Anda di halaman 1dari 39

DISCLAIMER

1. Materi ini hanya digunakan sebagai panduan untuk ujian radiologi


2. Ekspertise yang tertulis di materi ini TIDAK SEPENUHNYA BENAR karena
BELUM DI ACC oleh residen apalagi di acc oleh staff. KEMUNGKINAN
KESALAHAN / TIDAK LENGKAP SANGAT TINGGI
3. Perhatikan lembar nilai (tercantum disini). Saat ujian, jangan lupa
MENYEBUTKAN IDENTITAS PASIEN DAN IDENTITAS FOTO karena semuanya
memiliki bobot nilai
4. Baca foto secara sistematis mulai dari DALAM KE LUAR atau dari LUAR KE
DALAM. Amannya, baca foto sesuai reng – rengan normal
5. Foto – foto diambil dari ppt bimbingan staff, kasus yang ditemui saat substase
reading / jaga, dan beberapa dari internet (terutama www.radiopaedia.org)
6. Contoh kasus yang ditulis disini merupakan kasus kompetensi dokter umum
atau kasus yang sering ditemukan
7. Sangat disarankan untuk belajar lebih banyak dari kepustakaan lain. JANGAN
HANYA BELAJAR DARI MATERI INI
8. Materi ini dishare dalam bentuk pdf supaya tidak mengubah format dan posisi
anak panah. Jika ingin file dalam bentuk word, maka dapat didownload di
bit.ly/CatatanRadiologi
9. Materi ini dapat ditambahkan atau diedit supaya menjadi lebih baik. Silakan
diedit sendiri melalui file word yang sudah disediakan
Foto Thoraks

Template Normal
1. Thorak PA
 Cor : Ukuran dan bentuk normal
 Pulmo : Tidak tampak infiltrat di kedua lapang paru, corakan bronkovaskuler normal
 Sinus costophrenicus kanan kiri anterior posterior tajam
 Retrosternal dan retrocardiac space normal
 Hemidiaphragma kanan kiri normal
 Trakhea di tengah
 Sistema tulang baik
Kesimpulan
Cor dan Pulmo tak tampak kelainan

2. Thorak PA / Lateral
 Cor : Ukuran dan bentuk normal
 Pulmo : Tak tampak infiltrat di kedua lapang paru, corakan bronkovaskuler normal
 Sinus costophrenicus kanan kiri anterior posterior tajam
 Retrosternal dan retrocardiac space normal
 Hemidiaphragma kanan kiri normal
 Trakhea di tengah
 Sistema tulang baik
Kesimpulan
Cor dan Pulmo tak tampak kelainan
Contoh Kelainan

Foto Thorak PA
 Cor : Batas jantung kanan kiri tertutup perselubungan
(silhoutte sign), CTR tidak valid dinilai
 Paru : Tampak infiltrat () dengan air bronchogram
() di kedua lapang paru lobus inferior
 Sinus costophrenicus kanan kiri tajam
 Hemidiaphragma kanan normal, kiri letak tinggi
 Trakhea di tengah
 Sistema tulang baik

Kesimpulan :
Pneumonia lobaris

Gambaran Radiologi Pneumonia


Pneumonia Bronko
Lobaris Pneumonia
Infiltrat Konfluens Diskrit
Air bronchogram + -
Lobus Salah satu Beberapa
Batas Tegas Tidak tegas
Sillhoutte sign + +/-

Foto Thorak PA
 Cor : Bentuk pendulum, ukuran normal
 Paru : Tampak fibroinfiltrat () di kedua lapang paru
disertai multiple cavitas ()
 Sinus costophrenicus kanan kiri tajam
 Hemidiaphragma kanan kiri normal
 Trakhea di tengah
 Sistema tulang baik, sela iga kanan kiri melebar

Kesimpulan :
 TB paru
 Emfisematous lung

Gambaran Radiologi Emfisema


 Jantung pendulum
 Corakan bronkovaskular menurun
 Sela iga melebar
 Diaphragma lebih mendatar
Emfisema harus memenuhi 4 kriteria tersebut. Jika tidak
memenuhi 4 kriteria, maka disebut emfisematous lung

Foto Thorak PA
 Cor : Bentuk pendulum, ukuran normal
 Paru : Tampak hiperinflasi () dan cephalisasi () di
kedua lapang paru
 Sinus costophrenicus kanan kiri tajam
 Hemidiaphragma kanan kiri normal
 Trakhea di tengah
 Sistema tulang baik, sela iga kanan kiri melebar

Kesimpulan :
 Emfisematous lung
 Edema paru stadium awal

Foto Thorak PA
 Cor : Bentuk dan ukuran normal
 Paru : Tampak fibroinfiltrat () di apeks paru kanan
disertai multiple cavitas ()
 Sinus costophrenicus kanan kiri tajam
 Hemidiaphragma kanan kiri normal
 Trakhea di tengah
 Sistema tulang baik

