Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PERANAN MAKANAN DALAM MENIMBULKAN PENYAKIT

Disusun Oleh :
Ima Uzni Baroka
Nim 1913351089

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN SANITASI LINGKUNGAN


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
2020

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. ii

KATA PENGANTAR ……………………..…………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………………………………………………………… 4


B. Rumusan Masalah ……………………………………………………… 5
C. Tujuan Penulisan ……………………………………………………….. 5

BAB II PEMBAHASAN

A. Penyakit Bawaan Makanan………………………….………………. 6


B. Peranan Makanan dalam Menimbulkan Penyakit ………………...…
10
C. Kontaminasi Makanan …………………………………………….. 11
D. Penggolongan Penularan Penyakit Melalui Makanan…………..……
12
E. Cara Menjaga Makanan Agar tetap Hiegenis…… …………………..
13

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………………… 15
B. Saran ……………………………………………………………….. 16

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….. 17

2
KATA PENGANTAR
ii

Ucapan puji dan syukur semata-mata hanyalah milik Allah SWT. Hanya
kepada-Nya lah kami memuji dan hanya kepada-Nya lah kami bersyukur, kami
meminta ampunan dan kami meminta pertolongan.

Dengan hormat serta pertolongan-Nya, puji syukur, pada akhirnya saya


dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Peranan Makanan dalam
Menimbulkan Penyakit” dengan lancar. Saya pun menyadari dengan sepenuh hati
bahwa tetap terdapat kekurangan pada makalah ini.

Oleh sebab itu, saya sangat menantikan kritik dan saran yang membangun
dari setiap pembaca untuk materi evaluasi saya mengenai penulisan makalah
berikutnya. Saya juga berharap hal tersebut mampu dijadikan cambuk untuk kami
supaya kami lebih mengutamakan kualitas makalah di masa yang selanjutnya.

Atas perhatiannya, sekian dan terimakasih.

Bandar Lampung, 12 Agustus 2020

Penyusun

3
BAB I iii

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah kesehatan khususnya masalah hygiene dan sanitasi makanan


merupakan masalah yang sangat kompleks dan sebenarnya bukan merupakan
masalah yang baru. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyimpulkan bahwa
sekitar 30% dilaporkan keracunan makanan untuk kawasan Eropa terjadi pada
rumah-rumah pribadi akibat tidak memperhatikan hygiene dan sanitasi makanan.
Menurut WHO, di Amerika Serikat saja setiap tahunnya ada 76 juta kasus
penyakit bawaan makanan menyebabkan 325.000 jiwa rawat inap dan 5.000
kematian. Sekitar 70 % kasus keracunan makanan di dunia disebabkan oleh
makanan siap santap yaitu makanan yang sudah diolah, terutama oleh usaha
katering, rumah makan, kantin, restoran maupun makanan jajanan (Depkes,
2000).

Makanan merupakan kebutuhan dasar manusia untuk melestarikan


kehidupannya, yaitu tumbuh, berkembang dan bereproduksi. Untuk mendapatkan
makanan tersebut diperoleh dengan cara berburu atau dengan cara bercocok
tanam, sebagai lahan untuk berburu dan bercocok tanam tempatnya adalah
lingkungan. Oleh karena itu makanan merupakan salah satu kajian dari pakar
lingkungan.

Dalam kehidupan manusia dan setiap makhluk hidup, makanan mempunyai


peranan penting dan peranan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

 Setiap manusia memerlukan makanan untuk kelangsungan hidupnya.

 Manusia yang terpenuhi semua kebutuhan makanannya akan terlindung


dan terjamin kesehatannya dan memiliki tenaga kerja yang produktif, dan
sebagainya.

 Bahan makanan dapat merupakan media perkembang biakan kuman


penyakit atau dapat juga merupakan media perantara dalam penyebaran
suatu penyakit.

4
Penjamah makanan adalah mereka yang berhubungan dengan proses
pengolahan dan penyajian makanan termasuk juga petugas kebersihan dapur.
Kontaminasi dapat terjadi dua arah yaitu penjamah ke makanan dan makanan ke
penjamah. Oleh karena itu penjamah makanan harus berbadan sehat dan fit untuk
bekerja sebagai penyedia makanan (Djarismawati dkk, 2004).

