Seresah = 3 cm
Pengelolaan Gulma
3
Tabel pengamatan gulma Plot 2. Agroforestri
Polen Calyptocarpus 17 51 - 68 5 4
vialis Less.
Semanggi gunung Trifolium - 7 2 9 14,5 4
montanum L.
Mistflower Ageratina - - 2 2 4 3,5
riparia
Rumput jari Digitaria ciliaris - 5 - 5 3 2,5
Calyptocarpu 22,7 80% 0,67 33,5% 78,5 0,031 25,7% 139,2 0,356 0,464 46,4%
s vialis Less. %
Trifolium 3 10% 0,67 33,5% 210,2 0,084 69,4% 112,9 0,377 0,367 37,6%
montanum L. 5 %
Ageratina 0,67 3% 0,33 16,5% 12,25 0,005 4,1% 23,6% 0,200 0,078 7,9%
riparia
Digitaria 1,67 7% 0,33 16,5% 3,51 0,001 0,8% 24,3% 0,205 0,081 8,1%
ciliaris
Perhitungan Analisa Gulma Plot 2. Agroforestri
jumlah spesies 68
- KMpolen = = = 22,7
jumlah plot 3
jumlah spesies 9
- KMsemanggi gunung = = =3
jumlah plot 3
jumlah spesies 2
- KMmistflower = = = 0,67
jumlah plot 3
jumlah spesies 5
- KMrumput jari = = = 1,67
jumlah plot 3
KM spesies 22,7
- KNpolen = x 100% = = 80%
jumlah KM seluruh spesies 28,04
KM spesies 3
- KNsemanggi gunung = x 100% = = 10%
jumlah KM seluruh spesies 28,04
KM spesies 0,67
- KNmistflower = x 100% = =
jumlah KM seluruh spesies 28,04
3%
KM spesies 1,67
- KNrumput jari = x 100% = =
jumlah KM seluruh spesies 28,04
7%
FM spesies 0,67
- FNpolen = x 100% = x 100% =
jumlah FM seluruh spesies 2
33,5%
FM spesies 0,67
- FNsemanggi gunung = x 100% = x 100% =
jumlah FM seluruh spesies 2
33,5%
FM spesies 0,33
- FNmistflower = x 100% = x
jumlah FM seluruh spesies 2
100% = 16,5%
FM spesies 0,33
- FNrumput jari = x 100% = x
jumlah FM seluruh spesies 2
100% = 16,5%
e. Luas Basal Area (LBA)
D1 x D 2 2 5x4 2
- LBApolen = ( 4 )2
x 3,14=( ) 4
x 3,14=¿ 78,5
2
D1 x D 2 14,5 x 4
- LBAsemanggi gunung = ( 4 ) x 3,14=( ) 4
x 3,14=¿ 210,25
D1 x D 2 2 4 x 3,5 2
- LBAmistflower = ( 4 )2
x 3,14=( ) 4
2
x 3,14=¿ 12,25
D1 x D 2 3 x 2,5
- LBArumput jari = ( 4 ) x 3,14=( ) 4
x 3,14=¿ 3,51
f. Dominasi Mutlak (DM)
Luas basal area spesies 78,5
- DMpolen = = =¿ 0,031
Luas seluruh area 50 x 50
Luas basal area spesies 210,25
- DMsemanggi gunung = = =¿ 0,084
Luas seluruh area 50 x 50
Luas basal area spesies 12,25
- DMmistflower = = =¿ 0,005
Luas seluruh area 50 x 50
Luas basal area spesies 3,51
- DMrumput jari = = =¿ 0,001
Luas seluruh area 50 x 50
- Jumlah DM seluruh spesies = 0,031 + 0,084 + 0,005 + 0,001 = 0,121
g. Dominasi Nisbi (DN)
DM spesies 0,031
- DNpolen = x 100 = x 100 =¿ 25,7%
jumlah DM seluruh spesies 0,121
DM spesies 0,084
- DNsemanggi gunung = x 100 = x 100 =¿ 69,4%
jumlah DM seluruh spesies 0,121
