Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSEP DASAR KEPERAWATAN LANSIA


Di Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gerontik
Dosen Pembimbing: Ati Siti Rochayati, SKM. M.Kes.

Maulinda (P2.06.20.2.18.061)
3B Keperawatan

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TASIKMALAYA
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN CIREBON
JALAN PEMUDA NO 38 KOTA CIREBON 45132
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah mata kuliah Keperawatan
Gerontik yang selesai tepat pada waktunya.
Makalah ini berisikan tentang Konsep Dasar Keperawatan Lansia. Makalah ini dibuat
agar pembaca dapat memperluas pengetahuan tentang Keperawatan Gerontik khususnya pada
konsep dasar dari keperawtan lansia.
Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada dosen bidang studi Keperawatan Gerontik,
Ibu Ati Siti Rochayati, SKM. M.Kes. yang telah membimbing saya sehingga saya dapat
membuat makalah tentang Konsep Dasar Keperawatan Lansia kali ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran dari dosen dan teman-teman yang bersifat membangun, selalu saya harapkan demi
lebih baiknya makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan
semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita.

Cirebon, Agustus 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................ 1
1.3. Tujuan ............................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Keperwatan Lanjut Usia ............................................................. 3
2.2. Focus Keperawatan Lanjut Usia .................................................................... 3
2.3. Tujuan Keperawatan Lanjut Usia .................................................................. 4

2.4. Landasan Penanganan Lanjut Usia ............................................................... 4


2.5. Alasan Timbulnya Perhatian ......................................................................... 5
2.6. Pelayanan – Pelayanan Pada Lansia ............................................................. 5
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan ..................................................................................................... 9
3.2. Saran ............................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Peningkatan angka harapan hidup (AHH) di Indonesia merupakan salah satu
indikator keberhasilan bangunan di Indonesia. AHH tahun 2014 pada penduduk
perempuan adalah 72,6 tahun dan laki-laki adalah 68,7 tahun. Kondisi ini akan
meningkatkan jumlah lanjut usia di Indonesia yaitu 18,1 juta jiwa (7,6% dari total
penduduk). Pada tahun 2014, jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia menjadi
18,781 juta jiwa dan diperkirakan pada tahun 2025, jumlahnya akan mencapai 36
juta jiwa. Usia lanjut akan menimbulkan masalah kesehatan karena terjadi
kemunduran fungsi tubuh apabila tidak dilakukan upaya pelayanan kesehatan dengan
baik.
Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Proses menua
merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi
dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah yang
berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupan, yaitu anak, dewasa dan tua
(Nugroho, 2006).
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan bersifat komprehensif terdiri dari bio, psiko,
sosial dan spiritual ditujukan kepada individu, keluarga, keluarga kelompok dan
masyarakat baik sehat maupun sakit berdasarkan ilmu dan kiat. Lansia baik sebagai
individu maupun kelompok merupakan sasaran dari pelayanan keperawatan.
Pelayanan keperawatan dilaksanakan dengan pemberian asuhan keperawatan.
Pelayanan kesehatan pada lansia diperlukan untuk memelihara dan mengatasi
masalah pada lanjut usia. Pelayanan kesehatan yang baik pada lansia bertujuan
memperpanjang usia harapan hidup dan masa produktif, terwujudnya kemandirian
dan kesejahteraannya, terpeliharanya sistem nilai budaya dan kekerabatan bangsa
Indonesia serta lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.

1.2. Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas, maka perumusan masalahnya adalah bagaimana konsep
dasar dari keperawatan lanjut usia.

1
1.3. Tujuan
Dengan dibuatnya makalah ini, penulis berharap pembaca dapat mengerti,
memahami dan mengaplikasikan konsep dasar keperawatan lanjut usia yang terdiri dari
pengertian, focus, tujuan dari keperawatan lansia dan landasan penanganan, alasan
timbulnya perhatian, dan juga pelayanan – pelayanan terhadap lanjut usia.
1.

