Anda di halaman 1dari 58

BLU-RAY SPECIAL STORY

MUNCULNYA RAJA IBLIS DAN KSATRIA


Pada suatu pagi musim semi tertentu, langit cerah dan terang bermil-mil
tanpa awan.

Langit biru bulan Mei yang sejuk dan menyegarkan membentang di atas
kepala sejauh mata memandang. Namun demikian, dada kecil usia tiga belas
tahun Alessia penuh dengan kegelisahan. Berbeda dengan cuacanya,
suasana hatinya hampir tidak ceria.

“...Kalau saja bisa setenang hari ini.“

Gumamnya pada dirinya sendiri dengan pelan saat dia berjalan di sepanjang
jalan melewati ladang menuju biara.

Alessia tinggal di sebuah desa terpencil yang terletak di dalam wilayah tengah
Italia, Tuscany. Di sini, para penduduk kebanyakan menjalani hidup mereka
dari pertanian dan kehutanan. Tempat ini hanyalah sebuah desa kecil dan
bukan tempat wisata.

Juga, Alessia hanyalah murid SMP biasa yang tinggal di desa ini...Yah, tidak
persis.

Dia memiliki skill rahasia. Yaitu, “sihir“. Skill menyenangkan ini adalah
kemampuan yang secara bertahap dia peroleh di bawah asuhan seorang
biarawan tua yang dulu tinggal di biara di pintu masuk desa sampai ia
meninggal beberapa bulan yang lalu.

Usai pria tua itu meninggal, menyapu dan membersihkan biara kuno kecil ini
menjadi tugas sehari-hari Alessia.

Dia menghadap bangunan batu Romanesque ini, yang bisa dibangun pada
abad kedua belas. Saat ia berjalan ke arah kedalaman kapel, dia bergumam
alasan mengapa dia khawatir.

“...Bagaimana situasi di bawah tanah? Kalau saja dia mau tenang...“

Pria tua misterius yang pernah tinggal di sini dengan tenang memberitahu
dia sebelumnya. Ia mengaku bukanlah biarawan biasa melainkan seseorang
seperti ksatria yang memegang penguasaan atas sihir langka. Lebih jauh lagi,
ia bahkan mengatakan bahwa Alessia memiliki bakat yang sama seperti
dirinya.

Itulah apa yang telah dikatakan di masa lalu ketika ia mengajari Alessia sihir
dasar.

2
“Tempat suci yang didedikasikan untuk dewa kuno ‘hewan berbentuk
aneh‘...Biara ini dibangun untuk menyembunyikan jejaknya. Mengenai
hewan berbentuk aneh ini, mungkin saja referensi untuk ‘Dewi Hewan‘
tertentu.“

“Dewi Hewan?“

“Ya. Mengingat beberapa kesempatan yang tidak dimengerti, para


[Dewa Sesat] turun ke bumi dengan mengkhawatirkan kesederhanaan. Dan
mereka membawa bencana, menyebabkan kesulitan besar untuk kita para
manusia.“

Ini adalah kata-kata tak setia dari seorang pria tua, seseorang tanpa kerabat
yang menemani hari-hari terakhir dan sekaratnya.

Alessia mengingat kejadian saat ia memberanikan diri maju dengan waswas.

Di bawah posisinya saat ini adalah lokasi bawah tanah di mana prana 1
menakutkan bisa dirasakan mulai seminggu yang lalu.

Oleh karena itu, dia secara alami mengingat apa yang ia dengar tentang
“dewa“. Serta peringatan mendiang pria tua itu di pintu “Jangan pernah
dibuka apapun yang terjadi“. Pintu yang tersembunyi di balik patung Bunda
Maria.

Di sudut kapel adalah patung Maria yang telah dicat hitam sepenuhnya
karena suatu alasan.

Rupanya, dinding di belakang patung bisa didorong dan diputar untuk


mencapai ruangan di sisi lain.

Seminggu sebelumnya, merasakan prana yang kuat, Alessia telah mencoba


membuka pintu dengan waswas.

...Di balik pintu itu ada tangga yang menuju bawah tanah. Mencapai bagian
bawah, dia menemukan jalan menuju ke sebuah gua alam.

Dia tidak memiliki keberanian untuk melanjutkan. Ruang hitam tak berujung
terasa menakutkan. Tapi, alasan utamanya adalah karena dia mendengar
lolongan hewan buas.

Kadang-kadang terdengar seperti gonggongan anjing dan meringkik kuda


pada kesempatan lain.

1Prana secara etimologi berasal dari bahasa Sansekerta yang berati kekuatan hidup atau energi hidup yang tak
dapat ditangkap secara kasat mata. Prana dapat juga diartikan sebagai energi vital yang menjaga tubuh agar tetap
hidup serta melindunginya agar tetap bugar. Orang Jepang menyebut energi halus ini “Ki“, orang Cina
menyebutnya “Chi“, sedangkan orang Yunani menyebutnya “Pneuma“ atau “Mana“ di Polynesia.

3
Serta kicauan burung, dan auman beberapa jenis hewan buas yang tak bisa
dibedakan. Tapi, dia tak pernah mendengar suara yang sama dua kali...

Saat itu, Alessia dengan panik berlari menaiki tangga dan kembali ke kapel—

Dalam sepekan terakhir, karena prana di bawah tanah secara bertahap


meningkat setiap harinya, karena itu ketidaknyamanannya meningkat. Lalu
pada pagi ini, Alessia merasa sangat tidak nyaman begitu ia melangkah ke
kapel.

Ini adalah hasil prana yang bermandikan lebih kuat daripada yang pernah ia
rasakan sebelumnya.

“Apa benar dewa agung itu turun...?“

Sama seperti hati Alessia terisi dengan kekhawatiran dan dia bergumam lagi

Klang! Klang! Benturan logam bisa didengar dari atas langit-langit. Ini adalah
hasil sihir [Alarm] yang dipicu.

Ini mulai berlaku setiap kali prana di atas ambang tertentu mendekati biara.

Ini adalah pertama kali Alessia mendengar suara ini.

Itu sihir yang telah ia buat sebagai tindakan pencegahan terhadap penyusup
luar. Meski begitu, dia senang bukan main. Meskipun dia tak tahu mengapa
mereka datang, setidaknya mage hebat dan kuat pasti sudah masuk daerah
sini. Ini bisa sangat baik menjadi kesempatannya untuk mencari nasihat
mengenai dewa yang hendak bangun di bawah tanah!

Alessia berfokus pada pengindraan prananya untuk membaca laporan


bahaya yang disediakan oleh mantra [Alarm].

Sungguh kuat—tidak bagus, itu “terlalu kuat“ yang tampaknya bergerak


sepanjang sungai di belakang gunung. Alessia segera bergegas keluar,
berharap untuk menangkap kehadiran itu sebelum pergi.

Pada pagi musim semi yang sejuk dan menyegarkan ini, awan kemerahan Mei
bisa dilihat mengambang perlahan di langit.

Namun, suasana hati Kusanagi Godou saat ini tidak ada hubungannya
dengan sejuk dan menyegarkan ini.

Ini wajar saja. Saat sebelumnya, ia telah menghabiskan sepanjang malam


melawan beberapa monster yang penampilannya tidak bisa dia lihat. Pada

4
akhirnya, ia bergerak ke sungai dan telah menaiki kayu apung sambil ia
terhanyut puluhan menit yang lalu.

Baru sekarang ia berhasil ke daratan dengan kesulitan besar.

Namun, Godou terluka. Tubuhnya tertutup dengan luka bakar dan


punggungnya menderita luka potong yang mendalam. Dia tertutup dengan
memar di sekujur tubuhnya. Meski begitu, sensasi yang menyakitkan ini
memberinya semacam kesenangan hidup.

“Rasanya...rasanya seperti aku tampaknya secara bertahap mulai


terbiasa dengan hal semacam ini...“

“ ‘Tampaknya‘ itu sangat berlebihan, Godou. Kamu sepenuhnya sudah


terbiasa dengan petualangan semacam ini.“

“Partner“ yang menyatakan dengan pasti tanpa tenaga menuju Godou sambil
menahan rasa sakitnya.

Erica Blandelli. Gadis cantik yang memiliki rambut pirang berkilau


kemerahan.

Namun, kecantikannya tidak hanya berdasarkan penampilan fisiknya, untuk


aura ambisi dan kecerdasan yang memancarkan dari seluruh keberadaan
Erica adalah penyumbang utama kesan glamor yang mendalam dia
tinggalkan pada orang lain.

“Jelas begitu sedikit waktu sudah berlalu sejak kamu mengalahkan


Verethragna di pulau Sardinia...tapi dalam semua aspek kamu sudah
menjadi Raja Iblis yang bisa berdiri sendiri, ‘kan. Aku bisa menjamin ini
sepenuhnya.“

“Jaminan semacam itu sama sekali tidak perlu...yah, begitulah.“

Duduk diam di tepi sungai karena kelelahan, Godou bicara.

“Terima kasih atas bantuanmu saat ini juga. Terima kasih.“

Setelah pertempuran melawan Dewa Perang Persia, Verethragna dan menjadi


seorang “Campione“, segala macam kekacauan hancur satu per satu.

Setelah itu, ia telah melawan Dewa Langit Mediterania Kuno, Melqart di pulau
Sisilia, dan juga tiba di Milan untuk melawan sesama Campione, Salvatore
Doni, si jenius pedang...

Satu-satunya alasan Godou mampu mengatasi semua tantangan mematikan


tersebut, adalah karena bantuan dan dukungan Erica.

5
...Nah, kali ini, itu semua dimulai dari sarannya “Ayo kita memeriksa monster
belut raksasa ini yang sudah terlihat di Tuscany“. Dia adalah pelaku
sebenarnya yang mengusulkan dan memaksa dia untuk mengambil risiko ini.

Tapi terlepas dari semuanya, dia tetap menjadi penyelamatnya karena fakta
tidak berubah.

Bukan hanya Godou sangat basah karena terbawa arus sungai, Erica juga
sangat basah kuyup. Ini karena “partner“-nya telah melompat ke sungai
untuk menarik Godou kembali ke daratan. Demi menyelamatkan Godou, dia
telah melakukannya tanpa ragu.

Sungai yang mengalir di depan mereka adalah sungai Arno.

Sungai itu dikatakan sebagai sungai besar yang melintasi wilayah Tuscany
dari Timur ke Barat. Namun, karena lokasi pegunungan saat ini, sungai itu
tidak terlalu lebar. Begitulah sungai ini sedikit lebih besar dari sungai rata-
rata.

“Sungai ini ternyata melewati Florence, ya?“

“Ya. Dengan mengikuti hilir, seharusnya mencapai kota lily, Florence.


Kalau kamu pergi mengikuti sungai ini, kamu akan mencapai Pisa, terkenal
dengan menara miringnya. Di luar itu, sungai ini mengalir ke Laut
Tyrrhenian.“

Yang Erica cantumkan adalah kota-kota yang paling terkenal terletak di


wilayah Tuscany.

Mendengar nama-nama geografis yang akrab tersebut, Godou bergumam


dengan perasaan tulus.

“Sangat beruntung bahwa aku tidak mendapatkan tur sungai ke semua


tempat tersebut...“

“Tapi justru karena kamu Godou, bukankah menjadi sangat tak pantas
karena mati tenggelam?“

Sangat basah kuyup, Erica memakai ekspresi serius. Dia tidak tampak
seperti sedang bercanda.

Godou merasa sedikit senang. Meskipun ia percaya bahwa tubuhnya


“mungkin“ agak berlebihan dalam kemampuan bertahan hidup, setidaknya
itu hasil yang tidak masuk akal yang tidak seharusnya terjadi. Mungkin...

Merasakan udara dingin di sekujur tubuhnya yang sangat basah kuyup,


Godou bergidik.

6
Kekuatannya tengah terkuras. Dia tampaknya telah kehilangan terlalu
banyak darah dan energi karena hanyut di sungai dengan semua luka-
lukanya. Melihat kondisinya, Erica tersenyum dengan tertawa kecil. Daripada
melihat kesenangan sadis dalam kemalangan Godou, itu mungkin
sebaliknya.

Meskipun Godou tahu apa yang dia pikirkan, itu sudah terlambat.

Detik berikutnya, Erica sudah dengan cepat mendekati dan memeluk Godou
dalam pelukannya.

“Hoho. Sekarang kita harus lebih dulu menyembuhkan lukamu. Terima


ini.“

Erica menampilkan senyum memikat pada Godou sambil berbisik pelan. Dia
menarik wajahnya sangat dekat.

Mungkin dia mendekat lagi 10 senti atau lebih, wajah mereka mungkin saja
akan melekat erat.

“Tidak, jangan. Toh, tubuhku akan sembuh sendiri!“

Tubuh Kusanagi Godou sudah menjadi sesuatu yang “tidak bisa mati dengan
semudah itu“.

Meskipun ini benar-benar di luar logika umum, walaupun ia mengalami luka


cukup berat, tidur siang mungkin tidak cukup untuk menyembuhkan ini
sama sekali.

