PENYAKIT
Disusun Oleh :
Pelangi Rera Assifa
Nim 1913351003
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ………………………………………………………… 14
B. Saran ……………………………………………………………….. 15
2ii
KATA PENGANTAR
Penyusun
iii
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber utama infeksi bakteri adalah makanan mentah, makanan matang dan
kontaminasi silang yaitu apabila makanan yang sudah dimasak bersentuhan
dengan bahan mentah atau peralatan yang terkontaminasi (Marpaung dkk, 2012).
4
Makanan merupakan hal yang penting bagi kesehatan manusia. Banyak terjadi
penyakit melalui makanan yang disebut penyakit bawaan makanan seperti diare
atau keracunan makanan. Penyebab penyakit bawaan makanan dipengaruhi oleh
berbagai faktor salah satunya bakteri pathogen seperti E.coli. Penyakit bawaan
makanan biasanya bersifat toksik maupun infeksius disebabkan oleh agen
penyakit yang masuk ke dalam tubuh melalui konsumsi makanan yang
terkontaminasi (WHO, 2005).
Kasus penyakit melalui makanan dapat dipengaruhi beberapa faktor antara
lain kebiasaan mengolah makanan secara tradisional, penyimpanan dan penyajian
yang tidak bersih serta pencucian dan penyimpanan alat-alat atau perlengkapan
yang tidak saniter (Chandra, 2006).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sanitasi makanan ?
2. Jelaskan penularan penyakit melalui makanan (food borne disease) ?
3. Bagaimana mekanisme kontaminasi makanan ?
4. Apa saja peran makanan pada penularan penyakit ?
5. Bagaimana cara menjaga kesehatan makanan ?
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui pengertian sanitasi makanan
2. Mengetahui penularan penyakit melalui makanan (food borne disease)
3. Mengetahui mekanisme kontaminasi makana
4. Mengetahui peran makanan pada penularan penyakit
5. Mengetahui cara menjaga kesehatan makanan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Sanitasi makanan merupakan salah satu bagian yang penting, dalam segala
aktivitas kesehatan masyarakat, mengingat adanya kemungkinan penyakitpenyakit
akibat makanan. Kebiasaan-kebiasaan tradisionil dalam mengelola makanan
masih menduduki posisi yang kuat di masyarakat kita selama belum ada cara
pengganti yang berkenan.
Dasar pengertian yang dianut hingga sekarang dalam penyelenggaraan usaha-
usaha kesehatan masyarakat adalah definisi kesehatan masyarakat menurut
Winslow. Disini jelas bahwa sanitasi lingkungan merupakan bagian dari
kesehatan masyarakat.
Sanitasi makanan meliputi kegiatan usaha yang ditujukan kepada kebersihan
dan kemurnian makanan agar tidak menimbulkan penyakit. Kemurnian disini
dimaksudkan murni menurut penglihatan maupun rasa.
Usaha-usaha sanitasi tersebut meliputi tindakan-tindakan saniter yang
ditujukan pada semua tingkatan, sejak makanan mulai dibeli, disimpan, diolah dan
disajikan untuk melindungi agar konsumen tidak dirugikan kesehatannya.
6
Makanan adalah semua substansi yang diperlukan tubuh. Menurut definisi
WHO (1956) mengenai makanan, ditegaskan bahwa dalam batasan makanan tidak
termasuk air, obat-obatan dan substansi-substansi yang dipergunakan untuk tujuan
pengobatan. Walaupun air merupakan elemen vital dalam makanan manusia, akan
tetapi air yang memenuhi syarat-syarat kesehatan memerlukan penanganan yang
khusus.
Makanan, bila ditekankan fungsinya maka paling tidak harus memenuhi 2
dari 3 fungsi sebagai berikut ini:
memberikan panas dan tenaga kepada tubuh
membengun jaringan-jaringan tubuh baru,
memelihara dan memperbaiki yang tua
mengatur proses-proses alamiah, kimiawi atau faali dalam tubuh.
