungan


Perusahaan terhubung dengan unsur-unsur lingkungannya melalui aliran sumber daya
lingkungan (environmental resource flows).Beberapa sumber daya mengalir lebih sering
daripada sumber daya lainnya. Aliran-aliran yang umum terjadi meliputi aliran
informassi dari pelanggan, aliran bahan baku kepada pelanggan, aliran uang kepada
pemegang saham, dan aliran bahan baku dari pemasok. Aliran yang lebih jarang terjadi
meliputi aliran uang dari pemerintah (seperti untuk penelitian), aliran bahan baku kepada
pemasok (pengembalian barang dagangan), dan aliran pegawai kepada pesaing
(karyawan yang “dibajak” oleh perusahaan lain).
Tidak semua aliran sumber daya terjadi diantara perusahaan dan seluruh unsur
lingkungannya. Satu-satunya sumber daya yang menghubungkan perusahaan dengan
seluruh unsur adalah informasi, dan perusahaan berusaha untuk menjadikan hubungan
informasi dengan pesaing sebagai suatu aliran satu arah.

B. Mengelola Sumber Daya Fisik


Rantai pasokan adalah jalur yang memfasilitasi aliran sumber daya fisik dari pemasok kepada
perusahaan dan selanjutnya kepada pelanggan. Aliran sumber daya melalui rantai pasokan
harus dikelola untuk memastikan bahwa aliran tersebut terjadi dengan cara yang tepat waktu
dan efisien; proses ini disebut sebagai manajemen rantai pasokan (supply chain management)
dan terdiri atas aktivitas-akitivitas berikut ini:
• Meramalkan permintaan pelanggan
• Membuat jadwal produksi
• Menyiapkan jaringan transportasi
• Memesan persediaan pengganti dari para pemasok
• Menerima persediaan dari pemasok
• Mengelola persediaan (bahan mentah, barang dalam proses, dan barang jadi)
• Melakukan produksi
• Melakukan transportasi sumber daya kepada pelanggan
• Melacak aliran sumber daya dari pemasok, di dalam perusahaan, dan kepada pelanggan
Sistem informasi perusahaan dapat digunakan dalam melaksanakan tiap-tiap aktivitas di atas.

7
1. Sistem Elektronik
Seiring dengan mengalirnya sumber daya melalui rantai pasokan maka dapat dilacak
secara elektronis, setiap tindakan akan dicatat dalam terminal computer yang terdapat di
lokasi pemasok, di dalam area penerimaan perusahaan, di dalam area persediaan dan
produksi perusahaan, di dalam area pengiriman perusahaan, di dalam kendaraan yang
digunakan oleh transporter, dan di lokasi pelanggan. Data dimasukkan ke dalam terminal
melalui input keyboard, pemindaian kode batang, atau ID frekuensi radio. Seiring dengan
terkumpulnya data, system indormasi perusahaan akan diperbarui untuk menggambarkan
lokasi terakhir dari sumber daya yang dilacak. Kemampuan untuk melacak aliran sumber
daya seiring dengan terjadinya, akan memberikan kontribusi pada manajemen rantai
pasokan.

2. Manajemen Rantai Pasokan dan Sistem Perencanaan Sumber Daya Usaha


Manajemen rantai pasokan hanya salah satu aspek dari system perencanaan sumber
daya perusahaan (enterprise resource planning-ERP), namun memainkan peranan yang
sangat penting dalam operasi. Penggunaan system ERP yang sama (SAP, Oracle, atau
produk lainnya) oleh para anggota di dalam rantai pasokan akan membantu memfasilitasi
aliran informasi rantai pasokan. Akan tetapi biaya suatu system ERP dapat menjadi
sangat tinggi, dan mungkin tidak semua anggota di dalam rantai pasokan ingin membeli
peranti lunak ERP.
Ketika salah satu anggota dari suatu rantai passokan memiliki kekuasaan yang jauh
lebih besar di atas anggota yang lain, maka ia dapat memberikan tekanan pada anggota
yang lain untuk menggunkana peranti lunak ERP yang sama. Dalam hal ini perpindahan
data dari satu anggota ke anggota yang lain akan terfasilitasi dan semua anggota akan
dapat meraih keuntungan, tetapi anggota terkuat dari rantai pasokanlah yang biasanya
akan menerima keuntungan terbesar.

C. Keunggulan Kompetitif
Keunggulan Kompetitif adalah hasil (output) dari proses yang sistematik dan sah (legal)
untuk mendapatkan dan menganalisa informasi mengenai pesaing bisnis yang telah ada dan
potensial. Outputnya mungkin terdiri atas rencana/ pemikiran yang saat ini dilakukan
pesaing, fokus mereka, kegiatan atau program yang sedang dijalankan.
Seiring dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para pelanggannya,
perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan keunggulan di atas para pesaingnya
dengan cara memberikan produk dan jasa pada harga yang lebih rendah, memberikan produk
dan jasa dengan kualitass yang lebih tinggi, dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan khusus dari
segmen-segmen pasar tertentu.
Selain itu perusahaan juga akan mencapai keunggulan kompetitif melalui penggunaan
sumber daya virtualnya. Di dalam bidang system informasi, keunggulan kompetitif

8
(competitive advantage) mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan
pengungkitan (leverage) di dalam pasar.

