Kegiatan-kegiatan sektor ini telah mencapai banyak hasil yang nyata. Sejak bulan Januari
Perjanjian tersebut telah disahkan oleh kelima negara anggota ASEAN pada lahun 1977.
Selama ini pengurangan tarif pada umumnya berkisar antara 10%-20%. Pengurangan
sebesar ini dirasakan sangat kurang dan mulai tahun 1981 diharapkan semua negara ASEAN
dapat melaksanakan pengurangan sampai 20%-25% untuk komoditi yang tercantum dalam PTA.
Sampai bulan Januari I982 komoditi yang telah dimasukkan dalam PTA mencapai 6851 buah
yang dipertukarkan antara negara-negara ASEAN dalam rangka PTA. Sementara itu dalam
Sidang XII Menteri-menteri Ekonomi ASEAN telah disetujui tambahan 1984 komoditi sehingga
jumlah semua menjadi 8529 buah. Jumlah tersebut berlaku mulai tanggal 16 April 1982.
Belanda dan Pasar Bersama Eropa. Selanjutnya pada tahun 1981 telah dlbuka ASEAN Trade
Promotion Centre (Pusat Promosi Perdagangan ASEAN) di Rotterdam yang didahului oleh suatu
(penanaman modal) serta arus wisata Jepang ke negara-negara ASEAN, dengan kerjasama
pemerintahan Jepang, telah didirikan: ASEAN Promotion Centre on Trade, Investment and
Tourism (Pusat Promosi ASEAN untuk Perdagangan Investasi dan Pariwisata) di Tokyo.
Dalam sektor pariwisata itu sendiri telah diusulkan sebuah proyek mengenai ASEAN
(Circle Trip Fare) ASEAN sebesar 25% potongan dari tarif biasa dalam rangka kerjasama
ASEAN Trade Fair III diadakan di Indonesia awal tahun 1983 dan yang keempat di
Sesuai dengan kesepakatan ASEAN, salah satu program kerjasama ASEAN yang sangat
penting adalah dalam bidang pangan. Sebagai kelanjutan kerjasama dalam bidang pangan
tersebut, pada tanggal 4 Oktober 1979 para Menteri Luar Negeri ASEAN telah menandatangani
Cadangan tersebut mengutamakan beras dan dititikberatkan untuk heperluan darurat tanpa terlalu
mempersoalkan masalah harga. Jumlah penyangga beras yang telah disepakati dalam Food
Security Reserve (Cadangan Keamanan Pangan) tersebut dlbagi di antara ke-enam negata
ASEAN.
Dalam bidang ini negara-negara ASEAN telah mengusahakan suatu studi permintaan dan
penawaran pupuk non-urea dan perkembangannya. Menurut rencana akan didirikan proyek
pabrik pestisida ASEAN dan berkaitan dengan hal ini Amerika Serikat telah menyatakan
kesediaannya untuk membiayai suatu studi kelayakan (Feasibility studies) untuk proyek ini.
- Karantina Bersama ASEAN
Usaha karantina bersama yang meliputi terhadap hewan dan tumbuh-tumbuhan telah
diadakan. Dengan bantuan pemerintah Australia, ASEAN merencanakan akan mendirikan suatu
stasiun karantina hewan di salah satu pulau di Indonesia (Riau) dan Malaysia. Sedangkan bidang
karantina tumbuh-tumbuhan diusahakan suatu kerjasama dalam bidang Pest Risk Analysis
ASEAN merupakan penghasil kayu tropis paling besar di dunia. Para negara anggota
Kehutanan Tropis). Konsensus ini ditandatangani pada tanggal 13 Agustus 1981. Semua negara
Keempat bidang tersebut di atas akan diwujudkan dengan mengadakan kerjasama teknik
yang ada kaitannya dengan masalah hutan dan kayu. Negara ketiga yang ikut membantu
kerjasama ini adalah Kanada, Selandia Baru dan Pasar Bersama Eropa.
ini telah dibentuk Coordinating Group on Fisheries (Kelompok Koordinasi Perikanan) yang
Masalah tanaman pangan adalah salah satu bidang yang menjadi program utama dari
bidang pertanian umumnya. Untuk ini negara-negara ASEAN telah mengadakan tukar pikiran
a) Rencana pendirian Regional Seed Technology Centre (Pusat Teknologi Bibit Regional).
d) Bidang Peternakan.
f) Masalah Anggrek.
Sebagain besar proyek ini mendapatkan bantuan dari Pemerintah Australia. Bantuan
Australia untuk tahun 1980-1981 mencapai US$ 1,76 juta yang merupakan bantuan terbesar
Ekonomi ASEAN-Australia).