Kesimpulan :
TB paru aktif

Gambaran Radiologi TB Paru Aktif


 Fibroinfiltrat disertai cavitas single atau multiple
 Biasanya di lobus superior (segmen apikal dan
posterior) atau lobus inferior (segmen superior)
 Bayangan bercak miliar
 Efusi pleura sampai empyema, biasanya unilateral
 Jarang ditemukan limfadenopati
Foto Thorak PA
 Cor : Batas jantung kiri tertutup perselubungan, CTR
tidak valid dinilai
 Paru : Tampak area lusensi avaskular () dengan
pleural lines () dan opasitas homogen () di
bawahnya membentuk gambaran air-fluid level ()
pada hemithoraks kiri
 Sinus costophrenicus kanan tajam, kiri tumpul
 Hemidiaphragma kanan normal, kiri tertutup
perselubungan
 Trakhea di tengah
 Sistema tulang baik

Kesimpulan :
Hidropneumothoraks

Foto Thorak PA
 Cor : Ukuran dan bentuk normal
 Paru : Tampak area lusensi avaskular () dengan
pleural lines () di hemithoraks kanan
 Sinus costophrenicus kanan kiri tajam
 Hemidiaphragma kanan kiri normal
 Trakhea di tengah
 Sistema tulang baik

Kesimpulan :
Pneumothoraks

Gambaran Radiologi Pneumothoraks


 Tampak garis batas pleura visceralis (pleural lines)
 Corakan broncovascular hilang di bagian lateral
pleural lines (hiperluscent avascular)
 Mediastinal shifting ke sisi kontralateral
Foto Thorak PA
 Cor : Batas jantung kiri tertutup perselubungan, CTR
tidak valid dinilai
 Paru : Tampak infiltrat () disertai dilatasi bronkus
multiple () membentuk gambaran honeycomb
appearance di bagian basal kedua lapang paru
 Sinus costophrenicus kanan kiri tajam
 Hemidiaphragma kanan kiri normal
 Trakhea di tengah
 Sistema tulang baik

Kesimpulan :
Bronkiektasis

Gambaran Radiologi Bronkiektasis


 Gambaran sarang tawon (honeycomb appearance)
karena dilatasi bronkus multiple
 Biasanya di bagian basal paru

Foto Thorak PA
 Cor : Batas jantung kanan tertutup perselubungan,
CTR tidak valid dinilai
 Paru : Tampak opasitas homogen () di hemithoraks
kanan dan hiperaerasi hemithoraks kiri
 Sinus costophrenicus kanan kiri tajam
 Hemidiaphragma kanan kiri normal
 Trakhea deviasi ke kanan ()
 Sistema tulang baik, sela iga kanan menyempit

Kesimpulan :
Atelektasis paru sinistra
Foto Thorak PA
 Cor : Batas jantung kiri tertutup perselubungan, CTR
tidak valid dinilai
 Paru : Tampak opasitas homogen () di hemithoraks
kiri, pleural lines (-)
 Sinus costophrenicus kanan tajam, kiri tertutup
perselubungan ()
 Hemidiaphragma kanan normal, kiri tertutup
perselubungan
 Trakhea deviasi ke kanan ()
 Sistema tulang baik

Kesimpulan :
Efusi pleura kiri masif

Diagnosis Banding Opasitas Hemithoraks


 Efusi pleura masif : Opasitas homogen, jantung dan
trakea terdorong menjauhi lesi, sinus costophrenicus
tumpul, meniscus sign (+), pleural lines (-)
 Atelektasis : Opasitas homogen, jantung dan trakea
tertarik ke arah lesi, hiperaerasi paru kontralateral, sela
iga menyempit ipsilateral
 Pneumonia : Opasitas inhomogen, jantung dan trakea
tidak terdorong atau tertarik, air bronchogram (+)

Foto Thorak PA
 Cor : Ukuran membesar, apeks grounded (),
pinggang jantung menghilang ()
 Paru : Tampak opasitan inhomogen di kedua lapang
paru membentuk gambaran bat wing ()
 Sinus costophrenicus kanan kiri tajam
 Hemidiaphragma kanan kiri normal
 Trakhea di tengah
 Sistema tulang baik

Kesimpulan :
 Cardiomegali dengan konfigurasi LAH dan LVH
 Edema paru grade III

Gambaran Radiologi Pembesaran Ruang Jantung


 RAH : Batas jantung kanan menutupi > 1/3
hemithoraks kanan

 RVH : Apeks jantung rounded (terangkat ke atas)