1. Rantai Nilai Porter


Perusahaan menciptakan nilai dengan melakukan apa yang disebut Porter sebagai
aktivitas nilai (value activity). Aktivitas nilai terdiri atas dua jenis yaitu aktivitas nilai
utama (primer activities) yang meliputi logistik input yang mendapatkan bahan baku dan
persediaan dari pemasok, operasi perusahaan yang mengubah bahan baku menjadi
barang jadi, logistik output yang memindahkan barang kepada pelanggan, operasi
pemasaran dan penjualan yang mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan mendapatkan
pesanan dan aktivitas-aktivitas jasa yang menjaga hubungan pelanggan yang baik setelah
penjualan. Aktivitas ini mengelola aliran sumber daya fisik si sepanjang perusahaan.
Aktivitas nilai pendukung (support value activities) mencakup infrastruktur
perusahaan (bentuk organisasi secara umum akan mempengaruhi seluruh aktivitas utama,
selain itu tiga aktivitas akan mempengaruhi aktivitas utama secara terpisah maupun
dalam bentuk terkombinasi) yaitu manajemen sumber daya manusia, pengembangan
teknologi, dan pengadaan (atau pembelian). Masing-masing
aktivitas nilai, baik utama maupun pendukung akan mengandung tiga unsur penting,
yaitu input yang dibeli, sumber daya manusia, dan teknologi. Setiap aktivitas juga akan
menggunakan dan menciptakan informasi.
Memperluas ruang lingkup rantai nilai. Manajemen harus waspada terhadap tambahan
keunggulan yang dapat dicapai dengan mengaitkan rantai nilai perusahaan ke rantai nilai
organisasi lain; kaitan seperti ini dapat menghasilka suatu sistem interorganisasional
(interorganizational system-IOS). Perusahaan- perusahaan yang berpartisipasi disebut
sebagai sekutu bisnis (business partner), mereka bekerja bersama sebagai suatu unit
tunggal yang terkoordinasi, sehingga menimbulkan suatu sinergi yang tidak dapat
dicapai jika masing-masing bekerja sendirian.

2. Dimensi-dimensi Keunggulan Kompetitif


Keunggulan dapat direalisasikan dalam hal mendapatkan keunggulan strategis, taktis,
maupun operasional. Pada tingkat manajerial yang tertinggi adalah tingkat perencanaan
strategis, sistem informasi dapat digunakan untuk megubah arah sebuah perusahaan
dapat mendapatkan keunggulan strategisnya. Pada tingkat kendali manajemen
(menengah), manajer dapat memberikan spesifikasi mengenai bagaimana rencana
strategis akan diimplementasikan, ehingga menciptakan suatu keunggulan taktis. Pada
tingkat kendali operasional (lebih rendah), manajer dapat menggunakan teknologi
informasi dalam berbagai pengumpulan data dan penciptaan informasi yang akan
memastikan efisiensi operasi, sehingga mencapai keunggulan operasional.

a. Keunggulan Strategis (Strategic advantage)

9
Keunggulan strategis (strategic advantage) adalah keunggulan yang memiliki dampak
fundamental dalam membentuk operasi perusahaan. Sistem informasi dapat
digunakaan untuk mencapai keunggulan stratergis. Manajer pada tingkat perencanaan
strategis dapat meraih keunggulan strategis dengan mempergunakan sistem informasi
untuk membedakan perusahaannya dan para pesaing. Tingkat strategis akan
menentukan arah dan tujuan perusahaan, namun tetap masih terdapat kebutuhan akan
suatu rencana yang dapat mencapai suatu strategis yang menyadari arti penting dari
keamanan.
Keunggulan strategis (strategic advantage) adalah keunggulan yang memiliki dampak
fundamental dalam bentuk operasi perusahaan. Sistem informasi dapat digunakan
untuk menciptakan suatu keunggulan strategis. Sebagai contoh, sebuah perusaahn
dapat memutuskan untuk mengubah seluruh datanya menjadi basis data dengan alat
penghubung standar (seperti alat penghubung browser web) untuk memungkinan
berbagi dengan rekan-rekan bisnis dan pelanggannya.
Basis data yang terstandardisasi dan dapat diakses melalui browser Web
mencerminkan pergeseran posisi perusahaan secara strategis. Strategi ini
menyebabkan operasi perusahaan akan dipengaruhi oleh beberapa cara secara
fundamental, yaitu:
 Akses yang ada saat ini bisa jadi dilakukan melalui piranti lunak komputer buatan
perusahaan sendiri, sehingga perubahan tersebut akan menyebabkan perusahaan
harus mempertimbangkan untuk membeli piranti lunak pelaporan standar dari
vendor luar atau mempekerjakan perusahaan luar untuk merancang dan
mengembangkan suatu sistem pelaporan baru. Mobilitas akses laporan juga akan
ikut terpengaruh, karena para pengguna tidak lagi membutuhkan akses laporan,
karena para pengguna tidak membutuhkan akses langsung ke sumber daya
komputer perusahaan. Setiap sambungan ke internet akan memungkinkan
pengguna menggunakan sebuah browser Web untuk mengakses laporan dari
hampir seluruh tempat di manapun di dunia ini.
 Para pemasok dan pelanggan potensial di manapun di seluruh dunia akan memiliki
potensi akses atas tingkat persediaan bahan baku dan barang jadi perusahaan,
sehingga akan mempercepat transaksi pembelian dan penjualan perusahaan.
 Keamanan juga tidak dapat diabaikan dalam contoh terjadinya perubahan sistem
informasi secara strategis ini. Dengan semakin besarnya keuntungan yang terkait
dengan akses Web kepada informasi perusahaan maka tingkat bahayanya pun akan
semakin besar pula. Tingkat strategis akan menentukan arah dan tujuan
perusahaan, namun tetap masih terdapat kebutuhan akan suatu rencana yang dapat
mencapai suatu strategi yang menyadari arti penting dari keamanan.