“Jadi, penyembuhan tidak sepenuhnya sia-sia, lho?“

Erica tersenyum polos dan dengan manisnya saat ia menekan bibirnya dekat
dengan wajah Godou.

“Saat ini, kamu harus memulihkan lukamu secepat mungkin dan


mengeringkan pakaianmu. Untuk tujuan ini, semua upaya harus
dikeluarkan. Karena aku kekasihmu yang berdiri sebagai ksatria Kusanagi
Godou... Bahkan menawarkan bibirku tak ada yang sangat luar biasa.“

“I-Itulah masalahnya!“

Seperti kemampuan supranatural untuk bertahan hidup, ini juga bagian dari
tubuh baru yang telah Godou peroleh.

Yaitu, ketahanan mutlak pada sihir. Setelah dilahirkan kembali sebagai


Campione, seseorang menjadi kebal terhadap semua sihir, menjadikannya
tidak efektif.

7
Ini diterapkan tanpa pandang bulu terhadap semua sihir, entah itu
bersahabat atau bermusuhan.

“Tapi, selama itu adalah melalui asupan mulut, sihir masih bisa
diterapkan padamu. Hoho, aku benar-benar harus mengucapkan terima
kasih terhadap keberadaan celah tersebut. Berkat itu, bukan cuma aku bisa
membantu Godou tapi aku juga bisa menikmati kesenangan menciummu.“

Dengan nada suara menggoda, Erica mencuri bibir Godou.

Ciuman manis yang mengunci mulutnya, Godou mulai merasa pusing. Bibir
lembut miliknya terasa menyenangkan melampaui keyakinan, terjun ke
dalam suatu kegairahan. Erica mulai dengan mengecup-kecup ringan bibir
Godou kemudian melanjutkan untuk menciumnya seolah berusaha melapisi
seluruh mulutnya.

Kemudian menggunakan bibir lembabnya untuk mencumbu bibir Godou, dia


menyelipkan lidahnya ke dalam.

Menggunakan lidahnya untuk memaksa Godou, kedua lidah terjerat satu


sama lain. Lidah dan lidah yang melilit satu sama lain dalam kontak intim
terpisah.

Dengan intensitas emosi yang besar, Erica membuka bibirnya dan dengan
hati-hati menikmati rasa mulut Godou. Dengan gairah ala Latin, dia mencari
lidah Godou, menjilat secara berani dengan miliknya.

Lalu Godou merasakan sihir [Pemulihan] yang dicurahkan dari mulutnya,


mengurangi rasa sakitnya.

8
9
“Hei Erica. Lukaku sudah sembuh, bukankah saatnya untuk
berhenti...“

Tapi, si cantik pirang ini terus menjilati bibirnya, benar-benar tidak peduli.

“Baiklah. Ciuman tadi adalah untuk menyembuhkan lukamu. Mulai


saat ini dan seterusnya, ciuman ini murni untuk menikmati kesenangan
bermesraan denganmu, tugas yang menguatkan cinta kita.“

Erica menyatakan demikian.

Jelas, dia belum menjauhkan bibirnya. Dia bicara dengan Godou dengan
berbisik sambil menciumnya.

...Pada akhirnya, ciuman ini bertahan selama lima menit sampai Erica
akhirnya melepaskan bibirnya. Tapi, alasan itu bukan karena dia lelah
berciuman.

“Waktunya untuk menghangatkan tubuh kita. Aku akan menyalakan


api dulu.“

Berdiri di tepi sungai dengan pakaian basah kuyup, keduanya merasa agak
dingin.

Merasa malu, tanpa suara, Godou mengangguk sekali dengan tegas seolah-
olah ia tidak mampu menatap wajah Erica.

Keduanya telah bertemu saat pertama kali menuju Selatan dari semenanjung
Italia, di pulau Mediterania, Sardinia.

Sementara mereka tengah berlari di sepanjang pulau itu, sikap Erica


terhadap Godou sudah agak tidak ramah.

Tapi, setelah bertahan dari banyak cobaan putus asa bersama-sama,


sebelum mereka tahu, Erica telah berubah hingga secara terbuka dia
menyatakan “cinta“-nya pada Godou.

Tidak hanya secara lisan, tetapi juga dalam sikap dan perilaku. Bahkan
hingga terlibat dalam ciuman bergairah semacam ini...

“Hei Godou, setelah masalah pertempuran semuanya telah terurus,


mengapa kita tidak menghabiskan beberapa waktu pribadi bersama-sama
untuk membuat beberapa kenangan manis dan penuh kasih sayang?“

Di luar itu, dia bahkan membuat permintaan ini. Godou bertanya dengan
panik:
10
“Eh, umm, apa?“

“Kenangan manis dan penuh kasih sayang. Aku sudah bicara dengan
Paman. Siapa tahu kalau itu akan menjadi beberapa bulan atau tahun ke
depan, tapi aku pasti berniat untuk memiliki anak denganmu, Godou, jadi
kita harus berkoordinasi.“

“Anak—!“

“Aku tidak punya niat untuk terburu-buru, tapi ini tak terelakkan.
Karena itu kamu harus mempersiapkan diri dulu.“

Mengabaikan kejutan tercengang Godou, Erica menjentikkan jarinya dengan


keras.

Sebuah gumpalan api tiba-tiba tersulut di depan mata mereka. Ini rupanya
sihir untuk menyalakan api langsung.

“Enaknya...“

Godou menenangkan emosinya dan berjalan di dekat api. Erica melakukan


hal yang sama.

Keduanya berkumpul di sekitar api unggun, memanaskan tubuh dingin


mereka. Tapi dua menit kemudian, Godou mulai berteriak.

“Hei, apa-apaan itu! Apa yang mau kamu lakukan!?“

Erica perlahan-lahan melepaskan pakaian basahnya di depan api.

11
12
“Kamu bicara apa, Godou? Bukannya aku bisa terus memakai pakaian ini
seperti ini, ‘kan?“

“Benar, kamu ada benarnya! Tapi aku di sini—seorang pria hadir,


tahu!?“

“Kembali ke pulau Sisilia, bukannya kamu melihat tubuh telanjang


Erica Blandelli, milikku, benar, ‘kan? Pada situasi ini, apa yang harus kamu
khawatirkan?“

Dengan senyum menggoda, Erica dengan berani menampilkan sosoknya di


depan Godou.

Satu-satunya pakaian di tubuhnya adalah bra dan celana dalam merah.

Kulit pucat dan aslinya adalah pemandangan memusingkan. Selanjutnya,


lebih dari apa pun, ukuran sempurna dari sosoknya yang sangat
mengganggu bagi Godou. Meskipun tubuh Erica langsing, tubuhnya yang
menggairahkan dan terisi di semua tempat yang tepat itu langsing dan
kencang yang mana itu sesuai.

Melihat tubuh sempurna yang akan menempatkan model majalah jadi iri
membawa Godou ke dalam keadaan panik.

Melihat Godou dalam keadaan seperti itu, Erica menampilkan senyum


menawan, menerima penuh pemikiran terbuka. Namun demikian, ini
semacam kenakalan dan kepribadian yang berwawasan luas memang cukup
menarik—

“Godou, bukannya kamu harus melepaskan itu juga? Apa kamu tidak
dingin dengan memakainya?“

“Merasakan dingin itu bagus!“

Meskipun tubuh bagian atas Godou telanjang, ia tetap memakai celana


jinsnya.

Ini karena ia tersadar kehadiran wanita di depannya. Tapi untuk


keterkejutannya, ia bertindak sedemikian rupa. Dunia batin Godou telah
berubah total dalam penuh kekacauan, jantungnya berdebar cepat di luar
kendali.

Tapi segera...

13
Erica mendadak berekspresi tegang di wajahnya dan melakukan sihir
[Memanggil].

Ini adalah mantra untuk memanggil benda pribadi dari lokasi tertentu. Apa
yang dia panggil adalah pakaian yang menyerupai jubah pendek. Jubah ini
bergaris dengan warna merah dan hitam rossonero. Membungkusnya di
sekitar bahu, Erica menutupi tubuh bagian atasnya.

Godou juga mempersiapkan sikapnya.

Mungkin, Erica berusaha untuk menutupi tubuhnya yang telanjang daripada


dilihat oleh seseorang selain Godou. Itulah sebabnya dia menutupi? Dengan
kata lain, saat ini juga seseorang mungkin mendekat.

Sebagai seorang pendekar pedang utama selain menjadi mage, apakah dia
mendengar suara langkah kaki atau merasakan kehadiran seseorang?

Setelah beberapa saat, seorang gadis berlari. Dia tampaknya berusia dua
belas atau tiga belas tahun-an, dan melepaskan kesan yang cukup lucu.
Begitu dia melihat api yang telah Erica nyalakan, ia melompat kaget.

“Sihir api? Apa kalian berdua pengguna sihir!?“

Ini adalah awal dari “keributan kecil“ di mana Kusanagi Godou terjebak di
dalamnya.

“Dengan kata lain, Alessia, kamu diajari oleh mage keturunan dari
garis keturunan Templar Knight dan ia tinggal di biara ini.“

Begitu ujar Erica di halaman depan bangunan batu biara kuno.

Godou dan Erica sudah mengenakan pakaian yang telah Alessia ambil dari
rumahnya sendiri untuk mereka. Setelah itu, mereka telah melakukan
perjalanan dari sungai Arno ke biara ini.

“Templar Knight...?“

“Hal ini mengacu pada ksatria Eropa abad pertengahan dan biarawan
yang menguasai ilmu pedang dan sihir. Baik gurumu dan aku adalah
keturunan mereka. Hoho, tidak apa-apa kalau kamu masih belum mengerti.“

Erica tersenyum selama Alessia menampilkan penuh kejutan.

14
Sepanjang jalan ke sini, si cantik pirang telah berbicara dengan gadis muda
dengan sikap lembut, berhasil mencari tahu dari si gadis “bagaimana ia
belajar sihir“.

Ada juga alasan mengapa mereka datang ke sini dengan Alessia. Di tepi
sungai tadi, dia telah membuat permintaan.

‘Kumohon! Kalau tidak begitu mengganggu, maukah kalian datang dan


biarkan aku mendiskusikan sesuatu dengan kalian!? Ini sangat penting!‘

Tampaknya menjadi kasus yang melibatkan sihir. Untuk berterima kasih


padanya karena memperkenankan meminjam pakaian, Godou dan Erica
datang ke tempat ini.

“Lalu apa yang ingin kamu bahas? Tapi biarkan dulu aku mengatakan
aku tidak tahu tentang hal-hal seperti mantra dan sihir. Di sisi lain, Erica di
sini adalah seorang ahli jadi aku yakin dia bisa membantumu.“

Erica mengangguk seolah mengatakan “yah, tidak masalah“ dalam


menanggapi Godou.

Lalu Alessia berbicara dengan ekspresi canggung—

“Ya. Pada kenyataannya, ada kemungkinan bahwa seorang dewa


terbangun di bawah tanah di bawah biara ini...“

Sebuah laporan mengejutkan. Erica berkata “Yah“ dan menatap dengan mata
melebar saat ia tersenyum sedikit masam.

Di sisi lain, Godou benar-benar tanpa emosi berkata “Eh“ dengan bergumam.

Baru beberapa jam sebelumnya, ia telah berjuang melawan apa yang dikenal
sebagai seorang anak buah dewa...

Melihat dia seperti ini, Erica terbahak-bahak di sisinya. Godou sedikit jengkel
oleh sikap remehnya. Berbeda sekali dengan reaksi dari sesepuhnya, Alessia
tetap tidak mengerti.

Erica memulai penyelidikan yang berakhir sekitar dua jam kemudian.

Pertama, dia melihat-lihat dokumen dan sumber informasi yang ditinggalkan


oleh mendiang biarawan. Kemudian dia pergi ke kapel dan menatap patung
Perawan Maria yang dicat hitam.

Akhirnya, ia membuka pintu tersembunyi di balik patung Maria dan bergerak


ke bawah tanah. Sepuluh menit berlalu.
15
Menatap Erica kembali, Godou bertanya dengan santai:

“Lalu bagaimana? Benarkah ada dewa di bawah sini?“

“Dari sisi keputusan, tidak ada.“

Mendengar dia berkata begitu, mata Alessia berbinar dengan harapan, tapi
Godou tahu itu tidak begitu sederhana.

Dia menyadari bahwa Erica masih memiliki lebih banyak hal untuk
dikatakan.

“Meskipun tidak ada dewa di sini, ada satu anak buah—seekor hewan
dewata—dalam proses kebangkitan. Dengan kira-kira tiga atau empat hari
lagi, dia akan sepenuhnya bangkit dan mulai aktif.“

“Yang lain!“

Monster yang dikenal sebagai “hewan dewata“ adalah makhluk suci yang
melayani dewa. Baru beberapa jam sebelumnya, Godou melawan salah satu
dari mereka. Mendengar penjelasan ini, Alessia bersandar ke arah Erica.

