Anda di halaman 1dari 31

1.

Di dunia modern ini di mana gaya hidup semakin sedentary, terdapat peningkatan kasus
penyakit jantung pada usia muda yang diduga berhubungan dengan kurangnya aktivitas fisik dan
kebiasaan makan makanan cepat saji (fastfood) akibat kurangnya waktu. Seorang dokter ingin
melakukan penelitian mengenai hubungan berat badan terhadap kadar LDL yang merupakan
faktor risiko penyakit jantung. Berat badan dinyatakan dalam kg dan kadar LDL dinyatakan
dalam mg/Dl. Uji diagnostik apa yang dapat digunakan?
A. Uji T Variabel Independen (Jus Seledri ) : NUMERIK
B. Uji Anova Variabel Independen (TD) : NUMERIK

C. Uji Regresi
D. Uji Korelasi
E. Uji Chi Square

Pembahasan:
Korelasi Pearson vs Regresi Linier

• Penelitian yang meneliti hubungan antara


dua variabel, di mana kedua variabel
bersifat numerik, dapat menggunakan korelasi
Pearson dan regresi linier.

• Korelasi pearson digunakan untuk


mengetahui arah dan kekuatan hubungan
antara kedua variabel. Sedangkan regresi
linier digunakan untuk memprediksi nilai
variabel dependen melalui variabel
independen (dinyatakan dalam persamaan Y
= a + bX).

Korelasi Pearson vs Regresi Linier

• Contohnya penelitian ingin


mengetahui hubungan berat badan dan
tekanan darah.
— Hasil uji korelasi Pearson didapatkan r =+0,8,
artinya terdapat hubungan kuat bahwa semakin
tinggi berat badan, semakin tinggi pula tekanan
darah. Sebaliknya, bila didapatkan nilai r=-(0,8),
artinya terdapat hubungan kuat bahwa semakin
tinggi berat badan, semakin rendah tekanan
darah.
— Bila menggunakan regresi tinier, akan
didapatkan persamaan untuk memprediksi nilai
tekanan darah melalui berat badan. Misalnya
tekanan darah sistolfk - 20 + (2 x berat badan).
2. Sebuah perusahaan farmasi memasarkan produk terbaru mereka berupa pil ekstrak herbal
terbaru. Perusahaan ini membayar beberapa peneliti dan ingin meneliti manfaat pemakaian pil
mereka terhadap kadar gula darah, sebelum dan sesudah pemakaian pil ekstrak herbal.
Sebelumnya dilakukan tes Shapiro-wilk dan didapatkan p = 0.43. Uji hipotesis yang digunakan
pada penelitian ini adalah:
A. T test Independent Variabel Independen (pil) : KATEGORIK
Variabel Independen (GDS) : NUMERIK
B. T test paired Jumlah Kelompok : 2 -> Berpasangan
Uji Normalitas >0.05 : Distribusi Normal
C. Wilcoxon X
D. Friedman
E. Repeated Anova

Pembahasan:

Langkah menentukan uji statistik:

 Tentukan sifat variabel yang diuji (numerik atau kategorik)


 Bila ada variabel yang bersifat numerik, tentukan apakah variabel tersebut
terdistribusi normal atau tidak. Atau bila kedua variabel bersifat kategorik, tentukan
apakah memenuhi persyaratan uji chi square. Untuk mengerjakan soal UKDI, bila
tidak disebutkan, maka diasumsikan bahwa variabel tersebut terdistribusi normal
atau memenuhi persyaratan chi square.
 Lihat tabel untuk menentukan uji hipotesis apa yang sesuai.
gqgg g‹ ›
› One Sample vs Two Sample T-Test
One sample T-test Two SampleT-test
Mengetahui perbedaan mean (rerata)
Mengetahui
Satu kelompok
apakahdibandingkan
terdapat perbedaan
dengan mean
mean antar
yang

Misalnya peneI'rtian tentang mean Misalnya


gula darah
penelitian
sewaktuingin
(GDS)
mengetahui
pada pasien
apakah
DM yang
terdap
di

Independent T-tect
Prinsipnya adalah setiap subjek hanya dilakukan 1 kali pengukuran.