Masalah higiene sanitasi makanan sangat penting, terutama di tempat-tempat


umum yang erat kaitannya dengan pelayanan untuk orang banyak. Agar makanan
sehat maka makanan tersebut harus bebas dari kontaminasi. Makanan yang
terkontaminasi akan menyebabkan penyakit (foodborne disease). Agar makanan
tetap aman dan sehat diperlukan beberapa cara yang meliputi penyimpanan,
pencegahan kontaminasi, dan pembasmian organisme dan toksin (Mukono, 2006).

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja penyakit bawaan makanan ?

2. Apa saja peran makanan dalam menimbulkan penyakit ?

3. Bagaimana mekanisme kontaminasi makanan ?

4. Bagaimana penggolongan penularan penyakit melalui makanan ?

5. Bagaimana cara menjaga makanan agar tetap hiegenis ?

C. Tujuan Pembahasan

1. Mengetahui penyakit bawaan makanan

2. Mengetahui peran makanan dalam menimbulkan penyakit

3. Mengetahui mekanisme kontaminasi makanan

4. Mengetahui penggolongan penularan penyakit melalui makanan

5. Mengetahui cara menjaga makanan agar tetap hiegenis

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Penyakit Bawaan Makanan

Penyakit bawaan makanan merupakan penyakit yang terjadi akibat dari


makanan yang dikonsumsi seperti proses pengolahan yang tidak saniter dan lain
sebagainya. Penyakit bawaan makanan umumnya menunjukkan gejala gangguan
saluran pencernaan dengan rasa sakit perut, diare dan kadang-kadang muntah.
Penyakit ini timbul akibat mengonsumsi makanan yang mengandung bakteri
ganas dalam jumlah banyak, mengandung racun bakteri, atau mengandung bahan
kimia berbahaya.

Beberapa penyakit bawaan makanan dapat digolongkan sebagai berikut:

1. Penyakit Bawaan Makanan Karena Virus

Penyakit ini diakibatkan oleh peran dari virus yang terkandung dalam
makanan yang telah terkontaminasi.

a. Rotavirus

Penyebaran rotavirus terjadi melalui rute oral fekal, yaitu muncul


secara serentak. Gejala yang timbul antara lain diare berupa buang air

6
besar yang berupa air (watery), demam, nyeri perut, dan muntah-
muntah, sehingga terjadi dehidrasi. Gejala utama Gastroenteritis virus
adalah diare berair berbusa, tidak ada darah lendir dan berbau asam
serta muntah. Gejala lainnya adalah sakit kepala, demam, menggigil,
dan sakit perut. Pengobatannya yaitu dengan cara penggantian cairan
dan pengembalian keseimbangan elektrolit baik secara intravena
maupun oral. Mengingat penyakit diare rotavirus sangat mudah
menular, maka perlu dilakukan langkah-langkah pencegahan.

b. Norovirus

Norovirus merupakan virus yang berasal dari golongan Norwalk virus.


Merupakan virus utama penyebab penyakit perut. Penyebab penyakit
perut dan penyakit berbahaya lainnya yang menyangkut pencernaan.
Gejala penyakitnya sering terlihat pada penderita diare. Sering kali
dijumpai dalam air yang tidak bersih, kerang-kerangan, es, telur, salad,
dan berbagai makanan kontaminan lainnya. Masa inkubasinya berkisar
1-2 hari.

c. Virus Hepatitis

Virus hepatitis A dapat menular melalui berbagai cara seperti kontak


orang ke orang atau melalui konsumsi makanan dan minuman yang
telah terkontaminasi. Orang yang telah terinfeksi virus hepatitis A
dapat menjadi sumber penularan virus yang mengontaminasi makanan
sehingga orang-orang ini tidak diperbolehkan menangani makanan
meskipun mereka tidak terlihat sakit. Oleh karena itulah, orang-orang
yang bekerja menangani makanan, seperti di restoran atau pabrik
makanan, harus diberi vaksinasi hepatitis A.

2. Penyakit Bawaan Makanan Karena Bakteri

a. Penyakit Infeksi Karena Makanan 

 Demam Tifoid atau Paratifus –

 Penyebab infeksi tifus adalah Salmonella typhosa. –

 Manusia adalah satu-satunya kuman penyakit ini, yaitu


penderita dan orangorang yang menjadi karier. –

7
 Pemindahan terjadi oleh penjamah makanan melalui kontak
dengan jari tangan yang tidak bersih. Kuman dapat juga
dipindahkan oleh serangga seperti lalat. 