“Apakah anak buah dewa agung ini sangat berbahaya!?“

“Ya. Hewan dewata yang tidur bawah tanah lebih dari kemungkinan
bawahan Artemis, dewi bulan dan tanah, ratu hewan. Kalau dia terbangun,
apalagi desa ini, takkan aneh seluruh wilayah Tuscany akan dimusnahkan.“

Erica melirik raut muka sisi Godou saat ia berbicara.

Daripada memberitahu gadis itu, dia berusaha untuk membuat Godou


paham.

“Musnah—!?“

Alessia menelan ludah. Sementara itu, Godou mengertakkan giginya.

Kalau itu terjadi, pertarungan itu tak dapat dihindari bagaimanapun


caranya... Dengan putus asa begitu, ia berbicara kepada Alessia.

“B-Bisakah kamu keluar dan tinggalkan kita sebentar? Aku harus


mengadakan konferensi strategi dengan Erica.“

“Ini adalah apa yang dikenal sebagai percakapan orang dewasa.“

Tambah Erica. Untuk berpikir dia akan menggunakan nada deskripsi seperti
itu.
16
Godou memelototinya tapi Erica tersenyum dalam ketidaktahuan yang
dibuat-buat.

Setelah mereka berdua adalah satu-satunya yang tersisa di kapel kuno, Erica
berbicara dengan kesenangan besar:

“Hoho. Takdir pastinya bekerja keras untuk memperkuat cinta antara


Godou dan aku. Kalau begitu, mari kita nikmati ciuman penuh gairah yang
lain?“

“T-takdir seperti itu, siapa yang bisa bertahan dari hal semacam itu!“

“Yah, kamu juga bisa menyebutnya keberuntungan sederhana. Itu


tidak mengubah fakta bahwa kita harus berciuman.“

Erica tersenyum dengan cekikikan begitu Godou menunduk.

“Dewa yang kamu kalahkan di pulau Sardinia adalah Dewa Perang


Persia kuno, Verethragna.“

Mengabaikan Godou dengan kekesalannya, si cantik pirang berbicara dengan


merdu seakan menyanyikan sebuah lagu.

“Sebagai yang terkuat dari yang kuat, dia adalah dewa kemenangan
yang mengalahkan semua musuh. Kartu trufnya adalah ‘pedang emas
berkilau‘. Kusanagi Godou telah merampas pedang itu...“

Istilah Campione disebut Raja Iblis, prajurit yang telah merebut otoritas para
dewa yang telah mereka bunuh. Yaitu, monster yang melampaui batas
manusia ketika manusia melawan dewa.

“Untuk makhluk di level bawahan yang melayani dewa, sebuah


serangan dari pedang emas akan cukup untuk mengalahkannya. Tapi, kamu
tidak bisa menggunakan pedang itu dengan begitu mudahnya.“

Bisik Erica sambil menyeret lututnya saat dia bersandar mendekat.

Perasaan moralitas Godou memohon dirinya menjauh. Tapi itu sia-sia saja.

Pada saat ini, Godou duduk di bangku kapel. Erica duduk berlutut dan
bersandar erat-erat.

Kulitnya terasa sangat hangat dan lembut, dengan perasaan subtansi dan
elastisitas yang luar biasa. Kedua sensasi itu meningkat pesat.

17
Dirangsang oleh sensasi sentuhan tersebut dan perasaan berat yang tepat,
Godou bisa merasakan perasaan senang dan hampir klimaks mengalir
menuju seluruh tubuhnya.

Kemudian Erica tersenyum gembira dan mencium Godou dengan ringan di


pipi, bibir Erica mendekati telinga Godou.

“Agar bisa menempa sebilah pedang, kamu memerlukan pengetahuan rinci


tentang musuh dewa. Pengetahuan dan kebijaksanaan murid Jepang yang
normal, Kusanagi Godou, tidak dibekali. Pengetahuan yang mungkin tidak
kamu kuasai bahkan dengan belajar bertahun-tahun...“

Erica berbicara dengan lembut. Suaranya sangat menggoda dan


menggairahkan.

Sambil barusan tengah mengobati luka-lukanya, dia telah dengan paksa


mencuri bibir Godou. Tapi kali ini berbeda. Dia tidak berniat melakukan hal
yang sama.

Dia sedang menunggu. Kali ini, ia menarik Godou mengeluarkan permintaan


oleh dirinya sendiri.

“Tapi, kalau mage seperti aku menggunakan mantra [Instruksi],


pengetahuan yang diperlukan dapat dikirimkan padamu langsung. Meski itu
pengetahuan sementara yang hanya berlangsung selama satu atau dua hari,
untuk tujuan mengakhiri pertempuran itu sudah cukup, ‘kan?“

Cup. Erica dengan ringan membuat kontak dengan daun telinga Godou
menggunakan bibirnya.

“Hei Godou, sebagai salah satu Campione, kamu adalah seorang Raja
Iblis yang melawan dewa atas nama kemanusiaan. Aku tidak akan membuat
pernyataan tidak bertanggung jawab tentang pertarunganmu, jadi tolong
keluarkan perintahmu. Katakanlah, ‘Kirimi pengetahuan itu padaku, dan
tawarkan bibirmu padaku, Kusanagi Godou‘.“

Berdasarkan pemikiran ini, kurang-lebih ada rasa perilaku kejam, tapi dia
menyuarakan dengan wajah polos begitu.

Tapi ada bisikan kecil nyala api menderu di hati Godou.

Saat ini ada satu anak buah dewa yang hendak mengamuk. Dan satu-
satunya yang bisa menentangnya pada saat ini adalah dirinya sendiri. Erica
telah menguraikan segalanya sampai saat ini. Seakan enggan jatuh ke

18
pesonanya, Godou sekarang dalam keadaan berjuang di ambang
ditaklukkan.

Mengingat kondisi yang memadai seperti itu, tidak ada jalan lain kecuali
menyerah pada takdirnya—

“...T-Tolong. Ajarkan aku semua yang perlu aku tahu.“

Mendengar ini, senyum berkembang muncul di wajah Erica seperti bunga


mekar.

Tanpa mengucapkan sepatah kata, dia mencium bibir Godou. Dia masih
menahannya, bibir mereka ditekan selama puluhan detik. Kemudian Erica
dengan perlahan membuka bibirnya dan berbicara pelan:

“Tentu saja. Karena ini untuk kemenanganmu, aku akan menawarkan


semua milikku tidak peduli seberapa banyak yang akan terambil. Tidak
peduli berapa kali, aku akan menempa pedang itu untukmu, Godou!“

Erica tersenyum dengan tatapan gembira.

Itu adalah wajah tersenyum bahagia yang benar-benar tanpa glamor yang
biasa dan seperti setan yang nakal.

“Hoho. Aku tahu, dibandingkan dengan menciummu pada kemauanku


sendiri, menciummu dengan permintaanmu terasa sangat berbeda. Aku pun
menikmati keduanya, tapi bisa menikmati kedua jenis itu saat ini benar-
benar mengagumkan.“

Erica memeluk erat Godou saat berbicara.

Kemudian mereka berdua menatap tanpa suara ke dalam mata masing-


masing. Sekali lagi bibir mereka ditekan dan mereka saling mencium
berulang-ulang secara bergiliran.

“Artemis adalah dewi ibu bumi yang memerintah atas kehidupan dan
kematian. Dewi perburuan. Tidak hanya berburu mangsa, tapi dia juga ibu
yang disembah oleh segudang hewan dan burung hutan, dengan beruang
sebagai yang terpenting...“

Saat dia mencium, Erica dengan lembut menceritakan pengetahuan tentang


sang dewi.

“Sebagai ahli transformasi, dia memiliki kemampuan untuk mengambil


bentuk dari segala macam hewan. Selanjutnya, tubuhnya memiliki ratusan
payudara. Ini berlaku sebagai simbol Artemis sebagai ibu kehidupan.
19
Mengerti? Dewi ini adalah ibu dari semua hewan, tapi pada saat yang sama,
dia juga algojo yang memburu kehidupan yang dia pelihara...“

Sambil Godou mendengar kata-kata ini melalui telinganya, gambaran dewi


ibu bumi, Artemis juga memasuki pikirannya.

Demikian efek dari sihir [Instruksi] yang digunakan oleh Erica.

Apa yang terjadi setelah itu hampir tidak bisa disebut pertempuran.

Karena Godou bergerak di bawah tanah, berjalan ke kedalaman gua dan


menghancurkan hewan dewata berbentuk tak tentu dengan hanya “tusukan
ringan dengan pedang“.

Tidurnya hewan dewata di bawah tanah itu agak menakutkan.

Sebagian besar tubuhnya terdiri dari lendir berwarna abu-abu. Cairan tak
berbentuk dan kental. Lendir ini terus meninggi dari seluruh tanah. Cairan
ini tampaknya mendidih dengan apa yang menyerupai gelembung
bermunculan di seluruh permukaan yang tidak rata.

Selanjutnya, bagian-bagian tubuh itu menggembung mengubah diri menjadi


bentuk segala macam hewan buas dan burung.

Beruang, anjing, sapi, rusa, kuda, babi, babi hutan, domba, kambing,
burung hantu, lebah... dll. Transformasi ini terjadi pada saat yang sama di
berbagai tempat pada tubuh itu. Cukup dengan melihat pemandangan
menjijikkan itu cukup untuk menghilangkan nafsu makan seseorang.

Usai menghancurkan makhluk ini, Godou kembali ke permukaan dengan


Erica.

“A-Aku tidak pernah tahu bahkan makhluk macam itu bisa menjadi
anak buah dewa...“

“Dibandingkan dengan sesuatu yang memegang bentuk sangat indah,


anak buah dewa yang berlevel biasa jelek hingga tertinggi. Hal ini terjadi
menjadi hal yang terakhir.“

Bahkan ketika memberikan keterangan seperti itu, Erica menunjukkan


ekspresi jijik seperti biasanya.

Bagaimanapun, pekerjaan itu selesai dan pasangan itu kembali ke luar biara
untuk bertemu dengan Alessia.

20
“Terima kasih atas kesabaranmu. Hewan dewata di bawah tanah telah
dihancurkan oleh Kusanagi Godou sini.“

“Hancur!?“

Ekspresi Alessia sepertinya akan mengatakan “Sulit dipercaya!“ saat ia


menatap Godou.

Dia mencoba untuk mengartikulasikan perasaan seperti dalam kata-kata.


Sama seperti Alessia hendak berbicara, Erica tersenyum nakal dan
ditempatkan jari telunjuk di bibirnya.

“Hanya peringatan ramah, kecurigaan mengenai Campione—kekuatan


untuk membunuh dewa—tidak bisa diucapkan dalam situasi apa pun.
Artinya, kalau kamu ingin terus bertahan di dunia sihir.“

Menarik lengan Godou, si cantik pirang itu menyatakan seakan ia mengambil


kebanggaan dalam kekuatan kekasihnya.

“Mereka adalah penakluk, Raja Iblis, bangsawan serta prajurit.


Pemegang kekuatan absolut yang berjuang atas nama kemanusiaan ketika
[Dewa Sesat] membawa bencana bagi bumi. Meskipun mereka tidak terlihat
berbeda dari kita para manusia dalam penampilannya, tubuh mereka
sebenarnya monster yang sangat jauh dari manusia!“

“S-Siapa yang kamu sebut monster!“

“Tentu saja itu kamu, Kusanagi Godou. Bahkan untuk insiden seperti
ini, itu akan mengambil puluhan orang mage, mempertaruhkan hidup
mereka dalam perjuangan putus asa untuk menyegel hewan dewata dalam
krisis besar-besaran yang parah, lho?“

Dengan santai mengabaikan protes Godou, Erica mengedipkan mata pada si


gadis muda.

“Dalam waktu dekat, kamu akan bangga pada kenyataan bahwa kamu
menemui kami. Suatu hari nanti, dunia sihir akan gemetar di hadapan nama
besar dari Campione ketujuh, Kusanagi Godou. Serta ksatria utamanya,
Erica Blandelli. karena kamu telah bertemu kedua orang ini!“

Sama seperti Erica prediksi pada saat itu, pasangan yang terus mengambil
bagian dalam berbagai kemenangan selanjutnya. Daripada legenda heroik,
selingan kecil ini khususnya dapat dianggap sebagai lebih dari sebuah
nikmat yang tidak signifikan dan mudah.

< FIN >


21
22
ROMAN HOLIDAY, BAB LARUT MALAM
Setelah Kusanagi Godou selesai mengambil bagian dalam duel yang telah
Erica undang di ibukota Roma kuno, itu waktu malam.

Bertahan dari krisis mematikan seperti biasa, akhirnya Godou menyebabkan


kerusakan parah pada medan pertempuran kuno—Colosseum.

Namun bagaimanapun juga, pertempuran yang penuh segala macam bahaya


akhirnya berakhir.

Godou pergi dari adegan tragis(?) Colosseum dan berpisah dengan tiga
perwakilan asosiasi yang bertindak sebagai saksi duel.

Berikutnya ia kembali ke hotel. Usai mandi, ia akan pergi tidur segera. Itulah
yang telah Godou putuskan.