 LAH : Pinggang jantung menghilang, double contour


pada batas kanan jantung

 LVH : Apeks jantung grounded (tertanam ke bawah)


Gambaran Radiologi Edema Paru
 Stadium 1 : Kerley B lines

 Stadium 2 : Cephalisasi

 Stadium 3 : Perihilar haziness di kedua lapang paru


sampai bat wing appearance

 Stadium 4 : Perihilar haziness disertai efusi pleura


Foto Thorak PA
 Cor : Ukuran dan bentuk normal
 Paru : Tampak infiltrat inhomogen () dengan air
bronchogram () di parahilar dan suprahilar kanan
 Tampak opasitas homogen yang berbatas tegas, tepi
regular, bentuk bulat () dengan obtuse angle (▬) di
parahilar kiri
 Sinus costophrenicus kanan kiri tajam
 Hemidiaphragma kanan kiri normal
 Trakhea di tengah
 Sistema tulang baik

Kesimpulan :
 Massa mediastinum kiri
 Pneumonic type metastasis pada paru kanan

Foto Thorak PA
 Cor : Ukuran dan bentuk normal
 Paru : Tampak opasitas homogen yang berbatas tegas,
tepi regular, bentuk bulat () dengan acute angle (▬)
di suprahilar kiri
 Sinus costophrenicus kanan kiri tajam
 Hemidiaphragma kanan kiri normal
 Trakhea di tengah
 Sistema tulang baik

Kesimpulan :
Massa paru kiri
Foto Thorak PA
 Cor : Ukuran dan bentuk normal
 Paru : Tampak cavitas single dengan tepi irregular dan
air-fluid level () di parahilar kanan
 Sinus costophrenicus kanan kiri tajam
 Hemidiaphragma kanan kiri normal
 Trakhea di tengah
 Sistema tulang baik

Kesimpulan :
Abses paru kanan
Sistem Gastrointestinal

Template Normal
1. Foto Polos Abdomen
 Bayangan gas usus normal bercampur fecal material prominent
 Bayangan hepar dan lien tidak membesar
 Contour ginjal kanan kiri dalam batas normal
 Tidak tampak bayangan radioopaque sepanjang traktus urinarius
 Psoas shadow kanan kiri simetris
 Corpus, pedicle, dan spatium intervertebralis tampak baik
Kesimpulan
Tidak tampak bayangan radioopaque di sepanjang tractus urinarius

2. Foto Abdomen 3 Posisi


 Pre peritoneal fat line tidak tampak kelainan
 Tampak distribusi sistema usus dengan fecal material prominent
 Bayangan hepar dan lien tidak membesar
 Contour ginjal kanan kiri tidak tampak jelas
 Tidak tampak gambaran coiled spring atau herring bone appearance
 Psoas shadows kanan kiri simetris
Pada Foto LLD
 Tidak tampak gambaran udara bebas sub diaphragma dan sub hepatal
 Tidak tampak gambaran step ladder patologis
Kesimpulan
Tidak tampak ileus atau perforasi
3. Colon in Loop Double Contrast
 Kontras barium 1200 ml dimasukkan melalui kateter ke dalam anus
 Tampak kontras berjalan lancar mulai dari rectum, sigmoid, colon descendens, fleksura lienalis, colon
transversal, fleksura hepatica, colon ascendens, dan masuk ileocaecal
 Kemudian kontras dievakuasi dan selanjutnya dipompakan udara
 Tampak keseluruhan colon mengembang dengan baik
 Tidak tampak penyempitan atau pendesakan, filling defect, atau additional shadow
Kesimpulan
Colon in loop tidak tampak kelainan

Contoh Kelainan

Foto Polos Abdomen (BNO)


 Pre peritoneal fat line tampak kabur
 Tampak bulging pada regio flank kanan kiri ()
 Tampak ground glass opacity () dengan udara bebas
() di cavum abdomen membentuk gambaran
floating sign
 Distribusi gas usus normal bercampur fecal material
 Tidak tampak gambaran herring bone atau coiled
spring appearance
 Psoas shadows kanan kiri tidak tampak

Kesimpulan :
Ascites

Foto Polos Abdomen (BNO)


 Tampak dilatasi sistema usus di bagian sentral
membentuk gambaran coiled spring () dan herring
bone appearance ()
 Bayangan hepar dan lien tidak tampak
 Contour ginjal kanan kiri tidak tampak
 Tidak tampak bayangan radioopaque sepanjang
tractus urinarius
 Psoas shadows kanan kiri menghilang
 Corpus vertebrae, pedicle, dan spatium
intervertebralis tampak baik