2
BAB II
KEPERAWATAN LANJUT USIA

2.1. Pengertian Keperwatan Lansia


Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Menua
bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan proses yang berangsur-angsur
mengakibatkan perubahan kumulatif, merupakan proses menurunnya daya tahan
tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh, seperti didalam
Undang-Undang No 13 tahun 1998. (Kholifah, 2016: 3)
Keperawatan lansia atau lanjut usia dapat disebut juga dengan keperawatan
gerontik. Dimana keperawatan gerontik sendiri dapat didefinisikan sebagai suatu
bentuk pelayanan profesional yang didasarkan pada ilmu dan kiat/teknik
keperawatan yang bersifat konprehensif terdiri dari bio-psikososio-spritual dan
kultural yang holistik, ditujukan pada klien lanjut usia, baik sehat maupun sakit pada
tingkat individu, keluarga, kelompok dan masyarakat (UU RI No.38 tahun 2014).
Keperawatan gerontik adalah suatu bentuk praktek keperawatan profesional yang
ditujukan pada lansia baik sehat maupun sakit yang bersifat komprehensif terdiri
dari bio-psiko-sosial dan spiritual dengan pendekatan proses keperawatan terdiri
dari pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
(Kholifah, 2016: 63)

2.2. Focus Keperawatan Lansia


Focus keperawatan lanjut usia (lansia) dapat meliputi, sebagai berikut:
a. Peningkatan kesehatan (health promotion)
Upaya yang dilakukan adalah memelihara kesehatan dan mengoptimalkan
kondisi lansia dengan menjaga perilaku yang sehat. Contohnya adalah memberikan
pendidikan kesehatan tentang gizi seimbang pada lansia, perilaku hidup bersih
dan sehat serta manfaat olah raga.
b. Pencegahan penyakit (preventif)
Upaya untuk mencegah terjadinya penyakit karena proses penuaan dengan
melakukan pemeriksaan secara berkala untuk mendeteksi sedini mungkin
terjadinya penyakit, contohnya adalah pemeriksaan tekanan darah, gula darah,
kolesterol secara berkala, menjaga pola makan, contohnya makan 3 kali sehari

3
dengan jarak 6 jam, jumlah porsi makanan tidak terlalu banyak mengandung
karbohidrat (nasi, jagung, ubi) dan mengatur aktifitas dan istirahat, misalnya
tidur selama 6-8 jam/24 jam.
c. Mengoptimalkan fungsi mental.
Upaya yang dilakukan dengan bimbingan rohani, diberikan ceramah
agama, sholat berjamaah, senam GLO (Gerak Latih Otak) (GLO) dan
melakukan terapi aktivitas kelompok, misalnya mendengarkan musik bersama
lansia lain dan menebak judul lagunya.
d. Mengatasi gangguan kesehatan yang umum.
Melakukan upaya kerjasama dengan tim medis untuk pengobatan pada
penyakit yang diderita lansia, terutama lansia yang memiliki resiko tinggi terhadap
penyakit, misalnya pada saat kegiatan Posyandu Lansia. (Kholifah, 2016: 63-64)

2.3. Tujuan Keperawatan Lanjut Usia


Tujuan dari keperawatan lanjut usia, yaitu:
a. Lanjut usia dapat melakukan kegiatan sehari–hari secara mandiri dan produktif.
b. Mempertahankan kesehatan serta kemampuan lansia seoptimal mungkin.
c. Membantu mempertahankan dan meningkatkan semangat hidup lansia (Life
Support).
d. Menolong dan merawat klien lanjut usia yang menderita penyakit (kronis atau
akut).
e. Memelihara kemandirian lansia yang sakit seoptimal mungkin. (Kholifah, 2016:64)

2.4. Landasan Penanganan Lanjut Usia


Pelayanan kesehatan pada lansia diperlukan untuk memelihara dan mengatasi
masalah pada lanjut usia. Dasar hokum pembinaan kesehatan pada lansia adalah
Undang - Undang Dasar 1945, pasal 27 ayat 2 dan pasal 34, Undang-Undang Nomor 9
Tahun 1960 Tentang Pokok-Pokok Kesehatan BAB I Pasal 1 (1), Undang-Undang
Nomor 4 Tahun 1965 Tentang Pemberian Bantuan Penghidupan Orang Tua, Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Pemerintah Di Daerah, Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 1974 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kesejahteraan
Sosial, Keputusan Presiden RI Nomor 44 Tahun 1974, Program PBB Tentang Lanjut
Usia, anjuran kongres Internasional WINA Tahun 1983, GBHN 1983/Pelita IV,