Kemudian usai istirahat malam, dengan hati-hati ia akan merenungkan


kejadian malam ini di pagi hari. Agar tidak membuat kesalahan “semacam
ini“ lagi...

Setiap kali dia mengalihkan pandangannya ke arah Colosseum, hasil


terburuknya “saat kecerobohan“ akan memasuki pandangannya.

Dengan rasa malu, Godou sangat menyesali perbuatannya.

Suara sirene polisi dan pemadam kebakaran bisa didengar datang dari arah
Colosseum. Kebisingan ini menyebabkan Godou akan diserang oleh teguran
lebih lanjut dari hati nuraninya.

Terlepas dari semua ini, Erica tampak agak senang saat dia berjalan di
sisinya.

“Hoho. Duel malam ini sungguh mempublikasikan nama yang perkasa


dari Kusanagi Godou. Ini adalah hasil dari berbagai persiapan yang sudah
disiapkan lebih dulu.“

Jelas Erica saat ia berjalan di sepanjang jalanan kota Romawi larut malam,
menyebabkan kejutan besar pada Godou.

“A-Apa maksudmu dengan persiapan?“

“Hmm. Pada dasarnya tiga VIP yang kamu temui di duel barusan.
Mengundang mereka bertiga tentunya butuh usaha yang cukup besar.
Meskipun ada alasan yang bagus, mereka adalah orang-orang agak sibuk.

23
Pada kenyataannya, aku juga mengundang tiga orang tambahan, tapi mereka
tidak bisa hadir karena konflik penjadwalan.“

“Kamu sengaja menyiapkan sebanyak itu demi membiarkan orang lain


menyaksikan kekuatanku?“

Godou mengerutkan kening.

“Kenapa kamu melakukan hal seperti itu? Tak ada gunanya


mengumpulkan semua orang untuk orang sepertiku, ‘kan?“

“Jangan bodoh. Di dunia sihir, apa kamu tahu bahwa ada acara yang lebih
menegangkan daripada kelahiran Raja Iblis? Sebagai gantinya mengirim
undangan akan benar-benar menunjukkan pengertian kita.“

Erica mendaftarkan tujuh asosiasi sihir bergengsi yang diakui di Italia.

Tiga saksi dari duel malam ini masing-masingnya adalah [Olden Dame],
[Serigala Betina] dan [Ibukota Lily]. Selain itu, ada [Salib Perunggu Hitam],
[Elang Langit Biru] dan [Aegis].

“Terakhir tapi bukan yang akhir adalah [Salib Tembaga Hitam]-ku.


Godou, kamu sudah bertemu panglima tertinggi dari asosiasi yang kupunya,
pamanku—Paolo Blandelli. Makanya, malam ini adalah kesempatan untuk
enam asosiasi lain mengirim perwakilannya untuk menyaksikan sang
Campione ketujuh.“

Godou tidak pernah berharap bahwa pertemuan para saksi itu sebenarnya
diadakan begitu penting—

Menyadari kejadian nyata di sekitarnya, Godou mendesah.

“Tapi, Godou, kamu melakukannya lebih baik dari yang diharapkan.


Bukan cuma kamu memamerkan tingkat kekuatan merusak itu kepada
perwakilan dari tiga asosiasi bergengsi, bahkan kamu benar-benar
membungkam keraguan mereka tentang apakah kamu adalah palsu atau
tidak.“

“A-Aku tidak memamerkan, aku hanya berlebihan di saat-saat


ceroboh!“

“Itu bukan masalah. Apa yang penting adalah hasilnya. Hoho, mari kita
mengangkat gelas dengan bersulang dan merayakannya malam ini.“

“Kenapa kita harus bersulang!?“

24
“Malam ini memperingati penampilan pertama Kusanagi Godou di
panggung Eropa.“

Diinformasikan oleh Erica dengan sikap masa bodoh, Godou jadi sangat
terkejut.

“Dalam kenyataannya, aku mempersiapkan kamera sebelumnya.


Godou, penghancuran Colosseum-mu sekarang terekam di video. Saat ini,
video itu sedang disiap-siapkan untuk disiarkan bagi mereka yang terlibat
dalam dunia sihir di seluruh Eropa. Tiga VIP yang kamu temui sudah menjadi
saksinya, sehingga nama besar Kusanagi Godou akan menyebar ke seluruh
penjuru dunia sihir Eropa dalam beberapa hari.“

Berpikir dia sudah menyiapkan hal tersebut sedemikian rupa. Suasana hati
Godou langsung menurun.

Melihat reaksinya, Erica tertawa dan menampilkan senyum setan.

“Berhentilah membuat wajah semacam itu, busungkan dadamu. Kamu


saat ini tidak terlihat seperti pembunuh dewa sama sekali. Kamu tahu bahwa
statusmu akan terus meningkat mulai sekarang sebagai Raja Iblis.“

“Aku tak mau mempunyai julukan yang tidak bisa ditulis di resume.
Aku juga tidak mau meningkatkan statusku dengan cara ini!“

Keberatan, Godou menganga.

Sekarang sudah larut malam. Mungkin karena kelelahan di sepanjang


kekacauan di Colosseum atau jet lag, Godou dipukul dengan kantuk
mendadak. Mencoba istirahat sedini mungkin tampaknya ide yang bagus.

“Bagaimanapun juga, mari kita bergegas kembali ke hotel untuk


beristirahat. Sekarang sudah sangat terlambat.“

Godou telah mendengar sebelumnya bahwa Erica telah mempersiapkan


tempat tinggal.

Oleh karena itu, ia mengusulkan mereka kembali. Namun, gadis itu


menjawab:

“Benar juga, kita harus membuka sebotol anggur atau sampanye


untuk bersulang dan merayakannya sama-sama. Kemudian setelah itu, kita
singgah di atas ranjang perlahan-lahan, untuk menegaskan cinta kita.“

“T-Tunggu dulu. Jadwal yang kamu buat itu jelas-jelas sangat tidak
biasa.“
25
Godou sudah kelelahan sekali. Kenapa ia masih harus menangani dan
membalas hal-hal konyol begitu?

Merasakan bahwa hidup itu sangat tidak masuk akal, Godou melanjutkan:

“Selain dari fakta bahwa anak dibawah umur seperti kita tidak boleh
minum, menghabiskan malam bersama-sama di kamar yang sama di ranjang
yang sama bahkan lebih tidak pantas!“

Selain itu, menegaskan cinta satu sama lain atau hal semacam itu akan lebih
konyol.

Sebagai seorang pria, dengan tegas Godou menegaskan penolakannya dan


membuat pernyataan yang jelas. Namun, Erica memutar matanya padanya
dan membalasnya dengan tenang.

“Katakan, Godou. Apa yang kamu katakan tadi cukup benar...


Bukankah kita sudah mengalami semua itu sebelumnya? Ini tidak akan
menjadi pengalaman pertama, ‘kan?“

“Uh.“

Godou tak bisa mengatakan apa-apa dalam menanggapinya. Erica terus


mengeluarkan sesuatu:

“Kita sudah minum alkohol sama-sama sebelumnya dan


menghabiskan malam di bawah atap yang sama. Tidur di ranjang yang sama
sepanjang malam sampai pagi telah terjadi lebih dari sekali. Bahkan kita
telah mandi sama-sama, memamerkan tubuh kita tanpa hati-hati...“

Akhirnya, Erica menambahkan:

“Selain itu, kita telah mencapai hukum legal usia minum di Italia.“

Hukum minum di Italia berbeda dari Jepang. Di negeri ini, hukum legal usia
minumnya adalah enam belas tahun.

Setelah melewati kedua ulang tahun mereka, Godou dan Erica sudah
memenuhi usia yang diperlukan.

Godou membeku dari kurangnya alasan untuk keberatan. Di sisi lain, Erica
berkata “Dasar pria merepotkan“ sambil mengangkat bahu, senyum masam
muncul di sudut bibirnya.

“Godou, meskipun berusaha untuk memperbaiki kegagalanmu untuk


membaca suasana hati bisa memberikan hiburan dalam berusaha keras, itu
26
tidak menyenangkan kalau terlalu berlebihan. Biarkan aku memaafkanmu
tentang hal ini untuk saat ini. Cinta tidak bisa berkembang tanpa
persetujuan penuh dari kedua belah pihak.“

“A-Aku mengerti.“

“Ya. Karena meskipun kamu menyatakan ketidakmauan, setelah


suasana hatimu terbangun secukupnya, bahkan aku akan merasa sulit
untuk menghentikanmu.“

“.........“

“Aku sangat berharap kamu bisa mengungkapkan rasa terima


kasihmu sebagaimana mestinya pada fakta bahwa aku, Erica Blandelli,
seorang wanita dengan kesabaran yang begitu besar.“

Godou jatuh ke dalam keheningan tertekan.

Dia meratapi ketidakmampuan untuk membantah setiap kata-katanya.

“Meski begitu, hanya kesabaran itu tidak menyenangkan sama sekali.


Itu sepenuhnya bukan gayaku.“

Si cantik pirang tiba-tiba menampakkan senyum jahat.

“Hei Godou, kalau kamu ingin kembali ke hotel untuk tidur, beri aku
ciuman selamat malam.“

“A-Apa yang kamu katakan tentang selamat malam apanya?“

“Ciuman. Pipi juga tidak apa-apa, meskipun tentu saja, bibir juga
bagus. Kalau kamu melakukan itu, aku akan membawamu ke hotel.“

Baru sekarang Godou memperhatikan, dia tidak tahu di mana letak hotel ini.
Tanpa Erica untuk memimpin jalan, ia tidak akan bisa menemukannya
semudah itu. Namun.

“B-Bukan masalah. Bukannya aku harus tinggal di sebuah hotel.“

Godou segera menolak permintaan itu.

“Aku hanya perlu menemukan tempat berlindung di suatu tempat,


atau bahkan menghabiskan malam di luar ruangan. Atau hanya berjalan di
luar sepanjang malam seperti ini. Aku tidak akan lagi menciummu dengan
begitu ceroboh!“

27
Ketika dia di Jepang, akan ada bisnis yang berjalan dua puluh empat jam
sehari seperti restoran keluarga, tempat sauna atau kafe manga. Namun,
ibukota Roma kuno tidak menawarkan toko semacam itu.

Tapi bagaimana mungkin ia mundur hanya karena masalah semacam ini?


Godou menyatakan tekadnya.

“Aku benar-benar berpikir bahwa perilaku semacam ini terlalu cepat


bagiku!“

“Berbicara dari orang yang telah terlibat dalam ciuman yang penuh
gairah denganku berkali-kali. Oh ya, setelah tak ada pilihan, pada akhirnya
kamu tidak akan punya pilihan selain menciumku.“

Erica mengangkat bahu dengan ringan.

“Godou, cara kamu bertingkah bukan berarti perokok lama


menyatakan dia akan berhenti merokok. ‘Kalau saja aku bisa melakukannya‘
pernyataan itu menyiratkan bahwa kamu ingin selalu mengingatkan diri
sendiri, tapi ditakdirkan untuk gagal setiap waktu.“

“Hmm...“

“Namun, kalau kamu benar-benar ingin mencobanya, itu bagus juga.


Aku akan menemanimu.“

Senyum setan sekali lagi melintas di bibir si cantik pirang ini.

“Ayo kita jalan-jalan di jalanan Roma. Tapi kamu mungkin akan


tertidur karena kelelahan? Kalau memang begitu, aku akan membawamu ke
kamar hotel untuk mengurusmu dengan hati-hati. Kemudian kita akan
menghabiskan waktu manis bersama-sama sebelum fajar? Hoho, itu akan
menyenangkan.“

“Memang benar bahwa aku sangat lelah, tapi aku akan menemukan
cara untuk bertahan sepanjang malam.“

Godou bertentangan dari spekulasi yang disampaikan Erica seolah-olah


masa depan sudah ditetakkjpkan.

“Kamu harus tahu, aku memiliki banyak stamina fisik.“

“Ya. Aku tahu betul bahwa kamu itu kuat, Godou. Pada saat yang
sama, kamu adalah orang yang agak ceroboh yang meninggalkan banyak
celah. Mengingat sepanjang malam, aku pasti bisa menemukan cara.“

28
“Menemukan cara?“

“Untuk menipumu agar meminum minuman yang dibius untuk


membuatmu tidak sadar sementara. Sepertinya aku pasti bisa merebut
kesempatan memilikimu terikat dan terkendali, kemudian memanggil mobil
untuk membawamu kembali ke hotel... Mengerti!“

“Jangan bilang ‘Mengerti!‘ Itu penculikan terang-terangan!“

Godou memarahi Erica yang menjelaskan rencananya dengan ekspresi


menggemaskan.

“Bahkan bagiku, aku tidak punya keinginan untuk melakukannya


sejauh itu. Tapi, kalau kamu mengabaikan permintaan kecilku, Godou, apa
boleh buat. Gadis yang jatuh cinta cenderung akan melakukan apapun saat
ingin sekali, jadi berhati-hatilah.“

Gadis yang jatuh cinta memproklamirkan diri mengatakan sesuatu yang


mengganggu dengan nada suara bercanda.

