Anda di halaman 1dari 15

Case Report

PERDARAHAN ANTEPARTUM

Penyaji :

Inka Fitricia Nilafani, S.Ked

Ellys Tahnia, S.Ked

Ica Berliana, S.Ked

Perseptor:

dr. Fonda Octarianingsih, Sp.OG

BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN
KOTA BANDAR LAMPUNG
2020

1
I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. S

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 32 tahun

Alamat : Kemiling

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT

MRS : 10/07/2020

II. ANAMNESIS

1. Keluhan Utama :

Ny.S (G1P0A0) mengeluhkan hamil kurang bulan dengan perdarahan

sejak 4 jam masuk rumah sakit.

2. Riwayat Penyakit Sekarang :

Ny.S datang ke IGD RSPBA diantar oleh keluarga dengan keluhan

keluar darah 4jam yang lalu, saat ini usia kehamilan kurang bulan. Pasien

tidak mengeluhkan perut terasa mulas / nyeri, keluar darah 1 kali ganti

pembalut saat sedang memasak, warna darah merah segar.

3. Riwayat Menstruasi :

Riwayat menarche pada usia 13 tahun/siklus haid teratur/lama haid 7 hari.

2
4. Riwayat Kehamilan/Persalinan :

GPA : G1P0A0

USIA KEHAMILAN : 32 Minggu

ANC : > 3 kali di bidan

5. Riwayat Kontrasepsi :

Tidak menggunakan kontrasepsi sebelumnya

6. Riwayat perkawinan :

Menikah 1x

7. Riwayat Penyakit Dahulu :

Pasien mengaku tidak ada penyakit sebelumnya

8. Riwayat Penyakit Keluarga :

Pasien mengaku tidak ada penyakit yang diderita pada keluarga kandung.

9. Riwayat Kebiasaan :

Pasien mengaku tidak mempunyai kebiasaan mengkonsumsi alkohol,

obat-obatan atau merokok.

10. Riwayat Alergi :

Pasien mengaku tidak ada alergi obat maupun makanan

III. STATUS GENERALIS

1. Keadaan Umum : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3
3. Tanda Vital

Tekanan darah : 150/110 mmHg

Nadi : 88x/mnt

Pernafasan : 24x/mnt

Suhu : 36,5 °C

BB : 70 kg

TB : 165 cm

4. Pemeriksaan Fisik Umum

Kepala

Bentuk kepala : Normosefali, Tidak ada deformitas

Rambut : Warna putih, Distribusi merata, Tidak mudah dicabut

Wajah : Simetris, Tidak ada deformitas

Mata : Kelopak mata oedem (-), Konjungtiva anemis (-/-),

Sklera ikterik (-/-), Pupil isokor (+/+), Refleks cahaya

langsung (+/+)

Telinga : Normotia, Deformitas (-), Nyeri tekan tragus (-),

Nyeri tekan mastoid (-), Sekret (-)

Hidung : Pernafasan cuping hidung (-), Sekret (-), Septum

deviasi (-), Mukosa hiperemis (-)

Bibir : Simetris, Sianosis (-), Mukosa kering

Mulut : Lidah kotor Terdapat Coated Tongue

4
Leher

Bentuk : Simetris, Normal

KGB : Tidak teraba membesar

Trachea : Lurus ditengah

Kelenjar tiroid : Tidak teraba membesar

Toraks

Dinding dada : Simetris dalam keadaan statis dan dinamis

Paru-paru

Inspeksi : Gerakan kedua hemithorak simetris saat inspirasi dan

ekspirasi

Palpasi : Gerakan dada simetris, Hemithoraks tidak tertinggal,

Vokal fremitus kedua hemithoraks sama, Krepitasi (-),

Nyeri tekan (-)

Perkusi :Sonor kedua lapang paru

Auskultasi : Suara nafas vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-

Jantung

Inspeksi :Tidak tampak pulsasi ictus cordis, Tidak ada tanda

radang

Palpasi : Ictus cordis teraba di sela iga V, 2 cm sebelah medial

garis midklavikularis sinistra

5
Perkusi : Batas jantung kesan tidak melebar

Auskultasi : Bunyi jantung I-II reguler, Murmur (-), Gallop (-)

Ekstremitas

Akral hangat pada ujung-ujung jari tangan dan kaki, Oedem tungkai -/-,

Varises (-), Refleks fisiologis +/+, Refleks patologis -/-

IV. STATUS OBSTETRI

1. Pemeriksaan Luar

- Inpeksi : Pembesaran dinding abdomen (Kehamilan)

- Palpasi :

