Kelas : XII KP 0
Absen : 06
1.Obat generik adalah obat yang telah habis masa patennya, sehingga dapat diproduksi oleh
semua perusahaan farmasi tanpa perlu membayar royalti. Ada dua jenis obat generik, yaitu obat
generik bermerek dagang dan obat generik berlogo yang dipasarkan dengan merek kandungan
zat aktifnya.
2. Manfaat obat generik secara umum yaitu mengobati penyakit sesuai dgn jenis kegunaannya yg
tidak berbeda jauh dgn manfaat obat paten.
3. Cara pemberian obat per rektal :
1. Cuci Tangan
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
3. Gunakan sarung tangan
4. Buka pembungkus obat dan pegang dgn kain kasa
5. Oleskan ujung pada obat supositoria dgn pelicin
6. Regangkan glutea dgn tangan kiri,kemudian masukkan supositoria dgn perlahan melalui anus,
sfingter anal interna dan mengenai dinding rektal kurg lebih 10cm pd org dewasa,5cm pada bayi
atau anak anak.
7. Setelah selesai tarik jari tangan dan bersihkan daerah sekitar anal dengan tisu.
8. Anjurkan pasien untuk tetap berbaring telentang atau miring selama kurang lebih 5 menit.
9. Setelah selesai lepaskan sarung tangan ke dalam bengkok.
10. Cuci tangan.
11. Dokumentasi
Obat yang telah diberi hak paten tidak boleh diproduksi dan dipasarkan oleh perusahaan farmasi
lainnya tanpa seizing pemilik hak paten.
Di Indonesia, hak paten suatu obat adalah selama 20 tahun. Bila telah habis masa patennya,
maka hak paten tidak dapat diperpanjang dan obat sudah dapat diproduksi oleh perusahaan
farmasi lain, baik dalam bentuk obat generik berlogo maupun obat generik bermerek.
Di Indonesia, undang-undang yang mengatur tentang hak paten tercantum dalam UU no. 14
tahun 2001 pasal 8 tentang paten
8. Peran obat:
1. Penetapan diagnosa
2. Untuk pencegahan penyakit
3. Menyembuhkan penyakit
4. Memulihkan(rehabilitasi)kesehatan
5. Mengubah fungsi normal tubuh untuk tujuan tertentu
6. Peningkatan kesehatan
7. Mengurangi rasa sakit
9. Penggolongan obat dimaksudkan untuk meningkatkan keamanan dan ketepatan penggunaan
obat serta pengamanan distribusi.
informasi yang tidak lengkap tentang obat, baik yang diberikan dokter
maupun apoteker, serta cara penggunaan obat yang tidak benar dapat
pasien perlu perawatan lebih lama, biaya yang semakin besar dan bahkan
kematian