Kesimpulan :
Ileus obstruktif letak tinggi
Gambaran Radiologi Ileus Obstruktif Letak Tinggi
 Dilatasi usus di bagian sentral (diameter > 3 cm)
 Coiled spring appearance karena valvula conniventes
yang prominent (tipis, berjarak dekat)
 Herring bone appearance karena segmen usus yang
melebar saling menempel membentuk gambaran
vertebrae ikan dan valvula conniventes berbentuk
seperti costae ikan
 Air-fluid level yang pendek – pendek dan banyak (> 5
buah) membentuk gambaran step ladder appearance

Foto Polos Abdomen (BNO)


 Tampak dilatasi sistema usus di bagian perifer dengan
gambaran haustra () dan incisura ()
 Bayangan hepar dan lien tidak tampak
 Contour ginjal kanan kiri tidak tampak
 Tidak tampak bayangan radioopaque sepanjang
tractus urinarius
 Psoas shadows kanan kiri menghilang
 Corpus vertebrae, pedicle, dan spatium
intervertebralis tampak baik

Kesimpulan :
Ileus obstruktif letak rendah

Gambaran Radiologi Ileus Obstruktif Letak Rendah


 Dilatasi usus bagian perifer (diameter > 6 cm)
 Tampak haustra dan incisura (tebal, berjarak jauh)
 Air-fluid level panjang – panjang dan sedikit
Foto Abdomen 3 Posisi
 Pre peritoneal fat line tidak tampak
 Tampak dilatasi sistema usus di bagian sentral
membentuk gambaran coiled spring dan herring bone
appearance ()
 Tampak dilatasi sistema usus di bagian perifer dengan
gambaran haustra dan incisura ()
 Psoas shadows kanan kiri menghilang

Pada posisi LLD :


 Tampak step ladder appearance ()
 Tampak udara bebas di atas hepar ()

Kesimpulan :
 Ileus paralitik
 Pneumoperitoneum suspek perforasi usus

Gambaran Radiologi Ileus Paralitik Generalisata


 Dilatasi usus halus dan usus besar
 Tampak gas di rectum atau sigmoid

Gambaran Radiologi Pneumoperitoneum


 Crescent sign : Udara bebas subdiaphragma yang
berbentuk seperti bulan sabit

 Cupola sign : Udara bebas subdiaphragma yang


berbentuk seperti kubah

 Continous diaphragma sign


 Falciform ligament sign

 Rigler sign : Kedua sisi dinding usus tampak jelas


karena udara intra dan ekstra luminal

 Football sign : Cavum abdomen terisi oleh banyak


udara karena pneumoperitoneum masif
Esofagografi Single Contrast
 Pada pengisian kontras, tampak dilatasi esofagus
dengan penyempitan di bagian distal membentuk
gambaran bird beak appearance ()
 Rat tail sign ()

Kesimpulan :
Akalasia

Esofagografi Single Contrast


Pada pengisian kontras, tampak filling defect dengan
batas irregular pada 1/3 proksimal dan 1/3 distal
esophagus ()

Kesimpulan :
Karsinoma esofagus tipe annularis
Esofagografi Single Contrast
 Pada pengisian kontras, tampak esophagus berkelok –
kelok dan irregular
 Tampak multiple filling defect berbentuk serpiginous
membentuk gambaran worm sign ()

Kesimpulan :
Varises esophagus

Colon in Loop Double Contrast


 Kontras barium 1200 ml dimasukkan melalui kateter
ke dalam anus
 Tampak kontras berjalan lancar mulai dari rectum,
sigmoid, colon descendens, fleksura lienalis, colon
transversal, fleksura hepatica, colon ascendens, dan
masuk ileocaecal
 Kemudian kontras dievakuasi dan selanjutnya
dipompakan udara
 Tampak keseluruhan colon mengembang dengan baik
 Tampak filling defect simetris membentuk gambaran
apple core pada 1/3 distal colon ascendens ()
 Tampak filling defect asimetris pada 1/3 proksimal
colon descendens ()
 Tampak multiple additional shadow pada 1/3
proksimal colon ascendens ()

Kesimpulan :
 Karsinoma colon ascendens tipe annular
 Karsinoma colon descendens tipe polipoid
 Divertikulosis
Colon in Loop Single Contrast
 Kontras barium 1200 ml dimasukkan melalui kateter
ke dalam anus
 Tampak kontras berjalan lancar mulai dari rectum,
sigmoid, colon descendens, fleksura lienalis, colon
transversal, fleksura hepatica, colon ascendens, dan
masuk ileocaecal
 Tampak filling defect asimetris pada 1/3 distal colon
descendens ()

Kesimpulan :
Karsinoma colon ascendens tipe polipoid

Perbedaan Colon in Loop Single dan Double Contrast


 Single contrast : Hanya dimasukkan kontras positif
(barium sulfat) Colon tampak radioopaque