Contoh: penelitian obat A dan obat B terhadap kadar kole5terol. Subyek dibagi dua
3. Seorang dokter akan melakukan penelitian mengenai hubungan kejadian efek amenorrhea
dengan penggunaan kontrasepsi hormonal injeksi medroxy progesteron acetate terhadap
pasien- pasiennya. Metode yang dilakukan adalah dengan retrospektif melihat catatan medis.
Apakah uji yang dapat digunakan oleh dokter tersebut?
A. Independent T-test
B. One way ANOVA
C. Korelasi spearman
D. Korelasi pearson
E. Chi square

Pembahasan:

Variabel Independen: Injeksi KB (Ya/Tidak) KATEGORIK ft KATEGORIK -> Chi Square

Variabel Dependen: Amenorrhea (Ya/Tidak)

4. Seorang peneliti ingin mengetahui penurunan tekanan darah setelah konsumsi jus seledri pada
lansia dengan hipertensi. Peneliti mengambil 500 sampel lansia dengan hipertensi. Peneliti
membagi 2 kelompok perlakuan, 250 sampel mengonsumsi jus seledri dan 250 sampel tidak
mengonsumsi jus seledri. Setelah penelitian berlangsung didapatkan Kolmogorov Smirnoff =
0.09. Uji statistik apakah yang sesuai untuk penelitian tersebut?
A. Dependent t test Variabel Independen (Jus Seledri ) : KATEGORIK
Variabel Independen (TD) : NUMERIK
B. Independent t test Jumlah Kelompok : 2 -> Tidak Berpasangan
C. Wilcoxon Uji Normalitas >0.05 : Distribusi Normal

D. Chi square
E. Fisher exact test

Pembahasan:

Penurunan tekanan darah → numerik

Kolmogorov Smirnoff = 0.09 → terdistribusi normal

5. Dokter puskesmas melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya pola gizi
seimbang sebagai suatu bagian dari pencegahan penyakit DM. Sebagai tahap awal dilakukan 2
macam metode penyuluhan, yaitu metode ceramah satu arah dan ceramah dua arah. Dokter
ingin mengetahui efektivitas kedua metode tersebut menggunakan kuesioner yang mengukur
pengetahuan masyarakat sebelum dan sesudah penyuluhan. Bila sebaran data diasumsikan
normal, maka uji statistik yang sesuai adalah
A. Chi square
Variabel Independen (jenis ceramah) : KATEGORIK
B. Paired T-test Variabel Independen (kuisioner) : NUMERIK
Jumlah Kelompok : 2 ?? -> Berpasangan
C. Fisher’s exact test Uji Normalitas Data : Distribusi Normal
D. Uji korelasi
E. Two ways ANOVA

Pembahasan:

Variabel Independen: 2 kelompok perlakuan berpasangan

Variabel Dependen: Pengetahuan masyarakat →

numerik
6. Seorang dokter ingin melakukan penelitian mengenai uji toksisitas akut obat x, metode
penelitian dibagi 3 kelompok pemberian obat x dengan dosis bertingkat, 1 kelompok kontrol
negatif, kemudian dihitung kadar enzim hepar dari masing-masing kelompok. Dari uji
Kolmogrov-smirnof didapatkan nilai p 0,5. Maka uji yang paling tepat digunakan?
A. One way anova Variabel Independen (dosis obat ) : KATEGORIK
B. Repeated anova Variabel Independen (TD) : NUMERIK
Jumlah Kelompok : >2 -> Tidak Berpasangan
C. Chi square Uji Normalitas >0.05 : Distribusi Normal

D. T test pair
E. T test independen

7. Seorang dokter ingin melakukan penelitian efek samping berdebar dari berbagai obat asma yang
diberikan sebagai terapi. Efek samping yang diukur adalah jumlah denyut jantung (HR). Obat
yang dibandingkan adalah Salbutamol, Formaterol, Aminofilin, Terbutalin. Sedangkan penderita
asma sebagai sampel dibagi menjadi kategori pria dan wanita. Data yang ada sudah terdistribusi
normal. Uji hipotesis yang digunakan adalah? Variabel Independen (Obat Asma ) : KATEGORIK
A. Fisher Variabel Independen (HR) : NUMERIK
Jumlah Kelompok : >2 -> Tidak Berpasangan???
B. Chi square Uji Normalitas Data : Distribusi Normal
C. Kruskall wallis
D. One way ANOVA
E. Two way ANOVA → variabel > 2 berpasangan
Pembahasan:

8. Seorang dokter ingin melakukan penelitian mengenai uji toksisitas akut obat X, metode
penelitian dibagi 3 kelompok pemberian obat X dengan dosis bertingkat, 1 kelompok kontrol
negative, kemudian dihitung kadar enzim hepar dari masing-masing kelompok sebelum dan
sesudah pemberian obat X. Uji yang digunakan?
A. One Way Anova Variabel Independen (Obat ) : KATEGORIK
Variabel Independen (TD) : NUMERIK
B. Repeated Anova Jumlah Kelompok : >2 -> Berpasangan
C. Chi Square Uji Normalitas : (anggap) Distribusi Normal

D. T Test Pair
E. T Test Independent

9. Seorang dokter yang bekerja di perusahaan farmasi akan melakukan uji pemeriksaan
menggunakan serum marker darah terbaru dibandingkan dengan marker AFP sebagai
pembanding untuk deteksi kanker hepar. Berikut adalah uji diagnostic alat skrining baru
tersebut terhadap pemeriksaan kanker hepar.

