Anda di halaman 1dari 3

Tujuan laporan keuangan

Tujuan laporan keuangan ialah menyampaikan informasi terkait kondisi keuangan suatu
perusahaan yang digunakan untuk pengambilan keputusan bagi investor, stakeholder, kreditur
dan pemegang saham.
Seperti yang kita ketahui bahwasanya tujuan laporan keuangan untuk memberikan informasi
keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip dan aturan akuntansi yang berlaku, maka seorang
akuntan harus bertindak sesuai dengan tujuan pelaporan akuntansi diatas serta mematuhi etika
profesi akuntan dan perlunya independensi agar tidak ada fraud.

Fraud
Jenis fraud yang terjadi ketika laporan keuangan salah saji ialah fraudulent financial reporting.
Maksudnya adalah salah saji material atau pengabaian pengungkapan yang dilakukan secara
sengaja oleh manajemen untuk menipu pengguna laporan keuangan.
Sebagai akuntan jika mengetahui hal ini, sebaiknya melaporkan kepada pihak yang berwenang
mengurusi masalah ini agar tidak merugikan banyak pihak.

Segitiga fraud
Beberapa alasan atau kondisi yang menyebabkan terjadinya fraud adalah :
1. Adanya tekanan dari pihak lain untuk melakukan fraud
2. Adanya celah atau kesempatan untu melakukan fraud
3. Kemampuan yang dimiliki oleh orang tersebut untuk membuat laporan itu seolah-olah
masuk akal ketika di pahami.
Ketiga alasan tersebut berguna bagi akuntan untuk mendeteksi adanya fraud dan dapat
mengantisipasi terjadinya fraud.

Menurut regulator, laporan keuangan yang harus dipersiapkan oleh akuntan ialah :
1. Laporan Laba Rugi. Memiliki elemen penjualan, hpp, laba bersih dan laba kotor
2. Neraca atau Laporan Posisi Keuangan, elemennya ialah informasi aset, liabilities dan
ekuitas
3. Laporan Arus Kas elemennya ialah informasi arus kas perusahaan dari aktivitas operasi,
arus kas investasi dan arus kas dari pembiayaan
4. Laporan Perubahan Modal, elemennya ialah modal awal perusahaan ditambah laba bersih
tahun tersebut dikurang dividen dan dikurangi prive, maka didapatlah modal akhir
perusahaan.

Nilai kebaikan akuntansi


Terdapat tiga nilai kebaikan akuntansi, yaitu :
Nilai kebaikan intelektual seperti self-management, application skills, communication and
teamwork.
Nilai moral yang diperlukan yaitu objektivitas, kejujuran, keadilan, integritas, dan
trustworthiness and faithfulness.
Kemahiran dari segi teknis dan kepekaan etis

Ciri khas manusia


Menurut deantologi, ciri khas manusia yaitu kebebasan, rasionalitas dan otonomi dalam
pengambilan keputusan. Tiga hal tersebut digunakan untuk mempertimbangkan dalam
pengambilan keputusan yang etis dan dapat dipertanggungjawabkan.

Prinsip etis
1. Jenis categorical imperative adalah hukum moral absolut untuk memerintahkan tindakan
praktis. Contohnya tugas absolut seorang akuntan adalah membuat laporan keuangan
sesuai dengan pedoman yang berlaku.
2. Hypothetical imperative adalah kebalikan dari categorical imperative, yaitu perintah yang
dilaksanakan tidak mutlak namun terbatas. Contohnya membeli kendaraan untuk
operasional perusahaan maka penyusutannya harus diakui ketika mobil tersebut mulai
digunakan.
Deontologi
Etika adalah masalah dalam pengambilan keputusan tentang mana tindkaan yang sesuai dengan
prinsip moral dan dapat mengambil tindakan yang sesuai. Kebenaran keputusan dapat diukur
dari segi rasional. Sehingga keputusan etis apabila keputusan yang diambil berdasarkan alasan
yang kuat dan sesuai dengan prinsip moral.
Utilitarianisme
Yaitu saat seorang akuntan dapat memberikan informasi yang berkualitas berdasarkan prinsip ,
aturandan proses pengambilan keputusan telah disetujui dan ditetapkan oleh standar akuntansi
kontemporer.

Anda mungkin juga menyukai