 Double contrast : Dimasukkan kontras positif (barium


sulfat) dan kontras negatif (udara)  Colon tampak
radiolusen dan radoopaque
 Kontras barium 1200 ml dimasukkan melalui kateter
ke dalam anus
 Pada pengisian kontras, tampak obstruksi total pada
fleksura lienalis dengan ujung cupping ()
 Distribusi gas usus halus meningkat dengan gambaran
herring bone dan coiled spring appearance ()
 Abdomen tampak distended ()

Kesimpulan :
 Invaginasi fleksura lienalis
 Ileus obstruktif letak tinggi
Sistem Urogenital

Template Normal
1. Intravenous Pyelography (IVP)
 Kontras water soluble non ionik 100 ml diinjeksikan secara intravena, tidak muncul reaksi alergi
 Nefrogram kanan kiri normal
 Ekskresi ginjal kanan kiri normal dan tampak pada menit ke-5
 Sistem pelvicalices kanan kiri normal cupping
 Ureter kanan kiri normal
 Buli : Konsentrasi kontras cukup, bentuk dan posisi normal, mukosa outline regular
 Post miksi : Residu urine minimal
Kesimpulan
 Anatomi, letak, dan fungsi kedua ginjal dan ureter normal
 Fungsi pengosongan buli normal
2. Uretrografi
 Kontras water soluble non ionik yang sudah diencerkan dengan perbandingan 1 : 1, dimasukkan ke
dalam OUE menggunakan penile canule sebanyak 40 ml
 Kontras masuk melalui OUE, uretra pars cavernosa, pars bulbosa, pars membranacea, pars prostatika,
dan mengisi sebagian vesica urinaria
 Tampak mukosa regular di uretra pars cavernosa, pars bulbosa, pars membranacea, pars prostatika,
dan vesica urinaria
 Tidak tampak ekstravasasi kontras
Kesimpulan
Tidak tampak kelainan pada pemeriksaan uretrografi

Foto Polos Abdomen (BNO)


 Bayangan gas usus normal bercampur fecal material
prominent ()
 Bayangan hepar () dan lien () tidak membesar
 Contour ginjal kanan kiri normal
 Tampak bayangan radioopaque setinggi VL III ()
 Psoas shadows kanan kiri simetris ()
 Tampak osteofit di corpus VL V ()
 Pedikel dan spatium intervertebralis tampak baik

Kesimpulan :
 Suspek ureterolithiasis kanan
 Spondilosis lumbalis
Intravenous Pyelography
 Kontras water soluble non ionik 100 ml diinjeksikan
secara intravena, tidak muncul reaksi alergi
 Nefrogram kanan kiri normal
 Ekskresi ginjal kanan kiri normal dan tampak pada
menit ke-5
 Sistem pelvicalices kanan kiri dilatasi bentuk flattening
() dan blunting ()
 Ureter kanan kiri dilatasi (), mukosa outline regular
 Buli : Konsentrasi kontras cukup, tampak filling defect
(), mukosa outline regular
 Post miksi : Residu urine minimal

Kesimpulan :
 Kanker buli
 Hidronefrosis bilateral grade I – II
 Hidroureter bilateral

Gambaran Radiologi Hidronefrosis


 Grade I : Dilatasi pelvis renalis tanpa dilatasi kaliks.
Sistem pelvicalices tumpul (blunting)
 Grade II : Dilatasi pelvis renalis dan kaliks mayor.
Sistem pelvicalices mendatar (flattening)
 Grade III : Dilatasi pelvis renalis, kaliks mayor, dan
kaliks minor tanpa penipisan kortes. Sistem
pelvicalices menonjol (clubbing)
 Grade IV : Dilatasi pelvis renalis, kaliks mayor, kaliks
minor disertai penipisan korteks. Sistem pelvicalices
menggembung (ballooning)
Intravenous Pyelography
 Kontras water soluble non ionik 100 ml diinjeksikan
secara intravena, tidak muncul reaksi alergi
 Nefrogram kanan kiri normal
 Ekskresi ginjal kanan kiri normal dan tampak pada
menit ke-5
 Sistem pelvicalices kanan kiri dilatasi bentuk
ballooning dengan penipisan korteks ()
 Tampak bayangan radioopaque setinggi VL II kiri ()
dan cavum pelvis kanan ()
 Ureter kanan kiri dilatasi, mukosa outline regular
 Buli : Konsentrasi kontras cukup, bentuk dan posisi
normal, mukosa outline regular
 Post miksi : Residu urine minimal

Kesimpulan :
 Suspect ureterolithiasis pada 1/3 distal kanan dengan
hidroureter dan hidronefrosis grade IV kanan
 Suspect nefrolithiasis kiri dengan hidroureter dan
hidronefrosis grade IV kiri