Kanker Hepar
Positif Negatif
Positif 35 40
Alat Skrining
Negatif 25 70

Berapakah nilai spesifisitasnya?


A. 35/60
B. 35/75
C. 70/95
D. 70/110
E. 40/110

Pembahasan:
Ka nkcr Hcpar
Hasil a lat
Positif Negatif Total
skrining
Positif 35 75
Negatif 25 95

Untuk Spesifisitas, alat ini mendeteksi 70


orang negatif dari 110 orang yang benar-
benar tidak menderita kankl2F hl2par, jadi
jawabannya 70/110

UJI DIAGNOSTIK '

H AS I L T EST (+) True Positive (TP) False Positive (FP)


H ASI L TE ST (- ) False Negative (FN) True Negative
(TN]

Kemampuan tes untuk


SENSITIVITAS = mendereksl orang yang TP
saklt
dengan benar.
TP+FN
kemampuan ten untuk TN
5 P ES I fi I SI mendeteksi orang yang tidak
TA5 sakit dengan benar. FP+TN
Kemampuan res untuk
mendeteMl den$an benar
A kU RAS I dari seluruh populasl.
UJI DIAGNOSTIK '

H AS I L T EST (+) True Positive (TP) False Positive (FP)


H ASI L TE ST (- ) False Negative (FN) True Negative (TN)

POSITIVE Persentase pasien


PREDICTIVE VALUE dengan hasil test
(+)
= yang benar-benar
TP+FP
sakit

TN
NEGATIVE Persentase pasien FN+TN
PREDICTIVE VALUE dengan hasil test(-)
yang
= benar-benar tidak sakit

SENSITIVITAS, SPESIFISITAS, PPV,*NPV


ffufe @ thumb:
• Sensitivitas dan spesifisitas TIDAK DIPENGARUHI oleh
prevalensi penyakit di wilayah tempat alat
diagnostik digunakan.
• Sedangkan, PPV dan NPV DIPENGARUHI oleh
prevalensi penyakit di wilayah tempat alat
diagnostik digunakan.
— Pada tempat dengan prevalensi tinggi, PPV akan
semakin tinggi. Pada tempat dengan prevalensi rendah,
PPV akan rendah.
— Sebaliknya, NPV akan semakin rendah pada tempat
dengan prevalensi tinggi. Dan NPV akan tinggi pada
tempat dengan prevalensi rendah.
10. Dilakukan skrining di daerah yang tinggi risiko difteri didapatkan sensitivitas 90%, spesivisitas
85%. Kemudian akan dilakukan skrining di daerah yang risiko difteri rendah. Manakah
pernyataan yang benar?
A. Sensitivitas dan spesifisitas lebih rendah dibandingkan daerah yang risiko tinggi
B. Sensitivitas dan spesivisitas sebanding
C. Sensitivitas lebih tinggi dibandingkan daerah risiko tinggi
D. Spesivisitas lebih tinggi dibandingkan daerah risiko tinggi
E. Nilai duga positif lebih tinggi dibandngkan daerah risiko tinggi

Pembahasan:

11. Seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran melakukan penelitian terkait hubungan pajanan aroma
roti yang sering dengan kanker paru-paru menggunakan subjek 80 orang koki dari took roti
setempat. Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan RR 1.03 (95% CI 0.95-1.1). Apa
maksud dari RR tersebut?
A. Pasien yang sering menghirup aroma roti berisiko 1.03 kali menderita kanker
B. Pasien yang sering menghirup aroma roti berisiko 1.1 kali menderita kanker
C. Pasien yang sering menghirup aroma roti berisiko 0.95 kali menderita kanker, maka
aroma roti bersifat protektif terhadap kanker paru
D. Pasien kanker paru identik dengan menghirup aroma roti
E. Sering menghirup aroma roti tidak berhubungan dengan angka kejadian kanker paru

Pembahasan:

Ukuran asosiasi dalam penelitian:


 Digunakan pada studi analitik (cross sectional, case control, kohort, studi
eksperimental)
 Untuk mengukur kekuatan hubungan sebab-akibat antara variabel paapran dengan
variabel outcome
 Menunjukkan bagaimana suatu kelompok lebih rentan mengalami sakit dibanding
kelompok lainnya

Ukuran asosiasi yang sering digunakan:

 Relative Risk (RR) → ukuran asosiasi dari studi kohort


 Odds Ratio (OR) → ukuran asosiasi dari studi case control
 Prevalence Ratio (PR) dan Prevalence Odds Ratio (POR) → ukuran
asosiasi dari studi cross sectional
Outcome
Exposure Yes Total
Yes No a+bc* d
Total

a+c

Odds ratio (OR):


