Penggunaan Teknologi Informasi Pada E-Business
Penggunaan Teknologi Informasi Pada E-Business
Penggunaan Teknologi Informasi Pada E-Business
BUSINESS
Dosen Pengampu : Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si
Disusun Oleh :
Nama : Jabal Ausarizq Sahlulghaney
NIM : 43218110072
Jurusan : Akuntansi
Secara umum, ada tiga tujuan utama dari TI, diantaranya adalah:
1. Untuk membantu manusia dalam memecahkan suatu masalah
2. Mendukung dan membuka kreativitas
3. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam menyelesaikan pekerjaan
Berdasarkan penjelasan di atas, maka secara langsung maupun tidak langsung teknologi
informasi berperan penting untuk kelangsungan bisnis atau perusahaan yaitu diantaranya:
1. Mempermudah komunikasi
Email merupakan salah satu bentuk teknologi informasi yang sudah familiar sebagai alat
komunikasi. Email dalam bisnis digunakan sebagai sarana komunikasi antar karyawan,
pemasok dan pelanggan. Penggunannya yang mudah menjadikan email lebih efisien dan
efektif daripada faximile dalam hal komunikasi. Seiring berjalannya waktu juga muncul
istilah chatting sebagai alat komunikasi yang lebih cepat daripada email.
2. Manajemen Data
Pada pengertian teknologi informasi sebelumnya telah disinggung salah satu manfaatnya
untuk pengarsipan dokumen. Dengan adanya database perusahaan, maka saat ini tidak
lagi dibutuhkan kumpulan dokumen-dokumen dalam lemari arsip. Pada bisnis
profesional saat ini semua pengarsipan dokumen dilakukan secara digital melalui
perangkat penyimpanan.
3. Sistem informasi manajemen
Teknologi informasi mendukung sistem informasi manajemen perusahaan dimana alat
ini berperan untuk melacak data penjualan, biaya dan tingkat produktivitas perusahaan.
Melalui informasi tersebut dapat digunakan untuk melacak profibilitas dari waktu ke
waktu, mengidentifikasi bidang yang memerlukan perbaikan, dan memaksimalkan laba
atas investasi.
4. Customer Relationship Management (CRM)
Bisnis yang menerapkan teknologi informasi terbaru maka berguna untuk merancang dan
mengelola hubungan dengan pelanggan. CRM dapat menangkap setiap interaksi antara
perusahaan dengan pelanggan sehingga jika sewaktu-waktu membutuhkan data
pelanggan, maka data tersebut sudah ter- record dengan baik. Selain itu, CRM juga dapat
memaksimalkan kepuasan pelanggan dengan adanya pelayanan yang cepat dari
perusahaan.
5. Bisnis Dapat Beraktivitas Selama 24 jam Sehari
Dengan adanya teknologi informasi maka bisnis Anda bisa beroperasi selama 24 jam.
Dalam hal ini bisnis yang Anda jalankan tidak terbatas ruang dan waktu. Pemesanan
produk bisa dilakukan selama 24 jam dimana hal ini berkaitan dengan kompetisi.
Semakin mudah pelayanan yang Anda berikan maka usaha Anda akan semakin mudah
dikenal masyarakat secara luas.
6. Munculnya Peluang e-Bussiness
Teknologi informasi yang semakin maju maka semakin meningkatkan peluang untuk
mendorong kemajuan bisnis. Dengan adanya e-bussiness atau e- commerce maka
kebutuhan waktu dan biaya menjadi lebih efisien. E- bussiness memungkinkan Anda
untuk berbinis secara online melalui internet.
7. Mengurangi Biaya Operasional dan Produksi
Dengan adanya kemajuan di bidang Information Technology maka dapat membantu
perusahaan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal dengan pengeluaran yang
sedikit. Sehingga dengan penurunan biaya operasional, maka perusahaan dapat
menambah jumlah produksi.
1. Pelaku E-Business
• Organisasi, konsumen, perusahaan, supllier, pekerja, rekan bisnis.
