Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam perkembangan jaman seperti ini lapangan pekerjaan semakin berkurang. Untuk
itu kita dituntun untuk menciptakan wirausaha sendiri. Wirausaha merupakan salah satu
usaha untuk mengatasi meningkatnya jumlah pengangguran. Selain menguntungkan dari segi
ekonomi, sebagaian besar kegiatan wirausaha juga sangat membantu usaha-usaha dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat banyak, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dari uraian diatas saya akan memperkenalkan satu usaha yang mudah dikembangkan
yaitu budi daya unggas pedaging karena banyak orang yang membutuhkannya. Untuk
memenuhi kebutuhan ini banyak peternak unggas pedaging yang bersaing untuk menyuplai
akan kebutuhan daging tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu unggas pedaging ?
2. Apa saja jenis-jenis unggas pedaging ?
3. Manfaat apa yang di dapat dari budidaya unggas pedaging
4. Peluang usaha apa yang dapat dikembangkan ?
5. Apa saja sarana dan prasaran yang diperlukan dalam budidaya?
6. Bagaimana Teknik Budidaya ayam pedaging ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu :
1.     Untuk mengetahui apa itu budi daya ungags pedaging
2.     Untuk mengetahui peluang usaha dalam budi daya ungags pedaging
3.     Memberikan gambaran tentang usaha yang bisa dikembangkan di kehidupan sehari-hari
1.4 Manfaat
1. Dapat mengetahui peluang usaha yang bisa dikembagkan di masyarakat
2. Dapat mengetahui jenis usaha yang mudah dijalankan dalam kehidupan sehari-hari
3. Menambah wawasan dalam wirausaha

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Unggas Pedaging


Unggas adalah hewan ternak yang memiliki bulu di seluruh tubuhnya dan kaki yang
bersisik. Unggas adalah jenis hewan yang termasuk ke dalam kelompok burung-burungan.
Ciri-ciri lain dari unggas adalah memiliki sayap dan paruh serta bulu pada tubuh permukaan
tubuhnya. Berdasarkan produk yang dihasilkan, unggas dibagi menjadi unggas pedaging,
unggas petelur, serta unggas pedaging-petelur. Jenis unggas pedaging sama dengan unggas
petelur. Unggas pedaging adalah unggas yang dibudidayakan untuk diambil dagingnya yang
dapat dikonsumsi atau diolah menjadi bahan makanan. Budidaya ternak unggas pedaging
merupakan kegiatan untuk menghasilkan produk budidaya ternak berupa daging.

2.2 Jenis-jenis unggas pedaging 


Jenis-jenis unggas pedaging antara lain sebagai berikut.
a. Ayam
Ayam merupakan jenis unggas pedaging paling diminati masyarakat Indonesia.
Budidaya ayam pedaging terdiri dari ayam ras (broiler) dan ayam bukan ras (lokal atau
kampung). Sedang produk daging ayam sendiri dapat berasal pemotongan ayam ras induk
petelur afkir, ataupun ayam induk pedaging.
b. Ayam bukan ras
Ayam bukan ras adalah ayam kampung yang tersebar di wilayah Indonesia. Ayam
bukan ras merupakan hasil domestikasi dari ayam hutan. Nama ayam bukan ras umumnya
disesuaikan dengan wilayah daerah asal, misalnya ayam jawa, ayam kedu, dan lain-lain.
c. Ayam ras pedaging (broiler)
Daging ayam ras pedaging paling banyak di konsumsi masyarakat. Daging ayam ras
pedaging berwarna putih dan memiliki jaringan ikat relatif lunak.
d. Ayam ras petelur afkir
Ayam ras petelur afkir adalah ayam petelur yang sudah tidak produktif lagi. Ayam
petelur akan habis masa bertelurnya pada umur sekitar 20 bulan. Daging dari jenis ayam ini
berkualitas rendah, karena memiliki kandungan lemak yang tinggi.
e. Ayam jantan ras petelur