Intravenous Pyelography
 Kontras water soluble non ionik 100 ml diinjeksikan
secara intravena, tidak muncul reaksi alergi
 Nefrogram kanan kiri normal
 Ekskresi ginjal kanan kiri normal dan tampak pada
menit ke-5
 Sistem pelvicalices kanan dilatasi bentuk blunting ()
dan flattening (). Sistem pelvicalices kiri double,
dilatasi bentuk flattening ()
 Ureter kanan dilatasi. Ureter kiri double dan dilatasi
 Buli : Tampak bayangan radioopaque berbentuk bulat
lamellar () pada cavum pelvis
 Post miksi : Residu urine minimal

Kesimpulan :
 Hidronefrosis grade I – II dan hidroureter kanan
 Hidronefrosis kiri grade III, double SPC dan double
ureter kiri, dan hidroureter kiri
 Suspect vesikulolithiasis
Intravenous Pyelography
Tampak ekstravasasi kontras di ginjal kiri ()

Kesimpulan :
Rupture ginjal kiri

Intravenous Pyelography
 Pada pengisian kontras, tampak indentasi pada
dinding buli bagian bawah ()
 Mukosa buli regular

Kesimpulan :
Benign prostate hyperplasia
Intravenous Pyelography
Tampak ekstravasasi kontras di cavum pelvis ()

Kesimpulan :
Rupture buli ekstraperitoneal

Intravenous Pyelography
Tampak ekstravasasi kontras di sekitar usus ()

Kesimpulan :
Rupture buli intraperitoneal
CT Scan Kepala

 Subgaleal tampak hematoma ()


 Calvaria intak
 Tampak lesi hiperdens berbentuk bikonveks
(lentiformis) di regio parietalis kanan ()
 Sulci dan gyri merapat ()
 Tampak midline shifting ke arah kiri ()
 Ventrikel lateralis kanan menyempit ()

Kesimpulan :
 EDH di regio parietalis kanan
 Edema cerebri
 Midline shifting ke kiri
 Penyempitan ventrikel lateralis

Disebabkan oleh rupture a. meningea media

 Subgaleal tidak tampak hematoma


 Calvaria intak
 Tampak lesi hiperdens berbentuk bulan sabit (crescent)
di regio frontotemporooccipitalis kanan ()
 Sulci dan gyri merapat
 Tampak midline shifting ke arah kiri
 Ventrikel lateralis kanan menyempit

Kesimpulan :
 SDH di regio frontotemporooccipitalis kanan
 Edema cerebri
 Midline shifting ke kiri
 Penyempitan ventrikel lateralis

Disebabkan oleh rupture bridging veins


 Subgaleal tidak tampak hematoma
 Calvaria intak
 Tampak lesi hiperdens yang mengisi gyri dan sulci
pada regio temporalis kanan ()
 Sulci dan gyri normal
 Tidak tampak midline shifting
 Sistem ventrikel dan sisterna normal

Kesimpulan :
SAH di regio temporalis kanan

Disebabkan oleh rupture aneurisma atau AVM

 Subgaleal tidak tampak hematoma


 Calvaria intak
 Tampak lesi hipodens di lobus
frontotemporooccipitalis kiri ()
 Sulci dan gyri normal
 Tampak midline shifting ke arah kanan
 Ventrikel lateralis kiri menyempit

Kesimpulan :
Infark di lobus frontotemporooccipitalis kiri

 Subgaleal tidak tampak hematoma


 Calvaria intak
 Tampak lesi hiperdens di lobus temporooccipitalis
kanan () dengan perifocal edema ()
 Sulci dan gyri merapat
 Tampak midline shifting ke arah kiri
 Ventrikel lateralis tidak tampak

Kesimpulan :
ICH di lobus parietooccipitalis kanan
Foto Tulang

Template Normal
1. Foto Ekstremitas AP / Lat
 Alignment baik
 Trabekulasi tulang normal
 Celah dan permukaan sendi dalam batas normal
 Tidak tampak kalsifikasi abnormal
 Tidak tampak erosi / destruksi tulang
 Tidak tampak soft tissue mass / swelling
 Pergeseran sendi (-)
Kesimpulan
Foto (ekstremitas) tidak tampak kelainan
2. Foto Pelvis AP
 Alignment baik
 Trabekulasi tulang normal
 Sacroiliac joint dan Hip joint kanan kiri normal
 Shenton’s line kanan kiri simetris
 Tak tampak erosi / destruksi tulang
 Tak tampak soft tissue mass / swelling
Kesimpulan
Foto pelvis tidak tampak kelainan
3. Foto Genu AP / Lat
 Alignment baik
 Trabekulasi tulang normal
 Subchondral bone layer tampak baik
 Celah dan permukaan sendi dalam batas normal
 Tidak tampak kalsifikasi abnormal
 Tidak tampak erosi / destruksi tulang
 Tidak tampak soft tissue mass / swelling
Kesimpulan
Foto genu tidak tampak kelainan

