Anda di halaman 1dari 8

Tidur yang dilarang dalam islam?

1. Tidur setelah sholat ashar


Terdapat hadist yang disandarkan kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengenai
larangan atau celaan tidur setelah ashar. Akan tetapi hadits-hadits tersebut tidak shahih.
Adapun contohnya adalah :
Hadist pertama:

‫عجبت لمن عام ونام بعد العصر‬

“Aku heran dengan orang yang terbaring dan tidur sesudah ‘Ashar,” [1]
Hadits kedua:

‫من نام بعد العصر فاخ ُتلس عقله فال يلومنَّ إال نفسه‬

“Barangsiapa yang tidur setelah ashar kemudian akalnya hilang, maka janganlah ia
menyalahkan kecuali dirinya sendiri” [2]
Hadits hadits diatas merupakan hadits yang dhaif yang tidak dapat digunakan sebagai
hujjah, dan tidak boleh diamalkan.
Hadits ini dinyatakan sebagai hadits yang tidak shahih oleh Imam Ibnul Jauzi
rahimahullah , bahkan beliau mencantumkannya dalam kitab yang memuat hadits-hadits
yang beliau anggap palsu. Demikian pula Imam asy-Syaukani dalam kitab beliau al-Fawȃ-
idul majmȗ’ah (hlm. 216).

Hukum tidur setelah ashar mubah


Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid hafidzahullah berkata,

‫ ولم يص ّح عن النبي صلى هللا عليه وسلم نهي عن النوم في هذا الوقت‬، ً ‫ وأما النوم بعد العصر فهو جائز ومباح أيضا‬.

“Adapun tidur setelah shalat Ashar hukumnya adalah juga mubah. Tidak terdapat hadits
shahih dari Nabi yang berisi larangan tidur setelah Ashar”
“Tidur setelah shalat Ashar adalah kebiasaan yang dilakukan oleh sebagian orang.
Hukumnya adalah boleh karena hadits-hadits mengenai larangan tidur setelah Ashar
tidaklah tergolong hadits yang sahih”.

‫ وصلى هللا على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم‬، ‫ وباهلل التوفيق‬.
‫اللجنة الدائمة للبحوث العلمية واإلفتاء‬
‫عضو … عضو … عضو … عضو … الرئيس‬
‫بكر أبو زيد … عبد العزيز آل الشيخ … صالح الفوزان … عبد هللا بن غديان … عبد العزيز بن عبد هللا بن باز‬

Fatwa di atas ditandatangani oleh Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz selaku ketua
Lajnah Daimah, Abdullah bin Ghadayan, Shalih al Fauzan, Abdul Aziz alu Syaikh dan Bakr
Abu Zaid masing-masing sebagai anggota.[3]

secara medis, tidak ada dampaknya yang membahayakan kesehatan. Hanya saja jika
tidur sore dikhawatirkan malamnya agak susah tidur bagi beberapa orang dan akhirnya
begadang malam hari. Akan tetapi secara umum tidak masalah. Dan kita katakan lebih
baik tidur di malam hari dan di siang hari (qailulah = tidur siang) karena termasuk sunnah
dan baik untuk kesehatan asalkan tidak terlalu lama tidur siang (paling lama satu jam).

Mungkin jika tidur setelah ashar dilakukan terus-menerus maka jam biologis akan
terganggu. Apalagi bangunnya setelah magrib. Tidur malam akan susah dan otak sudah
tersetiing untuk mengatur “jam ngantuk” demikian. Sedangakn sudah kita ketahui
bersama bahwa tidur malam sangat penting dan tidak bisa tergantkan sepenuhnya
dengan “balas dendam” tidur siang. Karena pada tidur malam hari terjadi proses
regenerasi dan perbaikian sistem tubuh serta reaksi bermanfaat lainnya yang dilakukan
oleh tubuh. [4]

2. Tidur setelah sholat subuh


Sebagaimana dijelaskan oleh Ibnul Qayyim rahimahullah,

‫ت َغ ِن ْي َم ٌة‬
ٌ ‫ْس َفإِ َّن ُه َو ْق‬ ُ ‫صبْح َو‬
ِ ‫طلُ ْو ِع ال َّشم‬ َ ‫ ال َّن ْو ُم َبي َْن‬: ‫المكر ُْو ِه عِ ْندَ ُه ْم‬
ْ ‫َوم َِن‬
ِ ُّ ‫صالَ ِة ال‬