b. Keunggulan Taktis (Tactical advantage)


Sebuah perusahaan mendapatkan keunggulan taktis (tactical advantage) ketika
perusahaan tersebut mengimplementasikan strategi dengan cara yang lebih baik dari
para pesaingnya. Manajer tingkat pengendalian manajemen (tingkat menengah) dapat

10
meraih keunggulan taktis dengan mengarahkan perancangan sistem informasi yang
memiliki alat penghubung umum, seperti browser Web untuk mengakses internet,
yang memungkinkan pelanggan memiliki akses langsung atas informasi.
Keputusan keunggulan strategis adalah menjadikan sistem informasi perusahaan
tersedia bagi para pelanggan untuk meningkatkan layanan pelanggan. Perusahaan
mengembangkan suatu sistem informasi taktis yang tidak hanya akan meningkatkan
kepuasan pelanggan, namun juga akan meingkatkan profitabilitas.
Sebagai contoh, layanan pelanggan dapat ditingkatkan dengan menawarkan kepada
pelanggan akses langsung ke informasi. Semua perusahaan ingin memuaskan
pelanggan, karena kepuasan pelanggan akan menghasilkan pengulangan pembelian.
Perusahaan mendapatkan keunggulan taktis dalam beberapa hal, yaitu:
 Pelanggan melihat potongan harga sebagai alasan untuk terus membeli produk dari
perusahaan. Potongan itu sendiri merupakan insentif bagi pelanggan, namun juga
dapat memberikan keuntungan ekonomis bagi perusahaan.
 Sistem informasi dapat menyarankan produk mana yang mungkin ingin dibeli oleh
pelanggan. Perusahaan tidak hanya akan mendorong kesetiaan pelanggan, namun
juga dapat meningkatkan keuntungan dari penjualan.

c. Keunggulan Operasional (Operational advantage)


Keunggulan operasional (operational advantage) adalah suatu keunggulan yang
berhubungan dengan transaksi dan proses sehari-hari. Disinilah sistem informasi akan
berinteraksi secara langsung dengan proses. Manajer pada tingkat pengendalian
operasional (tingkat paling rendah) dapat meraih keunggulan opersional dengan
mengembangkan sistem informasi yang menawarkan produk-produk komplementer
ketika pelanggan mengakses
pesanan mereka sebagai salah satu cara untuk secara bersamaan meningkatkan
penjualan dan mendukung kepuasan pelanggan.
Suatu situs Web yang “mengingat” pelanggan dan kegemaran mereka dari transaksi-
transaksi masa lalu akan mencerminkan suatu keunggulan operasional. Browser sering
memiliki cookies, file-file kecil berisi informasi yang terdapat di dalam komputer
pengguna, yang dapat menyimpan nomor akun, kata sandi, dan informasi lain yang
berhubungan dengan transaksi pengguna. Ini merupakan kemudahan yang berharga
bagi pelanggan, bahwa para pelanggan yang menggunakan Web untuk menempatkan
pembelian mereka akan menghemat beban perusahaan membayar seorang juru tulis
untuk memasukkan data, tetapi ini hanyalah keuntungan yang bersifat minor saja.
Data yang dimasukkan oleh pengguna kemungkinan besar akan lebih akurat. Karena
data tidak dikomunikasikan secara lisan kepada orang lain, maka tidak akan terjadi
kesalahpahaman di dalam komunikasi. Ketika informasi (nama, alamat, dan
seterusnya) dapat diambil dari catatan sebelumnya, data tersebut bahkan akan
memiliki atas data yang dimasukkan oleh pengguna. Jika data tidak akurat, pengguna

11
tidak akan menyalahkan perusahaan. Karena berbagai alasan operasional, akses Web
ke sistem informasi perusahaan akan dapat meningkatkan hubungan dengan
pelanggan.
Ketika tiga tingkatan diatas bekerja untuk mencapai tujuan yang sama, maka
perusahaan akan dapat meraih potensi keuntungan yang paling besar. Sistem
informasi yang terpegaruh oleh ketiga tingkat ini akan memiliki kemungkinan terbaik
untuk meningkatkan kinerja sebuah perusahaan secara substansial.

