Anda di halaman 1dari 16

PEKERJAAN, PROFESI DAN

PROFESIONAL
Etika Profesi SI
SF1128
2015/2016 Genap

Pertemuan 2 1
Hakekat Manusia adalah Makhluk
BEKERJA
• Pada hakekatnya Manusia dalah Makhluk yang bekerja.
• Manusia bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
yaitu :
• Kebutuhan Ekonomi
• Kebutuhan Psikhis
• Kebutuhan Biologis
• Kebutuhan Pekerjaan

2
Kebutuhan Manusia Untuk BEKERJA
 Kebutuhan Ekonomi, merupakan kebutuhan yang
bersifat material, baik harta maupun benda yang
diperlukan untuk kesehatan dan keselamatan hidup
manusia. Kebutuhan ini misalnya sandang, pangan
dan papan.
 Kebutuhan Psikhis, merupakan kebutuhan yang
bersifat immaterial, untuk kesehatan dan
ketenangan manusia secara psikologi, biasa juga
disebut sebagai kebutuhan rohani seperti misalnya
agama, pendidikan, hiburan dan lain-lain.

3
Kebutuhan Manusia Untuk BEKERJA-2
 Kebutuhan Biologis, merupakan kebutuhan untuk
kelangsungan hidup manusia dari generasi ke
generasi. Kebutuhan ini sering disebut juga sebagai
kebutuhan seksual dan diwujudkan dalam
perkawinan, membentuk keluarga dan lain
sebagainya.
 Kebutuhan Pekerjaan, merupakan kebutuhan yang
bersifat praktis untuk mewujudkan kebutuhan-
kebutuhan yang lain. Kebutuhan pekerjaan ini
seperti misalnya adalah profesi, perusahaan dan
lain sebagainya.

4
PEKERJAAN dan PROFESI
oPekerjaan adalah hal yang harus dilakukan manusia
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
oTujuan Kerja (Sumaryono 1995)
• Memenuhi kebutuhan hidup.
• Mengurangi tingkat pengangguran dan kriminalitas.
• Melayani sesama.
• Mengontrol gaya hidup

5
PEKERJAAN dan PROFESI-2
Profesi merupakan bagian dari pekerjaan,
tetapi tidak semua pekerjaan adalah profesi.

Gilley Dan Eggland (1989) mendefinisikan


profesi sebagai bidang usaha manusia
berdasarkan pengetahuan, dimana keahlian
dan pengalaman pelakunya diperlukan oleh
masyarakat.

Definisi ini meliputi tiga aspek yaitu : ilmu pengetahuan


tertentu, aplikasi kemampuan/kecakapan , berkaitan dengan
kepentingan umum.

6
Beberapa Catatan tentang PROFESI

7
PROFESI KHUSUS

8
PROFESI dan PROFESIONAL

9
PROFESI dan PROFESIONAL-2

10
Mengukur PROFESIONALISME

11
Mengukur PROFESIONALISME
Pendekatan lambang keprofesionalan.
• Lambang keprofesionalan yang dimaksud antara lain
seperti sertifikat, lissensi, dan akreditasi.

Pendekatan sikap individu


• Pendekatan ini akan melihat bahwa layanan individu
pemegang profesi diakui oleh umum dan bermanfaat
bagi penggunanya.

12
Mengukur PROFESIONALISME
Pendekatan electic,
• Pendekatan electic ini merupakan pendekatan yang
menggunakan prosedur, teknik, metode dan konsep
dari berbagai sumber, sistem, dan pemikiran
akademis. Dengan kesatuan pendekatan item-item
tersebut di atas, maka masyarakan akan melihat
kualitas profesional yang dimiliki oleh seseorang
sebagai individu ataupun yang mewakili suatu
institusi.

13
PRINSIP ETIKA PROFESI
1. TANGGUNG JAWAB.
Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya.
Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau
masyarakat pada umumnya.

2. KEADILAN.
Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang
menjadi haknya.

3. OTONOMI.
Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan di beri
kebebasan dalam menjalankan profesinya.

14
Bahan Diskusi
1. Jelaskan bagaimana bentuk profesionalisme dalam
profesi seperti: polisi, hakim, dokter, programmer,
data entri operator, database administrator dan
sebagainya. Pilihlah 1 profesi bidang IT dan 1 profesi
bidang non-IT !
2. Jelaskan kenapa setiap keprofesian misalnya : Dokter,
Auditor, Lawyer, Akuntan, dsb. harus memiliki kode
etik, apakah ini menandakan bahwa mereka tidak
akan dapat bekerja profesional apabila tidak memiliki
kode etik? Jelaskan!

15
Bahan Diskusi
3. Etika adalah satu set nilai yang dianggap baik atau buruk bagi
lingkungan tertentu sehingga bersifat relatif, namun demikian
pada prinsipnya hukuman terhadap pelanggaran etika atau
dalam hal ini pelanggaran terhadap kode etik, sangsinya relatif
ringan atau kurang menimbulkan efek jera misalnya hanya
bersifat teguran, teguran tertulis, dicabut hak-haknya misalnya
diberhentikan sementara (dinonaktifkan) dan kalaupun akan
diatur oleh ketentuan justru anggota profesi sendiri sepertinya
sangat keberatan. Dari penomena tersebut apakah itu
merupakan suatu kewajaran atau justru hal tersebut
sebenarnya bertentangan dengan prinsip yang terkandung
dalam etika itu sendiri sehingga justru sikap ini mencerminkan
ketidakprofesionalan dan cenderung tidak selaras dengan etika
yang semestinya para anggota profesi mematuhinya? Jelaskan!

16

Anda mungkin juga menyukai