Disusun Oleh :
Ima Uzni Baroka
Nim 1913351089
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ………………………………………………………… 15
B. Saran ……………………………………………………………….. 16
2
KATA PENGANTAR
ii
Ucapan puji dan syukur semata-mata hanyalah milik Allah SWT. Hanya
kepada-Nya lah kami memuji dan hanya kepada-Nya lah kami bersyukur, kami
meminta ampunan dan kami meminta pertolongan.
Oleh sebab itu, saya sangat menantikan kritik dan saran yang membangun
dari setiap pembaca untuk materi evaluasi saya mengenai penulisan makalah
berikutnya. Saya juga berharap hal tersebut mampu dijadikan cambuk untuk kami
supaya kami lebih mengutamakan kualitas makalah di masa yang selanjutnya.
Penyusun
3
BAB I iii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
Penjamah makanan adalah mereka yang berhubungan dengan proses
pengolahan dan penyajian makanan termasuk juga petugas kebersihan dapur.
Kontaminasi dapat terjadi dua arah yaitu penjamah ke makanan dan makanan ke
penjamah. Oleh karena itu penjamah makanan harus berbadan sehat dan fit untuk
bekerja sebagai penyedia makanan (Djarismawati dkk, 2004).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Penyakit ini diakibatkan oleh peran dari virus yang terkandung dalam
makanan yang telah terkontaminasi.
a. Rotavirus
6
besar yang berupa air (watery), demam, nyeri perut, dan muntah-
muntah, sehingga terjadi dehidrasi. Gejala utama Gastroenteritis virus
adalah diare berair berbusa, tidak ada darah lendir dan berbau asam
serta muntah. Gejala lainnya adalah sakit kepala, demam, menggigil,
dan sakit perut. Pengobatannya yaitu dengan cara penggantian cairan
dan pengembalian keseimbangan elektrolit baik secara intravena
maupun oral. Mengingat penyakit diare rotavirus sangat mudah
menular, maka perlu dilakukan langkah-langkah pencegahan.
b. Norovirus
c. Virus Hepatitis
7
Pemindahan terjadi oleh penjamah makanan melalui kontak
dengan jari tangan yang tidak bersih. Kuman dapat juga
dipindahkan oleh serangga seperti lalat.
Kolera –
Disentri Basiler –
8
Bakteri staphylococcus pindah dari tangan atau bersin (batuk)
pekerja dapur atau penyaji makanan yang kemudian disimpan
dalam suhu yang tidak tepat misalnya dibiarkan dalam suhu
kamar dalam waktu yang cukup lama. –
Penyakit ini disebabkan oleh binatang yang hanya terdiri dari satu sel saja
seperti Entamoeba hystolica (disentri amuba) dan Giardia lamblia (giardiasis).
Gejala amubiasis adalah diare dengan tinja berlendir atau berdarah, sakit perut
dan mules. Sedangkan giardiasis ditandai dengan rasa tidak enak perut dan
tinja menjadi encer. Pemindahan terjadi melalui air yang tercemar atau tanga
pengolah makanan yang sedang terkena penyakit atau bahkan sayuran mentah
yang tercemar kotoran.
9
Cara mencegah adalah dengan memasak sayuran atau jika akan dimakan
mentah dicuci bersih bahkan kalau perlu dengan zat anti hama kemudian
dibilas. Pengelola makanan harus menjaga hygiene perorangan secara baik,
dan bila sakit atau menjadi karier kuman jangan biarkan mengolah makanan.
Jamur
Racun yang berasala dari jamur disebut dengan mikotoxin. Salah satu
mikotoxin dari aflatoxin yang sering terdapat pada kacang-kacangan
yang ditumbuhi jamur. Aflatoxin sangat toksin pada hati.
Jika toksin ini termakan dalam jumlah sedikit tetapi dalam jangka
waktu yang lama, maka dapat menimbulkan kanker hati.
Umbi-umbian
Salah satu zat racun yang dihasilkan oleh tanaman adalah sianida
yang biasa terdapat dalam umbi tanaman tertentu dalam bentuk
senyawa KCN atau potassium sianida. Di dalam lambung KCN
bereaksi dengan asam lambung maka terbentuk gas sianida (HCN)
yang akan mengikat zat merah darah (Hb) sehingga darah tidak dapat
mengikat zat asam (oksigen) dan berakibat kematian.
b. Makanan Laut
10
Oleh karena itu untuk mencegah keracunan, kita harus memperhatikan
kebiasaan-kebiasaan yang terjadi setempat.