“Selain itu, ciuman selamat malam adalah sesuatu yang bahkan


seorang anak kecil bisa lakukan. Kalau begitu, apa masalahnya? Aku harap
kamu bisa menunjukkan aku kemurahan hati lebih dari itu.“

“Uh...“

Godou setuju bahwa uraian ini bisa dianggap “tepat.“ Namun demikian, ia
tetap diam.

Melihat ia seperti itu, Erica tersenyum dengan tertawa kecil.

“Jadi, biarkan aku ulangi permintaanku lagi. Tolong berikan padaku


salam selamat malam dengan cara yang kamu pilih. Tentu saja, ciuman di
bibir adalah apa yang paling kuinginkan, tapi ciuman di pipi juga tidak
masalah.“

“~~~~“

Ciuman ringan di pipi yang akan diambil.

Mungkin saja, Godou masih merasa bermasalah karena desakannya. Ini


berbeda jauh dan “ritual“ panjang berciuman mereka terlibat biasanya.
Mungkin bisa dilakukan dengan suasana hati yang santai. Namun—

“A-aku perlu mempersiapkan diri secara mental, jadi beri aku waktu!“

29
Kata-kata penghabisan.

Jalanan kota Roma sunyi.

Itu sudah jam 2 lewat. Tidak seperti Jepang di mana bisnis dua puluh empat
jam ditemukan di semua tempat, tidak ada satu toko pun tetap terbuka di
saat ini. Selanjutnya, penerangan jalan jauh lebih sedikit daripada di Jepang.

Godou dan Erica berjalan di sepanjang jalan Eropa redup ini di malam hari.

Berjalan di depan Erica yang memimpin perjalanan ke hotel. Godou


mengikuti langkah di belakangnya. Bepergian dengan mobil akan menjadi
tindakan normal dalam situasi ini, tapi untuk mengulur waktu dalam
“mempersiapkan diri secara mental“ mereka memilih gerakan tidak efisien
ini.

“Oh, bukankah bagus untuk Arianna mengemudi mobil di sini


membawa kita ke suatu tempat? Sementara itu, kamu akan menyelesaikan
mempersiapkan diri secara mental, Godou.“

“Itu tidak adil untuk Anna-san, pasti jangan lakukan itu...“

Asisten dan pembantu Erica, Nona Arianna Arialdi, yang biasa disebut Anna.

Godou menjawab Erica karena nyonya ini membawa-bawa namanya.


Biasanya, ia sudah tidur. Godou akan merasa tak enak tentang
membangunkan seseorang dari tidurnya saat malam ini.

“Tidak masalah. Aku sudah menginstruksikan dia untuk tetap siaga


sampai kami kembali ke hotel. Mengendarai mobil Arianna dengan balapan
di jalan raya larut malam bisa berubah menjadi pengalaman yang agak
menarik. Belum lama ini, dia memberiku tumpangan untuk melihat laut di
malam hari, bersama dengan Lily—teman perempuanku.“

“Kamu memperbolehkan seseorang yang mengendarai seperti itu di


jalan raya!?“

Keterampilan mengemudi Arianna-san agak berbahaya. Godou sudah


mengalaminya pada siang hari.

Meskipun Erica mengatakan sesuatu seperti ‘sangat luar biasa, Arianna tidak
pernah mengalami kecelakaan‘, Godou pasti tidak bisa membendung
harapan seperti itu lagi di masa depan.

Godou sangat terkejut bahwa ia akan melakukan sesuatu yang sangat


konyol.
30
“Aku selalu merasa bahwa itu akan menjadi pengalaman yang sangat
baru, dan hasilnya persis seperti yang diperkirakan. Perasaan tangan
berkeringat dan bahkan tulang beku dapat dinikmati sepenuhnya. Ini
mungkin apa artinya mengalami apa yang disebut adegan spektakuler...“

“Tentu saja. Tingkat bahaya itu adalah seperti naik roller coaster tanpa
langkah-langkah keamanan sama sekali!“

Pada akhirnya, saran itu ditinggalkan dan keduanya terus berjalan


sepanjang malam.

Sambil berjalan, mereka kadang-kadang terlibat dalam obrolan kosong dan


ada juga saat-saat mereka berjalan dalam diam.

Godou merasa agak luar biasa, berpikir dia akan menghabiskan waktu
dengan Erica seperti ini.

Kebersamaan dengan dia tidak menyenangkan. Bahkan ketika tidak ada


yang berbicara, terutama tidak merasa tersadar. Sebaliknya, bahkan setelah
ia memperhatikan, itu tidak terasa canggung sama sekali.

Perasaan itu seperti dengan keluarga atau teman-teman pria yang sangat
dekat.

Tetapi untuk Godou, Erica masih anggota dari lawan jenis. Di antara orang-
orang yang ia kenal, dia adalah gadis paling cantik dan menarik. Menyadari
keberadaan si cantik ini di sisinya, Godou merasa hatinya mulai berpacu.

Namun demikian, itu luar biasa bahwa dia bisa bergaul dengan begitu santai.

Untuk Godou yang tidak terbiasa bergaul dengan perempuan, ini belum
pernah terjadi sebelumnya.

Tapi, begitulah.

Jika Erica tidak memaksa ciuman padanya dengan menggoda, maka Godou
akan menganggap dia sebagai seorang gadis yang bisa bergaul dengan tangan
terbuka lebih dari orang lain...

Tapi yang jelas dia adalah seorang wanita nakal yang menyerupai setan.

“Ada apa dengan toko itu?“

Sepanjang jalan, Godou menemukan sebuah toko dengan semua lampunya


menyala.

31
Sebuah restoran dengan dekorasi bertema merah—Tampak sebuah restoran
Cina.

Waktu saat ini adalah larut malam. Ini adalah bagian biasa kota dibanding
zona komersial yang ramai.

Terlepas dari semua itu, toko ini masih terbuka pada larut malam begini.

“Betapa pengabdian luar biasa untuk bekerja. Bahkan sebagai sebuah


toko di Italia.“

Mau tak mau Godou memberinya pujian.

Sebagai orang Jepang, ia cukup terkejut dengan kejadian yang asing di Eropa
selatan, termasuk Italia, seperti “Toko di jalanan yang tutup pada hari
Minggu“, “Buka dua puluh empat jam sehari, apa-apaan itu?“ atau “Liburan
musim panas berlangsung satu bulan penuh“.

Bahkan ia pernah mendengar dari pekerja kantor yang akan “Pulang untuk
makan siang dengan keluarga mereka kemudian tidur siang yang enak
setelah itu“.

Tentu saja, gadis Italia itu menawarkan komentarnya sendiri pada perspektif
Jepang Godou.

“Godou, maafkan aku karena jujur, tapi menjadi pekerja keras itu
belum tentu suatu kebajikan.“

Mengibaskan jari telunjuknya dari sisi ke sisi, Erica menjelaskan dengan


suasana berlebihan.

“Yang penting adalah kualitas tenaga kerja, bukan isi. Efisiensi dan
hasil. Bahkan bila dua puluh empat orang dua puluh jam dari satu hari
dihabiskan untuk hiburan, itu baik-baik saja selama hasilnya tercukupi.“

“Tapi kupikir tindakan biasa juga sangat penting...“

Godou keberatan dengan konsep kerja kaum bangsawan yang disampaikan


dari perspektif egois Erica.

“Selain itu, daripada menghabiskan begitu banyak waktu luang untuk


bersenang-senang, aku akan merasa lebih baik bila aku menggunakannya
secara produktif untuk melakukan pekerjaan.“

32
“Kamu tahu, ini adalah kebijaksanaan yang diisukan dari pengusaha
Jepang. Bakat dan kemampuan seseorang dapat dinilai oleh berapa banyak
waktu luang mereka bisa untuk dihabiskan hal-hal mewah yang berarti.“

Pendapat dari orang Jepang yang serius dan si wanita cantik Italia berjiwa
bebas yang mirip dengan garis sejajar yang tidak pernah berpotongan.

Aroma kuat minyak wijen tercium keluar dari restoran Cina.

“...Mari kita masuk?“

“...Berasal darimu, itu penting sebagai saran yang bagus.“

Setelah tenaga dari duel sebelumnya serta berjalan di sepanjang malam,


Godou merasa sedikit lapar.

Keduanya dengan santai mendirikan gencatan senjata Jepang-Italia dan


memasuki toko.

Godou mencoba untuk menanyakan tentang waktu tutup dari staf restoran
Cina yang kebetulan berada di pintu. Jawaban yang ia dapat adalah 04:30.

“Eh, itu hampir sampai fajar!?“

Meskipun tidak dibuka dua puluh empat jam penuh, tidak ada banyak
perbedaan. Ini hampir sama dengan toko-toko khusus ramen Jepang.

Mungkin dalam sebuah kota besar seperti Roma si Kota Abadi, ada
kebutuhan pada jam semacam ini. Sambil Godou merasa terkesan, wadah
penghidang lewat di depan Godou.

Ia membawa di tangannya sepiring besar roti Cina.

Melihat ini, Erica tampaknya mendapatkan ide. Dia mulai berbicara dengan
karyawan toko yang sudah menjawab pertanyaan Godou.

Sepuluh menit terlewat—

Setelah meninggalkan toko, Godou dan Erica terus berjalan di jalanan malam
hari. Godou membawa kantong kertas besar di tangannya, diisi dengan
beberapa roti Cina. Ini roti panas yang baru dikukus dan udara panas
merembes keluar melalui kantongnya.

“Godou, beri aku satu.“

“Ini.“

33
Dia mengambil roti dari kantong kertas itu dan menyerahkannya kepada
Erica.

Sambil jemari mereka menyentuh dengan ringan, Godou merasakan rasa


malu tak bisa dijelaskan. Kemudian Erica tertawa, dan lanjut meningkatkan
perasaan Godou.

Oh ya, pada situasi ini, Godou tidak berpikir ini adalah penyebab satu-
satunya.

Selain itu, camilan tengah malam ini adalah hasil dari negosiasi Erica dengan
karyawan toko barusan.

Memohon berulang kali, dia berhasil mengambil pembelian mereka dari toko
yang biasanya tidak memberikan layanan bungkus makanan. Tentu, karena
mereka berada di jalan kembali ke hotel, mendapatkan layanan itu lebih baik
dengan duduk sambil makan.

Ini roti Cina dari berbagai variasi roti babi.

Mengambil gigitan besar, Godou menemukan sari daging dari roti yang
mengisi mulutnya. Cukup lezat. Menikmati camilan tengah malam ini,
mereka berdua terus berjalan dengan santai.

Godou tengah diliputi emosi yang mendalam.

Dia tidak pernah berharap dia akan pernah memiliki kesempatan untuk pergi
di negeri yang jauh Roma, larut malam seperti ini, berjalan santai di
sepanjang jalan dengan seorang gadis pirang, memakan roti daging babi...

Usai seseorang memberitahu Godou beberapa bulan yang lalu ia akan


mengalami hal semacam ini di masa depan, ia akan pasti telah tertawa
terbahak-bahak.

Secara tak sengaja, ia melirik raut muka di sisi Erica. Kemudian menemukan
tatapannya, Erica tersenyum ke arahnya. Itu semua. Tidak ada tukar-
menukar kata dengan sengaja.

Tapi itu sudah cukup.

Godou sudah jelas bisa merasakan apa yang tampaknya menjadi “hubungan“
yang telah ia kembangkan dengan Erica.

Selanjutnya, bertanya-tanya apa yang harus ia katakan beberapa saat


kemudian, Godou akhirnya selesai dengan “persiapan mental“-nya.

34
Pada akhirnya, itu membawa mereka lima puluh menit berjalan untuk
mencapai hotel.

Melirik petugas yang berdiri di pintu masuk, Erica bertanya:

“Jadi Godou, kamu siap?“

“Ya. Kurasa begitu.“

“Baiklah kalau begitu. Mari kita bertukar ‘selamat malam‘, oke?“

Si gadis pirang tertawa nakal. Namun, respon Godou adalah:

“Umm yah... Aku tidak bisa melakukannya.“

“Tidak bisa melakukannya?“

Sambil Erica menyatakan terkejut ringan, Godou melanjutkan.

“Ya. Aku pasti tidak bisa menciummu dengan suasana tenang nan
santai.“

Godou mengungkapkan pikirannya dengan jelas.

“Bagaimana aku harus mengatakan ini, kurasa itu sikap keras


kepalaku sebagai orang Jepang...? Mungkin aku tidak akan punya masalah
dengan orang lain, tapi denganmu, Erica, terlibat dalam perilaku semacam
itu hanya terasa begitu sulit bagaimanapun juga...“

Dia bisa merasakan detak keras jantungnya setiap kali ia melakukan kontak
dekat dengan Erica.

Mengingat perasaan itu, ia membuat pernyataan yang samar-samar ini.

“Ini tidak ada hubungannya dengan kewarganegaraan tapi masalahnya


pribadimu sebagai pria Kusanagi Godou. Sungguh, kamu sangat keras
kepala hanya pada masalah seperti ini!“

Tegas Erica dengan nada ratapan.