4
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1992 Tentang Dana Pensiun, Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan, Ketetapan MPR Nomor II/MPR/1993
Tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara,Undang-UndangNomor 13 Tahun 1998
Tentang Kesejahteraan Lansia, Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2004 Tentang
Pelaksanaan Upaya Peningkatan Kesejahteraan Lansia, Keputusan Presiden Nomor 52
Tahun 2004 Tentang Komisi Nasional Lansia, dan Keputusan Presiden Nomor 93/M
Tahun 2005 Tentang Keanggotaan Komisi Nasional Lanjut Usia. Pelayanan kesehatan
yang baik pada lansia bertujuan memperpanjang usia harapan hidup dan masa produktif,
terwujudnya kemandirian dan kesejahteraannya, terpeliharanya system nilai budaya dan
kekerabatan bangsa Indonesia serta lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha
Esa. (Kholifah, 2016)

2.5. Alasan Timbulnya Perhatian Lanjut Usia


Seorang lanjut usia biasanya mendapatkan perhatian lebih baik dari pemerintah
maupun orang sekitar, perhatian tersebut dikarenakan sebagai berikut:
1. Pensiunan dan masalah-masalahnya
2. Kematian mendadak karena penyakit jantung dan stroke
3. Meningkatnya jumlah lanjut usia
4. Pemerataan pelayanan kesehatan
5. Kewajiban pemerintah terhadap orang cacat dan jompo
6. Perkembangan ilmu gerontologi dan geriarti
7. Program PBB
8. Konferensi Internasional di WNA tahun 1983
9. Kurangnya jumlah tempat tidur di rumah sakit
10. Tahun lanjut usia internasional 1 Oktober 1999

2.6. Pelayanan – Pelayanan Pada Lansia


Berdasarkan macamnya pelayanan pada lanjut usia dibagi menjadi 3, diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Posyandu Lansia
Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu di suatu wilayah tertentu dan
digerakkan oleh masyarakat agar lansia yang tinggal disekitarnya mendapatkan
pelayanan kesehatan, suatu pengembangan dari kebijakan pemerintah untuk

5
memberikan pelayanan kesehatan bagi lansia yang diselenggarakan melalui
program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh
masyarakat dan organisasi social yang menitik beratkan pada pelayanan promotif
dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.
Posyandu lansia memiliki sasaran langsung dan tidak langsung. Sasaran
langsung diantaranya kelompok pra usia lanjut (45-59 tahun), kelompok usia lanjut
(60 tahun keatas), kelompok usia lanjut dengan resiko tinggi (70 tahun keatas) dan
sasara tidak langsung diantaranya keluarga dimana usia lanjut berada, organisasi
sosial yang bergerak dalam pembinaan usia lanjut dan masyarakat luas.
Menurut Matra (1996), posyandu lansia memiliki tujuan umum yaitu
meningkatkan derajat kesehatan lansia untuk mencapai masa tua yang bahagia dan
berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat, dan tujuan khusus adalah
sebagai berikut:
- Meningkatkan kesadaran lansia untuk membina sendiri kesehatannya.
- Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat dalam mengatasi
masalah kesehatan lansia secara optimal.
- Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia.
- Meningkatnya jenis dan mutu yankes lansia.

2. Puskesmas Santun Usia Lanjut


Puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan kepada pra lansia dan
lansia yang meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif yang lebih
menekankan unsure proaktif, kemudahan proses pelayanan, santun, sesuai standard
pelayanan dan kerjasama dengan unsure lintas sektor. Program Lansia tidak
terbatas pada pelayanan kesehatan klinik, tetapi juga pelayanan kesehatan di luar
gedung dan pemberdayaan masyarakat.
Puskesmas Santun Usia Lanjut memiliki 4 ciri-ciri, diantaranya adalah:
a. Memberikan pelayanan yang baik, berkualitas dan sopan
b. Memberikan kemudahan dalam pelayanan kepada lansia
c. Memberikan keringanan/bebas biaya pelayanan kesehatan bagi Lansia Gakin
d. Memberikan dukungan/bimbingan pada lansia dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatannya agar tetap sehat dan mandiri.