D. Tantangan Dari Pesaing-pesaing Global


Perusahaan multinational (multinational corporation-MNC) adalah sebuah perusahaan
yang beroperasi lintas produk, pasar, negara, dan budaya dan terdiri dari perusahaan induk
dan sekelompok anak perusahaan yang tersebar secara geografis, dan masing-masing dapat
memiliki sasaran, kebijakan, dan prosedur masing-masing
1. Kebutuhan khusus untuk pemrosesan informasi di perusahaan multinasional merupakan
hal yang sangat penting dilakukan karena kebanyakan eksekutif MNC sadar bahwa
mereka akan dapat mengatasi pengaruh lingkungan dengan memanfaatkan teknologi
informasi yang ada.
2. Kebutuhan khusus untuk koordinasi di perusahaan multinasional adalah kunci dalam
mencapai keunggulan kompetitif di pasar global.
3. Keuntungan koordinasi meliputi:
• Fleksibilitas dalam merespons pesaing di berbagai Negara dan pasar
• Kemampuan untuk merespons perubahan yang terjadi di berbagai Negara yang terdapat
anak perusahaan
• Kemampuan untuk menyamai pasar kebutuhan pasar di seluruh dunia
• Kemampuan untuk berbagi pengetahuan antar unit di berbagai Negara
• Dapat mengurangi biaya operasi secara keseluruhan
• Peningkatan efesiensi dan efektivitas dalam memenuhi kebutuhan pelanggan
• Kemampuan untuk meraih dan mempertahankan keragaman produk perusahaan

E. Tantangan dalam Mengembangkan Sistem Informasi Global


Istilah system informasi global (global information system - GIS) diberikan untuk suatu
sistem informasi yang terdiri atas beberapa jaringan yang melintasi batas negara. Berikut
beberapa kendala yang harus diatasi oleh pengambang GIS.
1. Kendala-kendala Politis
Pemerintah nasional di suatu negara di tempat anak perusahaan berada dapat
menerapkan beragam pembatasan yang menjadikan perusahaan induk mengalami

12
kesulitan untuk memasukkan anak perusahaan tersebut ke dalam jaringan. Pembatasan
yang umum adalah akses yang terbatas ke komunikasi berkecepatan tinggi. Karena
infrastruktur telepon biasanya dimiliki dan dioperasikan oleh pemerintah dan bukannya
perusahaan swasta, hal ini dapat menjadi suatu rintangan yang cukup berat.
Misalnya pembatasan umum yang diberikan oleh pemerintah setempat di mana induk
perusahaan mengalami kesulitan untuk memasukkan anak perusahaan yang berada di
negara tersebut ke dalam jaringan.
2. Rintangan Budaya dan Komunikasi
Interaksi dengan teknologi dapat sangat bervariasi di beberapa budaya. Antarmuka
(interface) GIS harus tetap konsisten meskipun menggunakan bahasa yang berbeda-beda.
Sebagai akibatnya, kebanyakan antarmuka GIS mengandalkan grafik dan icon untuk
berinteraksi dengan pengguna dan tidak terlalu bergantung pada perintah yang diketikkan
ke dalam bidang-bidangnya.
Selain itu, masalah rancangan GIS juga dapat diselesaikan dengan menawarkan
beragam format yang memiliki fungsionalitas yang sama. Jika sebuah perusahaan
memutuskan untuk membuat GIS, ia harus bersedia untuk mengadaptasi berbagai
kebutuhan populasi global ke dalam sistemnya.
Rintangan budaya juga dapat memengaruhi rancangan suatu GIS. Di dalam beberapa
masyarakat tertentu, penggunaan teknologi dianggap sebagai suatu pekerjaan yang tidak
membutuhkan keahlian, sedangkan di masyarakat lainnya dipandang sebagai suatu
pertanda tingkat sosial.
Dalam menggunakan komunkasi GIS juga harus tetap konsisten dalam menggunakan
bahasa meskipun biasanya menggunakan bahasa yang berbeda- beda. Pembatasan yang
sering dilakukan oleh pemerintah setempat:
• Pembatasan pembelian dan impor peranti keras
• Pembatasan pemprosesan data
• Pembatasan komunikasi data

3. Pembatasan Pembelian dan Impor Piranti Keras


Pemerintah nasional mencoba untuk melindungi pabrikan lokal dan merangsang
investasi asing pada produksi lokal dengan menentukan bahwa hanya peralatan yang
diproduksi atau dirakit di negara itu yang dapat dipergunakan. Ketentuan seperti ini
dapat mempengaruhi pengoperasian berbagai sistem piranti keras dan lunak yang
berbeda.
4. Pembatasan Pemrosesan Data
Kebijakan nasional dapat mengatur bahwa data harus diproses di dalam negeri, bukan
dikirimkan ke luar negeri dan diproses di tempat lain.
5. Pembatasan Komunikasi Data
Pembatasan komunikasi data yang paling banyak dipublikasikan adalah pembatasan
yang dikenakan pada aliran data antarnegara. Aliran data antarnegara (Transborder Data
Flow-TDF), adalah pergerakan data yang dapat dibaca oleh mesin melintasi batas negara.