“Jelas kita sudah terlibat dalam perilaku yang lebih kuat dari ritual
berciuman, jadi tidak ada gunanya tersadar hal tak berarti tersebut. Selain
itu, sementara kami berjalan bersama-sama di sini, tidakkah kamu
membiarkan untuk memegang tanganku? Itu cukup kasar juga.“

“Tangan!?“

35
“Ya. Mengingat kesempatan langka ini bagi kita untuk berjalan-jalan
di jalanan Roma, hanya kita berdua, kita harus menggandeng dan memeluk
satu sama lain, untuk menikmati kencan singkat ini.“

“H-Hanya pasangan yang akan melakukan itu!“

“Apa kamu lupa? Aku kekasihmu, wanita yang paling dekat denganmu
di dunia ini.“

Erica menyatakan dengan bangga pada paniknya Godou.

“Meskipun bukan, tidak ada salahnya dengan apa yang kukatakan,


berdasarkan perilakumu terhadap gadis pada umumnya.“

“O-Omong kosong. Aku tidak melakukan hal semacam itu juga


mengucapkan kata-kata semacam itu.“

“Bukan kata-kata. Tapi, aku ingin menerima tanganmu dengan


seluruh tubuhku, mengungkapkan maksudku melalui sikapku. Selain itu,
tampaknya kamu sudah gagal untuk memperhatikan.“

“Eh...benarkah?“

Benarkah bahwa makna di balik sikap Erica tampilkan sebelumnya?

Tertegun, Godou menyaksikan gadis Latin yang bergairah mendesah


depannya.

“Memang. Tapi aku tidak bisa percaya kamu hanya berjalan


berdampingan denganku, Godou... kamu benar-benar kurang cerdas dan
sebatang kayu yang tidak bisa membaca suasana hati. Di Italia, bahkan
murid di sekolah dasar tahu bagaimana cara menyenangkan seorang gadis.“

“Tidak, tapi aku orang Jepang.“

“Kamu benar-benar jantan setiap kali kamu membuat semacam


pernyataan. Jangan katakan itu lagi.“

Tiba-tiba Erica berkata “Tapi“ dan tersenyum.

“Aku mengakui kamu adalah orang yang sangat istimewa, jadi aku
harus mengampunimu tentang hal ini. Kalau kamu tidak mengungkapkan
rasa terima kasihmu terhadap kemurahan hatiku, mungkin saja kamu
menderita ganjaran di masa depan.“

“Eh!?“

36
“Hoho. Apa kamu tidak memperhatikan? Apa yang sudah disuarakan
barusan.“

Bagaimana ini bisa? Tidak, tapi mungkin. Godou bertanya-tanya apakah dia
telah mengatakan sesuatu yang tidak bijaksana tanpa memperhatikan?

Sambil Godou merasa terguncang, Erica membawanya ke hotel dan


menerima dua kunci di resepsi. Menyerahkan salah satunya ke Godou, Erica
mengatakan:

“Kalau begitu beristirahatlah dengan baik malam ini. Selamat malam.“

“Ya, selamat malam.“

Godou mengangguk sambil menguap.

Ia akan mandi dan pergi tidur segera setelah ke kamarnya. Toh, ia sudah
cukup lelah. Sambil sebelumnya sudah diputuskan, ia akan mencerminkan
baik-baik pada kejadian malam ini di pagi hari—Sama seperti ia tengah
mempertimbangkan ini dan hal-hal lain...

Erica menciumnya.

Kecupan ringan. Kontak tubuh yang mengganti ucapan salam... Benar-benar


tak terduga.

Segera, diikuti ciuman gelombang kedua.

Erica menyegel bibir Godou dengan dirinya sendiri dan mulai menggeliat
menggoda.

Kemudian dia memasukkan lidahnya. Erica mulai menjilati lidah Godou


dengan penuh gairah dengan perhatian cermat... Ini berlangsung satu atau
dua menit.

Fiuh. Melepaskan bibir mereka, Erica menghembuskan napas dengan


lembut.

“A-Apa yang kamu lakukan tiba-tiba...“

“Ciuman selamat malam. Karena kamu tidak akan menciumku, maka


sebagai gantinya aku harus menciummu.“

Erica menampilkan senyum manis dalam menanggapi pertanyaan terkejut


Godou.

37
Apa yang dia lakukan di lobi hotel ini!? Tidak tunggu, ini sudah larut malam,
tanpa ada seorang pun. Mungkin terlihat sedang menghindar—

Melihat sekeliling, Godou menyadari.

Petugas muda yang berdiri di resepsi menatap ke arahnya.

Kalau ada orang menanyakan jika petugas itu menghormati privasi para
tamu dengan rasa profesionalisme dan melemparkan pandangan pura-pura
tidak menyaksikan apa-apa, jawabannya adalah tidak.

Sambil mengangguk ke arah Godou, ia tampaknya mengatakan “Saya


melihat semuanya“ sambil mengedipkan mata dan tersenyum.

Selain itu, Erica melakukan sejauh itu dalam menanggapi staf hotel. Benar-
benar tenang dan biasa saja, dia mempertahankan senyum setannya.

Namun, sebagai anggota biasa dari ras Yamato, Godou tidak dalam perintah
biasa saja.

Kurang dalam garis keturunan Latin, Kusanagi Godou dengan panik berlari
menuju lift. Dia harus mandi di kamarnya secepat mungkin, untuk
menghapus rasa malu ini!

“Ini benar-benar selamat malam kali ini, Godou. Sampai jumpa besok
pagi.“

Erica terdengar seolah-olah dia akan mengejar dirinya. hanya menampilkan


punggungnya saat ia mendengarkan kata-katanya, Godou bergegas ke lift
seakan melarikan diri dari hidupnya.

38
39
40
TIGA PASANG...?
Itu hampir tengah hari pada hari Sabtu. Tentunya, sekolah ditutup hari ini.

Godou mengunjungi Kuil Nanao yang terletak di pusat kota.

“Pertempuran Athena dan Kusanagi-san...Seminggu telah berlalu sejak


saat itu..“

Yuri berbicara pelan sambil menyapu dipinggir kuil.

Mengenakan pakaian miko yang terdiri dari jubah putih dengan hakama
merah, dia memegang sapu bambu di tangannya. Mariya Yuri adalah Hime-
Miko yang melayani tugasnya di Kuil Nanao, anggota dari organisasi Hime-
Miko yang menjaga situs Jepang dari kekuatan spiritual.

“Ah ya. Waktu tampaknya benar-benar berjalan cepat.“

Respon Godou dengan perasaan mendalam. Dia juga sedang menyapu


wilayah kuil dengan sapu bambu.

Sebelumnya, ia telah membuat janji dengan Yuri untuk bertemu di sini


bersama dengan orang ketiga. Ketika ia tiba di kuil, ia menemukan Hime-
Miko yang tengah menyapu.

Karena ia merasa itu akan membosankan dengan berkeliaran tanpa


melakukan apa-apa sambil menunggu Yuri menyelesaikan menyapunya,
Godou menyarankan sambil ia menyingsingkan lengan bajunya untuk
membantu.

Akibatnya, mereka berdua melakukan bersih-bersih sama-sama.

Musim ini adalah awal musim panas. Waktu yang sangat bugus di tahun
ketika tidak terlalu panas atau terlalu dingin.

Juga, pinggir kuil ini dikelilingi oleh hutan pelindung, memberikan rasa
damai dan tenang yang tidak akan bersatu dengan pusat kota. Udara dan
angin ini juga cukup menyegarkan. Sebuah lingkungan yang menyenangkan.

Namun demikian, topik pembicaraan tidak terlalu ceria antara mereka


berdua.

“Total kerusakan saat terakhir kali...Amakasu-san telah membuat


perkiraan kasar.“

“Eh!?“

41
Kalau bisa, Godou tidak ingin tahu. Namun, ini adalah berita yang harus ia
dengar apapun yang terjadi.

Godou mempersiapkan diri. Seluruh alasan mengapa dia tiba sebelum waktu
yang ditentukan di Kuil Nanao adalah karena ia ingin bertanya pada Yuri
mengenai hal ini.

Seberapa jauh efek pertempuran itu?

“Jadi berapa banyak...?“

“Y-Ya. Amakasu-san mengatakan hal itu dengan sikap biasa—“

Kata-kata dari agen khusus Komite Himpunan Sejarah.

‘Tidak mungkin menghitung persisnya, tapi perkiraan kasarnya akan


menempatkan kerugian ekonomi sebanyak beberapa puluhan miliar yen. Ini
hanya angka perkiraan untuk saat ini, tapi bagaimanapun juga ini
seharusnya masih dalam rata-rata.’

Melampaui sembrono, mungkin boleh memanggil sikapnya sebagai


mengambil hal-hal yang agak filosofis.

Mendengar cerita tanggapan Amakasu, Godou menunduk sedih.


Kemungkinan besar, dia bertanggung jawab atas persentase angka yang
lumayan itu.

“Aku merasa sangat menyesal tentang ini..."

“Kusanagi-san. Meskipun kamu meminta maaf kepadaku, itu sangat


tak berarti."

“Kamu benar... Maaf."

Kata-kata Yuri yang mengganggu membuat suasana hati Godou lebih depresi
lagi.

Namun, ia langsung teringat sesuatu. Orang-orang yang berhak depresi


adalah korban yang mengalami kesulitan akibat keributan itu. Sebagai salah
satu penyebab utamanya, apa yang harus ia lakukan adalah merenung yang
mendalam dan mengingat keras untuk menghindari melakukan sesuatu yang
serupa lagi.

Dalam benaknya, ia bersumpah tidak akan menyebabkan insiden lain seperti


itu lagi!

42
Godou tiba-tiba mendongak dan berbicara dengan Yuri dengan keyakinan
semangat besar.

“Mariya, aku punya permintaan. Maukah kamu menggunakan sikap


yang biasa untuk memarahiku, dan menunjukkan semua tempat yang telah
kubuat itu salah!?“

“Eh?“

“Tolong. Untuk mencegahku dari membuat kesalahan yang sama.


Biarkan ini tetap sebagai tekad di dalam hatiku!“

“B-Bagaimana aku bisa... Tiba-tiba diminta olehmu seperti ini...“

Yamato Nadeshiko yang formal dan sopan berkata dengan panik,


menunjukkan keraguan besar.

“Semua yang ingin kusampaikan pada Kusanagi-san pada dasarnya


sudah diucapkan padamu minggu lalu. Sekarang, aku tidak merasa ada hal
yang ingin diucapkan lagi.“

Yuri mengungkapkan pendapatnya dengan ekspresi bermasalah. Aku


mengerti.

Dia tidak hanya wanita kelas atas yang bermartabat dan anggun tetapi juga
Hime-Miko — sesuai dengan gelar “Hime“, ia memiliki rasa tanggung jawab
yang mulia. Dia adalah teman berharga yang berani yang bisa menawarkan
saran yang jujur bahkan dalam menghadapi sang “Raja Iblis“ Kusanagi
Godou.

Dia sudah menegur Godou untuk beberapa perilaku bermasalah selama


pertempuran melawan Athena.

Daripada membenci, Godou merasa bersyukur terhadapnya.

Usai menjadi “orang yang telah membunuh seorang dewa“ karena berbagai
alasan, Kusanagi Godou mendapati dirinya diperlakukan sebagai raja oleh
banyak orang meskipun ia menganggap status itu tidak cocok untuknya.
Untuk mencegah diri dari tumbuh egois dan menyimpang ke jalur yang tidak
benar, ia berharap Yuri bisa menyarankan dan menegur dia setiap kali ada
kesempatan.

Oleh karena itu, sekarang Godou menatap langsung ke mata Yuri dan
meminta padanya sekali lagi.

43
“Tidak adakah ucapan tentang bekas luka yang sembuh dan yang
lainnya? Aku tidak berpikir itu adalah sesuatu yang aku bisa. Tidak peduli
berapa kali kamu mengulanginya lagi, aku akan menerima semua teguran
itu!“

“T-Tapi Kusanagi-san. Berdasarkan perilakumu, sudah sangat jelas


kamu cenderung ‘melupakan rasa sakit segera setelah luka sembuh‘.“

Sambil Yuri berbicara dengan ragu, Godou mengerang “Hmm“.

“Memang, aku percaya Kusanagi-san adalah orang yang jujur. Tapi,


saat kamu berulang kali menyesal dan merenungkan perilaku masa lalumu,
kamu terus membuat kesalahan yang sama lagi dan lagi. Ah, mungkinkah
benar bahwa—“

Yuri tiba-tiba menunjukkan ekspresi seolah dia menyadari sesuatu.

Godou mulai gelisah. Toh, Yuri tampaknya menjadi seorang miko yang
memiliki penghilatan roh, yang mana itu adalah sesuatu seperti kepandaian
meramal. Kabarnya, setiap kali dia merasa khawatir, dia sering melihat
kebenaran ketika orang lain tengah bingung.