DM spesies 0,005
- DNmistflower = x 100 = x 100 =¿ 4,1%
jumlah DM seluruh spesies 0,121
DM spesies 0,001
- DNrumput jari = x 100 = x 100 =¿ 0,8%
jumlah DM seluruh spesies 0,121
h. Important Value (IV)
- IVpolen = KN + FN + DN = 80% + 33,5% + 25,7% = 139,2%
- IVsemanggi gunung = KN + FN + DN = 10% + 33,5% + 69,4% = 112,9%
- IVmistflower = KN + FN + DN = 3% + 16,5% + 4,1% = 23,6%
- IVrumput jari = KN + FN + DN = 7% + 16,5% + 0,8% = 24,3%
i. Summed Dominance Ratio (SDR)
IV 139,2
- SDRpolen = = =46,4
3 3
IV 112,9
- SDRsemanggi gunung = = =37,6
3 3
IV 23,6
- SDRmistflower = = =7,9
3 3
IV 24,3
- SDRrumput jari = = =8,1
3 3
j. Indeks Keragaman Shannon-Weiner (H’)
n n
139,2 139,2
- H’polen = −∑ ¿ ln ¿ =∑
n=1 N
n
( N n=1 300
n
) ln(300
=0,356 )
112,9 112,9
- H’semanggi gunung = −∑ ¿ ln ¿ =∑
n=1
n
N ( N n=1
n
300) ln(300
=¿ 0,377 )
23,6 23,6
- H’mistflower = −∑ ¿ ln ¿ =∑
n=1
n
N ( N n=1 300
n
)ln (
300
=¿ 0,200 )
24,3 24,3
- H’rumput jari = −∑ ¿ ln ¿ =∑
n=1 N ( N n=1 300
)ln (
300
=¿ 0,205 )
k. Indeks Dominasi (C’)
n n
2
139,2 2
- C’polen ( ) ( )
= ∑ ¿ =∑
n=1 N n =1 300
=¿ 0,464
n 2 n 2
- C’semanggi gunung = ∑ ( N¿ ) =∑ ( 112,9
300 )
=¿ 0,367
n=1 n =1
n n
¿ 2= 23,6 2
- C’mistflower = ∑(
n=1 N )
∑ 300 =¿ 0,078
n =1
( )
n n
¿ 2= 24,3 2
- C’rumput jari = ∑(
n=1 N
∑ )
n =1 300
( )
=¿ 0,081
Aspek HPT
Plot 1. Hutan
Lembar Pengamatan Serangga
Titik Peran Dokumentasi
Nama
Pengambila Ham Musuh Serangg
Serangga Total
n Sampel a Alami a Lain
Plot 1. Hutan
orange
sharpshooter
√ 2
(bathrogonia
addita)
common
maquis
grasshopper √ 1
(pezotettix
giornae)
anomalini √ 1
atractomorpha
√ 1
lata
semut hitam √ 1
Lembar Pengamatan Penyakit
Jumlah
Jumlah
Nama Jenis Patogen Daun Intensitas
Daun yang Dokumentasi
Penyakit dan Gejala dalam 1 Penyakit
Terserang
Tanaman
-
- - - - -
Aspek
Sosek
Plot 3. Tanaman semusim
Indikator Jenis Indikator Unit/skala pengukuran
1.Keragaman sumber Sosek Level On farm : Budidaya tanaman kubis,
pendapatan: onfarm, off Rumah Tangga jagung manis, dan padi
farm, dan non farm Off farm : -
Non farm : -
13. Level produksi \pertanian Sosek Level a. Kubis : 6 ton dengan harga
per komoditas Rumah Tangga paling rendah 700 sampai
3000 rb/kg dijual ke Tengkulak
langsung dengan sistem
borong.
b. Buncis : 10 KG dibagi pada
masyarakat sekitar karena
hanya sedikit, di jual saat
panennya 50 kg dengan harga
kering 12 rb/kg, tidak kering
5rb/kg.
c. Padi : 1 ton, hasil panen
dikonsumsi sendiri.
d. Jagung manis: 2 ton, dijual
ketengkulak langsung.