13
6. Masalah-masalah Teknologi
MNC sering kali didera dengan masalah yang berhubungan dengan tingkat teknologi
yang terdapat di negara-negara anak perusahaannya. Di beberapa negara, sumber listrik
yang dapat diandalkan mungkin tidak tersedia, sehingga mengakibatkan seringnya terjadi
gangguan listrik. Sirkuit telekomunikasi sering kali hanya dapat mengirimkan data
dengan kecepatan yang rendah, dan kualitas
transmisinya juga buruk. Piranti lunak juga bisa menjadi masalah. Karena banyak
negara tidak memperhatikan hak cipta atas piranti lunak dan membiarkan pasar
tersembunyi (black market), beberapa vendor peranti lunak menolak untuk berbisnis di
beberapa negara tertentu.
Berikut adalah masalah-masalah teknologi yang sering terjadi:
 Sumber listrik yang diandalkan mungkin kurang memadai.
 Sirkuit telekomunkasi sering kali mengirimkan data dengan kecepatan rendah dan
kualitas transmisinya juga terkadang buruk.
 Sebagian negara kurang memperhatikan hak cipta atas peranti lunak dan menutup
mata pada peranti lunak bajakan.
7. Kurangnya Dukungan dari Manajemen Anak Perusahaan
Manajemen kantor anak perusahaan sering kali ikut menjadi masalah. Beberapa
merasa yakin bahwa mereka dapat menjalankan anak perusahaannya tanpa harus
mendapat bantuan, dan mereka memandang peraturan yang ditetapkan oleh kantor pusat
sebagai suatu hal yang tidak perlu. Beberapa manajer anak perusahaan mendapat imbalan
berdasarkan profitabilitas, dan mereka akan berusaha untuk menghambat solusi korporat
yang mereka anggap akan dapat mengurangi pendapatan mereka. Manajemen kantor di
luar negeri juga dapat melihat GIS sebagai salah satu jenis pengawasan dari “Big
Brother”. Para manajer tingkat menengah mungkin merasa takut dilewati oleh rantai
informasi baru yang menghimpun data operasional kepada perusahaan induk.
Dengan segala kemungkinan masalah di atas, adalah mukjizat kecil jika MNC
mencoba untuk mengembangkan GIS. Meskipun menghilangkan seluruh masalah di atas
adalah suatu hal yang mustahil untuk dilakukan, pengaruh MNC dapat diminimalkan
dengan mengikuti strategi yang terencana dengan baik yang dituangkan ke dalam
rencana strategis sumber daya informasi.

F. Manajemen Pengetahuan
Manajemen, ialah suatu cara untuk merencanakan, mengumpulkan dan mengorganisir,
memimpin dan mengendalikan sumber daya untuk suatu tujuan. Sedangkan pengetahuan
adalah data dan informasi yang digabung dengan kemampuan, intuisi, pengalaman, gagasan,
motivasi dari sumber yang kompeten. Sumber pengetahuan bisa berupa banyak bentuk,
contoh, koran, majalah, email, e- artikel, mailing list, e-book, kartu nama, iklan, dan manusia.

14
Jadi Manajemen pengetahuan merupakan proses / kegiatan merencanakan,
mengumpulkan dan mengorganisir, memimpin dan mengendalikan data dan informasi yang
telah digabung dengan berbagai bentuk pemikiran dan analisa dari macam-macam sumber
yang kompeten.
Manajemen pengetahuan juga merupakan suatu disiplin ilmu yang digunakan untuk
meningkatkan performa seseorang atau organisasi, dengan cara mengatur dan menyediakan
sumber ilmu yang ada saat ini dan yang akan datang. Jadi manajemen pengetahuan bukanlah
suatu fenomena baru, tetapi merupakan suatu cara yang menerapkan integrasi antara
teknologi dengan sumber pengetahuan yang kompeten.
Ketika manajer memutuskan untuk menggunakan informasi untuk mencapai keunggulan
kompetitif, mereka harus mengelola sumber daya ini agar dapat meraih hasil yang dinginkan.
Informasi, sama seperti sumber daya lainnya, memerlukan manajemen. Para manajer
memastikan bahwa data mentah yang dikumpulkan telah seluruhnya terkumpul dan kemudian
diproses menjadi informasi yang bermanfaat. Manajer kemudian memastikan bahwa
individu-individu yang tepat akan menerima informasi dalam bentuk yang tepat dan pada
waktu yang tepat sehingga ia dapat dipergunakan. Terakhir, manajer akan menyingkirkan
informasi yang sudah usang dan menggantinya dengan informasi terbaru dan akurat. Semua
aktivitas ini mengakuisisi data, memproses data menjadi informasi, menggunakan dan
mengomunikasikan informasi dengan cara yang paling efektif, dan menyingkirkan informasi
pada waktu yang tepat disebut manajemen pengetahuan (knowledge management).
a. Dimensi Informasi
Ketika pengembang sistem (pengguna maupun spesialis informasi) mendefinisikan
output yang diberikan oleh prosesor informasi, mereka akan mempertimbangkan empat
dimensi dasar informasi. Keempat dimensi yang diinginkan akan dapat menambah nilai
dari informasi tersebut, yaitu:
 Relevansi
Informasi memiliki relevansi jika informasi tersebut berhubungan dengan masalah
yang sedang dihadapi. Pengguna seharusnya dapat memilih data yang diperlukan
tanpa harus melewati dahulu sejumlah fakta-fakta yang tidak berhubungan. Data yang
relevan dengan pengambilan keputusan yang akan diambil saja yang akan disebut
sebagai “informasi”.
 Akurasi
Idealnya, seluruh informasi seharusnya akurat. Akan tetapi, fitur-fitur yang
memberikan kontribusi kepada tingkat akurasi sistem akan menambah biaya dari
sistem informasi tersebut. Karena hal ini, para pengguna sering kali terpaksa harus
menerima tingkat akurasi yang kurang dari 100%. Aplikasi- aplikasi yang melibatkan
uang, seperti penggajian, penagihan, dan piutang, berusaha untuk mencapai tingkat
akurasi 100%. Aplikasi-aplikasi lainnya, seperti peramalan ekonomi jangka panjang
dan laporan-laporan statistik, sering kali masih tetap bermanfaat meskipun data yang
dipergunakan kurang dari 100% akurat.
 Ketetapan waktu