Untuk seorang gadis seperti itu tiba-tiba terkejut, pasti itu karena dia melihat
sesuatu.

“M-Mungkinkah...kamu melihat sesuatu?”

“Aku terus mendapatkan perasaan bahwa Kusanagi-san belum cukup


merenungkan diri.“

“Kenapa?”

“Karena kamu terlalu didorong oleh emosi pada situasi-situasi tersebut.


Mungkin, meskipun tahu secara rasional kamu salah, kamu membuang
gagasan ini ketika api mengamuk di dalam hatimu menyala, mengamuk
sembarangan dengan dorongan seketika tanpa memperhatikan rencana—“

“!“

Melihat kembali hidupnya sampai saat ini, Godou memang ingat banyak
kenangan yang cocok dengan deskripsi ini.

Godou tersadar akan kekakuan ekspresinya. Melihat reaksinya, Yuri dengan


panik mengatakan:

“I-Ini cuma perasaan. Aku tidak tahu apakah aku benar atau tidak.“

44
“T-Tidak, perasaanmu benar-benar tepat sasaran. Mungkin
masalahnya ada padaku.“

Cemooh Godou dengan muram.

“Adikku di rumah sering mengatakan bahwa orang-orang dalam


keluargaku selalu bertindak dengan kebiasaan ini.“

“Apa benar begitu?“

Godou mengangguk sambil mata Yuri melebar karena terkejut.

“Eh ya. Cukup banyak jenis ‘brandal‘ yang tidak bisa berhenti segera
setelah mereka bekerja sampai berimigrasi ke Brasil dengan kemauan sendiri,
misalnya; akan hilang di lembah Amazon; menjadi kaya dalam semalam
dipasar gelap usai perang dan kemudian mengubah kemalangan sepenuhnya
melalui kesalahan sendiri; berencana untuk menjadi seorang biarawan
dibiara di pegunungan tapi entah bagaimana berakhir berkeliaran ke
Shanghai, serta playboy yang bisa bicara manis pada wanita secara alami
seperti bernapas...“

“Yah...“

Yuri sangat terkejut karena belajar tentang kesalahan dalam keluarga


Kusanagi yang jarang disebutkan karena sifat memalukan mereka.

“Cukup banyak kasus semacam itu. Menyia-nyiakan tenaga mereka


dengan tidak perlu, menyebabkan kesulitan untuk orang-orang di sekitar
mereka.“

“Setelah kamu mengatakan hal seperti itu, kukira itu benar-benar


menggambarkanmu cukup baik, Kusanagi-san...“

“Ugh!“

Usai memberikan pendapat jujurnya, dan juga Yuri merespon sedemikian


rupa, Godou merasa hatinya seperti tangah dicabik-cabik.

Tentang pernyataan sebelumnya yang telah dikatakan oleh Erica, setidaknya


dia bisa dengan mudah membalas dengan “Seseorang yang menyebabkan
banyak masalah untuk orang lain tidak memiliki hak untuk mengatakan itu!“
Tapi kali ini, pembicaranya adalah Yuri.

Kebenaran jujurnya, sebagaimana diucapkan oleh kurangnya terus-terang


dan kepura-puraan wanita muda kelas atas ini, seperti menusuk hati.

45
Melihat Godou dalam semangat rendah, tatapan Yuri menunjukkan simpati.

“K-Kusanagi-san, karena kamu sadar bahwa kamu perlu merenungkan


dengan hati-hati, maka ini sudah berakhir? Mari kita mengakhiri percakapan
ini sekarang juga...“

“Tidak, itu belum cukup. Aku harus membebaskan diri dari lingkaran
setan ini.“

Godou menggertakkan gigi dan dengan mantap mengangkat kepalanya.

“Mariya. kamu harus berbicara lebih keras lagi. Menggunakan tekanan


mengerikan darimu itu!“

“T-Tapi meskipun kamu memintaku untuk melakukan itu... Ah, aku


mengerti.“

Melihat Yuri menundukkan kepalanya dengan canggung lalu tiba-tiba


mendongak lagi, harapan Godou bertambah.

“Kamu memahami sesuatu!?“

“Ya. Aku lupa sesuatu yang penting.“

Nada Yuri menjadi tegas dan serius. Rupanya, dia akhirnya mendapat
kembali kondisi masa lalunya.

Godou berdiri tegak sambil menunggu Hime menegurnya — dan bahkan


mendesaknya.

“Aku mengerti. Tolong katakan apapun yang kamu inginkan tanpa


keberatan. Aku benar-benar akan menerima semua itu!“

“Kalau begitu aku tidak akan ragu. Ini adalah tentang Erica-san.“

“Eh, kamu akan membicarakan itu!?“

Diserang dalam arah yang tak terduga, Godou kini sangat terkejut.

“T-Tapi bukankah sekarang waktunya untuk merenungkan tentang


pertempuranku dengan Athena? Masalah Erica bukanlah pokok
masalahnya.“

“Kamu bilang kamu akan menerima apapun yang ingin kukatakan,


Kusanagi-san.“

Tatapan tajam Yuri berfokus pada Godou sambil berbicara.


46
Ekspresi, tatapan dan nada suara miliknya dipenuhi dengan kesungguhan
bangsawan dari seorang putri yang agung.

“Atau mungkin kamu merasa bersalah tentang daerah-daerah tertentu,


dan karena itu tidak tahan untuk mendengarkan pendapat tentang isu
hubungan perempuan dan kekasih dengan rendah hati?“

“Tidak, aku tidak punya masalah dengan perempuan dan kekasih!“

“Dalam hal ini, kenapa kamu merasa kamu perlu menghindari topik ini!?“

Karena—

Selama hari yang cerah ini pada akhir pekan, sebelum musim hujan segera
dimulai, Godou mengalami ocehan tanpa ampun Yuri mengenai isu “minggu
terakhir ini, apakah ia telah benar-benar menolak kontak fisik dengan wanita
yang mengaku sebagai kekasihnya“. Seolah menebus dosa-dosa itu, ia
menyapu batas-batas Kuil Nanao pada waktu yang sama.
Akhirnya, ocehan dan menyapu berakhir setelah tiga puluh menit atau lebih.
“T-Terima kasih, Mariya...Berbagai pelajaranmu benar-benar terukir di
lubuk hatiku...“
“T-Tidak, malah aku harus meminta maaf. Aku telah mengatakan
beberapa hal yang agak kurang ajar.“
Godou mengungkapkan rasa terima kasih dengan nada suara kelelahan,
menyebabkan Yuri panik.
“Selain itu, orang yang harusnya mengucapkan terima kasih itu aku.
Terima kasih banyak.“
“Eh? Apa yang kulakukan?“
“Apa kamu tidak membantuku menyapu?“
Diingatkan oleh Yuri, Godou terkejut.
Ia tidak menganggap tugas tersebut layak sebagai ucapan terima kasih.
Melihat Godou seperti ini, Yuri tersenyum. Ini adalah senyum manis mirip
dengan bunga sakura bermekaran, benar-benar tanpa tekanan seperti
barusan.
Sebaliknya, dia menunjukkan senyum menghibur mengarah pada si pelupa
Godou ini.
Godou merasa malu dengan ekspresi lembutnya.
Dia benar-benar seorang gadis yang baik hati dengan hati emas. Benar, dia
berpengalaman dalam hal-hal duniawi dan menyukai ceramah sedikit terlalu
banyak. Selain itu, dia adalah seorang wanita muda kelas tinggi yang cukup

47
ketat pada kesalahan Godou ini. Namun demikian, rasa tanggung jawabnya
mengeluarkan aura bangsawan bawaan miliknya.
Meskipun Godou hanya mulai berurusan dengan dia baru-baru ini,
pengalamannya di seluruh pertempuran melawan Athena sepenuhnya
meyakinkannya fakta ini tentang Yuri.
Itulah cara dia. Apakah yang keras atau lembut, kualitas Yuri yang luar biasa
terkesan pada batin hatinya.
“Omong-omong, ada sesuatu yang sedikit aneh di sini.“
Sambil Godou dan Yuri merapikan peralatan pembersih di bangunan kantor
kuil, ia membawa ini.
“Biasanya, selain miko sebuah kuil harusnya memiliki pendeta, ‘kan?
Tapi selain kamu, Mariya, aku belum melihat orang lain. Meskipun aku
mendapatkan kesan bahwa seseorang lewat dan menatapku sekilas.“
Dia sudah mengunjungi Kuil Nanao beberapa kali. Godou tiba-tiba
membawa-bawa pertanyaan ini yang telah mengganggunya.
Diberi pertanyaan, Yuri menampilkan ekspresi seolah-olah dia mengalami
kesulitan menjawab.
“Ah... Itu karena...“
“Kalau tak nyaman untukmu jawab, maka aku tidak akan
memasukinya lebih jauh lagi.“
“Ah, tidak. Bukan begitu. Hanya saja sulit untuk mengucapkannya...
Dalam kenyataannya, selain aku, semua orang lain bersembunyi untuk
menghindari Kusanagi-san.“
“Eh?“
“Toh, itu adalah kedatangan Raja Iblis dan raja yang membunuh dewa
– sang Campione hebat. Semua orang agak takut itu.“
“Aku mengerti...“
Batin Godou jadi lebih tertekan. Dia memiliki perasaan itu tidak hanya
kehormatan akan tetapi alasan seperti “menakutkan“ dan “eksistensi tabu
yang tidak seharusnya berkontak dengannya“.
“Ah! Tentu saja, aku tidak akan pernah melakukan itu.“
Dengan panik Yuri menambahkan kalimat terakhir ini.
“Meskipun aku membayangkan segala macam hal sebelum aku
bertemu dan yakin bahwa kamu adalah orang yang menakutkan, setelah
menghadapimu untuk pertama kali, entah kenapa aku langsung tahu bahwa
itu tidaklah terjadi.“
Godou mengingat pertemuan pertamanya dengan Yuri.

48
Pada awalnya, dia memperlakukan Godou dengan hormat dan sikap cukup
hati-hati. Namun, mulai dari saat tertentu, dia tiba-tiba menyatakan
ketidaksetujuan juga perilaku ketatnya. Mungkin karena kekuatan
penglihatan roh Yuri yang telah melihat sifat sejati Godou selama waktu yang
singkat mereka berinteraksi bersama.
Usai menempatkan peralatan pembersih di tempatnya, Godou melirik jam di
ponselnya.
Kini belum 13.00. awalnya Godou telah membuat janji untuk jalan-jalan
bersama-sama dengan Yuri serta orang ketiga. Karena waktu pertemuan itu
14.00, masih ada waktu luang yang tersisa.
Godou tiba-tiba merasa tidak enak.
“Si Erica itu, siapa tahu kalau ia keluar dari ranjang dengan baik?“
“Sekarang sudah sore, biasanya aku akan mengharapkan hal-hal yang
baik?“
Yuri tersenyum masam tapi Godou menggeleng.
“Tidak, gadis itu sangat lemah dalam hal bangun dari ranjang. Dari apa
yang kudengar, tidak mengherankan baginya untuk tidur sampai siang pada
akhir pekan.“
Ini adalah apa yang telah ia pelajari dari asisten dan pelayan pribadi Erica,
jadi pastinya akurat. Karena orang yang tengah Godou dan Yuri tunggu
adalah Erica Blandelli.
Semuanya dimulai dari permintaan Erica buat beberapa hari lalu.
“Hei Godou, sangat tepat bahwa aku mengharapkan kamu untuk
menemani aku berkeliling melihat-lihat Jepang karena ini adalah pertama
kali aku ke sini, ‘kan?“
Mendengar itu, Godou terkejut.
“Tapi yang jelas bahasa Jepang-mu benar-benar fasih?“
“Cuma belajar melalui pendidikan dasar mage. Keakraban dengan
semua bahasa di dunia adalah persyaratan untuk semua pengikut Hermes.
Aku juga sudah ke daratan Cina berkali-kali dan bahkan tinggal di Hong Kong
untuk jangka waktu yang cukup lama, tapi aku belum pernah ke Jepang
sebelumnya.“
Tentu, jawaban kedua Godou untuk permintaannya sudah disetujui.
Tapi jika ia menghabiskan waktu dengannya sendiri, ia harus menghadapi
gairah luar biasanya.
Makanya, ia berharap untuk membawa orang ketiga jika bisa. Siapa yang
tahu jika Erica dengan murah hati akan menerima orang tambahan jika itu
Yuri? Tetapi tidak peduli apa, Erica sendiri tidak menyebutkan pada Godou
sebelumnya, “Silakan mengembangkan hubungan baik dengan Mariya Yuri“.