Odds penyakit pada kelompok terpapar (a/b) dibandingkan dengan
odds penyakit pada kelompok tidak terpapar (c/d)

Rumus OR: g/j = ad


c/d bc

Interpre@si RR/OR/PR
RR/OR/PR= 1 menunjukkan tidak ada hubungan antara paparan dengan outcom

RR/OR/PR lebih dari 1 menunjukkan asosiasi positif (semakin tinggi paparan, se

RR/OR/PR kurang dari 1 menunjukkan bahwa paparan bersifat protektif terhada


12. Seorang dokter ingin mengetahui hubungan antara kepatuhan kontrol pasien DM dengan
tingkat pengetahuan diabetes mellitus pada pasien. Dokter tersebut akan mengikuti perjalanan
pengobatan pasien selama 5 tahun kedepan. Hubungan kausal penelitian tersebut diukur
menggunakan?
A. Odds Ratio
B. Prevalence Risk
C. Relative Risk
D. Confidence interval
E. Prevalence Ratio

13. Seorang dokter akan melakukan penelitian mengenai hubungan pemberian vitamin A dengan
kejadian diare. Berapakah odds ratio?

Diare + Diare -
Vit A + (A) 50 (B) 200
Vit A - C) 10 (D) 140

A. 200x10/50x140
B. 50/50+200 : 10/10+140
C. 50x140/200x10
D. 50x200/10x140
E. 50/50+10 : 200/200+140

Pembahasan:

OR = AD/BC

= 10X200 / 140X50

PR/RR = A/A+B : C/C+D

14. Dalam suatu penelitian dengan kelompok pemberian ASI eksklusif terhadap penurunan angka
kejadian stunting, didapatkan nilai OR = 3,5. Kesimpulan dari penelitian tersebut?
A. Pemberian ASI eksklusif 3,5x lipat menurunkan angka kejadian stunting
B. Pemberian ASI eksklusif 3,5x lipat menyebabkan angka kejadian stunting
C. Pemberian ASI tidak eksklusif 3,5x lipat mencegah angka kejadian stunting
D. Pemberian ASI tidak eksklusif lebih baik untuk mencegah stunting
E. Pemberian ASI tidak eksklusif 3,5x faktor protektif stunting

15. Seorang dokter ingin meneliti hubungan kejadian BBLR dengan beberapa faktor yang
mepengaruhinya. Setelah dianalisa dengan odds ratio dengan confidence interval 95%,
didapatkan hasil berikut
 Anemia 1.9 (1.3-6.5)
 Pendidikan rendah 3.3 (2.3-8.4)
 Ekonomi rendah 2.1 (0.8-7.2)

Faktor apakah yang paling mempengaruhi kejadian BBLR?

A. Anemia
B. Pendidikan rendah
C. Ekonomi rendah
D. Anemia dan pendidikan rendah
E. Anemia dan ekonomi rendah

16. Seorang dokter ingin melakukan pengamatan terhadap beberapa pasien yang didiagnosis
Covid19 kemudian mempelajari kasus-kasus tersebut sehingga didapatkan gejala klinis yang
mungkin muncul dan proses perjalanan penyakitnya. Penelitian deskriptif apa yang sesuai?
A. Kasus Serial → beberapa kasus yang sama
B. Kontrol Serial
C. Laporan Kasus
D. Kohort
E. Cross Sectional

17. Seorang dokter akan melakukan sebuah penelitian dengan melakukan intervensi berupa
memberikan regimen baru suplementasi gizi terhadap balita di lingkungan puskesmasnya, dan
dilakukan pemantauan selama 1 tahun kedepan. Hasilnya akan dibandingkan dengan
suplementasi standar yang sudah diberikan pada balita lainnya. Apakah desain penelitian yang
cocok untuk dokter tersebut …
A. Eksperimental
B. Case control
C. Cross sectional
D. Cohort
E. Observasional

18. Peneliti ingin meneliti hubungan dukungan keluarga dengan kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2.
Kasus dibagi menjadi Diabetes Mellitus terkontrol dan tidak terkontrol. Kemudian ditanyakan
dukungan keluarga 3 bulan yang lalu. Apakah metode penelitian yang sesuai?
A. Case control
B. Kohort
C. Cross sectional
D. Deskriptif
E. Analitik

19. Suatu survei tentang morbiditas ibu hamil dan melahirkan dilakukan oleh sebuah lembaga
independen yang dikepalai oleh kepala puskesmas, dengan mengambil subjek penelitian seluruh
penduduk indonesia. Sampel pertama-tama dilakukan dengan memilih secara acak 22 provinsi
dari 34 provinsi di Indonesia. Dari masing – masing provinsi terpilih diambil sampel acak
sebanyak total 50% dari setiap kabupaten dan kota yang ada. Selanjutnya dari tiap – tiap
kabupaten/kota diambil sampel acak sebanyak 50 orang dari tiap kecamatan yang ada. Apakah
teknik pengambilan sampel yang dilakukan?
A. Simple random sampling
B. Stratified random sampling
C. Multistages random sampling
D. Cluster random sampling
E. Systematic random sampling