15
Informasi hendaknya tersedia untuk pengambilan keputusan sebelum situasi yang
genting berkembang atau hilangnya peluang yang ada. Para pengguna hendaknya
dapat memperoleh informasi yang menguraikan apa yang sedang terjadi saat ini,
selain dari apa yang telah terjadi di masa lalu. Informasi yang tiba setelah suatu
keputusan diambil tidak akan memiliki nilai yang bermanfaat.
 Kelengkapan
Para pengguna hendaknya dapat memperoleh informasi yang menyajikan suatu
gambaran lengkap atas suatu masalah tertentu atau solusinya. Namun, sistem
hendaknya juga tidak menenggelamkan pengguna dalam lautan informasi. Istilah
kelebihan muatan informasi (information overload) menunjukkan bahwa memiliki
informasi yang terlalu banyak juga dapat memberikan kerugian. Pengguna hendaknya
dapat menentukan jumlah rincian yang dibutuhkan. Informasi dikatakan lengkap jika
memiliki jumlah agregasi yang tepat dan mendukung semua area di mana keputusan
akan diambil. Biasanya yang terbaik adalah membiarkan pengguna menentukan
sendiri dimensi informasi yang dibutuhkannya. Jika dibutuhkan, spesialis informasi
dapat membantu pengguna melakukan pendekatan atas pekerjaan ini dengan cara-cara
yang logis.
b. Sistem Manajemen Pengetahuan yang Berubah-ubah
Manajemen pengetahuan pada awalnya berfokus pada sistem pemrosesan transaksi
yang akan memproses pesanan pelanggan, membuat catatan persediaan, menghitung
jumlah gaji, dan tugas-tugas lain yang serupa. Karenanya, sistem
informasi dianggap memiliki “tingkat rendah” karena berhubungan dengan pekerjaan-
pekerjaan yang diberikan kepada organisasi di “tingkat rendah.” Kini, organisasi
mengakui bahwa sistem informasi mengumpulkan pengetahuan yang terdapat di dalam
suatu organisasi, dan organisasi harus mengelola pengetahuan tersebut.
c. Sistem Informasi
Sistem informasi awal serta piranti lunak dan keras yang tidak sesuai atau hanya
sesuai secara parsial dengan teknologi informasi terkini disebut sebagai legacy systems.
Meskipun data yang dikumpulkan oleh legacy systems terutama memproduksi informasi
historis, informasi tersebut masih dianggap berharga. Kebanyakan data legacy dapat
diubah dan dipergunakan oleh teknologi-teknologi baru. Teks dan angka yang sering kali
membuat file-file legacy dapat diimpor ke dalam basis data modern.
Pengambilan data mungkin memerlukan nilai-nilai data lama yang diperbarui menjadi
nilai-nilai baru. Sebagai contoh, nomor-nomor produk yang sudah tidak terpakai dapat
diganti dengan nomor-nomor yang berlaku saat ini. Langkah-langkah lainnya mungkin
perlu untuk dilakukan untuk menggabungkan data teks dan numerik ke dalam basis data
sekarang.
Perusahaan memutuskan sendiri mengenai jumlah data legacy yang akan diambil
berdasarkan perkiraan mereka atas tambahan keuntungan yang dapat direalisasikan dari
data legacy. Satu masalah dalam mengubah data legacy adalah bahwa data seperti ini
bisa jadi tidak tersedia dalam format digital. Beberapa data legacy dapat hanya tersedia
dalam bentuk cetakan kertas.

16
G. Perencanaan Strategis untuk Sumber Daya Informasi

1. Chief Information Officer dan Chief Technology Officer


Chief Information Officer (CIO) dan Chief Technology Officer (CTO) adalah manajer
dengan tingkatan tertinggi dilayanan informasi. Orang ini akan menyumbangkan
keahlianya dalam memecahkan masalah yang tidak hanya berhubungan dengan layanan
informasi saja, melainkan juga area-area operasi perusahaan lainnya.
CIO dan CTO dapat memosisikan layanan informasi sebagai salah satu unsure vital
dalam struktur organisasi perusahaan dengan melaksanakan saran-saran sebagai berikut:
• Meluangkan waktu dalam bisnis dan pelatihan bisnis. Pelajari pula bisnisnya, bukan
hanya teknolognya saja.
• Secara aktif mencari kemitraan dengan unit-unit bisnis dan manajemen lini.
• Fokus pada perbaikan proses bisnis.
• Menjelaskan biaya-biaya IS dalam istilah bisnis.
• Membangun kredibilitas dengan memberikan jasa IS yang dapat diandalkan.
• Terbuka untuk ide-ide yang berasal dari luar bidang IS

2. Perencanaan Strategis bagi Perusahaan


Ketika sebuah perusahaan mengorganisasikan para eksekutifnya ke dalam suatu
komite eksekutif, kelompok ini biasanya akan bertanggung jawab atas perencanaan
strategis bagi keseluruhan perusahaan. Pada tingkat paling minimum, komite eksekutif
terdiri atas presiden atau wakil presiden bidang-bidang bisnis perusahaan. Komite ini
akan menentukan rencana bisnis strategis organisasi.
Setelah rencana dibuat, komite eksekutif akan memonitor pelaksanaan sepanjang
tahun dan jika dibutuhkan mengambil tindakan yang sesuai. Dalam beberapa kasus,
rencana dapat dimodifikasi untuk mencerminkan perubahan situasi. Komite juga dapat
mengambil inisiatif pengambilan keputusan yang ditujukan untuk memastikan bahwa
seluruh sasaran (goals) perusahaan akan tercapai.