 Kolera –

 Penyakit kolera disebabkan oleh Vibrio cholera dan Vibrio


cholera bio type El Tor. –

 Sumber kuman adalah manusia.

 Penularan melalui air dan makanan yang tercemar oleh tinja


penderita atau karier. –

 Pada umumnya pencegahan sama dengan tifoid tetapi vaksinasi


pada kolera tidak banyak bermanfaat. 

 Disentri Basiler –

 Penyebab penyakit disentri basiler adalah bakteri dari genus


Shigella antara lain Shigella dysentriae. –

 Sumber infeksi adalah penderita atau karier.

 Penularan dapat terjadi baik secara langsung maupun tidak


langsung yaitu melalui makanan atau alat makanan yang
tercemar basil tersebut.

 Juga dapat ditularkan melalui air, susu dan serangga. -


Pencegahan seperti tifus.

 Belum ada vaksin yang tepat (sementara masih vaksin TCD)

b. Keracunan Makanan (Food Poisoning)

Penyakit bawaan makanan yang tergolong dalam keracunan makanan


(food poisoning) ini disebabkan oleh toksin yang dikeluarkan oleh bakteri
yang tumbuh dalam makanan. Disebut keracunan karena yang menyebabkan
sakit adalah racun dari bakteri, bukan karena bakterinya sendiri. Bila
dipanaskan bakteri akan mati tetapi toksinnya akan tetap stabil dan
menimbulkan kesakitan.

 Keracunan Makanan Karena Staphylococcus –

8
 Bakteri staphylococcus pindah dari tangan atau bersin (batuk)
pekerja dapur atau penyaji makanan yang kemudian disimpan
dalam suhu yang tidak tepat misalnya dibiarkan dalam suhu
kamar dalam waktu yang cukup lama. –

 Makin lama makanan tersimpan dalam suhu kamar, semakin


banyak toksin yang dihasilkan. 

 Keracunan Makanan Karena Clostridium botullinum –

 Toksin dihasilkan dari bakteri Clostridium botulinum yang


mencemari makanan kaleng yang diproses tidak baik yakni
kemasukan spora bakteri dan lain sebagainya. –

 Sumber kuman adalah tanah, air, dan usus binatang termasuk


ikan.

 Penyakit ini terjadi setelah menelan makanan yang


mengandung toksin yakni makanan kaleng atau dalam botol
yang pada wkatu pembuatannya tidak dipanasi sebagaimana
mestinya. 

 Keracunan Makanan Karena Vibrio parahaemolyticus –

 Penyebabnya adalah Vibrio parahaemolyticus yang


mengandung antigen yang dapat menimbulkan reaksi pada
orang yang terkena.

 Sumber adalah perairan pantai, terdapat bebas di air laut


maupun dalam ikan dan kerang-kerangan. Pemindahan ke
manusia terjadi jika orang memakan makanan laut yang
mentah atau tidak dimasak sempurna.

3. Penyakit Bawaan Makanan Karena Protozoa

Penyakit ini disebabkan oleh binatang yang hanya terdiri dari satu sel saja
seperti Entamoeba hystolica (disentri amuba) dan Giardia lamblia (giardiasis).
Gejala amubiasis adalah diare dengan tinja berlendir atau berdarah, sakit perut
dan mules. Sedangkan giardiasis ditandai dengan rasa tidak enak perut dan
tinja menjadi encer. Pemindahan terjadi melalui air yang tercemar atau tanga
pengolah makanan yang sedang terkena penyakit atau bahkan sayuran mentah
yang tercemar kotoran.

9
Cara mencegah adalah dengan memasak sayuran atau jika akan dimakan
mentah dicuci bersih bahkan kalau perlu dengan zat anti hama kemudian
dibilas. Pengelola makanan harus menjaga hygiene perorangan secara baik,
dan bila sakit atau menjadi karier kuman jangan biarkan mengolah makanan.

4. Penyakit Bawaan Makanan Karena Parasit

Parasit yang dimaksud cenderung mengarah pada parasit cacing. Penyakit


bawaan makanan yang disebabkan oleh cacing cukup banyak seperti cacing
gelang (Ascaris lumbricoides), cacing kremi (Oxyuris vermicularis), cacing
pita (Taenia saginata dan Taenia solium), Trichinella spiralis (paling
berbahaya) dan lain-lain.

