PENGINDERAAN JAUH
ACARA 2
A. Tujuan
B. Dasar teori
Menurut Lillesand dan Kiefer (1990) dalam Fadhilla Arsy (2013: 63) Penginderaan jauh adalah
ilmu atau seni untuk memperoleh informasi tentang objek, daerah atau gejala, dengan jalan
menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat, tanpa kontak langsung dengan objek,
daerah atau gejala yang akan dikaji. Penginderaan jauh adalah ilmu untuk memperoleh informasi
mengenai objek dari pengukuran yang dilakukan dari jarak tertentu, yaitu tanpa benar-benar
Menurut Estes dan Simonett (1975) dalam Fadhilla Arsy (2013: 64) Interpretasi citra
merupakan kegiatan mengkaji foto udara atau citra dengan maksud untuk mengidentifikasi objek
dan menilai arti pentingnya objek tersebut. Interpretasi citra adalah suatu proses pengenalan objek
yang berupa gambar (citra) untuk digunakan dalam disiplin ilmu tertentu seperti Geologi, Geografi,
Ekologi, Geodsi dan disiplin ilmu lainya (Fadhilla Arsy, 2013: 64)
Quantum GIS merupakan salah satu perangkat lunak open souurce geospatinial coundation
(OSGeo) yang dapat dijalankan dalam sitem operasi windows Mac OSX, Linux dan Unix. Aplikasi ini
menawarkan pengolahan data geospatial dengan berbagai format dan fungsionalitas vektor, raster,
dan database. Pemanfaatan perangkat lunak quantum GIS dapat digunakan sebagai pilihan lternatif
dari software SIG Comercial seperti Arc view, Map info maupun ArcGIS (Sulistiyanto, 2:2017)
Prinsip pengenalan obyek pada peta citra mendasarkan atas penyidikan karakteristiknya
atau atributnya pada citra, karakteristik obyek yang tergambar pada citra dan digunakan untuk
mengenali obyek disebut unsur Interpretasi Citra, Unsur interpretasi citra terdiri dari sembilan butir
yaitu rona, ukuran, bentuk, tekstur, pola,tinggi, bayangan, situs dan asosiasi (Sutanto, 1994: 121).
Menurut Este dan Simonett (1975) dalam Fadhilla Arsy (2013: 64) dalam interpretasi citra, penafsir
mengkaji citra dan berupaya mengenali obyek melalui tahapan Deteksi, Indentifikasi, Analisis,
Deteksi, Identifikasi.
Menurut Kaiser (1995) dalam Trigus Eko dan Sri Rahayu (2012: 333)
Penggunaan/pemanfaatan lahan merupakan suatu percampuran yang komplek dari berbagai
karakteriktik kepemilikan, lingkungan fisik, struktur dan penggunaan ruang. Menurut Arsyad (1989)
dalam Trigus Eko dan Sri Rahayu (2012: 333) membagi penggunaan lahan menjadi dua jenis
penggunaan utama yaitu penggunaan lahan pertania dan lahan non pertanian. Lahan pertanian
meliputi: tegalan, swah, perkebunan, hutan produksi dan lindung, padang rumput dan alang-alang,
3. Sawah Lebak Sl
4. Sawah pasang Sp
Surut
5. Ladang/Tegal L
6. Perkebunan - Cengkeh C
- Coklat Co
- Karet K
- Kelapa Ke
- Kelapa Sawit Ks
- Kopi Ko
- Panili P
- Tebu T
- Teh Te
- Tembakau Tm
7. Perkebunaan Kc
Campuran
8. Tanaman Te
Campuran
- Hutan jati Hj
- Hutan pinus Hp
- Hutan lainnya Hl
- Hutan nipah Hn
- Hutan sagu Hs
3. Belukar B
4. Semak S
5. Padang Pr
Rumput
6. Savana Sa
7. Padang Pa
alang-alang
8. Rumput rawa Rr
4. Gosong sungai Gs
5. Gumuk pasir Gp
b. Jaringan listrik
tegangan tinggi
c. Pelabuhan
udara
d. Pelabuhan laut
3. Tambak ikan Ti
4. Tambak garam Tg
5. Rawa R
6. Sungai
7. Anjir pelayaran
8. Saluran irigasi
9. Terumbu
karang
Alat
software QGIS
Bahan
praktikum.
5. Simpan file pada satu folder yang sama, kolom type geometri diisikan
polygon, beri nama file lalu klik add list.
6. Selanjutnya akan muncul icon yang sudah disimpan tadi pada daftar layer. Lalu
aktifkan atau klik Toogle (icon pensil) lalu klik buat polygon untuk membatasi
wilayah dari obyek yang akan dideliniasi.
properties.
8. Klik pada option categorized untuk mengklasifikasikan obyek, lalu klil kolom id
untuk memunculkan id obyek dan selanjutnya adalah kelaskan. Klik kiri dua
kali pada kotak warna lalu akan muncul tampilan seperti langkh nomor 9
9. Pada tahap ini klik single fill, pada kolom warna pengisi digeser ke paling kiri
untuk menghilangkan warna blok sehingga obyek bisa dilihat. Style pengisian
diisi tidak ada sekat dan atur stroke color sesuai keinginan, atur ketebalan
garis dengan mengubah stroke width menjadi 1,0060000 lalu klik OK.