3. Rencana Strategis untuk Area Bisnis


Ketika para eksekutif sebuah perusahaan sepenuhnya memiliki komitmen pada
perencanaan strategis, mereka melihat adanya kebutuhan bagi masing-masing area bisnis
untuk mengembangkan rencana strategisnya sendiri. Rencana area bisnis akan merinci
bagaimana area-area tersebut akan mendukung usaha ketika berusaha mencapai sasaran
strategisnya.
Salah satu pendekatan pada perencanaan strategis area bisnis adalah agar setiap area
membuat rencananya sendiri secara terpisah dari area-area yang lain. Akan tetapi,

17
pendekatan seperti ini tidak dapat memastikan bahwa area-area akan dapat bekerja sama
dengan baik.
Selama beberapa tahun terakhir, unit IS mungkin telah mendedikasikan sebagai besar
perhatian mereka pada perencanaan strategi dari kebanyakan area bisnis yang lain. Istilah
yang digunakan untuk menggambarkan aktivitas ini adalah
perencanaan strategis untuk sumber daya informasi (Strategic Planning For
information Resource-SPIR).
Pendekatan perencanaan strategi untuk sumber daya informasi (Strategic Planning For
Information Resource-SPIR) adalah pengembangan rencana strategis secara paralel bagi
layanan informasi dan perusahaan sehingga rencana perusahaan akan mencerminkan
dukungan yang akan diberikan oleh layanan informasi. Rencana IS akan mencerminkan
permintaan dukungan sistem di masa mendatang dan sumber daya informasi yang akan
dibutuhkan. Kunci SPIR adalah mengembangkan rencana strategis bagi perusahaan dan
bagi sumber daya informasi pada waktu yang bersamaan.
4. Pendekatan SPIR Perencanaan Strategis untuk Sumber Daya Informasi Pendekatan
SPIR Perencanaan Strategis untuk Sumber Daya Informasi adalah pengembangan
rencana strategis secara paralel bagi layanan informasi dan perusahaan sehingga rencana
perusahaan akan mencerminkan dukungan yang akan diberikan oleh layanan informasi.
Rencana IS akan mencerminkan permintaan dukungan sistem di masa mendatang.
Rencana strategis sumber daya informasi (Strategic Plan for Information Resources-
SPIR) telah dikembangkan untuk mendukung Rencana Strategis Bisnis dengan
menggabungkan dan menerapkan sumber daya informasi yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan-tujuan strategis. SPIR disusun dalam empat bagian, yaitu:
• Pernyataan Misi Teknologi Informasi
Misi teknologi informasi adalah untuk memberikan layanan informasi dengan kualitas
terbaik di dalam suatu lingkungan pendukung yang akan mempromosikan kreativitas,
perkembangan pribadi, interaksi, keberagaman, dan pengembangan profesional
sehingga perusahaan dapat memanfaatkan teknologi guna membantu mencapai
tujuan-tujuan korporat.
• Sasaran Teknologi Informasi
Misi teknologi informasi akan dapat tercapai dengan menncapai sasaran- sasaran
berikut ini:
a) Membangun suatu keunggulan kompetitif dalam penggunaan teknologi informasi
b) Mengembangkan sistem informasi yang memenuhi kebutuhan karyawan di seluruh
tingkat organisasi dan juga para mitra lingkungan bisnis
c) Tetap mengikuti perkembangan teknologi informasi sehingga dapat memenuhi
kebutuhan para pelanggan
d) Mempertahankan stabilitas operasional dan keandalan bagi seluruh sumber daya
informasi yang ada, orang, data, fasilitas, peranti keras, dan piranti lunak
e) Menjaga kesinambungan program pendidikan dan pelatihan yang dirancang untuk
meraih penggunaan seluruh sumber daya informasi secara efisien dan efektif

18
5. Kandungan Inti Rencana Strategis Sumber Daya Informasi
Organisasi yang berbeda akan menciptakan rencana-rencana strategis sumber daya
informasi yangn berbeda pula, namun seharusnya terdapat dua topik inti yang hendaknya
terdapat di setiap rencana:
 Sasaran yang akan dicapai oleh setiap kategori system sepanjang periode waktu yang
dicakup oleh rencana.
 Sumber daya informasi yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran tersebut.

H. Implementasi Konsep pada KAP PKF Paul Hadiwinata


Persaingan merupakan kunci penentu keberhasilan sebuah organisasi bisnis. Strategi
persaingan yang diterapkan oleh KAP PKF Paul Hadiwinata mampu memberikan keunggulan
organisasi, dengan memperhatikan faktor biaya, mutu dalam memberikan jasa dan kecepatan
proses penyelesaian laporan. Keunggulan kompetitif akan membawa organisasi pada
kemampuan meraih keuntungan usaha. Strategi bisnis menjadi pusat yang mengendalikan
strategi organisasi dan strategi informasi.