5. Penyakit Bawaan Makanan Bukan Karena Kuman

a. Berasal dari Tanaman

 Jamur

Racun yang berasala dari jamur disebut dengan mikotoxin. Salah satu
mikotoxin dari aflatoxin yang sering terdapat pada kacang-kacangan
yang ditumbuhi jamur. Aflatoxin sangat toksin pada hati.

Jika toksin ini termakan dalam jumlah sedikit tetapi dalam jangka
waktu yang lama, maka dapat menimbulkan kanker hati.

 Umbi-umbian

Salah satu zat racun yang dihasilkan oleh tanaman adalah sianida
yang biasa terdapat dalam umbi tanaman tertentu dalam bentuk
senyawa KCN atau potassium sianida. Di dalam lambung KCN
bereaksi dengan asam lambung maka terbentuk gas sianida (HCN)
yang akan mengikat zat merah darah (Hb) sehingga darah tidak dapat
mengikat zat asam (oksigen) dan berakibat kematian.

b. Makanan Laut

Makanan laut seperti kerang, remis dan kepiting kadang-kadang dalam


waktu tertentu mengandung zat yang berbahaya terhadap manusia. Hal ini
terjadi apabila kerang atau kepiting tersebut memakan sejenis ganggang laut
yang mengandung racun.

10
Oleh karena itu untuk mencegah keracunan, kita harus memperhatikan
kebiasaan-kebiasaan yang terjadi setempat.

c. Zat Kimia Berbahaya dalam Makanan

Zat kimia berbahaya dapat masuk ke dalam makanan baik secara sengaja
seperti pewarna, penyedap rasa atau bahan pengawet yang berbahaya. Zat
kimia berbahay dapat pula masuk ke dalam makanan secara tidak sengaja
akibat kelalaian.

B. Peran Makanan Dalam Menimbulkan Penyakit

1. Sebagai Agent :

Pada kasus ini dapat kita ambil contoh tumbuhan maupun binatang yang
secara alamiah telah mengandung zat beracun. Agen penyakit infeksi
banyak berasal dari binatang dan menularkan kepada manusia lewat
makanan, tetapi penularannya masih bisa dengan cara yang lain.

2. Sebagai Vehicle:

Makanan sebagai pembawa penyebab penyakit, seperti bahan kimia atau


parasit yang ikut termakan bersama makanan dan juga mikroorganisme
yang patogen serta bahan radioaktif.

Makanan tersebut tercemar oleh zat-zat yang membahayakan kehidupan.


Jadi dalam kategori ini makanan tersebut semula tidak mengandung
zat¬zat yang membahayakan tubuh, tetapi karena satu dan lain hal
akhirnya mengandung zat yang membahayakan kesehatan.

3. Sebagai Media:

Kontaminan yang jumlahnya kecil jika dibiarkan berada dalam makanan


dengan suhu dan waktu yang cukup, maka akan tumbuh dan berkembang
sehingga menjadi banyak dan dapat menyebabkan wabah yang serius.
Penjamah makanan yang menderita sakit atau karier menularkan penyakit
yang dideritanya melalui saluran pernapasan, sewaktu batuk atau bersin
dan melalui saluran pencernaan, biasanya kuman penyakit mencemari
makanan karena terjadi kontak atau bersentuhan dengan tangan yang
mengandung kuman penyakit

11
C. Mekanisme Kontaminasi Makanan

1. Kontaminan fisik:

Kontaminan fisik dapat berupa benda-benda asing yang terdapat


dalam makanan, yang bukan menjadi bagian dari makanan tersebut. Benda
ini merupakan kontaminan fisik yang selain menurunkan nilai estetis
makanan juga dapat menimbulkan luka serius bila tertelan, seperti kerikil,
pecahan logam dan lainnya.

2. Kontaminasi biologis:

Kontaminasi biologis merupakan organisme yang hidup dan


menimbulkan kontaminan makanan. Organisme hidup yang sering
menjadi kontaminan atau pencemar bervariasi mulai yang berukuran besar
seperti serangga, sampai yang amat kecil seperti mikroorganisme.

Mikroorganisme adalah bahan pencemar yang harus diwaspadai,


karena keberadaannya di dalam makanan sering tidak disadari, sampai
menimbulkan akibat-akibat yang tidak diinginkan, misalnya kerusakan
makanan atau keracunan makanan.