2. Alat/Media/Sumber Daya yang Digunakan
• Teknologi informasi dan komunikasi
• Komputer, data yang telah terkomputerisasi
• Internet
3. Kegiatan Sasaran
• Kegiatan bisnis
• Proses bisnis utama
• Pembelian, penjualan,pelayanan, transaksi
• Operasi bisnis utama
4. Tujuan
• Koordinasi, Komunikasi, dan Pengelolaan organisasi
• Transformasi proses bisnis
• Sharing informasi
5. Keuntungan
• Pendekatan yang aman, fleksibel, dan terintegrasi
• Memberikan nilai bisnis yang berbeda
• Efisien
• Peningkatan produktivitas dan keutungan
Dari beberapa sudut pandang yang telah dijabarkan diatas maka akan mudah untuk
mendefinisikan e-bussines, yaitu: penggunaan teknologi informasi dan komunikasi oleh
organisasi, individu, atau pihak-pihak terkait untuk menjalankan dan mengelola proses bisnis
utama sehingga dapat memberikan keuntungan dapat berupa keamanan, fleksibilitas,
integrasi, optimasi, efisiensi, atau/dan peningkatan produktivitas dan profit.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa e-business merupakan bentuk sistem
informasi dalam kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dilakukan
dengan menggunakan teknologi elektronik. E-business memungkinkan suatu perusahaan
untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal secara lebih efisien
dan fleksibel. E-business juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra
bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara
lebih baik.
Manfaat e-commerce yakni sebagai suatu cara yang efisien dalam bertransaksi
dikarenakan meniadakan batasan wilayah geografis dan batasan waktu, artinya transaksi e-
commerce bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja selama dapat terhubung secara online.
Dalam proses ini, e-commerce biasanya mempermudah operasional dan menurunkan biaya.
Secara keseluruhan, e-commerce dapat digambarkan sebagai penggunaan internet dan
Web untuk transaksi bisnis. Lebih formalnya, secara digital memungkinkan terjadinya
transaksi komersial antara organisasi dan individu. Di sisi lain, e- business dapat
digambarkan sebagai proses digital yang memungkinkan proses transaksi dalam perusahaan,
melibatkan sistem informasi di bawah kontrol yang kuat. Selain itu, aplikasi e-business bisa
turun menjadi e-commerce ketika sebuah pertukaran nilai terjadi.
D. Pengelompokan E-Commerce
Berdasarkan sifat partisipan dalam transaksi e-commerce, terdapat tiga kelompok besar
e-commerce sebagai berikut:
1. Bussines-to-Consumere-Commerce (B2C) merupakan aktivitas penjualan barang dan
jasa secara elektronik secara langsung kepada konsumen individu, mencakup produk-
produk retail dan jasa para konsumen individu.
2. Bussines-to-Bussines E-Commerce (B2B) merupakan sebuah transaksi secara elektronik
antara dua pihak yang sama-sama organisasi atau pelaku bisnis mencakup penjualan
barang dan jasa antarbisnis.
3. Consumer-to-Consumer E-Commerce (C2C) merupakan penjualan barang dan jasa
secara elektronik antar konsumen, mencakup konsumen yang menjual secara langsung
kepada konsumen.
Berdasarkan koneksi para partisipan ke Web, e-commerce ternyata juga dapat dilakukan
secara mobile yang disebut dengan Mobile Commerce (M-Commerce). M- Commerce
merupakan aktivitas penggunaan internet untuk membeli barang dan jasa serta untuk
transmisi pesan dengan menggunakan perangkat nirkabel (telepon selular, PDA, laptop).
Jadi M-commerce menggunakan perangkat nirkabel seperti ponsel atau perangkat
informasi genggam untuk menjalankan transaksi Bussines-to-Consumer e- Commerce,
Bussines-to-Bussines E-Commerce dan Consumer-to-Consumer E- Commerce melalui
internet.
E. Strategi E-business
Strategi merupakan cara bagaimana mencapai tujuan. Berhubungan dengan masalah e-
business, starategi dapat dikatakan sebagai cara untuk mencapai tujuan dari kompetisi di
dunia bisnis (competitive advantage). E-business tidak dapat bekerja tanpa strategi (bisnis).
Strategi e-business dibutuhkan untuk mendukung arah strategis perusahaan secara
keseluruhan. Oleh sebab itu agar dapat sukses dalam e-business, organisasi perlu
mengembangkan strategi e-business.
Terdapat tiga strategi dasar dalam membangun e-business yang memiliki hubungan
hierarki atau berurutan. Strategi tersebut meliputi strategi analisa, strategi dalam pemilihan,
dan strategi implementasi.