2
Ayam jantan ras petelur adalah ayam ras petelur yang berkelamin jantang. Ayam jenis
ini dapat dipelihara untuk diambil dagingnya. Ayam jantan ras petelur memiliki laju
pertumbuhan yang sangat cepat.
f. Ayam induk petelur
Ayam induk petelur merupakan ayam ras betina dan jantan yang menghasilkan telur
untuk ditetaska menjadi ayam petelur. Daging yang dihasilkan dari ayam induk petelur
memiliki tekstur yang keras, kulit kuat, dan mengandung banyak lemak dibawah kulit.
g. Ayam induk pedaging
Ayam induk pedaging merupakan ayam eas betina dan jantan yang menghasilka telur
untuk ditetaskan menjadi ayam pedaging. Daging dari jenis atam ini mengandung banyak
lemak dibawah kulit.
h. Itik
Itik adalah hewan unggas yang hidup di air. Pertumbuhan itio tergolong cepat dab
memiliki badan berukuran besar. Ada tiga jenis itik pedaging, yaitu itik alabio, itik mojosari,
dan itik bali. Selain ketiga jenis itik tersebut, di beberapa wilayah Indonesia dikenal pula jenis
itik manila atau entok.

i. Itik alabio
Itik alabio disebut juga sebagai itik dwiguna, karena di samping penghasil telur juga
menghasilkan daging yang memiliki rasa lezat dan kaya akan protein, terutama daging itik
jantan.
j. Itik mojosari
Itik mojosari merupakan itik lokal yang berasal dari deaa Modopuro, Kecamatan
Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
k. Itik bali
Itik bali adalah varian itik lokal yang banyak dibudidayakan di Pulau Bali dan Pulau
Lombok. Postur tubuh itik bali hampir sama dengan itik tegal arau itik jawa, dengan leher
lebih pendek. Itik bali baik jantan dan betina saat dewasa dapat memiliki bobot 1,5 kg.
l. Itik manila
Entok atau itik manila umumnya dipelihara untuk diambil dagingnya. Dari segi
pertumbuhan dan besarnya badan, entok atau itik manila lebih banyak menghasilkan daging.
Entok memiliki masa pemeliharaan yamg relatif pendek yakni sekitar 8-10 minggu saja,
dimana dalam jangka eaktu tersebut entok sudah mencapai bobot sekitar 2,5 kg/ekor.
m. Burung puyuh

3
Jenis burung yang sudah banyak diternakkan untuk diambil dagingnya adalah burung
puyuh. Burung puyuh memiliki postur tubuh pendek dan gemuk, dengan bulu berwarna
coklat dan bercak-bercak hitam putih.

2.3 Manfaat Beternak Unggas Pedaging

Manfaat beternak hewan unggas bagi masyarakat berdasarkan jenisnya yaitu :

a. Manfaat Beternak Ayam

1, Ayam akan menghasilkan daging dan telur yang mengandung protein hewani yang baik
untuk kebutuhan manusia.
2. Kotorannya bermanfaat sehingga tidak perlu dibuang. Kotoran ayam bisa kita kumpulkan
kemudia dijadikan pupuk untuk kesuburan tanah dan membantu pertumbuhan tanaman.
3. Pembibitan ayam bisa dilakukan oleh sendiri dan lebih mudah. Ayam juga sering
digunakan untuk acara adat. Dagingnya digunakan untuk makanan khas syukuran sehingga
dengan beternak ayam sangat menguntungkan jika dikelola dengan baik.
4. Beternak ayam bisa meningkatkan hasil pendapatan sekaligus meningkatkan kesejahteraan
keluarga karena selain beternak kita masih bisa melakukan hal-hal lainnya atau bekerja yang
lain.
5. Beternak ayam dimasukkan ke dalam kategori usaha rumahan untuk membantu pendapatan
keluarga atau rumah tangga. Oleh sebab itu, kita bisa menghasilkan daging, telur, dan juga
pembibitan yang baik untuk dijual kepada masyarakat umumnya.

b. Manfaat Beternak Puyuh


Sebagai hewan ternak unggas, ada berbagai manfaat beternak hewan unggas bagi
masyarakat yang diperoleh dari memelihara puyuh antara lain:
1. Dapat dijadikan usaha sampingan dengan keuntungan cukup baik. Tubuh puyuh kecil
sehingga bisa diusahakan di lahan smpit, misal di ruangan seluas 5 x 3 m dapat dipelihara
1000 ekor puyuh.
2. Sebagai sumber gizi yang sangat baik dan bercita rasa lezat karena kandungan
proteinnya setara ikan laut.
3. Limbah kotorannya kaya protein sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pakan lele atau
pupuk tanaman.
4. Unsur kalsium membantu proses penggumpalan darah dan pembentukan tulang.