Jenis mikroorganisme yang sering menyebabkan pencemaran


makanan adalah bakteri (Clostridium perfringens, Streptokoki fecal,
Salmonella), fungi (Aspergillius, Penicillium, Fusarium), parasit
(Entamoeba histolytica, Taenia saginata, Trichinella spiralis, dan virus
(virus hepatitis A/HAV).

3. Kontaminan kimiawi:

Kontaminasi kimiawi adalah berbagai macam bahan atau unsur


kimia yang menimbulkan pencemaran atau kontaminan pada bahan
makanan. Unsur kimia ini dapat berada dalam makanan melalui beberapa
cara seperti terlarutnya lapisan alat pengolah karena digunakan untuk
mengolah makanan yang dapat melarutkan zat kimia dalam pelapis, logam
yang terakumulasi di dalam produk perairan misalnya kerang atau tanaman
yang habitat asalnya tercemar, bahan pembersih atau sanitasi kimia pada
pengolah makanan yang tidak bersih pembilasannya atau yang secara tidak
sengaja mengkontaminasi makanan karena penyimpanan yang berdekatan

12
D. Penggolongan Penularan Penyakit

Sedangkan penularan penyakit melalui makanan (food borne disease)


dapat digolongkan menjadi food infection dan food poisoning.

 Food Infection:

Food infection adalah masuknya mikroorganisme dalam makanan,


berkembang biak sangat banyak dan dimakan orang dimana
mikroorganisme tersebut menyebabkan sakit.

Jenis-jenis mikroorganisme yang paling sering Salmonella,


Shigella, E. coli, Vibrio cholerae, Vibrio parahaemolyticus. Bakteri
patogen yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan
merupakan penyebab penyakit. Bakteri patogen penyebab penyakit,
mempunyai masa inkubasi dan gejala tergantung pada
patogenitasnya.

 Food Poisoning:

Food poisoning adalah bahan makanan yang memang mengandung


bahan racun alami maupun makanan diberi zat-zat racun yang
mempunyai tujuan komersial maupun nilai-nilai ekonomis, dapat
juga disebabkan oleh makanan yang sudah tercemar oleh
mikroorganime menghasilkan racun contoh bakteri Staphylococcus.

Ada beberapa racun yang dihasilkan adalah eksotoksin dan


endotoksin.

Eksotoksin yaitu toksin yang disintesis di dalam sel mikroba,


kemudian dikeluarkan ke substrat di sekelilingnya. Endotoksin yaitu
toksin yang disintesis di dalam sel bakteri dan baru bersifat toksik
bila sel mengalami lisis.

Eksotoksin yang dihasilkan oleh bakteri biasanya bekerja secara


spesifik terhadap tenunan-tenunan atau sel-sel tertentu. Misalnya sel-
sel saraf, otot, sel-sel pada saluran pencernaan, dan sebagainya.

13
Beberapa eksotoksin yang dihasilkan oleh bakteri seperti racun
botolinum yang bersifat neurotoksin (menyerang sel-sel saraf
sehingga menyebabkan kelumpuhan), racun stafilokokus dan racun
perfringens yang disebut enterotoksin karena penyerang sel-sel usus
dan dapat menyebabkan diare. Endotoksin lebih bersifat tahan
terhadap panas dibandingkan dengan eksotoksin.

E. Cara Menjaga Makanan Agar Tetap Hiegenis

Studi terbaru menunjukkan bahwa dapur menjadi tempat paling berkuman di


rumah. Kuman seperti E. coli, salmonella dan campylobacter dapat Anda temukan
di dapur dan tangan Anda, makanan mentah atau terbawa oleh hewan peliharaan.
Berikut adalah beberapa cara untuk menjaga makanan agar tetap higienis.
1. Mencuci tangan

Tangan adalah salah sumber kuman. Jadi sangat penting untuk mencuci
tangan secara menyeluruh dengan sabun dan air hangat sebelum memasak,
setelah menyentuh sampah, pergi ke toilet, dan sebelum dan sesudah
menyentuh makanan mentah.

2. Memasak pada suhu yang tepat

Memasak makanan pada suhu yang tepat akan membantu membunuh


bakteri berbahaya yang menempel pada makanan.

3. Mencuci buah dan sayuran.

Sangat dianjurkan untuk mencuci buah dan sayuran dengan air dingin
sebelum Anda memakan mereka. Hal ini membantu untuk menghilangkan
kotoran atau kuman yang mungkin menempel di permukaan makanan.