7
B. Penularan Penyakit Melalui Makanan
1. Food Infection:
2. Food Poisoning:
8
Ada beberapa racun yang dihasilkan adalah eksotoksin dan
endotoksin. Eksotoksin yaitu toksin yang disintesis di dalam sel
mikroba, kemudian dikeluarkan ke substrat di sekelilingnya.
1. Kontaminan fisik:
9
2. Kontaminasi biologis:
3. Kontaminan kimiawi:
1. Sebagai Agent :
Pada kasus ini dapat kita ambil contoh tumbuhan maupun binatang
yang secara alamiah telah mengandung zat beracun. Agen penyakit infeksi
banyak berasal dari binatang dan menularkan kepada manusia lewat
makanan, tetapi penularannya masih bisa dengan cara yang lain.
2. Sebagai Vehicle:
10
Jadi dalam kategori ini makanan tersebut semula tidak
mengandung zat¬zat yang membahayakan tubuh, tetapi karena satu dan
lain hal akhirnya mengandung zat yang membahayakan kesehatan.
3. Sebagai Media:
11
Misalnya cara pemilihan daging yang masih segar dan sehat,
kemudian sayur dan lain sebagainya.
Dengan demikian maka makanan yang dihasilkan akan berkualitas
dan tidak menimbulkan penyakit akibat dari bahan makanan yang telah
mengandung mikroba atau tidak memenuhi standar kesehatan yang baik.
3. Pengolahan Makanan
5. Pengangkutan Makanan
6. Penyajian Makanan
12
mencegah penyakit bawaan makanan dan mengurangi resiko yang dapat
merugikan konsumen.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sanitasi makanan merupakan salah satu bagian yang penting, dalam segala
aktivitas masyarakat, mengingat adanya kemungkinan penyakit-penyakit akibat
makanan.
Kebiasaan-kebiasaan tradisionil dalam mengelola makanan mesih menduduki
posisi yang kuat di masyarakat kita selama belum ada cara pengganti yang
berkenan.
Pengertian dari prinsip ini adalah pengendalian terhadap tempat/bangunan,
peralatan, orang dan bahan makanan. Prinsipnya antara lain : pemilihan bahan
makanan, penyimpanan bahan makanan, pengolahan makanan, penyimpanan
makanan masak, pengangkutan makanan dan penyajian makanan.
Dari sudut kesehatan lingkungan, pengaruh makanan terhadap kesehatan yang
harus diperhatikan ialah peranan makanan atau minuman sebagai vektor/agen
penyakit yang ditularkan melalui makanan.
Beberapa faktor yang baik langsung maupun tidak langsung berpengaruh
terhadap makanan adalah: air, air kotor (sewage), tanah, udara, manusia, hewan
ternak/piaraan, binatang pengerat.
Sebagai akibat suatu kontaminasi terhadap makanan, pada umumnya akan
disertai dengan terjadinya proses pembusukan. Pembusukan tidak selalu oleh
adanya kontaminasi, tetapi dapat juga terjadi oleh kegiatan enzim yang sudah
terdapat dalam makanan itu sendiri secara alami.
Infeksi penyakit melalui makanan (Food Borne Disease) adalah suatu gejala
penyakit yang timbul akibat makan bahan makanan yang mengandung
mikroorganisme atau toksinnya (termasuk tumbuh-tumbuhan, bahan kimia,
binatang).
Food infection ialah gejala penyakit yang timbul karena mikroorganisme
masuk dan berkembang biak di dalam tubuh melalui bahan makanan. Food
intoxication adalah gejala penyakit yang timbul akibat makan makanan yang
mengandung bahan racun.
14
B. Saran
Angka kasus penyakit bawaan makanan terutama kasus keracunan makanan
yang masih tinggi di Indonesia menunjukkan masih rendahnya ketersediaan
makanan yang berkualitas. Oleh karena itu perlu adanya sosialisasi secara
kontinyu kepada masyarakat secara luas, tidak hanya ditujukan bagi pelaku bisnis
makanan. Dengan tujuan bahwa kemudian hari masyarakat secara personal dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://mahasiswaindonesia.id/penularan-penyakit-melalui-makanan-
foodborne-disease/
http://www.indonesian-publichealth.com/terjadinya-kontaminasi-
makanan/
16