14. Praktik manajemen Sosek Level a. Input internal dan eksternal:
usahatani: Rumah Tangga Imput internal yang digunakan dalam
a. Input internal dan sekali musim tanam, Penyiraman
eksternal menunggu giliran dari perairan desa,
b. Distribusi tenaga kerja tenaga kerja berasal dari keluarga
sendiri, modal sendiri.
dan pengambilan
Imput eksternal yang digunakan yaitu
keputusan
Pupuk kimia Urea 90k, Pupuk ZA 85k,
c. Teknologi PB yang
Pupuk Phonska 110K, Pestisida
diadopsi dan
Prefaton 125K, Pestisida Risoten 20k.
dikembangkan para bibit 7000 batang dengan harga
petani 700k/batang atau 4.700.000 rb.
Traktor yang di sewa dalam satu
musim tanam selesai 150k, lahan
yang di sewa ¼ Ha dengan harga
1.500.000/4 tahun, pupuk kandang
320k, cangkul.
b. Distribusi tenaga kerja:
Tenaga kerja yang di gunakan dalam
setiap musim untuk pengelolahan
hanya menggunakan tenaga suami
dan istri, tanpa menggunakan tenaga
kerja orang lain. Partisipasi anggota
rumah tangga, suami bekerja dari
pagi hingga sore di lahan, istri bekerja
dari paggi hingga siang di lahan, lalu
kembali kerumah untuk melakukan
pekerjaan rumah tangga. Biaya
tenaga kerja yang di tetapkan, laki-laki
70k, wanita 60 k dari jam 7 pagi
hingga jam 3 sore.
c. Teknologi PB yang diadopsi dan
dikembangkan:
Tumpang sari tanaman yaitu tanaman
kubis dan buncis, buncis di tanam di
sela sela jarak antara tanaman kubis,
Melakukan rotasi tanaman sebanyak 3
kali dalam setahun yaitu tanaman
padi, jangung manis, kubis dan buncis
tergantung pada musim tanamnya.
15. Keragaman sumber Sosek Level Luas lahan ¼ ha yang sudah dikelola
pendapatan: on farm, off farm Rumah Tangga selama 4 tahun. Bibit didaptkan
dan non farm dengan beli dengan jumlah 7000 bibit
dengan harga 700.000. sewa lahan
pertahun 1.500.000.
Hasil dari komoditas kubis sekitar 6
ton atau 6000kg dengan harga
2500/kg = 15.000.000. Hasil langsung
di jual ke tengkulak, tengkulak
ngambil langsung ke petani. Harga
paling mahal 3000 dan paling murah
700 rupiah. Harga tergantung harga
pasar yang ada. Rotasi tanam 3 kali
dalam satu haun, tergantung musim
tanam nya. Musim hujan ditanami
padi.
Hasil dari Padi sekitar 1 ton dengan
modal 1000.000. Hasil panen
dikonsumsi sendiri.
Hasil jagung manis sekitar 2 ton
dengan modal 1.500.000, dijual
mendapatkan 4.000.000 – 5.000.000)
Kubis modalnya sekitar 2000.000-an.
Hasil dari buncis diberikan kepada
tetangga dan dikonsumsi sendiri.
Pernah dijual ketika mendapatkan
hasil banyak sekitar 50 kg dengan
harga jual Kering 12.000 dan dalam
bentuk basah sekitar 5000.
Tenaga kerja dikerjakan sendiri
bersama istri.
Harga atau upah untuk tenaga kerja
laki-laki yaitu 70.000 dan perempuan
60.000.
Penghasilan lain sebagai buruh tani.
Petani tidak memiliki ternak pribadi,
jadi pendapatan hanya berasal dari
hasil tani dan sebagai buruh tani.