4
5. Baik dikonsumsi ibu hamil yang mengalami gejala anemia. Kandungan zat besinya
cukup untuk menghindarkan kekurangan darah.
6. Kandungan tembaga dan vitamin berguna untuk pembentukan tulang.
7. Mengonsumsi telur puyuh secara rutin dipercaya membantu pertumbuhan anak,
menguatkan tulang, membantu proses berjalan pada usia balita, dan menghaluskan kulit.
8. Sebagai bahan alternatif untuk mengatasi berbagai penyakit, di antaranya:
9. Hasil dari daging puyuh dapat meningkatkan fungsi hati

c. Manfaat Beternak Itik

Adapun beberapa manfaat beternak itik dibandingkan dengan hewan unggas lainnya
yaitu sebagai berikut.
1. Ayam dan puyuh termasuk hewan unggas yang rentan terhadap cuaca buruk dan
penyakit. Berbeda dengan itik yang penyakitnya relatif lebih kecil dibandingkan dengan
penyakit pada hewan unggas yang lain sehingga risiko kematian sangatlah kecil.
2. Harga telur itik lebih mahal dibandingkan dengan harga telur ayam, bahkan harga
telur itik lebih stabil.
3. Jangka berproduksi itik lebih lama dibandingkan dengan ayam.

2.4 Peluang Usaha Budidaya Unggas Pedaging

Peluang usaha budidaya unggas pedaging menjadi celah bisnis yang masih


menguntungkan contohnya seperti budidaya ayam potong. Dimana bisnis ternak ayam potong
menghasilkan ayam potong yang di pasaran banyak yang mencarinya. Ayam potong menjadi
salah satu jenis ayam yang paling banyak dicari. Berbagai usaha kuliner, rumah tangga dan
kebutuhan acara membutuhkan pasokan ayam potong dengan jumlah banyak. Jenis ayam
potong atau ayam broiler memang menjadi jenis ayam yang banyak peminatnya. Rasanya
yang nikmat, dagingnya yang tebal serta harga jualnya yang terjangkau. Membuat ayam
potong dari jenis ini kini semakin laris di pasaran. Untuk harga jual ayam potong di pasaran
memang tidak menentu mulai dari Rp 20.000 hingga 35.000 per kilogramnya. Hampir setiap
hari peredaran ayam potong memang sangat luas dan banyak peminatnya. Usaha ternak ayam
potong memang menjadi salah satu bisnis yang menguntungkan dan menjanjikan. Untuk
terjun dalam bisnis ayam potong memang tidak sulit yang kini makin mudah untuk

5
dipelihara. Jika Anda tertarik dengan bisnis ternak ayam potong maka dapat melihat
ulasannya di bawah ini :
Memulai bisnis ternak ayam potong
Bisnis ternak ayam memang menjadi salah satu bisnis yang tidak pernah mati.
Begitupun dengan bisnis ternak ayam potong yang menjadi salah satu bisnis yang
menguntungkan. Untuk memulai bisnis ternak ayam potong ini tidak sulit. Bisa di mulai
dengan mudah dengan modal yang kecil. Anda dapat memulai bisnis ternak ayam potong di
rumah.

Pelaku bisnis ternak ayam potong


Bisnis ternak ayam potong ini bisa dan cocok dijalankan oleh semua orang. Anda
yang kini bingung mencari pilihan bisnis yang tepat. Dengan kemauan dan minat yang tinggi
maka bisnis ternak ayam potong ini dapat Anda jalankan dengan mudah.

Konsumen bisnis ternak ayam potong


Konsumen ternak ayam potong memang tidaklah sulit, konsumen ternak ayam potong
cukup besar mulai dari konsumsi rumah tangga hingga berbagai usaha kuliner.

Peralatan bisnis ternak ayam potong


Dalam bisnis ternak ayam potong membutuhkan beberapa peralatan penting
diantaranya pengadaan bibit ayam potong, pembuatan kandang, sewa lahan, rak ayam,
ayakan, timbangan, selang, mesin giling pakan, terpal dan timba, tempat makan dan minum
ayam potong dan alat lainnya. Dengan adanya peralatan tersebut maka bisnis ternak ayam
potong makin maksimal.

Lokasi strategis dalam berjualan ternak ayam potong


Dalam berjualan ternak ayam potong, Anda bisa memasarkannya dengan cara
menjualnya ke pasar, rumah makan, restoran atau hotel. Juga dapat memasarkannya olahan
ayam dan telur ke swalayan atau supermarket.