Pembahasan:

Teknik pengambilan sampel:


Sampl ing

C}uota
snovvbal I COnvenience

P urposive

Entr
e•11e Typical
case case

Teknik Pengambilan Sampel


• Probability Sampling • ' pengambilan acak
> Si mple Random 4 Pengambilan sampel dari
semua anggota popula si secara acak tanpd
pembagian apapun (setiap orang punya
kesempatan sama), ex: dadu, koin, “arisan”
Systematic 4 Dipilih berdasarkan urutan pola
tertentu, ex: tiap kelipatan 10, genap atau ganjil
Saja
Stratified4 Pemilihan berdasarkan strata/tingkatan
dengan karakteristik tertentu (ex: usia, jenis
kelamin) IaIu setelah itu diacak sesuai
kelompoknya dan diambil perwakilan sampel dari
masing2 kelompok.

Teknik Pengambilan Sampel


• Probability SamplingE pengambilan acak
Cluster W Teknik sampling yang membagi
berdasarkan kriteriatertentu spt wilayah/daerah dan
mengambil sebagian dari total jumlah kelompok
tersebut secara acak dan diambil seluruh sampel dari
wilayah/daerah/kelompok yang terpilih, ex:
mengambil 10 kecamatan di Jakarta dan seluruh
penduduk di kecamatan yang terpilih dijadikan
sampel.
Multi-stage gabungan 2 teknik sampling atau lebih,
ex: teknik cluster dengan mengambil 10 kecamatan
di Jakarta IaIu dari tiap kecamdtan dipilih 100
sampel dengan simple random.
20. Seorang dokter melakukan penelitian tentang pola hidup bersih dan sehat (PHBS) terhadap
kejadian diare di suatu Kabupaten. Dokter tersebut hanya melakukan wawancara terhadap para
kepala puskemas di wilayah Kabupaten tersebut. Metode sampling apakah yang digunakan pada
kasus di atas?
A. Quota sampling
B. Accidental sampling
C. Purposive sampling
D. Simple random sampling
E. Cluster sampling

21. Dokter ingin meneliti hubungan kejadian penyakit PPOK pada lansia umur 65 tahun yang
merokok dan yang tidak merokok di puskesmas A dengan mengambil sampel lansia umur 65
tahun yang berobat ke puskesmas. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah
A. Simple random sampling
B. Accidental/convenience sampling
C. Systematic random sampling
D. Purposive sampling
E. Stratified random sampling

22. Seorang mahasiswa FK Universitas A mengamati bahwa banyak mahasiswi di Universitas A yang
menderita kasus acne. Mahasiswa ini berencana membuat penelitian dengan judul “Pengaruh
Penggunaan Kosmetik terhadap Insiden Acne Vulgaris pada Mahasiswi FK Universitas A”. Desain
penelitian yang digunakan adalah case control. Siapakah yang paling tepat dipilih sebagai sampel
penelitian?
A. Seluruh mahasiswa FK Universitas A
B. Seluruh mahasiswi Univesitas A dengan kasus acne
C. Seluruh mahasiswi FK Universitas A dengan kasus acne
D. Seluruh mahasiswi FK Universitas A
E. Seluruh mahasiswa Universitas A

23. Pada bulan Januari 2020 terjadi suatu kejadian di Desa penari, dimana didapatkan jumlah
kelahiran 1000 bayi, tetapi angka kematian ibu didapatkan sebanyak 110 orang. Dari 110
kematian ibu tersebut, ternyata ada 10 ibu meninggal karena keguguran yang tiba-tiba, 35 ibu
meninggal setelah melahirkan anaknya, 40 ibu meninggal saat bencana longsor, 25 ibu
meninggal secara misterius dan tidak diketahui penyebabnya. Berdasarkan data tersebut,
berapakah jumlah Angka Kematian Ibu di desa penari?
A. 110/1000
B. 65/110
C. 45/1000
D. 65/1000
E. 45/110

24. Pada wilayah Puskesmas X didapatkan angka kelahiran bayi 300, bayi mati 100, ibu yang
meninggal saat hamil 10, ibu yang meninggal saat melahirkan 15, ibu yang meninggal saat nifas
5. Berapakah angka kematian ibu?
A. 25/300
B. 20/300
C. 25/200
D. 30/300
E. 30/200