Strategi analisa adalah strategi dimana organisasi menganalisa segala sesuatu dengan
tepat sesuai dengan tujuan e-businessnya. Strategi analisis ini dapat meliputi analisis
lingkuangan eksternal yang dapat meliputi analisa teknologi, ekonomi, politik, social serta
analisis sumber daya internal dapat meliputi analisis sumber daya, analisis competitor, dan
juga yang tidak kalah penting adalah analisis SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities,
Threaths). Berikut ini empat model umum strategi bisnis yang dapat dianalisis:
1. Low-Cost Leadership
Dalam strategi ini Sistem informasi diharapkan dapat mendukung dalam kegiatan
memproduksi produk, menganalisis data untuk penjualan tersetel dan teknik pemasaran.
Selain itu dalam strategi low-cost leadership ini diharapkan pula system informassi dapat
mendukung layanan pada lower-price dimana memungkinkan perusahaan untuk menganalisis
pola pembelian konsumen, selera, dan preferensi guna efisien layanan iklan dan pemasaran
untuk target pasar yang low-cost.
2. Product Differentiation
Strategi ini pada dasarnya adalah bagaimana menghasilkan suatu produk yang berbeda
dengan produk lain. Strategi ini menggunakan sistem informasi untuk memproduksi produk
dan layanan yang belum ada, new, fresh dan tentunya berbeda dengan produk-produk yang
sudah ada. Sebagai contoh, Google yang terus memperkenalkan layanan pencarian baru dan
unik di situs Web-nya, seperti Google Maps, Google Docs, Google Mail.
3. Focus on Market Niche
Strategi ini lebih menekankan pada bagaimana sistem informasi itu nantinya dapat fokus
pada pangsa pasar tertentu dan dapat melayani yang lebih baik. Jadi dapat dikatakan strategi
ini memfokuskan bisnis pada a single market dengan produk dan layanan khusus.
4. Strengthen Customer and Supplier Intimacy
Strategi ini lebih mengutamakan kekuatan hubungan baik dengan pemasok maupun
pelanggan atau partner. Sistem informasi diharapkan mampu mengembangkan kekuatan
hubungan dan loyalitas dengan partner baik itu customer maupun supplier agar nantinya
dengan kekuatan hubungan dan loyalitas dapat memberikan nilai tambah bagi organisasi.
Setelah strategi analisis ini benar-benar matang maka strategi selanjutnya adalah strategi
dalam pengambilan keputusan atau strategi pemilihan, organisasi memilih dan memutuskan
segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan e-businessnya untuk selanjutnya
mengimplementasikan pilihan atau keputusan yang diambil strategi dalam kegiatan e-
business dari organisasi.
b. Fungsi Penyebaran
Dilihat dari fungsi manajemen tekonologi e-business dapat meliputi kegiatan manajemen
yang berhubungan dengan aspek penyebaran sebagai berikut:
• Gathering. Teknologi informasi dikelola (manage) untuk mampu mengumpulkan entiti-
entiti tersebut dan meletakkannya di dalam suatu media penyimpan digital. Media
penyimpan tersebut harus mampu untuk menangkap berbagai karakteristik unik dari
entiti-entiti terkait, yang biasa direpresentasikan dalam berbagai bentuk format media
(multi-media), seperti: teks, suara (audio), citra (image),gambar bergerak (video), dan
lain-lain.
• Organizing. Untuk memudahkan pencarian terhadap entiti-entiti di kemudian hari,
teknologi informasi dimanage memiliki mekanisme baku dalam mengorganisasikan
penyimpanan entiti-entiti tersebut di dalam media penyimpan. Konsep-konsep struktur
data, database, dan sistem berkas merupakan dasar-dasar ilmu yang kerap dipergunakan
sehubungan dengan kebutuhan ini.
• Selecting. Di saat berbagai pihak di dalam perusahaan membutuhkan entity-entity
tersebut, teknologi informasi diciptakan untuk menyediakan fasilitas untuk memudahkan
pencarian dan pemilihan.
• Synthesizing. Teknologi informasi diciptaakan mampu memenuhi kebutuhan manajer ini
dalam menggabungkan beberapa entiti menjadi satu paket kesatuan yang terintegrasi.