“Di antara hal yang makruh menurut para ulama adalah tidur setelah shalat Shubuh hingga
matahari terbit karena waktu tersebut adalah waktu memanen ghonimah (waktu meraih
kebaikan yang banyak.”[7]

Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah berkata,

‫ض‬
ٍ ‫ار‬ ِ ‫ت قِسْ َم ِة اأْل َرْ َز‬
ِ ‫ َف َن ْو ُم ُه حِرْ َمانٌ إِاَّل لِ َع‬،‫اق‬ ُ ‫ َوه َُو َو ْق‬،‫ت َت ْطلُبُ فِي ِه ْال َخلِي َق ُة أَرْ َزا َق َها‬ َ ِ‫صب َْح ِة َي ْم َن ُع الرِّ ْزقَ ؛ أِل َنَّ َذل‬
ٌ ‫ك َو ْق‬ ُّ ‫َو َن ْو ُم ال‬
‫ُور ٍة‬
َ ‫ضر‬ َ ‫أَ ْو‬،

“Tidur setelah subuh mencegah rezeki, karena waktu subuh adalah waktu mahluk mencari
rezeki mereka dan waktu dibagikannya rezeki. Tidur setelah subuh suatu hal yang dilarang
[makruh] kecuali ada penyebab atau keperluan.”[6]

Dari ‘Urwah bin Zubair, beliau mengatakan,

) ‫كان الزبير ينهى بنيه عن التصبح ( وهو ال ّنوم في الصّباح‬

“Dulu Zubair melarang anak-anaknya untuk tidur di waktu pagi.”

Urwah mengatakan,

‫إني ألسمع أن الرجل يتصبح فأزهد فيه‬

“Sungguh jika aku mendengar bahwa seorang itu tidur di waktu pagi maka aku pun merasa
tidak suka dengan dirinya”. [5]

Tidur setelah subuh tidak baik untuk kesehatan, karena saat itu adalah jam tubuh mulai
melakukan metabolisme dan pemanasan. Jika tertidur lagi maka ibarat kendaraan yang
tidak melakukan pemanasan. Ketika bangun jam 7 atau jam 8 pagi terasa masih lemas dan
kurang bersemangat.
Tidur setelah subuh kurang sehat sebagaimana dijelaskan oleh ulama yang juga seorang
dokter, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah. Beliau berkata,

َ َ‫ت الَّتِي يَ ْنبَ ِغي تَحْ لِيلُهَا بِال ِّري‬


‫اض ِة‬ َ َ‫ضرٌّ ِج ًّدا بِ ْالبَد َِن إِل ِ رْ خَائِ ِه ْالبَدَنَ َوإِ ْف َسا ِد ِه ِل ْلف‬
ِ ‫ضاَل‬ ِ ‫َوه َُو ُم‬

“Tidur setalah subuh sangat berbahaya bagi badan karena melemahkan dan merusak badan
karena sisa-sisa [metabolisme] yang seharusnya diurai dengan berolahraga/beraktifitas.”[8]

Ibnul Qayyim ketika menjelaskan masalah banyak tidur, beliau menyatakan bahwa banyak
tidur dapat mematikan hati dan membuat badan merasa malas serta membuang-buang
waktu. Beliau rahimahullah mengatakan, : “Banyak tidur dapat mengakibatkan lalai dan
malas-malasan. Banyak tidur ada yang termasuk dilarang dan ada pula yang dapat
menimbulkan bahaya bagi badan. Tidur pagi juga Menyebabkan berbagai penyakit badan, di
antaranya adalah melemahkan syahwat. [11]

3. Tidur sebelum isya

Makruh tidur sebelum Isya’

Berdasarkan hadits Abu Barzah Al-Aslami radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan,

«‫ِيث َبعْ َد َها‬ َ ‫ َو َك‬:‫ َقا َل‬K،‫ان َيسْ َتحِبُّ أَنْ ي َُؤ ِّخ َر ْال ِع َشا َء‬
َ ‫ َو ْال َحد‬،‫ان َي ْك َرهُ ال َّن ْو َم َق ْبلَ َها‬ َ ‫»أنَّ ال َّنبيّ صلى هللا عليه وسلم َك‬

“Bahwasannya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam suka untuk mengakhirkan waktu Isya’,
membenci tidur sebelumnya, dan membenci bincang-bincang setelah Isya’.” [9]