Karyawan bisnis ternak ayam potong


Karyawan dalam menjalankan bisnis ternak ayam potong bisa menggunakan satu
orang dahulu dalam permulaan.

Harga jual ternak ayam potong

6
Patokan harga untuk ternak ayam potong dapat Anda buat dalam hitungan per kg
daging dimana harga mulai Rp 23.000 hingga Rp 35.000. Ini tergantung dari harga daging
yang ada di pasaran yang kadang naik bahkan turun.

Keuntungan dalam menjalankan bisnis ternak ayam potong


Keuntungan bila Anda memilih terjun dalam peluang bisnis ternak ayam potong ini
yakni merupakan bisnis ternak yang paling mengutungkan dimana kebutuhan ayam potong
sangat tinggi di pasaran.
Kekurangan bisnis ternak ayam potong
Segi kekurangan bisnis ternak ayam potong ialah ternak ayam potong memiliki
tingkat persaingan yang tinggi dan ketat.

2.5 Sarana dan Peralatan Budidaya Unggas Pedaging

Sarana dan peralatan yang dibutuhkan dalam budidaya ayam pedaging terdiri dari
kandang, peralatan dalam kandang, bibit ayam, pakan, obat-obatan, serta vaksin.

1. Kandang adalah bangunan yang berfungsi untuk melindungi ternak dari iklim buruk,
seperti hujan, panas, dan angin. Kandang memberikan lingkungan pertumbuhan yang sesuai
untuk unggas karena unggas dapat terhindar dari stress dan pemberian pakan lebih efisien.
Kandang juga dapat melindungi unggas dari serangan pemangsa dan mempermudah
pengendalian hama dan penyakit unggas. Cara memelihara hewan unggas dibagi menjadi tiga
kelompok, yaitu: Pemeliharaan secara ekstensif: unggas dipelihara dengan cara dilepas dan
dikandangkan hanya pada malam hari saja . Pemeliharaan secara semi intensif: unggas
dipelihara dengan cara dilepas dan dikandangkan. Pemeliharaan secara intensif: pemeliharaan
unggas dengan cara dikurung terus menerus dalam kandang sehingga semua pakan unggas
dipenuhi peternak.
2. Tempat bertengger diperlukan untuk tempat ayam beristirahat
3. Tempat makan dan minum harus tersedia dalam jumlah yang cukup. Dapat terbuat dari
bambu, alumunium atau bahan lainnya yang kuat, tidak bocor, dan tidak berkarat.
4. Bibit unggas pedaging dapat diperoleh pada penyedia bibit. Bibit unggas. Misal untuk
ayam, bibit yang digunakan yang digunakan disebut DOC (Day Old Chicken)/ayam umur
sehari.
5. Pakan adalah campuran bahan-bahan makanan yang mengandung nutrisi lengkap dan
sesuai dengan kebutuhan unggas. Pakan yang baik adalah pakan yang memiliki
keseimbangan nutrisi sehingga dapat diberikan sesuai dengan jumlah kebutuhan unggas.

7
6. Penggunaan obat-obatan harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Usaha peternakan
ayam pedaging harus bebas dari penyakitpenyakit ayam yang berbahaya dan menular seperti :
Avian Influenza,, Newcastle Disease (ND),, Infectious Laryngotracheitis,, Fowl Cholera,
Fowl Pox,, Fowl Typhoid, Infectious Bursal Disease, Marek Disease, Avian Mycoplasmosis
(M.Gallisepticom), Avian Chlamydiosis, Avian Encephalomyelitis, Swollen head syndrome,
dan Infectious coryza.
7. Vaksinasi adalah usaha untuk menimbulkan kekebalan tubuh. Tujuan vaksinasi adalah
untuk pengendalian penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Vaksin dibagi menjadi 2
macam yaitu: Vaksin aktif: vaksin yang mengandung virus hidup. Kekebalan yang
ditimbulkan lebih lama daripada dengan vaksin inaktif/ pasif. Vaksin inaktif: vaksin yang
mengandung virus yang telah dilemahkan/dimatikan tanpa merubah struktur antigenik
sehingga mampu membentuk zat kebal. Kekebalan yang ditimbulkan oleh vaksin inaktif lebih
pendek, tapi hanya diberikan pada ayam yang diduga sakit.