Pembahasan:
25. Dokter melakukan sebuah penelitian untuk melihat pengaruh rapid test NS1 terhadap
penegakan diagnosis Demam Berdarah Dengue. Rapid test dilakukan pada 800 orang yang
menderita Demam Berdarah Dengue dan 1000 orang yang tidak menderita Demam Berdarah
Dengue. Didapatkan hasil 400 orang menunjukkan hasil rapid test NS1 positif pada penderita
Demam Berdarah Dengue dan 200 orang menunjukkan hasil rapid test NS1 positif pada orang
yang tidak menderita Demam Berdarah Dengue. Bagaimana hasil test 200 orang tersebut?
A. False negative
B. False positif
C. True positif
D. True negative
E. Reaktif

26. Dokter melakukan sebuah penelitian untuk menilai efektivitas Rapid Test Covid 19 terhadap
penegakkan diagnosis Covid 19 dengan swab test. Rapid test dilakukan pada 800 orang yang
menderita Covid 19 melalui swab dan 1000 orang yang tidak menderita Covid 19 melalui swab.
Didapatkan hasil 400 orang menunjukkan hasil rapid test positif pada penderita Covid 19 dan
200 orang menunjukkan hasil rapid test positif pada orang yang tidak menderita Covid 19.
Bagaimana hasil 400 orang tersebut?
A. False positif
B. False negative
C. True positif
D. True negative
E. Non reaktif

27. Suatu survei untuk mendeteksi penyakit tuberkulosis dilakukan di Kecamatan A dengan jumlah
penduduk 200.000 orang. Pada survey tersebut ditemukan 20 penderita tuberculosis paru yang
terdiri dari 12 penderita tuberculosis lama dan 8 penderita tuberculosis baru. Selain itu juga
tercatat 100 kasus kematian di Kecamatan A dan dari jumlah tersebut ada 5 orang meninggal
karena tuberculosis paru. Berapakah nilai Case Fatality Rate kasus diatas?
A. (100/200.000)x100%
B. (20/100)x100%
C. (5/100)x100%
D. (5/200.000)x100%
E. (5/20)x100%
Pembahasan:
CFR = Jumlah kematian/jumlah kesakitan
= 5/20

28. Suatu survei untuk mendeteksi penyakit tuberkulosis dilakukan di Kecamatan A dengan jumlah
penduduk 200.000 orang. Pada survey tersebut ditemukan 20 penderita tuberculosis paru yang
terdiri dari 12 penderita tuberculosis lama dan 8 penderita tuberculosis baru. Selain itu juga
tercatat 100 kasus kematian di Kecamatan A dan dari jumlah tersebut ada 5 orang meninggal
karena tuberculosis paru. Berapakah prevalensi kasus diatas?
A. 12/200.000
B. 8/200.000
C. 16/200.000
D. 20/200.000
E. 28/200.000

Pembahasan:

Prevalensi = jumlah kasus baru+lama / jumlah seluruh populasi

= 20/200.000

Insidensi = jumlah kasus baru / jumlah populasi berisiko

= 8 / (200.000-12)

29. Suatu penelitian untuk menguji alat diagnostik baru mendapat hasil sebagai berikut.
Sakit Tidak Sakit
Pemeriksaan (+) (A) 100 (B) 100
Pemeriksaan (-) (C) 200 (D) 300

Berapakah nilai prediksi negatif?


A. 33%
B. 50%
C. 60%
D. 75%
E. 25%

Pembahasan:

NPV = D / (C+D)

= 300 / (300+200)

= 300 / 500

30. Pada suatu wilayah kerja, diketahui jumlah karyawan laki-laki yang menderita HIV pada tanggal
1 Januari 2018 sebanyak 50 dari 1000 orang. Pada tanggal 1 Januari 2019 terdapat 62 kasus dari
1000 orang termasuk 50 orang yang terdeteksi sebelumnya. Berapa prevalensi HIV pada tanggal
1 Januari 2019?
A. 5%
B. 6,2%
C. 12%
D. 50%
E. 62%
31. Seorang dokter puskesmas ingin mengetahui data jumlah kasus baru demam berdarah dengue
pada bulan Januari-Maret 2012 di wilayah kerjanya dan diperoleh data 0,6%. Hasil frekuensi
penyakit tersebut adalah
A. Insidensi
B. Prevalensi
C. Attack rate
D. Secondary attack rate
E. Prevalensi rate

Pembahasan:

32. Seorang dokter melakukan investigasi terhadap isidensi terjadinya penyakit demam tifoid di
wilayah kerja puskesmasnya. Dari hasil investigasi ditemukan bahwa data insidens penyakit
demam tifoid di puskesmas adalah 40-50 kasus per minggu dan minggu lalu ternyata didapatkan
insidens demam tifoid adalah 48 kasus. Apakah pola kejadian penyakit yang sesuai dengan kasus
tersebut?
A. Endemik → selalu ada, insidensi selalu tinggi
B. Outbreak
C. Pandemik
D. Epidemik
E. Sporadik