16. Kesetaraan gender Sosek Level Tenaga kerja dikerjakan oleh petani
distribusi gender dalam Komunitas/Landskap sendiri dengan istri.
organisasi Upah laki-laki 70.000 dan perempuan
60.000. Jam kerja dihitung perhari
atau sekitar jam 7 pagi sampai jam 3
sore. Kelompok tani yang ada
bernama kelompok tani Tani Maju.
Bapaknya masuk gapoktan tetapi
gapoktanya tidak aktif. Ketua dari
gapoktan Tani Maju adalah bapak
Jumik.
17. Pola migrasi migrasi keluar Sosek Level Penduduk desa sebagian besar
dan masuk Kawasan Komunitas/Landskap merupakan penduduk asli dan
menetap di desa. Penduduk yang
bermigrasi baik keluar ataupun yang
masuk sekitar 5%-10%. Penduduk
desa sebagian besar bekerja sebagai
petani, buruh tani dan peternak.
Sebagian besar penduduk beragama
muslim yang merupakan suku jawa.
18. Pemerataan pemilikan Sosek Level Lahan didesa merupakan milik
lahan dan kesempatan berusaha Komunitas/Landskap perhutani dan milik pribadi pengurus
desa (kamituo). Kebanyakan petani di
desa menyewa lahan untuk
pertaniannya.
19. Akses atas layanan Sosek Level a. Kredit:
penunjang: Komunitas/Landskap Kemitraan yang terjalin antara
a. kredit Pemerintah, PT. Pertani (Persero) dan
b. teknologi PB Petani Mitra di Desa Tulungrejo
c. sumber informasi Kecamatan Ngantang Kabupaten
d. pelatihan terkait PB Malang merupakan suatu program
e. Fasilitas teknologi kemitraan berupa Program Gerakan
pasca panen Peningkatan Produksi Pangan
Berbasis Korporasi (GP3K). dalam
kemitraan tersebut Pertani (Persero)
memberikan kemudahan berupa
pinjaman modal (pembiayaan) dan
paket sarana produksi pertanian,
teknologi budidaya, teknologi pasca
panen dan menjamin pemasaran hasil
produksi dari program kemitraan.
Kredit yang diberikan oleh Persero
memiliki bunga sebesar 6%. Tidak
terdapat persyaratan khusus untuk
melakukan peminjaman kredit.
Syaratnya petani melaksanakan
program budidaya penanaman sesuai
yang direkomendasikan dengan
menggunakan paket sarana produksi
dari PT. Pertani (Persero) (Kesuma, et
al., 2015).
b. Teknologi PB: Tidak disebutkan oleh
Persero.
c. Sumber informasi:
sumber informasi yang didapat petani
berasal dari Petugas Penyuluh
Lapangan (PPL) dari Dinas Pertanian
setempat dan juga petugas penyuluh
lapangan dari PT. Pertani (Persero).
d. Pelatihan terkait PB: berasal dari
Petugas Penyuluh Lapangan (PPL)
dari Dinas Pertanian setempat dan
juga petugas penyuluh lapangan dari
PT. Pertani (Persero).
e. Fasilitas teknologi pasca panen:
Tidak disebutkan oleh Persero.
20. Praktik manajemen limbah Sosek Level Praktik manajemen limbah yang telah
Komunitas/Landskap dilakukan masyarakat desa Tulungrejo
yaitu pembuatan WC dan septitank.
Selain itu juga ada kegiatan
pengolahan sampah plastik menjadi
paving yang dipelopori oleh
mahasiswa UMM. Namun, pada
limbah pertanian manajemen limbah
belum dilakukan.
Biaya Total
Total Biaya Tetap Rp. 571.784
Total Biaya Variabel Rp. 1.425.000
Total Biaya Produksi Rp. 1.996.734
Tabel 32. Total Penerimaan
Harga
Jumlah
Per
Keterangan Unit Satuan Total Penerimaan
Satuan
Kubis 6000 Kg Rp 2.500 15.000.000
Total 15.000.000