Contoh Kelainan

Foto Femur AP / Lat


 Alignment baik
 Tampak lesi sklerotik di metafisis atau 1/3 distal os
femur kanan yang tidak berbatas tegas ()
 Trabekulasi tulang meningkat
 Celah dan permukaan sendi dalam batas normal
 Tidak tampak kalsifikasi abnormal
 Tampak destruksi tulang di 1/3 distal
 Tampak periosteal reaction yang berbentuk sunray
appearance () disertai soft tissue swelling ()
 Tidak tampak pergeseran sendi
Kesimpulan :
Osteosarcoma os femur kanan

Gambaran Radiologi Osteosarcoma


 Lesi sklerotik (tulang tampak radioopaque)
 Periosteal reaction yang berbentuk sunray / sunburst
appearance dan Codman triangle

Foto Radius AP
 Alignment baik
 Tampak lesi litik expansile di 1/3 distal os ulna ()
 Trabekulasi tulang normal
 Celah dan permukaan sendi dalam batas normal
 Tidak tampak kalsifikasi abnormal
 Tampak destruksi tulang di 1/3 distal os ulna disertai
multiple septae membentuk gambaran soap bubble
appearance ()
 Tidak tampak periosteal reaction / soft tissue swelling
 Tidak tampak pergeseran sendi

Kesimpulan :
Giant cell tumor / osteoklastoma os ulna

Gambaran Radiologi Giant Cell Tumor


 Lesi litik expansile (tulang tampak radiolusen)
 Destruksi tulang disertai multiple septae membentuk
gambaran soap bubble appearance
 Tidak terdapat periosteal reaction dan kalsifikasi
Foto Femur AP / Lat
 Alignment baik
 Tampak penonjolan tulang dengan densitas campuran
di 1/3 distal femur yang dilapisi oleh cartilago cap
membentuk gambaran cauliflower ()
 Trabekulasi tulang normal
 Celah dan permukaan sendi dalam batas normal
 Tidak tampak kalsifikasi abnormal
 Tidak tampak destruksi / erosi tulang
 Tidak tampak periosteal reaction / soft tissue swelling
 Tidak tampak pergeseran sendi

Kesimpulan :
Osteokondroma os femur

Gambaran Radiologi Osteokondroma


Penonjolan tulang yang dilapisis oleh cartilago cap
sehingga membentuk gambaran cauliflower

Foto Genu AP / Lat


 Alignment baik
 Tampak osteofit di condylus lateral et medial os femur
et tibia kanan kiri ()
 Tampak eminentia intercondylaris meruncing ()
 Subchondral bone layer tampak baik ()
 Celah dan permukaan sendi menyempit ()
 Tidak tampak kalsifikasi abnormal
 Tidak tampak erosi / destruksi tulang
 Tampak soft tissue swelling di regio genu bilateral ()

Kesimpulan :
Osteoartritis genu joint kanan kiri

Gambaran Radiologi Osteoartritis (LOSS)


 Loss of joint space : Menunjukkan penipisan kartilago
 Osteophytes : Pertumbuhan tulang yang menonjol di
sekitar sendi
 Subchondral cysts : Bayangan radiolusen berbentuk
bulat pada tulang subkondral
 Subchondral sclerosis : Peningkatan densitas tulang di
bawah kartilago

Foto Manus AP
 Malalignment
 Tampak subluksasi pada sendi metacarpophalanges
kanan kiri ()
 Trabekulasi tulang menurun di dekat sendi
metacarpophalanges kanan kiri ()
 Celah dan permukaan sendi menyempit
 Tidak tampak kalsifikasi abnormal
 Tampak erosi marginal dan destruksi pada sendi
metacarpophalanges kanan kiri ()
 Soft tissue swelling di regio manus kanan kiri ()

Kesimpulan :
Rheumatoid arthritis pada sendi metacarpophalanges
kanan kiri

Gambaran Radiologi Rheumatoid Arthritis


 Erosi tulang periarticular / marginal
 Penyempitan celah sendi yang simetris
 Soft tissue swelling
 Osteoporosis jukstaarticular
 Deformitas atau deviasi sendi

Foto Pedis AP
 Alignment baik
 Trabekulasi tulang normal
 Celah dan permukaan sendi menyempit
 Tidak tampak kalsifikasi abnormal
 Tampak erosi marginal pada sendi
metatarsophalanges I kiri membentuk gambaran rat
bites appearance ()
 Tampak tophus dan soft tissue swelling di regio pedis
kiri ()
 Tidak tampak pergeseran sendi