Alasan dibencinya tidur sewaktu Maghrib, yaitu sebelum Isya’, adalah karena tidur pada saat
itu dapat menyebabkan luputnya melaksanakan shalat Isya’ [10]

4. Tidur sepanjang hari ketika puasa


Barang siapa yang menghabiskan waktu puasanya dengan tidur seharian maka puasanya sah
jika dia berniat untuk puasa sebelum terbitnya fajar. Namun dia berdosa karena tidak
mengerjakan shalat di waktu-waktunya dan berdosa karena tidak shalat jamaah jika ia
memang termasuk orang yang wajib melaksanakan shalat jamaah. Orang tersebut telah
meninggalkan dua kewajiban sehingga dosanya sangat besar. Kecuali jika hal tersebut bukan
merupakan kebiasaannya dan orang tersebut berniat bangun untuk menegakkan shalat
ketiduran ini sangat jarang terjadi, maka orang tersebut tidak berdosa. Perbuatan dosa akan
lebih besar dosanya dan lebih parah bahayanya ketika dikerjakan di bulan Ramadhan,
demikian juga ketika dikerjakan di waktu-waktu atau tempat-tempat yang memiliki
keutamaan.[12]

5. Tidur saat khotbah jumat


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan berbagai adab ketika Jumatan, agar
makmum bisa konsentrasi mendengarkan khutbah. Diantaranya,

Larangan duduk sambil memeluk lutut


Hadis dari Muadz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu,

ُ ‫صلى هللاُ َعليه َو َسل َم َن َهى َعنْ ْال َحب َْو ِة َي ْو َم ْال ُجم َُع ِة َواإْل َما ُم َي ْخ‬
ُ‫طب‬ ِ َ ‫أَن ال َن‬
َ ‫بي‬

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang duduk memeluk lutut pada hari ketika imam
sedang berkhutbah. (HR. Abu Daud, Turmudzi dan dihasankan al-Albani).
Ketika menyebutkan hadis ini, an-Nawawi mengutip keterangan al-Khithabi:

‫ ويمنع من استماع الخطبة‬،‫نهى عنها ألنها تجلب النوم فتعرض طهارته للنقض‬

“Perbuatan ini dilarang, karena ini bisa menyebabkan ngantuk, sehingga bisa jadi
wudhunya batal, dan terhalangi mendengarkan khutbah.” [14].
Perintah untuk berpindah ketika ngantuk
Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
َ ‫س أَ َح ُد ُك ْم َي ْو َم ال ُجم َُع ِة َف ْل َي َت َح َّو ْل مِنْ َمجْ لِسِ ِه َذ ِل‬
‫ك‬ َ ‫إِ َذا َن َع‬

“Apabila kalian ngantuk pada hari Jumat, maka berpindahlah dari tempat duduknya.”
[15]
kebiasaan masyarakat dan orang sholeh masa silam, mereka mencela keras orang yang
tidur ketika mendengarkan khutbah Jumat.
Dari Ibnu Aun, bahwa Muhammad bin Sirin (ulama tabiin) menceritakan,

‫كانوا يكرهون النوم واالمام يخطب ويقولون فيه قوال شديدا‬

“Mereka (para sahabat) sangat membenci orang yang tidur ketika imam sedang
berkhutbah. Mereka mencela dengan celaan yang keras.”
Ibnu Aun mengatakan, ‘Kemudian di kesempatan yang lain, saya bertemu lagi dengan
Ibnu Sirin. Beliau pun bertanya, “Apa komentar sahabat tentang mereka?” Ibn Sirin
mengatakan,

‫يقولون مثلهم كمثل سرية أخفقوا‬


“Mereka berkomentar, orang yang tidur ketika mendengarkan khutbah seperti pasukan
perang yang gagal.” Artinya, tidak mendapatkan ghanimah sedikitpun. [13]