 Tinggi Fundus Uteri : 25cm

 Pemeriksaan Leopold

1. Leopold I : Teraba bagian besar, lunak kesan bokong

2. Leopold II : Teraba bagian keras dan memanjang

diperkirakan punggung janin disebelah kiri

ibu

3. Leopold III : Teraba bagian bulat, keras diperkirakan

presentasi kepala

4. Leopold IV : Belum masuk PAP

6
 Denyut Jantung Janin : 159x/menit

 HIS : ireguler

2. Pemeriksaan Dalam

- Vaginal toucher : Tidak dilakukan

- Inspekulo : Tidak dilakukan

V. PEMERIKSAAN LABORATORIUM

HEMATOLOGI
PEMERIKSAAN HASIL NORMAL
Hemoglobin 9,5 Wn: 12-16 g/dl
Leukosit 8.900 4500-10.700 ul
Hitung jenis leukosit
 Basofil 0 0-1
 Eosinofil 0 1-3
 Batang 2 2-6
 Segmen 61 50-70
 Limposit 21 20-40
 Monosit 6 2-8
Eritrosit 4,5 Wn: 4.2- 5,4 ul
Hematokrit 21 Wn: 38-47 %
Trombosit 190.000 159.000-400.000 ul
MCV 80 80-96 fl
MCH 29 27-31 pg
MCHC 36 32-36 g/dl
CT 13 9 – 15
BT 5 1–7
Imunologi
HbsAg Non Reaktif (-)

7
VI. DIAGNOSIS BANDING

1. Perdarahan Antepartum e.c. Plasenta Previa

2. Perdarahan Antepartum e.c. Vasa Previa

3. Perdarahan Antepartum e.c. Solusio Plasenta

VII. DIAGNOSIS KERJA

G1P0A0 32 Minggu 4 Hari Perdarahan Antepartum e.c. Plasenta


Previa Totalis.

VIII. TERAPI

1. Tatalaksana Umum
- Pemberian cairan infus larutan NaCl 0,9% atau Ringer laktat
- Memeriksa Hb dan golongan darah
- Observasi perdarahan

2. Tatalaksana Khusus
- Tirah baring
- Pastikan tersedianya transfusi darah
- Lakukan pemeriksaan USG
- Terapi Konservatif

IX. PROGNOSIS

Dubia ad bonam.

8
X. FOLLOW UP

Hari Pemeriksaan Tindakan

I Ax : Perdarahan pervaginam (+) merah - Observasi keadaan


segar, nyeri (-), ganti pembalut 1x, gerak umum, tanda-tanda
janin (+), air ketuban pecah (-) vital, dan djj.
- Observasi perdarahan
Px : keadaan umum baik - VT tidak dilakukan
TD : 120/80 mmHg - Terapi ekspektatif
RR : 21 x/menit - Tirah baring
Nadi : 98 x/menit - Rencana USG
Suhu : 36,8 ⁰

PL : FUT ½ pusatpx 2 cm
His ireguler
Djj159 x/ menit
Puki, Kepala dibawah

II Hasil USG : hamil 32w4d dengan - Observasi keadaan


plasenta previatotalis umum,tanda-tanda
vital, dan djj.
Hasil lab : - Observasi perdarahan
- Hb 9.5 - Terapi lanjut
- Trombosit 190.000 - Mobilisasi bertahap
- Leukosit 8900

XI. PERMASALAHAN

1. Bagaimana menegakkan diagnosis pada kasus ini ?

2. Bagaimana tatalaksana pada kasus ini ?

3. Bagaiman komplikasi pada kasus ini ?

9
XII. ANALISIS KASUS

1. Bagaimana menegakkan diagnosis pada kasus ini ?

Perdarahan anterpartum adalah perdarahan yang terjadi dari 24

minggu kehamilan sampai kelahiran yang timbul dari atau di saluran

genital. Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada bagian

segmen bawah rahim, sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh

jalan lahir.

Berdasarkan anamnesis didapatkan keluar darah dari kemaluan,

berwarna merah segar sebanyak 1 kali ganti pembalut dan tanpa disertai

rasa nyeri. Ciri yang menonjol dari plasenta previa adalah perdarahan

uterus yang keluar melalui vagina tanpa disertai dengan adanya nyeri pada

kehamilan trimester terakhir, khususnya pada bulan kedelapan.