Kesimpulan :
Gout arthritis pada sendi metacarpophanages I kiri
Gambaran Radiologi Gout Arthritis
 Erosi sendi paraarticular dengan gambaran rat bites
appearance atau punched-out lesion
 Tophus dan soft tissue swelling

Foto Femur AP / Lat


 Malalignment
 Tampak fraktur komplit pada intertrochanter os femur
kanan () dengan fragmen fraktur contracted ()
disertai soft tissue swelling di sekitarnya
 Tampak fraktur komplit pada ramus inferior os pubis
kanan ()
 Trabekulasi tulang normal
 Celah dan permukaan sendi dalam batas normal
 Tidak tampak kalsifikasi abnormal
 Tidak tampak pergeseran sendi

Kesimpulan :
 Fraktur komplit pada intertrochanter os femur kanan
dengan fragmen fraktur contracted disertai soft tissue
swelling di sekitarnya
 Fraktur komplit pada ramus inferior os pubis kanan

Foto Femur AP / Lat


 Malalignment
 Tampak fraktur spiral di 1/3 distal os femur kiri
dengan fragmen fraktur contracted dan angulated ke
posterolateral disertai soft tissue swelling di sekitarnya
 Trabekulasi tulang di luar lesi normal
 Celah dan permukaan sendi dalam batas normal
 Tidak tampak kalsifikasi abnormal
 Tidak tampak pergeseran sendi

Kesimpulan :
Fraktur spiral di 1/3 distal os femur kiri dengan fragmen
fraktur contracted dan angulated ke posterolateral
disertai soft tissue swelling di sekitarnya
Foto Antebrachii AP / Lat
 Malalignment
 Tampak fraktur komplit pada 1/3 distal os radius
dengan fragmen fraktur displaced ke posterior (dorsal)
disertai soft tissue swelling di sekitarnya
 Trabekulasi tulang normal
 Celah dan permukaan sendi dalam batas normal
 Tidak tampak kalsifikasi abnormal
 Tidak tampak pergeseran sendi

Kesimpulan :
Fraktur Colles

Gambaran Klinis Fraktur Colles


 Fall on the outstretched hand

 Dinner fork deformity


Foto Antebrachii AP / Lat
 Malalignment
 Tampak fraktur komplit pada 1/3 distal os radius
dengan fragmen fraktur displaced ke anterior (volar)
disertai soft tissue swelling di sekitarnya
 Trabekulasi tulang normal
 Celah dan permukaan sendi dalam batas normal
 Tidak tampak kalsifikasi abnormal
 Tidak tampak pergeseran sendi

Kesimpulan :
Fraktur Smith / reverse Colles

Gambaran Klinis Fraktur Smith


 Fall on the back of the flexed hand

 Garden spade deformity


Foto Antebrachii AP / Lat
 Malalignment
 Tampak fraktur komplit pada 1/3 distal os radius ()
dengan dislokasi sendi radioulnaris distal ()
 Trabekulasi tulang normal
 Celah dan permukaan sendi dalam batas normal
 Tidak tampak kalsifikasi abnormal
 Tidak tampak pergeseran sendi

Kesimpulan :
Fraktur Galeazzi

Foto Antebrachii AP / Lat


 Malalignment
 Tampak fraktur komplit pada 1/3 proksimal os ulna
() dengan dislokasi caput radius ()
 Trabekulasi tulang normal
 Celah dan permukaan sendi dalam batas normal
 Tidak tampak kalsifikasi abnormal
 Tidak tampak pergeseran sendi

Kesimpulan :
Fraktur Monteggia
Foto Pelvis AP
 Malalignment
 Tampak dilatasi symphisis ossis pubis ()
 Trabekulasi tulang normal
 Sacroiliac joint () dan hip joint () kanan kiri norma
 Shenton’s line kanan kiri simetris
 Tidak tampak erosi / destruksi tulang
 Tidak tampak soft tissue mass / swelling

Kesimpulan :
Symphisiolisis ossis pubis

Foto Pelvis AP
 Malalignment
 Tampak fraktur pada 1/3 proksimal os femur kiri ()
dan ramus inferior os pubis kanan () disertai soft
tissue swelling di sekitarnya
 Tampak multiple lesi lusen berbentuk linear pada 1/3
proksimal os femur kiri ()
 Trabekulasi tulang menurun
 Sacroiliac joint dan hip joint kanan kiri normal
 Shenton’s line kanan kiri asimetris

Kesimpulan :
 Nonunion fraktur pada 1/3 proksimal os femur kiri
dan ramus inferior os pubis kanan disertai soft tissue
swelling di sekitarnya
 Multiple lesi lusen berbentuk linear pada 1/3
proksimal os femur kiri bekas aff internal fiksasi
 Disused osteopenia

Anda mungkin juga menyukai