• Distributing. Teknologi informasi dibuat dan dikelola dengan memiliki infrastruktur
yang dapat menyalurkan berbagai entiti dari tempat disimpannya entitientiti tersebut ke
pihak-pihak yang membutuhkannya.
c. Perspektif Manajerial
Dilihat dari sisi bisnis dan manajerial, terutama dalam kaitannya dengan Manajemen Supply
Chain, ada 4 (empat) peranan yang diharapkan perusahaan dari implementasi efektif sebuah
teknologi informasi.
• Minimize Risks. Setiap bisnis memiliki resiko, terutama yang berkaitan dengan faktor-
faktor keuangan. Pada umumnya resiko berasal dari adanya ketidakpastian dalam
berbagai hal dan aspek-aspek eksternal lain yang berada di luar kontrol perusahaan.
• Reduce Costs. Teknologi informasi diharapkan dapat berkotribusi dalam perbaikan
efisiensi dan optimalisasi proses-proses bisnis di perusahaan. Peranan teknologi
informasi sebagai katalisator dalam berbagai usaha mengurangi biaya-biaya operasional
perusahaan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.
• Create New Realities. Dengan pesatnya perkembangan teknologi internet, telah mampu
menciptakan suatu arena bersaing baru bagi perusahaan, yaitu di dunia maya. Berbagai
konsep e-business semacam e-commerce, e-procurement, e-customers, e-loyalty, dan
lain- lain pada dasarnya meruapakan suatu cara memandang baru di dalam menanggapi
mekanisme bisnis di era globalisasi informasi.
Secara global, sebenarnya dimensi utama dari manejemen e-business adalah meliputi
tantangan-tantangan dalam hal system informasi dan teknologi informasi. Tantangan itu
meliputi:
1. Pengelolaan Strategi Bisnis/TI
2. Pengelolaan aplikasi-aplikasi bisnis
3. Pengelolaan Platform Teknologi berbasis Internet
4. Manajemen sumber daya data
5. Pengembangan sistem
Dari tantangan-tantangan yang ada, organisasi e-business diharapkan mampu menjawab
tantangan dengan system dan manajemen yang efektif dan efisien sesuai dengan tujuan
organisasi.
E-business memiliki karakteristik tujuan yang sama dengan bisnis secara konvensional,
hanya saja e-business memiliki cakupan yang berbeda. Bisnis mengandalkan pertemuan antar
pebisnis seperti halnya rapat ditempat khusus, atau sekadar untuk berkenalan dengan partner
bisnis, sedangkan e-business mengandalkan media internet sebagai sarana untuk memperoleh
tujuannya.
Dalam kegiatan e-business, ada lima kemungkinan bentuk hubungan bisnis berdasarkan
transaksinya, yaitu :
1. Business to Business (perdagangan antar pelaku usaha bisnis)
2. Business to Consumer (perdagangan antar pelaku usaha bisnis dengan konsumen)
3. Consumer to Consumer (perdagangan antar konsumen yang satu dengan konsumen yang
lain)
4. Consumer to Business (perdagangan antar konsumen dengan pelaku bisnis atau
perusahaan)\
5. Intrabusiness e-business (perdangan dalam lingkup intranet perusahaan yang melibatkan
pertukaran barang, jasa, dan informasi.
Sasaran dari e-business adalah pasar atau market. Menurut Forrester Research, telah
terjadi perkembangan yang sangat fantastis terhadap jumlah komputer yang terhubung dalam
internet, termasuk penggunanya. E-business market ini menyimpan peluang omset yang besar
yang dapat diperebutkan oleh para pebisnis.
E-Commerce (EC) adalah pembelian dan penjualan barang atau jasa melalui sistem
elektronik seperti internet dan jaringan komputer lainnya. E-Commerce adalah bagian dari e-
business karena adanya penggunaan teknologi informasi berupa internet dan jaringan
komputer lainnya untuk menjalankan proses bisnis utama beruapa pembelian dan penjualan.