6
e. Melakukan pelayanan kesehatan secara proaktif untuk dapat menjangkau
sebanyak mungkin sasaran lansia di wilayahnya.
f. Melakukan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dengan atas kemitraan
dalam rangka untuk pembinaan dan meningkatkan kualitas hidup lansia.

3. Panti Werdha
Panti Werdha merupakan unit pelaksana teknis di bidang pembinaan
kesejahteraan social lansia yang memberikan pelayanan kesejahteraan social bagi
lansia berupa pemberian penampungan, jaminan hidup seperti pakaian,
pemeliharaan kesehatan, pengisian waktu luang termasuk rekreasi, bimbingan
sosial mental serta agama sehingga mereka dapat menkmati hari tua diliputi
ketentraman lahir dan batin.
Berdasarkan tempatnya pelayanan pada lanjut usia dibagi menjadi 3,
diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Di Rumah Sakit/Sarana Pelayanan Kesehatan
- Lansia dengan gangguan fisik dan mental yang memerlukan bantuan
tenaga profesional.
- Ketenagaan: tenaga keperawatan dengan dukungan tenaga kesehatan/sosial
lain dan keluarga.
- Intervensi: bentuk pelayanan atau bantuan berupa keperawatan
langsung/teknis keperawatan, terapi medik, konsultasi, nutrisi, fisioterapi,
dan lain-lain. Asuhan keperawatan sesuai tingkat ketergantungan pasien
dengan pendekatan proses keperawatan, diikuti dengan catatan
perkembangan keperawatan dengan SOAP.
b. Di Rumah
- Lansia dengan keterbatasan fisik dan mental yang memerlukan bantuan di
rumah.
- Ketenagaan: tenaga keperawatan dengan dukungan tenaga kesehatan/sosial
lain dan keluarga dengan bimbingan dan pemantauan tenaga keperawatan.
- Intervensi: bentuk pelayanan atau bantuan berupa keperawatan
langsung/teknis keperawatan, konsultasi, nutrisi, fisioterapi, dan bantuan
kegiatan rumah tangga. Asuhan keperawatan dengan pendekatan proses

7
keperawatan, diikuti dengan catatan perkembangan keperawatan dengan
SOAP.

Pelayanan ini memerlukan kerja sama antara tim kesehatan dengan keluarga:
keperawatan oleh keluarga/tenaga sukarela dengan bimbingan atau pemantauan
tenaga keperawatan, berbagai program perlu disiapkan untuk mendukung keluarga
dalam merawat lansia di rumah (konsultasi, pelatihan career group). (Kholifah,
2016: 34-52)

8
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Keperawatan
lansia atau lanjut usia dapat disebut juga dengan keperawatan gerontik. Fokus
keperawatan lansia bertuju pada peningkatan dan pengomtimalan kesehatan serta
pencegahan dan penanganan masalah/gangguan pada lansia. Keperawatan lansia sendiri
berlandaskan pada pemeliharaan dan mengatasi masalah-masalah lansia sehingga lansia
memiliki alasan untuk mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah maupun orang
sekitar. Pelayanan terhadap lansia sendiri yaitu ada posyandu lansia, puskesmas santun
lansia, dan panti werdha.

3.2. Saran
Makalah ini dapat dibaca oleh mahasiswa dan dapat mendukung mahasiswa
terutama mahasiswa keperawatan untuk mempelajari tentang konsep dasar keperawatan
lanjut usia atau bisa juga disebut keperawatan gerontik.

9
DAFTAR PUSTAKA

Kholifah, Siti Nur. 2016. Modul Bahan Cetak Keperawatan: Keperawatan Gerontik. Jakarta:
Kemenkes RI.
Sunaryo, dkk. 2015. Asuhan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Oktafiani, Fransiska. 2017. Konsep Keperawatan Gerontik. https://slideshare.net/FransiskaO
ktafiani/landasan-hukum-penanganan-lanjut-usia. (Diambil pada 19 Agustus 2020)

10

Anda mungkin juga menyukai