Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian


Penelitian ini secara administrasi berada di Desa Miu Kecamatan Gumbasa
Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah dengan letak geografis 1°16'44.36"S dan
119°56'40.54"T.

Gambar 3.1. Lokasi DAS Miu dan Kondisi Tutupan Lahan Pada Tahun
2005
DAS merupakan ekosistem dinamis yang menghubungkan antara hulu (
Upstream ) dan hilir ( Downstream ) serta merespons semua dinamika yang
terjadi di bagian hilir ( Outlet ). Keadaan hidrologis DAS ini akan terganggu
akibat dinamika penggunaan lahan yang tidak terkendali sehingga menyebabkan
terjadinya fluktuasi debit aliran. Penggunaan lahan yang telah melampaui
kemampuan lahannya akan menyebabkan fluktuasi debit sungai dan banjir.

III - 1
3.2 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yang bertujuan untuk
mengetahui besarnya debit puncak pada Daerah Aliran Sungai Miu (DAS) akibat
perubahan tata guna lahan.

3.3 Bahan Penelitian


Bahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder. Data
tersebut merupakan hasil dari pengukuran, pencatatan dan penelitian yang
diperoleh dari berbagai instansi yang terkait. Adapun data-data yang digunakan
adalah :
1. Data Topografi
Data topografi yang diperoleh merupakan lembaran rupa bumi yang mewakili
DAS Miu dengan Skala 1:50000. Dari data peta ini dapat digambarkan sistem
sungainya yang selanjutnya dapat ditentukan batas-batas DAS dan sungai yang
bersangkutan yang diperoleh dari kantor BMKG (Badan Meteorologi,
Klimatologi dan Geofisika).
2. Data Curah Hujan
Data curah hujan yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah berupa data
curah hujan yang mewakili DAS Miu yang tercatat pada stasiun Tuva (Tuwa)
dengan periode waktu data yang digunakan dari tahun 2005-2016, meliputi
data curah hujan bulanan, data jumlah hari hujan, data klimatologi yang
diperoleh dari kantor BWS (Balai Wilayah Sungai III Sulawesi Tengah).
3. Data Tata Guna Lahan dan Jenis Tanah
Data tata guna lahan dan jenis tanah diperoleh dari kantor BP.DAS , Kehutanan
, dan Pertanian

3.4 Uraian/tahap penelitian


Bahan yang dibutuhkan pada penelitian adalah data curah hujan DAS Miu,
data penggunaan lahan, koefisien limpasan (C), dan curve number DAS Miu

III - 2
3.4.1 Mengambil Data Penggunaan Lahan Di Daerah DAS Miu
Mencari tahu berapa presentasi penggunaan tata guna lahan pada DAS Miu .
Seperti sawah , kebun , permukiman , hutan dan semak belukar yang diperoleh
dari kantor BP.DAS , Kehutanan , dan Pertanian

3.4.2 Mengkaji Persentase Perubahan Tata Guna Lahan Pada DAS Miu
Menggunakan GIS
Analisis data spasial GIS menggunakan software Arc-GIS 9.3. Penggunaan
ArcToolbox di software Arc-GIS ini meliputi 3D Analyst Tools, Analysis Tools,
Conversion Tools, Data Management Tools dan Spatial Analyst Tools, serta
editor. 3D Analyst Tools digunakan untuk interpolasi data. Analysis Tools
digunakan untuk memotong citra dengan format shapfile, overlay, buffer.
Conversion untuk merubah format data spasial. Data Management Tools untuk
mengubah project koordinat sistem. Sedangkan Spatial Analyst Tools digunakan
untuk memotong citra dengan format raster dan analisis hidrologi seperti
membuat jaringan drainase, panjang sungai dan luas area suatu DAS.
Pengambilan image dari Google Earth untuk mengetahui lebar jaringan
sungai yang kemudian akan didigitasi dan direktifikasi dengan hasil analisis
menggunakan peta kontur, RBI kontur dan jaringan sungai BPDAS. Analisis
tersebut dengan menggunakan georeferensing, editor dan rektifikasi peta hasil
koreksi dengan image tersebut

3.4.3 Menghitung Curah Hujan Rancangan


Curah hujan rancangan adalah curah hujan yang terjadi pada suatu daerah
dengan periode ulang tertentu.