J. Tahapan E-business
Ada empat tahap pemanfaatan jaringan komputer dan internet untuk tujuan e- business,
di mana terjadi transformasi perusahaan tradisional ke e-business, diantaranya sebagai
berikut:
Mendayagunakan computer
Mendayagunakan jaringan dan internet (seperti email, chat messanger, IRC, dll)
Membangun dan mendayagunakan web
E – commerce
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian e-commerce dan e-business apabila tidak
dipahami terlebih dahulu akan membuat pembahasan tentang hal tersebut menjadi tidak
sistematis. Hal ini dikarenakan kebingungan dalam menentukan istilah yang paling cocok
untuk mewakili konsep perdagangan dengan sarana elektronik.
Perbedaan yang mendasar antara e-commerce dan e-business adalah bahwa tujuan e-
commerce berorientasi pada bagaimana memperoleh keuntungan, sedangkan e-business
berorientasi pada kepentingan jangka panjang dan sifatnya abstrak seperti kepercayaan
konsumen, pelayanan terhadap konsumen, peraturan kerja, relasi antar mitra bisnis, dan
penanganan masalah sosial lainnya. Selain dari perbedaan yang dimiliki oleh keduanya,
ternyata keduanya juga memiliki persamaan tujuan yaitu memajukan perusahaan menjadi
perusahaan yang lebih besar dari sebelumnya.
Kesimpulan
Untuk mempertahankan kelangsungan hidup suatu organisasi, harus disadari bahwa
lingkungan usaha akan selalu berubah, termasuk teknologi informasi yang juga mengalami
perkembangan. Dengan berkembangnya teknologi informasi mengakibatkan perubahan-
perubahan dalam bidang ekonomi akan menyesuaikan dengan perkembangan kegiatan
perusahaan. Kehadiran teknologi informasi memberikan banyak manfaat bagi perusahaan,
seperti mampu meringankan aktivitas bisnis yang kompleks serta menghasilkan informasi
yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami, dan teruji dalam rangka
perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan manajemen. Selain itu efisiensi
operasi perusahaan dan kinerja perusahaan juga dapat ditingkatkan. Akibatnya perusahaan
dapat tetap bertahan dalam era informasi serta mampu menghadapi persaingan pasar global.
Selain menghasilkan manfaat, perkembangan teknologi informasi juga dapat
menimbulkan beberapa dampak negatif bagi perusahaan, seperti tertutupnya kesempatan
kerja, timbulnya resistance to change serta timbulnya kejahatan-kejahatan teknologi
informasi yang dapat merugikan perusahaan.
Pada saat ini, sudah mulai banyak perusahaan yang menggunakan teknologi informasi
berupa layanan e-Business. Karena bertambahnya penggunaan teknologi informasi tersebut
sehingga dapat dikatakan bahwa zaman telah berubah dari era tradisional menuju era
informasi.
Daftar Pustaka
Putra, Y. M. (2018). Penggunaan Teknologi Informasi Pada E-Business. Modul Kuliah
Sistem Informasi Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta
Pengertian Internet [Online] tersedia di
https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/internet/pengertian-internet.html [diakses pada
22 September 2019]
Pengertian Teknologi Informasi [Online] tersedia di
https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/teknologi-informasi.html [diakses pada 22
September 2019]
Yuliana, Oviliani Yenty (2000). Penggunaan Teknologi Internet dalam Bisnis [Online]
tersedia di https://media.neliti.com/media/publications/73606-ID-penggunaan-
teknologiinternet-dalam-bisn.pdf [diakses pada 22 September 2019]
Cendana, Olivia Elvira (2017). Penggunaan Teknologi Informasi dalam e-Business [Online]
tersedia di http://olivbelotugasim.blogspot.com/ [diakses pada 22 September 2019]
Fauzi, Achmad (2017). Peran E-Commerce untuk Meningkatkan Daya Saing Usaha Kecil
dan Menengah (UKM) [Online] tersedia di http://ngapalutugas.blogspot.com/2017/10/peran-
e- commerce-untuk-meningkatkan.html [diakses pada 22 September 2019]
Putri, Alvika Rachma (2015). Peranan e-commerce dan m-commerce dalam Bidang Bisnis
[Online] tersedia di http://alvikarachmaputri.blogspot.com/2015/12/peranan-e-commerce-
dan-m- commerce-dalam_26.html [diakses pada 22 September 2019]
Oktaviani, Gita (2019). Penggunaan Teknologi Informasi Pada E-Business [Online] tersedia
di
https://www.researchgate.net/publication/332012395_penggunaan_teknologi_informasi_pada
_e-business [diakses pada 22 September 2019]