19
Kesimpulan
Perusahaan adalah suatu sistem fisik yang dikelola melalui penggunaan sebuah sistem
virtual. Sistem fisik perusahaan merupakan suatu sistem terbuka di mana perusahaan/instansi
berhadapan dengan lingkungannya. Sebuah perusahaan memperoleh sumber daya dari
lingkungannya, mengubah sumber daya tersebut menjadi produk dan jasa, dan
mengembalikan sumber daya yang telah diubah kembali ke lingkungan. Model sistem umum
pada perusahaan adalah dimana penyerdahanaan objek, yang terdiri dari berbagai jenis model
yang digunakan oleh perusahaan beserta kegunaan model itu sendiri yang mempengaruhi
juga di perusahaan agar mempermudah pengertian, komunikasi, dan memperkirakan masa
depan. Yang biasa digunakan oleh perusahaan adalah model sistem informasi fisik dan
konseptual.
Sumber daya fisik sebuah perusahaan meliputi pegawai, bahan baku, mesin, dan uang.
Pegawai dipekerjakan oleh perusahaan, diubah ke tingkat keahlian yang lebih tinggi melalui
pelatihan dan pengalaman, dan pada akhirnya meninggalkan perusahaan. Sumber daya virtual
berupa data, informasi, dan informasi dalam bentuk keputusan. Contoh dari mekanisme
pengendalian adalah manajemen perusahaan,yang menggunakan dimensi Informasi yaitu
relevansi, akurasi, kelengkapan.
Ada delapan elemen atau unsur lingkungan perusahaan yakni pemasuk (supplier),
pelanggan (customer), serikat pekerja (labor union), komunitas keuangan (financial
community), pemegang saham dan pemilik (stockholders dan owners), pesaing (competitor),
pemerintah (government), komunitas global (global community).
Keunggulan kompetitif adalah hasil (output) dari proses yang sistematik dan sah
(legal) untuk mendapatkan dan menganalisa informasi mengenai pesaing bisnis yang telah
ada dan potensial.Sistem informasi dapat mencapai keunggulan kompetitif pada tiga
tingkatan yaitu keunggulan strategis (Strategic advantage), keunggulan taktis (Tactical
advantage), keunggulan operasional (Operational advantage) .
Manajemen pengetahuan merupakan proses / kegiatan merencanakan, mengumpulkan
dan mengorganisir, memimpin dan mengendalikan data dan informasi yang telah digabung
dengan berbagai bentuk pemikiran dan analisa dari macam-macam sumber yang kompeten.
Keempat dimensi yang diinginkan akan dapat menambah nilai dari informasi tersebut, yaitu
relevansi, akurasi, ketetapan waktu, dan kelengkapan.

20
Daftar Pustaka
Putra, Y. M. (2018). Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan . Modul Kuliah Sistem
Informasi Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta
Oktaviani, Gita (2019). Sistem Informasi untuk Persaingan Keunggulan [Online]. Tersedia
di:
https://www.researchgate.net/publication/331844415_Sistem_Informasi_untuk_Persaingan_
Keunggulan
Dani, Vina (2014). Sistem Informasi untuk Keunggulan Kompetitif [Online]. Tersedia
di: http://tugas-kuliah-mangement.blogspot.com/2014/05/tugas-sim-sistem-keunggulan-
kompetitif.html (diakses pada 18 Maret 2019)
Mustikawati, Indah (2004). Kajian Teoritis dan Empiris Mekanisme Pengendalian
Perusahaan [Online]. Tersedia di: https://journal.uny.ac.id/index.php/jpakun/article/view/838
(diakses pada 18 Maret 2019)
Prisilia, Ajeng Rahma (2012). Model Sistem Umum Perusahaan [Online]. Tersedia di:
https://ajengrahmap.wordpress.com/2012/10/20/model-sistem-umum-perusahaan/ (diakses
pada 18 Maret 2019)
Raka, Daniel (2010). Model Sistem Umum Perusahaan [Online]. Tersedia
di: https://danielraka.wordpress.com/2010/03/03/model-sistem-umum-perusahaan/ (diakses
pada 18 Maret 2019)
Anggriawan, Dede (2012). Sistem Informasi untuk Keunggulan Kompetitif [Online].
Tersedia di: http://dedeanggriawan.blogspot.com/2012/01/sistem-informasi-untuk-
keunggulan.html (diakses pada 18 Maret 2019)
Putri, Melisa Anggrainy (2012). Sistem Informasi untuk Keunggulan Kompetitif
[Online]. Tersedia di: https://melishaputri.wordpress.com/2012/10/14/sistem-informasi-
untuk-keunggulan-kompetitif/ (diakses pada 18 Maret 2019)
Maulidya, Nur Yusda (2014). Sistem Informasi Manajemen [Online]. Tersedia di:
http://nuryusdamaulidya-c1b111068.blogspot.com/ (diakses pada 18 Maret 2019)
Fitria, Rizca (2011). Manajemen Pengetahuan [Online]. Tersedia
di: https://rizcafitria.wordpress.com/2011/04/30/manajemen-pengetahuan/ (diakses pada 18
Maret 2019)

21

Anda mungkin juga menyukai