Pada kasus, pemeriksaan fisik secara umum dalam batas normal, baik

pemeriksaan tanda vital, maupun status generalisata dari pasien. Plasenta

previa sering ditandai dengan kehamilan lanjut dimana bagian terbawah

janin tidak masuk ke dalam panggul tetapi masih mengambang diatas

pintu atas panggul. Pada pemeriksaan fisik obstetrik berupa palpasi

abdomen (leopold manuver) bagian terbawah janin belum masuk pintu

atas panggul. Pemeriksaan dalam tidak dilakukan karena akan

memprovokasi perdarahan.

Pada pemeriksaan Laboratorium didapatkan hemoglobin 9,5 g/dl

dengan kesan anemia ringan. Anemia pada ibu hamil berpengaruh

10
terhadap terjadinya perdarahan antepartum. Dengan USG dapat ditentukan

implantasi plasenta. Plasenta previa dapat digolongkan menjadi empat

bagian yaitu plasenta previa totalis, parsialis, marginalis, dan letak rendah.

Dimana, pada pasien didapatkan plasenta menutupi seluruh ostium uteri

internum sehingga didiagnosa sebagai plasenta previa totalis.

2. Bagaimana tatalaksana pada kasus ini ?

1. Tatalaksana Umum :

 Perbaiki kekurangan cairan/darah dengan infus cairan intravena

(NaCl 0,9% atau ringer laktat)

 Lakukan penilaian jumlah perdarahan :

- Jika perdarahan banyak dan berlangsung persiapan seksio

sesarea tanpa memperhitungkan usia kehamilan

- Jika perdarahan sedikit dan berhenti, dan janin hidup tetapi

premature, pertimbangkan terapi ekspektatif

2. Tatalaksana Khusus

Terapi konservatif, agar janin tidak terlahir prematur dan upaya diagnosis

dilakukan secara non-invasif

Syarat terapi ekspektatif :

a. Kehamilan preterm dengan perdarahan sedikit yang kemudian

berhenti dengan atau tanpa pengobatan tokolitik

11
b. Belum ada tanda impartu

c. Keadaan umum ibu cukup baik (kadarHb dalam kadar normal)

d. Janin masih tetap hidup dan kondisi janin baik

 Rawat inap, tirah baring dan diberikan antibiotic profilaksis

 Lakukan pemeriksaan USG dan memastikan letak plasenta

 Berikan tokolitik bila ada kontraksi :

- MgSO4 4g IV dosis awal dilanjutkan 4g setiap 6 jam, atau

- Nifedipin 3x20 mg/hari.

Pemberian tokolitik dikombinasikan dengan betamethason 12

mg IV dosistunggal untuk pematangan paru janin.

 Perbaiki anemia dengan sulfatferosus atau ferrous fumaratperoral

60 mg selama 1 bulan

 Pastikan tersedianya sarana transfusi

 Jika perdarahan berhenti dan waktu untuk mencapai 37 minggu

masih lama, ibu dapat dirawat jalan dengan pesan segera kembali

kerumah sakit jika terjadi perdarahan.

12
Gambar : algoritma tatalaksana plasenta previa

13
3. Bagaimana komplikasi pada kasus ini ?

- Pelepasan plasenta dari tempat melekatnya di uterus berulang dan

perdarahan semakin banyak, bisa menyebabkan anemia bahkan syok.

- Terjadinya plasenta inkreta dan bahkan plasenta prakerta, yang

disebabkan karena plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah

rahim tipis sehingga mudah jaringan trofoblas menerobos ke dalam

miometrium bahkan sampai ke perimetrium.

- Kelainan letak anak pada plasenta previa, hal ini memungkinkan

mengambil tindakan operasi.

- Bahkan bisa menyebabkan kelahiran prematur dan gawat janin

karena tidak terhindarkan terminasi kehamilan yang terpaksa

dilakukan dalam kehamilan belum aterm.

DAFTAR PUSTAKA

14
1. Prawirohardjo, Sarwono. 2016. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina

Pustaka Sarwono Prawirohardjo

2. Pasmawati, P., & Hatma, R. D. 2019. Determinan Anemia Ibu Hamil

Trimester II dan III di Indonesia (Analisis Data Riset Kesehatan

Dasar). Jurnal Kesehatan, 10(1), 127-133.

3. Norwitz, E. R., Zelop, C. M., Miller, D. A., & Keefe, D. L. (Eds.).

2019. Evidence-based Obstetrics and Gynecology. John Wiley & Sons.

4. Yeni, C. M., Hutagalung, M. B. Z., Eljatin, D. S., & Basar, A. A. 2017.

Plasenta Previa Totalis Pada Primigravida. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala,

17(1), 38-42.

5. DAN, K., OBSTETRI, P. and NIFAS, M., 2013. Pelayanan Kesehatan Ibu di

Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan.

15

Anda mungkin juga menyukai