6. Tidur setelah makan

Tidak ditemukan adanya hadits mengenai hokum tidur setelah makan, namun secara medis
diketahui tidur setalh makan dapat berakibat buruk bagi kesehtan tubuh. Kebiasaan tidur
setelah makan ini sering terjadi ketika berpuasa. Kecenderungan orang usai berpuasa selalu
balas dendam makan banyak. Apalagi saat berlebaran disuguhi makanan berbagai macam.
Kebanyakan usai makan, perut merasa kenyang, rasa kantuk pun mendera dan ingin segera
tidur. Namun sebaiknya tunggu dulu 1-2 jam, sebab risiko stroke akan semakin meningkat
jika jeda waktu antara makan dengan tidur terlalu dekat. Memberikan waktu bagi perut
sekitar 60-70 menit untuk mencerna makanan diklaim bisa mengurangi risiko stroke hingga
66 persen dan akan semakin berkurang jika jedanya semakin lama.
Setiap peningkatan jeda selama 20 menit, risikonya berkurang 10 persen.Namun jeda yang
terlalu lama tidak akan membuat risiko stroke hilang sama sekali, karena batas maksimalnya
dikatakan hanya 2 jam atau 120 menit. Boleh-boleh saja menunggu lebih dari 2 jam sebelum
tidur, namun tidak dijamin manfaatnya akan terus meningkat.Cristina-Maria Kastorini, MSc,
ahli gizi dari University of Ioannina di Yunani mengatakan jika seseorang langsung tidur
setelah makan malam maka orang tersebut rentan mengalami refluks asam lambung.
Kondisi ini menyebabkan asam lambung naik menuju kerongkongan dan memicu rasa tidak
nyaman.Saat tidur, refluks bisa memicu penyempitan saluran napas dan sleep apnea
sehingga rentan mengalami henti napas saat tidur. Meski tidak memicu stroke secara
langsung, berbagai penelitian membuktikan bahwa sleep apnea berhubungan dengan risiko
kerusakan pembuluh darah di otak yang memicu stroke.

Hasil penelitian yang dipresentasikan dalam European Society of Cardiology Congress 2011
ini melibatkan sedikitnya 1.000 warga Inggris. Sebanyak 500 orang partisipan berasal dari
kelompok sehat, 250 orang pernah stroke dan sisanya 250 orang mengalami sindom jantung
coroner akut. Sementara itu ahli jantung dari Mayo Clinic, David Holmes, MD sependapat
bahwa langsung tidur setelah makan malam dapat meningkatkan risiko stroke. Namun
untuk memastikannya, butuh penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih
besar."Saat kita makan, kadar gula darah berubah, kolesterol berubah dan aliran darah juga
berubah. Semua itu mempengaruhi risiko stroke,"[16]
[1] Syaikh Al-Albani menjelaskan hadits ini tidak ada dalam satu kitab hadits ulama, lihat
silsilah ad-Dha’ifah
[2] didhaifkan oleh Al-Albani dalam silsilah ad-Dha’ifah, dan dinyatakan hadits maudhu’
dalam Al-Maudhu’at (3/69),
[3] Fatawa Lajnah Daimah yang dikumpulkan oleh Syaikh Ahmad bin Abdurrazzaq ad
Duwaisy jilid 26 kitab al Jami’ hal 147-148, terbitan Ulin Nuha lil Intaj, Kairo.
[4] Raehanul, B. 2019. Tidur setelah ashar. (online) https://muslimafiyah.com/larangan-
tidur-setelah-ashar-syariat-dan-medis.html#_ftnref1. Diakses pada 24 April 2019
[5] HR. Ibnu Abi Syaibah 5: 222 no. 25442 dengan sanad yang shahih
[6] Zadul Ma’ad fi Hadyi Khairil ‘Ibaad 4/222, Muassah Risalah, Beirut, cet. Ke-27, 1415 H)
[7] (Madarijus Salikin, 1: 369)
[8] Zadul Ma’ad fi Hadyi Khairil ‘Ibaad 4/222, Muassah Risalah, Beirut, cet. Ke-27, 1415 H
[9] (HR. Al-Bukhari no. 599 dan Muslim no. 647)
[10] Al-Minah Al-‘Aliyyah fii Bayani As Sunan Al-Yaumiyyah, Syaikh Abdullah bin Hamud
Al Furaih, dinukil dari http://www.alukah.net/sharia/0/91347
[11] (Zaadul Ma’ad, 4/222) diakses melalui https://muslimah.or.id/2208-ruginya-tidur-
setelah-subuh.html
[12] Fatwa Syaikh Shalih Al-Fauzan dari kitab Al Muntaqa Min Fatawa Asy Syaikh al
Fauzan diakses di https://konsultasisyariah.com/1446-apakah-hukum-tidur-sepanjang-
hari-di-bulan-ramadhan.html
[13] (Tafsir al-Qurthubi, 18:117)
[14] Al-Majmu’, 4:592
[15] (HR. Abu Daud, Turmudzi dan dishahihkan al-Albani).
[16] AN Uyung Pramudiarja, 2011. Tidur setelah makan.

Anda mungkin juga menyukai