Beberapa kelompok kerja telah dibentuk untuk menunjang proyek yang berada di bawah
gandum).
buahan, bunga).
3. Sektor Peternakan
Sektor peternakan ASEAN juga sangat penting. Untuk menunjang kegiatan sektor ini
Peternakan).
Sampai saat ini beebrapa kemajuan yang telah dicapai dalam bidang ini antara lain:
1. Specific Disease Free Zone (SDFZ) atau Zona Bebas Penyakit Khusus Wilayah
ASEAN. Secara tradisional daerah Singapura, Sabah, Serawak, dan Bagian Barat-
Utara Mindanao bebas dari pennyakit kuku dan mulut ternak. Untuk ini telah
ditandatangani suatu Deklarasi bersama mengenai SDFZ tersebut oleh para Menteri
Pertanian ASEAN pada bulan Agustus 2982 di Jakarta dengan nama ASEAN
Declaration of Specific Animal Disease Free Zone (Zone Bebas Penyakit Hewan
Tertentu ASEAN).
2. Untuk sektor peternakan juga telah terjalin kerjasama yang baik terutama dengan
ASEAN.
Centre (Studi Kelayakan tentang Pendirian Pusat Karantina Hewan Regional) telah
disetujui dengan biaya dari Australia. Suatu regu terdiri dari 4 orang dari Australia
telah datang di kedua tempat di ASEAN untuk meninjau kemungkinan proyek ini.
Tempat tersebut adalah kepulauan Riau dan satu lagi di Sabah, Malaysia.
Pada tahun 1978 telah diselesaikan suatu Draft Basic Agreement in ASEAN Industrial
perjanjian tersebut ditandatangani oleh Menteri-menteri Luar Negeri ASEAN pada tahun 1980.
Dalam hubungan ini, pada tahap pertama telah disepakati pendirian sebuah proyek industri
merupakan sektor yang sangat penting di seluruh wilayah ASEAN. Dalam rangka kerjasama di
sekkor ini, telah disepakati pemasangan jaringan Kabel Laul ASEAN (ASEAN Submarine Cable
Bagian Kabel Laul yang menghubungkan Filipina dengan Singapura telah selesai dan
dioperasikan pada tahun 1980 dan Indonesia-Singapura telah diresmikan pemakaiannya pada
Dalam sektor lain, pada tahun 1978 Indonesia telah mulai menawarkan kepada semua
anggota ASEAN lainnya untuk mempergunakan satelit PALAPA sebagai sarana komunikasi
dalam jaringan hubungan kawasan ASEAN. Gagasan ini telah disambut baik oleh semua Negara
anggota ASEAN. Masing-masing telah mengadakan kontak dengan Indonesia dan telah ikut
Dalam tahun 1981 atas usaha ASEAN Banking Council (Dewan Parbankan ASEAN)
telah dibentuk ASEAN Finance Corporation (AFC = Korporasi Keuangan ASEAN) dengan
modal US $100 juta. Jumlah ini dibagi rata antara negara anggota ASEAN.
ASEAN Swap Arrangement (Rencana Swap ASEAN) adalah persetujuan yang
ditandatangani pada tanggal 5 Agustus 1977. Badan ini mamungkinkan salah satu negara
anggota yang menghadapi masalah likuiditas untuk menukarkan mata uangnya ke dalam US
$100 jula, kemudian dinaikkan menjadi US $200 juta melalui persetujuan tambahan yang
Di sektor swasta telah didirikan ASEAN Banking Council pada bulan Agustus 1976.
Di bidang kerjasama ASEAN dan ME (dulu MEE) juga telah dimasukkan bidang-bidang
sebagai berikut:
a. ASEAN Regional Study on Export Credit Insurance (Studi Kelayakan Regional ASEAN
b. Instalasi of A Marine Risk Data Bank (Instalasi sebuah Bank Data Risiko Laut).
Menegenai kerjasama ASEAN dengan negara ketiga telah disepakati bahwa masalah
yang bersangkutan dengan “acces to capital markets” (masuk ke dalam pasar modal) merupakan
Semua bantuan teknik untuk penelitian masalah pabean dalam rangka kerjasama ASEAN
dengan Filipina dan Thailand. Perundingan mengenai hal ini juga telah diadakan dengan
Malaysia dan kemudian Singapura. COFAB akan membentuk Data Bank mengenai dana untuk
2. Saling memberikan bantuan dalam bentuk fasilitas latihan dan penelitian dalam