4. Membersihkan permukaan dapur dan talenan

Cuci permukaan dapur dan talenan Anda sebelum dan setelah memasak,
karena mereka dapat menjadi sumber kuman. Talenan bahkan dikatakan
memiliki bakteri 200% lebih banyak daripada dudukan toilet.

Inilah beberapa cara menjaga makanan agar tetap higienis. Pastikan bahwa
makanan yang Anda konsumsi selalu terjaga kebersihannya, karena makanan
yang terkontaminasi bakteri bisa menyebabkan keracunan.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sanitasi makanan merupakan salah satu bagian yang penting, dalam segala
aktivitas kesehatan masyarakat, mengingat adanya kemungkinan penyakitpenyakit
akibat makanan. Kebiasaan-kebiasaan tradisionil dalam mengelola makanan

15
masih menduduki posisi yang kuat di masyarakat kita selama belum ada cara
pengganti yang berkenan.

Dari sudut kesehatan lingkungan, pengaruh makanan terhadap kesehatan yang


harus diperhatikan ialah peranan makanan atau minuman sebagai vektor/agen
penyakit yang ditularkan melalui makanan.

Beberapa faktor yang baik langsung maupun tidak langsung berpengaruh


terhadap makanan adalah: air, air kotor (sewage), tanah, udara, manusia, hewan
ternak/piaraan, binatang pengerat. Sebagai akibat suatu kontaminasi terhadap
makanan, pada umumnya akan disertai dengan terjadinya proses pembusukan.
Pembusukan tidak selalu oleh adanya kontaminasi, tetapi dapat juga terjadi oleh
kegiatan enzim yang sudah terdapat dalam makanan itu sendiri secara alami.

Infeksi penyakit melalui makanan (Food Borne Disease) adalah suatu gejala
penyakit yang timbul akibat makan bahan makanan yang mengandung
mikroorganisme atau toksinnya (termasuk tumbuh-tumbuhan, bahan kimia,
binatang). Food infection ialah gejala penyakit yang timbul karena
mikroorganisme masuk dan berkembang biak di dalam tubuh melalui bahan
makanan. Food intoxication adalah gejala penyakit yang timbul akibat makan
makanan yang mengandung bahan racun.

Salah satu cara untuk menjaga makanan agar tetap sehat adalah dengan
mencuci tangan, memasak menggunakan suhu yang tepat, mencuci buah dan
sayur, serta membersihkan alat alat untuk memasak. Inilah beberapa cara menjaga
makanan agar tetap higienis. Pastikan bahwa makanan yang Anda konsumsi selalu
terjaga kebersihannya, karena makanan yang terkontaminasi bakteri bisa
menyebabkan keracunan

B. Saran

Angka kasus penyakit bawaan makanan terutama kasus keracunan makanan


yang masih tinggi di Indonesia menunjukkan masih rendahnya ketersediaan
makanan yang berkualitas. Oleh karena itu perlu adanya sosialisasi secara
kontinyu kepada masyarakat secara luas, tidak hanya ditujukan bagi pelaku bisnis

16
makanan. Dengan tujuan bahwa kemudian hari masyarakat secara personal dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Demikianlah kesimpulan dan saran saya sampaikan, apabila ada kesalahan


mohon diberikan saran dan kritik dari dosen dan teman-teman sekalian yang
sifatnya membangun agar makalah ini menjadi lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

 Sihite, Richard. 2000. Sanitation and Hygiene (Sanitasi dan Hygiene).


Surabaya: SIC

 Djarismawati, dkk. 2004. Pengetahuan Dan Perilaku Penjamah Tentang


Sanitasi Pengolahan Makanan Pada Insalasi Gizi Rumah Sakit Di Jakarta.
Media Penelitian Dan Pengembangan. Vol 414 NO 03,31-37

17
 Mukono HJ. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan Surabaya: Airlangga
University Press; 2006.

 http://indahwanti12.wordpress.com/2012/12/15/sanitasi-makan/

 https://www.merdeka.com/sehat/4-cara-menjaga-makanan-agar-tetap-
higienis.html

 Pablo, Julian. 2012. Food Borne Disease (Penyakit Bawaan Makanan).


http://matakuliahbiologi.blogspot.com/2012/04/food-borne-diseases.html.
Diakses 29 Desember 2012

18

Anda mungkin juga menyukai