33. Pada tahun 2020 terjadi Pandemi penyakit yang disebabkan oleh virus SARS COV-2. Apakah
kurva epidemik yang sesuai untuk kasus tersebut?
A. Common Source Epidemic
B. Intermittent Source Epidemic
C. Point Source Epidemic
D. Propagated Source Epidemic
E. Continous Source Epidemic

Pembahasan:

34. Pada puskesmas A terjadi peningkatan kasus diare massal diakibatkan keracunan makanan yang
dicurgia berasal dari bingkisan acara pernikahan. Apakah kurva epidemic yang sesuai untuk
kasus tersebut?
A. Common source epidemic
B. Intermittent source epidemic
C. Point source epidemic
D. Propagated source epidemic
E. Continuous source epidemic

35. Untuk menyelamatkan WNI yang berada di kota Wuhan yang sedang terjadi wabah virus
Corona, pemerintah Indonesia telah memutuskan untuk mengevakuasi WNI untuk dipulangkan
ke Indonesia. Tetapi para WNI yang baru sampai di Indonesia akan di karantina selama 28 hari
untuk memastikan bahwa tidak ada WNI yang terjangkit virus corona. Tindakan yang dilakukan
oleh pemerintah Indonesia tersebut termasuk dalam?
A. Surveilans penyakit
B. Surveilans sindromik
C. Surveilans terpadu
D. Surveilans individu
E. Surveilans berbasis laboratorium

36. Di sebuah kepulauan di wilayah Oceania ada sebuah pulau yang sangat terpencil dan sulit
mendapat akses medis. Di daerah tersebut juga masih banyak persalinan yang tidak tertangani
dengan baik sehingga banyak kasus partus yang bermasalah. Dari 1000 anak yang ada di pulau
tersebut, didapatkan 50 anak menderita penyakit cerebral palsy. Saat disurvei kembali pada
tahun 2018 didapatkan 18 kasus baru selain kasus sebelumnya. Berapakah prevalence rate pada
tahun 2018?
A. 5%
B. 4,8%
C. 5,8%
D. 6.8%
E. 3.2%

Pembahasan:
Prevalensi adalah jumlah seluruh kasus dibagi dengan jumlah populasi berisiko pada tahun
tersebut.

Pada soal, ditanyakan prevalensi pada tahun 2018, maka prevalensinya adalah:
37. Seorang dokter ingin meneliti hubungan antara pengetahuan IMS pada remaja dengan sikap
terhadap IMS pada remaja. Pengetahuan diukur dengan kuesioner ordinal (cukup dan kurang)
dan sikap dalam derajat sikap berupa skor rentang kepedulian terhadap IMS. Uji apa yang
dilakukan?
A. Chi square
B. T tidak berpasangan
C. T berpasangan
D. Korelasi spearman
E. Korelasi pearson

38. Peneliti akan melakukan penelitian terkait kuat pengaruh distosia saat persalinan dengan
kejadian kejang pada 200 sample. Kejadian kejang dinyatakan dalam skala ordinal. Apakah
perhitungan statistik penelitian yang tepat?
A. Chi square
B. Fisher
C. Pearson
D. Spearman
E. Kolmogorov

39. Seorang peneliti ingin mengetahui pengaruh APGAR score terhadap perkembangan anak usia 2
tahun. Lalu peneliti memulai dengan mengambil data APGAR saat lahir dari catatan medik,
kemudian diikuti perkembangan hingga anak berusia 2 tahun. Jenis penelitian tersebut
A. Case control
B. Cross sectional
C. Kohort prospektif
D. Kohort retrospektif
E. Eksperimental

40. Seorang dokter ingin meneliti hubungan antara kualitas tidur mahasiswa FK dan tingkat depresi.
Peneliti membagikan dua kuesioner mengenai kualitas tidur dan tingkat depresi. Didapatkan dari
100 mahasiswa, 40 mahasiswa dengan kualitas tidur baik, 60 mahasiswa dengan kualitas tidur
jelek, 30 mahasiswa dengan tingkat depresi tinggi dan 70 mahasiswa dengan tingkat depresi
rendah. Perhitungan apakah yang dilakukan untuk mengetahui hubungan kausal penelitian
tersebut?
A. Risk ratio
B. Relative risk
C. Prevalence risk
D. Odds ratio
E. Confidence interval

41. Dokter ingin meneliti tentang rendahnya imunisasi campak pada ibu yang punya anak dan
menderita campak di Desa A, cara pengambilan sampelnya satu ibu menyebutkan nama ibu
yang
lain dengan anak yang pernah terkena campak di Desa A, teknik pengambilan sampel penelitian
tersebut adalah
A. Snowball sampling
B. Accidental sampling
C. Total sampling
D. Systematic random sampling
E. Stratified random sampling