2.6 Teknik budidaya ayam pedaging


1. Kandang

Kandang yang umum digunakan dalam budidaya unggas ayam pedaging adalah
kandang postal. Kandang dapat dibuat dari bahan-bahan sederhana yang penting dapat
mencegah ternak kabur dan dapat berlindung dari hujan dan panas. Di dalam kandang harus
dilengkapi dengan:
1. Tempat makan, tempat makan unggas pedagingn disesuaikan umur unggas
2. Tempat minum, tempat minum biasanya terbuat dari plastik
3. Alas kandang, dapat berupa koran, sekam, atau karung berpori. Alas koran dipakai
untuk pemeliharaan DOC.
4. Pemanas, sangat diperlukan pada saat pertumbuhan DOC sebagai induk ayam untuk
memberikan kehangatan pada anak ayam. Salah penghangat kandang lampu bohlam

8
5. Tempat bertengger, tempat ayam beristirahat
6. Instalasi air
2. Penyediaan Bibit
Bibit ayam dapat dibeli pada penyedia bibit. Untuk mengurangi resiko, dapat
menggunakan bibit yang sudah agak besar.

3. Penyediaan Pakan
Pakan untuk budidaya ayam dapat menggunakan pakan siap pakai, tapi untuk
menghemat biaya pakan dapat membuat pakan alternatif berbahan dedak, jagung, bungkil
dan tepung tulang. Pakan ayam dibagi menjadi dua jenis yakni pakan untuk starter dan pakan
ayam dewasa.

4.Pemeliharaan
a)Pemberian
Pakan
Pemberian pakan ayam pedaging ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur 0-4
minggu) dan fase  nisher (umur 4-6 minggu).
No. Jenis Gizi Proporsi
1. Proten 22-24%
2. Lemak 2,5%
3. Serat Kasar 4%
4. Kalsium (Ca) 1%
5. Fosfor (P) 0.7-0.9%
6. Kalori 2.800-3.500 Kcal

Jumlah pakan yang dibutuhkan ayam pedaging berdasarkan umur pada fase starter
No. Umur Jumlah kebutuhan (gram/ekor)
1. Minggu pertama (umur 1-7 hari) 17
2. Minggu kedua (umur 8-14 hari) 43
3. Minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66
4. Minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 91
Jumlah 1520

Komposisi nutrisi dalam pakan ayam pedaging pada fase Finisher


No. Jenis Gizi Proporsi

9
1. Proten 8.1-21.2%
2. Lemak 2,5%
3. Serat Kasar 4,5%
4. Kalsium (Ca) 1%
5. Fosfor (P) 0.7-0.9%
6. Kalori 2.900-3.400 Kcal

Jumlah pakan yang dibutuhkan ayam pedaging berdasarkan umur pada fase Finisher
No. Umur Jumlah kebutuhan (gram/ekor)
1. Minggu pertama (umur 1-7 hari) 111
2. Minggu kedua (umur 8-14 hari) 129
3. Minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 146
4. Minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 161
Jumlah 3.829

Kebutuhan minum ayam pedaging


No Jumlah kebutuhan (liter/hari/100
Umur
. ekor)
1. Minggu pertama (umur 1-7 hari) 1.8
2. Minggu kedua (umur 8-14 hari) 3.1
3. Minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 4,5
4. Minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 7.7
5. Minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 9,5
6. Minggu ke-6 (umut 37-43 hari) 10.9
7. Minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 12,7
8. Minggu ke-8 (umur 51-57 hari) dan 14,7
seterusnya
b) Pemberian Minum
Pemberian minum pada ayam dilakukan dengan menyediakan air dalam suatu wadah.
c) Pengendalian Penyakit
Pengendalian penyakit pada unggas pedaging dilakukan dengan cara membersihkan
kandang secara rutin, memisahkan unggas yang sakit, dan memberikan vaksin. Pemberian
vaksin dapat disesuaikan dengan kondisi ternak unggas. Sebelum pengobatan, tindakan
Pengamanan Penyakit yang dapat dilakukan adalah :
 Mencegah masuknya hewan lain yang mungkin dapat menyebabkan penyakit ke
lokasi peternakan