Zat kimia berbahaya dapat masuk ke dalam makanan baik secara sengaja
seperti pewarna, penyedap rasa atau bahan pengawet yang berbahaya. Zat
kimia berbahay dapat pula masuk ke dalam makanan secara tidak sengaja
akibat kelalaian.
1. Sebagai Agent :
Pada kasus ini dapat kita ambil contoh tumbuhan maupun binatang yang
secara alamiah telah mengandung zat beracun. Agen penyakit infeksi
banyak berasal dari binatang dan menularkan kepada manusia lewat
makanan, tetapi penularannya masih bisa dengan cara yang lain.
2. Sebagai Vehicle:
3. Sebagai Media:
11
C. Mekanisme Kontaminasi Makanan
1. Kontaminan fisik:
2. Kontaminasi biologis:
3. Kontaminan kimiawi:
12
D. Penggolongan Penularan Penyakit
Food Infection:
Food Poisoning:
13
Beberapa eksotoksin yang dihasilkan oleh bakteri seperti racun
botolinum yang bersifat neurotoksin (menyerang sel-sel saraf
sehingga menyebabkan kelumpuhan), racun stafilokokus dan racun
perfringens yang disebut enterotoksin karena penyerang sel-sel usus
dan dapat menyebabkan diare. Endotoksin lebih bersifat tahan
terhadap panas dibandingkan dengan eksotoksin.
Tangan adalah salah sumber kuman. Jadi sangat penting untuk mencuci
tangan secara menyeluruh dengan sabun dan air hangat sebelum memasak,
setelah menyentuh sampah, pergi ke toilet, dan sebelum dan sesudah
menyentuh makanan mentah.
Sangat dianjurkan untuk mencuci buah dan sayuran dengan air dingin
sebelum Anda memakan mereka. Hal ini membantu untuk menghilangkan
kotoran atau kuman yang mungkin menempel di permukaan makanan.
Cuci permukaan dapur dan talenan Anda sebelum dan setelah memasak,
karena mereka dapat menjadi sumber kuman. Talenan bahkan dikatakan
memiliki bakteri 200% lebih banyak daripada dudukan toilet.
Inilah beberapa cara menjaga makanan agar tetap higienis. Pastikan bahwa
makanan yang Anda konsumsi selalu terjaga kebersihannya, karena makanan
yang terkontaminasi bakteri bisa menyebabkan keracunan.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sanitasi makanan merupakan salah satu bagian yang penting, dalam segala
aktivitas kesehatan masyarakat, mengingat adanya kemungkinan penyakitpenyakit
akibat makanan. Kebiasaan-kebiasaan tradisionil dalam mengelola makanan
15
masih menduduki posisi yang kuat di masyarakat kita selama belum ada cara
pengganti yang berkenan.
Infeksi penyakit melalui makanan (Food Borne Disease) adalah suatu gejala
penyakit yang timbul akibat makan bahan makanan yang mengandung
mikroorganisme atau toksinnya (termasuk tumbuh-tumbuhan, bahan kimia,
binatang). Food infection ialah gejala penyakit yang timbul karena
mikroorganisme masuk dan berkembang biak di dalam tubuh melalui bahan
makanan. Food intoxication adalah gejala penyakit yang timbul akibat makan
makanan yang mengandung bahan racun.
Salah satu cara untuk menjaga makanan agar tetap sehat adalah dengan
mencuci tangan, memasak menggunakan suhu yang tepat, mencuci buah dan
sayur, serta membersihkan alat alat untuk memasak. Inilah beberapa cara menjaga
makanan agar tetap higienis. Pastikan bahwa makanan yang Anda konsumsi selalu
terjaga kebersihannya, karena makanan yang terkontaminasi bakteri bisa
menyebabkan keracunan
B. Saran
16
makanan. Dengan tujuan bahwa kemudian hari masyarakat secara personal dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
17
Mukono HJ. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan Surabaya: Airlangga
University Press; 2006.
http://indahwanti12.wordpress.com/2012/12/15/sanitasi-makan/
https://www.merdeka.com/sehat/4-cara-menjaga-makanan-agar-tetap-
higienis.html
18