Analisis Frekuensi

a. Pemilihan Agihan Frekuensi

Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh dalam pemilihan agihan

frekuensi adalah :

III - 3
Metode Gumbell:

1. Menghitung curah hujan maksimum rerata


2. Menghitung simpangan baku
3. Menghitung parameter-parameter statistic, yang meliputi koefisien
skewnes/penyimpangan (Cs), koefisien varians (Cv), dan koefisien
kurtosis (Ck),
4. Dengan melihat harga Cs, Cv, dan Ck sehingga dapat ditentukan agihan
frekuensi mana yang akan digunakan.
5. Jika Metode Gumbel memenuhi untuk digunakan, perhitungan
selanjutnya digunakan dalam menghitung curah hujan rancangan
6. Menghitung nilai K dengan persamaan :

Yt −Yn
K=
Sn
Dimana :
Yt = Reduced variate
Yn = Mean Of Reduced Variate (diperoleh dari tabel)
Sn = Devation standart Of Reduced variate (diperoleh dari tabel)

7. Menghitung curah hujan rancangan, dengan persamaan Gumbel:


XT = Xo + K.Sx
Dimana :
XT = Curah hujan rancangan dengan periode ulang T tahun (mm)
Yt = Reduced variate
Tr −1
¿−ln [−ln ⁡(¿ )]¿
Tr

Metode Log Person III :

Dalam perhitungan ini, memerlukan beberapa parameter yaitu

berupa derajat kepencengan, nilai tengah (harga rata-rata), dan standar

III - 4
deviasi. Adapun langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai

berikut :

1. Mengubah data curah hujan n buah dari x 1, x2, x3,...,xn menjadi

bentuk. logaritma yaitu log x1, log x2, log x3,..., log xn

2. Menghitung harga rerata, dari data curah hujan yang telah diubah

ke dalam bentuk logaritma

3. Menghitung standar deviasi

4. Menghitung koefisien penyimpangan

Pengujian Kesesuaian distribusi frekuensi :

Uji kesesuaian distribusi frekuensi kolmogorov-Smirnov digunakan


untuk menetahui apakah distribusi nilai-nilai sampel yang teramati sesuai
dengan distribusi teoritis tertentu (normal, uniform, poisson,
eksponensial). Uji Kolmogorov-Smirnov beranggapan bahwa distribusi
variabel yang sedang diuji bersifat kontinu dan pengambilan sampel secara
acak sederhana.

3.4.4 Menghitung Debit Banjir Rencana Pada DAS Miu


Dalam menghitung debit banjir rencana pada DAS Miu, digunakan dua
metode perhitungan yaitu Metode Rasional dan Metode Hidrograf SCS ,
tahapan menghitung debit banjir adalah sebagai berikut :
3.4.4.1 Analisa Koefisien Limpasan (C) Dan Debit Banjir Menggunakan
Metode Rasional
Perhitungan ini untuk mengetahui besarnya nilai koefisien limpasan ( C )
setiap tahun yang ditinjau yaitu tahun 2005,2010, dan 2016 berdasarkan
luas penggunaan lahan yang ada pada sub DAS yang ditinjau. setelah
diketahui koefisien limpasan (C) maka dapat dihitung debit banjir dengan
tahapan sebagai berikut :

III - 5
Tahapan analisis debit puncak dengan metode rasional adalah sebagai
berikut:

 Menghitung waktu konsentrasi (Tc)


 Menghitung Intensitas hujan berdasarkan data curah hujan DAS Miu
 Menentukan nilai koefisien limpasan (C), DAS Belawan terdiri dari
berbagai macam penggunaan lahan dengan koefisien limpasan yang
berbeda
 Menghitung debit puncak berdasarkan metode rasional

3.4.4.2 Analisa Curve Number (CN) Dan Debit Banjir Metode Soil
Conservation Servis (SCS)
Tahapan analisis debit puncak dengan metode SCS adalah sebagai berikut:

 Penentuan jenis tanah dan kelompok hidrologi tanah (HGS)


 Menentukan nilai curve number (CN)
 Menghitung retensi potensial maksimum air oleh tanah, yang sebagian
besar adalah karena infiltrasi (mm), (S)
 Menghitung debit puncak berdasarkan Metode Hirdrograf SCS

III - 6
3.4.5 Bagan Alir Penelitian

Mulai

Data penggunaan
Data curah hujan
lahan DAS Miu

Uji abnormalitas
data Jenis
Tanah

Analisis
frekuensi Klasifikasi Menurut Klasifikasi Menurut
Metode Rasional Metode SCS

Uji kesesuaian
distribusi frekuensi Koefisien Limpasan Nilai Curve Number
(C) Rasional (CN)

Curah hujan
rancangan

Intensitas Curah
hujan Menghitung debit
banjir menggunakan
Menghitung debit metode SCS-CN
banjir menggunakan
metode Rasional

Hasil &
Pembahasan

Kesimpulan
& Saran

Selesai

Gambar 3.2. Bagan Alir Penelitian

III - 7

Anda mungkin juga menyukai