10
 Melakukan desinfeksi kandang dan peralatan, penyemprotan terhadap serangga, lalat
dan pembasmian terhadap hama-hama lainnya
 Melakukan pembersihan dan pencucuian kandang baik terhadap kandang yang habis
dikosongkan, maupun sebelum dimasukkan ternak baru ke dalamnya
 Menjaga kebersihan serta sanitasi seluruh komplek lokasi peternakan sehingga
memenuhi syarat hygienis yang dapat dipertanggungjawabkan
 Menggunakan sistem penghapus hama baik lalu lintas kendaraan, orang dan peralatan
yang keluar masuk komplek peternakan maupun pada pintu-pintu masuk kandang, gudang
makanan, dan lain sebagainya
 Karyawannya tidak diperbolehkan melakukan perbuatan yang dapat menimbulkan
penularan penyakit dari satu kelompok ternak ke kelompok ternak lain
 Mengatur keluar masuk setiap orang ke komplek perkandangan yang memungkinkan
penularan suatu penyakit
 Memusnahkan ayam atau bangkai ayam yang menderita penyakit menular dan bahan-
bahan yang berasal dari hewan bersangkutan serta tidak membawanya keluar komplek
peternakan. Pemusnahan dapat dilakukan dengan cara dibakar atau dikubur di bawah
pengawasan dokter hewan atau petugas setempat.
 Melakukan tindakan pencegahan (vaksinasi) terhadap penyakitpenyakit unggas sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku dalam bidang kesehatan hewan
 Tidak memperjualbelikan ayam pedaging yang dipotong selama pengobatan
antibiotika atau hormon, kecuali apabila ternak tersebut dipotong setelah 7 hari dari
pemberian antibiotika atau 3 hari dari pemberian hormon yang terakhir
 Setiap terjadi kasus penyakit terutama yang dianggap/diduga penyakit menular harus
segera dilaporkan kepada Dinas Peternakan setempat.

5. Panen
Sebelum panen terlebih dahulu disiapkan peralatan panen seperti timbangan, tali rafia,
keranjang ayam, dan lampu senter. Selanjutnya diambil sampel ayam pedaging secara untuk
ditimbang sehingga berat badannya diketahui. Sebaiknya ayam yang akan dipanen tidak
diberi makan terlalu banyak agar tidak ada sisa pakan di tempat makan. Pemberian antibiotik
pada ayam yang akan dipanen diperbolehkan antara 5-14 hari menjelang panen.

11
Untuk memudahkan pemanenan, ayam terlebih dahulu ayam disekat secara bertahap.
Panen harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak ada yang memar, patah sayap, patah kaki,
atau bahkan mati. Ayam yang telah dipanen dimasukan ke dalam keranjang untuk diangkut.
Pemanenan ayam pedaging broiler dapat dilakukan pada umur 22 hari atau 33 hari. Ayam
broiler yang dipanen umur 22 hari lebih menguntungkan karena biaya lebih sedikit dan resiko
kematian ayam lebih rendah. Alat yang dibutuhkan pada saat panen adalah timbangan dan
keranjang untuk menyimpan ayam yang telah dipanen.

6. Pasca Panen
Kegiatan pasca panen untuk ayam pedaging adalah mengumpulkan semua peralatan
dan membersihkannya. Pemeliharaan bangunan kandang dilakukan setelah panen.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

12
Unggas adalah hewan ternak yang memiliki bulu di seluruh tubuhnya dan kaki yang
bersisik. Unggas pedaging adalah unggas yang dibudidayakan untuk diambil dagingnya yang
dapat dikonsumsi atau diolah menjadi bahan makanan. Manfaat yang didapat dalam budidaya
unggas pedaging ini sangat banyak. Selain itu, dalam budidaya ini juga perlu diperhatikan
perawatan dan penyiapan sarana yang baik, karena dapat menghasilkan unggas pedaging
yang unggul.

3.2 Saran

Pada jaman era globalisasi ini kehidupan semakin berat terutama dalam aspek pekerjaan.
Berkurangnya lapangan pekerjaan membuat kita semain sulit untuk mendapatkan pekerjaan
yang layak. Bahkan saat ini di Indonesia sarjana pun banyak yang menjadi pengangguran.
Untuk itu marilah kita menciptakan inovasi-inovasi baru yang dapat membentuk peluang
usaha, seperti contohnya budidaya ungags pedaging. Selain menguntungkan untuk kita, usaha
ini juga dapat menjadi lapangan pekerjaan bagi orang lain karena usaha ini merupakan usaha
yang dijalankan Bersama.

13

Anda mungkin juga menyukai