Anda di halaman 1dari 4

FROZEN SHOULDER

1. Definisi
Frozen shoulder (adhesive capsulitis) didifinisikan sebagai suatu kondisi dimana terjadi
nyeri bahu sampai lengan serta penyempitan luas gerak sendi baik secara aktif mapun
pasif.Pada nyeri bahu ini terjadi keterbatasan gerak dari sendi glenohumeral, akibatnya
sendi bahu menjadi sukar untuk digunakan dan nyeri.Nyeri yang timbul dapat disebabkan
oleh faktor inflamasi jaringan atau mekanik. Jarang terjadi penyembuhan spontan,
keluhan nyeri dapat membaik tetapi gangguan gerakan masih berlangsung lama.1
Definisi adhesive capsulitis dikarenakan terjadinya adhesi dan inflamasi pada sendi bahu
sehingga menyebabkan keterbatasan gerak sendi.
Frozen shoulder diklasifikasikan menjadi 2 yaitu :
a. Idiopatik/primer frozen shoulder
Yaitu frozen yang tidak diketahui penyebabnya. Frozen shoulder lebih banyak terjadi
pada wanita dari pada pria dan biasanya terjadi usia lebih dari 41 tahun, meskipun dari
beberapa pendapat menunjukkan mekanisme Frozen Shoulder, Harryman dan Naviaser
menyampaikan kemungkinan penyebab adhesive capsulitis yaitu adanya pengaruh
Hormonal, imunologi, imflamasi dan perubahan biokimia. Biasanya terjadi pada lengan
yang tidak digunakan dan lebih memungkinkan juga terjadi pada orang-orang yang
melakukan pekerjaan dengan gerakan bahu yang lama dan berulang.2,3
b Sekunder frozen shoulder
Yaitu Frozen Shoulder yang mungkin timbul karena adanya trauma, mungkin juga timbul
secara perlahan-lahan tanpa tanda-tanda atau riwayat trauma, dimana trauma yang
berarati pada bahu seperti fraktur, dislokasi, luka bakar yang berat, meskipun cedera ini
mungkin sudah terjadi beberapa tahun sebelumnya.2,3

2. Manifestasi klinis
a. Nyeri .
Nyeri diprovokasi oleh gerakan sendi dan biasanya keluhan nyeri lebih berat pada
malam hari nyeri biasanya tidak dapat ditunjukkan dimana pointnya, karena nyeri
biasanya lebih berat dimalam hari, pasien mengeluhkan kesulitan untuk tidur malam, dan
pasien sering tidak dapat tidur pada sisi yang terkena. Setelah beberapa lama nyeri
berkurang, tetapi sementara itu kekakuan semakin terjadi, berlanjut terus selama 6-12
bulan setelah nyeri menghilang. Secara berangsur-angsur pasien dapat bergerak kembali,
tetapi tidak lagi normal.6,8,10

b. Kekakuan sendi
Kekakuan sendi ditandai dengan keterbatasan lingkup gerak sendi yang nyata baik
gerakan aktif maupun pasif
a. Penurunan kekuatan otot
Pada pemeriksaan fisik didapat adanya kesukaran penderita dalam mengangkat
lengannya (abduksi) karena penurunan kekuatan otot. Pada pemeriksaan didapatkan
adanya kesukaran penderita dalam mengangkat lengannya (abduksi), sehingga penderita
akan melakukandengan mengangkat bahunya (srugging). Juga dapat dijumpai adanya
atropi bahu (dalam berbagai tingkatan). Sedangkan pemeriksaan neurologik biasanya
dalam batas normal.8,11

d. Gangguan aktifitas fungsional


Dengan adanya beberapa tanda dan gejala klinis yang ditemukan pada penderita
frozen shoulder akibat capsulitis adhesiva seperti adanya nyeri, keterbatasan LGS,
penurunan kekuatan otot dan atropi maka secara langsung akan mempengaruhi
(mengganggu) aktifitas fungsional yang dijalaninya.11

3. Diagnosis5,7,8,9

a. Anamnesa

Keluhan utama yang paling sering dirasakan oleh pasien frozen shoulder adalah
nyeri pada bahu.Keluhan ini disertai keterbatasan luas gerak sendi / kekakuan baik aktif
maupun pasif, terutama pada malam hari. Nyeri akan bertambah bila lengan pada bahu
yang sakit digerakkan. Kesulitan berbaring miring ke arah sisi  bahu yang sakit, memakai
BH, menyisir rambut, mengambil dompet di saku belakang, atau mengangkat sesuatu
dengan tangan yang sakit. Dan jika kondisinya lebih berat, nyeri akan dirasakan menjalar
ke lengan bawah, cervical, scapula, dan nyeri ketika istirahat.

b. Pemeriksaan fisik
Inspeksi :
Pada fase akut dan nyeri, bahu pasien akan tampak adduksi dan internal rotasi,
dapat pula tampak disuse atrophi pada deltoid dan supraspinatus. Kadang-kadang bahu
yang sakit terlihat terelevasi akibat pemendekan otot trapezius dan levator
scapulae.Adanya kemerahan dan pembengkakan menunjukkan keadaan peradangan akut
pada jaringan lunak daerah sendi bahu. 
Palpasi
Pasien merasakan nyeri pada saat palpasi bahu yang merata di daerah sendi
glenohumeral dan dapat meluas sampai uppertrapezius dan interscapular. 
Test khusus
Terdapat beberapa pemeriksaan klinis khusus yang dilakukan untuk mendiagnosis
frozen shoulder dan mengeliminasi kemungkinan diagnosis banding lainnya.Pada frozen
shoulder terdapat limitasi pada semua arah gerakan baik aktif maupun pasif, namun
biasanya gerakan external rotasi yang paling sulit dilakukan. 
Pemeriksaan luas gerak sendi secara cepat bisa dilakukakan dengan Appley’s
Scratch Test. Pasien diminta untuk menyentuh scapula sisi kontralateral dengan telunjuk.
Nyeri akan terjadi ketika terdapat keterbatasan exorotasi dan abduksi. Hasil ini
menandakan adanya kelainan rotator cuff. 
Pemeriksaan Drop Arm Test dilakukan untuk mendeteksi adanya defek pada
supraspinatus, pada pemeriksaan ini pasien mengabduksikan lengannya hingga 1200 lalu
diminta menurunkan dengan perlahan.Pemeriksaan positif ketika lengan pasien jatuh
dengan cepat, dengan atau tanpa nyeri.  
Dapat dilakukan pula Coracoid Pain Test sebagai salah satu tanda patogmonis
dari frozen shoulder.( Carbone 2010 ). Special test juga bisa dilakukan untuk
menyingkirkan gejala nyeri bahu karena penyakit lainnya, misalnya : Compression,
Distraction, TOS I,II,III , Yergason Test, Painfull Arch, Drop Arm Test, Empty Can Test,
Hawkins dan Neer Impingement Test. 
Dapat pula dilakukan pemeriksaan yang sifatnya invasif yaitu dengan injeksi
anestesi lokal (10 ml lidokain 1%) ke dalam ruang subakromial.Bila terjadi peningkatan
luas gerak sendi setelah injeksi maka menunjukkan bahwa kekakuan yang terjadi
berhubungan dengan nyeri dan bukan karena restriksi dari kapsul sendi ataupun
kontraktur dari soft tissue di sekitarnya.
c. Pemeriksaan penunjang

Anda mungkin juga menyukai