42. Seorang peneliti ingin melakukan penelitian tentang pengaruh aktivitas fisik terhadap kapasitas
pernapasan. Kapasitas pernapasan dihitung dalam satuan ml/menit. Pengukuran dilakukan
sebelum dan sesudah aktivitas fisik. Maka uji statistik yang sesuai adalah
A. Pair T Test
B. Independent T Test
C. One Way Anova
D. Chi Square
E. Anova

43. Dokter ingin meneliti tentang efektivitas pemberian tablet besi pada ibu hamil, lalu dia
melakukan penelitian dengan menilai kadar Hb sebelum dan sesudah pemberian tablet besi,
apakah uji statistik yang digunakan oleh dokter?
A. Uji T berpasangan, dengan nilai Hb sebelum dan nilai Hb sesudah pemberian
terdistribusi normal
B. Uji T berpasangan dengan selisih nilai Hb terdistribusi normal
C. Wilcoxon, dengan nilai Hb sebelun dan sesudah pemberian terdistribusi normal
D. Wilcoxon dengan selisih nilai Hb terdistribusi normal
E. ANOVA

44. Dilakukan suatu penelitian untuk mencari hubungan antara pemberian obat herbal dengan
tingkat kesembuhan suatu penyakit. Kelompok pertama diberikan perlakuan pemberian obat
herbal dan kelompok kedua tidak diberikan obat herbal. Apakah jenis penelitian tersebut?
A. Case control
B. Cross sectional
C. Cohort
D. Experimental
E. Deskriptif

45. Seorang dokter ingin membandingkan metode pemeriksaan IgM Dengue dan Rapid test NS1.
Diketahui jumlah sampel sebanyak 1000 orang. 45% dari jumlah sampel positif keduanya, baik
hasil IgM Dengue test maupun Rapid test NS1. Dari 250 orang dengan test rapid negative
diketahui 50 di antaranya hasil IgM Dengue juga negative. Berapakah spesifitas dari rapid test
NS1?
A. 450/1000
B. 450/500
C. 450/700
D. 50/300
E. 250/300

Pembahasan:

46. Seorang dokter ingin melakukan penelitian mengenai riwayat merokok dengan angka kejadian
hipertensi. Pemeriksaan tekanan darah dilakukan oleh dokter saat pemeriksaan selanjutnya
dikelompokkan menjadi hipertensi dan tidak hipertensi lalu riwayat merokok akan ditanyakan
kepada pasien. Pilihan yang tepat dipilih oleh dokter?
A. Cross sectional
B. Cohort
C. Case control
D. Cohort prospektif
E. Cohort retrospektif

47. Pada Desa W terjadi wabah leptospirosis, terdapat 30 pasien yang menderita leptospirosis.
Didapatkan 1500 warga yang bekerja sebagai petani memiliki faktor risiko leptospirosis. Berapa
attack rate kejadian wabah tersebut?
A. 1%
B. 2%
C. 3%
D. 4%
E. 5%

Pembahasan:

48. Pada sebuah penelitian case control untuk mengetahui hubungan antara kejadia Ca Cervix
dengan kebiasaan melakukan sex bebas, didapatkan hasil Odds Ratio 3,5 dengan Confidence
Interval (2,5- 8,6). Apakah hubungan antara kejadian Ca Cervix dan kebiasaan melakukan sex
bebas?
A. Faktor perancu
B. Faktor risiko bermakna
C. Faktor risiko tidak bermakna
D. Faktor pencegah bermakna
E. Faktor pencegah tidak bermakna

Pembahasan:

49. Di sebuah sekolah yang terdiri dari 250 orang siswa didapatkan 30 siswa yang menderita hepatitis
A. Penularan penyakit diduga kuat terjadi di kantin A Sekolah. Dalam kurun waktu kurang dari 7
hari kasus hepatitis A menular ke 10 siswa yang makan di kantin A sekolah tersebut. Berapakah
nilai secondary attack rate kasus hepatitis A tersebut?
A. (10/250)x100%
B. (30/220)x100%
C. (30/250)x100%
D. (10/220)x100%
E. (10/30)x100%

Pembahasan:

Secondary attack rate = jumlah sakit kedua / (populasi berisiko – jumlah sakit pertama) x
100%

= (10/(250-30))x100% = (10/220)x100%

50. Seorang dokter ingin meneliti hubungan antara porsi harian nasi putih dengan kejadian diabetes
mellitus tipe 2. Diabetes mellitus dibagi menjadi ya dan tidak, sedangkan porsi harian nasi putih
dibagi menjadi banyak, sedang, sedikit. Apakah skala pengukuran dari variabel independen
penelitian tersebut?
A. Numerik
B. Ratio
C. Ordinal
D. Interval
E. Nominal

Anda mungkin juga menyukai