10. Klik kanan pada ikon obyek lalu klik pada buka tabel atribut selanjutnya isikan
11. Isikan kolom keterangan dengan menjelaskna id dan obyek, sehingga mudah
untuk dibaca.
12. Klik kanan pada ikon obyek lalu klik properties sehingga muncul tampilan
seperti dibawah, isikan kolom label with dengan obyek, atur ukuran huruf,
13. Klik new print layout untuk membuat layout peta, lalu akan muncul tampilan
15. Untuk memberi legenda klik ikon add a new legenda in lay out, lalu atur font
17. Klik add a new label in a lay out untuk memberi identitas pada peta.
18. Klik add a new gambar to the lay out untuk memberi garis tepi, lalu
Hasil
Berdasarkan praktikum penginderaan jauh acara 2 tentang Interpretasi citra
quick bird untuk penggunaan lahan menggunakan software Qgis didapatkan hasil
sebagai berikut :
NO Obyek Simbol
1 Permukiman KP
2 Pabrik Industri In
3 Sawah irigasi Si
4 Ladang L
Pembahasan
Setelah dilakukan deliniasi pada peta citra quickbird kabupaten Sleman secara
digital menggunakan software QGIS, terdapat perbedaan dengan praktikum acara 1
yang masih melakukan deliniasi secara manual, kali ini deliniasi dilakukan secara digital
dengan menggunakan skala 1: 12.000 sehingga lebih praktis dan lebih mudah dibaca,
pada praktikum kali ini diketahui obyek-obyek yang teridentifikasi pada peta :
1. Permukiman
dikarenakan wilayah tersebut relatif datar, selain itu juga dipengaruhi faktor mata
pencaharian, di sekitar permukiman selalu dikelilingi daerah persawahan atau
perkebunan yang mengindikasikan bahwa mayoritas dari penduduk bermata
pencaharian sebagai petani.
2. Pabrik Industri
Pada peta citra quickbird ditemukan obyek dengan ukuran relatif besar
dan berpola teratur berwarna putih. Obyek ini juga bentuknya serba lurus dan
mempunyai rona kelabu, dengan begitu obyek ini dapat dipastikan sebagai
menyerap tenaga kerja dari warga sekitar, ini dikarenakan mayoritas dari
penduduk lebih memilih bekerja menjadi petani daripada menjadi buruh pabrik,
3. Sawah Irigasi
Jika diklasifikasikan menurut Malingreau, obyek ini termasuk obyek
bervegetasi dan daerah pertanian. Obyek ini mempunyai tekstur yang halus
dengan bentuk kotak kotak dan berukuran besar/luas. Dilihat dari rona nya tidak
terlalu cerah berwarna hijau yang mengindikasikan bahwa sawah ini selalu dialiri
air, maka dari ciri-ciri diatas mengindikasikan bahwa obyek ini adalah sawah
irigasi. Dari peta yang dideliniasi diketahui wilayah ini sebagian besar adalah
sawah irigasi, ini mengindikasikan bahwa wilayah ini memiliki tanah yang subur
dan meempunyai cadangan air yang berkecukupan. Di wilayah ini banyak ditemui
sawah irigasi karena terdapat sungai yang mungkin menjadi sumber pengairan
4. Ladang
halus dengan bentuk satu kotak dan berukuran luas. Dilihat dari ronanya nampak
tidak terlalu cerah berwarna hijau dan letaknya yang tidak jauh dari permukiman
penduduk mengindikasikan bahwa obyek ini adalah ladang. Ditemukan dua
ladang pada citra yang dideliniasi, berupa tanah luas dengan tanah bergunduk-
gunduk yang mengindikasikan daerah tersebut merupakan perkebunan buah
atau sayur.
Secara umum setelah dilakukan pengamatan obyek pada masing-masing
citra quickbird menggunakan software Qgis dapat diketahui bahwa sebagian
besar wilayah tersebut merupakan sawah irigasi dan penduduknya mengelompok
dalam jumlah yang besar. Terdapat dua pabrik yang terletak di tengah-tengah
permukiman dan terdapat ladang yang nampak berupa gundukan-gundukan
tanah tersusun memanjang rapi. Daerah Sleman timur adalah daerah agraris
dengan mayoritas penduduknya adalah petani.
F. Kesimpulan
1. Penginderaan jauh adalah pengumpulan informasi dari suatu wilayah atau obyek
2. Unsur interpretasi citra terdiri dari sembilan butir yaitu rona, ukuran, bentuk,
tekstur, pola,tinggi, bayangan, situs dan asosiasi.
3. Pada citra yang dideliniasi ditemukan empat obyek yaitu Permukiman, Sawah
4. Software Qgis tidak hanya digunakan untuk mendeliniasi peta, namun juga
5. Software Qgis memudahkan dalam mendeliniasi citra , karena hasilnya lebih rapi
G. Daftar Pustaka
Indarto. 2014. Teori dan Praktek Penginderaan Jauh. Yogyakarta: Andi Offset.
Risma Fadhilla Arsy. 2013. Metode Survey Deskriptif Untuk Mengkaji Kemampuan
Sulistiyanto. 2017. Pemanfaatan QGIScloud untuk pemetaan pabrik gula di Jawa Timur .