49
Oleh karena itu, setelah membuat saran untuk Erica dan Yuri, dan
mengakibatkan janji hari ini.
“Yah, baiklah. Daripada mengejekmu untuk mencoba melarikan diri
dari kencan pribadi antara dua orang, aku akan menghormati keberanianmu
dalam mengambil tantangan memiliki seorang wanita di lengan masing-
masing.“
“Jika kalian pergi jalan-jalan berdua saja, itu benar-benar akan
mengkhawatirkan. Mungkin Tokyo akan bertemu dengan bahaya yang tak
terduga, dan lebih jauh lagi, aku akan merasa tidak nyaman bila Kusanagi-
san jatuh cinta pada pesona menggoda Erica-san...“
Sementara salah satu gadis menampilkan kejutan saat ia menggoda, yang
lain menyatakan keprihatinannya pada perdamaian lokal dan menawarkan
komentar tentang reputasi buruk Kusanagi Godou...
Masih ada waktu sampai jam 14.00.
Tapi merasa khawatir, Godou mengeluarkan ponselnya untuk membuat
panggilan. Bukan Erica, tapi gadis yang mengurus kediaman Blandelli.
‘Ah, Godou-san?‘
Suara Arianna-san menjawab. Dia adalah gadis yang bekerja sebagai asisten
dan pelayan pribadi Erica.
“Maaf, kalau boleh tahu aku harus mengkonfirmasi ini, gadis itu Erica
sudah bangun, belum?“
‘Saya minta maaf, beliau masih belum bangun. Tadi malam, Erica-sama pergi
keluar sampai sangat terlambat dan baru tidur pada waktu fajar.‘
“...Astaga. Apa yang gadis itu lakukan pada malam sebelum janji kita?“
Ketakutan terburuknya berubah menjadi benar, Godou mendesah.
Namun demikian, Arianna menjawab dengan suara ceria.
‘Hoho, mohon yakinlah. Hari ini janji di jam 2, apa itu benar? Tidak masalah.
Meskipun Erica-sama terus tidur, saya akan membawanya ke mobil dan
memberikan dia ke Godou-san. Saya akan memastikan dia tiba sebelum
waktu yang ditentukan, harap tunggu.‘
Membangunkan Erica dari ranjang itu tugas yang cukup sulit. Ketika
bangun, bakat yang biasa dan kecerdasan itu tak bisa ditemukan.
Sebaliknya, ia akan menolak untuk bangun, bertindak seperti anak kecil.
...Sebagai catatan, jika ada orang bertanya mengapa Godou tahu tentang
dirinya.
Itu karena dia pergi untuk menjemputnya setiap pagi ke sekolah. Karena
Arianna tidak mampu untuk membangunkan majikannya dengan sengaja,
Godou terpaksa mencegah Erica terlambat sekolah.

50
Makanya, itulah alasan mengapa Arianna telah memberitahukan pernyataan
“membawanya dengan mobil bahkan jika dia terus tidur“.
“Kamu tidak perlu melakukan itu. Aku datang sekarang untuk
membangunkan Erica!“
Saran Godou seolah-olah berteriak.
Meskipun ia tengah berbicara dengan seorang gadis yang berada di buku-
buku bagusnya, pada saat yang sama, dia juga seseorang yang memiliki
keterampilan mengemudi yang ingin tetap di jalan sebanyak mungkin.
Pengetahuan ini adalah apa yang memaksanya untuk menawarkan solusi
alternatif.
Godou mengakhiri panggilan dan mendongak, pertemuan tatapannya dengan
Yuri.
“Sudah kuduga, Erica bermalas-malasan. Aku akan menjemputnya.“
“Kalau begitu, aku akan ikut.“
“Eh?”
“Toh, setelah itu kita akan sama-sama. Dengan cara ini kita bisa
menghindari membuang-buang waktu tambahan, ‘kan?“
Saran Yuri dengan senyum. Oleh karena itu, Godou menerima dengan ramah.
Dalam kenyataannya, rencana awal mereka untuk berangkat dari Kuil Nanao
di Shiba Park dan berangkat ke daerah Tokyo Tower dan Kuil Meiji.
Kalau sudah begini, mengubah lokasi akan menjadi pilihan yang bijaksana.
Apartemen Erica terletak di distrik Hongou di kawasan Bunkyou. Setelah
memutuskan untuk mengunjungi tempat-tempat wisata di daerah itu, Godou
dan Yuri menuju ke kediaman Erica bersama-sama.
Sedikit yang ia tahu, tindakan ini mirip dengan menggali kuburnya sendiri...
“Aku tidak pernah tahu bahwa Kusanagi-san pergi sejauh ini untuk
membangunkan Erica-san dari tidur setiap pagi...“
Saat ia berjalan di sisi Yuri, Godou mendengarkan dengan gentar saat ia
berbicara dengan mendesah.
Dua jam telah berlalu sejak mereka meninggalkan Kuil Nanao sama-sama.
Seiring dengan Erica, mereka sekarang terletak di jalan perbelanjaan dekat
Kuil Sensou-ji di kawasan Taitou.
Sepuluh kios berderetan yang menjual produk lokal, pernak-pernik kecil dan
makanan ringan di pinggir jalan. Ini adalah tujuan wisata di kawasan
Bunkyou di mana orang asing yang baru ke Jepang akan dibawa.
Godou dan Yuri berjalan berdampingan di sepanjang jalan perbelanjaan.
Karena hari ini adalah sore di hari libur, ada banyak orang dan cukup ramai.

51
Erica melakukan tur di jalan perbelanjaan dengan cepat, langkah-langkah
ringan seakan ia menikmati rasa budaya tradisional Jepang ini. Dia mencoba
jaket Shinsengumi yang sedang dijual di kios, mengeluarkan pedang Jepang
mainan untuk dimain-mainkan, dan bahkan mengenakan wig geisha.
Menyusul di belakangnya adalah dua orang Jepang, Godou dan Yuri.
Yuri sedikit mendesah, membuat Godou merasa menyesal.
“Gadis itu Erica, jika kita meninggalkan dia sendirian dia akan tidur di
sepanjang hari, sama sekali tidak menyadari dia akan terlambat.“
“Mengenai hal ini, Kusanagi-san, aku benar-benar ingin tahu kalau
kamu terlalu memanjakannya dengan perhatian mendalammu. Meskipun
kamu memberitahu masalah keluarga sebelumnya, kamu telah masuk kamar
tidur seorang gadis tanpa ragu, tahu? Dan dengan Erica-san mengenakan
sikap tertentu.“
Ketika mereka telah mengunjungi apartemen Erica, nyonya rumah yang
menikmati tidur siangnya dengan elok.
Dan selama Arianna buru-buru mencoba untuk membangunkannya dari
tidur, dia mengucapkan:
“Nggak. Tanpa Godou membisikkan kata-kata cinta di telingaku, aku
akan terus tidur di sini.“
Godou tampaknya mendengar Erica bergumam sesuatu seperti itu.
Sebagai tanggapan, Godou mengucapkan “Bagaimana dia bisa mengatakan
sesuatu yang begitu keterlaluan ketika orang lain sedang menunggunya?“
dan bergegas ke kamar tidur. Kemudian Yuri mengatakan “K-Kusanagi-san,
perlu aku ingatkan ini kamar Erica-san — seorang gadis“ dan mengikuti
dengan panik.
Terbungkus selimut tipis, Erica tengah tidur bahagia.
Hanya setelah Godou dengan marah menjauhi selimutnya, ia menyadari fakta
tertentu. Si Erica itu, yang suka memakai sedikit pakaian ketika dia tidur,
sudah melepas kaos yang ia kenakan untuk tidur semalam di tempat piyama,
hanya menyisakan sepasang celana dalamnya saja--
“Ya ampun... Kusanagi-san sangat ‘pelupa‘ sampai berlebihan!“

52
53
“I-ini adalah kali pertama dia berpakaian seperti ini!“
“Dengan kata lain, kamu sudah sangat jelas pada kenyataan bahwa
Erica-san selalu memakai pakaian minim ketika dia pergi ke ranjang setiap
malam? Kalau begini, perilaku Kusanagi-san benar-benar terlalu parah.“
“B-Benar, aku tidak bisa membantah hal ini.“
Dimarahi, Godou mulai merasa berkecil hati. Berapa kali ia ditegur hari ini?
Yuri tampaknya telah memikirkan hal yang sama, dan dia melembutkan
ekspresinya setelah bernapas singkat.
“Mari kita berhenti di situ. Toh, kita datang jalan-jalan dan bersenang-
senang.“
“B-Begitukah? Aku sangat menyesal.“
“Hoho. Omelan hari ini selesai?“
Erica kembali dengan waktu yang tepat. Rupanya, barusan ia telah diam-
diam mengamati mereka berdua.
“Jadi, sudah waktunya untuk pergi menikmati diri kita sendiri. Untuk
memperingati jangka panjang relokasi Erica Blandelli ke Jepang, serta takdir
yang indah yang telah membawa kita bertiga bersama-sama.“
“Takdir?“
“Ya, itu benar, Yuri. Bila kita tidak saling bertemu, maka kelompok saat
ini tidak akan ada. Bukankah kita melakukan sesuatu untuk memperingati
pertemuan bersama kita?“
Jelas Erica dengan riang dalam menanggapi Yuri yang terkejut.
Nada suaranya adalah mempesona dan gamblang seperti biasa. Perilaku
kekanak-kanakan Erica ketika bangun benar-benar hilang. Tersenyum
dengan tertawa kecil, ia mengambil tangan Yuri bagai ksatria akan membawa
seorang wanita.
“Toko di sana kelihatan menarik, mari kita memilih beberapa pakaian
yang cocok untukmu, Yuri.“
Erica melemparkan pandangannya terhadap toko yang menyewakan pakaian
untuk wisatawan asing saat dia berbicara.
“Eh!? Aku harus memakainya juga!?“
“Aku berpikir bila kita berfoto, itu akan menjadi sempurna. Merekam
kenangan kita dengan cara ini bukanlah ide buruk.“
Sedikit agresif tapi dalam kenyataannya tidak sangat kuat, Erica memimpin
Yamato Nadeshiko sederhana menuju kerumunan.
Dengan keraguan, Yuri mengikuti sambil memegang tangan Erica.
Sebagai catatan, mereka berdua saat ini mengenakan seragam sekolah
Akademi Jounan khusus perempuan. Godou telah mendengar sebelumnya
54
bahwa Yuri telah pergi ke sekolah saat pagi untuk berkumpul dengan Klub
Upacara Minum Teh.
Melihat dia berpakaian seperti itu, Erica berkata “Nah, kalau begitu aku akan
memakainya juga“ dan mengenakan seragamnya juga.
Melihat mereka dari belakang, Godou tiba-tiba berpendapat. Dalam
penampilan mereka, kedua gadis itu tampak menjadi pasangan di perjalanan
sekolah, sepasang teman yang sangat dekat.
Erica dengan kepribadian terbuka dan Yuri dengan karakter yang serius.
Godou percaya mereka agak bertentangan dalam hal ini.
Namun demikian, Erica sangat berpikiran terbuka dan toleran meskipun
kecenderungannya untuk melakukan sesuatu selama dia senang. Di sisi lain,
Yuri tampak pasif nan tangguh. Dalam hal ini, mungkin saja mereka berdua
cukup kompatibel.
—Erica Dan Yuri, pada akhirnya seperti apa hubungan yang akan mereka
kembangkan?
Percakapan dua gadis melayang ke telinga Godou saat ia jatuh ke pemikiran
yang mendalam.
“Jadi, berpikir kamu akan mencoba untuk mengajari Godou ke mana
jalan yang benar...Yuri, kamu memiliki jiwa tekun yang tak terduga. Aku
menawarkan pujian tulus dan kekaguman.“
“A-Aku hanya berharap bahwa Kusanagi-san bisa bertindak dengan
sedikit lebih hati-hati...“
“Bicara begitu, ini adalah Godou yang kita bicarakan, tahu? Melalui
pertempuran dengan Athena, kamu mungkin harus mengerti, dia adalah
orang yang tidak dapat dihentikan setelah ia meledak di luar kendali, ‘kan?
Selanjutnya, ia benar-benar mengabaikan detail kecil.“
“Itu benar-benar... Memang itu seperti yang kamu katakan.“
“Bawalah positif, ia sangat mudah beradaptasi dengan situasi. Dengan
lebih canggung, biar kulihat—“
“Mengikuti arus, begitu...”
“Ya. Itu benar.“
“T-Tapi meskipun dia benar-benar agak mengganggu orang lain, aku
masih percaya pada Kusanagi-san.”
“Yuri, kamu harus percaya pada sifat dasar baik hati manusia. Aku
suka kepolosan tentangmu. Tapi, bagaimana dengan orang yang
bersangkutan, bagaimana dengan Godou?“
Pada beberapa saat, kedua gadis itu mulai mengomentari kelemahan karakter
Kusanagi Godou.

55
Dari perspektif orang luar, kedua gadis itu tampaknya bergaul dengan ramah
karena mereka berbincang-bincang. Namun, Godou bisa merasakan rasa
ketakutan.
Jika mereka berdua menjadi teman dekat, akankah mereka bersatu di
hadapan dengan memulai mengkritik dan membuat masalah bagiku
serempak?
...Tidak pernah dalam mimpi terliar Godou, dia akan berharap prediksinya
menjadi kenyataan dalam waktu dekat, bahkan dengan dua anggota lagi
bergabung.

56
57

Anda mungkin juga menyukai